BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Masyarak Masyarakat at senant senantias iasaa beruba berubah h seiring seiring dinamik dinamikaa sosial, sosial, ekonom ekonomi, i, buday budayaa dan politik politik,, realitas realitas semacam semacam inilah inilah yang yang harus harus diperh diperhatik atikan an dan diantisipasi secara cepat dan tepat. Dalam Dalam
kont kontek ekss
pemb pemban angu guna nan n
untu untuk k
kese kesejah jahter teraan aan masy masyara araka katt
nampaknya perubahan tersebut harus selalu mempertimbangkan potensi dan trad tradis isii
loka lokall
masy masyar arak akat at
kare karena nany nya, a,
peng pengua uata tan n
masy masyar arak akat at
mela melalu luii
pemberdayaan adalah salah satu diantara ikhtiar yang kiranya dilakukan. Dalam perkembangannya di masyarakat umum, Tari Topeng Cirebon kemudian memperoleh dan memiliki bentuk serta penyajiannya yang spesifik, yang selanjutnya dikenal dengan istilah Topeng Babakan atau dinaan. Adapun kekhususan dari perkembangan Tari Topeng di masyarakat umum tersebut adalah berupa penampilan 5 atau 9 Topeng Topeng dari tokoh –tokoh cerita panji. Sebagai hasil kebudayaan, Tari Topeng mempunyai nilai hiburan yang meng mengan andu dung ng pesa pesan n – pesa pesan n ters tersel elub ubun ung, g, kare karena na unsu unsurr – unsu unsurr yang ang terkandung terkandung didalamnya mempunyai mempunyai arti simbolik simbolik yang bila diterjemahkan diterjemahkan sangat menyentuh berbagai aspek kehidupan, sehingga juga mempunyai nilai pendi pendidik dikan. an. Variasin ariasinya ya dapat dapat melipu meliputi ti aspek aspek kehidu kehidupan pan manusi manusiaa seperti seperti kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa. Dalam Dalam hubun hubungan gan itu, itu, tidakl tidaklah ah menghe mengheran rankan kan bahwa bahwa Tari Topeng openg Cirebon dapat dijadikan media komunikasi untuk dimanfaatkan secara positif. Pada masa Cirebon menjadi pusat penyebaran agama Islam, Sultan Cirebon; Syekh Syarif Hidayatulah yang juga seorang anggota Dewan Wali Sanga yang ber berge gela larr Suna Sunan n Gunu Gunung ng Jati Jati,, beke bekerj rjaa sama sama deng dengan an Suna Sunan n Kali Kalija jaga ga memfun memfungsi gsikan kan Tari Topeng openg dan 6 (enam) (enam) jenis jenis keseni kesenian an lainny lainnyaa sebagai sebagai bagian dari upaya penyebaran agama Islam dan sebagai tontonan dilingkungan Keraton. Adapun Keenam kesenian tersebut adalah Wayang Kulit, Gamelan
1
Renteng, Brai, Angklung, Reog dan Berokan. Jauh sebelum Tari Topeng Topeng masuk ke Cirebon, Tari Topeng tumbuh dan berkembang sejak abad 10 –11 M. Pada masa pemerintahan Raja Jenggala di Jawa Timur yaitu Prabu Panji Dewa. Melalui seniman jalanan ( pengamen ) Seni Tari Topeng masuk ke Cirebon dan kemudian mengalami perpaduan dengan kesenian rakyat setempat. Dewa Dewasa sa ini, ini, kece kecend nderu erung ngan an meng menggu guna naka kan n meto metode de kuali kualitat tatif if di kalangan keilmuan sosial makin berkembang pesat, di Indonesia penggunaan pendekatan kualitatif dalam menganalisis gejala kemasyarakatan relatif belum begitu lama, barang kali mulai tumbuh subur sekitar pertengahan tahun 70-an.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
A. Definisi Definisi Tari Tari Topeng openg Cirebon Cirebon B. Sejarah Perkembangan Perkembangan Tari Topeng Topeng Cirebon Cirebon C. Filosofi Filosofi Tari Topeng openg Cirebon Cirebon D. Tari Topeng Topeng Cirebon Cirebon Gambaran Gambaran Hidup Hidup Manusia Manusia E. Maestr Maestro o Tari Tari Tope Topeng ng Cirebo Cirebon n F. Tari Topeng Topeng Cirebon Cirebon Bertahan Bertahan dari Kepuna Kepunahan han
2
BAB II PEMBAHASAN
1. Defini Definisi si Tari Topeng openg
Menurut pendapat salah seorang seniman dari ujung gebang-SusukanCirebon, Marsita, kata topeng berasal dari kata” Taweng” yang berarti tertutup atau menutu menutupi. pi. Sedang Sedangkan kan menuru menurutt pendap pendapat at umum, umum, istilah istilah kata kata Topeng openg mengandung pengertian sebagai penutup muka / kedok. Berdasarkan asal katanya tersebut, maka tari Topeng pada dasarnya merupa merupakan kan seni seni tari tari tradisi tradisiona onall masyar masyarakat akat Cirebo Cirebon n yang yang secara secara spesifi spesifik k menonjolkan penggunaan penutup muka berupa topeng atau kedok oleh para penari pada waktu pementasannya. Seperti yang telah diutarakan diatas, bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam seni tari topeng Cirebon mempunyai arti simbolik dan penuh pesan pesan terselubung, baik dari jumlah kedok, warna kedok, jumlah gamelan pengiring dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan upaya para Wali dalam menyebar menyebarkan kan agama agama Islam Islam dengan dengan menggu menggunak nakann ann keseni kesenian an Tari Topeng openg setelah media Dakwah kurang mendapat Respon dari masyarakat. Jumlah Topeng / Kedok seluruhnya ada 9 (sembilan ) buah, yaitu : Panji, Samba atau Pamindo, Pamindo, Rumyang, Rumyang, Tumenggu Tumenggung ng atau Patih, Kelana atau Rahwan Rahwana, a, Pentul Pentul,, Nyo atau Semble Semblep, p, Jingga Jingganan nanom om dan Aki – aki. aki. Dari Dari kesembilan Topeng / Kedok tersebut yang dijadikan sebagai Kedok pokok hany hanyaa 5 (lim (limaa ) buah buah yaitu aitu : Panj Panji, i, Samb Sambaa atau atau Pami Pamind ndo, o, Rumy Rumyan ang, g, Tumenggu Tumenggung ng dan Kelana. Kelana. Sedangkan Sedangkan empat kedok kedok lainnya lainnya hanya hanya digunakan digunakan apabila dibuat ceruta / lakon seperti cerita Jaka Blowo, Panji Blowo, Panji Gandrung dll.
2. Sejarah Perkembangan Tari Topeng Cirebon Sebagai hasil kebudayaan, Tari Topeng mempunyai nilai hiburan yang mengandung pesan–pesan terselubung, karena unsur–unsur yang terkandung dida didalam lamny nyaa memp mempun unya yaii arti arti simb simbol olik ik yang yang bila bila dite diterje rjema mahk hkan an sang sangat at meny menyen entu tuh h berb berbag agai ai aspe aspek k kehi kehidu dupa pan, n, sehi sehing ngga ga juga juga memp mempuny unyai ai nilai nilai
3
pendi pendidik dikan. an. Variasin ariasinya ya dapat dapat melipu meliputi ti aspek aspek kehidu kehidupan pan manusi manusiaa seperti seperti kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa. Dalam Dalam hubun hubungan gan itu, itu, tidakl tidaklah ah menghe mengheran rankan kan bahwa bahwa Tari Topeng openg Cirebon dapat dijadikan media komunikasi untuk dimanfaatkan secara positif. Pada masa Cirebon menjadi pusat penyebaran agama Islam, Sultan Cirebon; Syekh Syarif Hidayatulah yang juga seorang anggota Dewan Wali Sanga yang ber berge gela larr Suna Sunan n Gunu Gunung ng Jati Jati,, beke bekerj rjaa sama sama deng dengan an Suna Sunan n Kali Kalija jaga ga memfun memfungsi gsikan kan Tari Topeng openg dan 6 (enam) (enam) jenis jenis keseni kesenian an lainny lainnyaa sebagai sebagai bagian dari upaya penyebaran agama Islam dan sebagai tontonan dilingkungan Keraton. Adapun Keenam kesenian tersebut adalah Wayang Kulit, Gamelan Renteng, Brai, Angklung, Reog dan Berokan. Jauh sebelum Tari Topeng Topeng masuk ke Cirebon, Tari Topeng tumbuh dan berkembang sejak abad 10 –11 M. Pada masa pemerintahan Raja Jenggala di Jawa Timur yaitu Prabu Panji Dewa. Melalui seniman jalanan ( pengamen ) Seni Tari Topeng masuk ke Cirebon dan kemudian mengalami perpaduan dengan kesenian rakyat setempat.
