IMPLEMENTASI KEGIATAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Seni Tari Drama Dosen Pengampu: I Gusti Komang Aryaprastya Agus, M.Hum.
Oleh: Dini Nur Islamiati
1606168
Merti Kabul Ryani
1604248
Fasya Mellita
1607439
Nenden Anastasyah
1604255
Gina Sukmarani
1606203
Novi Marlinah Sari
1607866
Hanifah Fadhila
1608264
Rokhmatun Nabillah
1606283
Imelda Anandiya Putri
1607272
Salma Evita
1606267
Kelas : PGSD 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan observasi dengan baik meskipun terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Juga kami berterimakasih kepada kepad a DosenmatakuliahSeni Tari dan Drama Bapak I GustiKomang Aryaprastya Agus, M.Hum
yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan
membimbing kami untuk mengerjakan laporan ini. Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita . Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini di waktu yang akan datang.
Bandung, 16 Desember 2017
Penyusun
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….……….……… ……………………………………….……….………
i
DAFTAR ISI ………..…………………………………………………..……
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …..………………………… …..…………………………………….. …………..
1
B. Rumusan Masalah…..……………………………………………. Masalah…..…………………………………………….
1
C. Tujuan Penulisan…..……………………………………………… Penulisan…..………………………………………………
2
D. Metode Penulisan…..……………………………………………... Penulisan…..……………………………………………...
2
E. Sistematika Penulisan…..………………………………………… Penulisan…..…………………………………………
2
BAB II PEMBAHASAN
…………...…...……………………………………. …...……………………………………. A. Kajian Teori …………...
4
1. Hakikat Seni Tari……………………… Tari……………………………………………... ……………………...
4
2. Pengertian Seni Tari……………………… Tari………………………………………….. …………………..
4
3. Aspek Kegiatan Seni Tari bagi Anank Usia Dini……………..
5
4. Keterampilan Seni Tari………………………… Tari……………………………………….. ……………..
11
5. Manfaat Kegiatan Seni Tari…..……...……………………… Tari…..……...……………………….. ..
13
B. Implementasi kegiatan Seni Tari di Sekolas Dasar Percobaan Setiabudi ………………………………………………………….
15
1. Profil Lembaga Sekolah Dasar Percobaan Negeri 252 Setiabudi....................................................................................
15
2. Kegiatan Seni Tari di kelas 2................................................... 2.....................................................
15
3. Refleksi Hasil Kegiatan Mengajar.............................................
16
C. Evaluasi …………………………………………………………..
17
1. Evaluasi terhadap Praktikum............................................. Praktikum..................................................... ........
17
ii
2. Diagram Penilaian......................................................................
18
Penilaian Praktik Perkembangan Anak.........................
18
Perkembangan Motivasi Pada Anak..............................
19
Penilaian Guru Terhadap Praktikan...............................
20
3.1 Kesimpulan…………………………..……...........……………….
21
3.2 Rekomendasi……………………………….……………………...
21
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA …………………………….…………………….........
22
LAMPIRAN…………………………….……………………………………
23
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia. Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudahmudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia danMelanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah. Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena begitu banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga kelompok kami memilih untuk mempelajari seni tari dari daerah bali yang nantinya diajarkan ke peserta didik untuk pentas seni.
B. Rumusan Masalah 1. Apa hakikat seni tari?
2. Apa saja aspek kegiatan seni tari untuk siswa SD? 3. Apa saja keterampilan-keterampilan dalam kegiatan seni tari? 1
4. Apa manfaat seni tari ?
C. Tujuan Penulisan 1. Untuk memahami hakikat seni tari
2. Untuk memahami aspek kegiatan seni tari untuk siswa SD 3. Untuk mengetahui keterampilan-keterampilan dalam kegiatan seni tari 4. Untuk mengetahui manfaat seni tari
D. Metode Penulisan
1. Metode Studi Pustaka Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Sebelum kami melakukan observasi terlebih dahulu kami mengumpulkan berbagai teknik mengajar tari untuk anak sekolah dasar, hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam mengajar anak sekolah dasar, dsb. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang kami diperoleh dari buku-buku dan sumber internet. 2. Metode Observasi Setelah melakukan studi pustaka, lalu kami melakukan observasi untuk melengkapi
data
yang
dibutuhkan.
Observasi
dilakukan
dengan
menganalisa terhadap sistem serta aspek-aspek lain seperti minat anak dalam menarikan salah satu tarian dari daerah Indonesia.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Observasi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan
2
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II : Pembahasan
Bab ini berisi kajian teori yang merupakan teori-teori pendukung dalam observasi yang meliputi: Hakikat Seni Tari, Pengertian Seni Tari, Aspek Kegiatan Seni Tari bagi Anak Usia Dini, Keterampilan Seni Tari, dan Manfaat kegiatan Seni Tari. Hal ini penting untuk menunjang pengajaran menari di sekolah dasar. Lalu, dalam bab ini juga berisi Implementasi Kegiatan Seni Tari di Sekolah Dasar Percobaan Setiabudi mengenai Profil Lembaga Sekolah, Kegiatan Seni Tari di Kelas 2 seperti tahap-tahap atau skenario pembelajaran dan Refleksi Hasil Kegiatan Mengajar. Dan pada subbab terakhir terdapat Evaluasi mengenai Penilaian Praktek Perkembangan Anak, Perkembangan Motivasi pada Anak dan Penilaian Guru terhadap Praktikan Bab III: Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil observasi dalam rangka menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran yang penulis berikan untuk lebih memaksimalkan pengajaran mengenai seni tari di sekolah dasar Daftar Pustaka
Daftar pustaka ini berisi tentang judul-judul buku, artikel-artikel yang terkait dalam laporan ini Lampiran
Lampiran ini berisikan foto-foto setiap pertemuan pengajaran seni tari di sekolah dasar kelas 2, dan foto-foto mengenai pentas seni anak.
