1
Gangguan Sistem Cerna Intususepsi pada Bayi
Pendahuluan
Intususepsi Intususepsi adalah gangguan yang serius di mana usus kecil ataupun ataupun usus besar terselip terselip ke bagian lain dari usus. Kejadian ini seringkali membendung usus dan mencegah makanan atau cairan melewati usus. Intususepsi juga memotong suplai darah ke bagian usus yang terkena.1 Intususepsi adalah penyebab paling umum dari sembelit usus pada anak-anak. Intususepsi jarang dijumpai pada orang dewasa. Kebanyakan Keb anyakan kasus intususepsi dewasa merupakan hasil dari penyakit lain yang mendasari. Sebaliknya, sebagian besar kasus intususepsi pada anak-anak tidak punya alasan yang mendasari. Dengan penanganan yang cepat, intususepsi sering dapat berhasil diobati tanpa masalah abadi.1
Skenario Kasus
Seorang anak berusia 5 bulan dibawa ke !D "S krida dengan keluhan #$# berwarna merah kehitaman dengan konsistensi seperti jel berlendir sejak 1 jam yang lalu. %enurut ibunya, sejak & jam yang lalu, anaknya sangat rewel, tidak dapat ditenangkan, perutnya kembung dan beberapa kali muntah setiap diberi makan. 'ada pemeriksaan (isik abdomen, tampak distensi abdomen, teraba adanya massa abdomen seperti sosis, bising usus meningkat.
Anamnesis
#eberapa pertanyaan pada saat anamnesis adalah)* 1.
$pakah terdapat terdapat nyeri nyeri kolik kolik yang yang hebat hebat di bagian perut, perut, dan disertai disertai muntah+ muntah+
*.
$paka $pakah h ana anak k men menang angis is kesa kesaki kita tan+ n+
.
$pakah $pakah terd terdapa apatt tanda tanda pucat pucat di di tela telapak pak tanga tangan+ n+
.
$paka $pakah h peru perutt tera terasa sa kembu kembung ng++
5.
$pakah $pakah (eses (eses menga mengandun ndung g lendir lendir jel jel bercam bercampur pur darah darah saat saat #$#+ #$#+
&.
$pakah $pakah ditemu ditemukan kan tanda-t tanda-tanda anda dehidra dehidrasi+ si+
.
$pakah $pakah saat saat merab merabaa perut perut terdapa terdapatt massa massa seper seperti ti sosi sosis+ s+ Fakultas Kedokteran Ukrida
*
Pemeriksaan Fisik
'emeriksaan (isik yang dapat ditemui berupa) 1.
/yeri kolik hebat yang timbul mendadak, hilang timbul, sering kumat dan disertai dengan rasa tersiksa. /yeri abdomen yang mendadak, lutut bayi ditarik ke atas dan anak menangis serta tampak pucat dengan pola kolik yang muncul setiap 15 hingga *0 menit.
*.
Suhu tubuh sampai 12 310& 4.
.
/adi menjadi lemah dan kecil.
.
'ernapasan menjadi dangkal dan ngorok.
5.
%untah terjadi pada kebanyakan kasus dan biasanya lebih sering pada (ase awal. 'ada (ase lanjut, muntah disertai dengan empedu.
&.
6inja dengan gambaran normal dapat dikeluarkan dalam beberapa jam pertama setelah timbulnya gejala. Setelah itu, pengeluaran tinja sedikit atau sering tidak ada, dan kentut jarang atau tidak ada. Darah umumnya keluar pada 1* jam pertama, tetapi kadang-kadang tidak keluar sampai 1-* hari dan jarang tidak keluar sama sekali, &07 bayi akan mengeluarkan tinja bercampur darah berwarna merah dan mukus, tinja jeli kismis. #eberapa penderita hanya bergejala rewel, dan letargi intermiten atau progresi(.
.