3. Filoso Filosofi fi Tari Tari Top Topeng eng Cire Cirebon bon
Sudah lama tari Topeng Cirebon mengundang tanda tanya akibat daya pesonanya pesonanya yang tinggi, tidak saja di Indonesia tetapi juga di luar negeri. negeri. Tari Panji, Panji, yang yang merupa merupakan kan tarian tarian pertam pertamaa dalam dalam rangkai rangkaian an Topeng openg Cirebo Cirebon, n, adalah sebuah misterium. Sampai sekarang belum ada koreografer koreografer Indonesia Indonesia yang mampu menciptakan tarian serupa untuk menandinginya. Tarian Panji seolah-olah “tidak menari”. Justru karena tariannya tidak spektakuler, maka ia merupakan sejatinya tarian, yakni perpaduan antara hakiki gerak dan hakiki diam. Bagi mereka yang kurang peka dalam pengalaman seni, tarian ini akan membosankan. Inilah Inilah teka-te teka-teki ki Tarian arian Panji Panji dalam dalam Topeng openg Cirebo Cirebon. n. Bagaima Bagaimana na penduduk desa mampu menciptakan tarian semacam itu? Penduduk desa yang terse terseba barr di seki sekitar tar Cireb Cirebon on hany hanyala alah h pewa pewaris ris dan dan buka bukan n penc pencip ipta tany nya. a.
4
Penduduk desa ini adalah juga penerus dari para penari Keraton Cirebon yang dahulu memeliharanya. Ketika Raja-raja Cirebon diberi status “pegawai” oleh Gubernur Gubernur Jenderal Jenderal Daendels, Daendels, dan tidak diperkenankan diperkenankan memerintah memerintah secara otonom lagi, maka sumber dana untuk memelihara semua kesenian Keraton tidak dimungkinkan lagi. Para abdi dalem Keraton terpaksa dibatasi sampai yang yang amat amat dipe diperl rluk ukan an sesu sesuai ai deng dengan an “gaj “gaji” i” yang yang dite diteri rima ma Raja Raja dari dari Pemerintah Hindia Belanda. Begitulah Begitulah penari-penar penari-penarii dan penabuh gamelan Keraton Keraton harus mencari sumber hidupnya di rakyat pedesaan. Topeng Topeng Cirebon yang semula berpusat di Keraton Keraton-ker -kerato aton, n, kini kini tersebar tersebar di lingku lingkunga ngan n rakyat rakyat petani petani pedesa pedesaan. an. Dan seperti umumnya kesenian rakyat, maka Topeng Cirebon juga dengan cepat mengalami transformasi-transformasi. Proses transformasi itu berakhir dengan keadaannya keadaannya yang sekarang, sekarang, yakni berkembangnya berkembangnya berbagai berbagai “gaya” “gaya” Topeng Cirebon, seperti Losari, Selangit, Kreo, Palimanan dan lain-lain. Untuk merekonstruksi kembali Topeng Cirebon yang baku, diperlukan stud studii perb perban andi ding ngan an seni seni.. Berb Berbag agai ai gay gaya Topen openg g Cire Cirebo bon n tadi tadi haru haruss diperbandingkan satu sama lain sehingga tercapai pola dan strukturnya yang mendasarinya. Dengan metode demikian, maka akan kita peroleh bentuk yang mendekati “aslinya”. Namun metode ini tak dapat dilakukan tanpa berbekal dasar filosofi tariannya. Dari mana filsafat tari Topeng Cirebon itu dapat dipastikan?
Tentu entu saja saja dari dari serp serpih ihan an-s -serp erpih ihan an tarian tarian yang yang seka sekaran rang g ada ada dan dan dipadukan dengan konteks budaya munculnya tarian tersebut. Konteks budaya Topeng Cirebon tentu tidak dapat dikembalikan pada budaya Cirebon sendiri yang sekarang. Untuk itu diperlukan penelusuran historis te rhadapnya. Siapakah Empu pencipta tarian ini?
Sampai kiamat pun kita tak akan mengetahuinya, lantaran masyarakat Indone Indonesia sia lama lama tidak tidak akrab akrab dengan dengan budaya budaya tulis. tulis. Meskip Meskipun un buday budayaa tulis tulis dikenal di Keraton-keraton Indonesia, tetapi tidak terdapat kebiasaan mencatat pencipta-pencipta kesenian, kecuali dalam beberapa karya sastranya saja. Di zaman mana?
Kalau Kalau pencip pencipta ta tidak tidak dikena dikenal, l, sekura sekurangng-kur kurang angnya nya di zaman zaman mana mana
5
Topeng Cirebon ini telah ada? Kepastian tentang ini tidak ada. Namun ada dugaan dugaan bahwa bahwa di zaman zaman Raja Raja Majapah Majapahit, it, Hayam Hayam Wuruk, uruk, tarian tarian ini sudah sudah dikenal. Dalam Negarakertagama dan Pararaton dikisahkan raja ini menari topeng (kedok) yang terbuat dari emas. Hayam Wuruk menarikan topeng emas (atapel, anapuk) di lingkungan kaum perempuan istana Majapahit. Jadi Tari tope topeng ng Cire Cirebo bon n ini ini semu semula la hany hanyaa dita ditarik rikan an para para raja raja deng dengan an peno penont nton on perempuan (istri-istri raja, adik-adik perempuan raja, ipar-ipar perempuan raja, ibu mertua raja, ibunda raja). Dengan Dengan demiki demikian an dapat dapat diduga diduga bahwa bahwa Topeng openg Cirebon Cirebon ini sudah sudah populer di zaman Majapahit antara tahun 1300 sampai 1400 tarikh Masehi. Mencari dasar filosofi tarian ini harus dikembalikan pada sistem kepercayaan HinduHindu-Bud Budha-J ha-Jawa awa zaman zaman Majapa Majapahit hit.. Tetapi etapi mengap mengapaa sampai sampai di Kerato Keraton n Cirebo Cirebon? n? Setelah Setelah jatuhny jatuhnyaa kerajaa kerajaan n Majapa Majapahit hit (1525) (1525),, tarian tarian ini rupany rupanyaa dihidupkan oleh Sultan-sultan Demak yang mungkin mengagumi tarian ini atau memang memang dibutu dibutuhka hkan n dalam dalam kerang kerangka ka konse konsep p kekuas kekuasaan aan yang yang tetap tetap spiritual. Dalam babad dikisahkan bahwa Raden Patah menari Klana di kaki Gunung Lawu di hadapan Raja Majapahit, Brawijaya. Ini justru membuktikan bahwa Topeng Cirebon erat hubungannya dengan konsep kekuasaan Jawa. Bahwa hanya Raja yang berkuasa dapat menarikan topeng ini, ditunjukkan oleh babad, yang berarti kekuasaan atas Jawa telah beralih kepada Raden Patah, dan Raja Majapahit hanya sebagai penonton. Dari Demak tarian ini terbawa bersama penyebaran pengaruh politik Demak Demak.. Demak Demak yang yang pesi pesisi sirr ini ini memp memperl erlua uass peng pengar aruh uh keku kekuas asaa aan n dan dan Islamisasinya di seluruh daerah pesisir Jawa, yang ke arah barat sampai di Keraton Cirebon dan Keraton Banten. Inilah sebabnya berita-berita Belanda menyebu menyebutka tkan n keberad keberadaan aan tarian tarian in di Istana Istana Banten Banten.. Banten Banten dan Cirebo Cirebon, n, sedikit banyak membawa kebudayaan Jawa-Demak, terbukti dari penggunaan bahasa Jawa lamanya. Sedangkan Demak sendiri dilanjutkan oleh Pajang yang ber berada ada di peda pedalam laman an,, kemu kemudi dian an diga digant ntik ikan an oleh oleh Matar Mataram am yang yang juga juga di pedalaman. Topeng Majapahit ini, dengan demikian, hanya hidup di daerah pesisir Jawa Barat, sedangkan di Jawa pedalaman topeng tidak hidup kecuali bentuk
6
dramatik lakon Panjinya. Kalau topeng tetap hidup dalam fungsi ritualnya, tentuny tentunyaa juga juga berkem berkemban bang g di keraja kerajaan-k an-kera erajaan jaan Islam Islam Jawa Jawa pedalam pedalaman. an. Rupany Rupanyaa topeng topeng dipelih dipelihara ara di Jawa Jawa Barat Barat karena karena pesona pesona seniny seninya. a. Topeng openg sangat sangat puitik puitik dan kurang kurang mengacu mengacu pada pada mitolo mitologi gi Panji Panji yang yang hindui hinduisti stik. k. Topeng lebih dilihat sebagai simbol yang mengacu pada realitas transenden. Inila Inilah h seba sebabn bnya ya sult sultan an-s -sul ulta tan n di Jawa Jawa Barat Barat yang yang kuat kuat Islam Islamny nyaa masi masih h memelihara kesenian ini. Topeng Cirebon adalah simbol penciptaan semesta yang berdasarkan sistem sistem keperca kepercaya yaan an Indone Indonesia sia purba purba dan HinduHindu-Bud Budha-M ha-Maja ajapah pahit. it. Paham Paham kepercayaan asli, di mana pun di Indonesia, dalam hal penciptaan, adalah emanasi. Paham emanasi ini diperkaya dengan kepercayaan Hindu dan Budha. Paham Paham emanas emanasii tidak tidak membed membedaka akan n Pencip Pencipta ta dan ciptaan ciptaan,, karena karena ciptaan ciptaan adalah bagian atau pancaran dari Sang Hyang H yang Tunggal. Tunggal. Siapakah Sang Hyang Tunggal itu?
