Laporan Praktikum Minyak Kayu Manis

LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pilihan Atsiri

Pengambilan Minyak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Dengan Distilasi Uap

Disusun oleh : KELOMPOK PRAKTIKUM MKP ATSIRI Nanik Damayanti

L0C 009 048

Prat Pratam amaa Agin Agin Kusum Kusumaw awar ardh dhan anaa L0C L0C 009 054 054 Ferida Sulistyaningrum

L0C 009 063

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.











BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di Indonesia. Minyak atsiri adalah ekstrak alami dari jenis tumbuhan tumbuhan tertentu, baik berasal berasal dari daun, bunga, kayu, biji bijian bahkan putik bunga. Meskipun banyak jenis minyak atsiri yang bisa diproduksi di Indonesia, baru sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diusahakan di Indonesia. Peluang pasar komoditi minyak atsiri ini masih terbuka luas baik di dalam maupun luar negeri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa hanya sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diproduksi di Indonesia. Pada proses penyulingan minyak atsiri dibutuhkan waktu sekitar 6 - 8 jam dengan bahan baku 400 kg daun memliki kadar persen rendemen sebesar 2% (Ernest Geunther). Minyak Minyak dari dari batang batang kulit kulit kayu kayu manis manis adalah adalah jenis jenis rempah rempah-rem -rempah pah yang yang banyak banyak digunakan sebagai bahan pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan minuman, dan bahan bahan aditif aditif pada pada pembua pembuatan tan parfum parfum serta serta obat-o obat-obat batan. an... Minyak Minyak kayu kayu manis manis selain selain mengandung sinnamaldehida juga me-ngandung senyawa-senyawa lain seper-ti benzaldehida, limonen, limonen, 1,8-sineol 1,8-sineol,, α-copaena, α-copaena, bornil bornil asetat, asetat, β-caryofilen, β-caryofilen, 1,4-terpine 1,4-terpineol, ol, δ-cadinena, δ-cadinena, transcinna-maldeh cinna-maldehida, ida, trans-cinnam trans-cinnamil il asetat, asetat, miris-tisin miris-tisin,, coumarin, coumarin, asam tetradecanoat tetradecanoat (Lawless, (Lawless, 2002). Hasil penyulingan kulit C. burmanii, C. zeylanicum dan C. cassia yang ditanam di Kebun Per-cobaan Per-cobaan Cimanggu Cimanggu Bogor mengha-silka mengha-silkan n minyak minyak berturut-tur berturut-turut ut 1,75; 1,75; 2,0; dan 1,50%. Selain dari kulitnya, daun kayu manis juga biasa disuling menjadi minyak daun kayumanis (cinnamon (cinnamon leaf oil ). ). Namun demikian minyak daun C. Zeylanicum Zeylanicum mengandung eugenol sebagai komponen utamanya (80 - 90%), sedangkan kandungan utama minyak daun C. burmanii dan C. cassia sama dengan minyak kulitnya, yaitu sinnamaldehida (Leung, 1980). 1980).

Kandun Kandungan gan terbesar terbesar dalam dalam minyak minyak kayu manis manis adalah adalah eugeno eugenol, l, sekita sekitarr 80-90% 80-90%..

Minyak ini diperoleh dari penyulingan atau destilasi air dan uap, kandungan minyak yang diperoleh tergantung pada cara penyulingannya (Rismunandar dan Paimin, 2001). Selain itu manfaat dari minyak kayu manis adalah memiliki efek mengeluarkan angin (karminatif ) dan membangkitkan selera atau menguatkan lambung ( stomakik ( stomakik ). ). Selain itu,











