I.
PEMBA MBAHASAN
Uji silang serasi dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada antibodi pada darah pasien yang akan bereaksi dengan darah donor atau sebaliknya. Bahkan walaupun golongan darah ABO dan Rh pasien dan donor telah diketahui, adalah hal mutlak untuk melakukan uji silang serasi. Mayor crossmatch adalah serum penerima dicampur dengan sel donor dan minor cross match adalah serum donor dicampur dengan sel penerima. Pemeriksaan uji silang serasi bertujuan untuk menentukan cocok tidaknya darah donor dengan darah penerima untuk persiapan transusi darah. !ari darah. !ari pemeriksaan ini dapat dipastikan bahwa transusi darah tidak menimbulkan reaksi apapun apap un pada resipien serta sel"sel darah merah bisa mencapai masa hidup maksimum setelah diberikan. Uji crossmatch kali ini dilakukan dengan metode gel test. Metode gel test yang merupakan suatu pengembangan dari metode uji reaksi silang yang sebelumnya yang menggunakan tabung raksi sebagai alat tesnya. #el tes mempermudah kerja penguji darah dan lebih akurat dalam pemeriksaan hasil dari uji reaksi silang. #el test selain lebih akurat juga lebih eisien dalam waktu, sehingga banyak jumlah permintaan darah dapat diselesaikan tepat waktu dan lebih praktis. $ampel darah pasien cocok menunjukan hasil negati %kompatibel& sedangkan yang tidak cocok menunjukkan keruh pada gel test dan hasilnya positi %inkompatibel&. 'al ini menyebabkan aglutinasi pada d arah pasien apabila terjadi transusi. Uji silang serasi ini diawali dengan persiapan sampel darah, baik sampel dari pasien %resipien& dan sampel darah donor. Untuk pasien sampel darah yang digunakan harus beku %clotted blood& yang berumur kurang dari ( ) (* jam. Bagian darah pasien yang digunakan dalam uji ini adalah bagian serum dan sel darah merah suspensi +. $edangkan sampel darah donor menggunakan sampel darah yang ditambahkan anti koagulan yang diperoleh dari tubing kantong darah %darah A-!-P!& dan bagian yang digunakan untuk sampel darah donor adalah bagian plasma dan sel darah merah suspensi +. !alam pemeriksaan yang dilakukan, sampel darah baik sampel serum dan sel darah pasien serta sampel plasma dan sel darah donor telah disediakan sehingga tidak dilakukan persiapan sampel darah lagi, hanya pembuatan suspense sel darah merah + . Pembuatan suspense sel darah merah + baik sel darah merah donor maupun pasien dilakukan dengan menggunakan /! !iluent dengan perbandingan 0 1 022. !imana 0 34 sel darah
merah pekat ditambahakn dengan 02234 /! !iluent. Penambahan 022 34 dilakukan dengan menekan bagian tutup atas /! !iluent dan akan keluar larutan /! !iluent yang 5olumenya setara dengan 02234. !alam penambahan /! diluent ini harus dilakukan secara hati"hati sehingga 5olume /! !iluent yang dikeluarkan tidak tumpah sehingga 5olume 02234 ini dapat terpenuhi, dan dibuat juga autopool sel darah dengan mencampurkan 02 34 sel darah + donor 6* dan 02 34 sel darah + donor 60, sedangkan autopool serum dengan cara mencampurkan 02 34 serum donor 6* dan 02 34 serum donor 60 . Penggunaan /! !iluent untuk pembuatan suspense ini sesuai dengan jenis pemerikasaan uji silang serasi ini yaitu menggunakan metode #el 7est. !engan menggunakan /! diluent maka reaksi antara komplek antigen"antibodi dapat terjadi secara optimal dan membantu masuknya sel"sel darah untuk menembus gel test. $ampel
darah
yang
telah
dipersiapkan kemudian
siap dilakukan
pemeriksaan.
