TUGAS PRAKTIKUM FARMAKO
PENATALAKSANAAN RINITIS ALERGI
Oleh : Ardea Safira 201210330311023
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
PENATALAKSANAAN RINITIS ALERGI
Definisi Rhinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi oleh alergen yang sama serta dilepaskan suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut. (Menkes, 2014) Penegakan Diagnosis Diagnosis rhinitis alergi dapat didiagnosis dengan cara melihat simptom yang mengarah ke rinitis alergi, yaitu anterior rhinorhea, bersin-bersin, dan hidung buntu. Selengkapnya dapat dilihat pada alogoritma dibawah ini.
Klasifikasi Rinitis Alergi : Rinitis alergi dapat dibagi menjadi rinitis alergi intermiten dan persisten. Pembagian ini menggantikan klasifikasi yang lama yaitu RA musiman (seasonal) dan sepanjang tahun (perenial) yang masih banyak dipakai. Berdasarkan keparahan gejala, RA intermiten dan persisten dibagi ringan dan sedang-berat.(Gambar 2)
Gambar 2. Klasifikasi rinitis alergi yang telah direvisi berdasarkan frekuensi dan keparahan gejala menurut ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma)
Penatalaksanaan Untuk Rinitis Alergi Perlu ditekankan bahwa penderita rinitis alergi harus menggunakan obat secara teratur dan tidak pada saat diperlukan saja , karena penggunaan yang teratur dan konsisten dapat mengontrol inflamasi mukosa dan mengurangi terjadinya komplikasi pada saluran napas lainnya. Hal penting lain adalah dalam memilih terapi harus diperhatikan terapi secara individual berdasarkan berat ringannya penyakit . Menurut Menkes, 2014, tatalaksana rinitis Alergi adalah dimulai dengan menghindari alergen dan diimbangi dengan pemberian medikamentosa yang sesuai prosedur agar tidak terjadi rinitis medikamenstosa. Pilihan pengobatan pada anak sama seperti pada dewasa. Pengendalian lingkungan untuk menghindari alergen sangat penting, namun tidak selamanya dapat dilakukan dengan sempurna. Pemberian obat-obatan selalu diperlukan, antara lain antihistamin, dekongestan, dan kortikosteroid. Pada RA persisten, pemberian imunoterapi dapat dipertimbangkan. Terapi farmakologis RA didasarkan pada berat ringannya penyakit. Pada RA intermiten ringan dapat diberikan antihistamin, sedangkan pada RA intermiten sedang-berat, pilihan pengobatan meliputi pemberian antihistamin ditambah kortikosteroid intranasal (KSIN), yang dihentikan bila gejala menghilang. Pada RA persisten, pengobatan utama adalah dengan menggunakan KSIN, bila perlu ditambahkan antihistamin atau kortikosteroid oral. a) Menghindari alergen spesifik
b) Pemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani telah diketahui berkhasiat dalam menurunkan gejala alergis c) Terapi topikal dapat dengan dekongestan hidung topikal melalui semprot hidung. Obat yang biasa digunakan adalah oxymetazolin atau xylometazolin, namun hanya bila hidung sangat tersumbat dan dipakai beberapa hari (< 2 minggu) untuk menghindari rhinitis medikamentosa. d) Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala sumbatan hidung akibat respons fase lambat tidak dapat diatasi dengan obat lain. Obat yang sering dipakai adalah kortikosteroid topikal: beklometason, budesonid, flunisolid, flutikason, mometason furoat dan triamsinolon. e) Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida yang bermanfaat untuk mengatasi rinorea karena aktivitas inhibisi reseptor kolinergik pada permukaan sel efektor. f) Terapi oral sistemik 1. Antihistamin • Anti histamin generasi 1: difenhidramin, klorfeniramin, siproheptadin. • Anti histamin generasi 2: loratadin, cetirizine 2. Preparat simpatomimetik golongan agonis alfa dapat dipakai sebagai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi antihistamin. Dekongestan oral: pseudoefedrin, fenilpropanolamin, fenilefrin. g) Terapi lainnya dapat berupa operasi terutama bila terdapat kelainan anatomi, selain itu dapat juga dengan imunoterapia Ada hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian terapi pada rinitis alergi yaitu dalam memberikan terapi, perlu mematuhi patogenesis penyakit sebagai landasan pemilihan terapi, memperhatikan frekuensi dan beratnya gejala penyakit atau bagan penatalaksan dari rinitis alergi. Selain itu Penggunaan obat sebaiknya secara teratur karena dapat mengontrol proses inflamasi dan mengurangi terjadinya komplikasi dengan tetap memperhatikan efektifitas, keamanan dan kenyamanan penderita.
