I. Pupuk Hayati
III. Metode Perbanyakan Pupuk Hayati Bacillus Plus
Pupuk Hayati adalah salah satu jenis pupuk yang mengandung
mikroorganisme
hidup
yang
ketika
diterapkan pada benih, permukaan tanaman, atau tanah,
MODUL
BAKTERI BACILLUS PLUS
1. Alat - Tandon Air
akan mendiami daerah perakaran atau bagian dalam dari tanaman dan mendorong pertumbuhan tanaman.
PERBANYAKAN PERBANYAKAN PUPUK HAYATI
A. Alat dan Bahan
Jenis-jenis
mikroorganisme
Ukuran tandon air menyesuaikan banyaknya kebutuhan pupuk hayati yang ingin dibuat. Sebaiknya
yang
dapat
dimanfaakan sebagai pupuk hayati antara lain: golongan jamur dan bakteri seperti: jamur mikoriza, bakteri
menggunakan tandon air penguin karena tandon air ini cukup baik dan bebas lumut. - Pompa udara (Aerator/air pump)
genus Bacillus.. Azotobacter chococum chococum,, dan bakteri genus Bacillus
Pompa digunakan untuk mengalirkan udara melalui pipa ke dalam tandon air. Hal ini dilakukan karena
II. Bakteri
spp. spp. Bacillus
bakteri
Bakteri Bacillus Bacillus spp. merupakan salah satu
ini
membutuhkan membutuhkan
asupan
oksigen
untuk
pertumbuhan.
mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hayati. Bakteri ini termasuk ke dalam jenis bakteri aerob
- Saringan Air (Filter)
Saringan air digunakan untuk menyaring bakteri
yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhan. Bakteri ini berperan sebagai plant growth promoting , yang memacu Disusun oleh: Tim PAJALE Kab. Kendal Narasumber: Dr. Jaka Widada FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
pertumbuhan
tanaman
dengan
membantu
tanaman menyerap nutrisi, baik nutrisi dari udara maupun dari tanah. Karena perannya dalam memacu pertumbuhan tanaman, bakteri ini dimanfaatkan sebagai pupuk hayati cair. Bakteri ini dapat membantu dalam pemanjangan
yang tidak diinginkan yang mungkin terkandung dalam air yang masuk ke dalam tandon, sehingga air yang digunakan steril. Ada 2 jenis saringan yang digunakan, yaitu saringan yang mengandung arang karbon untuk menyaring partikel-partikel kecil, dan saringan 0.2 µm yang bertujuan untuk menyaring bakteri. - Pipa Udara
Pipa udara digunakan untuk mengalirkan udara ke
akar, pertumbuhan daun dan batang, serta pertumbuhan bunga dan buah.
dalam tandon. Pipa udara juga dilengkapi keran untuk mengatur besarnya tekanan udara yang dialirkan ke dalam tandon.
15 menit untuk membunuh yeast/khamir yang terkadung
C. Langkah Pembuatan
dalam ragi.
1. Pemasangan Pipa udara dan pompa (aerator)
- Tetes Tebu
Tetes tebu berfungsi sebagai sumber karbon yang juga merupakan makanan bagi bakteri. - Bakteri Bacillus spp. (biang) - Air steril
Air yang digunakan dapat bersumber dari air
Alat yang digunakan dalam perbanyakan
sumur, air sungai, air hujan dan lainnya. Namun sebelum dimasukkan ke dalam tandon, air terlebih dahulu disaring menggunakan saringan air/filter yang khusus untuk
2. Bahan
menyaring bakteri-bakteri yang tidak diinginkan yang
- Tiwul
Tiwul merupakan sumber amilum/makanan bagi
tercampur di dalam air yang dialirkan ke dalam tandon.
bakteri Bacillus. Salah satu keunggulan Bacillus adalah mampu
menggunakan
amilum/amilosa.
Dengan
B. Takaran Bahan yang Digunakan
Ukuran perbandingan antara air yang digunakan
menggunakan bahan makanan berbahan amilum, akan lebih selektif sehingga yang akan berkembang hanyalah bakteri Bacillus. Selain tiwul, bahan makanan lain yang mengandung amilum juga bisa digunakan, seperti tepung
dengan bahan-bahan lainnya adalah berkisar 0.5 – 1 %. Semisal air yang digunakan sebanyak 200 liter, maka takaran bahan-bahan lainnya adalah:
singkong. Namun singkong terlebih dahulu direbus, dijemur, kemudian dibuat tepung. - Ragi Roti
Ragi berfungsi sebagai sumber vitamin dan asam amino yang dibutuhkan oleh bakteri. Sebelum digunakan, ragi roti harus direbus terlebih dahulu selama lebih kurang
-
Tiwul
: 1 kg
-
Tetes tebu
: 1 liter
-
Biang Bacillus spp.