Pemerikasaan silang serasi dilakukan dengan /! $lide -ard. Pada prinsipnya /! $lide -ard %coomb8s card& yang digunakan untuk pengujian reaksi silang serasi mengandung gel %sephade) # +22& dan sejenis protein pada bagian permukaan microtubenya %sumur&. Protein tersebut berungsi sebagai media reaksi antara antigen 9 antibody pada sel darah dan plasma atau serum, dimana protein ini juga berungsi sebagai media pengganti bo5ine albumin dan coomb8s serum pada uji silang serasi metode kon5ensional, sehingga hanya dibutuhkan sekali pengujian dengan satu media protein. $elain protein tersebut, pada microtube juga terdapat gel, dimana gel ini berungsi sebagai ilter atau saringan, apabila terjadi aglutinasi antara suspense sel darah dengan serum atau plasma maka aglutinat yang terbentuk tidak akan dapat menembus lapisan gel hingga bagian dasar karena terbentuk kompleks partikel yang besar %tergantung dari derajat aglutinasi& begitu juga sebaliknya, apabila tidak terjadi aglutinasi maka suspense sel darah dan serum atau plasma dapat dengan mudah melewati barrier gel pada microtube sehingga dapat terendapkan dibagian dasar tabung, karena tidak terbentuk kompleks partikel yang besar hal ini juga terkait dengan suspense sel darah yang digunakan yaitu + , dimana pada suspense tersebut lebih banyak kandungan diluent daripada sel darah merah, sehingga memudahkan suspense untuk mengalir melewati gel menuju dasar tabung. $umur pertama pada card untuk reaksi $ilang Mayor +, sumur kedua untuk reaksi silang Mayor (,
sumur ketiga dibuat sebagai Minor +, sumur keempat Minor (, sumur kelima
autocontrol dan sumur keenam sebagai autopool. Pada reaksi silang Mayor + akan direaksikan 02 34 sel darah merah supensi + dari donor 6* dengan (0 34 serum dari resipien %:etut
-emil&, pada reaksi silang Mayor ( akan direaksikan 02 34 sel darah merah supensi + dari donor 60 dengan (0 34 serum dari resipien %:etut -emil&, sehingga akan terjadi interaksi antara eritrosit %sel& donor %!;2< dan !;+2& dengan serum pasien. !alam reaksi ini ingin diketahui apakah terdapat antibody di dalam serum pasien yang dapat menghancurkan eritrosit donor. Bagian test mayor ini sangat penting karena antibody dalam tubuh pasien dapat dan siap menghancurkan eritrosit donor yang mengandung antigen lawannya $edangkan rekasi silang minor adalah kebalikan dari reaksi silang Mayor, dimana pada reaksi Minor + akan direaksikan 02 34 sel darah merah suspensi + resipien %:etut -emil& dengan (0 34 plasma donor 6* serta Minor ( akan direaksikan 02 34 sel darah merah suspensi + resipien %:etut -emil& dengan (0 34 plasma donor 60. !imana ingin diketahui adanya interaksi antara antibody di dalam plasma donor yang melawan antigen yang ada pada eritrosit resipien. Bagian test minor ini sebenarnya kurang penting dibandingkan reaksi silang Mayor karena antibody dalam plasma donor yang ditransusikan akan mengalami pengenceran di dalam peredaran darah resipien sehingga, walaupun ia bereaksi di dalam tubuh biasanya reaksinya akan ringan dan lambat.e Untuk autocontrol yang direaksikan adalah 02 34 sel darah merah suspense + dari resipien %:etut -emil& dan (0 34 serum yang juga dari resepien %:etut -emil&. Autocontrol ini dilakukan untuk memastikan pemeriksaan telah dilakukan secara baik dan benar. !imana autocontrol akan selalu memberikan hasil negati5e, karena tidak akan terjadi reaksi apabila sel darah pasien direksikan dengan serumnya sendiri. 4alu pasa sumur ke"= yaitu autopool dengan mencampurkan 02 34 sel darah merah suspense + autopool dan (0 34 serum autopool. :etiga reaksi atau test ini, baik Mayor, minor, autocontrol serta autopool masing"masing dihomogenkan dan kemudian akan dilakukan inkubasi pada suhu 6>?- selam +2 menit pada incubator. /nkubasi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan untuk terjadinya ikatan atau kompleks antigen pada sel derah merah dengan antibody pada serumplasma secara optimal pada suhu inkubasi 6>?- yaitu suhu tubuh normal manusia. $etelah dilakukan inkubasi selanjutnya hasil tersebut selanjutnya diputar atau dicentriugasi pada kecepatan +262 rpm selama +0 menit di /! -entriuge. Proses centriugasi ini untuk membantu aliran aglutinat %apabila terbentuk& menuju kedasar microtube. -entriugasi
