TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan Perkembangan teknologi yang semakin meningkat, salah
satunya
merupakan
adalah
suatu
dalam
kegiatan
bidang
Transportasi.
manusia
untuk
Transportasi
melakukan
suatu
perjalanandengan jarak tertentu, dari tempat yang satu ke tempat yanglain dengan menggunakan menggunakan alat transportasi.Sistem transportasi.Sistem transportasi nasional
menyelenggarakan
penumpang disseluruh
dan
barang
wilayahtanah
dari air
transprtasi suatu dan
guna
tempat
untuk
memperlancararus
ketempat
pelayanan
yang
lain
internasional.
Terselenggaranya Terselenggaranya sistem transportasiterpadu, transportasiterpadu, tertib, lancar, dan aman serta terjangkau oleh kemampuan masyarakat dalamrangka mencapai jasa transportasi yang handal dan berkemampuan tinggi.Sejak tinggi.Sejak zaman dahulu,
alat
transportasi
juga
ikut
berkembang
seiring
dengankemajuan teknologi. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa transportasi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu taransportasi darat, laut dan udara. Dimulai dengan transportasidarat dengan alat transportasinya dapat berupa kendaraan bermotor, kendaraan roda
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
empat, kereta api, dan sebagainya. sebagainya. Begitupula dengan transportasi laut. Yang akan kitabahas kali ini adalah tentang taransportasi udara, yang alat
transportasinya
transportasi
udara
adalah terletak
pesawat pada
terbang.
kecepatan
Keunggulan yang
alat
tinggi
dan
kemampuanya untuk menembus daerah yang terisolasi. Tetapi banyak juga kelemahanya,antara kelemahanya,antara lain kemampuan angkut terbatas, sarana dan prasarananya mahal, serta biayaoperasinya juga mahal. Oleh karena itu transportasi udara lebih banyak diminati untuk perjalanan jarak jauh
1.2. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai sebagai berikut: 1.
Pengertian Bandar Udara Cakrabhuana Cirebon
2.
Pengelolaan Bandar Udara Cakrabhuana Cirebon
3.
Perbedaan bandar udara komersial dan dikelola oleh TNI AU
1.3. Tujuan
Setelah mempelajari dan membaca makalah ini diharapkan : 1. Mampu
mendefinisikan
tentang
pengertian
tentang
fasilitas
Bandar
Udara
Cakrabhuana Cirebon 2. Mampu
menjelaskan
cakrabhuana Cirebon
bandar
udara
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
3. Mampu menjelaskan memahami dan membedakan bandar udara yang dikelola oleh BUMN dan bandar udara yang dikelola oleh TNI AU
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN BANDAR UDARA CAKRABHUANA CIREBON
Bandar udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandarabandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Menurut
Annex
14
dari
ICAO
(International
Civil
Aviation
Organization) : Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan
(termasuk
bangunan,
instalasi
dan
peralatan)
yang
diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat". Selain itu bandar udara juga memiliki fungsi yang sama dalam hal
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
pengoperasiannya, seperti contoh bandar udara yang dikelola oleh BUMN dan bandar udara yang dikelola oleh TNI AU.
2.2. Fasilitas Bandar Udara Cakrabhuana Cirebon
Fasilitas bandara ini terdapat beberapa hal di dalamnya salah satunya adalah runway. Semua komponen fasilitas bandar udara memiliki suatu fungsi yang berbeda-beda namun memiliki tujuan yang sama dan saling menunjang satu dengan yang lainnya. Kebanyakan fasilitas bandar udara diartikan sebagai fasilitas yang
menunjang
dalam
keberhasilan
pengoperasian
penerbangannya namun pada akhirnya semua dilakukan demi untuk mewujudkan pengoperasian yang aman sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam dunia penerbangan. Keselamatan menjalankan mewujudkan
penerbangan
menjadi
pengoperasiannya terselenggaranya
hal
prioritas itu
kepuasan
utama
dalam
dikarenakan
demi
pelanggan
dalam
menggunakan jasa angkutan udara. Di indonesia beberapa bandar udara bahkan dalam hal pengurusan pengoperasiannya dilakukan dengan cara yang seefektif mungkin untuk menjadikan bandar udara yang dapat bersaing dalam memperebutkan pasar yang ada.