Permin Permintaan taan minyak minyak atsiri atsiri ini pun diperk diperkira irakan kan terus terus mening meningkat kat dengan dengan bertam bertambah bahnya nya popul populasi asi pendud penduduk uk dunia. dunia. Keguna Kegunaan an minyak minyak atsiri atsiri sangat sangat banyak banyak,, tergan tergantun tung g dari dari jenis jenis tumbuhan yang diambil hasil sulingnya. Minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan baku minyak wangi, kosmetik dan obat obat – obatan obatan.. Indus Industri tri komes komestik tik dan minyak minyak wangi wangi menggu menggunak nakan an minyak minyak atsiri atsiri sebaga sebagaii bah bahan an pemb pembua uata tan n sabu sabun, n, past pastaa gigi gigi,, samp sampho hoo, o, loti lotion on dan dan parf parfum um.. Indu Indust stri ri maka makana nan n menggu menggunak nakan an minyak minyak atsiri atsiri sebaga sebagaii penyed penyedap ap atau atau penamb penambah ah cita rasa. rasa. Selama Selama ini kayu kayu manis kurang kurang dimanfaatkan dimanfaatkan oleh para petani kayu manis manis sehingga sehingga terbuang begitu begitu saja, padahal daun kayu manis dapat di kembangkan pengolahannya. Dalam penelitian ini minyak atsiri yang di hasilkan dari kayu manis diambil dengan dengan meto metode de dist distil ilas asii uap. uap. Bebe Beberap rapaa meto metode de dest destil ilas asii yang yang popu popula larr dilak dilakuk ukan an di berb berbag agai ai perusahaan industri penyulingan minyak atsiri adalah Metode destilasi kering (langsung dari bahannya tanpa menggunakan air) metode ini paling sesuai untuk bahan tanaman yang kering dan untuk minyak-minyak yang tahan pemanasan dan Destilasi air, meliputi destilasi air dan uap air dan destilasi uap air langsung. Metode ini dapat digunakan untuk bahan kering maupun bahan segar dan terutama digunakan untuk minyak-minyak yang kebanyakan dapat rusak akibat panas kering. Pada praktikum kali ini menggunakan metode Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandun kandungan gan mengu menguap ap (miny (minyak ak atsiri atsiri)) dari dari bahan bahan (segar (segar atau atau simpli simplisia sia)) dengan dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan partial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran (senya (senyawa wa kandun kandungan gan mengua menguap p ikut ikut terdes terdestila tilasi) si) menjad menjadii destil destilat at air bersam bersamaa senyaw senyawaa kand kandun unga gan n yang yang memi memisa sah h semp sempur urna na atau atau memi memisa sah h seba sebaha hagi gian an.. Dest Destil ilas asii uap, uap, baha bahan n (simpl (simplisi isia) a) benar– benar–ben benar ar tidak tidak tercelu tercelup p ke air yang yang mendid mendidih, ih, namun namun di lewati lewati uap air sehingga senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi.

1.2 Perumusan Masalah

Kayu manis merupakan bagian dari tanaman yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh petani minyak kayu manis dan masyarakat sehingga batangnya kurang termanfaatkan. ni

ini ini

abila abila dike dikemb mb gk

olah olah

ak

di

leh leh mi

ak ka











digunakan berupa batang kayu manis dengan bahan variable I adalah ½ cup dan variable II ¾ cup. Dari uraian masalah masalah diatas, diatas, maka dapat dirumuska dirumuskan n bahwa permasalahan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah membandingkan kualitas minyak yang dihasilkan dari bahan variable I adalah ½ cup dan variable II ¾ cup Dalam penelitian ini juga, peneliti sendiri sendiri ingin mengetahui mengetahui apakah apakah minyak minyak atsiri yang dihasilkan dihasilkan dengan metode distilasi uap ini menghasilkan rendemen lebih tinggi daripada metode lain yang pernah dilakukan.

Dengan adanya penelitian ini, peneliti bisa mengetahui metode mana yang bagus digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri dengan rendemen tertinggi dan yang bernilai ekonomis. 1.3 Tujuan Kegiatan

1. Mengamati Mengamati dan mempelajari mempelajari kualitas kualitas minyak minyak atsiri atsiri yang dihasilkan dihasilkan dari kayu manis dengan cara distilasi 2. Mengekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) dari sampel (Kayu Manis) dengan proses distilasi uap

3. Melakukan Melakukan analisa analisa kadar minyak minyak kayun manis manis dan bobot jenis jenis dari minyak kayu kayu

manis yang dihasilkan.

1.4 Manfaat Manfaat Penelitia Penelitian n

Penelitian ini diharapkan dapat menberikan informasi mengenai pemanfaatan kayu manis sebagai bahan baku pembuatan minyak atsiri serta dapat memberikan nilai tambah secara tidak langsung bagi petani kayu manis dan produsen minyak atsiri kayu manis. Selain itu dari penelitian ini kita dapat mengetahui proses distilasi uap untuk mendapatkan minyak dari kulit kayu manis.