Gambar 3. Diagnosis and severity assesment of allergic rhintis (ARIA, 2007)
Menurut ARIA, 2012, terdapat 8 pilihan terapi mayor untuk rinitis alergi, yaitu : Drugs Local H1antihistamines (intranasal, intraocular)
Generic Names Azelastine Levocabastine Olopatadine
Intranasal Beclomethasone glucocorticoster dipropionate oids Budesonide Ciclesonide Flunisolide Fluticasone propionate Fluticasone
Mechanism of action Blockage of H1 receptor. Some antiallergic activity for azelastine. Potently reduce nasal inflammation. Reduce nasal hyperactivity.
Side effects
Comments
Minor local side effects. Azelastine: bitter taste
Rapidly effective (minor than 30 minutes) on nasal or ocular symptoms.
Minor local side effects. Wide margin for systemic side effects. Growth concerns with BDP only. In young children
The most effective pharmacologic treatment of allergic rhinitis. Effective on nasal congestion. Effective on smell. Effect observed after 12 hours but maximal
Leukotriene antagonists
furoate Metasone furoate Triamcinolone acetonide Montelukast Pranlukast Zafirlukast
Local cromones (intranasal, intraocular)
Cromoglycate Nedocromil NAAGA
Intranasal anticholinergics
Ipratropium
Oral decongestants
Ephedrine Phenylephrine Phenylpropan olamine Pseudoephedri ne Oral H1antihistamine decongestants combinations
Intranasal decongestants
Oxymethazoline Xylomethazoline Others
Oral/intramusc
Dexamethasone
Blockage of CystLT receptor.
consider the combination of intranasal and inhaled drugs. Excellent tolerance.
effect after a few days
Effective on rhinitis and asthma. Effective on all symptoms of rhinitis and on ocular symptoms. Mechanism of Minor local side Intraocular cromones action poorly effects. are very effective. known. Intranasal cromones are less effective and their effect is short lasting. Anticholinergic Minor local side Effective on allergic block almost effects. Almost no and non-allergic exclusively systemic patients with rhinorrhea anticholinergic rhinorrhea. activity. Sympathomimet Hypertension. Use oral decongestants ic drugs. Relieve Palpitations. with caution in patient symptoms of Restlessness. with heart disease. Oral nasal Agitation. H1congestion. Tremor. antihistaminedecongest Insomnia. ant combination Headache. Dry products may be more mucous effective than either membranes. product alone but side Urinary retention. effects are combined. Exacerbation of glaucoma or thyrotoxicosis. Sympathomimet Same side affects Act more rapidly and ic drugs. Relieve as oral more effectively than symptoms of decongestants but oral decongestants. nasal congestion less intense. Limit duration of Rhinitis treatment to minor 10 medicamentosa is days to avoid rhinitis a rebound medicamentosa. phenomenon occurring with prolonged use (over 10 days) Potently reduce Systemic side When possible,
ular Hydrocortisone glucocorticoster Methylprednisolo oids ne Prednisolone Prednisone Triamcinolone
nasal inflammation. Reduce nasal hyperreactivity.
effects common in particular for intramuscular drugs. Depot injections may cause local tissue atrophy.
intranasal glucocorticosteroids should replace oral or intramuscular drugs. However a short course of oral glucocorticosteroids may be needed of moderate /severe symptoms.
Kesimpulan Rinitis alergi adalah gangguan heterogen yang disebabkan oleh faktor alergi yang yang ditandai dengan satu atau lebih gejala pada hidung, seperti bersin, gatal, hidung berair, dan hidung tersumbat. Terapi farmakologis RA didasarkan pada berat ringannya penyakit dan terdapat beberapa cara pengobatan rinitis alergi yaitu penghindaran alergen, terapi simtomatik dengan antihistamin dan dekongestan baik tunggal maupun kombinasi dan terapi bedah (misal konkotomi). Antihistamin dan dekongestan dalam bentuk tunggal maupun kombinasi masih merupakan pilihan terapi untuk pasien rinitis alergi.
Sumber :
Jesus Juardo-Palomo, dkk. 2012, Tratment of Allergic Rhinitis : ARIA Document, Nasal Lavage, Antihistamines, Cromones, and Vasocontrictors, Spain Global Primary Care Education. 2012. Pocket Guide Management of Allergic Rhinitis And Its Imapct On Asma.