REFERAT
Dry Eye Syndrome
Disusun Oleh : KELOMPOK 5
Muhammad Gu Guruh Su Susanto
11!11"
Pem#im#in$ : dr% Diantinia& S'%M
KEPA()TERAA( )LM* ) LM* PE(+AK)T PE(+AK)T MATA RS*D SOREA(G KA,*PATE( ,A(D*(G *()-ERS)TAS +ARS) ME) !15
PE(DA.*L*A(
Dry eyes merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidaknyamanan dalam pengelihatan penderita yang disebabkan karena kekurangan kelembaban, lubrikasi dan agen dalam mata. Saat ini, dry eyes lebih sering terjadi dibandingkan pada masa-masa lampau. Hal ini dapat distimulasi oleh berbagai aspek lingkungan seperti udara yang dapat mengiritasi mata dan lapisan air mata menjadi kering.
Penderita dry eyes sering merasakan ketidaknyamanan dalam mata sehingga mereka sering mengeluhkan perasaan seperti iritasi, tanda-tanda inflamasi sering merasa ada benda asing di mata. Penderita dengan Dry eyes kronis didiagnosis oleh dokter jika keluhan dry eyes terjadi berulang sehingga menurunkan jumlah air mata yang menyebabkan gejala bertahan dalam periode yang lama.
T)(/A*A( P*STAKA A% Anatomi Kompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis, glandulae lakrimalis
aksesori, kanalikuli, sakus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis. Glandula lakrimalis terdiri atas struktur dibawah ini !.
"agian orbita "erbentuk kenari yang teretak didalam foss lakrimalis di segmen temporal atas anterior dari orbita, dipisahkan dari bagian palpebra oleh kornu lateralis dari muskulus le#ator palpebrae. $ntuk men%apai bagian ini dari kelenjar
se%ara bedah, harus diiris kulit, muskulus orbikuaris okuli, dan septum orbitale. &. "agian Palpebra "agian palpebra yang lebih ke%il terletak tepat di atas segmen temporal dari forniks konjungti#ae superior. Duktus sekretorius lakrimalis, yang bermuara kira-kira sepuluh lubang ke%il, menghubungkan bagian orbital dan palpebrae
glandula
lakrimalis
dengan
forniks
konjungti#ae
superior.
Pembuangan bagian palpebrae dari kelenjar memutuskan semua saluran penghubung dan dengan demikian men%egah kelenjar itu bersekresi. Glandula lakrimalis aksesori 'glandula Krause dan (olfring) terletk di dalam substansia propia di konjungti#a palpebrae. *ir mata mengalir dari lakuna lakrimalis melalui punktum superior dan inferior dan kanalikuli ke sakus lakrimalis, yang terletak di dalam fossa lakrimalis. Duktus nasolakrimalis berlanjut kebawah dari sakus dan bermuara ke dalam meatus inferior dari rongga nasal, lateral terhadap turbinatum inferior. *ir mata diarahkan kedalam punktum oleh isapan kapiler dan gaya berat dan berkedip. Kekuatan gabungan dari isapan kapiler dan gaya berat berkedip. Kekuatan gabungan dari isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat dan dan kerja memompa dari otot Horner, yang merupan perluasan muskulus orbikularis okuli ke titik di belakang sakus lakrimalis, semua %enderung meneruskan aliran air mata ke bawah melalui duktus nasolakrimalis ke dalam hidung. +. Pembuluh Darah dan imfe
Pasokan darah dari glandula lakrimalis bersal dari arteria lakrimalis. ena yang mengalir pergi dari kelenjar bergabung dengan #ena oftalmika. Drenase lime menyatu dengan pembuluh limfe konjungti#a untuk mengalir ke dalam limfonodus pra-aurikula. . Persarafan Pasokan saraf ke glandula lakrimalis adalah melalui a) /er#us lakrimalis 'sensoris), sebuah %abang dari di#isi trigeminus. b) /er#us petrosus superfisialis magna 'sekretoris), yang datang dari nukleus sali#arius superior. %) /er#us simpatis yang menyertai arteria lakrimalis dan ner#us lakrimalis.
Anatomi la'isan air mata
apisan air mata melapisi permukaan okuler normal. Pada dasarnya, lapisan air mata terdiri dari + lapisan yang terdiri dari a. apisan tipis superfisial '0.!!um) diproduksi oleh kelenjar meibomian dan fungsi utamanya adalah menahan e#aporasi air mata dan mempertahankan penyebaran air mata b. apisan tengah, lapisan tebal 'lapisan a1ueous, 2um) diproduksi oleh kelenjar lakrimalis utama seperti halnya kelenjar lakrimalis asesoris dari kelenjar Krause dan (olfring. %. apisan terdalam, lapisan musin hidrofilik diproduksi oleh sel-sel goblet konjun%ti#a dan epitel permukaan okuler dan berhubungan dengan permukaan okuler melalui ikatan jaringan longgar dengan glikokalik dari epitel konjun%ti#a. *danya musin yang bersifat hidrofilik membuat lapisan a1ueous menyebar ke epitel kornea.
