PRESENTASI KASUS
INFLUENZA
Disusun oleh: Rina Dwi Purnamasari G991!"1
KEPANITERAN KLINIK #AGIAN IL$U FAR$ASI FAKULT FAKUL TAS KED%KTERAN KED%KTE RAN UNS&RSUD UN S&RSUD DR' $%E(ARDI
SURAKARTA !"1)
#A# I PENDA*ULUAN
Infl Influe uenz nzaa adal adalah ah infek infeksi si viru viruss yang yang meny menyera erang ng salur saluran an pern pernaf afasa asan n terutam terutamaa hidung hidung,, tenggo tenggorok rokan, an, bronku bronkuss dan terkada terkadang ng paru. paru. Infeksi Infeksi biasany biasanyaa berlangsung selama sekitar satu minggu, dan ditandai dengan demam mendadak tinggi, tinggi, sakit otot, sakit kepala dan malaise berat, batuk non-produk non-produktif, tif, sakit tenggorokan dan rhinitis .Virus ini ditularkan dengan mudah dari orang ke orang melalui droplets dan partikel kecil yang diproduksi diproduksi ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Influenza cenderung menyebar dengan cepat pada kejadian epidemi epidemi musiman. musiman. Kebanyakan Kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh dalam waktu -! minggu minggu tanpa tanpa memerlu memerlukan kan perawa perawatan tan medis. medis. "amun "amun pada pada beberap beberapaa kondis kondisii seperti pada anak, orang lanjut la njut usia , dan orang-orang dengan kondisi medis serius lainnya, infeksi dapat menyebabkan komplikasi parah yang mendasari kondisi, pneumonia dan kematian. Centers for Disease Control and Prevention # $%$ & memperkirakan bahwa influenza musiman bertanggung jawab atas rata-rata lebih dari !'.''' kematian setiap tahunnya.! Kematian tertinggi terjadi pada bayi dan orang lanjut usia. (ahun (ahun !'!-!') !'!-!') tercacat terjadi penyebaran penyakit yang luas dan tingkat kematia kematian n yang yang lebih lebih tinggi tinggi dari dari yang yang dilapo dilaporkan rkan dibandi dibandingk ngkan an dengan dengan tahuntahuntahun sebelumnya. ) *enyakit tersebut hingga saat ini masih mempengaruhi sebagian besar populasi manusia setiap tahun. Virus Virus influenza mudah bermutasi dengan cepat, bahkan seringkali memproduksi strain baru di mana manusia tidak mempunyai imunitas terhadapnya. Ketika keadaan ini terjadi, mortalitas influenza berkembang sangat cepat. %i +merika erikat epidemi influenza yang biasanya muncul setiap tahu tahun n pada pada musim musim ding dingin in atau atau salju salju meny menyeb ebab abka kan n rata-r rata-rata ata hampir hampir !'.' !'.''' '' kematian. edangkan di Indonesia atau di negara-negara tropis pada umumnya kejadi kejadian an wabah wabah influe influenza nza dapat dapat terjadi terjadi sepanj sepanjang ang tahun tahun dan puncak puncaknya nya akan akan terjadi pada bulan uli.2
#A# I PENDA*ULUAN
Infl Influe uenz nzaa adal adalah ah infek infeksi si viru viruss yang yang meny menyera erang ng salur saluran an pern pernaf afasa asan n terutam terutamaa hidung hidung,, tenggo tenggorok rokan, an, bronku bronkuss dan terkada terkadang ng paru. paru. Infeksi Infeksi biasany biasanyaa berlangsung selama sekitar satu minggu, dan ditandai dengan demam mendadak tinggi, tinggi, sakit otot, sakit kepala dan malaise berat, batuk non-produk non-produktif, tif, sakit tenggorokan dan rhinitis .Virus ini ditularkan dengan mudah dari orang ke orang melalui droplets dan partikel kecil yang diproduksi diproduksi ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Influenza cenderung menyebar dengan cepat pada kejadian epidemi epidemi musiman. musiman. Kebanyakan Kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh dalam waktu -! minggu minggu tanpa tanpa memerlu memerlukan kan perawa perawatan tan medis. medis. "amun "amun pada pada beberap beberapaa kondis kondisii seperti pada anak, orang lanjut la njut usia , dan orang-orang dengan kondisi medis serius lainnya, infeksi dapat menyebabkan komplikasi parah yang mendasari kondisi, pneumonia dan kematian. Centers for Disease Control and Prevention # $%$ & memperkirakan bahwa influenza musiman bertanggung jawab atas rata-rata lebih dari !'.''' kematian setiap tahunnya.! Kematian tertinggi terjadi pada bayi dan orang lanjut usia. (ahun (ahun !'!-!') !'!-!') tercacat terjadi penyebaran penyakit yang luas dan tingkat kematia kematian n yang yang lebih lebih tinggi tinggi dari dari yang yang dilapo dilaporkan rkan dibandi dibandingk ngkan an dengan dengan tahuntahuntahun sebelumnya. ) *enyakit tersebut hingga saat ini masih mempengaruhi sebagian besar populasi manusia setiap tahun. Virus Virus influenza mudah bermutasi dengan cepat, bahkan seringkali memproduksi strain baru di mana manusia tidak mempunyai imunitas terhadapnya. Ketika keadaan ini terjadi, mortalitas influenza berkembang sangat cepat. %i +merika erikat epidemi influenza yang biasanya muncul setiap tahu tahun n pada pada musim musim ding dingin in atau atau salju salju meny menyeb ebab abka kan n rata-r rata-rata ata hampir hampir !'.' !'.''' '' kematian. edangkan di Indonesia atau di negara-negara tropis pada umumnya kejadi kejadian an wabah wabah influe influenza nza dapat dapat terjadi terjadi sepanj sepanjang ang tahun tahun dan puncak puncaknya nya akan akan terjadi pada bulan uli.2
#A# II TIN+AUAN PUSTAKA
A' DEF DEFINIS INISII Infl Influe uenz nzaa
meru merupa paka kan n
suat suatu u
peny penyak akit it
infe infeks ksii
akut akut
salu salura ran n
pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok tenggorok dan batuk non produktif. produktif. ama sakit berlangsung antara !-/ hari dan biasanya sembuh sendiri. 0 Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pen yakit pernapasan yang sangat menular dan disebabkan oleh virus influenza tipe +, 1 dan bisa juga $.
2
#' EPID EPIDE$ E$I% I%L% L%GI GI Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di
lingkungan lingkungan masyarakat. 3alaupun 3alaupun ringan penyakit penyakit ini tetap berbahaya berbahaya untuk mereka yang berusia sangat muda dan orang dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. uga pasien yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau ganggugan metabolik endokrin dapat meninggal akibat penyakit yang dikenal tidak berbahaya ini. erangan penyakit ini tercatat paling tinggi pada musim dingin di negara beriklim dingin dan pada waktu musim hujan di negara tropik. *ada saat ini sudah diketahui bahwa pada umumnya dunia dilanda pandemi oleh influenza !-) tahun sekali. umlah kematian pada pandemi ini dapat mencapai puluhan ribu orang dan jauh lebih tinggi dari pada angka-angka pada keadaan non-epidemik. 0 4isiko 4isiko komplikasi komplikasi,, kesakitan, kesakitan, dan kematian influenza influenza lebih tinggi pada individu di atas 20 tahun, anak-anak usia muda, dan individu dengan penyakit-penyakit tertentu. *ada anak-anak usia '-5 tahun, yang berisiko tinggi komplikasi angka morbiditasnya adalah 0''6''.''' dan yang tidak berisiko tinggi adalah ''6''.''' ''6''.''' populasi. *ada epidemi influenza 7277/' hingga 775-77 775-770, 0, diperkirakan diperkirakan jumlah penderita penderita influenza influenza yang masuk rumah sakit 2.''' sampai !!'.'''6epidemik.
