Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 1
OBSTRUKSI DUKTUS NASOLAKRIMAL
A. Defi Defin nisi isi
Obstruksi duktus nasolakrimalis adalah penyumbatan duktus nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata dari sakus lakrimalis ke hidung). Duktus nasolakrimalis termasuk dalam system lakrimalis sebagai komponen dari system ekskresi / drainase air mata.
B. Anatomi Anatomi dan Fisiologi Fisiologi Sistem Sistem Lakrimalis Lakrimalis
Sistem lakrimalis mencakup struktur-struktur yang terlibat dalam produksi dan drainase air mata. Komponen sekresi terdiri atas kelenjar yang menghasilkan berbagai berbagai unsur pembentuk pembentuk cairan air mata. Sistem eksresi eksresi mulai pada punctum punctum lakrimal, lakrimal, kanalikuli kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus duktus nasolakrimal, nasolakrimal, meatus inferior. Cairan air mata disebarkan di atas permukaan mata oleh kedipan mata. Kompleks Kompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis, glandula lakrimalis akse akseso soriu rius, s, kanal kanaliku ikuli, li, punct punctum um lakrim lakrimali alis, s, sakk sakkus us lakri lakrimal malis, is, dan dan dukt duktus us nasolakrimalis.
Gambar anatomi system lakrimalis
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 2
1
Seca Secara ra embr embrio iolo logi gis, s, gla gland ndul ulaa lakr lakrim imal alis is dan dan gla gland ndul ulaa lakri lakrima mali liss asse assess ssor oriu iuss
berkembang berkembang dari epitel konjungtiva konjungtiva.. System System lakrimasi lakrimasi glandula glandula yang berupa kanalikuli, sakkus lakrimalis dan duktus nasolakrimalis juga merupakan turunan ectoderm permukaan yang berkembang dari korda epitel padat yang terbenam di antara prosessus maksilaris dan nasalis dari struktur-struktur muka yang sedang berkembang. berkembang. Korda ini terbentuk terbentuk saluranny salurannyaa sesaat sesaat sebelum sebelum lahir. 2
Duktu uktuss naso nasola lakr krim imal alis is bia biasa sany nyaa terb terben entu tuk k salu salura rann nnya ya pad padaa usia usia 8 bul bulan an usi usiaa
janin, tapi pada umumnya umumnya penundaan penundaan dalam proses proses perkembanga perkembangan n yang dapat mengak mengakibat ibatkan kan sisa sisa jaringa jaringan n membra membran n atau stenos stenosis is pada pada setiap setiap tingkat tingkat dalam dalam sistem nasolakrimal - dari kanalikuli ke ujung dari duktus nasolacrimal bawah. Persistent membran di bagian bawah duktus nasolakrimal terjadi di hingga 70% dari neon neonatu atuss (dacr (dacryo yoste steno nosi sis). s). Namu Namun, n, hanya hanya 2-4% 2-4% dari dari bayi bayi yang yang baru baru lahir lahir menunjukkan gejala klinis penyumbatan saluran nasolakrimal. 3 1. Sist Sistem em Sekr Sekres esii Air Air Mat Mata a