ini juga dilakukan untuk melihat apakah darah pada /! $lide -ard dapat menembus gel yang terdapat di dalam sumur atau tidak. Untuk test Mayor, jika pada serum pasien terdapat antibody yang sesuai dengan antigen di sel"sel darah donor maka akan terjadi kompleks antigen"antibodi. :ompleks ini akan sulit untuk menembul gel pada sumur begitu pula pada test minor. ;amun, jika tidak terjadi ikatan kompleks antigen"antibodi maka darah akan dapat menembus gel pada sumur dan berada pada dasar tabung setelah dilakukan centriugasi. Pada test autocontol, yang direaksikan adalah sel darah merah dan serum pasien sehingga hasil autocontol seharusnya negati5e terjadi aglutinasi ataupun hemolisis dengan demikian hasil uji crossmath dengan metode gel test ini ditunjukan dengan tidak terjadinya aglutinasi dan darah menembus gel pada sumur sehingga mengendap di dasar sumur. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh hasil bahwa baik untuk test Mayor, Minor, autocontrol dan juga autopool menunjukan hasil Mi)ed @ield. 'asil yang diperoleh ini menunjukan bahwa darah dari donor 2< dan +2 incompatible dengan darah pasien :etut -emil. $ehingga darah dari donor ini tidak dapat ditransusikan pada pasien sebagai penerima darah. 'al"hal yang dapat menyebabkan hasil pemeriksaan incompatible adalah golongan darah yang berbeda, adanya gangguan pada komponen darah pasien atau kemungkinan kontaminasi. !alam melakukan uji silang serasi dengan metode gel test terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan , diantaranya kualitas dari kit yang digunakan, dimana harus diperhatikan tanggal kadaluarsa dari kit itu sendiri karena apabila telah melewati tanggal kadaluarsa gel sudah tidak dapat berungsi dengan baik, selain itu 5olume penetesan juga perlu diperhatikan agar 5olume suspense dan serum yang digunakan tidak melebihi kapasitas dari mikrotube yang akhirnya menyebabkan sampel meluber keluar. !an yang paling terpenting untuk diperhatikan adalah sampel yang pertama kali dimasukkan ke dalam mikrotube adalah sel darah terlebih dahulu kemudian baru ditambahkan dengan serum atau plasma, karena hal ini akan berpengaruh terhadap reaksi antara antigen dan antibodi yang akan terjadi di dalam mikrotube tersebut. Cang juga penting untuk diperhatikan adalah suspensi sel yang digunakan dalam pemeriksaan dengan menggunakan metode gel ini digunakan suspensi sel + dan suspensi ini dibuat dengan menggunakan pengencer diluent bukan larutan saline dengan perbandingan tertentu. Uji silang serasi dengan metode gel test ini dibandingkan dengan metode tube test memiliki kelebihan. !imana pemeriksaan uji silang serasi dengan metode gel test mempunyai
prosedur yang lebih sederhana sehingga pemeriksaan dengan metode ini dapat lebih cepat dan hasil yang diperoleh lebih akurat terutama saat pembacaan hasil, dimana pembacaan hasil dengan metode gel test ini lebih objekti dibandingkan dengan pemeriksaan dengan metode tube test, karena menggunakan gel sehingga hasil positi aglutinasi dan negati5e dapat dibedakan dengan lebih mudah. ;amun pemeriksaan dengan metode gel test ini lebih mahal dibandingkan dengan metode tube test. :elebihan dari metode gel tes lainnya pada uji cross matching daripada menggunakan metode kon5ensional atau tabung, antara lain 1 +. $emua tahapan terstandarisasi, karena semua konsentrasi reagen terukur (. $ederhana dan cepat 6. 'asil objekti, tidak ditentukan ketrampilan petugas dalam melakukan tes uji silang cocok serasi dimana hal ini tidak dijumpai pada metode tabung. 'asil crossmatch dengan menggunakan metode tabung sangat subjekti karena keterampilan operator memberikan kontribusi yang paling besar terhadap hasil yang didapat. *. 'asil reaksi stabil, tidak perlu terburu"buru dalam melakukan pembacaan hasil reaksi 0. $ampel yang diperlukan hanya sedikit, hal ini sangat membantu untuk melakukan uji silang cocok serasi pada bayi yang membutuhkan darah =. 7idak ada tahap pencucian sehingga menghindari terjadinya reaksi alse negati karena kurang sempurnanya tahap pencucian, dengan tidak adanya tahap pencucian maka penambahan -oombs -ontrol -ells pada reaksi negati tidak diperlukan lagi >. Pembacaan reaksi secara makroskopis sehingga penggunaan mikroskop tidak diperlukan lagi D. 4ebih sensiti
dibandingkan
metode
kon5ensional
sehingga
meminimalisir
ditemukannya reaksi alse negati yang berbahaya bagi penerima darah <. 'asil reaksi secara 5isual dapat didokumentasikan +2. Mengurangi limbah di laboratorium karena semua limbah berada dalam /! 4iss atau -oomb8s -ard ++. Masa kadaluarsa panjang