BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar belakan belakang g Pada tahun ( 1896 Widal ) ) mendapatkan salah satu metode untuk diagnosis
penyakit demam tifoid. Pada tahun yang sama ( Wright dari Inggris dan Pfeifer dari Jerman Jerman ) mencoba vaksinasi terhadap demam tifoid. Pada era 1970 1970 dan 1980 1980 mulai mulai dicob dicobaa vaksin vaksin oral oral yang yang berisi berisi kuman kuman hidup hidup yang yang dilemahkan dan vaksin suntik yang berisi i kapsul polisakarida. Pada tahun ( 1948 Woodward dkk ) ) di !alaysia menemukan bah"a kloramfenikol adalah efektif untuk pengobatan penyakit demam tifoid. Pada tahun 18#9 Pierre $ouis ( Perancis ( Perancis ) ) mengeluark mengeluarkan an istilah typhoid yang yang berart berartii seperti seperti typhus. typhus. %aik kata typhoid maupun typhus berasal dari kata yunani typhos. typhos. &erminologi &erminologi ini dipakai pada penderita yang mengalami mengalami demam disertai kesadaran yang terganggu. %aru pada tahun ( 183 William Word !erhard ) dari Philadelphia dapat membed membedaka akan n tifoid tifoid dari typhu typhus. s. pada pada tahun tahun ( 188" #$erth menemukan #$erth ) menemukan %acillus typhosus typhosus pada sediaan histology yang berasal dari kelen'ar limfe mesen mesenta taria riall dan dan limp limpa. a. Pada Pada tahu tahun n ( 1884 !affky !affky ) berhasil membiakkan salmonella tyhpi dan memastikan bah"a penularannya melalui air dan bukan udara. emam emam tifoid tifoid pada pada masya masyarak rakat at dengan dengan standar standar hidup hidup dan kebersi kebersihan han rendah rendah cenderung cenderung meningkat meningkat dan ter'adi secara endemis. %iasanya angka ke'adia ke'adian n tinggi tinggi pada pada daerah daerah tropik tropik diband dibanding ingkan kan daerah daerah berha" berha"aa dingin dingin.. *umber *umber penula penularan ran penya penyakit kit demam demam typho typhoid id adalah adalah pender penderita ita yang yang aktif aktif penderita dalam fase konfalesen dan kronik karier (epkes +, #009) . Penyakit thypoid termasuk penyakit yang mengakibatkan angka ke'adian luar biasa (-$%) yang ter'adi di a"a &engah pada tahun #00/ menempati urut urutan an ke #1 dari dari ## ( (2) 2) peny penyak akit it yang ang terca tercatat tat.. !esk !eskip ipun un hany hanyaa
1
menemp menempati ati urutan urutan ke #1 penya penyakit kit thypoi thypoid d memerlu memerlukan kan pera"a pera"atan tan yang yang komprehensif mengingat penularan salmonella thypi ada dua sumber yaitu pasien dengan demam thypoid dan pasien dengan carier. Pasien carier adalah orang yang sembuh dari demam thypoid thypoid dan terus mengekspresi mengekspresi salmonella salmonella thypi dalam tin'a dan air kemih selama lebih dari 1 tahun (epkes #008) . 3asil rekapitulasi kun'ungan di Puskesmas &logosari "etan menun'ukkan bah"a penyakit ini mengalami peningkatan pada tahun #008 angka ke'adian penyakit ini berkisar 14 kasus per 100.000 penduduk. ibandingkan tahun #00 angka ke'adiannya lebih kecil yaitu 1#7 kasus per 100.000 penduduk. 5dapun untuk ke'adian typhoid di Puskesmas &logosari 6etan 6etan pada anak usia /19 tahun serta membantu mencarikan 'alan pemecahannya (6alchi #007) . $ingkungan sehat dan bersih sangat men'amin status kesehatan seseorang namun hal tersebut masih dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak penting. *ehingga membuat kehidupan men'adi tidak sehat dan banyak menimbulkan menimbulkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri diantara nya nya emam &yphoid. emam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh oleh &almonella thypi thypi yang masih di'umpai secara luas di berbagai negara berkembang yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini 'uga merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi kepadatan penduduk kesehat kesehatan an lingku lingkunga ngan n sumber sumber air dan sanita sanitasi si yang yang buruk buruk serta serta standar standar higiene industri pengolahan makanan yang masih rendah (*iman'untak .3 #009). ata 63 tahun #009 memperkirakan terdapat 17 'uta kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 00.000 kasus kematian tiap tahun. ,nsidens rate demam tifoid di 5sia *elatan dan &enggara &enggara termasuk hina pada tahun #010 ratarata 1.000 per 100.000 penduduk per tahun. ,nsidens ,nsidens rate demam tifoid tertinggi tertinggi di Papua :e" ;uinea ;uinea sekitar 1.