3
BAB II PEMBAHASAN A. Kajian Teori 1. Hakikat Seni Tari Hakikat seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh sebagai ungkapan perasaan dan pikiran yang dituangkan melalui gerakan perpaduan raga,irama, dan rasa dengan penunjang iringan dan ruang atau latar. Seni atau kesenian merupakan suatu hasil kegiatan manusia yang indah secara individu atau kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah ,sesuatu yang bernilai estetis,suatu keterampilan khusus dalam penampilan.Tetapi dalam perkembangannya sejak masa lampau sampai sekarang merangkum segi-segi kehidupan manusia yang sangat kompleks.Adapun gerak yang dimaksud tentunya adalah gerak-gerak yang indah ,tertata,dan mengandung irama ,bukan hanya asal gerak. 2. Pengertian Seni Tari
Seni tari adalahsuatu gerak badan yang secara berirama yang dilakukan ditempat serta waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran dan seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan mimik.Suatu tarian sesungguhnya ialah sebuah kombinasi dari sebagian unsur, yakni wiraga (raga), Wirama (irama), serta Wirasa (rasa). Ketiga unsur ini melebur jadi sebuah bentuk tarian yang serasi. Unsur paling utama dalam tari yaitu sebuah gerak. Gerak tari senantiasa melibatkan suatu unsur anggota badan manusia. Unsur-unsur anggota badan itu di dalam membuat sebuah gerak tari bisa berdiri dengan sendiri, berhimpun maupun bersambungan. Agar lebih jelas lagi tentang pengertian seni tari, simak definisi-definisi menurut para ahli yang ada dibawah berikut: a. Aristoteles Menurut Aristoteles meyatakan bahwa tari ialah sebuah gerak ritmis yang bisa menghadirkan suatu karakter manusia saat mereka bertindak. b. C.Sachs Menurut C. Sachs menytakan bahwa tari ialah suatu pelafalan jiwa manusia melalui suatu gerak berirama yang mempunyai nilai estetika. c. Cooric Hartong Menurut Cooric Hartong menyatakan bahwa seni tari ialah sebuah gerak-gerak badan yang diberi nuansa ritmis dan dilakukan dalam suatu ruang. d. Bagong Sudito
4
Menurut Bagong Sudito menyatakan bahwa seni tari ialah suatu seni yang berupa sebuah gerak ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia. e. Drs. I Gede Ardika Menurut Drs. I Gede Ardika menyatakan bahwa seni tari ialah sesuatu yang bisa menyatukan banyak hal hingga semua orang bisa menyesuaikan diri atau menyelaraskan geraknya menurut caranya masing-masing. f. Haukins Menurut Haukins menyatakan bahwa seni tari ialah suatu ekspresi jiwa manusia yang diubah menjadi sebuah gerak oleh imajinasi si penciptanya. g. Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay Menurut Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay menyatakan bahwa seni tari ialahsuatu bentuk seni ekspresionostis yang menggambarkan reaksi jiwa seseorang terhadap sebuah konflik dan masalah di dunia modern. h. Judith Lynne Hanna Menurut Judith Lynne Hanna menyatakan bahwa ialah suatu seni plastis dari gerak yang visual terlihat sepintas. i. K.M.A. Theodora Retno Maruh Menurut K.M.A. Theodora Retno Maruh menyatakan bahwa seni tari ialah suatu karya seni yang tidak akan pernah bersifat kontemporer. j. Kamala Devi Chattopadhyaya Menurut Kamala Devi Chattopadhyaya menyatakan bahwa ialah suatu insting atau desakan emosi di dalam diri manusia yang mendorong. 3. Aspek Kegiatan Seni Tari bagi anak usia dini Hakekat paling dalam yang hendak dicapai melalui pendidikan adalah perkembangan maksimal dari rohani dan jasmani anak. Untuk mencapainya salah satu alat/media yang dapat dimanfaatkan adalah seni tari-drama. Seni tari-drama hadir dalam kurikulum Sekolah Dasar sebagai bidang studi yang menyajikan kesempatan pada siswa SD untuk memperoleh pengalaman pengalaman seni. Pengalaman ini kemudian didayagunakan untuk menunjang usaha pendidikan. Pengalaman ini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan yang ada dalam lingkup kesadaran artistic, yaitu kesadaran seperti ketika seniman berkarya,kesadaran menghayati seperti halnya apresiator seni meghayati seni yang dihadapi. Jadi apa yang dilaksanakan oleh siswa Sekolah Dasar sama wataknya dengan kegiatan seni yang nyata-nyata sebagai kegiatan yang dapat menjadi wadah peluang ekspresi dan kreativitas. Kemudian timbul suatu pertanyaan yang harus dijawab dengan benar oleh guru,yaitu seni tari-drama yang mana yang dapat dibimbingkan kepada siswa – siswa ditingkat Sekolah Dasar? Seni tari-drama yang modern atau seni tari-drama yang tradisional atau yang lain? Hal tersebut dapat dijawab setelah anda mengenal bahwa ada dua kubu yang ekstrim dalam pembelajaran
5
