I.
Karakteristik bahan aktif Nama Sinonim Disk Diskri rips psii
'emer emeria ian n )ela )elaru ruta tan n )hasiat 'eny 'enyim impa pana nan n
II.
: Oleum cajuputih : Minyak kayuputih. : min miny yak euca eucali lip pti adal adalah ah miny inyak atsi atsiri ri yang ang dip diper erol oleh eh denga engan n menyuling uap daun dan ranting segar Melaleuca leucadendron L dan Melaleuca minor Sin. Mengandung sineol C 101!O tidak kurang dari "0#0$ dan tidak le%ih dari &"#0$. : cai caira ran n tid tidak ak %er( %er(ar arna na## ku kunin ning ata atau u hi hijau# jau#%a %au u kha khas# s# aro aromati matik# k# rasa rasa pahit. : lar larut ut dala dalam m * %agi %agian an etan etanol ol +!0$ +!0$,, '# '# jika jika disi disimp mpan an lama lama## kel kelar arut utan an %erkurang dan larut dalam etanol +-0$, '. '. : nti iritan# karminati/. : dal dalam am (ada (adah h tert tertut utup up rapa rapat. t.
Tinjauan bentuk sediaan Pengertian Ointmentunguentumsalep menurut 2 222 adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan se%agai o%at luar. 3ahan o%at harus harus larut atau terdispersi homogen kedalam dasar salep yang cocok. Cream sediaan setengah padat mengandung satu atau le%ih %ahan terlarut atau terdispersi dalam dasar yang sesuai. Persyaratan Persyaratan salep (FI III) 1. 'emerian : tidak %oleh %er%au tengik *. )adar : kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung o%at keras atau o%at narkotik# kadar kadar o%at adalah 10$. 4. Dasar Dasar salep salep : kec kecual ualii din dinya yata taka kan n lain lain## se% se%ag agai ai %aha %ahan n dasar dasarsal salep ep +%as +%asis is salep salep,, digunakan /aselin putih +/aselin al%um, tergantung dari si5at %ahan o%at dan tujuan pemakaian salep# dapat dipilih %e%erapa %ahan dasar salep %erikut. a. Dasar salep salep hidrokar% hidrokar%on on contohny contohnyaa /aselin /aselin putih6 putih6 /aselin /aselin kuning kuning66 cera al%a6 al%a6 cera 5la/a atau campurannya. %. Dasar salep serap contohnya adeps lanae6 campuran 4 %agian kolesterol# 4 %agian stearil alkohol# ! %agian malam putih dan !& %agian /aselin putih6 campuran 40 %agian malam kuning dan 70 %agian minyak (ijen. c. Dasar salep salep yang yang dapat dapat dicuci dicuci dengan dengan air atau atau dasar dasar salep emulsi# contohnya contohnya emulsi minyak dalam air. d. Dasar salep salep yang dapat dapat larut larut dalam air# air# misalny misalnyaa '89 atau campur campuranny annya. a. . omog omogenit enitas as : jika jika diolesk dioleskan an pada pada seke sekepin ping g kaca kaca atau atau %aha %ahan n tran transpa sparan ran lain lain yang cocok# harus menunjukkan susunan yang homogen. ". 'ena enandaan aan : pa pada eti etik ket harus rus ter terte terra ;o ;o%at lu luar<. r<. Penggolongan salep berdasarkan sifat farmakologinya dan penetrasinya penetrasinya 1. Salep epidermis epidermis +epidermic +epidermic ointment6 ointment6 salep penutup, penutup, Digunakan untuk melindungi kulit dan menghasilkan e5ek lokal# tidak dia%sor%si. )adang=kadang ditam%ahkan antiseptik# astringensia untuk meredakan rangsangan atau anestesi lokal. Dasar salep yang %aik adalah hidrokar%on. *. Sale Salep p endo endode derm rmis is Salep yang %ahan o%atnya menem%us kulit# tetapi tidak melalui kulit# tera%sor%si se%agian# digunakan untuk melunakkan kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang %aik adalah miyak lemak. 4. Salep alep dia diade derm rmis is
1
Salep yang %ahan o%atnya menem%us kulit dan mencapai e5ek yang diinginkan# misalnya salep yang mengandung senya(a merkuri iodida dan %eladona.
III.