#08 1.#08 per 100.000 penduduk per tahun. tahun. ,nsidens rate di ,ndonesia masih tinggi yaitu
2
/48 /48 per per 100. 100.00 000 0 pend pendud uduk uk pede pedesaa saan n dan dan 810 810 per per 100. 100.00 000 0 pend pendud uduk uk perkotaan per tahun dengan ratarata kasus per tahun 00.0001.400.000 00.0001.400.000 penderita. 5ngka kematian demam tifoid di ,ndonesia masih tinggi dengan <+ sebesar 102 (:ainggolan + #011). #011). %erdasarkan laporan it'en Pelayanan !edis epkes +, pada tahun #008 demam tifoid menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak terbanyak pasien ra"at inap di rumah sakit di ,ndonesia dengan 'umlah kasus 81.11 dengan proporsi /142 urutan pertama ditempati oleh diare dengan 'umlah kasus 19/.84 dengan proporsi 74#2 urutan ketiga ditempati oleh % dengan 'umlah kasus 77.4/9 dengan proporsi proporsi /012 (epkes +, #009). #009). 1.2 Tujuan ujuan a. &u'ua 'uan umum &u'uan dari penulisan laporan pendahuluan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan bagi mahasis"a kepera"atan atau pera"at tentang penyakit epilepsi beserta prinsip asuhan kepera"atan kepera"atan klien dengan kasus epilepsi. b. &u'uan khusus khusus 1. !ampu !ampu !elak !elakuka ukan n Pengka Pengka'ian 'ian pada pada pasi pasien en #. !ampu !ampu !eneg !enegakk akkan an iagn iagnosa osa -epe -epera" ra"atan atan /. !ampu !ampu !leak !leakuka ukan n ,nterv ,ntervensi ensi -epe -epera" ra"atan atan . !ampu !ampu !elaku !elakukan kan ,mple ,mplemen mentasi tasi -pera" -pera"ata atan n 4. !ampu !ampu !elak !elakuka ukan n =valu =valuasi asi -eper -epera"ar a"artan tan
1.3 Manfa Manfaat at
5. !anfaat !anfaat bagi bagi praktek praktek kepera" kepera"ata atan n >ntuk menambah pengetahuan dalam pemberian asuhan kepera"atan pada pasien dengan kasus typhoid. %. !anf !anfaa aatt bagi bagi ,nsti ,nstitu tutt >ntuk memberi bahan masukan dalam kegiatan bela'ar menga'ar terutama pada pera"atan pasien typhoid 'uga sebagai bahan bacaan dan menambah
3
"a"asan bagi mahasis"a kepera"atan yang berkaitan dengan cara pera"atan typhoid. . !anfaat bagi penulis >ntuk menambah pengetahuan bagi penulis mengenai kasus typhoid.
BAB II TINJAUAN TEOITI!
2.1 Def"n"#" &ifoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi
*almonella &hypi.rganisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella (*melt?er @ %are #00#). &ifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella &hypi(5rief !aeyer 1999 ). emam typhoid adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh &almonella typhi (63). &ifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi 5%. *inonim dari 4
penyakit ini adalah &yphoid dan paratyphoid abdominalis (*udoyo 5.6. @ %. *etiyohadi #00). emam tifoid (&hypoid fever) adalah penyakit menular yang bersifat akut yang ditandai dengan bakterimia perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus pembentukan mikroabses dan ulserasi :odus peyer di distal ileum. &ifus abdominalis adalah suatu infeksi sistem yang ditandai demam sakit kepala kelesuan anoreksia bradikardi relatif kadang kadang pembesaran dari limpaAhatiAkeduaduanya ( *amsurid'al #010 ) . &yphoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella &hypi. rganisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella ( %runer and *udart ) .
