SERTIFIKAT DEPOSITO Adalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau di pindah tangankan Dalam hal bunga sertifikat deposito bank dapat menentukan sendiri tingkat bunga atau diskonto sertifikat deposito yang diterbitkannya. perbedaan Sertifikat Deposito dengan Deposito -
-
Bunga sertifikat deposito bisa diperhitungkan dimuka. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk, sedang deposito diterbitkan atas nama. Jadi pemegang sertifikat deposito siapapun dia, dapat mencairkan dana dalam sertifikat deposito tersebut. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan dan dipindah tangankan. Sertifikat deposito tidak dapat diperpanjang secara otomatis.
Keuntungan -
Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat diinvestasikan lagi di tempat lain Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada deposito biasa Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjual belikan secara bebas. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kerugian -
Bila dana dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti sejumlah tertentu. Bila sertifikat deposito hilang, maka penemunya bisa mencairkannya dengan mudah
PERMOHONAN PEMBUKAAN DEPOSITO BERJANGKA ATAU SERTIFIKAT DEPOSITODAPAT MELALUI BEBERAPA CARA :
Telephon Telex Surat Permohonan deposit secara langsung
CARA PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO BERJANGKA DENGAN SIMPLE INTEREST ADALAH SBB: BUNGA = Nominal x tingkat bunga x hari bunga
365
CONTOH : Seorang nasabah membuka Deposito Berjangka 1 bulan dengan jumlah nominal Rp. 4.000.000,. Tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu penyimpanan tersebut adalah 20 %. Berdasarkan tingkat suku bunga tersebut maka perhitungan bunga yang akan diterima nasabah adalah sebagai berikut : BUNGA = Rp. 4.000.000 x 0.2 x 30 hari 365 = Rp. 65.753,42
Berbeda dengan deposito berjangka biasa, bunga sertifikat deposito dibayar di muka dengan cara diskonto. Pada saat membeli sertifikat deposito bernilai Rp. 5.000.000,- maka tidak perlu membayar Rp. 5.000.000,- tersebut tetapi lebih kecil dari Rp. 5000.000,- setelah dipotong bunga tertentu. Pada saat sertifikat deposito jatuh tempo, bank akan membayar sebesar Rp. 5.000.000,RUMUS PERHITUNGAN NILAI UANG HARUS DIBAYAR ATAS SUATU SERTIFIKAT DEPOSITO DENGAN RUMUS TRUE DISCOUNT SBB: P=
Pokok x 365 Rate x hari + 365
P = Nilai yang harus dibayar. Pokok = nilai nominal sertifikat deposito. Rate = suku bunga sertifikat deposito dalam persen per tahun.
Hari = Jumlah hari sebenarnya dari jangka waktu sertifikat. CONTOH : Sertifikat Deposito bernominal Rp. 5.000.000,- dengan jangka waktu 31 hari dan suku bunga 19% per tahun. Nilai yang dibayar = Rp. 5.000.000 x 365 19% x 31 + 365 = Rp. 4.290.596,40 Diskonto (Bunga) = Rp. 5.000.000 – Rp. 4.290.596,40 = Rp. 79.403,60 CONTOH JURNAL DEPOSITO BERJANGKA : Tn. A membuka simpanan berjangka pada Bank Omega jakarta atas beban rekening gironya sebesar Rp. 35.000.000. Jangka waktu selama 3 bulan, bunga sebesar 21% pa dibayarkan pada saat jatuh tempo. Pada saat pembukaan rekening simpanan berjangka, oleh bank akan dicatat sbb:
D. Giro Rek. Tn. A Rp. 35.000.000 K. simpanan Berjangka 3 bulan Rek. Tn. A Rp. 35.000.000
Tn. B membuka simpanan berjangka pada Bank Omega yang dibelinya secara tunai. Nilai nominal sebesar Rp. 20.000.000. Bunga sebesar 22% setahun dibayar pada saat jatuh tempo. Jangka waktu 3 bulan, oleh bank akan dicatat sbb: D. Kas Rp. 20.000.000 K. Simpanan Berjangka 3 bulan Tn.B Rp. 20.000.000 Pada hari yang sama Tn. C membeli simpanan berjangka pada bank Omega Jakarta yang dibayarkan dengan warkat transfer bank bersangkutansebesar Rp. 50.000.000. Jangka waktu 6 bulan dan suku bunga sebesar 24% setahun. Tn. C bukan pemegang rekening giro pada Bank Omega Jakarta. Bank Omega akan mencatat transaksi ini sebagai berikut :
D.