'alpasi abdomen biasanya menunjukkan sedikit nyeri tekan, ada massa berbentuk sosis yang kadang-kadang sulit ditemukan, massa sosis ini mungkin membesar dan mengeras selama terjadi paroksisme nyeri dan paling sering terdapat di abdomen sebelah kanan atas, sumbu panjangnya se(alokaudal. 8ika massa ini teraba di epigastrium sumbu panjangnya adalah melintang. 'ada sekitar 07 penderita, massa ini tidak teraba. %assa ini lebih mudah dilokalisasi dengan palpasi bimanual rektum dan abdomen di antara serangan nyeri berulang. $danya lendir darah di jari ketika jari ditarik pada pemeriksaan rektum menyokong diagnosis intususepsi. $bdomen kembung dan nyeri tekan baru timbul kalau obstruksi usus menjadi lebih akut. 'ada keadaan yang jarang, prolaps usus berlanjut sampai anus. 'rolaps ini dapat dibedakan dari prolaps rektum dengan memisahkan tonjolan usus tersebut dari dinding rektum yang tidak ada pada prolaps rektum.
Pemeriksaan Penunjang
1.
ltrasonogra(i 3S! abdomen. $pabila S! positi( atau apabila belum tercapai 9isualisasi secara langsung dengan baik, maka terindikasi untuk dilakukan kontras enema dengan Fakultas Kedokteran Ukrida
(luoroskopi. 2ara ini yang paling langsung dan berman(aat untuk memperlihatkan dan penanganan intususepsi. S! boleh dilakukan sebelum resusitasi cairan selesai. Dan hasil yang didapatkan dari S! abdomen berupa tanda donat: pseudokidney.* *.
Sinar-; abdomen dapat memperlihatkan adanya obstruksi usus halus disertai batas udaracairan dan kadang-kadang massa jaringan lunak yang merupakan penunjuk penting intususepsi.5
.
4oto polos abdomen menunjukkan adanya massa padatan di daerah intususepsi serta menghilangnya gambaran udara sepanjang sekum dan kolon asendens.&
.
5.
&.
Diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, riwayat klinis dan temuan (isik biasanya cukup khas untuk menegakkan diagnosis.
Epidemiologi
Intususepsi ini merupakan penyebab obstruksi intestinum yang paling la=im pada umur antara bulan sampai & tahun, kelainan ini jarang pada anak sebelum umur bulan dan Fakultas Kedokteran Ukrida
(rekuensi menurun setelah & bulan.5 Sebagian besar kasus terjadi pada anak berusia 1 hingga * tahun. 'ada anak berusia kurang dari * tahun, hampir semua kasus idiopatik. >57 kasus intususepsi terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun.& Intususepsi ileosekal la=im ditemukan diselurh $(rika, sedangkan di /igeria Selatan la=im ditemukan intususepsi saekokolon. 'ada anak yang lebih besar, persentasi kasus yang disebabkan oleh titik pemicu patologis meningkat. 'ada anak usia muda, sering terjadi intususepsi ileokolon, ileum berin9aginasi ke dalam kolon, dimulai pada atau dekat dengan katup ileocaecal. $pabila terdapat titik pemicu patologis, intususepsi yang terjadi dapat ileoileal, jejunoileal, atau jejunojejunal. Insidens ber9ariasi dari 1 per 1.000 kelahiran hidup. ?aki-laki berbanding perempuan adalah )1. #eberapa intususepsi akan membaik spontan atau mengalami autoamputasi, jika tidak diobati, kebanyakan akan menyebabkana kematian. 'ada sekitar 5-107 penderita, dapat dikenali hal-hal pendorong untuk terjadinya intususepsinya seperti apendiks yang terbalik, di9ertikulum %eckelli, polip usus, duplikasi, atau lim(osarkoma. 8arang, keadaan tersebut menjadi penyulit purpura @enoch-Schonlein, dengan hematoma intramural yang berperan sebagai puncak intususepsi. 8arang, intususepsi terjadi pascabedah dan juga selalu ileoileal. Intususepsi terjadi pada penderita kistik (ibrosis yang mengalami dehidrasi. ?esi luar biasa antara lain tumor metastase, hemangioma, benda asing, in(eksi parasit, dan tinja membatu 3 fecalith, mereka dapat terjadi setelah kemoterapi kanker. 6itik-titik pendorong lebih sering pada penderita yang amat muda dan penderita yang tua.
Pengertian
Intususepsi adalah suatu in9aginasi atau menyelusupnya 3telescoping usus ke dalam segmen di bawahnya yang berdekatan. #iasanya berasal dari ileum terminal atau katup ileosekal yang berakibat intususepsi ileokolik. Intususepsi adalah suatu keadaan di mana segmen usus proksimal 3intususeptum berin9aginasi ke dalam segmen distal 3intususipien serta kemudian didorong ke distal oleh peristaltik usus. 6empat intususepsi antara lain ileokolik, ileoileal, dan kolokolik.