seni yaitu pembelajaran seni tari untuk pendidikan calon seniman tari dan ada pembelajaran seni tari yang bersifat menunjang usaha pendewasaan anak didik. a. Pendidikan untuk Calon Seniman Pembelajaran seni tari yang berfungsi mencetak seniman tari penuh dengan norma-norma yang harus diikuti secara ketat. Latihan demi latihan dilakukan secara terus menerus sampai memperoleh tingkat keterampilan yang dapat dibanggakan. Gerakan demi gerakan dapat dilakukan dengan tepat tanpa salah. Hal ini dapat kita lihat pada masyarakat di pulau Bali antara tahun 70-80an. Disana dikenal pendidikan tari yang disistemkan secara pewarisan. Istilah lainnyaa dalah “Parentl Succession” (menyerahkan warisan orang tua). Dalam system ini orang tua yang memiliki keterampilan menari mewariskan kecakapan menarinya kepada anak-anaknya. Sehingga semua anak-anak di Bali waktu itu bisa menari dengan baik. Seiring berkembangnya zaman, tradisi tersebut di Bali mulai luntur, namun tetap masih ada keluarga yang melestarikan tradisi tersebut. Ada sistem lain yang juga berkembang di sana, yaitu systemnyantrik (appreatice). Sistem ini menunjukkan pemindahan kecakapan keseniman dari seniman yang sudah matang (master) kepada generasi calon seniman.Sistemnyantrik banyak kita temukan di daerah-daerah di Indonesia lainnya disamping Bali, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya. Biasanya seniman ini memiliki tempat untuk melatih siswa-siswinya.Di Jawa Tengah yang terkenal dengan system pencantrikan adalah di Padepokan Bagong Kussudiardjo. Selanjutnya pendidikan seniman seni tari berkembang juga menjadi pendidikan formal yang dikenal bersistem akademik. Bentuknya berupa sekolah-sekolah tari atau akademi tari. Lewat pendidikan sekolah ini dihasilkan seniman-seniman tari hasil swasta, seperti ISI, SMKI, dan IKJ. Ketiga system diatas, semuanya dimaksudkan mencetak murid-muridnya menjadi seni mantari yang dapat melakukan gerak-gerak tari dengan mahir. b. Pembelajaran SeniTari-Drama untuk Pendewasaan Anak Didik Pembelajaran tari-drama yang kedua yang bersifat membantu pendewasaan anak. Pendayagunaan seni tari-drama memiliki fungsi yang bersifat edukatif. Dengan demikian konsep seni tari-drama sebagai sarana/media pendidikan adalah konsep pendidikan yang paling sesuai bagi anak-anak SD. Secara umum konsep seni tari-drama sebagai sarana pendidikan berfungsi untuk: 1) Membantu perkembangan dan pertumbuhan anak.
6
2) Membina perkembangan estetika 3) Membantu menyempurnakan kehidupan Fungsi-fungsi tersebut diatas tidak dimaksudkan membentuk anak menjadi penari atau seniman tari, namun semata-mata untuk perkembangan mental, fisik dan perasaan estetika . Secara khusus fungsi pendidikan seni tari drama di SD akan diuraikan berikut ini. Fungsi Seni Tari-Drama Di SD
Pendidikan seni tari-drama di SD mempunyai fungsi membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, memberi perkembangan estetik, dan membantu penyempurnaan kehidupan. Oleh karena itu pendidikan seni tari-drama di SD tidak berupa latihan-latihan untuk menjadikan anak-anak SD, penari jaipong, penari topeng, atau penari-penari lain yang terkenal. Walaupun ada di antara anak-anak SD yang memiliki bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu bukan merupakan tujuan yang utama. Bakat itu dapat dibina tersendiri. c. Fungsi SeniTari-Drama untuk Membantu Pertumbuhandan Perkembangan Anak Pertumbuhan adalah proses berkelanjutan yang meliputi perkembangan dari semua kecakapan dan potensi anak. Pengalaman seni tari-drama memberikan kesempatan bagi kelangsungan proses tersebut. Peranan seni tari-drama dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilihat antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan fisik, mental dan estetik, memberi sumbangan ke arah sadar diri, membina imajinasi kreatif dan memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah. 1) Seni Tari-Drama Meningkatkan Pertumbuhan Fisik, Mental, dan Estetik Jenis pengalaman seni untuk meningkatkan pertumbuhan fisik ditunjukkan dengan perkembangan motorik anak dalam dalam gerak-gerak bebas dalam menari. Kegiatan ini memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang. Karena kegiatan-kegiatan dalam melakukan gerak-gerak tari juga melibatkan kesadaran estetik, maka pertumbuhan estetik juga mendapat kesempatan untuk tumbuh. Misalnya kelas rendah melihat gerak-gerak binatang contohnya kupu. Anak akan mencoba menirukan gerak sayap kupu sedang bergerak terbang dengan caranya sendiri. Ada yang dengan tangan terlentang digerakkan naik turun, ada yang ditekuk dan kemudian digerakkan naik turun. Berlangsungnya kegiatan ini telah melibatkan proses mental yaitu visualisasi hasil pengamatan yang sekaligus menjadi pengalaman yang bersifat estetik.