Warkat Transfer yang akan dibayar Rp. 50.000.000
K. Simpanan Berjangka 6 bulan Rek. Tn. C Rp. 50.000.000 PERHITUNGAN BUNGA Dengan mengasumsikan tanggal pembayaran bunga ketiga nasabah tersebut diatas sama. Pada tanggal jatuh bulan pertama, Bank Omega-Jakarta akan menyisihkan beban bunga sbb: Tn. A = 1/12 x 21% x Rp. 35.000.000 = Rp. 612.500 Tn. B = 1/12 x 21% x Rp. 20.000.000 = Rp. 366.667 Tn. C = 1/12 x 21% x Rp. 50.000.000 = Rp. 1.000.000
Jumlah seluruh antisipasi bunga simpanan berjangka sebesar Rp. 1.979.167 tsb diatas harus dicatat karena akuntansi keuangan menganut faham accrual basis. Pencatatan ini akan mendebet biaya dan mengkredit hutang jangka pendek. JURNAL :
D.
Biaya Bunga Simpanan Berjangka Rp. 1.979.167
K. Biaya Bunga Yang akan dibayar Bunga Simpanan Berjangka Rp. 1.979.167
Pada saat ketiga nasabah tersebut datang hendak mencairkan bunga simpanan berjangka : Tn. A untuk keuntungan rekening gironya, Tn. B secara tunai dan Tn. C dikirim ke rekannya yang juga nasabah Bank Omega cab. Bandung.
JURNAL :
D.
Biaya Bunga Yang Harus Dibayar Bunga Simpanan Berjangka Rp. 1.979.167
K. Giro Rek. Tn. A Rp. 612.500 K. Kas Rp. 366.667 K. RAK – Cab. Bandung Rp. 1.000.000
pada akhir tahun buku, biaya ini ditutup kedalam rekening laba rugi dengan ayat jurnal penutupan sbb: D. Ikhtisar laba rugi Rp. 1.979.167 K. Biaya Bunga Simpanan Berjangka Rp. 1.979.167
Pencairan simpanan berjangka yang telah jatuh tempo CONTOH : Tn. A telah jatuh tempo da belum dicairkan olehnya maka Bank Omega akan memisahkan rekening ini bersama-sama dengan rekening lainnya dengan membukukan :
D.
Simpanan berjangka 3 bulan Rp. 35.000.000
K. Simpanan Berjangka yang telah jatuh tempo Rek. Tn. A Rp. 35.000.000 Rekening simpanan berjangka yg telah jatuh tempo akan tetap tampil pada neraca hingga pemilik rekening yg bersangkutan datang untuk mencairkannya.
Apabila Tn. A datang hendak mencairkan simpanan berjangka tsb scr tunai, Bank Omega akan menghilangkan rekening simpanan berjangka yang telah jatuh tempo tsb dengan mencatat ayat jurnal :
D.
Simpanan berjangka yang telah jatuh tempo Rek. Tn. A Rp. 35.000.000
K. Kas Rp. 35.000.000 Dengan demikian rek. Simpanan berjangka T. A akan tidak tampak lagi dalam pembukuan Bank Omega.
PENCAIRAN SIMPANAN BERJANGKA YANG BELUM JATUH WAKTU Pemegang rekening simpanan berjangka akan dikenakan denda (penalty). Penalty merupakan selisih antara bunga yang seharusnya dibayarkan dengan mempergunakan suku bunga baru kepada si pemegang rekening dengan bunga yang telah dibayarkan kepada si pemegang rekening. CONTOH : Apabila Tn. C yang telah memiliki rek. Simpanan berjangka selama 3 bulan, kemudian hendak mencairkan rekeningnya untuk disetorkan bagi keuntungan rekening giro temannya Tn. B, maka Bank Omega akan memberikan bunga kepadanya sebesar 19% setahun dan membukukan sbb: Perhitungan bunga yang harus dibayarkan : 19% x 3/12 x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.375.000 Bunga yg telah dibayarkan : 24% x 3/12 x Rp. 50.000.000 = Rp. 3.000.000 Jumlah yg harus dikembalikan = Rp. 625.000
Pada saat Tn. C hendak mencairkan simpanan berjangka yg dimiliki tsb, hasil pencairannya harus dikurangkan terlebih dahulu dengan denda atau penalty sebesar Rp. 625.000 tersebut, kemudian oleh bank akan dicatat sbb:
D.
Simpanan Berjangka 6 bln. Rek. Tn. C Rp. 50.000.000
K. Pendapatan Opr. Lainnya Penalty simpanan Berjangka Rp. 625.000 K. Giro – Rek. Tn. B Rp. 49.375.000
http://id.wikipedia.org/wiki/Sertifikat_deposito ega.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/13555/deposito.doc