Kematian influenza dapat terjadi karena pneumonia dan juga eksaserbasi kardiopulmoner serta penyakit kronis lainnya. *enelitian di +merika dari 7 musim influenza diperkirakan kematian yang berkaitan influenza kurang lebih )' hingga lebih dari 0' kematian 6 ''.''' penderita dengan usia 8 20 tahun. ebih dari 7'9 kematian yang disebabkan oleh pneumonia dan influenza terjadi pada penderita usia lanjut.
!
%i Indonesia telah ditemukan kasus flu burung pada manusia,
dengan demikian Indonesia merupakan negara ke lima di +sia setelah :ongkong, (hailand, Vietnam dan Kamboja yang terkena flu burung pada manusia. :ingga 0 +gustus !''0, 3:; melaporkan ! kasus + #:0"& pada manusia yang terbukti secara pemeriksaan mikrobiologi berupa biakan atau *$4. Kasus terbanyak dari Vietnam, disusul (hailand, Kamboja dan terakhir Indonesia. :ingga +gustus !''0, sudah jutaan ternak mati akibat avian influenza. udah terjadi ribuan kontak antar petugas peternak dengan unggas yang terkena wabah. (ernyata kasus avian influenza pada manusia yang terkonfirmasi hanya sedikit diatas seratus. %engan demikian walau terbukti adanya penularan dari unggas ke manusia, proses ini tidak terjadi dengan mudah. (erlebih lagi penularan antar manusia, kemungkinan terjadinya lebih kecil lagi.
,' ETI%L%GI *ada saat ini dikenal ) tipe virus influenza yakni +, 1 dan $.
Ketiga tipe ini dapat dibedakan dengan complement fixasion test . (ipe + merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemik. (ipe 1 biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan dari tipe + dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemi. (ipe $ adalah tipe yang
diragukan
patogenitasnya
untuk
manusia,
mungkin
hanya
menyebabkan gangguan ringan saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomi
jelas bahwa virus ini mempunyai afinitas untuk myxo atau musin. truktur antigenik virus influenza meliputi antara lain ) bagian utama berupa= antigen #atau soluble antigen&, hemaglutinin dan neuromidase. +ntigen yang
merupakan
suati
inti
partikel
virus
yang
terdiri
dari
ribonukleoprotein. +ntigen ini spesifik untuk masing-masing tipe. :emaglutinin menonjol keluar dari selubung virus dan hanya memegang peran yang minim dalam imunitas terhadap virus. "euramidase juga menonjol keluar dari selubung virus dan hanya memegangn peran yang minim dalam imunitas. elubung inti virus berlapis matriks protein sebelah dalam dan membrane lemak di sebelah luarnya. 0 Virus influenza + dibedakan menjadi banyak subtipe berdasarkan tanda berupa tonjolan protein pada permukaan sel virus. +da ! protein petanda virus influenza + yaitu protein hemaglutinin dilambangkan dengan : dan protein neuraminidase dilambangkan dengan ". +da 0 macam protein :, : hingga :0, sedangkan " terdiri dari sembilan macam, " hingga "7. Kombinasi dari kedua protein ini bisa menghasilkan banyak sekali varian subtipe dari virus influenza tipe +. emua subtipe dari virus influenza + ini dapat menginfeksi unggas yang merupakan pejamu alaminya, sehingga virus influenza tipe + disebut juga sebagai avian influenza atau flu burung. ebagian virus influenza + juga menyerang manusia, anjing, kuda dan babi. Variasi virus ini sering dinamai dengan hewan yang terserang, seperti flu burung, flu manusia, flu babi, flu kuda dan flu anjing. ubtipe yang lazim dijumpai pada manusia adalah dari kelompok :, :!, :) serta ", "! dan disebut human influenza . *enyakit flu burung atau avian influenza dimana penyebabnya adalah virun influenza tipe + subtipe :0". Virus avian influenza ini digolongkan dalam Highly Pathogenic Avian Influenza #:*+I&. /
D' SIFAT -IRUS INFLUENZA Virus influenza mempunyai sifat dapat bertahan hidup di air
sampai 5 hari pada suhu !! '$ dan lebih dari )' hari pada suhu ' '$. >ati pada pemanasan 2''$ selama )' menit atau 02'$ selama ) jam dan
pemanasan ?''$ selama jam. Virus akan mati dengan deterjen, disinfektan misalnya formalin, cairan yang mengandung iodin dan alkohol /'9.#/& truktur antigenik virus influenza meliputi antara lain ) bagian utama berupa= antigen #atau soluble antigen&, hemaglutinin dan neuramidase. +ntigen merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonukleoprotein. +ntigen ini spesifik untuk masing-masing tipe. :emaglutinin menonjol keluar dari selubung virus dan memegang peran pada imunitas terhadap virus. "euramidase juga menonjol keluar dari selubung virus dan hanya memegang peran yang minim pada imunitas. elubung inti virus berlapis matriks protein sebelah dalam dan membran lemak disebelah luarnya. #0& alah satu ciri penting dari virus influenza adalah kemampuannya untuk mengubah antigen permukaannya #: dan "& baik secara cepat atau mendadak maupun lambat. *eristiwa terjadinya perubahan besar dari struktur antigen permukaan yang terjadi secara singkat disebut antigenic shift . 1ila perubahan antigen permukaan yang terjadi hanya sedikit, disebut antigenic drift . Antigenic shift hanya terjadi pada virus influenza + dan antigenic drift hanya terjadi pada virus influenza 1, sedangkan virus influenza $ relatif stabil. (eori yang mendasari terjadinya antigenic shift adalah adanya penyusunan kembali dari gen-gen pada : dan " diantara human dan avian influenza virus melalui perantara host ketiga. atu hal yang perlu diperhatikan bahwa adanya proses antigenic shift akan memungkinkan terbentuknya virus yang lebih ganas, sehingga keadaan ini menyebabkan terjadinya infeksi sistemik yang berat karena sistem imun host baik seluler maupun humoral belum sempat terbentuk. ejak dulu diduga kondisi yang memudahkan terjadinya antigenic shift adalah adanya penduduk yang bermukim didekat daerah peternakan unggas dan babi. Karena babi bersifat rentan terhadap infeksi baik oleh avian maupun human virus makan hewan tersebut dapat berperan sebagai lahan pencampur #mixing vesel & untuk penyusunan kembali gen-gen yang
berasal dari kedua virus tersebut, sehingga menyebabkan terbentuknya subtiper virus baru. / E' PAT%FISI%L%GI Ketika membicarakan tentang patogenesis infeksi virus influenza,
maka tidak akan terlepas dari tinjauan aspek virologinya mengingat sifat virus influenza yang khas terutama dalam hal perubahan genetik.@ntuk mempermudah maka pembahasan dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu faktor viral dan faktor pejamu.7 Virus influenza mempunyai protein permukaan
:+ yang
mempunyai
spesifisitas
terhadap
sel
yang