Permukaan Permukaan mata dijaga tetap lembab oleh kelenjar lakrimalis. lakrimalis. Sekresi basal air mata perhari diperkirakan berjumlah 0,75-1,1 gram dan cenderung menurun seiring dengan pertambahan usia. Volume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata utama yang terletak di fossa lakrimalis pada kuadran temporal di atas orbita. Kelenjar yang berbentuk seperti buah kenari ini terletak didalam palpebra superior. Setiap kelenjar ini dibagi oleh kornu lateral aponeurosis levator menjadi lobus orbita yang lebih besar dan lobus palpebra yang lebih kecil. Setiap lobus memiliki memiliki saluran pembuangann pembuangannya ya tersendiri yang terdiri dari tiga sampai sampai dua belas duktus yang bermuara di forniks konjungtiva superior. Sekresi dari kelenjar ini dapat dapat dipicu dipicu oleh oleh emosi emosi atau iritasi fisik dan menyebab menyebabkan kan air mata mata mengal mengalir ir berlimpah berlimpah melewati melewati tepian palpebra palpebra (epiphora). (epiphora). Persara Persarafan fan pada pada kelenja kelenjarr utama utama berasal berasal nukleu nukleuss lakrimal lakrimalis is pons pons melalu melaluii nervus intermedius dan menempuh jalur kompleks dari cabang maksilaris nervus trigeminus. Kelenjar lakrimal tambahan, walaupun hanya sepersepuluh dari massa utama, mempunya peranan penting. Kelenjar Krause dan Wolfring identik dengan kelenja kelenjarr utama utama yang yang mengha menghasilk silkan an cairan cairan serosa serosa namun namun tidak tidak memiliki memiliki sistem sistem
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 3
saluran saluran.. Kelenja Kelenjar-ke r-kelenj lenjar ar ini terletak terletak di dalam dalam konjun konjungti gtiva, va, terutam terutamaa forniks forniks supe superio rior. r. Sel Sel goble goblett unise uniselu luler ler yang yang terse terseba barr di konju konjung ngtiv tivaa meng menghas hasilk ilkan an glikoprotein dalam bentuk musin. Modifikasi kelenjar sebasea Meibom dan Zeis di tepian tepian palpebr palpebraa member memberii substa substansi nsi lipid lipid pada pada air mata. mata. Kelenja Kelenjarr Moll Moll adalah adalah modifikasi kelenjar keringat yang juga ikut membentuk film prekorneal (Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003). Glandula lakrimalis terdiri dari struktur berikut : 1.
Bagian orbita berbentuk kenari yang terletak di dalam fossa lakrimalis di segmen temporal atas anterior dari orbita, dipisahkan dari bagian palpebra oleh kornu lateralis dari muskulus levator palpebra.
2.
Bagian palpebra yang lebih kecil terletak tepat di atas segmen temporal dari forniks konjungtiva superior. Duktus sekretorius lakrimalis, yang bermuara melalui melalui kira-kira kira-kira 10 lubang lubang kecil, kecil, mengh menghubu ubungk ngkan an bagian bagian orbital orbital dan palpebral palpebral glandula glandula lakrimalis lakrimalis dengan dengan forniks forniks konjungtiva konjungtiva superior. superior. Pembua Pembuanga ngan n bagian bagian palpeb palpebra ra dari kelenjar kelenjar memutu memutuska skan n semua semua saluran saluran penghubun penghubung g dan dengan dengan demikian demikian mencegah mencegah kelenjar itu bersekresi. bersekresi. Glandula lakrimalis assesorius (glandula Krause dan Wolfring) terletak di dalam substansia propia di konjungtiva palpebrae.