2.2 Et"$l$g"
Penyebab demam typhoid adalah bakteri &almonella typhi.*ementara demam paratyphoid yang ge'alanya mirip dengan demam typhoid namun lebih ringan disebabkan oleh *almonella paratyphi 5 % atau . ( ames hin ! #00) &almonella typhisama dengan salmonella yang lain adalah bakteri ;ramnagative mempunyai flegala tidak berkapul tidak membentuk spora fakultatif anaerob. !empunyai antigen somatik () yang terdiri dari oligosakarida flageral antigen (3) yang terdiri dari protein dan en'elope antigen (-)yang terdiri dari polisakarida. Penyebab demam
tifoid dan
demam paratifoid adalah *.typhi
*.paratyphi 5 *.paratyphi % dan *.paratyphi . (5r'atmo &'okronegoro 1997).
2.3 Pat$f"#"$l$g"
-uman &almonella typhi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar.*ebagian kuman dimusnakan oleh
5
asam lambung.*ebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai 'aringan limfoid di ileum terminalis yang mengalami hipertrofi. %asil diserap di usus halus melalui pembuluh limfe halus masuk ke dalam peredaran darah sampai di organorgan terutama hati dan limfe. %asil yang tidak dihancurkan berkembang biak dalam hati dan limfe sehingga organ tersebut akan membesar disertai nyeri pada perabaan. %asil masuk kedalam darah dan menyebar keseluruh tubuh terutama kelen'ar limfoid usus halus sehingga tukak berbentuk lon'ong pada mukosanya mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus ;e'ala demam disebabkan oleh endotoBin. Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara yang dikenal dengan 4< yaitu
2.% Man"fe#ta#" kl"n"#
;e'alage'ala yang timbul bervariasi. alam minggu pertama keluhan dan ge'ala serupa dengan penyakit infeksi
akut pada umumnya yaitu
demamnyeri kepalapusingnyeri ototanoreksiamual muntahnyeri perut batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya didapat peningkatan suhu badan. alam
minggu
kedua
ge'alage'ala
terlihat
lebih
'elas
berupa
demambradikardidan lidah penderita tifoid kotor ditengah tepi dan u'ung merah dan tremor hepatomegali splenomegali gangguan kesadaran berupa somnolen sampai koma.
2.& '$()l"ka#"
-omplikasi demam tifoid dapat dibagi dalam C 1. -omplikasi intestinal
6
a. Perdarahan usus b. Perforasi usus #. -omplikasi ekstraintestinal C a. -omplikasi
kardiovaskular
perifer(ren'atansepsis)
C
kegagalan
sirkulasi
miokarditistrombosis
dan
tromboflebitis. b. -omplikasi
darah
C
anemia
hemolitiktrombositopeniadan
sindrom uremia hemolitik. c. -omplikasi paru C pneumonia empiema pleuritis. d. -omplikasi hepar dan kandung kemih C hepatitis dan kelolitiasis. e. -omplikasi gin'al C
glomerulonefritis pielonefritis dan
perinefritis. f. -omplikasi tulang C osteomielitis periostitis spondilitis artritis g. -omplikasi neuropsikiatri C delirium meningismus meningitis polineuritis perifer sindrome ;uillain%arre psikosis dan sindrom katatonia. 2.* Penatalak#anaan +an tera)"
5dapun penatalaksanaan yang dapat diberikan pada pasien dengan kasus typhoid C 1. Pemberian antibiotik
gunanya
yaitu untuk
menghentikan dan
memusnahkan penyebaran kumam #. ,stirahat dan pera"atan profesional bertu'uan mencegah omplikasi dan mempercepat penyembuhan. Pasien harus tirah baring minimal 7 atau 1 hari mobilisasi dilakukan bertahap sesuai dengan kekuatan pasien. alam pera"atan perlu sekali di'aga hygene personal kebersihan tempat tidur pakaian dan peralatan yang dipakai oleh pasien. /. iet dan terapi penun'ang sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien mulai dari bubur saring bubur kasar sampai akhirnya nasi 5dapun terapi yang dapat diberikan pada pasien typhoid antara lain C 1. ,< C +inger laktat #0 ttsAi
7
#. ,n'eksi C a. efotaBime 400 mgA1# 'am b. +anitidine 15A1# 'am c. Paracetamol / B 400 mgAhari
BAB III TINJAUAN 'A!U!