2.1. KAYU MANIS

Kuli Kulitt mani maniss atau atau lebi lebih h dike dikena nall deng dengan an nama nama yang yang kura kurang ng tepa tepatt kayu kayu mani maniss (Cinnamo Cinnamomum mum verum, verum, synonym synonym C. zeylanic zeylanicum um)) iala ialah h seje sejeni niss pohon penghasil rempahrempah.. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. rempah Orang biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas. Dibudidayakan untuk diambil kulit kayunya, di daerah pegunungan sampai ketinggian 1.500 m. Tinggi pohon 1-12 m, daun lonjong atau bulat telur, warna hijau, daun muda berwarna merah. Kulit berwarna kelabu; dijual dalam bentuk kering, setelah dibersihkan kulit bagian luar, dijemur dan digolongkan menurut panjang asal kulit (dari dahan atau ranting) (Haris, 1990).

2.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Kayu Manis

Sistematika kayu manis menurut Rismunandar dan Paimin (2001), sebagai berikut: Kingdom

: Plantae

Divisi

: Gymnospermae

Subdivisi

: Spermatophyta

Kelas

: Dicotyledonae

Sub kelas

: Dialypetalae

Ordo

: Policarpicae

Famili

: Lauraceae

Genus

: Cinnamomum

Spesies

: Cinnamomum burmannii

Daun kayu manis duduknya bersilang atau dalam rangkaian spiral. Panjangnya sekitar 9–12 cm dan lebar 3,4–5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna pucuknya kemerahan, sedangkan daun tuanya hijau tua. Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning, ukurannya kecil. Buahnya adalah buah buni, berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua.











Tabel 1. Spesifikasi Minyak Atsiri Kayu Manis No. Parameter Zat/Ukuran

1

Warna, Penampilan,

cairan kuning dengan

dan bau

bau kayu manis dan rasa pedas yang

2

Bobot Jenis 20oC/20

membakar; 1,008 – 1,030

3 4 5

oC Putaran optik Indeks bias (nD (nD20) Kandungan

(-5°) s/d (0°) 1,559 – 1,595 Minimal 50%

6

cinnamicaldehyde Kelarutan dalam

1:3 larut dan jernih

alkohol 70% Komponen kimia dalam minyak sinnamon adalah sinamat aldehide (Cinnamic aldehyde), Eugenol, methyl-n-amyl Ketene, furfural, 1- - Pinene, 1-Phellandrene, p-Cymene, benzaldehyde, nonyl aldehyd, hydrocinnamic aldehyde, cuminaldehyde, 1-Linalool, kariofilene, Linalyl Isobutyrate. Kulit kayu manis adalah jenis rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bahan pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan minuman, dan bahan aditif pada pembuatan parfum serta obat-obatan. Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri dan oleoresin. Penelitian ini mempelajari proses pengambilan minyak atsiri dan oleoresin dari kulit kayu manis dengan proses distilasi. Kulit kayu manis yang digunakan adalah kulit kayu manis jenis Cinnamomum burmannii asal Sumatera Barat.Sebelum didistilasi kulit kayu manis terlebih dahulu di haluskan. Kulit kayu manis yang telah dihaluskan kemudian diletakkan diatas pelat berlubang dalam ketel distilasi. Proses distilasi dimulai dengan mengalirkan uap ke dalam ketel distilasi. Proses ini berlangsung pada tekanan atmosfir. Minyak yang diperoleh dipisahkan secara dekantasi dan sentrifugasi. Residu hasil distilasi yaitu padatan kulit kayu manis selanjutnya didistilasi dengan pelarut untuk diambil oleoresinnya. Pemisahan pelarut dan oleoresin dilakukan cara penguapan secara vakum.Pengaruh perolehan dan mutu minyak atsiri dipelajari dengan menvariasikan ukuran kulit kayu manis













jenis pelarut (n-heksan, (n-heksan, etanol etanol dan isopropano isopropanol).Has l).Hasil il penelitian penelitian menunjukk menunjukkan an perolehan perolehan minyak tertinggi dicapai pada ukuran kulit kayu manis 14-18 mesh dan waktu yang efektif untuk untuk proses proses distil distilasi asi adalah adalah 3 jam. jam. Mutu Mutu minyak minyak atsiri atsiri yang yang dihasi dihasilka lkan n dengan dengan proses proses distilasi dapat memenuhi standar SNI. Perolehan oleoresin dipengaruhi oleh jenis pelarut dan temperatur. Perolehan oleoresin meningkat dengan meningkatnya temperatur dan perolehan oleoresin tertinggi dicapai dengan pelarut etanol. I.3