2. Sistem Ekskresi Air Mata
Sistem ekskresi ekskresi terdiri atas punkta, punkta, kanalikuli, kanalikuli, sakus lakrimalis, dan duktus duktus nasolakrimalis. Setiap berkedip, palpebra menutup mirip dengan risleting – mulai di lateral, menyebarkan air mata secara merata di atas kornea, dan menyalurkannya ke dalam sistem ekskresi pada aspek medial palpebra. Setiap kali mengedip, muskulus orbic orbicul ulari ariss okul okulii akan akan menek menekan an ampu ampula la sehi sehing ngga ga meme memend ndek ekka kan n kana kanalik likul ulii horizontal. Dalam keadaan normal, air mata dihasilkan sesuai dengan kecepatan penguapanny penguapannya, a, dan itulah sebabnya sebabnya hanya sedikit yang sampai ke sistem ekskresi. ekskresi. Bila memenuhi sakus konjungtiva, air mata akan masuk ke punkta sebagian karena hisapan kapiler. Deng Dengan an menu menutu tup p mata mata,, bagi bagian an khus khusus us orbi orbiku kula lari riss prepre-ta tars rsal al yang yang mengelilingi ampula mengencang untuk mencegahnya keluar. Secara bersamaan,
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 4
palpebra palpebra ditarik ke arah krista lakrimalis posterior, posterior, dan traksi fascia mengelilingi mengelilingi sakus lakrimalis berakibat memendeknya kanalikulus dan menimbulkan tekanan negatif pada sakus. Kerja pompa dinamik mengalirkan air mata ke dalam sakus, yang kemudian masuk melalui duktus nasolakrimalis – karena pengaruh gaya berat dan elastisitas jaringan – ke dalam meatus inferior hidung. Lipatan-lipatan miripkatup dari epitel pelapis sakus cenderung menghambat aliran balik air mata dan udara. Yang paling berkembang di antara lipatan ini adalah “katup” Hasner di ujung distal duktus nasolakrimalis (Sullivan, 1996). Berikut adalah ilustrasi dari sistem ekskres ekskresii air mata mata yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan fungsi fungsi gabung gabungan an dari musku muskulus lus orbikularis okuli dan sistem lakrimal inferior (Wagner, 2006).
Gambar Sistem Ekskresi Lakrimalis
3. Air Mata
Permukaan bola mata yang terpapar dengan lingkungan dijaga tetap lembab oleh air mata. Air mata tersebut disekresikan oleh aparatus lakrimalis dan disertai dengan dengan mukus mukus dan lipid oleh oleh organ organ sekreto sekretori ri dari sel-sel pada palpeb palpebra ra serta serta konjungtiva. Sekresi yang dihasilkan inilah yang disebut sebagai film air mata atau film prekorne prekorneal. al. Analisi Analisiss kimia kimia dari air mata mata menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa konse konsentra ntrasi si garam didalamnya mirip dengan komposisi di dalam plasma darah.
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 5
Selain Selain itu, itu, air mata mata menga mengandu ndung ng lisozim lisozim yang merupaka merupakan n enzim enzim yang yang memilik memilikii aktivita aktivitass sebaga sebagaii bakteris bakterisidal idal untuk untuk melarut melarutkan kan lapisan lapisan luar luar bakter bakteria ia ( Encyclopædia Encyclopædia Britannica, Britannica, 2007 2007). ). Wa Wala laup upun un air air mata mata meng mengan andu dung ng enzi enzim m bakteriostatik bakteriostatik dan lisozim, lisozim, menurut menurut Sihota (2007), (2007), hal ini tidak dianggap dianggap sebagai sebagai antimikrobial yang aktif karena dalam mengatasi mikroorganisme tersebut, air mata lebih cenderung memiliki fungsi mekanik yaitu membilas mikroorganisme tersebut dan produk-produk yang dihasilkannya. K+, Na+, dan Cl- terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi dalam air mata dari dalam plasma. Air mata juga mengandung mengandung sedikit glukosa (5 mg/dL) mg/dL) dan urea (0,04 mg/dL) dan perubahannya dalam konsentrasi darah akan diikuti perubahan konsentrasi konsentrasi glukosa glukosa dan urea air mata. pH rata-rata air mata adalah 7,35, meski ada variasi normal yang besar (5,20-8,35). Dalam keadaan normal, cairan air mata adalah isotonik. Osmolalitas film air mata bervariasi dari 295 sampai 309 mosm/L (Whitcher, 2000). Berikut adalah ilustrasi dari elektrolit, protein dan sitokin dalam komposisi air mata (Pflugfelder, S.C., 2004).