7
2) Seni Tari-Drama Memberikan Sumbangan ke Arah Sadar Diri Melalui kegiatan seni tari-drama keunikan anak akan terbina. Karenanya anak dapat mengenali dirinya sendiri dengan baik. Dengan demikian self anak akan berkembang, dan ini menyebabkan tumbuhnya inisiatif, kemampuan mengkritik, kepemimpinan dan kreasi. Anak merasakan keberadaannyamemiliki arti. Terutama jika dia diberi peran tertentu dalam suatu kegiatan artistik/estetik, misal dalam diskusi kecil antar teman tentang sebuah gerak binatang berpasangan, mereka akan aktif dan saling memberikan sumbangan pikiran. Anak juga merasakan akibat-akibat dari perbuatannya sehingga inisiatif untuk mencari bentuk-bentuk yang lain yang dirasakan lebih baik, akan selalu dilakukan. Proses ini menjadi dasar untuk kemampuan mengkritik dan memimpin. Jika awalnya anak-anak kelas rendah ke “aku”nya masih besar, maka pada kelas tinggi hal tersebut makin hari makin akan menghilang, berubah menjadi rasa sosial. 3) Seni Tari-Drama Membina Imajinasi Kreatif Imajinasi kreaatif itu sangat vital bagi anak SD. Oleh karena itu setiap usaha pendidikan ke arah menumbuh-kembangkan imajinasi kreatifmerupakan usaha yang sangat baik. Contohnya seorang anak SD akan selalu berkhayal bahwa dia akan menjadi tokoh yang kuat, disegani sehingga dalam imajinasinya dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah. Gerak-gerak dan mimik yang dilakukan sangat menggambarkan kuatnya suatu imajinasi tertentu. Jika diberi kesempatan menirukan gerak binatang buas dia akan benar-benar berkhayal seandainya aku menjadi harimau. Kegiatan-kegiatan bermain dalam aneka gerak akan membina imajinasi mereka, sehingga secara langsung akan berkembang. 4) Seni Tari-Drama Memberi Sumbangan ke Arah Pemecahan Masalah Pemecahan masalah merupakan hal yang penting dalam pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Seni tari-drama memberi sumbangan terhadap perkembangan pemecahan masalah. Dalam aktivitas seni tari-drama anak SD dapat memunculkan gagasan-gagasannya yang menjadi benar-benar konkrit. Motivasi guru memang sangat diperlukan agar anak selalu dapat menyelesaikan persoalan sendiri. Jika belum dapat, dianjurkan agar diselesaikanantar teman sampai mempunyai keputusan-keputusan tertentu. Manusia akan selalu menghadapi masalah, sehingga melalui kegiatankegiatan tari-drama, siswa SD juga terlatih untuk memecahkan masalah. 5) Seni Tari-Drama Memurnikan Cara Berfikir, Berbuat, dan Menilai Melalui kegiatan seni tari-drama, kehidupan siswa SD dapat diperkaya melalui proses penjelajahan tersebut, dibutuhkan penyusunan pengalaman
8
secara kreatif dan sensitif. Jika siswa SD bermain, aktivitas mereka juga melibatkan pikiran. Jika mereka menirukan gerak alam atau binatang mereka juga berpikir bahwa gerak-gerak yang dilakukan seperti apa yang mereka amati. Aktivitas ini akan memberikan pertanyaan “apakah gerakanku” baik. Keputusan yang diberikan tersebut akan menjadi proses menilai yang bijaksana, sehingga dapat dipastikan mereka akan melakukan pengubahan pengubahan untuk sesuatu yang lebih baik. 6) Seni Tari-Drama Memberikan Sumbangan Kepada Perkembangan Kepribadian Usaha-usaha mematangkan kepribadian dalam senitari-drama dapat dilakukan guru dengan cara membantu penyesuaian rasa emosional peserta didik, membantu menghilangkan perasaan terikat, membantu menghilangkan perasaan takut, membantu menekan kekecewaan, memberikan kepercayaan, serta mendorong anak agar selalu berbuat positif. Hal-hal tersebut dapat dilakukan lewat semua kegiatan pembelajaran seni tari-drama. Sebagai contoh ada siswa anak SD yang takut jika melakukan gerak. Halini perlu disiasati guru, agar siswa tersebut tidak menjadi lebih takut, misalnya akibat diminta memperagakan gerak tari di depan kelas. Tentu diperlukan siasat-siasat tertentu untuk mengatasi hal itu. Misalnya memperagakan gerak dengan temannya terlebih dahulu. Dalam perkembangannya dapat diungkap disini bahwa kegiatan seni tari-drama yang dapat mengobati kekecewaan, menghilangan rasa takut tersebut, akan dapat berfungsi sebagai sarana penyembuh atau terapi. Pada perkemabangan berikutnya siswa kemudian dapat menyesuaikan diri, dengan kepribadian yang makin matang. d. Seni Tari-Drama Membina Perkembangan Estetik Perkembangan estetik dapat dibina melalui kegiatan seni seni taridrama yang berupa penghayatan, apresiasi, ekspresi dan kreasi. Melalui seni tari-drama anak akan terlatih, penghayatan menjadi kuat dan keputusan visual akan berkembang menjadi peka kritis. Cara melatih pancaindra dan seluruh anggota tubuh harus melalui proses kegiatan tanpa paksaan, dengan memperhitungkantiga faktor berikut ini: 1) Harus mengembangkan konsep-konsep baru. 2) Harus menciptakan situasi yang dapat memberikan dorongan untuk memacu kegiatan dengan penuh ketelitian 3) Harus menjadi kesempatan belajar menilai terhadap apa yang dilakukan. Seni tari-drama adalah proses mewujudkan perasaan dengan melibatkan kesadaran estetik dan keputusan kritis. Orang yang telah berkembang perasaan estetisnya akan sanggup mengapresiasi kualitas seni dan pen galaman