Distilasi Minyak Atsiri

Didunia komersil, metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain : 1. Penyulinga Penyulingan n dengan dengan sistem sistem rebus rebus (Water Distillation Distillation)) 2. Penyulinga Penyulingan n dengan dengan air dan uap uap (Water (Water and Steam Distillation Distillation)) 3. Penyulinga Penyulingan n dengan dengan uap langsung langsung (Direct Steam Distillatio Distillation) n) Penerapan penggunaan metode tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti jenis bah bahan an baku baku tana tanama man, n, kara karakt kter eris istik tik miny minyak ak,, pros proses es difu difusi si miny minyak ak deng dengan an air air pana panas, s, dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi produksi dan alasan nilai ekonomis serta efektifitas produksi. 1.Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation) Cara penyulingan dengan sistem ini adalah dengan memasukkan bahan baku, baik yang sudah dilayukan, kering ataupun bahan basah ke dalam ketel penyuling yang telah berisi air air kemu kemudi dian an dipa dipana nask skan an.. Uap Uap yang yang kelu keluar ar dari dari kete ketell dial dialir irka kan n deng dengan an pipa pipa yang yang dihubungkan dengan kondensor. Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair dan ditampung dalam wadah. Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja. Cara ini biasa biasa diguna digunakan kan untuk untuk menyul menyuling ing minyak minyak aromat aromaterap erapii sepert sepertii mawar mawar dan melati. melati.











Cara Cara ini adalah adalah yang yang paling paling banyak banyak dilaku dilakukan kan pada pada dunia dunia indust industri ri karena karena cukup cukup membutuhkan sedikit air sehingga bisa menyingkat waktu proses produksi. Metode kukus ini biasa biasa dileng dilengkap kapii sistem sistem kohoba kohobasi si yaitu yaitu air konden kondensat sat yang yang keluar keluar dari dari separat separator or masuk masuk kembali secara otomatis ke dalam ketel agar meminimkan kehilangan air. Bagaimanapun cost produksi juga diperhitungkan dalam aspek komersial. Disisi lain, sistem kukus kohobasi lebih menguntungkan oleh karena terbebas dari proses hidrolisa terhadap komponen minyak atsiri dan proses difusi minyak dengan air panas. Selain itu dekomposisi minyak akibat panas akan lebih baik dibandingkan dengan metode uap langsung (Direct Steam Distillation).Metode penyulingan dengan sistem kukus ini dapat menghasilkan uap dan panas yang stabil oleh karena tekanan uap yang konstan. 3.Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation) Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api namun hanya uap bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerja metode ini adalah membuat uap bertekanan tinggi didalam boiler, kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa dan masuk ketel yang berisi bahan baku. Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan konden kondensor sor.. Cairan Cairan konden kondensat sat yang yang berisi berisi campur campuran an minyak minyak dan air dipisa dipisahka hkan n dengan dengan separator yang sesuai berat jenis minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel tanaman, misalnya gaharu, cendana, dll.

1.4 Distilasi Minyak Kayu Manis











Bahan yang disuling biasanya berupa campuran daun, r anting dan sisa potongan kulit. Pada penyulingan Skala Rakyat, unit penyulingan biasanya berlokasi pada tanah dan dekat sungai atau air mengalir. Hal ini bertujuan agar supaya air sungai tersebut dapat digunakan sebagai air pendingin. Condenser biasanya terbuat dari bambu. Ketel biasnya buatan local, dan konstruksinya hampir sama dengan ketel yang digunakan untuk penyulingan minyak anis bintang. Bahan yang disuling biasanya terdiri dari 70 persen daun dan 30 persen cabang dan dahan. Setiap 133,3 lb (1 pikul) bahan yang dimasukkan kedalam ketel, jumlah air yang ditam ditamba bahk hkan an seki sekita tarr 2.5 2.5 piku pikul. l. Ketel Ketel dipa dipana nasi si deng dengan an api api yang yang agak agak lema lemah, h, untu untuk k menghindari kehilangan minyak akibat kondensasi yang tidak sempurna. Sebaga Sebagaii pengga pengganti nti proses proses kohoba kohobasi, si, para para pengus pengusaha aha penyul penyuling ingan an menggu menggunak nakan an sederetan labu florentine. Pada labu pertama minyak kayu manis akan terpisah dan berada dibawah lapisan air, sedangakan bagian air masih berwarna keruh karena masih mengandung sejumlah minyak kayu manis. Minyak yang tersuspensi dalam air ini, secara bertahap akan memisah pada labu yang kedua, air suling menjadi jernih karena minyak telah terpisah secara sempurna. Apabila air tersebut telah jernih, maka dapat dialirkan kembali dalam ketel suling. Lama penyulingan biasanya 3 jam, namun dapat lebih lama jika intensitas nyala api lebih kecil. Rendemen minyak yang dihasilkan sekitar 0,3 - 0,7 persen. Khususnya penyulingan dari bahan daun saja menghasilkan rendemen minyak sekitar 0,45 persen sedangkan dari ranting menghasilkan rendemen sekitar 0,2 persen. Mutu minyak yang dihasilkan tergantung dari bahan (daun) yang disuling dan musim panen. Pada musim hujan dan musim semi, rendemen minyak dari daun dan ranting lebih tinggi dibandingkan dengan daun pada musim panas dan musim gugur. Kadar aldhida (terutama smamat aldehida) dalam minyak kayu manis Tiongkok berkisar antara 70 - 95 persen. Proses destilasi uap yang dilakukan pada percobaan ini dilakukan untuk menghasilkan mi