2.3. PENGELOLAAN BANDAR UDARA CAKRABHUANA CIREBON
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Pada umumnya kita ketahui bandar udara di Inonesia ini dikelola oleh dua instansi yang berbeda satu sama lain namun tetap memiliki kesamaan dalam hal tujuan dan priorotas utamanya. Pada periode tahun 1950-1970, fungsi bandara hanya sebagai fasilisator penerbangan yang melayani jasa air traffic operations dengan
menyediakan
infrastruktur
dan
fasilitas
untuk
penerbangan. Pada perkembangan periode 1970-1990 bandara telah
mengembangkan
penuh
bagi
masyarakat
operasinya pengguna
menjadi jasa
penyedia
penerbangan
layanan dengan
menyediakan berbagai layanan publik termasuk restoran dan tempat belanja. Mulai tahun 1990-an model bisnis bandara telah bertransformasi
dengan
menekankan
pada
pendapatan
yang
optimal. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginstruksikan seluruh pengelola bandara internasional, baik PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, maupun Kepala Bandara Unit Pelaksana Teknis (UPT), untuk segera mengimplementasikan konsep bandara ramah lingkungan (ecological airport/eco-airport). Pengelolaan bandara di Indonesia selain ditangani Departemen Perhubungan, Pemerintah juga menyerahkan sebagian bandara untuk di kelola PT (Persero) Angkasa Pura. PT. (Persero) Angkasa Pura adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara di bawah Departemen Perhubungan yang bergerak di bidang pengelolaan dan pegusahaan bandar udara di Indonesia.
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Sesuai dengan UU No 1 th 2009, mulai tahun ini kewenangan pengelolaan bandar udara seharusnya sudah diambil alih oleh apa yang disebut sebagai Otoritas Bandara. Dalam UU ini diatur otoritas bandara paling lama diimplementasikan pada tahun 2012. Selama
ini
kewenangan
tersebut
berada
di
tangan AdministraturBandara. Namun belum sempat hal ihwal otoritas bandara itu direalisasikan, sudah muncul gagasan untuk menyerahkan pengelolaan bandara kepada pihak asing. Gagasan Mustafa Abubakar itu terang saja memunculkan pendapat pro dan kontra. Konkretnya, menurut Menteri, pemerintah membuka peluang kepada investor asing untuk mengelola pengembangan Bandar Udara
Soekarno-Hatta
dengan
membentuk
anak
perusahaan
bersama PT Angkasa Pura II. Menteri menjelaskan, pemerintah terus mencari investor, baik lokal maupun asing untuk ikut melakukan
pengembangan
bandara
yang
sudah
berusia
seperempat abad tersebut. “Kami juga sedang mencari investasi yang besar untuk meningkatkan Bandara Soekarno-Hatta, dan ini terbuka sekali untuk investor asing,” katanya. Menurut dia, untuk pengembangan,
nantinya
akan
dibentuk
anak
perusahaan
Bandara Soekarno-Hatta yang akan mengelola kerja sama dengan investor. Mustafa mengemukakan sejak direksi PT Angkasa Pura (AP)
II
yang
merupakan
pengelola
Bandara
Soekarno-Hatta
dilantik, Kementerian BUMN telah memberi tugas untuk membuat
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
strategi
besar
untuk
pengelolaan
dan
peningkatan
bandara
tersebut. Direksi AP II sendiri sebagaimana diungkapkan kepada AVIASI, akan menjadikan bandara yang dikelolanya berkelas dunia.
Syarat dan Aturan
Dalam
UU
Penerbangan,
hal
yang
berkaitan
dengan
kebandarudaraan diatur mulai dari Bab XI. Pasal 193 UU ini mengatur: Tatanan kebandarudaraan nasional diwujudkan dalam rangka penyelenggaraan bandar udara yang andal, terpadu, efisien, serta mempunyai daya saing global untuk menunjang pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan nusantara. Tatanan kebandarudaraan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)
merupakan
sistem
perencanaan
kebandarudaraan
nasional yang menggambarkan interdependensi, interrelasi, dan sinergi antar unsur yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis, potensi ekonomi, dan pertahanan keamanan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Tatanan kebandarudaraan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat: Peran, fungsi, penggunaan, hierarki, dan klasifikasi bandar udara; serta
Rencana
induk
nasional
bandar
udara.