Dia adalah adalah ketida ketidak-b k-berb erbeda edaan. an. Dalam Dalam diriNy diriNyaa adalah adalah ketung ketunggala galan n mutlak. Sedangkan semesta ini adalah keberbedaan. Semesta itu suatu aneka, keberagaman. Dan keanekan itu terdiri dari pasangan sifat-sifat yang saling berten bertentan tangan gan tetapi tetapi saling saling meleng melengkap kapi. i. Pemaha Pemahaman man ini umum umum di seluru seluruh h Indonesia purba, bahkan di Asia Tenggara Tenggara dan Pasifik. Dan filsuf-filsuf Yunani Yunani pra pra-S -Sok okrat rates es,, fils filsuf uf-f -fils ilsuf uf alam, alam, juga juga meng mengen enal al pema pemaham haman an ini. ini. Boleh Boleh dikatakan, pandangan bahwa segala sesuatu ini terdiri dari pasangan kembar yang yang sali saling ng berte bertent ntan anga gan n tetap tetapii meru merupa paka kan n pasa pasang ngan an,, adal adalah ah univ univer ersa sall manusia purba. Sang Hyang Tunggal Indonesia purba ini mengandung semua sifat ciptaan. Karena semua sifat yang dikenal manusia itu saling bertentangan, maka dalam diri Sang Hyang Tunggal semua pasangan oposisi kembar tadi hadir dalam keseimbangan yang sempurna. Sifat-sifat positif melebur jadi satu dengan sifat-sifat negatif. Akibatnya semua sifat-sifat yang dikenal manusia ber berada ada secar secaraa seim seimba bang ng dalam dalam diriN diriNya ya sehi sehing ngga ga Sifa Sifatt itu tidak tidak dike dikena nall manusia manusia alias Kosong mutlak. Paradoksny Paradoksnyaa justru Kosong Kosong itu Kepenuhan Kepenuhan sejati karena Dia mengandung semua sifat yang ada. Kosong itu Penuh, Penuh itu Kosong, itulah Sang Hyang Tunggal itu. Di dalamNya tiak ada perbedaan,
7
tunggal mutlak. Di Cina purba, Sang Hyang H yang Tunggal Tunggal ini disebut Tao. Tao. Topeng openg Cirebo Cirebon n menyimb menyimbolk olkan an bagaim bagaimana ana asal asal mula mula Sang Sang Hyang Hyang Tunggal ini memecahkan diriNya dalam pasangan-pasangan kembar saling bertentangan bertentangan itu, seperti terang dan gelap, lelaki dan perempuan, perempuan, daratan dan laut. Dalam tarian ini digambarkan lewat tari Panji, yakni tarian yang pertama. Tarian Panji ini merupakan masterpiece rangkaian lima tarian topeng Cirebon. Tarian arian Panj Panjii just justru ru meru merupa paka kan n klim klimak akss pertu pertunj njuk ukan an.. Itula Itulah h peris peristi tiwa wa transformasi transformasi Sang Hyang Tunggal Tunggal menjadi menjadi semesta. semesta. Dari yang tunggal tunggal belah menjadi yang aneka dalam pasangan-pasangan. Inilah sebabnya kedok Panji tak dapat kita kenali secara pasti apakah itu perwuj perwujuda udan n lelaki lelaki atau peremp perempuan uan.. Apakah Apakah gerakgerak-ger gerikn iknya ya lelaki lelaki atau perempuan. perempuan. Kedoknya Kedoknya sama sekali putih bersih tanpa hiasan, hiasan, itulah Kosong. Kosong. Gerak-g Gerak-gerak erak tariann tariannya ya amat minim, minim, namun namun iringan iringan gamelan gamelannya nya gemuru gemuruh. h. Itulah wujud paradoks antara gerak dan diam. Tarian Panji sepenuhnya sebuah paradoks. Inilah kegeniusan para empu purba itu, bagaimana menghadirkan Hyang Tunggal dalam transformasinya menjadi aneka, dari ketidakberbedaan menjad menjadii perbed perbedaan aan-pe -perbe rbedaa daan. n. Itulah Itulah puncak puncak topeng topeng Cirebo Cirebon, n, yang yang lain lain hanyalah terjemahan dari proses pembedaan itu. Empat tarian sisanya adalah perwujudan emanasi dari Hyang Tunggal tadi. Sang Hyang Tunggal membagi diriNya ke dalam dua pasangan yang saling bertentangan, yakni “Pamindo-Rumyang”, dan “Patih-Klana”. Inilah sebabnya sebabnya kedok “Pamindo-Rumy “Pamindo-Rumyang” ang” berwarna berwarna cerah, sedangkan sedangkan “Patih“PatihKlana” berwarna gelap (merah tua). Gerak tari “Pamindo-Ru “Pamindo-Rumyan myang” g” halus keperempuan keperempuan-peremp -perempuanan uanan,, sed sedangk angkan an
Pati Patihh-Kl Klan anaa
gag gagah
kelak elakii-la laki kian an..
Pami Pamin ndo-R do-Rum umy yang ang
menggambarkan pihak “dalam” (istri dan adik ipar Panji) dan Patih-Klana menggambarkan pihak “luar”. Terang dapat berarti siang, gelap dapat berarti malam. Matahari dan bulan. Tetapi harus diingat bahwa semuanya itu adalah Panj Panjii send sendir iri, i, yang ang memb membel elah ah diri diriny nyaa menj menjad adii dua dua pasa pasang ngan an sali saling ng berten bertentan tangan gan sifat-s sifat-sifa ifatny tnya. a. Inilah Inilah sebabny sebabnyaa keempa keempatt tarian tarian setelah setelah Panji Panji mengandung unsur-unsur tarian Panji. Untuk hal ini orang-orang tari tentu lebih fasih menjelaskannya.
8
Topen openg g
Panj Panjii
meny menyimb imbol olka kan n
peri perist stiw iwaa
besa besarr
univ univer ersa sal, l, yakn yaknii
terciptanya terciptanya alam semesta semesta beserta beserta manusia manusia ini pada awal mulanya. Topeng Topeng Panjin Panjing g atau topeng topeng Cirebo Cirebon n ini mengul mengulang angii perist peristiwa iwa primor primordial dial umat umat manus manusia, ia, bagaim bagaimana ana “penci “pencipta ptaan” an” terjadi terjadi.. Tidak idak menghe mengheran rankan kan kalau kalau di zaman dahulu hanya ditarikan oleh para raja. Raja mewakili kehadiran Sang Hyang Tunggal itu sendiri, karena dalam paham kekuasaan Jawa, Raja adalah Dewa itu sendiri, yang dikenal dengan paham dewa-Raja. Topeng Cirebon adalah gambaran sangat puitik tentang hadirnya alam seme semest staa sert sertaa umat umat manu manusi sia. a. Sang Sang Hyan Hyang g Tungg unggal al yang ang meru merupa paka kan n ketung ketunggal galan an mutlak mutlak tanpa tanpa pembed pembedaan aan,, beruba berubah h menjad menjadii keanek keanekaan aan relatif relatif yang yang sangat sangat berbed berbeda-be a-beda da sifatn sifatnya. ya. Tari Panji Panji adalah adalah tarian tarian Sang Sang Hyang Hyang Tunggal Tunggal itu sendiri, sendiri, dan tarian-tarian tarian-tarian lainnya yang empat adalah perwujudan perwujudan dari dari eman emanas asii
diri diriNy Nyaa
menj menjad adii
pasa pasang ngan an-p -pas asan anga gan n
sifa sifatt
yang ang
sali saling ng
bertentangan. Topeng Cirebon adalah tarian ritual yang amat sakral. Tarian ini sama sekali sekali bukan bukan tonton tontonan an hiburan hiburan.. Itulah Itulah sebabn sebabnya ya dalam dalam kitab-k kitab-kitab itab lama disebutkan, bahwa raja menarikan Panji dalam ruang terbatas yang disaksikan saudara-saudara perempuannya. Untuk menarikan topeng ini diperlukan laku puasa, pantang, semedi, yang sampai sekarang ini masih dipatuhi oleh para dalang topeng di daerah Cirebon. Tarian arian juga juga harus harus didahu didahului lui oleh oleh persed persediaan iaan sajian sajian.. Dan sajian sajian itu bukan bukan persemb persembaha ahan n makana makanan n untuk untuk Sang Sang Hyang Hyang Tunggal unggal.. Sajian Sajian adalah adalah lambang lambang-lam -lamban bang g dualis dualisme me dan penges pengesaan aan.. Inilah Inilah sebabny sebabnyaa dalam dalam sajian sajian sering dijumpai bedak, sisir, cermin yang merupakan lambang perempuan, didamp didamping ingii oleh oleh cerutu cerutu atau rokok rokok sebaga sebagaii lamban lambang g lelaki. lelaki. Bubur Bubur merah merah lambang lambang dunia manusia, manusia, bubur bubur putih lambang Dunia Atas. Atas. Cowek batu yang kasar sebagai lambang lelaki, dan uleg dari kayu yang halus sebagai lambang perempuan. Pisang lambang lelaki, buah jambu lambang perempuan. Air kopi lambang Dunia Bawah, air putih lambang Dunia Atas, air teh lambang Dunia Tengah. Sesajian adalah lambang keanekaan yang ditunggalkan.