3.1 BIODATA A. ,=:&,&5* P5*,=: :ama enis -elamin >sia *tatus Perka"inan 5gama Pendidikan Peker'aan 5lamat &anggal masuk +* :o. +egister &anggal Pengka'ian iagnosa !edis
%. P=:5:;;>:; 565% :ama 3ubungan dengan pasien Peker'aan
C 5n. : C Perempuan C 10 tahun C belum C ,slam C *!P C *is"a C !eurah !ulia C # !aret #017 C 0.7.78 C/ !aret #017 C &yphoid
C Dus"anto C 5yah C 6iras"asta 8
5lamat
C !eurah !ulia
3.2 'ELUHAN UTAMA s mengeluh demam selama 1 minggu mual muntah pusing dan tidak
nafsu makan. 3.3 I,A-AT 'E!EHATAN !E'AAN 1. ProvocativeAPalliative 5. Penyebab nya tidak diketahui %. 3al yang memperbaiki keadaan pasien dengan memba"a ke
rumah sakit #. EuantityAFuality 5. s merasakan demam %. s terlihat meringis /. +agion 5. $okasi C di seluruh tubuh %. Penyebaran C tidak menyebar . *avetity ( menggunakan aktivitas) s melakukan aktivitas tanpa bantuan dari keluarga 4. &ime ("aktu timbul penyakit) Penyakit dapat timbul kapan sa'a . +i"ayat penyakit yang lalu Pasien sebelumnya pernah mengalami penyakit 3epatitis 5 3.% I,A-AT 'E!EHATAN MA!A LALU 5. Penyakit yang pernah dialami s pernah mengalami penyakit 3epatitis 5 pada usia 4 tahun %. Pengobatan A tindakan yang dilakukan rang tua klien memberikan obat sesuai indikasi dokter . Pernah dira"atAdioperasi s pernah dira"at pada usia 4 tahun . $amanya selama 1 minggu =. 5lergi s tidak ada alergi <.,munisasi &idak ada 3.& I,A-AT 'ELUAA /DI!ETAI ENOAM0 5. rang tua C rang tua klien tidak mengalami demam %. *audara kandung C *audara kandung 'uga tidak mengalami demam . Penyakit keturunan yang ada C . 5nggota keluarga yang meninggal C tidak ada =. Penyebab meninggal C <. ;enogram
9
Pasien tidak mempunyai penyakit keturunan dalam keluarga ;enogram
-eterangan C lakilaki hidup perempuan hidup Penderita
3.* I,A-AT 'EADAAN P!I'O!O!IAL 5. %ahasa yang digunakan C %ahasa ,ndonesia %. Persepsi pasien tentang penyakitnya C os ingin cepat sembuh . -onsep diri C 1. %ody image C klien menyukai semua anggota tubuhnya
#. ,deal diri
C -lien berharap supaya cepat pulang
kerumah untuk beraktivitas seperti biasa /. 3arga iri
C baik.
. Peran iri
C -lien berperan sebagai anak ke # dalam
keluarga 4. Personal ,dentity . =. <. ;. 3. ,.