Gambar Komposisi Air Mata
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 6
Air mata akan disekr disekresik esikan an secara secara refleks refleks sebaga sebagaii respon respon dari dari berbag berbagai ai stimuli. Stimulus tersebut dapat berupa stimuli iritatif pada kornea, konjungtiva, mukosa hidung, stimulus pedas yang diberikan pada mulut atau lidah, dan cahaya terang. Selain itu, air mata juga akan keluar sebagai akibat dari muntah, batuk dan menguap. Sekresi juga dapat terjadi karena kesedihan emosional. Kerusakan pada nervus trigeminus akan menyebabkan refleks sekresi air mata menghilang. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemberian kokain pada permukaan mata menyebabkan penghambata penghambatan n hantaran hantaran pada ujung nervus sensoris sensoris yang mengakibatka mengakibatkan n penghambata penghambatan n refleks sekresi sekresi mata (bahkan (bahkan ketika mata dipaparkan dipaparkan pada gas air mata yang poten). Jalur aferen pada hal ini adalah nervus trigeminus, sedangkan eferen oleh saraf autonom, dimana bahagian parasimpatis dari nervus fasialis yang memberikan pengaruh motorik yang paling dominan. Oleh sebab itu, pemberian obat yang parasimpatomi parasimpatomimetik metik (seperti asetilkolin) asetilkolin) dapat meningkatkan meningkatkan sekresi sekresi sedangkan pemberian obat antikolinergik (atropin) akan menyebabkan penurunan sekresi. Refleks sekresi air mata yang berlebihan dapat diinterpretasikan sebagai respon respon darurat darurat.. Pada Pada saat lahir, lahir, inervas inervasii pada pada aparatus aparatus lakrima lakrimalis lis tidak tidak selalu selalu sempurna, hal ini menyebabkan neonatus sering menangis tanpa sekresi air mata ( Encyclopædia Encyclopædia Britannica, Britannica, 2007). Air mata mengalir dari lacuna lakrimalis melalui pungtum superior dan inferior dan kanalikule ke sakkus lakrimalis yang terletak di dalam fossa lakrimalis. Duktus nasolakrimalis berlanjut ke bawah dari sakkus lakrimasi dan bermuara ke dalam meatus inferior dari rongga nasal . Air mata diarahkan ke dalam pungtum oleh oleh isapan isapan kapiler kapiler , gaya gaya berat, berat, dan berkedip. berkedip. Kekuat Kekuatan an gabung gabungan an dari dari isapan isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat, dan kerja memompa dari otot Horner yang merupa merupakan kan perluas perluasan an musku muskulus lus orbiku orbikulari lariss okuli okuli ke titik titik di belakan belakang g sakkus sakkus lakri lakrima malis lis,, semu semuaa cend cender erung ung mene meneru rusk skan an air mata mata ke bawa bawah h melal melalui ui dukt duktus us nasolakrimalis ke dalam hidung.
C. Etiolo iologi gi
Dalam keadaan normal, air mata dari permukaan mata dialirkan ke dalam hidung melalui duktus nasolakrimalis. Jika saluran ini tersumbat, air mata akan
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 7
menump menumpuk uk dan menga mengalir lir secara secara berlebi berlebihan han ke pipi. pipi. Penyum Penyumbata batan n bisa bisa bersifa bersifatt parsial (sebagian) parsial (sebagian) atau total. Penyumbatan duktus nasolakrimalis (dakriostenosis ( dakriostenosis)) bisa terjadi akibat: 1.
Gangguan perkembangan sistem nasolakrimalis pada saat lahir (ODNLK)
2. Infek Infeksi si hidu hidung ng mena menahu hun n 3. Infeksi Infeksi mata mata yang yang berat berat atau atau berulan berulang g 4.
Patah tulang ( fraktur ) hidung atau wajah
5. Tumor Obstruksi Obstruksi duktus duktus nasolakrimal nasolakrimal congenital congenital (ODNLK) (ODNLK) merupakan merupakan gangguan gangguan syste system m lakri lakrima mall yang yang palin paling g lazim lazim,, terja terjadi di pada pada samp sampai ai 5% bayi bayi baru baru lahir lahir.. Biasanya disebabkan kanalisasi yang tidak lengkap duktus nasolakrimalis dengan membrane sisa pada ujung bawah duktus nasolakrimalis, dimana duktus ini masuk rongga hidung.
