PATOMEKANISME NYERI KEPALA Nociseptor yang diterima reseptor2 di kulit, pembuluh darah, visera, muskulusskeletal,dan lain-lain, jalannya sebagai berikut : reseptor – syaraf tepi — medulla spinalis – thalamus – korteks. korteks. Dari sini baru ada reaksi emosi – psikis- motorik tanpa ada modulasi, sedangkan dalam perjalanan hanya kesan sensorik. Batasan sekarang : nyeri adalah pengalaman subjektif, sangat pribadi dipengaruhi oleh pendidikan, budaya, makna situasi dan kognitif ( menurut Bonica,Melzack). Ada beberapa teori mengenai mekanisme nyeri kepala : - Teori Melzack & Wall (1985) : ― Teori gerbang nyeri n yeri ― bahwa : Nyeri diteruskan dari perifer melalui saraf kecil A delta dan C rasa raba, rab a, mekanik dan termal melalui A delta A beta dan C ( serabut besar, kecepatan ke cepatan hantar serabut besar lebih tinggi dari serabut kecil ). Disubstamtia Gelatinosa (SG) ada sel-sel gerbang yang dapat bek erja menutup dan membuka sel T (targaet). Serabut besar aktif merangsang sel gerbang di SG, S G, sel gerbang aktif dan sel T tertutup, maka nyeri tidak dirasa. Serabut kecil aktif, ak tif, sel SG tidak aktif, dan sel T terbuka maka nyeri dirasa. Bila dirangsang bersama-sama, misal antara rasa raba, mekani k,vibrasi,dll dengan rangsang nyeri maka nyeri tidak dirasa (seperti pada teknik tens, DCS, koyo-koyo, koyo-ko yo, dll.) Didapatkan kontrol desenden ke medulla spinalis dari pusat2 supra spinal (emosi,pikiran, dll). mek anism” - Konsep II: “Central Biasing mekanism”
Diduga ada daerah batang otak jadi ‖CBM‖ yang menyebarkan impuls nyeri keberbagai tempat diotak dan dapat menimbulkan inhibisi ke medulla spinalis. Ternyata formatioreticularis periacuaductus dan peri-ventriculer kaya akan reseptor2 morpin dan serotonin. - Konsep III ; Pembangkit pola Bila nyeri khronik telah membuat pola (gambar diotak), yang dapat dicetuskan oleh input sensorik lain.
1. Mengapa tidak disertai dengan mual, karena ada lesi/benjolan/tumor pada bagian batang otak yang langsung menekan pusat muntah yaitu medulla oblongata. (dilanjutkan jawabannya ucky) 2. Mengapa memberat pada saat batuk, mengedan dan buang air besar, karena pada saat/keadaan yang seperti itu, otot berkontraksi dan arteri intrakranial retraksi . Pada saat itu,arteri intracranial di otak tidak memiliki ruang, karena terdapatn ya benjolan, dan hal itu menyebabkan peninggian tekanan intracranial.