Etiologi
'enyebab kebanyakan intususepsi belum diketahui. Insidens musiman memuncak pada musim semi dan musim gugur. Korelasi dengan in(eksi adeno9irus telah dilaporkan, dan keadaan Fakultas Kedokteran Ukrida
5 ini dapat mempersulit gastroenteritis. Disebutkan bahwa plak 'eyer yang membengkak di ileum dapat merangsang peristaltik usus sebagai upaya untuk mengeluarkan massa tersebut, sehingga menyebabkan intususepsi. #eberapa kondisi medis dapat menyebabkan intususepsi. 6api, dalam banyak kasus, dokter tidak dapat menentukan penyebabnya dengan pasti. 8ika orang dewasa mengalami intususepsi, maka hal itu lebih mungkin disebabkan oleh penyakit lain.1 Sebagian besar kasus intususepsi pada anak-anak penyebabnya tidak diketahui. Kemungkinan pemicunya)1 1.
In(eksi 9irus.
*.
'ertumbuhan nonkanker atau tumor kanker di usus.
.
Di masa lalu, beberapa kasus intususepsi tampaknya dikaitkan dengan 9aksi 9ersi rota9irus.
Sedangkan pada orang dewasa penyebab intususepsi antara lain)1 1.
'ertumbuhan nonkanker 3jinak atau kanker 3ganas.
*.
8aringan yang tampak seperti luka di dalam usus 3adhesi.
.
?uka bekas bedah pada usus kecil atau usus besar.
.
!angguan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan 3gangguan motilitas, seperti sindrom iritasi usus, dan penyakit gastroparesis @irschprung.
5.
Diare jangka panjang 3kronik.
'enyebab lain mungkin diawali oleh kontraksi dinding sekum yang disebakan oleh 5hidroksil triptamin dari plantain atau produk-produk ekskresi dari $scaris lumricoides. #erpuasan dan makan-makan besar, kelenjar getah bening ileosekal yang membesar, polip intestinal, dan sekum yang mudah bergerak juga telah dikaitkan sebagai penyabab intususepsi.
Patofisiologi
Intususepsi paling sering terjadi ileokolon dan ileoileokolon, agak jarang sekokolon, dan jarang hanya terdiri dari ileum. Sangat jarang terjadi apendiks membentuk puncak intususepsi. #agian
atas usus, yang disebut intususeptum, mengalami in9aginasi ke bawah, intususipien
menarik mesenteriumnya bersama-sama mamasuki lumen yang menyelubunginya. Konstriksi mesenterium menyumbat aliran balik 9ena, selanjutnya terjadi pembengkakan intususepsum, Fakultas Kedokteran Ukrida
& karena edema, dan perdarahan mukosa menyebabkan tinja mengandung darah, kadang-kadang mengandung mukus. 'uncak intususepsi dapat berjalan sampai ke kolon trans9ersum, desendens, sigmoid bahkan sampai dan melewati anus pada kasus yang ditelantarkan. 6anda ini harus dibedakan dari prolaps rektum. Kebanyakan intususepsi tidak menjepit usus dalam * jam pertama, tetapi kemudian akhirnya dapat menyebabkan gangren usus dan syok.,A
anifestasi Klinis
'ada kasus-kasus yang khas, nyeri kolik hebat yang timbul mendadak, hilang timbul, sering kumat dan disertai dengan rasa tersiksa yang menggelisahkan dan menangis keras, pada anak yang sebelumnya sehat-sehat. /yeri abdomen yang mendadak, lutut bayi ditarik ke atas dan anak menangis serta tampak pucat dengan pola kolik yang muncul setiap 15 hingga *0 menit. 'ada awalnya, bayi mungkin dapat dihibur dan bermain normal disela-sela kumatnya nyeri, tetapi jika intususepsi tidak direduksi, bayi menjadi semakin lemah dan lesu. $khirnya dapat terjadi keadaan seperti syok, dengan kenaikan suhu tubuh sampai 12 310& 4. /adi menjadi lemah dan kecil, pernapasan menjadi dangkal dan ngorok, dan nyeri mungkin dimani(estasikan hanya dengan suara merintih. %untah terjadi pada kebanyakan kasus dan biasanya lebih sering pada (ase awal. 