Deposito yang telah jatuh tempo bias diperpanjang dengan dua cara yaitu : a. Perpanjangan Otomatis ( Automatic Automatic Rollover ) Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat atau diperjanjikan pada saat pembukuan deposito. Dengan demikian bank tidak perlu menghubungi deposan atau sebaliknya deposan tidak perlu lagi menghubungi bank untuk memperpanjang deposito. b. Perpanjangan Biasa Perpanjangan ini terjadi apabila ada kesepakatan antara bank dengan deposan dikemudian hari saat jatuh tempo. Perpanjangan ini bias inisiatif inisiatif deposan atau inisiatif bank (home service)untuk service)untuk nasabah deposan. Kedua cara perjanjian tersebut tidak berbeda pencatatannya. Bank akan mendebit rekening deposito lama dan mengkredit rekening deposito baru. Nomor rekening deposito dan bilyet depoosito tetap sama (menggunakan yang lama). Kecuali suku bunga deposito berubah ketika terjadi perpanjangan deposito. Contoh: kalau deposito atas nama Reni diperpanjang saat jatuh tempo (31/8/2017), maka banj akan mencatat Dr. Deposito berjangka (lama)
Rp50.000.000
Cr. Deposito berjangka (baru)
Rp50.000.000
Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo
Lazimnya deposito ditarik setelah jatuh tempo, sebab dalam perjanjian sudah tertera jangka waktunya. Namun dalam praktik perbankan, deposan bias saja menarik deposito yang masih outstanding . Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank, sebab idealnya bank akan menyimpan dana untuk membayarkan sesuai dengan jadwal pembayaran.oleh karena itu bank umum (konvensional) mengenakan penalty mengenakan penalty tertentu tertentu kepada deposan bila penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo. Penalty Penalty deposito dicatat sebagai pendapatan lain-lain bank. Kebijakan mengenai penalty mengenai penalty setiap setiap bank berbeda-beda. Namun secara umum adalah: a. Penalty dihitung Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak b. Penalty dihitung Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak
c. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga nominal deposito Contoh : Intan Nawangsari memiliki deposito berjangka di Bank Mittra Niaga Semarang nominal Rp10.000.000, jangka waktu 6 bulan, suku bunga 18% pa. Deposito yang dibuka tanggal 31 Mei 2017, kemudian ditarik kembali oleh Intan pada tanggal 30 Ju ni 2017.. perhitungan dan pencatatan jurnalnya bila: Penalty dihitung 20% dari bunga sebelum pajak (Pajak 15%) No.
Keterangan
Jumlah
1
Bunga deposito = Rp10.000.000 x 18% x (1/12)
150.000
2
Pajak Bunga = 15% x Rp150.000
3
Bunga setelah pajak
4
Penalty = 20% x Rp150.000
30.000
5
Bunga deposito yang dibayar bank
97.500
22.500 127.500
Jurnalnya adalah: Dr. Deposito Berjangka
Rp10.000.000
Dr. Biaya Bunga
Rp150.000
Cr. Pendapat Lain-lain Penalty
Rp30.000
Cr. Hutang PPh
Rp22.500
Cr. Kas
Rp10.097.500
Penalty dihitung 20% dari bunga setelah pajak (Pajak 15%) No.
Keterangan
1
Bunga deposito = Rp10.000.000 x 18% x (1/12)
2
Pajak Bunga = 15% x Rp150.000
3
Bunga setelah pajak
4
Penalty = 20% x Rp127.500
5
Bunga deposito yang dibayar bank
Jumlah
150.000 22.500 127.500 25.500 102.500
Jurnalnya adalah: Dr. Deposito Berjangka
Rp10.000.000
Dr. Biaya Bunga
Rp150.000
Cr. Pendapat Lain-lain Penalty
Rp22.500
Cr. Hutang PPh
Rp22.500
Cr. Kas
Rp10.102.000
Penalty dihitung 1% dari nominal deposito. No.