D. Gejala
Tanda-tanda Tanda-tanda dapat timbul beberapa beberapa hari atau beberapa beberapa minggu minggu setelah lahir dan sering sering bertamb bertambah ah berat berat karena karena infeks infeksii saluran saluran pernap pernapasa asan n atas atau karena karena pemajanan pemajanan atas suhu dingin atau angin. Manifestasi Manifestasi obstruksi obstruksi nasolakrimalis nasolakrimalis yang paling lazim adalah ‘berair mata’ (tearing), yang berkisar dari sekedar sekedar mata basah (peningkatan di cekungan air mata, ‘penimbunan’ atau ‘kubangan’) sampai banjir air mata yang jelas (epifora), penimbunan cairan mukoid atau mukopurulen (sering digambarkan oleh orang tua sebagai ‘nanah’), dan kerak. Mungkin ada eritema atau maserasi kulit karena iritasi dan gesekan yang disebabkan oleh tetes-tetes air mata dan cairan. Penyumbata Penyumbatan n karena tidak sempurnanya sempurnanya sistem nasolakrimalis nasolakrimalis biasanya menyebabkan pengaliran air mata yang berlebihan ke pipi (epifora ( epifora)) dari salah satu ataupun kedua mata (lebih jarang) pada bayi berumur 3-12 minggu. Penyumbatan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada usia 6 bulan, sejalan dengan dengan perkembanga perkembangan n sistem sistem nasolakrimalis nasolakrimalis..
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 8
E. Dia Diagnosi nosiss
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah: 1.
Pewarnaan mata dengan zat fluoresensi zat fluoresensi untuk menilai pengaliran air mata Uji pewarn pewarnaa hilangn hilangnya ya Fluore Fluorescei scein n mungk mungkin in berguna berguna - setetes setetes pewarna pewarna ditanamkan ke dalam kedua matanya dan biasanya akan menghilang selama 5 menit jika saluran yang paten, dan selanjutnya dapat terlihat dalam lubang hidung menggunakan cahaya biru.
2. Prob Probing ing dan Iriga Irigasi si (Tes (Tes Ane Anel) l) Lakukan probing yang mula-mula dimasukan vertical ke dalam pungtum lakri lakrima mal, l, kemu kemudia dian n horiz horizon ontal tal,, ke dalam dalam kana kanalik likul ulii lakrim lakrimal, al, samp sampai ai ujungnya menyentuh dinding dari sakus lakrimal, tariklah sedikit keluar, lalu sonde diputar 90 derajat ke atas dengan hati-hati. Kalo sonde ini telah berhasil, berhasil, disusul disusul dengan dengan tes tes Anel. Anel. Dengan menggunakan sempritan yang diisi dengan larutan garam fisiologis. Tes Anel (+), bila terasa asin di tenggorokan, berarti salurannya berfungsi baik. Tes Anel (-), bila tidak terasa asin, berarti ada kelainan di dalam saluran ekskresi tersebut. Bila cairan keluar lagi dari pungtum lakrimal superior, berarti ada obstruks obstruksii di duktus nasolak nasolakrimalis. rimalis. Kalau Kalau cairan kembali kembali melalui melalui pungtum pungtum lakrimal inferior, berarti obstruksi obstruksi terdapat di ujung nasal kanalikuli lakrimal inferior.