'ada (ase lanjut, muntah disertai dengan empedu. 6inja dengan gambaran normal dapat dikeluarkan dalam beberapa jam pertama setelah timbulnya gejala. Setelah itu, pengeluaran tinja sedikit atau sering tidak ada, dan kentut jarang atau tidak ada. Darah umumnya keluar pada 1* jam pertama, tetapi kadang-kadang tidak keluar sampai 1-* hari dan jarang tidak keluar sama sekali, &07 bayi akan mengeluarkan tinja bercampur darah berwarna merah dan mukus, tinja jeli kismis. #eberapa penderita hanya bergejala rewel, dan letargi intermiten atau progresi(. 'alpasi abdomen biasanya menunjukkan sedikit nyeri tekan, ada massa berbentuk sosis yang kadang-kadang sulit ditemukan, massa sosis ini mungkin membesar dan mengeras selama tejadi paroksisme nyeri dan paling sering terdapat di abdomen sebelah kanan atas, sumbu panjangnya se(alokaudal. 8ika massa ini teraba di epigastrium sumbu panjangnya adalah melintang. 'ada sekitar 07 penderita, massa ini tidak teraba. %assa ini lebih mudah dilokalisasi dengan palpasi bimanual rektum dan abdomen di antara serangan nyeri berulang. $danya lendir darah di jari ketika jari ditarik pada pemeriksaan rektum menyokong diagnosis intususepsi. $bdomen kembung dan nyeri tekan baru timbul kalau obstruksi usus menjadi lebih akut. 'ada Fakultas Kedokteran Ukrida
keadaan yang jarang, prolaps usus berlanjut sampai anus. 'rolaps ini dapat dibedakan dari prolaps rektum dengan memisahkan tonjolan usus tersebut dari dinding rektum yang tidak ada pada prolaps rektum. Intususepsi ileoileum mempunyai gambaran klinis yang kurang khas, gejala dan tandatanda yang ada terutama adalah gejala dan tanda-tanda obstruksi usus halus. Intususepsi berulang dilaporkan 5-A7 dan lebih sering terjadi reduksi pascahidrostatik daripada d engan reduksi bedah. Intususepsi kronik yang gejala-gejalanya lebih ringan dengan inter9al yang berulang lebih mungkin terjadi bersama atau menyertai enteritis akut dan dapat terjadi pada anak yang lebih tua maupun pada bayi.
Penatalaksaan
1. 2airan. 6erapi dimulai dengan memasang in(us intra9ena dan pipa nasogatrik. $nak harus diberi resusitasi cairan yang adekuat untuk memulihkan dehidrasi berat yang terjadi akibat muntah dan kehilangan cairan. *. "eduksi. %erupakan prosedur gawat darurat yang harus dilakukan segera setelah diagnosis dan setelah selesai persiapan cepat untuk operasi dengan cairan dan darah untuk syok serta air serta elektrolit mengganti cairan yang hilang. 'ada lebih dari 57 kasus yang belum lama, bila tidak ada tanda-tanda kelemahan, syok, per(orasi usus, pneumatosis usus, atau iritasi peritoneum, reduksi intususepsi dapat dilakukan dengan tekanan hidrostatik atau pneumatik di bawah bimbingan (louroskopi atau ultrasonogra(i dan dengan konsultasi serta pengawasan yang ketat ahli bedah. $pabila reduksi pneumatik atau hidrostatik berhasil, anak harus dirawat inap di rumah sakit untuk dipantau kemungkinan rekurensi 3risiko sebesar 5107. $pabila reduksi tidak lengkap, diperlukan pembedahan darurat. Selama pembedahan, dicoba