Rancangan formula pesifikasi bahan yang akan digunakan Sediaan yang akan kami %uat terdiri dari * jenis sediaan# yaitu salep +ointment, dan krim minyak kayu putih diharapkan memiliki e5ek terapi lokal pada keadaan iritasi# sehingga salep harus dapat melindungi kulit dan meredakan iritasi# serta kontak salep dengan %agian yang sakit le%ih lama. Oleh karena itu salep yang akan di%uat termasuk dalam golongan salep epidermik. !o. Point pesifikasi yang diinginkan 1 3entuk sediaan Ointment +salep, dan krim * )adar %ahan akti5 10$ 4 >iskositas ?arna 'utih kekuningan " 3au romatik khas kayu putih nalgesik# antiiritan# aroma & 2ndikasi terapi "ahan#bahan yang diperlukan 1. 3ahan akti5# se%agai %ahan utama yang digunakan untuk mem%erikan e5ek terapi yang diinginkan. *. 3asis salep# se%agai %ahan pem%a(a yang sesuai# media dispersi %ahan akti5. 4. 8nhancer# digunakan untuk meningkatkan penetrasi salep dikulit. . Sol/ent# untuk melarutkan %ahan akti5 dan %ahan tam%ahan ayng diperlukan. ". 'enga(et# diperlukan untuk menjaga sta%ilitas sediaan selama penyimpanan. &. 8molient# untuk mem%erikan rasa nyaman# halus dan lem%a% dikulit. 7. ntioksidant# untuk mencegah oksidasi dari komponen salep yang rentan teroksidasi. $raian bahan tambahan 1. 3asis salep Salep yang diharapkan adalah golongan salep epidermik# sehingga %asis salep yang sesuai adalah %asis salep hidrokar%on. a. >aselin al%um +/aselin putih, 2 2> hal !** 'emerian : putih atau kekuningan pucat# massa %erminyak transparan dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0 0 )elarutan : tidak larut dalam air# sukar larut dalam etanol dingin atau panas dan dalam etanol mutlak dingin6 mudah larut dalam %en@ena# kar%on disul5ida# dalam kloro5orm6 larut dalam heksana dan dalam se%agian %esar minyak lemak dan minyak atsiri. %. >aselin 5la/um +/aselin kuning, 2 2> hal !*4 'emerian : seperti lemak# kekuningan hingga am%er lemah6 %er5lourosensi sangat lemah (alaupun setelah mele%ur. Dalam lapisan tipis transparan tidak atau hampir tidak %er%au dan %erasa. )elarutan : tidak larut dalam air6 mudah larut dalam %en@ena dalam kar%on disul5ida dalam kloro5orm dan dalam minyak terpentin6 larut dalam eter# dalam heksana dan umumnya dalam minyak lemak dan minyak atsiri6 praktis tidak larut dalam etanol dingin dan etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin. 3o%ot jenis : 0#!1"=0#!!0 pada suhu &00 Aitik le%ur : 4!0=&00
*
c. Cera al%a +malam putih, 'emerian : padatan putih# %eku# sedikit tem%us cahaya dalam keadaan tipis# %au khas lemah# dan %e%as %au tengik. )elarutan : tidak larut dalam air# agak sukar larut dalam etanol dingin# melarutkan asam asetat dan %agian dari mirisin yang merupakan kandungan malam putih. Larut sempurna dalam kloro5orm# dalam eter dan minyak lemak dan minyak atsiri. Se%agian larut dalam %en@ena dingin dan dalam kar%on disul5ida dingin. 'ada suhu le%ih kurang 40 0 larut sempurna dalam %en@ena dan kar%on disul5ida. )onsentrasi penggunaan : "=*0$ d. Cera 5la/a +malam kuning, 'emerian : padatan %er(arna kuning coklat# kea%uan# %er%au seperti madu# agak rapuh %ila dingin dan %ila panas mem%entuk granul# padatan non ha%lur meleleh pada suhu tangan. )elarutan : tidak larut dalam air# agak sukar larut dalam etanol dingin. 8tanol mendidih melarutkan asam stearat dan se%agian asam mirisin. Larut sempurna dalam eter# dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri. Larut se%agian dalam %en@ena dan kar%ondisul5ida dingin. 'ada suhu le%ih kurang 400 larut sempurna dalam %en@ena dan kar%ondisul5ida. *. 8nhancer dalah suatu @at yang dapat meningkatkan jumlah o%at yang melintasi kulit setelah aplikasi. )emungkinan cara kerja enhancer adalah interaksi enhancer kepala polar lipid. 