9
4. Tari Topen Topeng g Cirebon Cirebon Gambara Gambaran n Hidup Manus Manusia ia
Perayaan Perayaan peringatan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, Indonesia, setiap tanggal tanggal 17 Agustu Agustus, s, kadang kadang memacu memacu perora peroranga ngan, n, instan instansi si pemeri pemerintah ntah atau pihak pihak swasta, dan sebagainya, dengan menampilkan berbagai atraksi atau pameran, untuk ikut memeriahkannya. Maka tidak aneh pula, agar partisipasi perayaan dianggap dianggap meriah dan memikat, memikat, ditampilkan ditampilkan sesuatu yang dianggap dianggap ganjil. ganjil. Sesuatu yang dianggap baru dan benar-benar menarik perhatian. Itu dilakukan pula oleh Kepala Desa Selangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Kabupaten Cirebon. Cirebon. Untuk Untuk memeriahkan memeriahkan dirgahayu dirgahayu Republik Republik ini, di desanya desanya ditampilkan kesenian khas dari daerah itu, yakni Tari Topeng. Topeng. Tidak tanggungtanggung, salah satu penarinya pun seorang wanita bule. Agar diketahui dan dipu dipuji ji pend pendud uduk uk desa desa lain, lain, kepa kepala la desa desa memeri memerint ntah ahka kan n anak anak buah buahny nyaa menyiarkan ke desa-desa sekitar, menggunakan pengeras suara. Ketika pertunjukkan berlangsung, penduduk Desa Selangit dan desadesa desa sekitar sekitarny nya, a, terher terheran-h an-heran eran melihat melihat seoran seorang g wanita wanita asing asing di daerah daerah mereka. Lebih membuat heran lagi, wanita asal Amerika Serikat itu, mahir menarikan tari topeng babak demi babak. Peristiwa Peristiwa yang terjadi 1972 itu, menunjukka menunjukkan n betapa tarian salah satu kekayaan kekayaan budaya budaya Indonesia Indonesia ini, sebenarny sebenarnyaa telah menggugah menggugah rasa ingin tahu bangs bangsa-b a-bang angsa sa lain. lain. Sejak Sejak tahun tahun itu, itu, ke Desa Desa Selang Selangit it sering sering berdat berdatang angan an calon penari atau penari betulan dari luar negeri, terutama Amerika Serikat. Mereka Mereka datang datang baik baik sekada sekadarr menamba menambah h penget pengetahu ahuan, an, atau bergur berguru u dan berlatih langsung di desa itu. Selesai mempelajarinya, pengetahuan luar dalam tarian tarian tersebu tersebut, t, dibawa dibawa jauh jauh ke negara negara asal. asal. Entah Entah untuk untuk dikemb dikembang angkan kan ataupun lebih diperdalam lagi. Atau mungkin juga diciptakan kreasi baru, dengan segala improvisasi baru pula. Pend Pendud uduk uk Selan Selangit git,, kini kini tidak tidak lagi lagi hera heran, n, jika jika kamp kampun ung g merek merekaa didatangi pria atau wanita kulit putih. Karena telah berkali-kali desa yang terletak di pedalaman Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, didatangi "wong welanda-wong welanda" itu. Desa Selangit memang salah satu pusat kese keseni nian an trad tradis isio iona nall terse tersebu but. t. Hing Hingga ga tida tidak k aneh aneh,, apab apabil ilaa mena menari rik k para para pemerhati Tari Topeng.
10
Desa Desa ini memang memang diangga dianggap p sebaga sebagaii tempat tempat cikal cikal bakal, bakal, pembaw pembawaa tarian tunggal tersebut ke daerah Cirebon. Diperkirakan, sejak jaman para wali meng mengem emba bang ngka kan n ajara ajaran n agam agamaa Islam Islam dulu dulu.. Ketu Keturu runa nanny nnyaa masi masih h ada ada di Selangit, dan hingga kini tetap menekuni warisan budaya leluhur ini. Keturunan yang masih setia membawakan dan menekuni tari topeng adalah sanak keluarga almarhum Ardja, yang tetap tinggal di desa itu. Tiga orang orang anak anak kandun kandungny gnya, a, sampai sampai kini kini masih masih tetap tetap setia setia mengge menggelut luti, i, yakni yakni Sudjaya, Sudjana, dan Keni. Bahkan keahlian menari topeng, telah diwarisi sebagian dari anak-anak mereka. Keahlia Keahlian n membaw membawaka akan n tari tari topeng topeng,, telah telah membua membuatt salah salah seoran seorang g diantara diantara tiga kakak beradik teresbut, teresbut, yakni Sudjana Ardja (55), mengunjun mengunjungi gi Manca negara. Sebagai salah seorang duta budaya Indonesia ke negara Paman Sam, Sam, tera terak khir hir kali kali Sudja udjan na bera beran ngkat gkat 23 Feb Februar ruarii 1991 1991 lalu lalu.. Dia memperlihatkan keahlian yang dimiliki, di 11 kota yang dikunjungi, bersama adiknya Keni dan rombongan penabuh gamelannya. Keti Ketika ka ditem ditemui ui Komp Kompas as bulan bulan puas puasaa lalu, lalu, Sudj Sudjan anaa Ardj Ardjaa seda sedang ng termenung di kursi ruang tamu rumahnya. Alunan gamelan, terdengar dari tape recorder di atas lemari kayu di bagian sudut ruang tamu rumahnya,yang berukuran sekitar tiga kali empat meter. "Saya baru saja mengajarkan salah satu babak tari topeng, kepada salah satu anak saya yang masih duduk di kelas enam SD," ujar ayah 7 anak, 6 cucu, dari 4 istri tersebut. Melatih anak sendiri agar mengerti dan menguasai tari topeng, rupanya diangg dianggap ap salah salah satu satu jalan jalan yang yang dilaku dilakukan kan Pak Djana Djana demiki demikian an panggi panggilan lan akrabnya supaya kesenian khas itu tidak hilang dan terus dilestarikan. Karena seperti penuturan dirinya, "Tari Topeng Cirebon, merupakan salah satu dari sekian banyak jenis tari yang mempunyai kekhasan tersendiri. Tari Topeng Cire Cirebo bon n terd terdir irii dari dari lima lima baba babak, k, yang ang berk berkai aita tan n satu satu sama sama lain lain,, dan dan melambangkan berbagai karakter manusia." Menu Menuru rutt Djan Djana, a, lima lima baba babak k dala dalam m tari tarian an ini ini terd terdir irii atas atas,, Tari ari Panji, Samba, Rumyang, Patih/Tumenggung, dan Kelana. Jenis-jenis tarian ini secara filsafati menggambarkan kehidupan manusia. Tari Tari Panji melambangkan penggambaran manusia yang dianggap suci, dan seorang pemimpin yang adil,
11
arif bijaksana dan menjalankan menjal ankan perbuatan baik (amar maruf nahi munkar). Tari Samba menggambark menggambarkan an gemerlap gemerlapnya nya kedunia keduniawian wian seperti seperti harta harta
kekayaan. kekayaan.