Gambar !. apisan air mata apisan lemak yang diproduksi oleh kelenjar meibomian berperan sebagai surfaktant, sama seperti lapisan a1ueous 'mempertahankan terjadinya e#aporasi dari lapisan a1ueous) dan juga sebagai pelindung permukaan mata. Selain itu, lapisan lemak dapat berperan sebagai barier melawan partikel asing dan dapat juga berperan sebagai antimikroba Sekresi dari lapisan air mata bersifat neuronal ' sumber parasimpatik, simpatik dan persarafan sensoris), hormonal ' reseptor androgen dan estrogen) dan regulasi #askuler. 3erjadinya e#aporasi kebanyakan disebabkan karena disfungsi kelenjar meibomian. Komponen lapisan a1ueous
diproduksi
oleh
kelenjar
lakrimalis.
Komponen ini meliputi sekitar 40 persen protein, elektrolit dan air. 5n6im ini bersifat glikolitik yang mampu meme%ahkan dinding sel bakteri. aktoferin berperan sebagai antibakterial dan antioksidan dan epidermal growth faktor '5G7) yang
berperan
dalam
mempertahankan
permukaan
okuler
normal
dan
men%etuskan proses penyembuhan kornea. Selain itu pada lapisan air mata juga ditemukan adanya komponen albumin, transferin, immunoglobulin * '8g*), immunoglobulin 9 '8g9) dan immunoglobulin G '8gG). Defisiensi lapisan a1ueous merupakan penyebab utama dari dry eye dan ini disebabkan karena insufisiensi produksi air mata. Sekresi kelenjar lakrimalis dikontrol oleh refleks neuralis dengan lengkung reflek saraf aferen ' serat saraf sensoris trigeminal) di kornea dan konjun%ti#a yang kemudian melewati pons' nukleus sali#atorius superior), kemudian dari pons keluar jalur serat eferen, saraf intermedius yang akan menuju ganglion pterigopalatina dan post ganglionik simpatetik dan parasimpatetik yang kemudian berakhir di kelenjar lakrimalis. ,% Fisiolo$i Sistem se0resi air mata
Komponen lipid air mata disekresi oleh kelenjar 9eibom dan :eis di tepian palpebra. Sekresi lipid ini dipengaruhi oleh serabut saraf kolinergik yang berisi kolinesterase dan agonis kolinergik seperti pilokarpin. Selain itu sekresi kelenjar dipengaruhi oleh hormon androgen seperti testosteron yang dapat meningkatkan sekresi, sementara hormon antiandrogen dan estrogen akan menekan sekresi kelenjar lipid. ;efleks mengedip juga memegang peran penting dalam sekresi oleh kelenjar 9eibom dan :eis. 9engedip menyebabkan lipid mengalir ke lapisan air mata. Komponen akuos air mata disekresi oleh kelenjar utama, kelenjar Krause dan (olfring. Kelenjar Krause dan (olfring identik dengan kelenjar utama namun tidak mempunyai sistem saluran. 9ekanisme sekresi akuos dipersarafi oleh saraf kranial . Stimulasi reseptor saraf yang terdapat di kornea dan mukosa nasal mema%u sekresi air mata oleh kelenjar lakrimalis. Kurangnya sekresi air mata oleh kelenjar lakrima dan sindrom dry eye dapat disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan yang berefek pada sistem otonom. Komponen musin lapisan air mata disekresi oleh sel Goblet konjungti#a dan sel epitel permukaan. 9ekanisme pengaturan sekresi musin oleh sel ini tidak diketahui. Hilangnya sel Goblet berakibat mengeringnya kornea meskipun banyak air mata dari kelenjar lakrimal.
Sistem e0sresi air mata
Selain sistem sekresi, kelenjar air mata juga terdiri dari komponen ekskresi. Komponen ekskresi terdiri atas punkta, kanalikuli, sakus lakrimalis dan duktus lakrimalis. Setiap berkedip, palpebra menutup mirip risleting mulai dari lateral, menyebarkan air mata se%ara merata di atas kornea dan menyalurkannya ke dalam sistem ekskresi di sisi medial palpebra. Dalam keadaan normal, air mata dihasilkan dengan ke%epatan yang sesuai dengan jumlah yang diuapkan.