8nhancer yang %ersi5at hidro5ilik akan menim%ulkan gangguan susunan lipid# kemudian menye%a%kan 5asilitas transport o%at hidro5ilik. 9angguan kepala polar lipid terse%ut juga menim%ulkan pengaruh terhadap %agian hidro5ilik lipid dan menye%a%kan penataan ulang susunan lipid %ila yer. al inilah yang menye%a%kan peningkatan penetrasi untuk o%at lipo5ilik. Contoh enhancer yang %anyak digunakan antara lain propilenglikol# menthol dan camphora. a. 'ropilenglikol )adar : humectan topical 1"$# preser/ati/e solution dan semisolid 1"= 40$# sol/ent kosol/ent oral# selection 10=*"$# topical 1"=!0$. ungsi : preser/ati/e# humectan# sol/ent dan enhancer 'emerian : cairan kental# jernih# tidak %er%au# rasa agak manis# higroskopis. )elarutan :dapat %ercampur dengan air# dengan etanol +-"$, dan dengan kloro5orm# larut dalam %er%agai eter# minyak tanah dan minyak lemak. )arakteristik )imia : pada suhu dingin dan (adah tertutup %aik pada suhu tinggi dan tempat ter%uka# cenderung teroksidasi menjadi propionaldehid# asam laktat# asam propionat dan asam asetat dengan etanol +-"$, gliserin dan air inkompakti%ilitas dengan pottasium permanganat. Aitik didih B 1!! 0C # densitas B 1#04! gcm +*0 0C, %. Menthol 'emerian : ha%lur heksagonal atau ser%uk ha%lur# tidak %er(arna# %iasanya mem%entuk jarum atau massa yang mele%ar# %au enak seperti minyak permen. )elarutan : sukar larut dalam air# sangat mudah larut dalam etanol# kloro5orm# dalam eter dan dalam heksana. Mudah larut dalam asam asetat# dalam minyak mineral# dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri. 4
)arakteristik )imia : %ila digerus dengan camphora# kloralhidrat atau 5enol sama %erat# campuran akan mencair. c. Camphora ungsi : antiiritan# ntipruritis# topical analgetik. 'emerian : ha%lur putih# massa ha%lur tidak %er(arna atau putih# %au khas# tajam# rasa pedas dan aromatik. )elarutan : larut dalam 700 %agian kloro5orm# sangat mudah larut dalam eter# mudah larut dalam minyak lemak. 3o%ot jenis B 0#4. ntioksidan ntioksidan adalah senya(a yang dapat menunda# memperlam%at dan mencegah proses oksidasi +de5inisi umum,. Dalam arti khusus# antioksidan adalah @at yang dapat mencegah terjadinya radikal %e%as dalam oksidasi lipid. 3er%agai kerusakan seperti ketengikan# peru%ahan nilai gi@i# peru%ahan (arna dan aroma serta kerusakan 5isik lain pada produk pangan karena oksidasi dapat diham%at oleh antioksidan ini. 3erikut adalah da5tar %ahan yang dapat digunakan se%agai antioksidan : a. Na=meta%isul5it )adar : 0#01=1#0$ 'emerian : tidak %er(arna# kristal prisma atau %u%uk putih %er%au seperti sul5urdioide dan asam. )elarutan : dalam air 1:)arakteristik )imia : dalam air terurai menjadi ion NaE dan *SO4=. p B 4#"="#0 untuk "$ larutan pada suhu *0 0C. Aitik didih le%ih dari 1"0 0C. %. 3util hidroksi anisol +3, 'emerian : %ersi5at larut lemak dan pelarutnya# tidak larut air. 3er%entuk padat putih dan merupakan su%stansi seperti lilin. )arakteristik )imia : 3MB1!0#*". 3 merupakan campuran dari * isomer dan 4 ter%util hidroksianisol. c. 3util hidroksi toluen +3A, )adar : 0#1$ 'emerian : putih atau kuning pucat# kristal padatan tidak %erasa. )elarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam propilenglikol# mudah larut dalam etanol +-"$,# dalam kloro5orm dan dalam eter. Si5at seperti 3 dan mem%erikan e5ek sinergis %ila digunakan %ersama 3. . 'enga(et a. Na %en@oat 'emerian : kristal# granul# putih# sangat higroskopis. )elarutan : dalam air 1:1! 6 dalam etanol -"$ 1:7" 6 dalam etanol -0$ 1:"0. )adar : 0#1=0#*$ p reaksi : *=" 2nkompakti%ilitas : gelatin# garam 5erri# garam Ca. %. Nipagin Na )elarutan : dalam 1:* 6 praktis tidak larut dalam minyak lemak# dalam etanol 1:10 )adar : 0#0*=0#04$ 2nkompakti%ilitas : akti5itas antimikrp%a turun dengan adanya sur5aktan. c. 'ropil para%en 'emerian : kristal putih tidak %er%au# tidak %erasa.