ak kuli kuli ka

ni

de

kt

ti

di

leh leh

da

litia litia











Kulit dirajang dengan ukuran 5 mm x 5 mm

Kayu manis diekstrak dengan destilasi uap selama 6 jam

Minyak dipisahkan dari air dengan Na2SO4 anhidrat

Volume minyak diukur

Minyak di analisa

Gambar 1. Skema proses distilasi minyak kayu manis

Parameter Parameter yang diamati dari minyak minyak kulit kayu manis yang didapatkan didapatkan meliputi bilangan bilangan asam, bilangan bilangan penyabunan, penyabunan, indeks bias, kadar(rendem kadar(rendemen) en) minyak kayu manis dan bobot jenis dari minyak kayu manis.











BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat yang Digunakan

3.1.1 Bahan yang Digunakan 1. Kayu manis 28 kg













2. 7.2.1. 3.1.2 Alat yang Digunakan 1. Gelas ukur 2. Beaker glass 3. Kompor gas 4. Timbangan 5. Corong 6. Corong pemisah 7. Piknometer 8. Ketel distilasi 3.2.3

Gambar Alat

3.2.3.1 Rangkaian alat distilasi uap











1. Gelas ukur

2. Beaker glass

4. timbangan

3. Kompor listrik











3.2.2 Variebel Bebas

Kayu manis yang telah dikeringkan berat bahan: Variable I

= ½ cup dari tangki penampung bahan, suhu 90 0C

Variabel II

= ¾ cup dari tangki penampung bahan, suhu 800C

Variabel III

= ½ cup dari tangki penampung bahan,suhu 94˚ C

Variab Variabel el Pemban Pembandin ding g = 3/5 volume tangki 3.2.3 Variebel Terikat ➢

Kadar minyak

➢

Densitas

3.1 Prosedur Prosedur Percoba Percobaan an

Proses Proses pengol pengolaha ahan n minyak minyak atsiri atsiri dengan dengan metode metode distil distilasi asi uap dapat dapat dilaku dilakukan kan melalu melaluii tahapan-tahapan berikut :

3.3.1 Tahapan Persiapan Persiapan Bahan

Tahapa Tahapan n persia persiapan pan bahan bahan pertam pertamaa kayu kayu manis manis yang

masih masih basah terlebih terlebih dahulu dahulu

dijemur di bawah sinar matahari sampai kering.Setelah kering kayu manis di hancurkan menjadi serpihan – serpihan kecil. 3.3.2 Tahapan Proses Proses Distilasi Distilasi Uap ➢

Memasukkan air dalam ketel uap dan memasang tray pada ketel destilasi Memasukkan kayu manis yang telah dihancurkan ke dalam tray dengan variable 1











Densitas : (massa piknometer isi ) – ( massa piknometer kosong) Volume Piknometer

2.

Kadar Minyak Atsiri

Menggunakan rumus :

Kadar Kadar (rendem (rendemen) en)

=

massa massa minyak minyak atsirimass atsirimassa a kayu

manis X 100 %

3.

Indeks bias

Menggunakan alat refraktometer

4.