Gambar &. *natomi air mata = sistem sekresi dan eksresi air mata
% Dry eyes 20erato0on3un$ti4itis sia6
Dry eye merupakan penyakit multifaktorial pada kelenjar air mata dan permukaan okuler yang menghasilkan gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan pengelihatan, air mata yang tidak stabil sehingga berpotensi untuk menimbulkan kerusakan pada permukaan okuler. Dry eye sering disertai dengan peningkatan osmolaritas dari air mata dan peradangan dari permukaan okuler.
Gambar +. Dry eye syndrome D% E'idemiolo$i Sindroma dry eye biasanya terjadi pada pasien usia lebih dari 0 tahun
dan merupakan penyakit mata yang %ukup sering terjadi, yaitu sekitar !0-+0> populasi. Di *merika Serikat, diperkirakan ada sekitar +.&+ juta wanita dan !.4? juta pria yang berusia @0 tahun keatas yang menderita sindroma dry eyes. 7rekuensi sindroma dry eyes di beberapa negara hampir serupa dengan frekuensi di *merika Serikat.
E% Etiolo$i *. Kondisi ditandai hipofungsi kelenjar lakrimal !. Kongenital &. Didapat a. Penyakit sistemik !) Sindrom sjorgen &) Hipertiroid b. Aedera !) Kerusakan kelenjar lakrimal &) "anyak terpapar radiasi +) uka bakar kimiawi %.
+) "eta-adregenik blo%ker timolol, pra%tolol d. /eurogenik-neuroparalitik !) agoftalmus e. *#itaminosis * F% Klasi7i0asi Sistem klasifikasi dibuat berdasarkan etiopatogenesis menurut D5(S
'8nternasional Dry 5ye (orkshop) Dry eyes dengan Sindroma sjogren Dry eyes tanpa sindroma sjogren Defisiensi kelenjar lakrimalis •
G% Pato7isiolo$i Penurunan 0adar hormon ;eseptor androgen dan estrogen terdapat di dalam kelenjar lakrimalis dan
meibomian. SS sering ditemukan pada wanita post menopause. Pada wanita menopause, terjadi penurunan hormon seks yang beredar ' seperti estrogen, androgen) dan juga mempengaruhi fungsi dari sekresi kelenjar lakrimalis. 0 tahun yang lalu, penelitian mengenai defisiensi estrogen dan atau progesteron sering berkaitan dengan insidensi KAS dan menopause. Dis7un$si 0elen3ar
Disfungsi kelenjar meibom akan berakibat kehilangan lapisan lipid. Kehilangan polaritas lemak akan men%etuskan terjadinya kehilangan air mata atau e#aporasi dan penurunan asam lemak tidak jenuh yang akan meningkatkan produksi meibum, memi%u penebalan serta sekresi air mata yang bersifat #iskos sehingga dapat mengobstruksi duktus dan menyebabkan stagnasi dari sekresi. Rea0si in7lamasi Sitokin proinflamasi juga dapat menimbulkan destruksi seluler, meliputi
interleukin ! '8-!), interleukin 4 '8-4), interleukin ? '8-?), 3G7 beta, 3/7 alpha. 8-! beta dan 3/7-alfa juga ditemukan pada air mata dari KAS dimana
dapat menimbulkan pelepasan opioid yang akan mengikat reseptor opioid pada membran neural dan menghambat pelepasan neurotransmiter melalui /7-K beta. 8-& juga dapat mengikat reseptor opioid delta dan menghambat produksi %*9P dan fungsi neuronal. Kehilangan fungsi neuronal akan menurunkan tegangan neuronal normal, yang dapat memi%u isolasi sensoris dari kelenjar lakrimalis dan atrofi kelenjar lakrimalis se%ara bertahap. .% Ge3ala Klinis Pasien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal
atau berpasir 'benda asing). Gejala umum lainnya adalah gatal, sekresi mukus berlebihan, tidak mampu menghasilkan air mata, sensasi terbakar, fotosensiti#itas, merah, sakit, dan sulit menggerakkan palpebra. Pada kebanyakan pasien, %iri paling luar biasa pada pemeriksaan mata adaah tampilan yang nyata-nyata normal. Airi yang paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputus atau tiadanya meniskus air mata di tepian palpebra inferior. Pemeri0saan 7isi0 - Dilatasi #askuler konjunti#a bulbi - Penurunan meniskus air mata - Permukaan kornea yang ireguler - Penurunan absorbsi air mata - Keratopati epitel kornea pun%tata - Kornea berfilamen - Peningkatan debris pada lapisan air mata - Keratitis puntata superfisialis - Pada kasus berat, ulkus kornea Gejala-gejala dry eyes tidak berhubungan dengan tanda-tanda dry eyes.