)elarutan : dalam air 1:*"00 6 dalam propilenglikol 1:4- 6 dalam gliserin 1:*"0 6 dalam etanol 1:1#1 6 sangat mudah larut dalam aseton dan alkohol. )adar : 0#01=0#&$ p reaksi : =! inkompakti%ilitas : magnesium# aluminium silikat# magnesium trisilikat# %esi oksida. ". 8molient a. Oli/e oil 'emerian : %erasal dari %uah oleaeuropaea# %entuknya jernih# tidak %er(arna atau hijau kekuningan# oily liFuid. )elarutan : sedikit larut dalam etanol +-"$,# dapat tercampur dengan eter# kloro5orm# light petroleum +"0=70 0C, dan kar%on disul5ida. %. Sun5lo(er oil 'emerian : %ening# kuning terang# cairan %er(arna lem%ut# agrea%le taste. )elarutan : dapat dicampur dengan %en@ena# kloro5orm# kar%on tetrakloride# diethil eter dan light petroleum. 'raktis tidak larut dalam etanol +-"$, dan air. )arakteristik )imia : titi didihB0=&00C 6 3j B 0#-1"=0#-1-gcm4 6 titik le%ur B =1!0C. c. Sesame oil 'emerian : %ening# cairan kuning pucat dengan %au sedap dan rasa lemah. )elarutan : tidak larut dalam air# praktis tidak larut dalam etanol -"$# dapat %ercampur dengan kar%on disul5ida# kloro5orm# eter# heane dan light petroleum. )arakteristik )imia : 3j B 0#-1&=0#-*0gcm4 6 /iskositas 4m'as. 2nkompakti%ilitas : dapat disaponi5ikasi dengan alkali hydroides.
I%.
Formula &intment ormula 2 3ahan
Minyak )ayu 'utih Metil Salisilat >aselin l%um Cera l%a Nipasol Ol. Oli/ae Menthol
ungsi
Gentang 'emakaian
3ahan akti5 3ahan kti5 3asis salep 3asis salep 'enga(et 8molient 8nhancer
"$=40$ "$=*0$ 0#01$=0#&$ 0#"$=10$
'ersentase 'emakaian
Hntuk *0 g
Hntuk *00 g
10$
*
*0
"$ "4#$ *0$ 0#&$ 10$ 1$
1 10#&! 0#1* * 0#*
10 10! 0 1#* *0 *
Skema )erja : Aim%ang >aselin dan Cera
Le%ur diatas (ater %ath
Aim%ang Oli/e Oil# dan nipasol
Campurkan ad homogen Aim%ang Menthol
Campur ad homogen
Campur omogen Minyak kayu putih E metil salisilat "
Campur# aduk ad dingin Sediaan Ointment Cara )erja : 1. Aim%ang masing=masing /aselin dan cera. *. Le%ur /aselin dan cera diatas (ater %ath. 4. Aim%ang oli/e oil# tam%ahkan nipasol# aduk homogen. . Aim%ang menthol# campurkan ke no. 4# aduk homogen. ". Campurkan hasil le%uran dengan no. * dengan no. # aduk ad dingin dan homogen. &. Campurkan minyak kayu putih dengan metil salisilat# aduk homogen. 7. Campurkan no. " dengan no. aduk homogen. ormula 22 3ahan
ungsi
Minyak )ayu 'utih Metil Salisilat >aselin l%a Nipasol Ol. Oli/ae Menthol
Gentang 'emakaian
3ahan akti5 3ahan kti5 3asis salep 'enga(et 8molient 8nhancer
"$=40$ 0#01$=0#&$ 0#"$=10$
'ersentase 'emakaian
Hntuk *0 g
Hntuk *00 g
10$
*
*0
"$ 74#$ 0#&$ 10$ 1$
1 1#&! 0#1* * 0#*
10 1! 1#* *0 *
Skema )erja : Aim%ang >aselin
Le%ur diatas (ater %ath
Aim%ang Oli/e Oil# dan nipasol
Campurkan ad homogen Aim%ang Menthol
Campur ad homogen
Campur omogen Minyak kayu putih E metil salisilat
Campur# aduk ad dingin Sediaan Ointment Cara )erja : 1. Aim%ang /aselin kemudian le%ur diatas (ater %ath. *. Aim%ang oli/e oil# tam%ahkan nipasol# aduk homogen. 4. Aim%ang menthol# campurkan ke no. 4# aduk homogen. . Campurkan hasil le%uran dengan no. 1 dengan no. 4# aduk ad dingin dan homogen. ". Campurkan minyak kayu putih dengan metil salisilat# aduk homogen. &. Campurkan no. dengan no. "# aduk homogen.