dilakukan reduksi manual, jika secara manual tidak dapat dilakukan atau usus tidak dapat hidup akan diperlukan reseksi intususepsi dengan anastomosis ujung ke ujung. $pabila ada bukti klinis obstruksi usus lama dengan peritonitis, reduksi hidrostatik seharusnya tidak dikerjakan karena risiko per(orasi pada tempat intususepsi.,,> . "eseksi usus. Dilakukan bila terdapat edema berat, per(orasi, atau adanya titik pemicu patologis 3polip, di9ertikulum %eckel, atau nekrosis. . #eri antibiotik jika ada tanda in(eksi seperti demam, peritonitis. #erikan ampisilin *5-50 mg:kg## IB:I% C:hari, gentamisin ,5 mg:kg IB:I% 1 C:hari, metronida=ol ,5 mg:kg## Fakultas Kedokteran Ukrida
A C:hari. ?ama pemberian antibiotik pascaoperasi bergantung pada kegawatan penyakit yang ada, pada intususepsi tanpa penyulit 3yang tereduksi dengan enema, berikan selama *-A jam setelah operasi, jika dengan per(orasi dan reseksi usus, teruskan pemberian antibiotik selama satu minggu.* 5. ?akukan pemeriksaan ulang segera oleh dokter bedah. ?anjutkan dengan pembedahan jika reduksi dengan menggunakan enema gagal. 8ika terdapat bagian usus yang iskemi atau mati, maka reseksi perlu dilakukan.*
Prognosis
Intususepsi pada bayi yang tidak ditangani akan selalu berkibat (atal, kesempatan sembuh terkait langsung dengan lamanya intususepsi sebelum reduksi. Kebanyakan bayi sembuh jika intususepsi direduksi dalam * jam pertama, tetapi angka mortalitas meningkat dengan cepat setelah waktu ini, terutama setelah hari kedua. "eduksi spontan selama persiapan untuk operasi tidak jarang terjadi. $ngka kekambuhan pascareduksi intususepsi dengan enama barium adalah sekitar 107 dan dengan reduksi bedah sekitar *-57, tidak pernah terjadi setelah dilakukan reseksi bedah. 6idak mungkin intususepsi yang disebabkan oleh suatu lesi seperti lim(osarkoma, polip, atau di9ertikulum %eckelli akan berhasil direduksi dengan enema barium. Dengan terapi bedah yang adekuat, reduksi dengan operasi sangat mengurangi angka mortalitas pada kasus dini.
Di!ertikulum e"kel Pengertian
Di9ertikulum %eckel 3D% adalah sisa dari kantung telur embrional, yang juga disebut duktus om(alomesenterikus atau duktus 9itelinus. Duktus om(alomesenterikus menghubungkan kantung telur dengan usus saat perkembangan embrio dan memberikan nutrisi sampai plasenta dibentuk. $ntara minggu ke-5 sampai ke- kehamilan, duktus ini menipis dan memisahkan diri dari intestinum. 6epat sebelum in9olusi ini, epitel kantung telur ini mengembangkan suatu lapisan yang sama dengan lapisan lambung.,10
Etiologi
Fakultas Kedokteran Ukrida
> Kegagalan parsial atau komplit in9olusi duktus om(alomesenterikus meninggalkan berbagai struktur sisa. D% merupakan struktur sisa yang paling la=im dan merupakan anomali saluran cerna bawaan yang paling sering, terjadi pada *-7 dari semua bayi. D% khas merupakan kantung ileum sepanjang -& cm di sepanjang tepi antimesenterika, sekitar 50-0 cm dari katup ileosekal. 8arak dari katup ileosekal tergantung pada umur penderita. Sisa duktus om(alomesenterikus yang lain jarang terjadi, antara lain duktus yang terus berongga, tali padat, atau tali dengan kista sentral atau di9ertikulum yang disertai dengan tali yang menetap di antara 9ertikulum dan umbilikus.