Sedangkan
menyangkut Otoritas Bandar Udara diatur dalam Pasal 227 yang
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
berbunyi: Otoritas bandar udara ditetapkan oleh dan bertanggung jawab
kepada
Menteri.
Otoritas
bandar
udara
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk untuk satu atau beberapa bandar udara terdekat. Otoritas bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Pasal 228: ”Otoritas bandar udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 ayat (1) mempunyai tugas dan tanggung jawab: Menjamin keselamatan, keamanan, kelancaran, dan kenyamanan di bandar udara; Memastikan terlaksana dan terpenuhinya ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan, kelancaran, dan kenyamanan di bandar udara; Menjamin terpeliharanya pelestarian lingkungan bandar udara; Menyelesaikan
masalah-masalah
yang
dapat
mengganggu
kelancaran kegiatan operasional bandar udara yang dianggap tidak dapat
diselesaikan
oleh
instansi
lainnya;
Melaporkan kepada pimpinan tertingginya dalam hal pejabat instansi di bandar udara, melalaikan tugas dan tanggungjawabnya serta mengabaikan dan/atau tidak menjalankan kebijakan dan peraturan yang ada di bandar udara; dan Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Menteri.” Kewenangan dalam Pasal 227 ayat (1) mempunyai wewenang:
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di bandar udara; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan ketentuan keselamatan,
keamanan,
kelancaran,
serta
kenyamanan
penerbangan di bandar udara; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan ketentuan pelestarian lingkungan; Pasal 229 UU Penerbangan menyebutkan otoritas
bandar
udara
sebagaimana
Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi penggunaan lahan daratan dan/atau perairan bandar udara sesuai dengan rencana induk bandar udara; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi penggunaan kawasan keselamatan operasional penerbangan dan daerah
lingkungan
kerja
bandar
udara
serta
lingkungan
kepentingan bandar udara; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan standar kinerja
operasional
pelayanan
jasa
di
bandar
udara;
dan
Memberikan sanksi administratif kepada badan usaha bandar udara, unit penyelenggara bandar udara, dan/atau badan usaha lainnya yang tidak memenuhi ketentuan keselamatan, keamanan, kelancaran
serta
kenyamanan
penerbangan
sesuai
dengan
peraturan perundang-undangan. Pasal 230 berbunyi: ”Aparat otoritas bandar udara merupakan pegawai
negeri
sipil
yang
memiliki
kompetensi
di
bidang
penerbangan sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri.”
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Jika investor asing diberi kepercayaan untuk mengelola bandara, tidak bisa dimungkiri sang investor pasti tidak mau merugi. Oleh sebab itulah di dalam UU Penerbangan juga diatur soal “bisnis” pengusahaan bandar udara. Dalam Pasal 232 jelas-jelas disebutkan: Kegiatan pengusahaan bandar udara Cakrabhuana cirebon terdiri atas: a. Pelayanan jasa kebandarudaan; dan b. Pelayanan jasa terkait bandar udara. Pelayanan jasa kebandarudaraan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)
huruf
penumpang,
a
barang,
meliputi
pelayanan
dan
yang
pos
jasa
terdiri
pesawat atas
udara,
penyediaan
dan/atau pengembangan: a. Fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, manuver, parkir, dan penyimpanan pesawat udara; b. Fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang dan kargo; c. Fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah buangan. d. Lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta gedung atau bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. Pelayanan jasa terkait bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi kegiatan:
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di bandar udara, terdiri atas: Penyediaan hanggar
pesawat
udara;
Perbengkelan
pesawat
udara;
Pergudangan; Katering pesawat udara; Pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat (ground handling); Pelayanan penumpang dan bagasi; serta Penanganan kargo dan pos.
Jasa
terkait
penumpang
untuk dan
menunjang
barang,
terdiri
kegiatan atas:
pelayanan Penyediaan
penginapan/hotel dan transit; Penyediaan toko dan restoran; Penyimpanan kendaraan bermotor; Pelayanan kesehatan; Perbankan dan/atau penukaran uang; dan Transportasi darat.