&
Formula 'ream
%.
ormula 2 3ahan Minyak )ayu 'utih Metil Salisilat >aselin l%a A(een !0 Span !0 Nipasol Nipagin=Na Menthol 'ropilenglikol Fua
ungsi
Gentang 'emakaian
'ersentase 'emakaian
Hntuk *0 g
Hntuk *00 g
10$
*
*0
"$=40$ 1$=10$ 1$=1"$ 0#01$=0#&$ 0#0*$=0#4$
"$ !#1$ 10$ 10$ 0#&$ 0#4$
1 -#&* * * 0#1*
10 -* *0 *0 1#*
0#"$=10$
1$
0#*
*
1"$
4
40
3ahan akti5 3ahan kti5 3asis salep 8mulgator 8mulgator 'enga(et 'enga(et 8nhancer# corigen umektan# 8nhancer Sol/ent
Skema )erja : Aim%ang >aselin# span dan nipasol.
Aim%ang t(een dan nipagin# larutkan dalam aFua dan propilenglikol.
Le%ur diatas (ater %ath
Campur pada suhu yang sama ad homogen
Campur# aduk ad dingin
Minyak kayu putih E metil salisilat E menthol
Sediaan Ointment Cara )erja : 1. Aim%ang masing=masing /aselin al%a# span dan nipasol# le%ur diatas (ater %ath. *. Aim%ang nipagin# larutkan dalam air. 4. Aim%ang masing=masing t(een dan propilenglikol# tam%ahkan ke no. *# aduk homogen# hangatkan diatas (ater %ath. . Aim%ang masing=masing minyak kayu putih dan metil salisilat# sisihkan. ". asil le%uran no. 1# aduk diatas mortir hangat. Aam%ahkan no. 4 sedikit demi sedikit sampai ter%entuk emulsi dan dingin. &. Aam%ahkan sedikit demi sedikit minyak kayu putih dan metil salisilat kedalam hasil no. "# aduk homogen.
7
ormula 22 3ahan Minyak )ayu 'utih Metil Salisilat >aselin l%a Cera l%a sam Stearat A8 Nipasol Nipagin 'ropilenglikol Fua
ungsi
Gentang 'emakaian
3ahan akti5 3ahan kti5 3asis salep 3asis salep 8mulgator 8mulgator 'enga(et 'enga(et umektan# 8nhancer Sol/ent
"$=40$ "$=10$ 1$=*0$ *$=$ 0#01$=0#&$ 0#0*$=0#4$
'ersentase 'emakaian
Hntuk *0 g
Hntuk *00 g
10$
*
*0
"$ *"#1$ 10$ 10$ $ 0#&$ 0#4$
1 "#0* * * 0#! 0#1*
10 "0#* *0 *0 ! 1#*
1"$
4
40
*0$
0
Skema )erja : Aim%ang >aselin# Cera# asam stearat dan nipasol.
Aim%ang A8 dan nipagin# larutkan dalam aFua dan propilenglikol.
Le%ur diatas (ater %ath
Campur pada suhu yang sama ad homogen
Campur# aduk ad dingin
Minyak kayu putih E metil salisilat
Sediaan Ointment Cara )erja : 1. Aim%ang masing=masing /aselin al%a# cera al%a# asam stearat dan nipasol# le%ur diatas (ater %ath. *. Aim%ang nipagin# larutkan dalam air. 4. Aim%ang masing=masing A8 dan propilenglikol# tam%ahkan ke no. *# aduk homogen# hangatkan diatas (ater %ath. . Aim%ang masing=masing minyak kayu putih dan metil salisilat# sisihkan. ". asil le%uran no. 1# aduk diatas mortir hangat. Aam%ahkan no. 4 sedikit demi sedikit sampai ter%entuk emulsi dan dingin. &. Aam%ahkan sedikit demi sedikit minyak kayu putih dan metil salisilat kedalam hasil no. "# aduk homogen.