mengandung reseptor A (2!" lin#age sialic acid$ +kan tetapi mutasi pada gen virus menyebabkan virus influenza yang biasanya dijumpai pada binatang seperti burung, babi, kuda ataupun mamalia laut dapat menginfeksi manusia. %iduga mutasi terjadi pada titik antigenik :+, yang memungkinkan :+ menjadi dapat melekat pada ! jenis reseptor sialic acid yang berbeda yaitu A #!,)& dan A #!,2&. :al ini dijumpai pada kasus infeksi virus influenza + :0" avian pada manusia dan pada saat pandemi flu panyol 7? yang diakibatkan oleh :" avian.!7-)!. "amun perbedaan diantara keduanya adalah transmisi manusia ke manusia pada :0" belumlah dijumpai, sedangkan pada :" #7?& hal tersebut terjadi dan menjadi penyebab terjadinya pandemi flu panyol pada tahun 7?. (aunberger dkk #!''0& menemukan bahwa terdapat perbedaan sekuensi gen polimerase *1, *1! dan *+ antara :" 7? dengan virus :0" yang mengakibatkan perbedaan urutan asam amino pada 4"+ polimerase keduanya. *erbedaan inilah yang diduga sebagai penyebab mengapa transmisi antara manusia pada :0" belum terjadi. :al ini dikonfirmasi oleh :atta #!''/& yang mendapati bahwa substitusi asam amino pada *1! mempunyai efek peningkatan adaptasi pada manusia, peningkatan virulensinya, dan adaptasi kemampuan replikasi pada temperatur di saluran nafas.7,'. elain dari kemampuan untuk berikatan dengan reseptor sialic acid spesifik pada epitel kolumnar saluran nafas, virulensi juga ditentukan oleh derajat replikasi, kemampuan virus
influenza untuk menginduksi reaksi inflamasi dan mekanisme kemampuan virus untuk menghindari aktivitas sistem imunitas tubuh manusia. 7 4eplikasi virus ditandai dengan lepasnya ikatan protein virus dengan sel epitel saluran nafas dan beredarnya partikel virus influenza baru, baik ke sel yang berada didekatnya atau akan dibatukkan ke udara bebas. epasnya ikatan dengan protein virus membutuhkan suatu enzim protease yang dihasilkan oleh sel epitel saluran nafas. >elalui proses mutasi tertentu, virus influenza yang mempunyai derajat virulensi tinggi mempunyai kemampuan untuk melakukan replikasi tanpa adanya protease. Benomena ini diamati terjadi pada pada virus influenza + :" #7?& dan influenza + :0". >eskipun masih kontroversial, namun diduga hal ini merupakan jawaban sementara terhadap fakta didapatinya 4"+ virus influenza + :0" di luar saluran nafas, yaitu di saluran cerna dan di darah.7 Baktor viral load juga dianggap mempunyai peranan penting dalam menentukan derajat kefatalan akibat infeksi virus influenza. >enno #!''2& pada penelitiannya terhadap pasien penderita infeksi infuenza + :0" di Vietnam mendapatkan bahwa pada kasus infeksi yang fatal didapati viral load yang tinggi pada faring penderita dan juga didapati 4"+ virus di rektum dan darah penderita, hipersitokinemia #I ', I 2 dan IB" A&, dan jumlah limfosit ( yang sedikit di darah. 3alaupun infeksi influenza telah cukup sering diteliti, namun pola inflamasi dan regulasi sistem imun pada pasien influenza masih belum dapat dimengerti sepenuhnya. Infeksi influenza pada saluran nafas akan segera diikuti dengan produksi sitokin pro inflamasi yang bersifat kemoreaktan menarik sel-sel imun menuju ke lokasi infeksi di saluran nafas dan semakin memperberat inflamasi yang ada. itokin yang mempunyai peranan terpenting diantaranya adalah %umor &ecrotizing 'actor #("B& A6C, Interleu#in #I&-2, Interferon #I"B& A6D, I-? dan acrophage Inhibitory 'actor
#>IB&-!. itokin-sitokin ini akan
berinteraksi dengan organum vasculosum of the lamina terminalis #;V(& untuk membentuk *EF!. :al ini akan meningkatkan set point thermoregulator hipotalamus dan mengakibatkan terjadinya demam.
itokin-sitokin ini juga akan memprovokasi timbulnya gejala tambahan lain baik lokal respiratorik maupun sistemik 1eberapa subtipe influenza seperti + :" #7?& dan + :0" mempunyai kemampuan yang sangat poten dalam menginduksi sitokin pro inflamasi #terutama ("B A& melalui perangsangan produk antigen genom ". Een " juga mampu menekan kerja interferon tubuh yang merupakan zat anti replikasi virus yang dihasilkan oleh tubuh manusia. 7 *roduksi sitokin ini sendiri diawali oleh proses apoptosis, baik yang bersifat alamiah #sebagai respon pertahanan tubuh untuk membatasi proses replikasi virus&, maupun apoptosis yang diinduksi akibat infeksi virus influenza tersebut. Kematian dan kerusakan sel-sel tersebut akan memicu pelepasan sitokin pro inflamasi dan timbulnya reaksi inflamasi lokal dan sistemik.7 *enyebaran virus influenza terjadi melalui droplet infection dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran nafas atau langsung memasuki alveoli, tergantung dari ukuran partikel #droplet&. Virus yang tertanam pada membran mukosa akan terpapar dengan mukoprotein yang mengandung sialic acid yang dapat berikatan dengan alpha 2! sialioligosa#arida yang berasal dari membran sel dimana residu sialic acid yang dapat berikatan dengan residu galaktosa melalui ikatan !,2 lin#age$ +danya perbedaan pada reseptor yang terdapat pada membran mukosa merupakan penyebab mengapa virus avian influenza tidak dapat mengadakan replikasi secara efisien pada manusia. >ukoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus sehingga perlekatan virus dengan sel epitel saluran nafas dapat dicegah. (etapi virus mengandung protein neuramidase pada permukaannya yang dapat memecah ikatan tersebut. Virus selanjutnya akan melekat pada epitel permukaan saluran nafas untuk kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut. 4eplikasi virus terjadi selama 5-2 jam sehingga dalam waktu singkat virus dapat menyebar ke sel-sel didekatnya. >asa inkubasi virus ? jam sampai 5 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar yang bersilia. el-sel