Jasa
terkait
untuk
memberikan
nilai
tambah
bagi
pengusahaan bandar udara, terdiri atas: Penyediaan tempat bermain dan rekreasi; Penyediaan fasilitas perkantoran; Penyediaan fasilitas olah raga; Penyediaan fasiltas pendidikan dan pelatihan; Pengisian bahan bakar kendaraan bermotor; dan Periklanan. Pengelolaan bandara merupakan salah satu unsur yang menarik dan perlu diperhatikan. Bandara sebagai penghubung antara dunia internasional dengan dalam negeri merupakan hal yang wajib dikelola secara professional. Bandara / bandar udara
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
mencakup suatu kumpulan aneka kegiatan yang luas dengan berbagai
kebutuhan
yang
berbeda
dan
Bandara merupakan terminal tentunya.
sering
bertentangan.
Definisi terminal adalah
suatu simpul dalam sistem jaringan perangkutan. Oleh karena itu bandara dapat kita samakan dengan terminal, yang mempunyai fungsi pokok sebagai tempat :
Sebagai pengendali dan mengatur lalu lintas angkutan udara dalam hal ini adalah pesawat.
Sebagai tempat pergantian moda bagi penumpang.
Sebagai tempat naik atau turun penumpang dan bongkar muat barang/muatan.
Sebagai tempat operasi berbagai jasa seperti: perdagangan, fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas transit, promosi, dan lain-lain.
Sebagai elemen tata ruang wilayah, yakni titik tumbuh dalam perkembangan wilayah.
Dalam melakukan pengelolaan bandara yang baik tentunya harus didasarkan pada usaha yang efektif dan efisien. Efektif dan Efisien adalah dua konsepsi utama untuk mengukur kinerja pengelolaan / manajemen. Definisi efektif adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Selain itu juga dapat disamakan dengan memilih
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
pekerjaan yang harus dilakukan atau cara/metoda yang tepat untuk mencapai tujuan. [Handoko, 1998; 7] Efektif ini dalam pengelolaan bandara dalam diterjemahkan dalam usaha berikut ini : 1. Kapasitas Mencukupi. Dalam artian prasarana dan sarana cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa Terpadu, Dalam artian antarmoda dan intramoda dalam jaringan pelayanan saling berkaitan dan terpadu. 2. Cepat dan Lancar. Dalam artian penyelenggaraan layanan angkutan dalam waktu singkat, dengan indikasi kecepatan arus per satuan waktu. 3. Definisi efisien adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar
,
memperoleh keluaran (hasil, produktivitas,
kinerja) yang lebih tinggi daripada masukan (tenaga kerja, bahan,
uang,
meminimumkan mencapai
mesin, biaya
keluaran
memaksimumkan
dan
waktu)
penggunaan yang
keluaran
yang
sumber
telah dengan
digunakan daya
untuk
ditentukan,
atau
jumlah
masukan
terbatas [Handoko, 1998; 7] .
Efisien ini dalam pengelolaan bandara dalam diterjemahkan dalam usaha berikut ini : 1. Biaya
terjangkau.