!
ormula 222 3ahan Minyak )ayu 'utih Metil Salisilat >aselin l%a Cera l%a sam Stearat A8 Nipasol Nipagin=Na 'ropilenglikol Menthol Fua
ungsi
Gentang 'emakaian
3ahan akti5 3ahan kti5 3asis salep 3asis salep 8mulgator 8mulgator 'enga(et 'enga(et umektan# 8nhancer 8nhancer Sol/ent
"$=40$ "$=10$ 1$=*0$ *$=$ 0#01$=0#&$ 0#0*$=0#4$
'ersentase 'emakaian
Hntuk *0 g
Hntuk *00 g
10$
*
*0
"$ *-#1$ 10$ 10$ $ 0#&$ 0#4$
1 "#!* * * 0#! 0#1* 0#0&
10 "!#* *0 *0 ! 1#* 0#&
10$
*
*0
1$ *0$
0#*
* 0
Skema )erja : Aim%ang >aselin# Cera# asam stearat dan nipasol.
Aim%ang A8 dan nipagin# larutkan dalam aFua dan propilenglikol.
Le%ur diatas (ater %ath
Campur pada suhu yang sama ad homogen
Campur# aduk ad dingin
Minyak kayu putih E metil salisilat E menthol
Sediaan Ointment Cara )erja : 1. Aim%ang masing=masing /aselin al%a# cera al%a# asam stearat dan nipasol# le%ur diatas (ater %ath. *. Aim%ang nipagin# larutkan dalam air. 4. im%ang masing=masing A8 dan propilenglikol# tam%ahkan ke no. *# aduk homogen# hangatkan diatas (ater %ath. . Aim%ang masing=masing minyak kayu putih# menthol dan metil salisilat# sisihkan. ". 9erus menthol di mortir panas ad halus. &. Masukkan hasil le%uran no. 1 kedalam mortir hangat. Aam%ahkan no. 4 sedikit demi sedikit sampai ter%entuk emulsi dan dingin. 7. Aam%ahkan sedikit demi sedikit minyak kayu putih dan metil salisilat kedalam hasil no. "# aduk homogen.
-
%I.
Rancangan aluasi &intment &rganoleptis 1. Aekstur *. ?arna 4. 3au
: sedikit memadat# tapi masih mudah dioleskan : putih : menthol
*cceptabilitas asil sur/ei :
'arameter )emudahan dioleskan Sensasi )ehalusan 3ekas yang ditinggalkan )elengketan )emudahan dicuci
1
Gesponden * 4
4 4 4
* Aotal
'oint Dapat Maksimal
'rosentase
& -
1* 1* 1*
7"$ "0$ 7"$
1
*
10
1*
!4$
* 1
1
! &
1* 1* 7*
&7$ 44$ &$
)et : 1 : Sangat Ielek * : Ielek 4 : 3agus : sangat 3agus Penetapan %iskositas lat : /iscometer cup and %o% Cara kerja : 1. Nyalakan alat *. 'ilih rotor yang sesuai lalu pasang rotor pada alat. 4. Masukkan sediaan kedalam rotor yang telah terpasang# atur agar rotor tidak menyentuh dinding atau dasar tempat sediaan. . Nyalakan tom%ol pemutas alat# %aca jarum penunjuk /iskositas jika telah konstan. asil pengukuran : "00 d'a.s Penetapan +aya ebar lat : kaca transparan# anak tim%angan Cara kerja : 1. Aim%ang sediaan se%anyak "00 mg# letakkan pada permukaan kaca. *. Autup dengan lapisan kaca transparan lainnya# %eri %e%an. 4. mati dan catat teru%ahan yang terjadi.
10
f(x) = 0.01x + 8.85
9.2 Diameter (cm) 8.7 8.2 0
50
100
Beban (g)
asil pengukuran : Dari kur/a# didapatkan nilai slope B 0#00&* yang menunjukkan daya se%ar sediaan se%esar 0#00&* cmgram.