anifestasi Klinis
!ejala D% biasanya muncul pada umur dua tahun pertama, tetapi gejala-gejala awal sering muncul selama dekade pertama. Sebagian besar asimtomatik. Kebanyakan D% dilapisi oleh mukosa ektopik, termasuk mukosa pensekresi asam yang menyebabkan perdarahan rektum intermitten tanpa nyeri karena ulserasi mukosa ileum normal yang ada di dekatnya. 6idak seperti mukosa duodenum bagian atas, asam tersebut tidak dinetralisasi oleh bikarbonat pankreas. 6inja khas tampak berwarna merah bata atau seperti jeli kismis. 'erdarahan dapat menyebabkan anemia yang cukup berat, tetapi biasanya berhenti sendiri karena kontraksi pembuluh darah splanknikus ketika penderita sudah menjadi hipo9olemik. 'erdarahan dari D% dapat juga tidak begitu dramatis dengan tinja berwarna hitam.,A D% kurang sering disertai obstruksi usus sebagian atau komplit. %ekanisme obstruksi yang paling sering adalah kalau di9ertikulum berperan sebagai titik awal suatu in9aginasi. Kejadian ini lebih sering pada anak laki-laki yang lebih tua. 'enyebab lain obstruksi adalah pita pita peritoneum yang menghubungkan potongan-potongan sisa duktus om(alomesenterikus dengan ileum dan umbilikus. 'ita-pita ini menyebabkan obstruksi karena menyebabkan herniasi interna atau 9ol9ulus usus halus di sekeliling pita tersebut. Kadang-kadang, D% dapat meradang 3di9erkulitis dan memberikan gambaran seperti gambaran appendisitis akut. Di9erkulitis dapat menyebabkan per(orasi dan peritonitis.> Pemeriksaan Penunjang 1.
'emeriksaan yang paling sensiti( adalan scan radionuklid %eckel yang dilakukan setelah diberikan in(us intra9ena teknetium >>m perteknetat. Sel-sel pensekresi mukus dari mukosa lambung ektopik akan mengambil perteknetat, sehingga memungkingkan 9isualisasi D%. Fakultas Kedokteran Ukrida
10 $mbilan =at ini dapat diperbesar dengan berbagai agen termasuk simetidin, glukagon, dan gastrin. Sensiti9itas scan yang diperbesar ini adalah sekitar A57 dengan spesi(isitas sekitar >57. 2.
$ngiogra(i mesenterika dan sel-sel darah merah yang dilabel teknetium. 'ada penderita yang menunjukkan obstruksi intestinum atau gambaran appendisitis dengan sisa duktus om(alomesenterikus, diagnosis jarang dibuat sebelum pembedahan.&
Penatalaksanaan 1.
6rans(usi darah jika perdarahan rektum yang tak nyeri, sering bermakna dalam jumlahnya.5
2.
6erapi de(initi( adalah eksisi bedah.A
#ol!ulus Pengertian
Bol9ulus adalah rotasi usus inkomplit selama perkembangan janin.10 sus mulai dengan bentuk seperti pipa lurus dari lambung sampai ke rektum. sus tengah 3duodenum distal sampai ke kolon midtrans9ersum mulai memanjang dan menonjol secara progresi( ke arah tali pusat sampai semuanya keluar dari batas-batas rongga perut. Ketika usus yang sedang berrkembang tersebut berputar di dalam dan di luar rongga perut, arteri mesenterika superior yang memasok darah ke bagian usus ini berperan sebagai sumbu. 6ipe 9ol9ulus yang paling sering adalah kegagalan sekum untuk pindah ke kuadran kanan bawah.
Etiologi dan Patofisiologi
'ada (ase dini kehidupan (etus, usus halus melekat pada yolk sac dan melingkar ke luar menuju tali pusat. %ulai usia gestasi 10 minggu, usus masuk kembali ke dalam abdomen dan berputar berlawanan dengan arah jarum jam di sekeliling arteri mesenterika superior hingga sekum, sampai pada kuadran kanan bawah. Duodenum berotasi di belakang arteri dan berhenti pada ligamentum 6reit= di kuadran kiri atas. Dasar mesenterium ter(iksasi sepanjang perlekatan luas di bagian posterior, berjalan dari sekum ke ligamentum 6reit=. $pabila rotasi tidak lengkap atau tidak normal, terjadi malrotasi. "otasi tidak lengkap terjadi saat sekum berhenti di dekat kuadran kanan atas, dan duodenum gagal berpindah ke belakang arteri mesenterika, hal ini menyebabkan akar mesenterium sangat sempit yang membuat anak rentan mengalami 9ol9ulus Fakultas Kedokteran Ukrida
11 usus halus. Seringkali perlekatan mesenterium abnormal ini 3pita ?add atau Ladd bands terbentang dari sekum ke duodenum, menyebabkan osbtruksi parsial.,
anifestasi Klinis
Sekitar &07 kasus, datang dengan muntah empedu pada bulan pertama kehidupan, 07 sisanya pada masa bayi atau anak. %untah disebabkan oleh obstruksi pita ?add tanpa 9ol9ulus. Saat terhajadi 9ol9ulus, drainase 9ena terganggu, sehingga terjadi kongesti yang menyebakan iskemia, nyeri, nyeri tekan, dan seringkali muntah darah serta buang air besar berdarah. Selanjutnya usus menjadi nekrotik, menyebabkan peritonitis dan sepsis. Dokter harus waspada terhadap kemungkinan malrotasi pada pasien dengan muntah, rewel, dan nyeri perut.