yang terinfeksi akan membengkak dan intinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi. 7 (ransmisi virus influenza lewat partikel udara dan lokalisasinya pada traktus respiratorius. *enularan bergantung pada ukuran partikel #droplet& yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran napas. *ada dosis infeksius, ' virus6droplet, maka 0'9 orang-orang yang terserang dosis ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus. etelah virus berhasil menerobos masuk kedalam sel, dalam beberapa jam sudah mengalami replikasi. *artikel-partikel virus baru ini kemudian akan menggabungkan diri dekat permukaan sel, dan langsung dapat meninggalkan sel untuk pindah ke sel lain. Virus influenza dapat mengakibatkan demam tetapi tidak sehebat efek pirogen lipopoli-sakarida kuman Eram-negatif. 0 >asa inkubasi dari penyakit ini yakni satu hingga empat hari #ratarata dua hari&. *ada orang dewasa, sudah mulai terinfeksi sejak satu hari sebelum timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah mulainya penyakit ini. +nak-anak dapat menyebarkan virus ini sampai lebih dari sepuluh hari dan anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan virus influenza kira-kira enam hari sebelum tampak gejala pertama penyakit ini. *ara penderita imunocompromise dapat menebarkan virus ini hingga berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan. ? *ada avian influenza #+I& juga terjadi penularan melalui droplet, dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung memasuki alveoli #tergantung dari ukuran droplet&. Virus selanjutnya akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut. 4eplikasi virus terjadi selama 5-2 jam sehingga dalam waktu singkat virus dapat menyebar ke sel-sel di dekatnya. >asa inkubasi virus ? jam sampai 5 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar yang bersilia. el-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. 1ersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia
selanjutnya akan terbentuk badan inklusi. +danya perbedaan pada reseptor yang terdapat pada membran mukosa diduga sebagai penyebab mengapa virus +I tidak dapat mengadakan replikasi secara efisien pada manusia. / F' GE+ALA KLINIS *ada umumnya pasien yang terkena influenza mengeluh demam,
sakit kepala, sakit otot, batuk, pilek dan kadang-kadang sakit pada waktu menelan dan suara serak. Eejala-gejala ini dapat didahului oleh perasaan malas dan rasa dingin. *ada pemeriksaan fisik tidak dapat ditemukan tanda-tanda karakteristik kecuali hiperemia ringan sampai berat pada selaput lendir tenggorok. Eejala-gejala akut ini dapat berlangsung untuk beberapa hari dan hilang dengan spontan. etelah periode sakit ini, dapat dialami rasa capek dan cepat lelah untuk beberapa waktu. 1adan dapat mengatasi infeksi virus influenza melalui mekanisme produksi zat anti dan pelepasan interferon. etelah sembuh akan terdapat resistensi terhadap infeksi oleh virus yang homolog. *ada pasien usia lanjut harus dipastikan apakah influenza juga menyerang paru-paru. *ada keadaan tersebut, pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan bunyi napas yang abnormal. *enyakit umumnya akan membaik dengan sendirinya tapi kemudian pasien acapkali mengeluh lagi mengenai demam dan sakit dada. *ermeriksaan radiologis dapat menunjukkan infiltrat di paru-paru. 0 A.ian In/luen0a >asa inkubasi +I sangat pendek yaitu ) hari, dengan rentang !-5 hari. >anifestasi klinis +I pada manusia terutama terjadi di sistem respiratorik mulai dari yang ringan sampai berat. >anifestasi klinis +I secara umum sama dengan gejala II # Influenza )i#e Illness&, yaitu batuk, pilek dan demam. %emam biasanya cukup tinggi yaitu 8)? '$. Eejala lain berupa sefalgia, nyeri tenggorokan, mialgia dan malaise. +dapun keluhan gastrointestinal berupa diare dan keluhan lain berupa konjungtivitis. pektrum klinis bisa sangat bervariasi, mulai dari asimtomatik, flu ringan hingga berat, pneumonia dan banyak yang berakhir dengan A*D+ (Acute *espiratory Distress +yndrome". *erjalanan
klinis +I umumnya berlangsung sangat progresif dan fatal, sehingga sebelum sempat terfikir tentang +I, pasien sudah meninggal. >ortalitas penyakit ini hingga laporan terakhir sekitas 0'9. Kelainan laboratorium rutin yang hampir selalu dijumpai adalah lekopenia, limfopenia dan trombositopenia. $ukup banyak kasus yang mengalami gangguan ginjal berupa peningkatan nilai ureum dan kreatinin. Kelainan gambaran radiologis toraks berlangsung sangat progresif dan sesuai dengan manifestasi klinisnya namun tidak ada gambaran yang khas./
G' PENEGAKKAN DIAGN%SIS >enetapkan diagnosis pada saat terjadi wabah tidak akan banyak
mengalami kesulitan. %i luar kejadian wabah, diagnosis influenza kadangkadang terhambat oleh diagnosis penyakit lain. %iagnosis pasti penyakit influenza dapat diperoleh melalui isolasi virus maupun pemeriksaan serologis. @ntuk mengisolasi virus diperlukan usap tenggorok atu usap hidung dan harus diperoleh sedini mungkinG biasanya pada hari-hari pertama sakit. %iagnosis serologis dapat diperoleh melalui uji fiksasi komplemen atau inhibisi hemaglutinasi. +kan dapat ditunjukkan kenaikan titer sebanyk 5 kali antara serum pertama dengan serum konvalesen atau titer tunggal yang tinggi. *ada saat ini anti influenza Ig> dapat digunakan di beberapa tempat. %iagnosis cepat lainnya dapat juga diperoleh dengan pemeriksaan antibodi fluoresen yang khusus tersedia untuk tiper virus influenza +. *$4 dan 4(-*$4 sangat berguna untuk diagnosa cepat virus lainnya yang dapat pula menyerang saluran napas antara lain adeno-virus, parainfluenza virus, rinovirus, respiratory syncyial virus cyomegalovirus dan enterovirus. Keterlibatan berbagai jenis virus ini dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan serologis atau isolasi langsung. 0 A.ian In/luen0a
%iagnostik / @ji Konfirmasi = . Kultur dan identifikasi virus :0".
!. @ji *eal %ime &ested PC* (Polymerase Chain *eaction" untuk :0. ). @ji serologi = a. Imunofluorescence (I'A" test = ditemukan antigen positif dengan menggunakan antibodi monoklonal Influensa + :0". b. @ji netralisasi = didapatkan kenaikan titer antibodi spesifik influensa +6:0" sebanyak 5 kali dalam paired serum dengan uji netralisasi. c. @ji penapisan = a&. *apid %est untuk mendeteksi Influensa +. b&. HI %est dengan darah kuda untik mendeteksi :0". c&. ,nzyme Immunoassay (,)I+A" untuk mndeteksi :0". Pemerisaan Lain
:ematologi = hemoglobin, lekosit, trombosit, hitung jenis lekosit, total limfosit. @mumnya ditemukan leukopeni, limfositopeni atau limfositosis relatif dan trombositopeni. Kimia = albumin6globulin, E;(6E*(, ureum, kreatinin, kreatin kinase, analisa gas darah. @mumnya dijumpai penurunan albumin, peningkatan E;(6E*(, peningkatan ureum dan kreatinin, peningkatan kreatin kinase, analisa gas darah dapat normal atau abnormal. Kelainan laboratorium sesuai dengan perjalanan penyakit dan komplikasi yang ditemukan. *emeriksaan 4adiologi = pemeriksaan foto toraks *+ dan lateral #bila diperlukan&.
%apat
ditemukan
gambaran
infiltrat
di
paru
yang
menunjukkan bahwa kasus ini adalah pneumonia.
