MAKALAH Laporan Observasi
LAZISWA (Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf Attaqwa)
Disusun oleh :
ANA USWATUN KH NURPIYAN SYAH
EKSYAR B SEMESTER VI
IAI BUNGA BANGSA CIREBON PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH Head Office : Jl. Widarasari III Tuparev Cirebon Telp. (0231-246215) Email :
[email protected] [email protected] Website : www.staibbc.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu untuk membayarnya dan diperuntukan bagi mereka yang berhak menerimanya.Dengan pengelolaan yang baik, zakat merupakan sumber dana potensial yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat. Agar menjadi sumber dana yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan social, perlu adanya pengelolaan zakat secara professional dan tanggung jawab yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada muzaki, mustahiq dan pengelola zakat tentang pengeloalaan zakat yang berasaskan iman dan taqwa. Di Indonesia badan amil zakat sudah dilembagakan yaitu dinamakan BAZNAZ. Sementara itu, terjadi perkembangan yang menarik di Indonesia bahwa pengelolaan zakat, kini memasuki era baru, yakni dikeluarkannya Undang-undang yang berkaitan dengannya, yakni Undang-undang No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 tahun. Undang-undang tersebut menyiratkan tentang perlunya BAZ dan LAZ meningkatkan kinerja sehingga menjadi amil zakat yang profesional, amanah, terpercaya dan memiliki program kerja yang jelas dan terencana, sehingga mampu mengelola zakat, baik pengambilannya maupun pendistribusiannya dengan terarah yang kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan para mustahik. Di kota cirebon sendiri ada LAZISWA (Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf Attaqwa) yaitu Unit Kegiatan Masjid (UKM) Raya At -Taqwa Kota Cirebon. Unit ini didirikan untuk melaksanakan program Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon yang berkaitan dengan penyelenggaraan Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf (ZISWAF) dan pembinaan sosial. Dari Abu hurairah ra : sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “ apabila anak adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali 3 perkara: Shodaqoh jariyah ( wakaf ), ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya “ (HR Muslim)
BAB II A. Struktur Organisasi
Pembina : H Ahmad Yani, M. Ag Dewan Pengawas Syariat :
1. Drs. HM Utsmani HS, MHI 2. Drs. KH. Djaelani Said, M.Ag
Direktur : Drs. Ahmad Syathori, M.Ag Sekertaris : Wahyudin, M.Pd I Bendahara : Aan Priatna, S.Sos I Pelaksana Teknis Bidang Penghimpunan : Subhan Salim, S.Pd I Pelaksana Teknis Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan :
1. Dini Arias Pitaloka, ST 2. H. Tuhroni 3. Wahyudi Maulana
Pelaksana Teknis Bidang Administrasi dan Keuangan : Atiah Muasaroh B. Visi, Misi dan Tujuan Visi Menjadi amil zakat, infaq-sodaqoh, dan waqaf yang amanah dan profesional.
Misi
Menghimpun dan mengelola zakat, infaq-sodaqoh, dan waqaf secara profesional. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran umat untuk menunaikan zakat, infaq-sodaqoh, dan waqaf (ZISWAF) Meningkatkan pelayanan kepada para muzakki, mustahiq dan mitra laziswa lainnya. Membantu meningkatkan kesejahteraan para mustahiq.
Tujuan
Untuk meningkatkan profesionalisme dalam penyelenggaraan dan mengelola ziswaf.
Untuk menumbuhkan kesadaran umat islam dalam melaksanakan ziswaf.
Ikut serta mensejahterakan umat.
Terwujudnya jalinan kerjasama yang harmonis dan efesien dalam ikatan lahir batin antara muzakki dan mustahiq.
C. Program Kerja I. Kesehatan 1. At-Taqwa Care Unit 2. Pendamping Kesehatan 3. Shodaqoh Kesehatan II. Pendidikan 1. Program Beasiswa Regular 2. Program Sarjana 3. Sekolah Relawan Laziswa III. Ekonomi 1. Bina Ekonomi Umat 2. Wakaf Corner 3. Program Fidyah Manfaat 4. Pemberdayaan Usaha Kecil IV. Sosial 1. Pendampingan Ibnu Sabil dan Muamalaf 2. Pemberdayaan Yatim 3. Big Event Ramadhan 4. Laziswa Peduli Bencana
BAB III PEMBAHASAN
LAZISWA (Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf Attaqwa) merupakan salah satu lembaga amil zakat yang membantu BAZNAS (Bantuan Amil Zakat Nasional) dalam melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. LAZISWA juga sudah memenuhi syarat sebagai berikut :
Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
Berbentuk lembaga berbadan hukum
Mendapat rekomendasi dari BAZNAS
Memiliki pengawas syariat
Memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya
Program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat
Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.
LAZISWA di kota cirebon sendiri lebih terpusat dalam melayani dan menangani diwilayah kejaksaan dan disekitar wilayah LAZISWA yang diantaranya terdapat dalam 8 asnaf : 1.
2.
3. 4. 5. 6.
7. 8.
Fakir (al Fuqara) – adalah orang yang tiada harta pendapatan yang mencukupi untuknya dan keperluannya. Tidak me mpunyai keluarga untuk mencukupkan nafkahnya seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal. Miskin (al-Masakin) – mempunyai kemampuan usaha untuk mendapatkan keperluan hidupnya akan tetapi tidak mencukupi sepenuhnya Amil – orang yang dilantik untuk memungut dan mengagih wang zakat. Muallaf – seseorang yang baru memeluk agama Islam. Riqab – seseorang yang terbelenggu dan tiada kebebasan diri. Gharimin – penghutang muslim yang tidak mempunyai sumber untuk menjelaskan hutang yang diharuskan oleh syarak pada perkara asasi untuk diri dan tanggungjawab yang wajib ke atasnya. Fisabilillah – orang yang berjuang, berusaha dan melakukan aktiviti untuk menegakkan dan meninggikan agama Allah. Ibnus Sabil – musafir yang kehabisan bekalan dalam perjalanan atau semasa memulakan perjalanan dari negaranya yang mendatangkan pulangan yang baik kepada Islam dan umatnya atau orang Islam yang tiada perbekalan di jalanan.
Dari hasil wawancara yang kami lakukan pihak LAZISWA mengatakan lebih memprioritaskan pembagian zakatnya kepada asnaf satu dan dua yaitu fakir dan miskin , untuk pembagiannya sendiri dilihat dari kondisi yang terjadi dilapangan. Mengenai wakaf yang disesahkan kepada LAZISWA yang berada disekitar Masjid At-Taqwa digunakan untuk membangun dan menambahkan fasilitas, seperti baru-baru ini pembuatan tempat wudhu untuk perempuan. Waqaf yang berada jauh di wilayah masjid biasanya digunakan untuk pembangunan-pembangunan Madrasah seperti MI (Madrasah Ibtidaiah), MTS (Madrasah Tsanawiah), dan MA (Madrasah Aliyah). Ada pula orang yang mewaqafkan memberikan uang kepada LAZISWA dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada LAZISWA untuk pembangunan-pembangunan renovasi musola -musola yang sekiranya perlu untuk diperbaiki.
BAB IV KESIMPULAN
Dari hasil wawancara yang kami lakukan LAZISWA At-Taqwa Cirebon Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat infaq sodaqoh dan wakafnya, untuk di bagikan kepada fakir dan miskin sebagai prioritas utamanya dan sedangkan untuk wakafnya tidak hanya untuk kepentingan masjid at taqwa tetapi juga lebih luas lagi cakupannnya hingga ke mushola musholla yang berada di daerah terpencil yang membutuhkan .