9
sehari-hari. Cara mengembangkan apresiasi dalam bentuk melihat menurut pendidikan seni modern, dianggap belum sempurna, sehingga harus dilengkapi dengan terlibatnya keputusan terhadap apa yang dilihatnya. Untuk itu perlu diberikan kesempatan untuk membahas, mengkritik, mendiskusilkan,dan menilai responsi seni dan lain-lain. Ekspresi berkedudukan vital dalam pendidikan seni tari-drama, karena ia memberikan kesempatan berkembangnya partisipasi individu di dalam membentuk pendapat dan sikap sosial. Seni tari-drama memberi dorongan terhadap kelangsungan ekspresi anak-anak karena setiap kegiatan seni selalu menyajikan kesempatan bagi anak didik untuk untuk mempertahankan kebebasan berekspresi. Daya kreatif tetap terpendam di dalam diri tiap anak kalau tidak ditolong pemunculannya. Daya kreatif berbeda dengan bakat dalam seni. Seni disajikan bagi semua anak. Baik yang mempunyai bakat maupun tidak. Tujuan pendidikan seni tari-drama di SD bukan untuk mengembangkan bakat seni tari-drama melainkan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak. e. Seni Tari-Drama Membantu Menyempurnakan Kehidupan Unsur kehidupan yang mendorong ekspresi akan mendatangkan pengetahuan bagi anak didik. Sebaiknya keinginan anak untuk mengetahui kehidupan, akan menyempurnakan kehidupan anak. Oleh karena itulah seni tari-drama dapat memberikan bantuan menyempurnakan kehidupan anak didik yang antara lain ditunjukkan dengan kehidupan yang kreatif dan kehidupan sosialyang baik. Ekspresi seni tari-drama dapat berlangsung dalam kegiatan individu maupun kegiatan kelompok. Dalam kegiatam kelompok siswa SD belajar membagi pengalamannnya yaitu pengalaman dalam hal bahan, alat-alat dan dalam hal menghargai kemampuan orang lain. Ini berarti kebiasaan sosial dikembangkan secara baik, seperti kerja sama, tanggung jawab, percaya diri sendiri dan inisiatif. Untuk maksud itu pendidikan seni tari-drama perlu direncanakan dalam kegiatan-kegiatan yang meliputi kehidupan di rumah dan dimasyarakat. Kegiatan seni yang mengembangkan potensi indivual dan sosial akan menjadikan anak-anak lebih sadar terhadap efisiensi secara ekonomis dalam masyarakat. Bagi anak-anak berbakat, kegiatan seni memberikan kesempatan untuk berlatih dalam seni tari-drama. Di samping kegiatan-kegiatan yang ditentukan oleh jadwal sekolah, anak-anak mendapatkan kesempatan
10
menggunakan waktu senggangnya untuk latihan-latihan seni tari-drama secara serius, sehingga terbuka horizon baru bagi hobi, bagi pekerjaan sampingan dan pekerjaan kejujuran untuk sumber nafkah di kemudian hari. 4. Keterampilan Seni Tari Untuk mencapai kata "terampil" tentu anak harus mencapai karakteristik-karakteristik dari gerak terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa karakteristik gerak anak. Karakteristik gerak pada anak umumnya mereka dapat melakukan dengan berbagai kegiatan-kegiatan pergerakan menirukan Apabila seorang guru dapat menunjukkan kepada anak didik suatu action yang dapat diamati (observable), maka anak akan mulai membuat tiruan action tersebut sampai pada tingkat otot-ototnya dan dituntut oleh dorongan kata hati untuk menirukannya. Bahwa dalam perkembangan umumnya anak dapat melakukan kegiatan-kegiatan bergerak sebagai berikut : a. Menirukan, seperti yang telah penulis ungkapkan sebelumnya dalam upaya pengembangan kreativitas tari bahwa dalam bermain anak senang menirukan sesuatu yang dilihat. Anak dapat menirukan gerakan-gerakan yang dilihat baik dari televisi ataupun gerakangerakan yang secara langsung dilakukan oleh orang lain, berdasarkan tema maupun gerakangerakan binatang yang diamati. b. Manipulasi, dalam kegiatan ini anak-anak secara spontan menampilkan berbagai gerak-gerak dari obyek yang diamatinya. Namun dalam pengamatan dari obyek tersebut anak akan menampilkan sebuah gerakan yang hanya disukainya. c. keseksamaan (precision). Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dan memproduksi suatu kegiatan tertentu. d. artikulasi, yang utama disini anak didik telah dapat mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan urutan/sikuen tepat diantara pada action yang berbeda-beda. e. naturalisasi, tingkat terakhir dari kemmapuan psikomotorik adalah apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut. Keterampilan penampilan ini telah sampai pada kemapuan yang paling tinggi dan action tersebut ditampilkan dengan pengeluaran energi yang minimum (sunaryo,1984). Menurut Kamtini dan Husni Wardhi Tanjung dalam bukunya yang berjudul Bermain Melalui Gerak dan Lagu secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa karakteristik gerak fisik anak adalah :
11
d.
a.
b.
c.
d.