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 9
Gambar Tes Irigasi
Gambar Tes Irigasi
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 10
Gambar Tes Probing
3. Tes warn warnaa Jon Jones es Tes ini jarang jarang diperluk diperlukan an dan hanya hanya diindik diindikasik asikan an pada pada pasien pasien dengan dengan susp suspek ek obst obstru ruks ksii parti partial al dari dari syst system em drain drainas ase. e. Pase Paseinin-pa pasi sien en deng dengan an manifestasi epifora, tetapi system lakrimal dapat di irigasi dengan syringe. Tes ini tidak bernilai pada obstruksi yang total. a. Tes Primer Primer,, memperbe memperbedak dakan an obstruk obstruksi si partial partial saluran saluran lakrimal lakrimal dari dari hipe hiperse rsekr kres esii prime primerr air mata. mata. Perta Pertama ma,, setet setetes es fluor fluorec ecein ein 2% dimasukan dalam sakus conjunctiva. Setelah sekitar 5 menit, ujung cotton cotton bud yang telah dibahas dibahasii dengan dengan local local anastes anastesii dimasu dimasukan kan dibawa dibawah h aliran aliran inferior inferior dari duktus duktus nasola nasolakrim krimalis alis.. Interpre Interpretasi tasi hasil :
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 11
•
Positif : terdapatnya fluorecein dari hidung mengindikasikan patensi dari dari system system drainase. drainase.
•
Negatif
:
tidak
terdapatnya terdapatnya
warna
dari
hidung
meng mengind indika ikasik sikan an obstr obstruk uksi si partia partiall atau atau kega kegaga galan lan dari dari meka mekani nism smee pomp pompaa lakr lakrim imal al.. Pada Pada hasi hasill ini ini tes tes warn warnaa sekunder diperlukan.
b. Tes Sekunder Sekunder (irigasi), (irigasi),
mengindikasik mengindikasikan an kemungkinan kemungkinan letak
obstru obstrukas kasii partial partial.. Aneste Anestesi si topical topical dimasu dimasukan kan dan bebera beberapa pa sisa sisa fluorecein dikeluarkan. System drainase di irigasi dengan larutan salin. •
Positif : terdapatnnya terdapatnnya campuran campuran cairan saline fluorecein dari hidung mengindikasikan bahwa fluorecein masuk ke dalam sakus sakus lakrimal lakrimalis, is, sehing sehingga ga terdapat terdapat obstru obstruksi ksi partial partial dari dari duktus nasolakrimalis.
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 12
•
Negatife : tidak terdapatnya terdapatnya cairan saline dari hidung hidung mengindikasik mengindikasikan an tidak masuknya masuknya fluorecein ke dalam sakus lakr lakrim imal alis is.. Ini Ini bera berart rtii obst obstru ruks ksii part partia iall dari dari pung pungtu tum, m, kanalikuli atau kanalikuli komunis, atau tidak sempurnanya mekanisme pompa lakrimalis.
4. Radio Radiogr grafi afi kontr kontras as khus khusus us untu untuk k menil menilai ai dukt duktus us naso nasolak lakrim rimali aliss (Dig (Digita itall Subtraction Dacryocystography)
Gambar Digital Substraction Dacryocystography
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 13
5. Nucle Nuclear ar Lacr Lacrima imall Scinti Scintigr grap aphy hy Scintigraphy adalah tes yang dibuat untuk menentukan drainase air mata lebih lebih kondis kondisii psikol psikologi ogiss dari dari pada pada dacryo dacryocys cystog tograph raphy. y. Sehing Sehingga ga tidak tidak memperl memperlihat ihatkan kan visual visualisas isasii anatom anatomii secara secara detil. detil. Tes ini mengg menggunak unakan an radionukleid teknium-99. 6. Lakr Lakrim imal al end endos osko kopi pi Visu Visuali alisa sasi si secar secaraa langs langsun ung g muko mukosa sa memb membra rane ne dari dari syste system m lakri lakrima mall inferior. Sampai saat ini, endoskopi system lakrimal inferior bukan prosedur rutin.
F.