*' DIAGN%SIS #ANDING 1anyak penyakit yang memiliki gejala yang menyerupai flu #flu like
syndrom& sehingga influenza dapat didiagnosis banding = ? . $ommon cold #selesma& adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung, sinus dan saluran udara besar yang disebabkan oleh rhinovirus #?'9&. Eejala-gejala penyakit ini biasanya tidak timbul demam, tetapi demam yang ringan dapat muncul saat gejala, dan gejala-gejala
yang
lain
tidak
sehebat
influenza.
:idung
mengeluarkan cairan yang encer dan jernih dan pada hari-hari pertama jumlahnya sangat banyak sehingga mengganggu penderita.
elanjutnya se#ret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuninghijau dan jumlahnya tidak terlalu banyak. !. Infeksi saluran pernapasan atas merupakan suatu penyakit infeksi pada saluran pernapasan atas yang banyak disebabkan oleh virus dan mempunyai gejala-gejala seperti flu, akan tetapi pada infeksi saluran pernapasan atas mempunya gejala-gejala lain seperti rhinitis, sinusitis,
nasopharyngitis,
pharyngitis,
epiglotitis,
laryngitis,
laringotrakeitis dan trakeitis. ). Infeksi parainfluenza virus juga mempunyai gejala yang hampir sama dengan infeksi virus influenza dimana yang terdiri dari :*IV, :*IV-!, :*IV-) dan :*IV-5 yang 5. >eningitis merupakan penyakit radang pada selaput otak. %imana gejala awal dari penyakit ini menyerupai flu seperti demam, sefalgia, nausea, vomitus, photofobia sedangkan pada pemeriksaan fisik terdapat kaku kuduk positif. 0. +4 #+evere Acute *espiratory +yndrom& adalah penyakit infeksi saluran
napas yang
disebabkan oleh
virus
$orona
dengan
sekumpulan gejala klinis yang berat. *erbedaan dengan influenza adalah cara penularannya, yaitu dengan kontak langsung membran mukosa, serta pada gejala pernapasan rasa sesak lebih berat dirasakan di banding pada influenza yang tidak terdapat sesak napas.
I' PENATALAKSANAAN (ujuan terapi influenza adalah mengendalikan gejala, mencegah
komplikasi dan mencegah penyebaran infeksi. (erapi influenza antara lain= !
1' Non Pharmacological Treatment Influenza termasuk dalam self limiting desease, yaitu penyakit
yang dapat diatasi oleh sistem imun tubuh. ;leh karena itu pasien yang menderita influenza harus istirahat6tidur yang cukup dan tak banyak beraktivitas serta tetap berada di rumah untuk mencegah penyebaran. >inum air yang banyak juga diperlukan. @ntuk
membantu meredakan gejala batuk dan gangguan tenggorokan dapat menggunakan lozenges, teh hangat atau sup. !' Pharmacological Treatment Terapi Farmakologi untuk Influenza Kronis 1' +mantadine dan 4imantadine +mantadine dan 4imantadine merupakan
golongan
adamantanes yang memiliki aktivitas hanya terhadap virus Influenza tipe + :" musiman. >ekanismenya adalah memblok kanal ion >!, yang spesifik terhadap Virus Influenza +, dan menghambat viral uncoating . %osis +mantadine pengobatan= %F3++ dan +"+K8' tahun '' mg sehari selama 5-0hari. %osis 4imantadine= %F3++ !'' mg sehari dalam dosis terbagi, EF4I+(4I '' mg sehari. Ffek samping obat yang sering ditimbulkan= mual, muntah, nyeri perut, diare, dan pusing. *emakaian perlu diperhatikan. !' ;seltamivir dan Hanamivir ;seltamivir dan Hanamivir merupakan golongan inhibitor neuraminidase yang memiliki aktivitas terhadap virus Influenza + dan 1. (anpa neuraminidase, pelepasan virus dari sel yang terinfeksi
tak
dapat
terjadi
sehingga
dapat
mencegah
penyebarannya. %osis ;seltamivir pengobatan= %F3++ dan +"+K 8 ) tahun, /0 mg tiap ! jam selama 0 hari. +"+K tahun !mg6kg 11 sehari ! kali selama 0 hari. +"+K -) tahun, 110kg )' mg tiap ! jam, 11 0-!)kg 50 mg tiap ! jam, 11 !)-5'kg 2' mg tiap ! jam, 1185'kg sama dengan dosis dewasa. %osis Hanamivir pengobatan= %F3++ dan +"+K80 tahun ' mg sehari ! kali selama 0 hari. #>artin, !''7&. Ffek samping obat yang sering ditimbulkan= mual, muntah, nyeri perut, diare, dan sakit kepala. *emakaian perlu diperhatikan.
*enggunaan +ntiviral pada pasien Influenza. #3:;, !''& 5 Terapi Farmakologi untuk pengobatan gejala . +ntipiretik dan +nalgesik ;bat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan
demam yaitu= *arasetamol6+setaminofen atau ibuprofen untuk menurunkan demam serta mengurangi rasa sakit dan +setosal #+spirin& untuk mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang. 2. +ntitusif6ekspektoran +ntitusif atau obat
penekan batuk
yang
umumnya
digunakan adalah dekstrometorfan :1r #%>* :1r& penekan batuk cukup
kuat
kecuali
untuk
batuk
akut
yang
berat.
erta
%ifenhidramin :$l untuk penekan batuk dan mempunyai efek antihistamin #antialergi&. 3. +ntihistamin. +ntihistamin dibagi menjadi ! golongan, yaitu antihistamin #+:& dan antihistamin !#+:!&. +: mencegah kontraksi otot polos bronkus dan menghambat vasodilatasi yang diinduksi oleh histamin dan peningkatan permeabilitas kapiler dengan cara memblok reseptor : yang berada di otot polos bronkus dan usus sehingga +: berguna untuk mengobati alergi. +: generasi #klorfeniramin, siproheptadin, dimenhidrinat, prometazin, dan lainlain& cukup larut dalam lemak sehingga dapat menembus sawar darah
otak,
dan
menyebabkan
sedasi.
Ffek
sedatif
bisa
menguntungkan pada pasien yang sulit tidur karena gejala alergi. edangkan +: generasi ! #astemizol, feksofenadin, dan loratadin& kurang dapat larut dalam lemak sehingga tidak dapat menembus sawar darah otak dan tidak menyebabkan sedasi. 4. %ekongestan ;ral. %ekongestan merupakan zat simpatomimetik yang bekerja pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung yang dapat menyebabkan
vasokontriksi,
memperbaiki
mukosa
yang
membengkak, dan memperbaiki ventilasi. %ekongestan bekerja dengan baik dalam kombinasi dengan antihistamin jika kongesti hidung menjadi salah satu gambaran klinik. ;bat dekongestan oral antara lain= Benilpropanolamin, Benilefrin, *seudoefedrin dan Ffedrin. ;bat tersebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu.
A.ian In/luen0a
*rinsip penatalaksanaan +I adalah = istirahat, peningkatan daya tahan tubuh, pengobatan antiviral, pengobatan antibiotik, perawatan respirasi, antiinflamasi, imunomodulator.