Menentukan Angka asam

Dengan cara titrasi menggunakan KOH, Kemudian menghitung dengan rumus:

Angka asam =

ml KOH x N KOH x 56,1 Berat sampel minyak atsiri (gr)











volume tanki) 2

8 kg (3/4 volume tanki)

Sedang

800C

-

-

3


Kecil

940C

3Tetes

<0.001%

Pembahasan Tabel Hasil Pengamatan Berdasarkan data hasil pengamatan, tidak didapatkan rendemen minyak pada variable 1 dan 2.Hal ini disebabkan karena ukuran kayu manis yang terlalu besar sehingga distilasi tidak berja berjalan lan optimu optimum. m. Pada Pada variab variable le 3 didapa didapatka tkan n rendem rendemen en minyak minyak yang yang sediki sedikit, t, hanya hanya beb bebera erapa pa tete tetess saja saja,, deng dengan an perk perkir iraa aan n kada kadarr <1%. <1%. Hal Hal ini ini dise diseba babk bkan an kare karena na tida tidak k dilakukannya penggantian air pendingin pada condenser (pendingin balik) dengan baik. Sebaga Sebagaii pemban pembandin ding, g, dilaku dilakukan kan sekali sekali percob percobaan aan dengan dengan menggu menggunak nakan an alat alat distil distilasi asi sederh sederhana ana dengan dengan kapasi kapasitas tas 10 liter liter menggu menggunak nakan an pendin pendingin gin dengan dengan air mengal mengalir, ir, data data sebagai berikut: Massa Kayu Manis

Volume Air

Ukuran Kayu Manis

Minyak yang Dihasilkan

Kadar Minyak


6 l (3/5 volume tanki

Kecil

1.2 ml

0.03%













Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa kadar minyak yang di hasilkan dari ke empat empat percob percobaan aan di hasilk hasilkan an kadar kadar minyak minyak yang yang mempun mempunyai yai selisih selisih kadarn kadarnya ya tidak tidak terlalu terlalu besar.Dari percobaan I dan 2 tidak di dapatkan kadar minyak sama sekali yaitu 0.00% dengan berat kayu manis 6 kg dan 8 kg,Sedangkan pada percobaan 3 dan 4 dengan berat kayu manis 14 kg serta 4 kg sebagai percobaan pembanding di dapatkan kadar minyak sebesar <0.001% dan 0.03%.Dan dapat di simpulkan kadar minyak kayu manis paling banyak didapatkan pada percobaan 4 dengan berat kayu manis 4 kg dengan menggunakan alat distilasi berkapasitas 10 liter. 4.2 Hasil Pengolahan Data

No

Bahan Baku (Massa Kayu Manis)

Angka Asam

Density (Gram/Ml)

Indeks Bias

Bilangan Penyabuna n(Kebutu

han KOH dalam ml)

Rendemen (%)











sebesa sebesarr 1,008 1,008 – 1,030 1,030 mg/ltr. mg/ltr. Indeks Indeks biasny biasnyaa sebesa sebesarr 1.330 1.330 dan pada SNI indeks indeks bias bias seharusnya 1,559 – 1,595. hal ini terlihat perbedaan yang lumayan jauh antara uji analisa dengan SNI,ini disebabkan karena minyak yang di hasilkan pada praktikum tidak sesuai SNI dengan warna kecoklatan kecoklatan tua dan berbau tajam menyengat.











Saran kedepannya untuk praktikum yang serupa dengan praktikum yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut: 1. Memastikan Memastikan bahan bahan yang digunak digunakan an mengandun mengandung g kadar minyak minyak yang cukup cukup besar besar untk diamati dan dianalisa 2. Meng Menggu guna naka kan n meto metode de dist distil ilas asii yang yang sesu sesuai ai deng dengan an baha bahan n yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k praktikum. 3. Memper Memperban banyak yak mencari mencari referensi referensi yang tepat tepat untuk untuk menamba menambah h wawasa wawasan n mengen mengenai ai praktikum yang dilakukan











3. Angka ngka Asam Volume minyak Volume alkohol PP

: 0,6 ml : 30 ml : 2 tetes

Pembuatan larutan KOH 0,1 N dalam 100 ml N = gr . 1000 . valensi MR v = gr . 1000 . 1 40 100 Gr KOH = 0,4 gr Kebutuhan KOH = 17,3 ml 4. Bilan Bilanga gan n Peny Penyab abun unan an Titrasi blangko

= 20 ml











BAB V DAFTAR PUSTAKA













Laporan Praktikum Minyak Kayu Manis

Recommend Documents