Tari Rumyang, melambangkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Yang Maha Esa. Tari Patih merupakan gambaran dari sikap kedisiplinan prajurit dan kepahlawanan yang gagah berani. berani. Tari Kelana, Kelana, menggambark menggambarkan an watak manusia serakah, angkara murka, namun juga seorang pemimpin dengan memiliki keduniawian sangat tangguh. Waktu yang diperlukan untuk keseluruhan tarian ini, sekitar lima jam. Dan Dan agar agar taria tarian n lebih lebih hidu hidup p sert sertaa pena penarin rinya ya dapa dapatt meny menyatu atu,, dipe diperlu rluka kan n bermac bermacam am sesajia sesajian. n. Namun Namun kadang kadangkal kala, a, pement pementasa asan n seluru seluruh h babak babak yang yang komp kompli litt deng dengan an semua semua lako lakon n taria tarian, n, terbe terbent ntur ur masa masala lah h wakt waktu. u. Hal Hal itu itu dirasakannya, ketika dia menjadi duta kesenian di Amerika Serikat tempo hari. Karen Karenaa sempi sempitn tnya ya wakt waktu, u, lima lima baba babak k taria tarian n itu diba dibawa waka kann nnya ya dalam dalam waktu yang dipadatkan, sekitar satu jam. Kesulitan lain membawakan tarian ini, murni lima babak dengan komplit, dialami saat bersama kelompoknya mengis mengisii pement pementasa asan n di tempat tempat-tem -tempat pat hajata hajatan n orang orang yang yang menggu menggunak nakan an kelompoknya. Atau pada saat mengisi acara-acara resmi, baik di keratonkeraton di Cirebon ataupun di instansi-instansi pemerintah. Hanya sekadar untuk menarik perhatian, dan agar "tetap laku", Tarian babak-demi babak ini, diselingi dagelan dengan bodoran Pertunjukan ini pun dilakukan kelompok-kelompok kesenian yang sama lainnya. Alasannya sama, agar agar "tetap "tetap laku" dan ditonto ditonton. n.
Ada semacam semacam "rasa "rasa gundah gundah"" dan "rasa "rasa
mengg mengguga ugat", t", dalam dalam diri diri laki-la laki-laki ki berusi berusiaa cukup cukup lanjut lanjut ini. ini. Perasa Perasaan an yang yang timbul tentang kelestarian kesenian tradisional khas Cirebon tersebut. Banyak faktor memang, namun yang paling dirasakanny dirasakannyaa adalah perhatian dari yang berkompeten, yang dirasakan masih kurang. Sala Salah h satu satu di anta antara rany nya, a, keti ketiad adaa aan n sang sangga garr seni seni yang ang cuku cukup p representatif dalam upaya pembinaan. Khusus di tempat asalnya, selama ini hany menggunakan menggunakan sanggar darurat di teras rumahnya. rumahnya. Tidak Tidak terlalu luas, hanya sekitar dua kali tiga meter, dengan penutup krei bambu di salah satu sisiny sisinya. a. " Selain Selain itu kami pun membutu membutuhka hkan n seperan seperangka gkatt gamelan gamelan.. Lho
12
gimana mau lestari kesenian ini, jika penunjangnya tidak memadai, "ujarnya balik bertanya. Meski dengan peralatan dan tempat berlatih seadanya, namun karena dorongan darah seni yang begitu lekat menyatu dalam dirinya, Sudjana Ardja tetap tekun dan berupaya mendidik tunas-tunas muda penerusnya kelak. Jiwa seni yang membuatnya tetap bertahan. Dan salah satu upayanya, mendidik salah seorang anaknya yang berusia 12 tahun itu. Sudj Sudjan anaa send sendir iri, i, mula mulaii mene meneku kuni ni kese keseni nian an ini ini seja sejak k dia dia masi masih h seusia anaknya tersebut. Dia memulainya dengan ikut rombongan tari topeng milik orang tuanya bersama salah seorang kakak dan adiknya, Sudjaya dan Keni, yang keluar masuk kampung, memenuhi permintaan orang-orang yang sedang punya hajat, baik khitanan atau pernikahan. Kedua Kedua saudar saudarany anyaa itu, itu, sampai sampai saat saat ini masih masih pula pula aktif aktif memenu memenuhi hi panggilan tarian topeng. Dunia panggung tradisional tersebut, terus digeluti Djana sampai sekarang. Tentu dengan pasang surutnya dunia pentas tarian tradisional itu pula. Dunia yang juga membawa perjalanan laki-laki berambut ikal, ikal, dengan dengan sebagi sebagian an gigi gigi hitam hitam kena kena asap asap rokok rokok ini, ini, berken berkenalan alan dengan dengan sekian banyak wanita. Empat orang di antaranya, dijadikannya istri. "Saya rasa itu cukup. Istri saya terakhir yang hidup serumah sekarang, akan saya jadikan pelabuhan terakhir rumah tangga saya," tuturnya. Tari ari Topeng peng samp sampai ai saat aat ini ini masih asih hidu idup dala dalam m dunia nia seni seni masyarak masyarakat at Cirebo Cirebon, n, dalam dalam bentuk bentuk kelomp kelompokok-kel kelomp ompok ok keseni kesenian an yang yang tumbuh tumbuh di kampun kampung-k g-kamp ampung ung.. Terbany erbanyak ak tetap tetap di Desa Desa Selang Selangit, it, yang yang dianggap sebagai tempat cikal bakal kesenian itu lahir. Selebihnya kesenian ini menyebar pula ke Desa Gegesik, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, yang dianggap masih punya pertalian erat leluhur dengan Selangit. Dapat disebut pula kelompok-kelompok kesenian itu di Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Palimanan dan Jambl Jamblan ang, g, Kabu Kabupa paten ten Cire Cirebo bon. n. Dan Dan ada ada satu satu lagi lagi di Losa Losari ri,, Kabu Kabupa paten ten Cirebon. Namun di tempat terakhir ini, tidak dikenal pementasan dalam babak demi babak, tetapi dalam bentuk cerita. Selain itu menurun Sudjana Ardja, Tari Topeng masih dilestarikan lewat latihan di beberapa sanggar seni di kota
13
Cirebon. Tidak ketinggalan pula, Tari Topeng diajarkan di ASTI (Akademi Seni Seni Tari Band Bandun ung) g).. Djan Djanaa pun pun meru merupa paka kan n sala salah h satu satu dose dosen n pang panggi gill di akademi itu. Meski Meski diakui diakuiny nya, a, kini kini hanya hanya sebagai sebagai salah salah seoran seorang g penguj penguji, i, yang yang hanya datang sekali waktu bila diperlukan. Seperti halnya ketika dia hanya diperlukan, sebagai salah seorang yang dianggap mampu memperagakan serta menunjukkan bahwa Tari Topeng masih ada dan tetap hidup. Menunjukkan bahwa tarian itu adalah salah satu peninggalan kesenian tradisional di negara ini, yang perlu dilestarikan.