C -lien sebagai ibu rumah tangga
-eadaan emosi C klien dapat mengontrol emosinnya Perhatian terhadap orang lain C baik 3ubungan dengan keluarga C baik 3ubungan dengan orang lain C baik -egemaran C membaca !ekanisme pertahanan diri C baik
10
3. PEMEI'!AAN I!I'
5. -eadaan umum -eadaan umum klien lemah kesadaran C ompost !entis %. &andatanda vital *uhu tubuh C /8 G
:adi
C 88BAmenit
&
C 110A70 mm3g
++
C #0BAmenit
&%
C 144 cm
%%
C 44 -g
. Pemeriksaan kepala dan leher a. -epala dan rambut 1. -epala
C
%entuk
C simetris
>bunubun
C keras tertutup
-ulit kepala
C bersih
#. +ambut Penyebaran dan keadaan rambut C penyebaran rambut merata keadaan rambut baik %au C +ambutnya tidak berbau 6arna kulit C *a"o matang /. 6a'ah 6arna kulit
C val tidak ada kelainan C tidak ada kelainan
b. !ata 1. -elengkapan dan -esimetrisan !ata klien lengkap simetris kiri dan kanan #. Palpebra Palpebra klien normalAtidak terdapat kelainan
11
/. -on'uktiva dan sclera -on'uktiva dan sclera pucat . Pupil Pupil klien normal dapat beradaptasi dengan rangsangan cahaya 4. -ornea -ornea dan iris klien normalAtidak ter'adi gangguan c. 3idung 1. &ulang hidung dan posisi septumnasi C simetris #. $ubang hidung C simetris /. uping hidung C tidak ada cuping
d. &elinga 1. %entuk telinga C simetris ka.ki #. >kuran telinga C sedang /. -eta'aman pendengaran C klien dapat mendengar dengan baik e. !ulut dan faring 1. -eadaan bibir C kering #. -eadaan gusi dan gigi C bersih /. -eadaan lidah C normal f. $eher 1. &iroid C tidak ada pemeriksaan #. *uara C tidak ada pemeriksaan /. enyut nadi karotis C tidak ada pemeriksaan . Pemeriksaan integument 1. -ebersihan C %aikkulit tampak bersih. #. 6arna C "arna kulit klien hitam /. &urgor C &urgor kulit baik . kelebaban C -ering
12
=. Pemeriksaan payudara dan ketiak 1. >kuran dan bentuk payudara C tidak ada pemeriksaan #. 6arna payudara dan areola C tidak ada pemeriksaan /. -elainan payudara dan putting C tidak ada pemeriksaan . 5ksila dan clavikula C tidak ada pemeriksaan <. Pemeriksaan &horaks dan ada 1. ,nfeksi &horaks a. %entuk thoraks C tidak ada pemeriksaan b. Pernafasan C C tidak ada pemeriksaan -
#. 5nus a. $ubang 5nus C tidak ada pemeriksaan b. -elainan pada lubang anus C tidak ada pemeriksaan c. Perineum C tidak ada pemeriksaan ,. Pemeriksaan !uskuloskeletal A ekstremitas 1. =kstremitas 5tas C a. -esimetrisan tot C simetris b. =dema (dera'at) C tidak ada c. -ekuatan tot C tidak ada d. -elainan pada ekstremitas C tidak ada #. =kstremitas %a"ah a. -esimetrisan tot C simetris b. =dema C tidak ada pemerisaan c. -ekuatan tot C tidak ada pemeriksaan d. -elainan pada ekstremitas C tidak ada pemeriksaan e. arises C tidak ada pemeriksaan . Pemeriksaan :eurologi 1. &ingkat kesadaran C composmentis ;* C 14 = 4 ! 4 4 #. !eningeal sign C tidak ada pemeriksaan /. *tatus mental a. -ondisi emosi dan perasaan C *tabil b. rientasi C normal c. Proses berfikir (ingatan keputusan perhitungan) C normal !otivasi (kemauan) C-emauan pasien untuk sembuh sangat besar d. %ahasaCPasien berkomunikasi menggunakan bahasa 5ceh . :ervus ranialis a. :ervus lfaktorius A : , A Penciuman (hidung) C normal b. :ervus ptikus A : ,, A Penglihatan (mata) C normal c. :ervus kulomotoris A : ,,, &rochlearis A : , 5bdusen A : ,A%ergeraknya bola mata C normal d. :ervus &rigeminus A: A*entuhan 3alus (dgn kapas) C normal e. :ervus
;lossopharingeusA:
,H
agusA:
(tenggorokan) C normal h. :ervus 5sesoriusA: H,A%ahu C normal i. :ervus 3ipoglosusA: H,,A$idah C normal 4.
HA
!enelan
.