a. Sederhana b. Bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu c. Gerak anak menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang berada di sekitarnya Anak juga menirukan gerak-gerak binatang. Seorang guru dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak SD harus memperhatikan dua hal yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari karakteristik atau ciri-ciri gerak anak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memberikan tari yang sesuai dengan karakteristik anak yaitu ada beberapa butir yang harus diketahui antara lain : Tema Bahwa pada umumnya anak-anak selalu menyenangi apa yang pernah dia lihat. Dari apa yang dilihatnya secara tidak disadari atau disadari dengan spontan. Anak akan menirukan gerak-gerak yang sesuai dengan apa yang pernah dilihatnya. Dari gerak-gerak yang pernah dilihat dan diamati oleh anak maka dapat dijadikan suatu tema. Tema-tema yang pada umumnya disenangi oleh anak-anak TK/SD diantaranya adalah tingkah laku binatang seperti : kucing, anjing, burung, kupu-kupu, bebek dan lain-lain. Anak juga menirukan tingkah laku manusia seperti : ayah, ibu, dokter, insinyur dan lain-lain. Contohnya tingkah laku binatang seperti: kucing,anjing,burung ,dll serta tingkah laku manusia seperti: ayah,ibu,dokter dll. Bentuk Gerak Bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik tari anak-anak, pada umumnya gerak-gerak yang dilakukannya tidaklah terlalu sulit dan sangat sederhana sekali. Mengingat pada dasarnya imajinasi anak TK/SD itu tinggi dan mempunyai daya kreativitas yang tinggi pula. Dan bentuk-bentuk gerak yang biasa dilakukan adalah bentuk gerak-gerak yang lincah, cepat dan seakan menggambarkan kegembiraannya. Misalkan : bentuk gerak jalan ditempat dengan tepuk-teuk tangan Bentuk Iringan Dilihat dari karakteristik anak yang senang bergerak dengan gembira, anak TK/SD biasanya menyenangi musik iringan yang menggambarkan kesenangan dan kegembiraan. Terutama lagu-lagu anak yang mudah diingat, misalnya : lagu kelinciku, kebunku, kupu-kupuku dan lainlain.Misalnya : lagu keleinciku,kebunku,kupuku,dll Jenis Tari
12
Apabila suatu karya cipta gerak tari sudah tersusun dan menjadi satu kesatuan tari anak, maka dibentuklah menjadi satu bentuk tari dan sebuah jenis tari yang sesuai dengan karakteristik dan sifat anak TK /SD yang memiliki sifat kegembiraan atau kesenangan, geraknya yang lincah dan sederhana, dan iringan musiknya pun mudah dipahami oleh anak.Misalkan tari gembira, tari kupu-kupu,tari kelinci, dll Berdasarkan karakteristik diatas, jika seorang anak bisa menirukan atau mengerjakan tarian sesuai karakteristik, maka anak tersebut dapat dikatakan terampil. 5. Manfaat Kegiatan Seni Tari a) Manfaat Output Seni Tari Secara Output kesenian tari dapat dibedakan menjadi dua kelompok manfaat yakni sebagai hiburan dan sebagai komunikasi. Adapun penjelasanya adalah sebagai berikut: 1) Manfaat tari sebagai hiburan Berbagai macam tarian tradisional yang ada di Indonesia seperti tari piring, kipas, jaipong, yapong, saman, pendet, kecak, tari topeng, gambyong, barong, tari sekapur sirih dan lain sebagainya memang memiliki manfaat sebagai hiburan. Maksud dari hiburan disini jelas dapat kita katakan bahwa adanya tarian-tarian yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang tentu akan memberikan hiburan bagi para penonton. Tak heran jika berbagai jenis tarian baik tarian tradisional maupun tari gaya baru sering ditampilkan di panggung pentas guna memberikan hiburan bagi para penonton. 2) Manfaat tari sebagai komunikasi Dilain sisi, tari-tarian yang ditampilkan dalam suatu acara tertentu memiliki nilai komunikatif terhadap orang yang melihatnya. Untuk lebih jelasnya dapat kita contohkan Tari Kipas dari Gowa. Disamping mengenakan busana khas Gowa properti utama yang digunakan dalam tarian ini ialah kipas. Selain hal tersebut gerakan-gerakan dalam Tarian Kipas memiliki makna dan filosofi yang menggambarkan sifat seorang wanita berdarah Gowa yang lemah lembut, setia terhadap pasangan, serta sangat menghormati laki-laki khususnya pasangannya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa gerakan-gerakan dalam tarian memiliki pesan tertentu untuk disampaikan kepada orang lain atau para penikmat. Dengan adanya komunikasi yang disampaikan melalui gerakan tari inilah diharapkan para penikmat mampu menerjemahkan ke dalam situasi dan kondisi tertentu yang
13
tengah terjadi atau di alami oleh seseorang di wilayah tertentu. Tak heran jika tari juga kerap disebut sebagai alat komunikasi. b) Manfaat Input Seni Tari Selain dari kedua manfaat di atas tentunya seni tari juga memiliki manfaat secara input atau bagi para penari dalam kehidupan sehari-hari, adapun manfaat tari bagi para personil penari dapat kita sampaikan sebagai berikut. 1) Memberikan ketrampilan khusus Sebagaimana telah kita baca dalam pengertian seni tari di awal artikel tadi, gerakan-gerakan dalam tarian tentu akan menambahkan ketrampilan khusus bagi para penari baik dalam bentuk tarian tradisional, maupun tarian seperti Tari Piring, Kipas, Jaipong, Yapong, Saman, Pendet, Kecak, Tari Topeng, Gambyong, Barong, Tari Sekapur Sirih maupun tarian yang telah mengalami inovasi yang kemudian disebut dengan tari gaya baru. Dengan demikian semakin banyak seorang penari menguasai gerakan tari tradisional maupun tari gaya baru maka dapat dikatakan ketrampilan nya bertambah. 2) Memberikan kepuasan Dengan memiliki ketrampilan serta dapat memberikan hiburan terhadap orang lain dengan gerakan tari secara otomatis seorang penari merasakan puas akan hasil dari usaha yang telah dilakukannya selama ini. Tak hayal jika tari dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para personilnya. 3) Menyehatkan tubuh Meskipun tarian tidak termasuk dari salah satu cabang olahraga, namun gerakan serta metode yang ada didalamnya diyakini dapat membatu tubuh kita untuk senantiasa terjaga dalam kondisi sehat. Secara logika seseorang yang lebih banyak bergerak akan memiliki tubuh yang lebih sehat bahkan diyakini kuat dengan menari secara teratur tubuh kita akan menjadi langsing. Jika tidak percaya coba saja kita lihat penari mana yang memiliki tubuh gemuk atau obesitas? Jikapun ada maka jumlahnya tidak akan lebih dari 50%. 4) Meningkatkan sikap koordinasi Meskipun tidak tercantum dalam pengertian seni tari, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan melakukan tarian khususnya tarian yang dilakukan secara kelompok tentunya akan meningkatkan sikap koordinasi di masing-masing personil.
