MIKOSIS FUNGOIDES
A. Pengertian Mikosis Mikosis fungoides adalah suatu jenis limfoma non-hodgkin yang non-hodgkin yang jarang terjadi, sifatnya menetap dan berkembang dengan lambat, berasal dari sel limfosit t yang matang dan menyerang kulit; bisa menyebar ke kelenjar getah bening dan organ dalam.
B. Etiologi Mikosis fingoides dimulai sangat ringan dan berkembang lambat sehingga pada mulanya tidak diperhatikan. Kemudian akan menjadi ruam kulit gatal yang menetap, kadang merupakan penebalan kulit yang kecil dan gatal, yang kemudian menjadi benjolan dan menyebar secara perlahan.
. Patofisiologi !iag !iagno nosi siss penya penyaki kitt ini ini pada pada stad stadiu ium m a"al a"al agak agak suli sulit, t, "ala "alaup upun un tela telah h dilaku dilakukan kan biopsi. biopsi. #etapi pada stadium lanjut, biopsi bisa menunjukkan adanya sel limfoma di dalam kulit. $ebagian besar penderita telah berusia diatas %& tahun ketika penyakitnya terdiagnosis. Bahkan tanpa pengobatan sekalipun, harapan hidup penderita mencapai '()& tahun. Pada bebera beberapa pa penderit penderitaa
mikos mikosis is fungoide fungoidess berkemba berkembang ng menjadi menjadi leukemia
* sindroma sindroma sézary+, sézary+, dimana limfosit limfosit yang abnormal abnormal ditemukan dalam aliran darah. kulit terasa makin gatal dan menjadi kering, kemerahan dan mengelupas.
!. Penatalaksaan ntuk memastikan jenis jamur yang menyerang, pemeriksaan dilakukan dengan mengambil specimen mengambil specimen *jaringan+ *jaringan+ langsung dari daerah yang terkena. #enaga kesehatan akan mengambil contoh dengan cara dikerok sedikit kulit yang terkena. Untuk kuku kuku yang terkena, bahan diambil dari permukaan kuku yang sakit dan dipotong sedalam(
dalamnya, sehingga mengenai seluruh tebal kuku. Bisa juga dilakukan pembiakan untuk menyokong hasil yang diperoleh dengan cara di atas.
E. Pengobatan Penebalan pada kulit diobati dengan suatu bentuk penyinaran yang disebut sina beta atau dengan sinar matahari dan obat steroid yang menyerupai kortison. nitrogen mustard bisa dioleskan langsung ke kulit untuk mengurangi gatal dan ukuran daerah
yang
terkena.
obat
interferon
juga
bisa
mengurangi
gejalanya.
jika penyakit telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ lainnya, maka diperlukan kemoterapi. -ika lesinya masih kecil, pengobatan bisa dilakukan secara topikal *dioles+. Ada obat(obat topikal *yang langsung dioles di daerah lesi+ seperti asam salisil, asam benoik, sulfur, /ioform, asam undesilenik, dll. ara kerja obat oles itu *biasanya dalam bentuk cair atau salep+, menghancurkan at keratin *keratolitik+ dan menghambat pertumbuhan jamur *fungistatik+. 0bat itu harus dioles pada kulit yang telah bersih *habis mandi atau sebelum tidur+, selama dua minggu, meskipun lesinya telah hilang. Menghentikan pengobatan dengan salep jenis itu bisa menimbulkan kekambuhan karena jamur belum terbasmi tuntas. 0bat itu termasuk obat luar. 0bat topikal yang lain adalah talnafat, tolsiklat, haloprogin, deri/at imidaol, siklopiroksalamin, ketoconaole dan naftifine. Pada kasus(kasus lanjut *lesi yang luas+, selain obat topikal, perlu ditambahkan obat minum, misalnya griseoful/in, terbinafine, itraconaole, dll. 1arap berkonsultasi dengan dokter, jika ingin meminum obat jamur karena ada obat yang tidak boleh diminum penderita payah hati2li/er. -ika lesinya tidak berkurang atau malah bertambah besar, perlu berkonsultasi dengan dokter karena selain jamur, ada juga penyakit kulit lain yang bisa memberikan lesi2 tampilan serupa jamur.
3. Biopatofisiologi
Mikosis
4etah bening
$el limfosit #
Aliran darah
Kulit
0rgan paru
:uam
Batuk, nyeri dada $esak nafas
Kulit gatal
9nfeksi melalui 9nhalasi
4angguan Pola nafas Mengering, kemerahan, mengelupas
4atal !igaruk( garuk
4angguan rasa nyaman; nyeri
4angguan istirahat tidur 4angguan integritas kulit
emas
4. !iagnosa kepera"atan ). 4angguan rasa nyaman; nyeri b2 d kulit mengering, mengelupas dan gatal. 5. 4angguan integritas kulit b2 gatal digaruk 6 garuk. 7. 4angguan istirahat tidur b2d gatal, ruam. 8. emas b2d kurang pengetahuan tentang penyakitnya, kulitnya yang kemerahan, mengering, mengelupas. %. 4angguan pola nafas b2d batuk, nyeri dada, sesak nafas.