/
>engenai antiviral maka
antiviral sebaiknya diberikan pada awal infeksi yakni pada 5? jam pertama. +dapun pilihan obat = . *enghambat >! = a. amantadin #symadine&, b. rimantidin #flumadine&. %engan dosis !<6hari '' mg atau 0mg6kg11 selama )-0 hari. !. *enghambat neuramidase #3:;& = a. zanamivir #relenza&, b. oseltamivir #tamiflu&. %engan dosis ! < /0 mg selama minggu.. %epartemen Kesehatan 4I dalam pedomannya memberikan petunjuk sebagai berikut = *ada kasus suspek flu burung diberikan ;seltamivir ! < /0 • •
mg selama 0 hari, simtomatik dan antibiotik jika ada indikasi. *ada kasus probable flu burung diberikan ;seltamivir ! < /0 mg selama 0 hari, antibiotik spektrum luas yang mencakup
kuman tipik dan atipikal, dan steroid jika perlu seperti pada kasus pneumonia berat, A*D+$ *espiratory Care di I$@ sesuai indikasi. ebagai profilaksis, bagi mereka yang berisiko tinggi, digunakan ;seltamivir dengan dosis /0 mg sekali sehari selama / hari sampai 2 minggu./ $ontoh obat untuk terapi simptomatis influenza antara lain =0 a' Amo2san3
-
1ahan aktif
=
+moksisilin
0''
-
tablet #!0 mg per bungkus puyer& Indikasi = @ntuk infeksi
mg
per yang
disebabkan bakteri gram negatif dan gram positif -
sepeti faringitis, I*+, infeksi saluran kencing, dll. Barmakologi = 1ersifat bakteriostatik dengan cara penghambatan pada pembentukan dinding sel bakteri,
-
terikat
secara
reversibel
dalam
lipopolisakarida. %osis = %ewasa dosis rata-rata = :ingga 0'' mg6hari dalam ) dosis terbagi. *ada infeksi berat, fase akut dapat ditingkatkan hingga !''' mg per hari. %osis anak-anak !0 mg6kg per hari untuk anak dengan berat badan kurang dari 5' kg ama
-
pengobatan biasanya = /-' hari. Ffek samping = Ffek hipersensitivitas seperti
-
rash, urtikaria, kolitis, dll. Kontra indikasi =
-
antibiotik golongan penisilin dan turunanya. *erhatian = >onitoring terhadap
*asien alergi terhadap
kemungkinan alergi pada pasien terutama pasien anak. 4' RomilarJ
-
1ahan aktif
=
%ekstrometorphan 0 mg per
-
tablet #) mg per bungkus puyer& Indikasi = *asien dengan
-
berdahak. Barmakologi
=
%ektrometorphan
batuk
tak
bekerja
sentral pada pusat batuk di medula. 3alau struktur mirip -
dengan
morfin,
tetapi
tidak
memiliki
kemampuan analgesik, dan sedikit sedatif. %osis = %osis anak !-2 tahun, !,0-0mg setiap 5 jam, atau /,0 mg setiap 2-? jam, maksimum )' mg dalam !5 jam. %osis anak 2-! tahun, 0-' mg setiap 5 jam atau 0 mg setiap 2-? jam, maksimum
-
2' mg dalam !5 jam. Ffek samping = Ffek dekstrometorphan
-
jarang
samping terjadi
dan
termasuk
pusing dan gangguan gastrointestinal. Kontra indikasi = *asien
yang
mengalami serangan +sma atau mempunyai riwayat -
asma. *erhatian
=
%ekstrometorphan sebaiknya
tidak diberikan pada pasien dengan resiko gangguan pernapasan. 5' Tremen0a3
-
1ahan aktif
=
*seudoefedrin :$l 2' mg per
tablet #2 mg per bungkus puyer&, (riprolidin !,0 mg -
per tablet #',!0 mg per bungkus puyer&. Indikasi = >eringankan gejala karena
-
alergi
pada
saluran
nafas
atas
flu yang
memerlukan dekongestan dan antihistamin. Barmakologi = *seudoefedrin merupakan direct
and
indirect
acting
simpatomimetis
dikombinasi dengan triprolidin yang merupakan
antihistamin sedating dengan efek antimuskarinik -
dan sedatif. %osis =
)-5
atau lebih= tablet atau ! sdtG anak 2-! th= 6! tablet atau sdtG !-0 th= 6! sdt. eluruh dosis -
diberikan )-5< 6 hari. Ffek samping = >ulut, hidung, tenggorokan kering. sedasi, pusing, gangguan koordinasi, tremor,
-
insomnia, halusinasi, tinitus. Kontra indikasi = *enyakit pernapasan
bawah,
termasuk
saluran
asma,
galukoma,
hipertensi, diabetes, penyakit arteri koroner, terapi -
>;+I *erhatian
=
Ibu hamil menyusui. anak
! tahun. >empengaruhi kemampuan mengemudi dan mengoperasikan mesin. 6' A.il3
-
1ahan aktif
=
Beniramin hidrogen maleat
-
!0 mg per tablet #! mg per bungkus puyer&. Indikasi = +lergi seperti hay
fever
dengan bersin, gatal, inflamasi konjungtiva,urtikaria, -
dan pruritis. Barmakologi
-
histamin- secara nonspesifik. %osis = %ewasa dan anak-anak kurang dari
=
>enghambat
reseptor
! tahun !,0 mg hingga !0 mg digunakan ! hingga -
) kali sehari. Ffek samping =
-
palpitasi, gangguan pencernaan. Kontra indikasi = *asien
-
hipersensitivitas, hipertrofi prostat. *erhatian = %apat
>ulut kering, retensi urin,
menyebabkan
mengantuk, dialarang dikonsumsi bersama alkohol e' Sal4u7amol
-
1ahan aktif
=
albutamol #',50 mg
-
bungkus puyer& Indikasi =
-
asmastis, dan emfisema pulmonum. Barmakologi = ebagai bronkodilator bekerja
+sma
bronkial,
per
bronkitis
dengan cara mengagonis reseptor beta adregenik -
nonspesifik. %osis =
%osis dewasa dan anak-anak diatas
! tahun !-5 mg per hari, anak-anak dibawah ! -
tahun ',0 mg hingga ! mg per hari Ffek samping = "ausea, sakit palpitasi,
vasodilatasi
periferal,
-
hipokalemia. Kontra indikasi
-
bahan obat. *erhatian
=
pada
tirotoksikosis,
pasien
menyusui,
=
hindari
kepala,
takikardi,
dan
:ipersensitif terhadap
:ati-hati
pada wanita
penggunaan
pemberian hamil
pada
dan
pasien
hipertensi. /' Sanmol3
-
1ahan aktif
=
*arasetamol
0''
mg
per
-
tablet #/0 mg per bungkus puyer& Indikasi = 4asa sakit termasuk sakit
-
kepala, gigi, demam disertai influenza. Barmakologi = 1ekerja merubah set poin suhu tubuh di hipothalamus, menghambat secara
-
lemah siklooksigenase nonspesifik. %osis = %ewasa hingga ! gram per hari terbagi dalam )-5 kali dosis, anak-anak -! tahun
-
hingga )'' mg per hari terbagi dalam )-5 kali dosis. Ffek samping = *enggunaan dosis besar dan
-
jangka penjang menyebabkan toksisitas hepar. Kontra indikasi = *asien dengan gangguan hepar kronik atau akut, dengan gangguan fungsi ginjal.