14
Dan bukan hal yang mustahil bagi para penari memiliki kemampuan lebih dalam hal empati terhadap orang lain, kepedulian kepada sesama, bahkan dapat membaca gerak tubuh seseorang. B. Implementasi Kegiatan Seni Tari di Sekolas Dasar Percobaan 252 Setiabudi 1. Profil Lembaga Sekolah Dasar Percobaan Negeri 252 Setiabudi Nama Sekolah : Sekolah Dasar Pecobaan Negeri Setiabudi Alamat Sekolah : Jl. Sarirasa Blok.4 Sarijadi Bandung 40151 Telp.(022) 2013447 Nama Kepala Sekolah : Drs. Setiawan M.M Nama Guru Wali Kelas 2B : Janita, S.Pd Jumlah Ruangan Kelas : 18 Ruangan Jumlah Siswa Kelas 2B : a. Perempuan 18 siswi b. Laki-laki 18 siswa
2. Kegiatan Seni Tari di kelas 2 Pertemuan 1 Pada pertemuan pertama mengenalkan tentang tarian-tarian nusantara kepada anak. Kemudian mengenalkan tentang Tari Janger dan daerah asalnya kepada anak dan melakukan tanya jawab untuk mengetahui pengetahuan anak tentang tarian nusantara. Memperkenalkan gerakan tari janger mula-mula diperagakan oleh pengajar, anak hanya memperhatikan saja.Setelah itu anak mengikuti gerakan yang diintruksikan oleh pengajar. Pada pertemuan satu diperkenalkan 4 gerakan kepada anak.
Pertemuan 2 Melanjutkan pertemuan yang pertama mengulangkembali gerakan pada pertemuan pertama untuk menilai sebera jauh siswa memahami gerakan yang telah diajarakan. Kemudian memperlihatkan gerakan tari janger secara keseluruhan menggunakan musik.Setelah itu siswa melanjutkan ke gerakan selanjutnya sampai akhir.Pada pertemuan kedua mengulang-ngulang tarian agar siswa hapal.Setelah itu siswa mulai bisa menari tanpa diintruksikan oleh guru, semua siswa mulai di tes menari karena akan dipilih 5 orang untuk menari janger menggunakan kostum yang telah disediakan. Dan terpilih lah 5 orang siswa perempuan dan anak yang lain tetap menari janger walau tanpa kostum yang telah disediakan. Anak yang 5 orang terpilih mulai diberikan pola lantai dan gerakan gerakan yang beda dari anak anak 15
yang lain. Semua anak mulai menari dari awal masuk panggung seperti apa sampai selesai walaupun masih ada anak yang lupa akan gerakannya.
Pertemuan3 Pada pertemuan ke 3 siswa melakukan gladi untuk pementasan yang akan dilakukan di pertemuan ke 4. Mereka menari dari gerakan masuk hingga selesai baik itu yang 5 orang menggunakan pola lantai dan juga anak anak yang lain. Masih ada beberapa anak yang lupa gerakan ketika dipertengahan tarian tapi anak anak bisa mengatasinya dengan cepat. Setelah diakhir latihan kita mencoba pakaian yang akan digunakan ketika tampil dan memberi tahu apa saja yang harus dibawa ketika pentas seni.
Pertemuan 4 Pada pertemuan ke-4 dilaksanakan pementasan yang dilaksanakan pada 15 Desember 201. Persiapan pementasan dimulai dari persiapan make up sebelum anak anak tampil. Guru memfokuskan kepada 5 orang anak yang terpilih untuk di make updan memakaikan baju tarian yang akan digunakan, untuk anak anak yang lain mereka adayang sudah di make up dari rumah ada juga yang dimake up oleh guru. Setelah semuanya sudah siap tampil, kelas 2 mulai dipanggil untuk menari kurang lebih pada pukul 09:00 WIB mereka semua mulai menarikan tarian yang sudah diajarkan dengan baik, walaupun tetap masih ada anak yang lupa akan gerakan nya tapi mereka memberikan senyuman dan gerakan terbaiknya.