: 0.5 liter
-
Ragi roti
: 2 bungkus (10 gram)
2. Pengisian air steril ke dalam tandon air
3. Tiwul dimasukkan ke dalam tandon
6. Bakteri Bacillus spp. (biang) dimasukkan
IV. Aplikasi Pupuk Hayati
spp. Bacillus
1. Perendaman Benih
Pupuk Hayati Bacillus spp. dapat dicampur dengan air pada saat perendaman benih padi. Tujuannya adalah agar bakteri dapat melekat pada benih sehingga pada saat benih disebar di persemaian, bakteri akan membatu dalam pertumbuhan akar dan daun. Dosis Penggunaan: 4. Tetes tebu dimasukkan ke dalam tandon
7. Proses perbanyakan memakan waktu 4-5 hari
Proses dimulai dengan menghidupkan aerator selama
1 liter Bacillus spp. untuk kebutuhan benih padi 25 kg atau untuk 1 hektar.
4-5 hari. 2. Penyemprotan Tanaman
Pupuk Hayati Bacillus spp. dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman. Namun karena sifatnya yang bukan merupakan probiotik, Bacillus spp. tidak dapat digunakan pada ternak, semisal dengan mencampurkan pada air minum ternak. Untuk waktu penyemprotan 5. Ragi roti yang telah direbus dimasukkan
sendiri sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari karena bakteri ini sangat rentan terhadap sinar matahari. Penggunaan: D. Metode Penyimpanan
Bakteri Bacillus spp. sangat rentan terhadap panas
Penyemprotan dapat dilakukan setiap 7-10 hari sekali. Dosis Penggunaan :
matahari. Penyimpanan sebaiknya dilakukan pada tempat
2-5 ml pupuk hayati dalam 1 liter air atau 30 – 80 ml
yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari secara
dalam tangki sprayer isi 14 liter.
langsung. Umur pupuk hayati ini dapat mencapai lebih kurang 6 bulan.
Penggunaan Pupuk Hayati Bacillus spp. dilakukan
3. Pencampuran dengan Pupuk Kompos
Pupuk
Hayati
Bacillus
spp.
juga
Sumber informasi:
dapat
pada lokasi demplot tanaman padi di Desa Lumansari,
Pelatihan Perbanyakan Pupuk Hayati Bacillus spp. yang
dicampurkan pada pupuk kompos. Namun syaratnya
Kec. Gemuh. Kab. Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Pupuk
disampaikan oleh Bapak Dr. Jaka Widada (Dosen
pupuk kompos yang sudah jadi / sudah matang. Peran
hayati diaplikasikan pada perendaman benih padi varietas
Program Studi Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, UGM) di
Bacillus spp.
Situ Bagendit untuk kebutuhan benih 0.25 ha. Sebanyak
Kelompok Tani Tirta Boga, Desa Lumansari, Kec.
0.25 liter pupuk hayati dicampurkan dalam perendaman.
Gemuh, Kab. Kendal pada hari Rabu, 5 Agustus 2015.
pada
pupuk
kompos
adalah
untuk
memperkaya kandungan bakteri pada pupuk sebelum ditaburkan ke tanaman. Jadi fungsinya bukan sebagai
Pada saat umur 18 hari setelah penebaran benih di
perombak sebagaimana peran bakteri yang terkandung
persemaian, perbedaan terlihat pada bibit padi yang diberi
dalam EM4 yang digunakan dalam pembuatan pupuk
perlakuan pupuk hayati dibandingkan dengan bibit tanpa
kompos.
perlakuan. Perbedaan yang nyata terlihat pada tinggi tanaman dimana pada bibit dengan perlakuan, tinggi
Dosis Penggunaan:
20-50 ml pupuk hayati dicampur dengan 1 liter air kemudian disemprotkan ke permukaan pupuk kompos
tanaman mencapai ±28 cm, sedangan pada bibit tanpa perlakuan tinggi tanaman hanya berkisar ±21 cm. Selain itu pada percobaan yang lain pada
yang sudah jadi.
persemaian benih padi pada media besek, juga terlihat V. Pengaruh Aplikasi Pupuk Hayati
Bacillus spp.
Pengaruh aplikasi pupuk hayati Bacillus spp. dapat dilihat pada salah satu percobaan berikut ini.
perbedaan yang nyata pada pertumbuhan bibit padi antara perlakuan dengan kontrol. T E RI M A K A SI H