Pada kasus berat, juga ditemukan defek epitel atau infiltrasi kornea steril atau ulkus kornea. Keratitis sekunder juga dapat terjadi. "aik perforasi kornea karena steril atau infeksi dapat terjadi.
)% Pemeri0saan 'enun3an$ 3es S%himer 3es ini dilakukan dengan mengeringkan lapisan air mata dan
memasukkan strip S%hirmer ke dalam konjungti#a inferior pada batas sepertiga tengah dan temporal dari palpebra inferior. "agian basah yang
terpapar diukur lima menit setelah dimasukkan. Panjang bagian basah kurang dari !0 mm tanpa anestesi dianggap abnormal.
Gambar . 3es S%himmer
3es Break-up Time 3es ini berguna untuk menilai stabilitas air mata dan komponen lipid
dalam %airan air mata Tear film break-up time dapat diukur dengan meletakkan se%arik keras berfloures%ein pada konjungti#a bulbi dan meminta pasien berkedip. 7ilm air mata kemudian diperiksa dengan slitlamp, sementara pasien diminta agartidak berkedip. (aktu sampai mun%ulnya titik-titik kering yang pertama dalam lapisan floures%ein kornea adalah tear film break-up time. "iasanya waktu ini lebih dari !@ detik, namun akan berkurang nyata oleh anestetika lokal, memanipulasi mata, atau dengan menahan palpebra agar tetap terbuka. (aktu ini lebih pendek pada mata dengan defisiensi air pada air mata dan selalu lebih pendek dari normalnya pada mata dengan defisiensi musin.
Pemulasan ;ose "engal
;ose "engal lebih sensitif daripada fluores%ein. Pewarna ini akan memulas semua sel epitel yang tidak tertutup oleh lapisan musin yang mengering dari kornea dan konjungti#a.
Gambar 4. Pewarnaan "engal rose
$ntuk mengukur kuantitas komponen akuos dalam air mata dapat dilakukan tes S%hirmer. 3es S%hirmer merupakan indikator tidak langsung untuk menilai produksi air mata. "erkurangnya komponen akuos dalam air mata mengakibatkan air mata tidak stabil. Ketidakstabilan air mata pada dry eyes disebabkan kerusakan epitel permukaan bola mata sehingga mukus yang dihasilkan tidak normal yang berakibat pada proses penguapan air mata. Salah satu pemeriksaan untuk menilai stabilitas lapisan air mata adalah dengan pemeriksaan break up time '"$3) /% Penatala0sanaan
Sindroma dry eye sangat kompleks penyebabnya dan diatasi berdasarkan penyebabnya, tetapi sementara men%ari penyebabnya dapat juga diatasi terlebih dahulu keluhan lainnya seperti kering, gatal dan rasa terbakar. 3ujuan utama dari pengobatan sindrom dry eye adalah penggantian %airan mata. 3erapi yang saat ini dianut adalah air mata buatan sebagai pelumas air mata sedangkan salep berguna sebagai pelumas jangka panjang terutama saat tidur.
$ntuk menjaga agar air mata tidak terdrainase dengan %epat dapat digunakan pun%tal plug, dengan demikian mata akan lebih terasa lembab, tidak kering, tidak gatal, tidak seperti terbakar.
Gambar @. Plug pun%tal
Bika permasalahan timbul akibat lingkungan, maka dapat digunakan ka%amata hitam ketika berakti#itas di luar ruangan untuk mengurangi paparan sinar matahari, angin dan debu. Sili%on plug yang dimasukkan ke dalam kelenjar lakrimalis pada ujung mata dapat menjaga air mata terdrainase lebih lambat sehingga menjaga kelembaban mata. *lat ini dikenal dengan istilah lakrimal plug dan diletakkan tanpa nyeri oleh spesialis mata. $ntuk sebagian orang sili%on plug terasa tidak nyaman di mata maka saat ini dapat juga dilakukan pun%ta kauterisasi. Dapat juga mengkonsumsi obat-obatan seperti restasis, kortikosteroid topikal.
Se%ara umum, prognosis untuk ketajaman #isual pada pasien dengan sindrom mata kering baik.
DAFTAR P*STAKA
!. aughan DG, *sbury 3, ;iordan 5#a P. Oftalmologi Umum. 5disi !. Bakarta (idya 9edika, &000. &. 8lyas, Sidarta. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 5disi Ketiga. "alai Penerbit 7K $ni#ersitas 8ndonesia, Bakarta. &00?. +. Bames, "ru%e. dkk. Lecture Notes Oftalmologi. 5disi Kesembilan. Penerbit 5rlangga. Bakarta &004. . !ye "natomy. Available at URL: httpCCwww.biographimedia.%omChuman Ceye-anatomy.html, accessed on October 2011.