3.4 POLA 'EBIA!AAN !EHAI5HAI 5. Pola tidur a. *ebelum sakit C - 6aktu tidur C 'am ##.00 6,% - 6aktu bangun C 'am 04./0 6,% - !asalah tidur C tidak ada - 3al I hal yang mempengaruhi tidur C tidak ada - 3alhal yang mempermudah tidur C tidak ada b. *elama sakit C - 6aktu tidur C 'am #.00 6,% - 6aktu bangun C 'am 04.00 6,% - !asalah tidur C tidak nyaman - 3al I hal yang mempengaruhi tidur C tidak ada - 3alhal yang mempermudah tidur C tidak ada %. Pola eliminasi a. *ebelum *akit C • %5% - Pola %5% C 1B sehari - -arakteristik
15
•
%5- - Pola %5- -arakteristik C o 6arna o %au %erat enis o
C 4 B sehari C -ekuning kuningan C :ormal C :ormal
b. *elama *akit C • %5% - Pola %5% C 1B sehari - -arakteristik
16
#. *elama *akit C 1. Pola makan C - iet type C makan rendah serat - umlahAporsi C #A/ porsi yang disediakan habis - Pola diet C pagi siang malam - 5noreksia C ada - !ual muntahC ada #40 cc - :yeri ulu hati C tidak ada - 5lergi makanan C tidak ada - %% biasa C 44 kg #. &anda ob'ek - %% sekarang C 4# kg - &% C 144 cm /. 6aktu pemberian makanan C pagi siang malam . !asalah makanan - -esulitan mengunyah C tidak ada - -esulitan menelan C tidak ada - &idak dapat makan sendiri C 4. Pola minum - umlahAporsi C / gelas sehari - -esulitan menelan C tidak . -ebersihan diri A personal hygene a. *ebelum sakitC 1. Pemeliharaan badan C bersih #. Pemeliharaan gigi dan mulut C bersih /. Pemeliharaan kuku C bersih b.
*elama sakitC . Pemeliharaan badan C mandi 1B sehari 4. Pemeliharaan gigi dan mulut C sikat gigi 1B sehari . Pemeliharaan kuku C kuku bersih
=. Pola kegiatan A aktivitas C 1. *ebelum sakit C aktivitas pasien mandiri #. *elama sakit C aktivitas pasien mandiri <.
-ebiasaan ibadah 1. *ebelum sakit C ibadah rutin #. *elama sakit C ibadah terganggu
3.6 HA!IL PEMEI'!AAN PENUNJAN DIANO!TI' 1. $aboratorium a. enis spesimen C urine pagi b. -ekeruhan C 'ernih c. 6arna C kuning muda d. %erat 'enis C 10#0
17
e. f. g. h. i. '. k.
Protein C #4 mgA dl (J) -eton C J =ritrosit C 410 $eukosit C #4 =pitel C #440 5nti dengue ,g! C 5nti dengue ,g; C
,"+al te#t
6idal test slide *. &yphi :egative *. Parathypi 5 :egative *. Parathypi % :egative *. Parathypi :egative
1A0 1A10 1A1/0 1A80
3 1A/#0 1A10 1A10 1A80
#. =-; C tidak dilakukan /. +ongent C tidak dilakukan 3.17
THEAPI -AN DIBEI'AN NO 1 # /
NAMA OBAT efotaBime +anitidine Paracetamol ,nfus +$
DO!I! 400 mgA 1# 'am 1 5A1# 'am 400 mg / H 1 #0 ttsAi
3.11 ANALI!A DATA
5&5 =&,$;, s C os mengeluh 3ipertermi demam o C os terlihat lemah dengan suhu C /80 ++ C # BAi &d C 110A0 mm3g Pulse C 80BAi
18
!5*5$53 ;angguan rasa nyaman
s C os mengeluh kering
ehidrasi
,ntake volume cairan yang
didaerah
tidak adekuat
sekitar bibir mulut o
C
membrane
mukosa mulut os terlihat kering dan pecahpecah ,nputC 400 ml utputC 700 ml s C os mengeluh
!asukan makanan yang
Perubahan
tidak nafsu makan
tidak adekuatAkurang
dari kebutuhan tubuh
nutrisi kurang
o C 1A/ porsi diet !%
yang
disediakan habis .