1. 9nter/ensi
!iagnosa 4angguan rasa
#ujuan :asa nyeri berkurang
9nter/ensi Kolaborasi pemberian
:asional !engan pemberian analgetik
nyaman; nyeri b2d
dengan K1
analgetik
rasa nyeri akan berkurang dan
kulit mengering,
( Pasien mengatakan
mengelupas dan
dengan /erbal rasa
gatal.
nyaman dan nyeri
#eliti keluhan nyeri, catat
Mengidentifikasi karakteristik
berkurang setelah
intensitasnya, lokasinya
nyeri merupakan faktor yang
diberikan analgesik.
dan lamanya.
penting untuk menentukan
pasien merasa nyaman.
terapi yang cocok serta menge/aluasi keefektifan dari terapi.
Ajarkan teknik relaksasi
!engan mengajarkan teknik
untuk mengalihkan
relaksasi pasien akan
perhataian terhadap nyeri.
merasakan nyaman karena rangsang nyeri dan tidak nyaman hilang untuk sesaat.
4angguan
9ntegritas kulit akan
Ajarkan agar pasien tidak
!engan garukan kulit akan
integritas kulit b2
tetap terjaga setelah
menggaruk kulitnya yang
mengalami kerusakan dan
gatal digaruk 6
dilakukan pera"atan
gatal.
jamur sangat mudah meluas.
garuk.
dengan K1 ( Pasien mampu
Kolaborasi pemberian obat
!engan adanya obat anti gatal
menjaga dan menahan
anti gatal untuk
akan mengurangi faktor
tangannya untuk
mengurangi rasa gatal.
penyebab integritas kulit
menggaruk kulitnya
terganggu
yang gatal sehingga integritas kulit akan tetap baik. 4angguan
Pasien akan beristirahat
Kolaborasi pemeberian
!engan pemberian obat
istirahat tidur b2d
dengan nyaman setelah
obat pengurang rasa gatal
pengurang rasa gatal pasien
gatal, ruam.
dilakukan pera"atan
akan beristirahat dengan tenang
dengan K1 ( pasien mengatakan
!iskusikan apa penyebab
!engan mengetahui faktor
semalam tidur dan
pasien jadi kurang tidur
penyabab akan mempermudah
istirahatnya nyaman
dan istirahat
untuk dilakukan tindakan.
Ajarkan pasien untuk
!engan kondisi kandung kemih
( Pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan tidur selama mengosongkan kandung
kosong pasien tidak akan
7 sampai 8 jam pada
kemih sebelum tidur.
terbangun karena ingin kencing
emas b2d kurang Pasien tidak cemas
Monitor tingkat kecemasan
!engan tahu tingkat kecemasan
pengetahuan
setelah paham dengan
pasien.
pasien, kita kan lebih mudah
tentang
kondisinya saat ini
dalam memeberikan asuhan
penyakitnya,
dengan K1
kepera"atan.
malam hari
kulitnya
yang ( Memperlihatkan
kemerahan,
berkurangnya
Berikan pendidikan
Pasien akan tenang dan cemas
mengering,
kecemasan,
kesehatan tentang kondisi
akan berkurang bila sudah tahu
mengelupas.
kegelisahan, suara
penyakitnya.
akan kondisinya saat ini.
yang meninggi. ( Ekspresi "ajah pasien tidak tampak gelisah.
4angguan pola
Pola nafas pasien akan
Ajarkan teknik bernafas
Bernafas dengan mengkerutkan
nafas b2d batuk,
kembali normal setelah
dengan mengkerutkan
bibir mengharuskan pasien
nyeri dada, sesak
dilakukan pera"atan
bibir, stabilisasi
untuk bernafas lebih lambat dan
nafas
dengan K1
abdominaldan mengkontrol
dalam, serta mengurangi
Meningkatnya inspirasi batuk.
dispneu selama ekskresi.
maksimal dan adanya penurunan dispneu
E/aluasi status otot( otot
selama eksersional.
inspiratori untuk
meningkatkan kontrol sadar
melakukan latihan jika
otot 6 otot pernafasan dan
tepat lakukan latihan otot(
menurunkan kecemasan yang
otot inspiratori.
berkaitan denga meniungkatnya pola pernafasan
Kurangi periode
Kegiatan seperti hiperinflasi
hiper/entilasi dari paru(
seperti nafas dalam membuat
paru dengan beberapa kali
al/eoli berkembang pada
nafas dalam dan perlahan.
bagian yang tertutup, menggerakan sekresi jalan nafas dan meningkatkan kemampuan jaringan paru.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and $uddarth. *)==>+. #e?t book of Medical( $urgical @ursing. E4. -akarta.
!oengoes Merillynn. *)===+ *:encana Asuhan Kepera"atan+. @ursing care plans. 4uidelines for planing and documenting patient care. Alih bahasa 9 Made Kariasa, @i Made $umar"ati. E4. -akarta.
!juanda Adhi dkk. *)==7+. 9lmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 3akultas Kedoteran ni/ersitas 9ndonesia. -akarta
Mi -a Kim dkk. *)==%+. *!iagnosa Kepera"atan+. @ursing !iagnosis. Alih bahasa @i
""". medicastore. com. *5&&7+.