-
*erhatian
=
%osis pada anak-anak
+' K%$PLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada virus influenza adalah= -
*neumonia influenza primer, ditandai dengan batuk yang progresif, dispnea, dan sianosis pada awal infeksi. Boto rongten menunjukkan gambaran
-
infiltrat
difus
bilateral
tanpa
konsolidasi,
dimana
menyerupai +4%. *neumonia bakterial sekunder, dimana dapat terjadi infeksi beberapa bakteri #seperti +taphylococcus aureus +treptococcus pneumonia Haemophilus influenza&. ?
K' PEN,EGA*AN
Lang
paling
pokok
dalam
menghadapi
influenza
adalah
pencegahan. Infeksi dengan virus influenza akan memberikan kekebalan terhadap infeksi virus yang homolog. Karena sering terjadi perubahan akibat mutasi gen, antigen pada virus influenza akan berubah, sehingga seseorang masih mungkin diserang berulang kali dengan galur #strain& virus influenza yang telah mengalami perubahan ini. Kekebalan yang diperoleh melalui vaksinasi sekitar /'9. Vaksin influenza mengandung virus subtipe + dan 1 saja karena subtipe $ tidak berbahaya. %iberikan ',0 ml subkutan atau intramuskuler. Vaksin ini dapat mencegah tejadinya mi
Eolongan yang memerlukan imunoprofilaksis ini antara lain=
. *asien berusia diatas 20 tahun. !. *asien dengan penyakit yang kronik seperti kardiovaskuler, pulmonal, renal, metabolik #termasuk diabetes melitus&, anemia berat dan pasien imunokompromise. %ianjurkan diberikan vaksin setiap tahun menjelang musim dingin atau musim hujan. ). uga mereka yang melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat yang vital memerlukan vaksinasi, seperti misalnya pegawai yang bertugas di unit darurat medis di rumah sakit. >ereka mungkin dapat menularkan penyakit ke pasien yang dirawat. *encegahan dengan kemoprofilaksis untuk mereka yang tidak dapat diberikan vaksinasi karena menderita alergi terhadap protein dalam telur dapat diusahakan dengan pemberian rimantadine !'' mg dua kali sehari atau amantadine '' mg tiap ! jam masing-masing selam 5-2 minggu. uga bila tidak tersedia vaksin, cara pencegahan ini juga dapat diterapkan. *emberian amantadine harus hati-hati pada mereka dengan gangguan fungsi ginjal atau yang menderita penyakit konvulsif. *ada usia lanjut cukup diberika amantadine '' mg sekali sehari mengingat penurunan fungsi ginjal. uga pada bersihan kreatinin antara 5'-2' ml6menit berlaku hal yang sama. *ada bersihan kreatinin antar '-0 ml6menit dapat diberikan !'' mg amantadine sekali seminggu. >eluasnya penyebaran penyakit ini dalam masyarakat dapat dicegah dengan meningkatkan tingkah laku higienik perorangan. 0
#A# III KASUS A'
IDENTITAS PENDERITA
"ama
= (n. %
@mur
= 0! (ahun
enis Kelamin
= aki-laki
+gama
= Islam
*ekerjaan
= 3iraswasta
+lamat
= ebres, urakarta
"o. 4>
= '!)<<<<
(anggal *emeriksaan
= / ;ktober !'0
#' 1'
ANA$NESIS Keluhan U7ama !' Keluhan Pen8er7a
= %emam : sakit kepala, hidung meler, hidung tersumbat,
bersin dan batuk #minimal&, tubuh terasa lelah ' Riwa8a7 Pen8ai7 Searan :
*asien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak satu hari yang lalu. %emam dirasakan terus menerus dan dirasakan semakin memburuk apabila pasien beraktivitas berat. elama satu minggu terakhir pasien bekerja hingga larut malam. Keluhan hidung meler dan hidung
tersumbat dirasakan pada hidung kanan dan kiri secara bergantian dirasakan sejak dua hari yang lalu. :idung meler dan tersumbat dirasakan terus menerus semakin berat pada saat pagi atau malam hari dan berkurang saat pasien berstirahat. Keluhan bersin dirasakan sejak dua hari yang lalu hilang timbul. ekret yang keluar dari hidung berwarna jernih dan encer. Keluhan sakit kepala dan badan lelah dirasakan sejak dua hari yang lalu dan dirasakan terus menerus hingga mengganggu aktivitas pasien. *asien juga mengeluh batuk hanya kadang-kadang sejak dua hari yang lalu dan saat ini sudah memba. *asien belum mengonsumsi obat untuk mengurangi keluhan, pasien hanya istirahat dan saat ini pasien tidak pergi ke tempat kerja dikarenakan keluhan yang dirasakan. *asien tidak memiliki riwayat alergi, asma, penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus. *asien pernah merasakan keluhan yang sama kurang lebih ' bulan yang lalu saat pasien kelelahan dan bekerja hingga larut malam. *asien tinggal bersama keluarganya #istri dan kedua anaknya&, tiga hari yang lalu anak pasien juga mengalami keluhan yang sama namun saat ini keluhan dirasakan sudah membaik.
' Riwa8a7 Pen8ai7 Dahulu : •
4iwayat keluhan sama
=
#M& •
4iwayat trauma
= disangkal
•
4iwayat penyakit jantung
= disangkal
•
4iwayat sakit darah tinggi
= disangkal
•
4iwayat mondok
•
4iwayat sakit gula
= disangkal = disangkal •
)'
4iwayat alergi
Riwa8a7 Pen8ai7 Keluara : •
4iwayat keluhan serupa
= #M&
•
4iwayat sakit darah tinggi
= disangkal
= disangkal
,'
•
4iwayat sakit gula
= disangkal
•
4iwayat sakit jantung
= disangkal
PE$ERIKSAAN FISIK
. Keadaan @mum ! (anda Vital
= $> Eizi cukup #E$NF5V0>2&, = (ensi = !'6?' mm:g "adi
= ?' <6 menit
Brekuensi 4espirasi = ? <6menit )
Kepala
uhu = )/,0 '$ = 1entuk kepala normal, luka #-&, rambut warna hitam dan tidak mudah dicabut >ata
= cekung #-6-&, conjungtica pucat#-6-&, sklera ikterik #-6-&,
:idung
#)mm6)mm&, oedem palpebra #-6-& = *ernafasan cuping hidung #-6-&, sere7 ;<&<=
(elinga
>ernih, epistaksis #-6-&. deformitas hidung #-6-& ="yeritekan mastoid #-6-&, sekret
>ulut
5
eher
reflek cahaya #M6M&, pupil isokor
pendengaranberkurang #-6-&, pina #M6M&, heli< #M6M& = 1ibir kering #-&, bibir sianosis #-&, gusi berdarah #-&
lidah kotor#-& tepi hiperemi#-& (enggorokan = (onsil ukuran (6(, hiperemis #-6-& , %** tenang = simetris, trachea di tengah , V* tidak meningkat #4M!&, pembesaran KE1 #-&, tiroid membesar #-&, nyeri tekan #-&
0
2
antung = Inspeksi *alpasi *erkusi +uskultasi *ulmo = Inspeksi *alpasi *erkusi +uskultasi
= Iktus kordis tidak tampak, pulsasi tidak tampak = Iktus kordis tidak kuat angkat = Kesan batas jantung tidak melebar = 1 I-II intensitas normal, regular, bising #-& = *engembangan dada simetris kananNkiri = Bremitus raba kananNkiri = onor6sonor = uara dasar vesikuler #M6M&, suara tambahan #-6-&
/
*e
+bdomen Inspeksi +uskultasi *erkusi
#-6-&
= %istended #-&, sikatrik #-&, striae #-&, caput medusae #-& = 1ising usus #M& normal = *ekak alih #-&, pekak sisi #-&, undulasi #-& = supel, hepar lien tak teraba
D' DIAGN%SA
%iagnosa Klinik
= Influenza
E' TU+UAN PENG%#ATAN
. >engurangi keluhan yang dirasakan !. >encegah komplikasi ). >encegah penyebaran infeksi
F' PENG%#ATAN Non $e6iamen7osa: KIE
. !.