Dalam
artian
penyediaan
layanan
angkutan sesuai dengan tingkat daya beli masyarakat pada
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
umumnya dengan tetap memperhatikan kelangsungan hidup usaha layanan jasa angkutan. 2. Beban publik rendah. Artinya pengorbanan yang harus ditanggung
oleh
pengoperasian
masyarakat
sistem
sebagai
perangkutan
konsekuensi harus
dari
minimum,
misalnya: tingkat pencemaran lingkungan. 3. Memiliki kemanfaatan yang tinggi. Dalam artian tingkat penggunaan prasarana dan sarana optimum, misalnya: tingkat muatan penumpang dan/atau barang maksimum. Selain itu juga ada faktor lain yang mempengaruhi juga untuk mengukur kinerja pengelolaan / manajemen agar berkualitas baik yaitu ke-andalan bandara tersebut. Definisi andal adalah pelayanan yang dapat dipercaya, tangguh melakukan pelayanan sesuai dengan penawaran atau “janji”-nya dan harapan/ tuntutan konsumen. Andal ini dalam pengelolaan bandara dalam diterjemahkan dalam usaha berikut ini : 1. Tertib, Dalam artian penyelenggaraan angkutan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan norma yang berlaku di masyarakat. 2. Tepat dan Teratur. Berarti dapat diandalkan, tangguh, sesuai dengan jadwal dan ada kepastian. 3. Aman dan Nyaman. Dalam artian selamat terhindar dari kecelakaan, bebas dari gangguan baik eksternal maupun
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
internal,
terwujud
ketenangan
dan
kenikmatan
dalam
perjalanan. 4. Bandara sebagai suatu simpul dari suatu sistem transportasi udara dewasa ini memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu pintu gerbang negara dari negara lain. Selain itu juga bandara merupakan salah satu infrastruktur transportasi yang wajib ada dalam setiap negara ini sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena setiap waktu terjadi pergerakan lalu-lintas pesawat yang datang dan pergi ke atau dari sebuah bandar udara baik dari dalam maupun luar negeri, yang meliputi data pesawat, data penumpang, data barang angkutan berupa cargo, pos dan bagasi penumpang yang tentunya hal ini berarti terjadi aktivitas ekonomi. Pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur bandara tentunya hal yang mutlak dan wajib dilakukan oleh operator bandara agar terjadi kelancaran dalam kegiatan yang berlangsung dibandara tersebut. Hal yang perlu dicermati adalah cara pengelolaan bandara tersebut harus sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen dalam pengelolaan dan pemeliharaan yaitu efektifitas, efisien, dan andal . Dimana dengan menerapkan hal tersebut, maka bandara tersebut agar sesuai kualitasnya dengan standar internasional. Bandara dewasa ini memiliki peran sebagai front input dari suatu rantai nilai transportasi udara, dituntut adanya suatu manajemen pengelolaan barang maupun manusia yang aman, efektif, dan
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
efisien sesuai standar yang berlaku secara internasional. Oleh karena itu sangat dituntut adanya kebijakan umum yang sanggup menjamin terwujudnya tata manajemen bandara yang paling efisien, efektif dan andal dalam pengelolaannya
2.4. Perbedaan Badara komersial dan Bandar Udara yang Dikelola oleh TNI AU Dalam percakapan umum sering terdengar istilah bandara, lapter, dan lanud. Ketiga istilah itu memang menunjuk pada sebuah fasilitas atau instalasi yang berkaitan dengan dunia penerbangan. Lalu, apa sih sebenarnya perbedaannya? Mari kita simak apa itu beda tiga istilah tersebut. Secara praktis, kita coba merujuk saja pada Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Oh ya, sekadar pengingat Undang-Undang ini merupakan revisi dari UU Penerbangan sebelumnya (UU Nomor 15 Tahun 1992). Jika dirunut lebih jauh, UU Penerbangan ini juga merupakan turunan dari dari Ordonansi Pengangkutan Udara (Luchtvervoer-Ordonnantie) di jaman Pemerintahan Hindia Belanda dulu kala, yaitu Staadsblaad 1939 100 jo. 101. Kalau gak percaya, lihatlah
tiket
penerbangan,
masih
ada
lho
airline
yang
mencantumkan UU No.15/1992 atau pun Ordonantie S. 1939-100 jo 101 tersebut.
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Menurut UU Penerbangan yang baru tersebut, definisi bandar udara dan pangkalan udara adalah sebagai berikut:
Bandar Udara Cakrabhuana cirebon (sering disingkat sebagai
bandara) adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Pangkalan Udara Cakrabhuana cirebon (sering disingkat sebagai
lanud) adalah kawasan di daratan dan/atau di perairan dengan batas-batas
tertentu
dalam
wilayah
Republik
Indonesia
yang
digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat udara guna keperluan pertahanan negara oleh Tentara Nasional Indonesia.
Nah, jelas, istilah bandar udara dan pangkalan udara sebenarnya merujuk pada area atau fasilitas yang sama. Perbedaannya terletak pada fungsinya apakah untuk kepentingan penerbangan sipil atau penerbangan militer. Bandar Udara adalah istilah yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan penerbangan sipil ( civil aviation ), sedangkan
pangkalan
udara
adalah
istilah
yang
umumnya
dipergunakan untuk kegiatan penerbangan militer (pertahanan negara).