%II. Rancangan aluasi 'ream &rganoleptis 1. Aekstur *. ?arna 4. 3au
: Normal : 'utih : Minyak kayuputih
*cceptabilitas asil sur/ei : Responden Parameter 1 #em$da%an dio"es!an ensasi #e%a"$san e!as *an ditina"!an #e"en!etan #em$da%an di,$,i
2
3
1
2
4
3
1 -ota"
2 3 2
1
Point Dap a!sim at a"
Prosenta se
8 0 9
12 12 12
&7' 0' 75'
8 & 5 3&
12 12 12 72
&7' 50' 42' 50'
)et : 1 : Sangat Ielek * : Ielek 4 : 3agus : sangat 3agus Penetapan %iskositas lat : >iscometer cup and %o% Cara kerja : 1. Nyalakan alat *. 'ilih rotor yang sesuai lalu pasang rotor pada alat. 4. Masukkan sediaan kedalam rotor yang telah terpasang# atur agar rotor tidak menyentuh dinding atau dasar tempat sediaan. . Nyalakan tom%ol pemutas alat# %aca jarum penunjuk /iskositas jika telah konstan. asil pengukuran : *&0 d'a.s
11
Penetapan +aya ebar lat : kaca transparan Cara kerja : 1. Aim%ang sediaan se%anyak "00 mg# letakkan pada permukaan kaca. *. Autup dengan lapisan kaca transparan lainnya# %eri %e%an. 4. mati dan catat teru%ahan yang terjadi. f(x) = 0.01x + 15.7&
Diameter (cm)
200
400
&00
Beban (g)
asil pengukuran : Dari kur/a# didapatkan nilai slope B 0#00! yang menunjukkan daya se%ar sediaan se%esar 0#00! cmgram.
p, sediaan lat : p meter Cara )erja : 1. 3ersihkan elektroda dengan aFua %e%as CO*. *. Lakukan kali%rasi dengan p standart yang tersedia. 4. Catat p yang ter%aca# catat 5aktor koreksi dari hasil pem%acaan p standart. . 3ersihkan lagi elektroda dengan Fua %e%as CO*# keringkan dengan tisue %ersih. ". Aim%ang krim se%anyak " gram# encerkan dengan aFua %e%as CO * sampai "0 ml. &. Hkur p dengan p meter# catat hasil pengukuran. 7. )urangitam%ahkan 5aktor koreksi untuk mendapatkan p sediaan yang se%enarnya. asil pengukuran : 7#41 6 5aktor koreksi B 0#0 6 p sediaan sesungguhnya B 7#*7 Tipe 'ream Cara )erja : 1. Aim%ang 1 gram %ahan# masukkan kedalam %eker glass. *. Aam%ahkan air se%anyak 1 ml# aduk# amati peru%ahan. 4. Aam%ahkan lagi 1 ml air# aduk# amati lagi peru%ahannya. . Aam%ahkan lagi 1 ml# aduk# amati peru%ahannya. ". Catat peru%ahan yang terlihat# simpulkan tipe krim yang ter%entuk asil pengamatan : sejak penam%ahan 1 ml air# sediaan langsung tercampur dalam air secara homogen# demikian juga ketika terus ditam%am%ah air sampai 4 ml. kesimpulannya# krim yang ter%entuk adalah tipe minyak dalam air +ma,
1*
%III. Pembahasan 'ada praktikum pem%uatan sediaan semisolid dengan %ahan akti5 campuran antara minyak kayu putih dengan metil salisilat# kami mem%uat * %entuk 5ormula# yaitu Ointment +salep, dan Cream. Aujuan penggunaan sediaan ini adalah se%agai analgesik dan antiiritan lokal serta dapat juga digunakan se%agai aroma terapi. )ami menyiapkan " 5ormula dengan rincian * 5ormula ointment dan 4 5ormula cream. Dari kelima 5ormula tadi# kami memilih * 5ormula yang kami anggap paling %aik dilihat dari %entuk sediaan# p serta pengaplikasiannya pada kulit. )ami memilih 1 5ormula ointment dan 1 5ormula 1 cream. Dua 5ormula ini kami up scale 10 kali lipat dari 5ormula a(al. Hji sediaan yang kami lakukan terdiri dari & macam uji# yaitu organoleptis# accepta%ilitas# p# tipe emulsi# /iskositas dan daya se%ar. asil uji organoleptis dari kedua sediaan menunjukkan %ah(a sediaan cukup %aik. ?arna sediaan serta %au yang sesuai dengan harapan a(al pem%uatan sediaan ini. Namun %entuk sediaan pada ointment sedikit memadat# namun masih dapat dioleskan dengan mudah. 'ada pengujian accepta%ilitas kedua %ahan# nilai rata=rata dari sediaan ointment menunjukkan %ah(a sediaan terse%ut le%ih disukai oleh konsumenpenguji di%andingkan sediaan cream. Namun pada sediaan ointment# ada satu kelemahan yang paling dominan# yaitu susah untuk dicuci. 2ni dikarenakan sediaan ointment hanya terdiri dari 5ase minyak yang memang memiliki si5at tak campur dengan air. Aidak demikian dengan sediaan cream yang kami %uat# karena cream yang ter%etuk adalah cream tipe ma.