Penatalaksanaan
Dibeda Dibedakan kan penang penanganan anan pada pada anak-ana anak-anak k denga dengan n penang penanganan anan pada pada orang orang dewasa. Epifora yang disertai hard stop menunjukkan letak sumbatan nasolakrimal. Perkembangan sistim ekskresi lakrimal, khususnya duktus nasolakrimalis bervariasi pada anak-anak anak-anak yang mengalami mengalami kelainan pembukaan pembukaan Membrana Membrana Hassner. Hassner. Timbulnya Timbulnya epifora bersamaan bersamaan dengan dengan berfungsiny berfungsinyaa glandula glandula lakrimalis sebagai sistim sekresi. Orang tua pada umumnya lebih menyukai cara yang tidak menyakiti anak. Sondage vertikal sebaiknya dihindari karena kemungkinan false route sangat besar. Massage daerah lakrimal menjadi pilihan pertama. Massage pertama. Massage dengan tekanan pada pangkal pangkal hidung hidung ke arah arah inferior dilakukan dilakukan satu-du satu-duaa menit tiap hari. hari. Bila dalam dalam jangka waktu tiga bulan tidak menunjukkan menunjukkan perbaikan perbaikan maka irigasi berulang berulang merupakan langkah berikutnya yang dilakukan sampai anak berusia 1(satu) tahun. Batas usia ini tidak mutlak, apabila tanda radang tidak ada maka irigasi dapat dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun. Suatu Suatu tindaka tindakan n yang yang lebih lebih agresif agresif berupa berupa intubas intubasii tabung tabung silikon silikon dari dari Jackso Jackson n dapat dapat juga juga dilakuk dilakukan an antara antara usia usia dua tahun tahun dengan dengan pembiu pembiusan san umum. umum. Sumbatan Sumbatan nasolakrimal nasolakrimal pada orang dewasa pada umumnya merupakan indikasi dakriositorinostomi . Pembedahan ini dilakukan suatu tindakan pembedahan yaitu dakriositorinostomi. pada keadaan keadaan peradang peradangan an tidak sedang dalam eksaser eksaserbasi basi akut. akut.
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 14
Gambar Dacryocystorhinostomy
Ballon dacryocystoplasty dacryocystoplasty biasa biasa diguna digunakan kan pada pada anak denga dengan n obstruk obstruksi si dukt duktus us naso nasolak lakrim rimali aliss cong congen enita itall dan dan pada pada dewa dewasa sa deng dengan an obst obstru ruks ksii dukt duktus us nasolakrimalis partial. Jika Jika terjadi terjadi peradan peradangan gan pada pada konjungtiva (konjungtivitis) konjungtivitis) diberik diberikan an obat obat tetes mata yang mengandung antibiotik.
G. Penc Penceg egah ahan an
Pengobatan yang adekuat terhadap infeksi hidung dan mata bisa mengurangi resiko terjadinya dakriostenosis (obstruksi duktus nasolakrimalis).
Asep Riswandi 05310018 05310018
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis 15
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kanski, Jack J. Lacrimal Drainage System. Clinical Ophtalmology sixth edition. 2007
2. Ilyas, Ilyas, Sida Sidarta rta,, Prof Prof.. dr. dr. Sten Stenos osis is dan dan Obstr Obstruk uksi si Dukt Duktus us Naso Nasolak lakrim rimal. al. Penuntun Ilmu Penyakit Anak edisi kedua. FKUI. 2003. 3. Wijana, Nana dr. Sp.M. Sp.M. Dakriostenos Dakriostenosis. is. Ilmu Ilmu Penyakit Penyakit Mata. 4. Sast Sastros rosato atomo mo,, et all. all. Pena Penang ngan anan an Gang Ganggu guan an Siste Sistem m Eksk Ekskre resi si Lakr Lakrima imal. l. FKUI: RSCM. 1993 5.
http://www.academy.org.uk/tutorials/dilation.htm
6.
http://attonk.blogspot.com/2009/03/dakriosistitis.html
Asep Riswandi 05310018 05310018