Keterangan
Jumlah
1
Bunga deposito = Rp10.000.000 x 18% x (1/12)
150.000
2
Pajak Bunga = 15% x Rp150.000
3
Bunga setelah pajak
127.500
4
Penalty = 1% x Rp10.000.000
100.000
5
Bunga deposito yang dibayar bank
22.500
27.500
Perpindahan Deposito Berjangka Antarkantor Cabang
Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke cabang ban yang sama di kota lain. Perpindahan ini atas dasar permintaan deposan (misalnya karena pindah domisili). Perpindahan deposito berjangka antarkantor cabang menimbulkan hubungan rekening antarkantor. Disamping itu harus ada alokasi beban yang sudah berjalan. Alokasi beban bunga dapat diperhitungkan secara prorata berdasarkan lamanya pengendapan deposito di suatu cabang. Contoh : Deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang nominal Rp10.000.0 00, jangka waktu 6 bulan, suku bunga 18% pa. Deposito yang dibuka tanggal 31 Mei 2017 dan pada tanggal 5 Juni 2017 deposito tersebut dipindahkan ke Bank Mitra Niaga Cabang Solo ketentuan alokasi beban bunga perpindahan deposito Bank Mitra Niaga adalah: Lama Pengendapan Deposito
1 – 7 hari
Alokasi Beban Bunga di Cabang
25%
8 – 15 hari
50%
15 – 21 hari
75%
22 – akhir bulan
100%
Kalau kita perhatikan hari bunga, tangggal pembukaan (31 Mei 2017) sampai tanggal perpindahan (5 Juni 2017) atau selama 5 hari masih berada antara 1 sampai dengan 7 hari, sehingga menjadi beban Bank Mitra Niaga Semarang sebesar 25% dari bunga per bulan. Sedangkan untuk Bank Mitra Niaga Solo akan menangggung bunga Juni adalah 100%. Sedangkan perhitungan alokasi beban bunga adalah: Kantor Cabang
Perhitungan
Jumlah
Bank Mitra Niaga Semarang Bunga = Rp10.000.000 x 18% x (1/12) x 25% Pajak = 15% x Rp37.500
5.625
Bunga setelah pajak pada bulan Juni 2017
Bank Mitra Niaga Solo
37.500
31.875
Bunga = Rp10.000.000 x 18% x (1/12) x 25%
112.500
Pajak = 15% x Rp112.500
16.825
Bunga setelah pajak pada bulan Juni 2017
95.625
Jurnal untuk transaksi ini adalah: Keterangan
Bank Mitra
Tanggal
31/05/2017
Niaga Semarang
Rekening
Kas
Debit (Rp)
10.000.000
Deposito
5/6/2017
Deposito Berjangka Biaya Bunga
10.000.000
10.000.000 37.500
Hutang PPh
5.625
RAK. Cabang Solo
Bank Mitra Niaga Solo
5/6/2017
RAK. Cab. Semarang Deposito berjangka
Kredit (Rp)
10.031.875
10.031.875 10.000.000
Bunga DB harus dibayar
30/6/2017
Biaya Bungga
31.875
112.500
Bunga DB harus dibayar Hutang PPh Kas
31.875 16.875 127.500
B. SERTIFIKAT DEPOSITO
Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana pihak ketiga/ masyarakat dna terikat oleh jangka waktu ( fixed time). Perbedaannya adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa), sedangkan sertifikat deposito diterbitkan atas tunjuk (nama). Sebagai deposito yangditerbitkan ata pembawa berarti siapa saja boleh menarik sertifikat deposito selama bias menunjukan sertifikat deposito tersebut kepada bank penerbit. Di samping itu sertifikat deposito bias diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat izin dari Bank Indonesia. Perbedaan yang lain dari deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayar dimuka. Dengan demikian deposan untuk setifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai setifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan di muka. Walaupun demikian pencatatan sertifikat deposito tetap sebesar nilai nominalnya. Nilai tunai sertifikat deposito ditentukan den gan rumus: Nilai Tunai Sertifikat Deposito =
P x 360
,
360 + (i x t) Keterangan : P
= nilai nominal sertifikat deposito
i
= tingkat suku bunga sertifikat deposito
t
= jangka waktu (dalam hari)
contoh : tanggal 1 Mei 2017 Diana membeli sertifikat deposito sei A sebanyak 10 lembar @Rp10.000.000 usecara tunai pada Bank Mitra Niaga Semarang. Jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga 20% pa. Pajak bunga 15%.
No.
Keterangan
Jumlah
1
Nominal Sertifikat Deposito
100.000.000
2
Nilai Tunai = (Rp10.000.000 x 360)/(360+(0,20 x90)
3
Bunga dibayar di muka (diskonto)
4
Pajak Bunga = 15% x Rp4.761.905
5
Bunga Bersih yang dibayar oleh Bank
95.238.095 4.761.905 714.286 4.047.619
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui jumlah yang harus dibayarkan ke bank oleh deposan untuk membuka sertifikat deposito tersebut, yaitu : Rp100.000.000 – Rp4.047.619 = Rp95.952.381. Jurnal transaksinya adalah : Keterangan
Penerbitan Sertifikat
Tanggal
1/5/2017
Deposito
Rekening
Kas Biaya Bunga dibayar di muka
Debit (Rp)
95.952.381 4.761.905
Hutang PPh
714.286
Sertifikat Deposito
Amortisasi Bunga
1/6/2017
Biaya Bunga
100.000.000
1.587.302
Biaya Bunga Dibayar di Muka
Amortisasi Bunga
1/7/2017
Biaya Bunga
1.587.302
1.587.302
Biaya Bunga Dibayar di Muka
Amortisasi Bunga dan Penarikan Sertifikat Deposito
1/8/2017
Biaya Bunga Sertifikat Deposito Biaya Bunga Dibayar di Muka Kas/Giro Diana