5. Maestro Maestro Tari Topeng openg Cireb Cirebon on
Setiap kali ada seseorang yang hingga akhir hayatnya tetap kukuh memilih memilih duniany dunianyaa menjad menjadii bagian bagian dari "ritus "ritus kehidu kehidupan pan", ", setiap setiap kali kali ada seseorang yang selama hayatnya meletakkan hampir seluruh kreativitasnya menjad menjadii repres representa entasi si dari dari segena segenap p "totali "totalitas tas kehidu kehidupan pan", ", setiap setiap kali kali pula pula seseor seseorang ang itu, itu, tanpa tanpa pamrih pamrih,, dengan dengan tulus tulus mengaj mengajark arkan an serta serta merelak merelakan an dirinya hanya untuk kesenian dan berdiri sebagai seniman yang dengan karyakary karyany anyaa sebu sebuah ah bang bangsa sa,, di anta antara ra seki sekian an kary karyaa yang lain lain,, dita ditahb hbis iska kan n berbu berbuday dayaa dan memilik memilikii spirit spirit perada peradaban ban.. Adakah Adakah kita kita bisa bisa meletak meletakkan kan kembali penghormatan dengan secercah ketulusan yang sama? Saya kira, kita --siapa pun kita pada konteks maknanya yang diperluas dalam dalam posisi posisi sebagai sebagai pejabat pejabat negara negara,, politis politisi, i, pengus pengusaha aha atau apa pun-pun-kesulitan untuk menjawab esensi pertanyaan tadi dengan baik. Bahkan ada berbagai pertanyaan serupa yang sama sekali kita tidak bisa memberi jawaban tepat. tepat. Seperti Seperti halnya halnya pertany pertanyaan aan beriku berikut, t, apakah apakah peran peran seniman seniman memang memang senantiasa senantiasa berada di luar hiruk-piku hiruk-pikuk k kebijakan kebijakan negara? negara? Apakah karya-karya karya-karya seni tidak menjadi bagian signifikan dalam subsistem wacana kebudayaan suatu pemerintahan? Seni Senima man, n, terle terlebi bih h pada pada mere mereka ka yang yang memi memilih lih genr genree seni seni tradi tradisi si lengkap dengan membawa khazanah lokal yang menjadi bagian substantif di dalam dalamny nya, a, tampa tampak k meng mengala alami mi dilem dilemaa di sana sana-s -sin inii dalam dalam meng mengha hada dapi pi perubahan zaman. Sejumlah seni tradisi yang merupakan "ikon" dan "akar"
14
dalam konstruk budaya tradisional masyarakat, kita tahu, berada pada posisi marginal dan feriferal. Dan, ironisnya, justru seni-seni tradisi yang semula menjad menjadii simbol simbol dalam dalam penyei penyeimba mbang ng (equilibrium ) seni-s seni-seni eni yang yang dinila dinilaii sebagai sentral (adiluhung). Kematian yang Sunyi
Sujana Arja, atau akrab dipanggil Mang Jana, adalah maestro penari topeng topeng yang Senin (10/4/2006 (10/4/2006)) baru saja wafat dengan usia di atas 70 tahun. tahun. Suatu kematian yang sunyi yang menyisakan jejak panjang silsilah dari salah satu dinamika, stilistika, maupun estetika tari topeng Cirebon: bagaimana tari topeng "gaya Slangit" membentuk dirinya dan mempertahankan eksistensinya sekalig sekaligus. us. Bahkan Bahkan dengan dengan ketegu keteguhan han seperti seperti itu, itu, ia tidak tidak peduli peduli apakah apakah nega negaran ranya ya memb memberi eri perh perhat atian ian terh terhad adap ap sala salah h satu satu waris warisan an seni seni tradi tradisi si bangsanya atau tidak; apakah pemerintah daerahnya memahami atau tidak, bagaimana bagaimana seharusnya seharusnya menyusun menyusun grand apa yang yang dikl diklaim aim para para grand strateg strategyy apa birokrat sebagai "pelestarian" seni tradisi. Sujana Sujana dengan dengan kehidu kehidupan pan yang yang sangat sangat sederh sederhana ana mampu mampu bertaha bertahan n untuk tidak bergeser sedikit pun dari pengabdian hampir seluruh gerak dirinya pada khazanah seni tradisi tari topeng yang diwariskan keluarga besar maestro penari topeng Arja. Sejak 1973, Sujana berlatih, mengajarkan lima wanda tari topeng dan menempati sanggar tari Panji Asmara yang berada di pengujung utara desa Slangit yang kiri-kanannya masih berupa semak perdu, rumpun bambu, jalan setapak, dan hamparan sawah. Kecuali menari, ia tidak pernah memilih profesi selainnya, apalagi sekadar untuk menyelesaikan yang primer dan sekunder dalam kehidupannya selama ini. Sujana telah melanjutkan proses regenerasi dan genealogi dari cikal bakal bakal tari topeng topeng Cirebo Cirebon. n. Bersama Bersama dengan dengan beberap beberapaa tokoh tokoh tari topeng topeng segenerasinya seperti, Sawitri (gaya Losari), Tarwi (Kreo), Sudji dan Dasih (gaya Palimanan) mengukuhkan tari topeng Cirebon dengan gaya masingmasing. masing. Sehingga Sehingga meninggalny meninggalnyaa almarhum almarhum Sujana, Sujana, menandai menandai berakhirnya berakhirnya generasi kedua tari topeng Cirebon yang kini, mau tidak mau, diteruskan anak-cucu mereka. Tradisi tari topeng --seperti seni-seni tradisi lain, mungkin agak agak mirip mirip dengan dengan pergur perguruan uan shaoli shaolin n yang yang memilik memilikii kenisc keniscaya ayaan an untuk untuk
15
melahir melahirkan kan sejeni sejeniss "pende "pendekar kar"" sebagai sebagai generas generasii peneru peneruss yang yang eksplo eksplorat ratif, if, andal, kukuh, teguh dalam menerima seluruh estafet dari dalam pepakem seni tradisi tersebut. Setidaknya, jika generasi tari topeng Slangit pasca-Sujana tidak segera menata berbagai instrumen dalam perjalanannya ke depan akan menghadapi tantangan budaya global yang mereduksi mer eduksi pandangan publiknya sedemian rupa. Dikhawatirkan tari topeng Cirebon yang tumbuh dengan latar serta beragam gaya gaya yang yang bertol bertolak ak dari dari eksplo eksploras rasii maupun maupun improv improvisa isasi si tokohn tokohnya ya akan akan kehilangan generasi ( lost generation ). Sehingga beberapa gaya tari topeng Cirebon yang pernah tumbuh pada beberapa daerah dengan beragam gaya, sebut saja Kalianyar, Gegesik, Palimanan, Babakan, Kreo, dan Gujeg, tampak "ditinggalkan" generasi penerusnya. Tari topeng "gaya Slangit" --diambil dari muasal nama desa tempat pro prose sess kreat kreatif if kelu keluar arga ga besa besarr maes maestr tro o tari tari tope topeng ng Arja Arja (ayah (ayahan anda da dan dan pendahulu Sujana) sebagai Generasi Pertama-- menjadi tonggak penting bagi sembilan anak-anaknya; Sutija, Suwarti, Suparta, Sujaya, Sujana, Rohmani, Roisi, Durman, dan Keni, yang semuanya berhasil menjadi penari topeng. Meski dari ke sembilan anaknya, Sujana yang kelak tampil dan dikenal publik luas sebagai seorang maestro. Sujana memulai proses kreatifnya untuk menjadi maestro sejak berusia 10 tahun yang mengikuti bebarang (ngamen ) bersama ayahnya. Kemudian atas prakarsa Pangeran Patih Ardja dari Kesultanan Kanoman, sekitar tahun 1940 1940-an -an,, kedu keduan anya ya tamp tampil il dalam dalam berb berbag agai ai perh perhela elata tan n ritua rituall trad tradis isii di lingkungan keraton. Pada usia 17, Sujana dilepaskan secara mandiri untuk menerima tanggapan (order hajatan) dan melakukan bebarang hingga ke luar daerah (Indramayu, Majalengka Sumedang, Bandung, Garut, Cianjur, Banten) sebagai sebagai bagian bagian dari dari proses proses manungga (menyatukan jiwa-raga jiwa-raga manunggaling ling lelaku lelaku (menyatukan dengan dengan filoso filosofi fi tari topeng topeng dalam dalam kontek kontekss kehidu kehidupan pan)) --yang --yang tidak tidak dapat dapat ditempu ditempuh h melalu melaluii intellectual dari wilay wilayah ah dan dan norm norma-n a-nor orma ma intellectual exercises exercises dari akademis. Karena itu, kita yang pernah menyaksikan pementasan Sujana, Sawitri, Sudji, Dasih atau Mimi Rasinah maestro penari topeng dari Pakandangan
16