Pemeriksaan Penunjang
1.
4oto rontgen abdomen polos untuk membuktikan obstruksi.10
*.
S! abdomen dapat menunjukkan malrotasi. @arus dilakukan (oto serial saluran cerna atas yang menunjukkan tidak adanya lekuk 2 duodenum dengan jejunum pada sisi kanan abdomen. $pabila terdapat keraguan mengenai letak duodenum, dapat dilakukan pemeriksaan dengan =at kontras sampai sekum. ?okasi sekum yang tinggi pada pemeriksaan barium meal follow-through 3atau dengan enema kontras memastikan diagnosis.A
.
'emeriksaan laboratorium kurang spesi(ik, menunjukkan adanya dehidrasi, kehilangan elektrolit, atau bukti adanya sepsis. 'enurunan jumlah trombosit merupakan indikasi umum iskemia usus.5
Penatalaksanaan 1.
'embedahan. sus dilepaskan puntirannya. 'ita ?add dan perlekatan membran abnormal lainnya dibelah. %esenterium dilebarkan dan di ratakan ke dinding abdomen posterior dengan menggeser sekum ke sisi kiri abdomen. Dapat dilakukan jahitan untuk menahan usus pada posisinya. $desi pascaoperasi akan menahan mesenterium pada tempatnya, sehingga terjadi perlekatan luas dan menghilangkan risiko berulangnya 9ol9ulus. sus yang nekrotik direseksi sehingga dapat terjadi sindrom usus pendek 3 short gut syndrome.,A,>
Kesimpulan Fakultas Kedokteran Ukrida
1* #erbagai gangguan yang terdapat pada saluran pencernaan bayi dan anak salah satunya adalah adanya obstruksi pada usus dan hal ini mencakup mekanik maupun paralitik. Sedangkan intususepsi merupakan salah satu bentuk gangguan obstruksi usus yang si(atnya mekanik. Intususepsi merupakan gangguan saluran pancernaan yang dimani(estasikan dengan terjadinya in9aginasi usus ke dalam bagian usus di bawahnya. %asalah yang utama muncul yaitu terjadinya rasa nyeri abdomen yang paroksimal. Serta terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit hingga terjadi syok hipo9olemik.
Daftar Pustaka 1.
@arnowo
'$.
*011.
Intususepsi,
ketika
usus
terselip.
Detik
@ealth.
1>:1*:*011.
http)::m.detik.com:health:read:*011:1*:1>:0&10. Diunduh 1:05:*01 'ukul 15.5 I#. *.
Departemen Kesehatan "I Direktorat 8enderal #ina 'elayanan %edik. #uku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit pedoman bagi rumah sakit rujukan tingkat pertama di kabupaten:kota. 8akarta) Departemen Kesehatan "IE *00A. hal. *&.
.
#ehrman "< F Kliegman "%. Ilmu kesehatan anak nelson. Bol. *. ahab $S, penerjemah. 8akarta) .
.
%arcdante K8, #ehrman "<, Kliegman "%. /elson essentials o( pediatrics. -11.
5.
%eadow S" F /ewell S8. ?ecture notes) pediatrika.
&.
@ull D, 8ohnston DI. Dasar-dasar pediatri. @artono !, penerjemah. 8akarta)
.
2ook !2. 'roblem gastroenterologi daerah tropis. $nna '#, penerjemah. 8akarta)
A.
'rice S$ F ilson ?%. 'ato(isiologi konsep klinis proses-proses penyakit.
>.
Schwart= %. 'edoman klinis pediatri. #rahm ', #udi @, %uhammad I, Gurita, penerjemah. 8akarta) *-.
10. 'atel '". ?ecture notes) radiologi.
Fakultas Kedokteran Ukrida