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
Permasalahannya, terkadang menjadi rancu karena ada beberapa bandara dan lanud itu sebenarnya merupakan satu obyek atau area yang sama. Bedanya hanyalah pada kepentingan untuk kepentingan penerbangan militer dan penerbangan sipil, yang secara fisik tampak pada lokasi parkir pesawat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan terminal penumpangnya berikut aksesnya ke moda transportasi lainnya. Contohnya adalah Lanud Halim Perdanakusuma milik TNI AU yang juga dipergunakan sebagai bandar udara untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan Lanud Adisumarmo Surakarta, keduanya merupakan pangkalan udara untuk penerbangan militer TNI AU dan di dalamnya juga dipergunakan untuk melayani penerbangan sipil sehingga juga disebut Bandara Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Lanud Ahmad Yani Semarang merupakan pangkalan militer untuk penerbangan TNI AD, dan di dalamnya juga dipergunakan untuk melayani penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Demikian pula Lanud Juanda Surabaya sejatinya merupakan pangkalan militer TNI AL. Fasilitas terbangun di sebelah utara runway merupakan fasilitas atau bangunan untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Bandara-bandara yang berada di kawasan pangkalan udara tersebut sering disebut sebagai civil
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
enclave airport (kurang lebih berarti bandar udara sipil dalam kawasan militer). Sebaliknya kegiatan penerbangan militer yang menumpang pada bandar udara sipil disebut military enclave airport . Contohnya adalah Bandara Sepinggan Balikpapan dan Bandara Juwata Tarakan. Di kedua bandara tersebut terdapat fasilitas militer untuk kepentingan penerbangan militer. Beberapa bandar udara di Indonesia juga dibuat dan dioperasikan secara murni sebagai bandar udara untuk melayani penerbangan sipil.
Contohnya
adalah:
Bandara
Soekarno-Hatta
Jakarta,
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (terminal baru dan airside area yang baru), dan beberapa bandar udara lainnya. Lantas, untuk penerbangan dinas kepolisian itu termasuk penerbangan militer atau penerbangan sipil? Sesuai dengan UU Penerbangan tersebut, penerbangan selain kepentingan pertahanan negara pada dasarnya mengacu dan tunduk pada otoritas penerbangan sipil sehingga
penerbangan
dinas
kepolisian
termasuk
sebagai
penerbangan sipil. Selain itu, dalam UU Kepolisian yang baru pun sebenarnya
didefinisikan
dengan
jelas
bahwa
kepolisian
merupakan institusi sipil dan status personil kepolisian adalah termasuk sebagai pegawai negeri sipil. Istilah Lapangan Terbang (Lapter) memang tidak dikenal dalam Undang Undang Penerbangan di Indonesia. Lapangan terbang
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
nampaknya merupakan terjemahan dari kata airfield . Dalam beberapa referensi terkait, istilah lapangan terbang ini merujuk pada suatu wilayah daratan dan perairan yang digunakan sebagai tempat mendarat dan lepas landas pesawat udara, termasuk naik turun penumpang dan bongkar-muat barang. Tetapi fasilitas yang terdapat di lapangan terbang pada umumnya hanya fasilitasfasilitas pokok untuk menunjang penerbangan dan tidak selengkap seperti di sebuah bandar udara. Pada beberapa bandar udara khusus yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan tambang atau kehutanan, sering dipergunakan istilah lapangan terbang tersebut. Istilah “pelabuhan udara” rupanya dalam era sejarah terdahulu pernah menjadi istilah standar dari “bandar udara”. Pada era terdahulu memang ada Direktorat Pelabuhan Udara dan unit organisasi
Pelabuhan
Udara.