Indrama Indramayu yu akan akan tampak tampak kekuat kekuatan an tarian tarian yang yang melampa melampaui ui fase-fa fase-fase se "batas "batas nalar" dari kelincahan gerak penari yang memasuki usia uzur. Energitas dan kreativitas kreativitas menyatu menyatu dengan dengan spiritualitas spiritualitas ruh penciptaan. penciptaan. Begitu juga totalitas dan sinergitas menemukan ruang batin: di mana ekstase menyusun maknanya yang transenden dan tidak lagi samar-samar tersembunyi. Hampir Hampir para para maestr maestro o yang yang membuk membukaa ruang ruang batinny batinnyaa untuk untuk selalu selalu berada pada kosmos pergulatan kreatif akan memperlihatkan puncak dimensi penciptaan ruhani yang dahsyat dan menakjubkan. Dan, Mang Jana dalam sebuah sebuah percak percakapa apan n kecil kecil dengan dengan penulis penulis,, menola menolak k persep persepsi si yang yang semata semata mengacu pada asumsi akademis yang menilai pencapaian transenden dapat dimanipulasi melalui pemahaman sains, tanpa memasuki proses logosentrisme yang menjadikan seniman berada dalam fase pemahaman empirik-kognitif (ngangsu kaweruh ). Dalam perspektif inilah, Sujana hendak hendak menegaskan menegaskan bahwa proses proses kreatif yang hanya kukuh sebatas asumsi-asumsi akademis, berakhir dalam pemahaman formalnya sendiri: tari topeng akan lebih tampak sebagai pola pola gerakan ritmis yang penuh citraan (images ) gerak tubuh dalam filosofi makna dan tata aturan bunyi gamelan. Namun kehilangan ruh pencitraannya send sendir iri, i, yang yang meny menyeb ebab abka kan n gerak gerakan an-g -gera eraka kan n tarian tarian tampa tampak k ringa ringan n dan dan mekanik. Melalui proses panjang manunggaling manunggaling lelaku dan ngangsu kaweruh , seoran seorang g penari penari topeng topeng akan akan menemu menemukan kan titik titik pencitr pencitraan aan berbag berbagai ai dimens dimensii penciptaan yang bersenyawa dengan totalitas jiwa-raga. Pribadi yang Tulus
Dalam kurun waktu cukup panjang dan berliku, Sujana Arja, empu tari topeng Slangit itu, telah menyiratkan dirinya menjadi pribadi yang tulus. Ia bukan bukan saja saja berdiri berdiri sebagai sebagai seorang seorang maestro maestro,, melain melainkan kan juga juga guru guru untuk untuk banya banyak k muridn muridnya ya (dalam (dalam dan luar luar negeri) negeri) yang yang sunggu sungguh-s h-sung ungguh guh telah telah mengabdikan serta mengabadikan kehidupannya pada seni tradisi. Meski, ia tahu, dengan sikap penuh-seluruh, terlebih lagi ia sadari tanpa jaminan hari tua dari mana pun termasuk pemerintah seorang seniman justru akan terus berada dalam suasana "mencipta". Saya masih teringat, ketika tahun 2000 Sujana Arja terpilih sebagai
17
seniman seniman pertam pertamaa yang yang menerim menerimaa Anuger Anugerah ah Seni Seni DKC-A DKC-Award ward.. Terlihat erlihat sepa sepasa sang ng matan matanya ya yang yang mulai mulai tampa tampak k renta renta,, berk berkaca aca-k -kaca aca.. Dan Dan yang yang menakjubkan menakjubkan,, seusai seusai menerima menerima trofi perunggu berwarna kuning kuning keemasan keemasan ber berlo logo go kepa kepala la paks paksin inag agali alima man, n, tiba-t tiba-tib ibaa sang sang maes maestr tro o mena menari ri tope topeng ng rumyang rumyang secara trance dengan dengan tangan tangan kiriny kirinyaa memega memegang ng trofi trofi perung perunggu gu seberat seberat 2,5 kg, berput berputarar-put putar ar seolah seolah hendak hendak menya menyataka takan n diriny dirinyaa ke arah arah kerumunan penonton. Malam itu, kami seperti menyaksikan sebuah momen pertunjukkan dengan dengan kecang kecanggih gihan an geraka gerakan n tubuh tubuh memain memainkan kan kilasa kilasan n improv improvisa isasi si yang yang menghadirkan perpaduan dua sisi ekspresi yang menghantarkan unsur-unsur mode modern rnit itas as dala dalam m teat teater er dan dan seni seni trad tradis isii yang yang patu patuh h pada pada pepa pepake kem. m. Sebagaimana tarian rumyang yang melambangkan filosofi kehidupan manusia dengan paradoks dua karakter yang berseberangan: antara ganjen dan gagah, antara samba dan tumenggung yang dimainkan secara sempurna. Setelah pertunjukan tari topeng usai, Sujana, dengan sikap seorang maes maestr tro, o,
berj berjal alan an
terb terbun ungk gkuk uk-b -bun ungk gkuk uk
penu penuh h
kesa kesant ntun unan an
mele melewa wati ti
keru kerumu muna nan n peno penont nton on yang yang masi masih h meny menyis isak akan an riuh riuh keka kekagu guma man. n. Gera Gerak k tubuhnya yang gagah di panggung, seketika berubah menjadi sangat perlahan. Ia tetap seorang kakek yang rendah-hati. Dari raut wajahnya yang tulus itulah, kami belajar memahami keteladanan sikap seorang maestro yang teguh dan kukuh hingga akhir hayatnya. Beberapa hari kemudian, kami bersilaturahim ke rumahnya mungkin lebih lebih tepat tepat ke sangga sanggarny rnya: a: Sangga Sanggarr Panji Panji Asmara Asmara di desa desa Slangi Slangitt Sujana Sujana sedang duduk termenung di kursi kayu dengan latar belakang gamelan yang mulai mulai kusa kusam, m, berb berbag agai ai piag piagam am peng pengha harg rgaan aan tanpa tanpa figur figuraa yang yang seng sengaja aja ditempel begitu saja di dinding, di antara bangunan sanggar yang masih belum sepenuhnya selesai tertata. Dari situlah, kami tahu, Sujana terus gelisah dengan masa depan tari topeng Cirebon, juga seni tradisi lain, kini memasuki lorong panjang seni budaya global yang bergemuruh dan mencengangkan. Maestro itu, dengan suara suara lirih lirih bergum bergumam, am, "Kulae "Kulae nggere nggereges ges ningali ningali keadaan keadaan seniki. seniki. Pripun Pripun
mengkine nasib seni tradisi kados tari topeng Slangit kuh?" (Saya sangat
18
sedih melihat kondisi sekarang. Bagaimana nanti nasib seni tradisi seperti tari topeng itu?). Selamat jalan Mang Jana, selamat jalan maestro. Percayalah, salah seoran seorang g anakmu anakmu yang yang juga juga murid murid setiamu setiamu,, Inu Kertapa Kertapati ti bagaima bagaimanap napun un meru merupa paka kan n sala salah h seor seoran ang g pena penari ri tope topeng ng muda muda Cire Cirebo bon n yang ang sang sangat at diperhitungkan-- ia, seperti juga ayahnya, akan kukuh meneruskan silsilah keluarga keluarga besarmu sebagai penari topeng topeng dan meneguhkan meneguhkan dirinya dirinya menjadi menjadi Generasi Ketiga keluarga maestro Arja.
6. Tari Topen Topeng g Cirebon Cirebon Bertah Bertahan an dari dari Kepunahan Kepunahan
Menurut Sujana, tradisi yang ada pada tari topeng sudah tidak sama dengan waktu ketika ia menari dulu. Selain banyak orang yang hanya asal bisa menarikan dan tuntutan masyarakat agar tari topeng diubah atau dimodifikasi, ternyata ada banyak tata cara dan tradisi yang harus dihilangkan mengikuti arahan arahan pemeri pemerinta ntah. h. Ada tiga tiga hal yang yang harus harus diubah diubah oleh oleh Sujan Sujanaa beserta beserta kelompok tarinya, yaitu ketentuan tidak boleh ngamen dari rumah ke rumah atau lazim dikenal dengan istilah bebarang, tidak boleh pakai kaus kaki ketika menari, dan harus mengganti baju berwarna hitam dengan baju yang lebih meriah. Menyebarkan agama Pada Pada awalny awalnya, a, tari topeng topeng diguna digunakan kan untuk untuk menyeba menyebarka rkan n agama agama dengan datang ke rumah seseorang dengan mengharapkan pemilik rumah bisa membawakan membawakan doa syahadat. syahadat. Namun dalam perkembanga perkembangannya, nnya, pembacaan syahad syahadat at memang memang tidak tidak dikemb dikembang angkan kan lagi, lagi, tapi tapi digant digantii dengan dengan bebaran bebarang g ketika musim panen padi tiba. Bila musim panen tiba,Sujana dan kelompok tarinya datang dari rumah ke rumah untuk mengamen. Ketika itu, mereka dibayar dengan padi sistem bakdeng, satu bedeng atau sekitar 30 kilogram padi untuk satu babak. Selai Selain n itu, itu, pemak pemakaia aian n kaus kaus kaki kaki putih putih juga juga dilar dilaran ang. g. Pasa Pasaln lnya ya,, pemerintah menganggap kaus kaki putih adalah simbol orang-orang penganut komuni komunis. s. Padaha Padahal, l, kaus kaus kaki kaki putih putih terseb tersebut ut merupa merupakan kan simbol simbol kesuci kesucian an seseorang, lebih dari sekadar aksesoris. Seorang dalang yang akan menari harus suci hati dan pikirannya. Dalam hal ini disimbolkan dengan kaus kaki
19