Istirahat cukup, makan banyak, teratur dan minum banyak air putih. >enjaga kondisi tubuh tetap hangat.
Un7u men5eah ?enularan:
. >enggunakan tissu atau lengan untuk menutup hidung atau mulut saat bersin atau batuk. !. >encuci tangan menggunakan sabun dan air atau menggunakan alcohol- based hand rub$
$e6iamen7osa:
46 *aracetamol tab mg 0'' "o. O p.r.n #-)& dd tab 46 (remenza tab "o. O ) dd tab *ro = (n % #0! th&
#A# I-
PE$#A*ASAN %#AT
Influenza termasuk dalam self limiting desease, yaitu penyakit yang dapat diatasi oleh sistem imun tubuh. ;leh karena itu pasien yang menderita influenza harus istirahat6tidur yang cukup dan tak banyak beraktivitas serta tetap berada di rumah untuk mencegah penyebaran. ;bat simptomatis untuk keluhan influenza antara lain antipiretik dan analgesik, antitusif,
ekspektoran, antihistamin dan
dekongestan oral. *arasetamol6+setaminofen atau ibuprofen untuk menurunkan demam serta mengurangi rasa sakit dan +setosal #+spirin& untuk mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang. Ffek analgesik parasteamol serupa dengan salisilat, keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga dari sentral. Ffek antiinflamasinya sangat lemah. *arasetamol merupakan penghambat biosintesis *E yang lemah. *arasetamol diindikasikan sebagai antipiretik, dosis untuk dewasa adalah )/0-2''mg, diberikan secara oral tiap )-5 jam. @ntuk anak 0-!' kg611 diberikan setiap 5-2 jam. Ffek samping berupa reaksi alergi terhadap derivate para Paminofenol jarang terjadi. >anifestasinya berupa eritema atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa demam dan lesi pada mukosa. %ekongestan oral.merupakan zat simpatomimetik yang bekerja pada reseptor adrenergik pada mukosa hidung yang dapat menyebabkan vasokontriksi, memperbaiki
mukosa
yang
membengkak,
dan
memperbaiki
ventilasi.
%ekongestan bekerja dengan baik dalam kombinasi dengan antihistamin jika kongesti hidung menjadi salah satu gambaran klinik. ;bat dekongestan oral antara lain= Benilpropanolamin, Benilefrin, *seudoefedrin dan Ffedrin. ;bat tersebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu. (remenza mengandung pseudoefedrin :$l 2' mg per tablet #2 mg per bungkus puyer&, (riprolidin !,0 mg per tablet #',!0 mg per bungkus puyer& dengan indikasi untuk meringankan gejala flu karena alergi pada saluran nafas atas yang memerlukan dekongestan dan antihistamin. *seudoefedrin merupakan direct and indirect acting simpatomimetis
dikombinasi
dengan
triprolidin
yang
merupakan
antihistamin sedating dengan efek antimuskarinik dan sedatif. %osis obat ini
adalah )-5! virus, suatu kanal ion transmembran yang diaktivasi oleh p:. Kanal >! merupakan pintu masuk ke virion selama proses uncoating . :al ini menyebabkan destabilisasi ikatan-ikatan %"+ virus ke nucleus. elain itu influ< kanal ion >! mengatur p: ke kompartemen intraseluler, terutama apparatus Eolgi. *erubahan kompartemen pada p: ini menstabilkan hemagglutinin virus influenza + #:+& selama transport intrasel. Indikasi
obat ini adalah terpi awal influenza + #+mantadin juga
diindikasikan untuk terapi penyakit *arkinson&. +manadin dan rimantadin tersedia dalam bentuk tablet dan sirup untuk penggunaan oral. +mandtadin diberikan dalam dosis !'' mg per hari #!<''mg& kapsul. edangkan rimantadin diberikan dalam dosis )'' mg per hari #! <0'mg& tablet. %osis amantadin harus diturunkan pada pasien insufisiensi renal. Ffek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan kedua obat ini antara lain efek gastrointestinal yang ringan. Ffek samping * seerti kegelisahan, insomnia, kesulitan berkonsentrasi dan kehilangan nafsu makan terjadi pada 0-))9 pasien. ) Inhibitor neuromidase #oseltamivir dan zanamivir& merupakan obat antivirus dengan mekanisme yang sama terhadap virus influenza + dan 1 yang serupa. Keduanya
merupakan
inhibitor
neurominidase,
yaitu
analog
asam
"-
asetilneuraminat #reseptor permukaan sel virun influenza&, dan desain struktur keduanya didasarkan pada struktur neuraminidase virion. +sam "-asetilnuraminat merupakan komponen mukoprotein pada sekresi respirasiG virus berikatan pada mucus, namun yang menyebabkan penetrasi virus ke permukaan sel adalah aktivitas enzim neuraminidase. :ambatan terhadap neuraminidase mencegah terjadinya infeksi. "euraminidase juga penting untuk pelepasan virus yang optimal
dari sel
yang terinfeksi. :ambatan neuraminidase
menurunkan
kemungkinan berkembangnya influenza dan menurunkan tingkat keparahan, jika penyakitnya kemudian berkembang. ;bat ini diindikasikan untuk terapi pencegahan influenza + dan 1. %osis zanamivir diberikan per inhalasi dengan dosis !' mg per hari #! kali 0 mg, setiap ! jam& selama 0 hari.oseltamivir diberikan per oral dengan dosis 0' mg per hari #! kali /0 mg kapsul, setiap ! jam&. (erapi dengan oseltamivir dan zanamivir dapat diberikan seawall mungkin. Ffek samping obat ini umumnya zanamivir dapat ditoleransi dengan baik. Ffek samping yang relative ringan dilaporkan pada zanamivir adalah gejala saluran nafas atas dan gejala saluran cerna. aporan terakhir menyebutkan bahwa zanamivir juga dapat menyababkan batuk, bronkospasme, dan penurunan fungsi paru reversible pada beberapa pasien. ika pasien dengan disfungsi paru juga harus
mendapatkan
terapi
zanamivir,
direkomendasikan
untuk
bronkodilator dan menghentikan zanamivir jika terjadi kesulitan bernafas.
diberi )
DAFTAR PUSTAKA
.
3:;.!'0. Influenza$ http.//000$0ho$int/topics/influenza/en/- diakses 0 ;ktiber !'0.