PEMBAHASAN
Pada penelitian penelitian ini dilakuka dilakukan n pemeriksa pemeriksaan an kadar kadar glukosa glukosa dalam alam
dar darah. ah.
Jen Jenis
pem pemerik eriks saan aan
yang ang
dilak ilakuk ukan an
adala dalah h
pemeriksaan kadar glukosa glukosa darah puasa dan kadar glukosa 2 jam setelah makan atau 2 jam pp. Gluk Glukos osa a puas puasa a adal adalah ah peme pemeri riks ksaa aan n yang yang meme memerl rluk ukan an puas puasa a 8 jam jam sebe sebelu lum m dara darah h diam diambi bill untu untuk k dipe diperi riks ksa. a. Pu Puas asa a adalah adalah keadaan eadaan tanpa tanpa suplai suplai makana makanan n (kalo (kalori) ri) selam selama a 8 jam, jam, tetapi diperbolehkan minum air putih. Nilai normal kadar glukosa darah puasa adalah 12 mg!d". Glukosa 2 jam setelah makan atau 2 jam pp ( post post pradial) pradial) adalah pemeriksaan glukosa yang dila dilak kukan ukan sete setela lah h 2 jam jam pemb pembeb ebas asan an gluk glukos osa a yang yang seta setara ra dengan #$ gram glukosa. Pem Pemeriksaan eriksaan ini dapat digunakan untuk e%al e%alua uasi si insu insuli lin n dala dalam m tubu tubuh. h. Nila Nilaii nor normal mal gluk glukos osa a 2 jam jam pp adalah 1&' mg!d". Pemerik emeriksaa saan n untuk untuk pemeri pemeriksa ksaan an post pradial dan puasa puasa digunakan untuk melihat kerja insulin pada metabolisme glukosa untuk dibandingkan dengan satu sama lainnya. etode yang digunakan adalah metode G*+PP. etode ini digunaka digunakan n karena karena sangat sangat spesi-k spesi-k untuk pengukuran pengukuran glukosa glukosa di dala dalam m seru serum m atau atau plas plasma ma mela melalu luii reaks eaksii deng dengan an gluk glukos osa a oksidase, asam glukonat serta dibentuk hidrogen peroksida. Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah enim glukosa oksida oksidase se mengk mengkata atalis lisis is reaks reaksii oksida oksidasi si gluk glukosa menjad menjadii asam asam gluk glukon onat at dan dan hidr hidrog ogen en pero peroks ksid ida. a. /idr /idrog ogen en per peroksi oksida da yang yang terbentuk bereaksi dengan 0enol dan &+amino phenaone dengan bantuan bantuan enim peroksi peroksidase dase menghasi menghasilkan lkan uinoneimi uinoneimine ne yang berarna merah muda dan dapat diukur dengan 0otometer pada panjan panjang g gelom gelomban bang g $& nm. nm. 3ntens 3ntensita itas s arna arna yang yang terben terbentu tu setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat dalam sampel.
*igunakannya
enim
glukosa
oksidase
pada
reaksi
pertama menyebabkan si0at reaksi pertama spesi-k untuk glukosa. 4ahapan aal penelitian ini adalah penyiapan alat dan bahan. Instrumen yang digunakan untuk percobaan ini adalah spektrofotometri UV-Vis, sedangkan bahan yang digunakan terdiri dari serum yang diambil dari darah responden dan reagen kit Glucose Oxidase 5 yang mengandung enzim GOD ! "U#I, $eroksidase % &,' "U#I, (utarotase ),!
µ*#m*,
)-aminoantypirine !,+
mmol#*, dan p-O/ 0012O+ &! mmol#*.
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil darah responden melalui pembuluh darah %ena, tepatnya pembuluh darah %ena yang terdapat pada siku tangan. *arah yang diambil adalah sebanyak 5+$ m", kemudian dipisahkan dengan serumnya dengan metode sentri0ugasi. Plasma darah yang telah terpisah kemudian diambil, dipreparasi untuk kemudian ditambahkan reagen kit. 6tandar dan blanko juga disiapkan untuk perbandingan, standar terdiri dari larutan standar dan reagen, sedangkan blanko terdiri dari reagen saja. "arutan standar diperlukan untuk menghitung kadar gula darah dalam serum dengan membandingkan absorbansi larutan sampel dan larutan standar. Pembuatan larutan blanko adalah untuk kalibrasi atau sebagai larutan pembanding dalam analisis 0otometri. "arutan blanko tidak mengandung analit yang akan dianalisis, hanya berisi
reagen
yang
digunakan
untuk
mengkalibrasi
spektro0otometri. etode yang digunakan pada penelitian ini adalah one point method dimana dilakukan perbandingan antara larutan standar dan larutan sampel. 2ebelum melakukan pengukuran absorbansi serum sampel pada spektrofotometer, dilakukan pengukuran terlebih
dahulu untuk baku. 3u4uan pengukuran baku ini untuk melihat apakah reagen yang dipakai murni atau tidak terkontaminasi oleh zat lain. $reparat sampel disiapkan secara kuantitatif dengan menggunakan mikropipet dengan 5olume yang telah ditentukan, yaitu 6
a. 7lanko 1 m" reagen b. 6tandar 1 m" reagen 9 1' µ" larutan standar :. 6ampel atau uji 1 m" reagen 9 1' µ" larutan sampel 6etelah larutan sampel, standar, dan blanko telah dibuat kemudian didiamkan dalam suhu 5#o; selama 1' menit. 6etelah didiamkan selam 2' menit, larutan uji, standar, dan blanko dimasukkan ke dalam spektro0otometri <=+=is pada panjang gelombang $& nm sehingga didapatkan data berupa absorbansi sampel. /al
yang harus
diperhatikan adalah baha
:ara
memegang ku%et harus pada bagian ku%et yang buram karena jika dipegang pada bagian yang bening dikhaatirkan akan mengganggu
absorbansi
disebabkan
adanya
protein
yang
mungkin tertinggal pada ku%et. 2pektrofotometer UV-Vis terletak pada daerah ultra 5iolet dan sinar tampak dengan rentang pan4ang gelombang dari +! nm sampai dengan 7! nm, atau )!! nm sampai dengan !! nm. "onsentrasi suatu senya8a dapat diukur pada pan4ang gelombang maksimum yang ditentukan dan memberikan hasil absorbansi tertentu 4uga. $engukuran dilakukan pada pan4ang gelombang maksimum ')0 nm karena pada pan4ang gelombang ini, hasilnya akan terdeteksi, bah8a hasil yang ter4adi adalah 8arna merah-5iolet. 3u4uan penetapan pan4ang gelombang maksimum yaitu untuk mengetahui pan4ang gelombang yang merupakan serapan terbesar, yaitu pada saat senya8a ber8arna yang terbentuk telah optimum, sehingga diperoleh kepekaan yang maksimum. 2erapan dibaca pada pan4ang gelombang '!! nm sesuai dengan pan4ang gelombang reagen GOD-$9$. $arameter stabil yaitu 4ika pada 8aktu tertentu larutan menun4ukkan serapan yang bernilai sama berturut-turut. GOD-$9$ merupakan enzim yang
memerlukan 8aktu tertentu untuk bereaksi optimum, sehingga dibutuhkan 8aktu inkubasi. :ika 8aktu inkubasi kurang dari 8aktu inkubasi optimum atau operating time-nya, maka enzim tidak akan bereaksi sempurna. 2edangkan apabila 8aktu inkubasi lebih dari 8aktu inkubasi optimum atau operating time, maka senya8a yang terbentuk akan terdegradasi.