berwarna putih. Sedangkan aturan baru lainnya adalah perihal baju yang harus dibuat lebih berwarna, tidak polosan dengan warna hitam. Padahal Padahal awalnya, awalnya, warna polos itu menyimbolk menyimbolkan an kesederhana kesederhanaan an bagi dalangnya agar nantinya para penonton tari tersebut dapat meniru cara hidup sederhana. "Saya waktu itu sampai sekarang ikut saja. Padahal, saya tahu kalau kalau diub diubah ah,, past pastiny inyaa ada ada pesa pesan n terte tertent ntu u yang yang akan akan hila hilang ng.. Tapi api mau mau bagaimana lagi namanya juga orang takut," ujar Sujana Arja. Akan tetapi, gagasan perubahan yang digulirkan digulirkan tidak sejalan dengan nasib tari topeng Cirebon. Akhir-akhir ini, sajian tari topeng Sujana beserta kelompok tari Panji Dharma mulai ditinggalkan masyarakat. "Terakhir kali menerim menerimaa order order bayaran bayaran Rp 30 juta. juta. Tapi sekaran sekarang g uangny uangnyaa sudah sudah habis habis karena harus dibagi rata dengan personel lainnya yang jumlahnya sekitar 30 orang. Kalau sudah begitu, saya terpaksa utang tetangga karena sudah tidak ada yang tersisa dari saya untuk membiayai hidup sehari-hari," katanya. Harus bersaing bersaing Menurut Menurut Inu Kertapati-dalang Kertapati-dalang tari topeng lainnya-berbe lainnya-berbeda da dengan dulu, setiap hari selalu saja ada orang yang memintanya untuk menarikan tari topeng. Baik khitanan, pernikahan, maupun selamatan rumah, biasanya tari topeng selalu hadir dan diminati masyarakat. "Kami "Kami sang sangat at sada sadarr kala kalau u seka sekaran rang g kami kami haru haruss bers bersain aing g deng dengan an kesenian yang kata orang lebih baru seperti modern dance atau organ tunggal. Tapi apakah suatu kesalahan bila kami ingin tetap pertahankan tradisi turuntemurun ini" ujar Inu, anak ketiga dari Sujana Arja. Selain itu, menurut Inu, kepunahan tari topeng bisa saja lebih cepat terjadi. Pasalnya, selama ini tari topeng Cirebon hanya ditampilkan pada waktu tertentu. Akibatnya minat dan pengetahuan masyarakat terhadap tari topeng semakin berkurang. Tari topeng biasanya hanya muncul saat even kejuaraan dan acara yang diselenggarakan pihak Keraton di Cirebon. Di luar itu, tari topeng masih sulit ditemukan. Biaya yang mahal dan adanya kesenian lain yang lebih modern membuat masyarakat mulai meninggalkan tari topeng Cirebon. Kesenian di Jawa Barat setidaknya memiliki 35 rumpun seni, yang terdiri dari 391 jenis kesenian. Dari jumlah itu, 100 jenis kesenian berkembang di masyarakat, 39 di antaranya sangat berkembang. berkembang. Kesenian yang sangat terkenal di di Jabar adalah
20
Jaipongan. Kesenian ini berkembang, antara lain di Kota Bandung, Cimahi, Tasikmalaya, Majalengka dan Bekasi. Kesenian lain yang menjadi ciri khas Jabar adalah tembang sunda, tayub, wayang golek, reog, calung, angklung/arumba, dan sintren. Di wilayah Cirebon terkenal dengan kesenian topeng Cirebon, tarling, gembyung, dan wayan wayang g kuli kulit. t. Seme Sement ntara ara untu untuk k daera daerah h Kuni Kuning ngan an dan dan Indr Indrama amayu yu jeni jeniss kesenian seperti sandiwara, sintren, kuda lumping juga berkembang baik. Sementara di Sukabumi, potensi seni yang ada antara, lain uyeg, cador, kliningan, kecapi suling, calung, debus, dan ketuk tilu. Adapun kesenian yang berkembang di Karawang dan Subang, antara lain bajidoran, dombret, dan keseni kesenian an sising sisingaan. aan. Jumlah Jumlah senima seniman n di Jabar Jabar sebany sebanyak ak 49.023 49.023 orang orang dan hingga kini masih aktif.
21
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Sebagai hasil kebudayaan, Tari Topeng mempunyai nilai hiburan yang mengandung pesan–pesan terselubung, karena unsur – unsur yang terkandung dida didalam lamny nyaa memp mempun unya yaii arti arti simbo simbolik lik yang yang bila bila diter diterjem jemah ahka kan n sang sangat at meny menyent entuh uh berb berbaga agaii aspe aspek k kehi kehidu dupa pan, n, sehi sehing ngga ga juga juga memp mempun unya yaii nilai nilai pendi pendidik dikan. an. Variasin ariasinya ya dapat dapat melipu meliputi ti aspek aspek kehidu kehidupan pan manusi manusiaa sepert sepertii kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa. Semo Semoga ga kese keseni nian an ini ini tetap tetap ada ada karen karenaa bany banyak ak hal hal yang yang bisa bisa kita kita dapatkan dan pelajari pelajari dari tarian ini. kata Sujana Arja, salah seorang maestro tari topeng Cirebon dalam percakapan dengan Kompas belum lama ini. Hal itulah yang tetap dicoba oleh tarian topeng Cirebonan sebagai bentuk khas kese keseni nian an asli asli Cire Cirebo bon. n. Hing Hingga ga saat saat ini, ini,n n kese keseni nian an itu itu jatu jatuh h bang bangun un mempertahankan keasliannya. Ironis Ironisnya nya,, beberap beberapaa aliran aliran atau atau gaya gaya turuna turunan n tari topeng topeng Cirebo Cirebon n hampir punah, bahkan beberapa di antaranya sudah punah. Sebagian seniman dari aliran aliran tari topeng topeng Cirebo Cirebon n ada yang yang mencob mencobaa memper mempertaha tahanka nkanny nnya. a. Sering kali mereka dianggap kuno. Bahkan, beberapa maestro yang masih eksis, hidupnya pun jauh dari layaknya seorang maestro seni.
22
MAKNA YANG YANG TERKANDUNG TERKAND UNG DALAM TARI TOPENG CIREBON CIREBO N PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Metode Penelitian Dosen : Drs. Nasehudin, M.Pd
Disusun oleh : 1. 2. 3. 4.
Mah Mahfud fud Anso nsor Irwa Irwan n Gunaw unawan an Riyanti Maslikhah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
CIREBON 2008
23
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat serta karunia-Nya. Selanjutnya shalawat dan salam semoga semoga terlim terlimpah pahcur curahk ahkan an pada pada Nabi Nabi Muhamm Muhammad ad SAW SAW yang yang telah telah member memberii cont contoh oh taul taulad adan an yang yang baik baik kepa kepada da umat umat manu manusi sia, a, sehi sehing ngga ga penu penulis lis dapat dapat menyelesaikan penyusunan makalah kelompok mata kuliah Metode Penelitian yang berjudul “Makna-makna yang terkandung dalam Tari Topeng Topeng Cirebon”. Selama pelaksanaan pelaksanaan interview interview penyusun penyusun mendapatkan mendapatkan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak sehingga alhamdulillah proses interview yang telah dilaksanakan dan disusun dengan baik. Oleh karena itu, sepatutnya penyusun sampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Nasehudin, Nasehudin, M.Pd selaku selaku Dosen Dosen Metode Metode Penelitian Penelitian 2. Ketua Ketua sang sanggar gar tari Puser Puser Lang Langit it Akhirnya penyusun pun menyadari bahwa penyusunan proposal ini masih jauh dengan apa yang diharapkan, oleh karena itu kritik dan saran serta masukan yang bersifat membangun optimisme penyusun dengan lapang dada akan kami terima sebagai bahan perbaikan dalam tugas berikutnya. Akhi Akhirn rnya ya penyu penyusu sun n berh berhara arap p tuga tugass ini dapa dapatt memb memberi erika kan n manfa manfaat at khususnya bagi penyusun dan sedikit kontribusi bagi masyarakat dan bagi pecinta budaya Tari Topeng di Cirebon.
Cirebon, 09 Juni 2008 Penyusun,
i 24
DAFTAR ISI
KAT KATA PENGANT PENGANTAR AR .......... ............... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ................. ........................ .................. ......
i
DAFTAR DAFTAR ISI .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........... ................. .............
ii
BAB I
PENDAHULU PENDAHULUAN AN .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. .................... .................. ......
1
A. Latar Belakang Belakang .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ................ .......
1
B. Rumusa Rumusan n Masalah Masalah ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ....... ...
2
PEMBAH PEMBAHASA ASAN N ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ........ ......
3
A. Definisi Definisi Tari Topeng Cirebon Cirebon ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .....
3
B. Sejara Sejarah h Perkemba Perkembanga ngan n Tari Tari Tope Topeng ng Cirebo Cirebon n ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ...... ..
3
C. Filos Filosofi ofi Tari Tari Topen Topeng g Cirebon Cirebon ....... .......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ........ ........ ......
4
BAB II
D. Tari Topeng Topeng Cirebon Cirebon Gambaran Gambaran Hidup Manusia Manusia ....... .............. ................. .......... 10 E. Maestro Maestro Tari Tari Topeng Cirebon Cirebon .......... ............... .......... .......... ............. .................... .................... ........ 14 F. Tari Topeng Cirebon Cirebon Bertahan Bertahan dari Kepunahan Kepunahan..... .......... .......... .......... .......... ....... .. 19 BAB III
PENUTUP .............................................. ..................................................................... ........................................... .................... 22 Kesimpulan ............................................ ....................................................................................... ........................................... 22
ii 25