Pelabuhan
merupakan terjemahan dari kata asing
udara
nampaknya
airport , sebagaimana
Pelabuhan adalah terjemahan dari kata asing port yang merujuk pada Pelabuhan Laut. Sayangnya, pada Bagian atau Jurusan atau Departemen Teknik Sipil Transportasi di beberapa perguruan tinggi, baik negeri maupun
swasta
rupanya
masih
mempergunakan
istilah
Perencanaan Lapangan Terbang atau Perencanaan Pelabuhan Udara untuk bagian dari mata kuliahnya. Nampaknya menjadi
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
sesuatu yang khas di negeri ini, dunia praktisi tampaknya selalu selangkah di muka dibandingkan dunia pendidikan dan penelitian. Pada dasarnya semua pengelolaan bandar udara adalah memiliki tujuan
yang
memberikan
sama
yaitu
kepuasan
dalam
pada
hal
pelanggan
penanganannya untuk
dalam
mendapatkan
pangsa pasar yang ada demi memajukan pendapatan bandar udara tersebut. Ada beberapa hal yang menjadikan sebuah bandar udara melakukan perombakan yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu salah satunya adalah masalah pengelolaan bandar udara. BUMN merupakan salah satu badan yang banyak memegang pengelolaan bandar udara di indonesia kemudian yang sisanya adalah
dikelola
oleh
TNI
AU
atau
ikut
campur
dalam
pengelolaannya. Pasti semua itu memberikakn dampak dalam kinerja bandara tersebut entah itu dari segi sistem kerja atau cara dalam memajukan bandar udara tersebut. Pada dasarnya bandar udara yang dikelola oleh TNI AU adalah berawal dari bandara tersebut yang awal mula digunakan dalam hal pengkhususan TNI AU, namun dengan berembangnya zaman bandara semakin berubah dengan memberikan andil komersial di dalamnya yang dianggap menguntungkan dalam segi pendapatan bandar udara tersebut, seperti bandar udara yang ada di malang dan lainnya.
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pengelolaan bandara perlu perencanaan dan komunikasi yang intens kepadamasyarakat, pekerja, perusahaan-perusahaan dalam industri penerbangan dankekuatan politik. Sementara itu, pihak yang kontra dan pesimistis terhadap privatisasijuga perlu berpikir lebih jernih dan tidak hanya terjebak pada romantisme lokal dan menutup mata akan rendahnya kualitas pelayanan public fasilitas umum. Pelibatan
swasta
sebenarnya
dapat
dilakukan
melalui
beberapa skema. Operations and management contractdengan penguasaan kontrak manajemen dan leasing bandar udara selama periodeyang disepakati. Kemudian operations and management contract with major capitalexpenditure, yaitu penguasaan kontrak manajemen dan leasing Bandar udara selama periode waktu tertentu disertai konsesi. Konsesi itu bergantung padakesepakatannya, apakah itu build-transferopcrate,
bnild-leasc-operate,
danbnild-rehabilitate-operate-
transftr contracts. Kedua kesepakatan itu tidakmemengaruhi kepemilikan pemerintah terhadap aset bandar udara yang
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
dimiliki. Olehkarena itu, tipe kerja sama tersebut, terutama operations
and
managementcontract
with
major
capital
expenditure, paling banyak direalisasikan dalamkerja sama pemerintah dan swasta dalam” pengelolaan badar udara. Maka
sebenarnya
pengelolaan
dilakukan
demi
untuk
memajukan bandar udara tersebut mungkin dengan cara yang berbeda diantara keduanya dengan menerapkan sistem yang berbeda pula di dalamnya. 3.2. Saran
Sebaiknya pengelolaan bandar udara cakrabhuana cirebon dilakukan dengan tujuan yang sama yaitu untuk memajukan bandar udara tersebut dengan memberikan pelayanan yang maksimal pada pelanggannya bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan individu di dalamnya. Maka sudah sepantasnya
pemerintah
ikut
serta
dalam
mengontrol
pergerakan semua bandar udara yang ada di indonesia dengan
cara
pengelola maksimal
memberikan
bandar
udara
dalam
arahan
dan
pada
semua
memberikan
pergerakan
ke
otoritas
jaminan
yang
depannya.
TUGAS MATA KULAIH LAPANGAN TERBANG BANDAR UDARA CAKRABUANA CIREBON
DAFTAR PUSTAKA
1.
Wikipedia // penerbangan indonesia
2.
Buku panduan bandara cakrabhuana cirebon
3.
Novalfaraichi.blogspot.com