3.12
PIOITA! MA!ALAH 1. ;angguan rasa nyaman berhubungan dengan hipertermi 2. +esiko tinggi terhadap perubahan membran mukosa oral
berhubungan dengan intake volume cairan yang tidak adekuat /. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan makanan yang tidak adekuatAkurang 3.13
N O
EN8ANA A!UHAN 'EPEA,ATAN DIANO!A 'EPEA,ATA
N 1 ;angguan rasa
TUJUAN'ITE INTE9EN IA HA!IL
Pasien
!I
A!I
dapat beri kompres hangat
A!IONALI!
dengan
nyaman
menyatakan
memberikan
berhubungan
hilangnya
rasa periksa tanda kompres hangat
dengan hipertermi
ketidaknyaman
dan tanda
vital demam
pasien
s C os mengeluh suhu tubuh normal setiap / 'am bisa turun suhu /8 demam kembali. engan sekali merupakan o C klien terlihat criteria evaluasi C kolaborasi
19
o
lemah dengan suhu menyangkal demam melaporkan adanya C /80 perasaan nyaman ++ C # BAi && yang meliputi &d C 110A0 mm3g suhu ++pulse&d Pulse C 80BAi dalam batasan yang normal.
dengan
proses infeksius
tenaga
yang akut Pola
kesehatan
demam
lainnya
membantu
dalam
dalam diagnosis
memberikan
mengigil sering
obat
mendahului
an'urkan
puncak suhu. igunakan
klien minum sebanyak #400 ccAhari
dapat
untuk mengurangi demam dengan aksi
sentralnya
pada hipotalamus meskipun demam
dapat
berguna
dalam
membatasi pertumbuhan organisme. 2 +esiko
tinggi !empertahankan
an'urkan
karena alkohol
terhadap
integritas membrane klien untuk
dapat
perubahan
mukosa
mengiritasi
membran oral
mukosa
dan menghindari
mengidentifikasiAmel produk
berhubungan akukan
intervensi pencuci
dengan
intake khusus
volume
cairan mengingkat
yang tidak adekuat.
kesehatan
s C os mengeluh
oral.
kering
untuk mulut yang kan
mengandung
mukosa alkohol berikan cairan selama
didaerah
20
mukosa
dan
mempunyai efek mengeringkan menimbulkan ketidak nyamanan
sekitar bibir mulut
# 'am dalam
mencegah
o
membrane
batas yang
kekeringan
mukosa mulut os
ditentukan an'urkan
mulut
C
terlihat kering dan
hygene gigi
pecahpecah ,nputC
400
yang baik
ml
periode tanpa
setelah
outputC 700 ml
berlebihan dari lama masukan
makan dan
oral menurunkan
pada saat
pertumbuhan
tidur.
bakteri potensial penyebab
3 Perubahan
infeksi dapat memberikan >ntuk
nutrisi Pasien
kurang
dari mempertahan
kebutuhan
tubuh
kebutuhan
pemahaman nutrisi kepada
berhubungan
untuk tubuh secara keluarga
dengan
adekuat.
makanan
masukan yang
tidak
nafsu
s C os mengeluh
kat klien
serat
rendah makanan yang dengan
disediakan habis .
makan
timbang meningkat.
berat
badan
dapat klien setiap /
o C 1A/ porsi diet menghabiskan !akanan
motivasi untuk
makan makanan mening
klien tentang
manfaat
adekuatAkurang
tidak nafsu makan
pengetahuan
engan pasien tentang nutrisi sehingga
criteria evaluasi C
meningkatkan
mengetahui
hari sesuai berikan klien
porsi
dengan kecil
apakah %% pasien menurun
yang makanan
sudah disiapkan.