3. Refleksi Hasil Kegiatan Mengajar Setelah lima hari kami berada di SDPN 252 Setiabudi untuk mengajarkan anak-anak kelas 2 menari tarian khas daerah Bali yaitu Tari Janger, kami merasa senang karena bisa melakukan kegiatan seperti itu. Lelah kami terbayarkan ketika penampilan yang mereka suguhkan sangat berkesan untuk kami, itu menjadi satu hal yang tidak bisa kami lupakan. Kegiatan ini membuat siswa senang, bahagia dan antusias sekali. Namun tak jarang ada siswa yang tidak suka menari, jadi dia lebih cenderung diam dan tidak mau bergerak ketika kami sedang latihan, meskipun kami sudah mencoba berusaha untuk megajaknya mencoba menari. Hasil dari adanya kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 2 SDPN 252 Setiabudi sedikitnya menjadi tahu nama-nama tarian dan asal daerahnya,
16
karena di awal pertemuan kita memberi materi tentang seni tari dan tari-tarian nusantara, dan lebih khususnya lagi mengenai Tari Janger yang akan mereka tampilkan diakhir pertemuan. Mereka yang terpilih untuk menari pun dari tidak bisa menjadi bisa melakukan gerakan-gerakan dari tari Janger. Akhir pertemuan yang ditutup dengan penampilan mereka yang hebat membuat kami merasa terharu. Kami mengharapkan dengan adanya kegiatan ini, siswa akan lebih mengenal lagi tentang tari-tari nusantara dan melestarikan tari-tari tersebut terutama tari-tarian yang hampir punah. C. Evaluasi 1. Evaluasi terhadap Praktikan Praktikan belum terlalu bisa mengkondisikan kelas dengan baik karena siswa dan siswi nya lumayan aktif. Jadi untuk kedepannya praktikan harus belajar bagaiaman untuk mengelola kelas dengan baik agar siswa-siswanya dapat dikondisikan. Untuk pembekalan sebelum praktik juga sangat dibutuhkan, seperti pembuatan rencana pembelajaran, media pembelajaran, metode atau strategi pembelajaran apa yang akan diberikan kepada siswa, maka ini menjadi hal penting untuk setiap praktikan sebelum memulai pembelajaran. Seorang pendidik juga harus lebih dekat dengan para siswanya, agar ketika proses pembelajaran siswa merasa nyaman dan materi yang diberikan sampai ke hati siswa. Maka proses pembelajaran pun akan dilakukan dengan cara yang menyenangkan hati anak.
17
2. Diagram Penilaian
Penilaian Praktik Perkembangan Anak
4.5
4
3.5
3
Alifa HA
2.5
Penilaian
Nasrin Z
Putri AP 2
Shafira AP Sylvia NK
1.5
1
0.5
0
Moral & Agama
Fisik Motorik
Kognitif
Aspek yang diamati
18
Bahasa
Sosio Emosional
Penilaian Motivasi Pada Anak
4.5
4
3.5
3
2.5
Penilaian Alifa HA Nasrin Z
2
Putri AP Shafira AP 1.5
Sylvia NK
1
0.5
0
Aspek yang diamati
19
Penilaian guru terhadap praktikan
Penilaian untuk Praktikan
4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
20
BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan Pada hakikatnya seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh sebagai ungkapan perasaan dan pikiran yang dituangkan melalui gerakan perpaduan raga ,irama, dan rasa dengan penunjang iringan dan ruang atau latar. Dalam keterampilan seni tarianak dapat melakukan kegiatan-kegiatan bergerak sebagai berikut : menirukan, memanipulasi, keseksamaan, artikulasi, nalurasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memberikan tari yang sesuai dengan karakteristik anak yaitu ada beberapa butir yang harus diketahui antara lain : tema, bentuk gerak, bentuk iringan, jenis tari. Tari mempunyaimanfaat diantaranya yaitu ada manfaat output dan input. Maka dari itu di Sekolah Dasar (SD) perlu adanya seni tari baik itu berupa mata pelajaran seni ataupun ekskul karena terdapat beberapa aspek yang berhubungan dengan siswa SD dan juga terdapat keterampilanketerampilan dan maanfaat yang dapat diambil.. Implementasi kegiatan Seni Tari kami laksanakan di Sekolas Dasar Percobaan Setiabudi. Kami mengajar kelas 2b selama 4 pertemuan sampai pentas yang dilaksanakan pada 15 Desember 2017 dan siswa disana sangat antusias dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran seni tari baik perempuan mapun laki-laki. B. Rekomendasi Dalam mengajar seni tari di sekolah dasar seorang guru dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak SD harus memperhatikan dua hal yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari karakteristik atau ciri-ciri gerak anak selain itu, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memberikan tari yang sesuai dengan karakteristik anak yaitu ada beberapa butir yang harus diketahui antara lain : tema, bentuk gerak, bentuk iringan, jenis tari. Berdasarkan karakteristik diatas, jika seorang anak bisa menirukan atau mengerjakan tarian sesuai karakteristik, maka anak tersebut dapat dikatakan terampil.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.seputarilmu.com/2016/02/10-pengertian-seni-tari-menurut-para.html http://sitisumah.blogspot.co.id/2013/06/uts-bi.html?m=1 http://www.senitari.com/2015/07/pengertian-seni-tari-beserta-manfaatnya.html?m=1 Triayuningsih. 2012. Salah Satu Manfaat Tari Bagi Perkembangan Anak. [Online]. Diakses dari: https://triayuningsih.wordpress.com/2012/03/07/salah-satu-manfaat-tari-bagi perkembangan-anak/
22
LAMPIRAN
Adapun lampiran dari laporan praktik mengajar kegiatan seni tari di sekolah dasar berupa: 1. 2. 3. 4.
Skenario Pembelajaran Tari Janger Pedoman Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Dokumentasi Kegiatan belajar mengajar setiap pertemuan Ruangan kelas dan hasil praktik pembelajaran Sarana dan Prasarana SDPN 252 Setiabudi
23
DOKUMENTASI
1. Pertemuan pertama
2. Pertemuan kedua
24
3. Pertemuan ketiga
4. Pertemuan keempat
25
26