% response &4' 70' &0'
50'
50' 40' 30' 20' 10' 0'
ream #a*$p$ti%
/intment #a*$p$ti%
Hji p hanya dilakukan pada sediaan cream# karena pada sedian ointment# tidak ada 5ase air air se%agai media pertukaran ion yang dapat menye%a%kan peru%ahan p. Sedangkan pada uji tipe emulsi# hanya dilakukan pada sediaan cream# karena krim memiliki * tipe# yaitu minyak dalam air +ma, dan air dalam minyak +am, yang memiliki si5at %er%eda. Secara teori# semakin /iskos atau kental suatu sediaan# semakin sulit atau jelek daya se%ar sediaan terse%ut. Sediaan yang kami %uat sesuai dengan teori yang ada# dimana cream yang memiliki /iskositas le%ih rendah di%andingkan dengan ointment# ternyata juga memiliki daya se%ar yang le%ih %aik di%andingkan ointment. 'ada uji daya se%ar# antara sediaan cream kayuputih dan ointment kayuputih tidak dapat di%andingkan karena %o%ot sampel yang digunakan untuk uji terse%ut tidak sama# sehingga akan mempengaruhi hasil penye%arannya. 14
I-.
Kesimpulan Dari uraian diatas# kami dapat menyimpulkan %ah(a sediaan semi solid yang kami %uat cukup %agus dan sesuai untuk terapi yang ditujukan. Namun masih perlu %e%erapa per%aikan 5ormula agar sediaan ini le%ih dapat diterima oleh konsumen. 'er%aikan=per%aikan yang perlu di%enahi antara lain accepta%ilitas dan kesta%ilan %ahan selama penyimpanan. 'er%aikan ini tidak dapat dilakukan hanya dua atau tiga kali peru%ahan 5ormula# perlu %e%erapa kali untuk mendapatkan 5ormula yang %enar=%enar %aik.
-.
ampiran &intment )emasan 'rimer
)emasan Sekunder
1
Le5lat
/R- oinment Komposisi
Setiap 1 g /R- oinment mengandung oleum kayu putih 0#" g Indikasi Meredakan sakit perut# 'erut kem%ung# Masuk angin #9atal aki%at gigitan serangga# dan men%erikan rasa hangat pada tu%uh. 'ara Pemakaian Oleskan pada %agian tu%uh yang mem%utuhkan hingga terasa hangat dan nyaman Peringatan/ Iangan digunakan pada jaringan yang luka.
&"*T $*R
3atch No:0000! 8p Date: Geg No D3L110010!078
'A. 2MS GM MLN9=2NDON8S2
'ream )emasan 'rimer
1"
)emasan Sekunder
Le5lat
/- ,ream Komposisi Setiap 1 g mengandung oleum kayu putih 0#" g Indikasi Meredakan sakit perut# 'erut kem%ung# Masuk angin #9atal aki%at gigitan serangga# dan men%erikan rasa hangat pada tu%uh. 'ara Pemakaian Oleskan pada %agian tu%uh yang mem%utuhkan hingga terasa hangat dan nyaman Peringatan/ Iangan digunakan pada jaringan yang luka. &"*T $*R
3atch No:00007 8p Date: Des *01* Geg No D3L1100107078
'A. 2MS GM MLN9=2NDON8S2
1&
DAG 'HSA)
hand book of pharmaceutical ecipients " edition e%ook departemen kesehatan repu%lik indonesia6 1-7-6 farmakope Indonesia edisi III
17