untuk
porsi
atau meningkat
dan untuk
sesering
menghindari
mungkin
ter'adinya muntah sehingga porsi makan yang
21
disediakan habis
3.14
IMPLEMENTA!I
NO ,aktu +an tanggal IMPLEMENTA!I 1 19.04 "ib memberikan kompres hangat
0/ !aret #017
mengan'urkan makan buahbuahan yang banyak mengandung air misalnya pepaya memberikan
obat
sesuai
indikasi
dokter
paracetamol 400 mg / B 1 mengan'urkan klien minum sebanyak #400 ccAhari 2 3
#1.00 "ib 0 !aret #017 1.00 "ib 04 !aret #017
mengan'urkan klien untuk men'aga hygiene gigi dan mulut setelah makan dan mau tidur memantau pemasukan nutrisi mengan'urkan makanan sesering mungkin
22
dengan porsi
kecil
3.12 E9ALUA!I NO D:
TANALHAIJAM
1 / !aret #017 A umatA 17.04 6,%
#
/ !aret #017A sabtuA 17.04 6,%
/
/ !aret #017 A *enin A 17.04 6,%
8ATATAN PE'EMBANAN /!OAP5!OAPI0
* C pasien mengatakan masih demam dan lemas C kAu lemah &C /74K sebagian aktifitas di bantu keluarga 5 C masalah teratasi sebagian P C intervensi dilan'utkan - %eri kompres hangat -olaborasi pemberian obat dengan dokter (paracetamol 400 mg / B 1) * C os mengatakan bibir serta membrane mukosanya masih kering. C membrane mukosa klien terlihat kering 5 C masalah belum teratasi P C intervensi dilan'utkan - 5n'urkan os minum #400 cc per hari 5n'urkan konsumsi buah yang banyak mengandung air - 5tur tetesan infus permenit (#0 ttsAi) *C klien mengatakan masih belum nafs u makan C porsi yang disediakan 1A/ habis 5 C masalah teratasi sebagian P C intervensi dilan'utkan an'urkan keluarga memberi makanan kesukaan os. !emberikan pemahaman kepada keluarga klien dan klien tentang manfaat
23
makanan an'urkan memberikan makanan dengan porsi kecil sesering mungkin ,
NO D:
8ATATAN PE'EMBANAN /!OAP5!OAPI0 TANALHAIJAM
1
* C pasien mengatakan demamnya sudah mulai berkurang dan lemasnya sudah !aret #017 A *abtuA #1.00 6,%
#
!aret #017A *abtuA #1.00 6,%
mulai hilang C kAu lemah &C /7K aktifitas mandiri 5 C masalah teratasi sebagian P C intervensi dilan'utkan - -ompres hangat -olaborasi pemberian analgetik (paracetamol 400 mg / B 1) * C os mengatakan bibir serta membrane mukosanya masih kering. C membrane mukosa klien terlihat kering
24
,nput C 440 ml utputC 700 ml 5 C masalah teratasi sebagian P C intervensi dilan'utkan - 5n'urkan pasien minum #400 cc perhari 5n'urkan konsumsi buah yang banyak mengandung air /
!aret #017 A *abtu A #1.00 6,%
*C klien mengatakan masih belum nafsu makan C porsi yang disediakan 1A/ habis 5 C masalah belum teratasi P C intervensi dilan'utkan !emberikan pemahaman kepada keluarga klien dan klien tentang manfaat makanan an'urkan untuk memberikan makanan dengan porsi kecil sesering mungkin
NO D:
8ATATAN PE'EMBANAN /!OAP5!OAPI0 TANALHAIJAM
1 4 !aret #017 A !ingguA 1.00 6,%
* C pasien mengatakan tidak lagi demam dan lemas C kAu baik &C /7K aktifitas mandiri 5 C masalah teratasi
25
P C intervensi dihentikan # 4 !aret #017A!ingguA 1.00 6,%
* C os mengatakan bibir serta membrane mukosanya tidak lagi kering. C membrane mukosa terlihat segar 5 C masalah teratasi P C intervensi dihentikan
4 !aret #017A !inggu A 1.00 6,%
*C klien mengatakan sudah nafsu makan C porsi yang disediakan di habiskan 5 C masalah sudah teratasi P C intervensi dihentikan
/
26
BAB I9 PENUTUP %.1 'e#"()ulan
1. 5suhan -epera"atan yang diberikan pada :y. * dengan diagnosa medis &hipoid meliputiC a. Pengka'ian b. iagnosa -epera"atan c. Perencanaan d. ,mplementasi dan e. =valuasi #. *etelah dilakukan beberapa pengka'ian didapatkan / diagnosa kepera"atan C a. ;angguan rasa nyaman berhubungan dengan hipertermi b. +esiko tinggi terhadap perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan dehidrasi c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan makanan yang tidak adekuatAkurang /.
%erdasarkan
implementasi yang
didasarkan
pada
intervensi
kepera"atan maka diperoleh hasil evaluasi bah"a masalah telah teratasi. %.2 !aran
a. 5suhan kepera"atan yang diberikan kepada pasien &hypoid harus didasarkan pada 4 metode 5suhan -epera"atan. b. alam melakukan asuhan kepera"atan sebaiknya bersamaaan dengan komunikasi yang baik pada pasien
27
28
29