TUGAS MATA MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF KUALITATIF TEKNIK PENGUMPULAN DATA DATA DENGAN OBSERVASI OBSERVASI
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif Dosen Pengampu : Sofwan Indarjo, S.KM, M.Kes
Disusun oleh : Rombel No!i No!i"# "#ni ni D$i D$i R#h R#h#% #% n' n'ii
() ()))* ))**+ *+
F#i%u,# Um#mi
()))*+
A%um Mu Mus'i-#s#%i
()))*(
.ess" .ess" Anni-e Pu'%i
()))*/)
0URUSAN ILMU KESEHAT KES EHATAN AN MAS.ARAKAT FAKULT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN KEOLAHRA GAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG /*+
1
KATA PENGANTAR
Puji sukur ke hadirat !llah S"T atas segala rahmat, #erkah dan karunia$ %a, sehingga makalah ang #erjudul 1Te-ni- Pen2um3ul#n D#'# 4en2#n Obse%!#si5
dapat terselesaikan dengan #aik. Makalah ini disusun untuk
memenuhi mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif di &urusan Ilmu Kesehatan Masarakat pada 'akultas Ilmu Keolahragaan, (ni)ersitas %egeri Semarang. Makalah ini mem#ahas tentang Teknik pengumpulan data dengan o#ser)asi. Dalam proses pem#uatan makalah ini tentu penulis mendapatkan #antuan dan arahan untuk itu, penulis mengu*apkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif Sofwan Indarjo, S.KM, M.Kes dan kepada segenap pihak ang telah mem#antu penulisan makalah ini. Semoga amal #aik dari pihak mendapatkan pahala ang #erlipat ganda dari !llah S"T. Disadari #ahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. +leh karena itu, saran dan kritik ang mem#angun sangat diharapkan guna penempurnaan kara selanjutna. Semoga makalah ini #ermanfaat.
Semarang,
Penusun
2
+kto#er -/
DAFTAR ISI
0alaman 0UDUL666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666i KATA PENGANTAR666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666ii DAFTAR ISI6666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666iii BAB I PENDAHULUAN666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666
. 1atar 2elakang................................................................................................ . Rumusan Masalah.......................................................................................... .3 Tujuan............................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN66666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666667
. Pengamatan 4+#ser)asi5.................................................................................3 . Pengamatan dan Ingatan.................................................................................3 .3 Sasaran Pengamatan.......................................................................................6 .6 2e#erapa &enis Pengamatan.........................................................................../ ./ Kele#ihan dan Kekurangan Teknik Pengamatan............................................7 .8 2e#erapa !lat +#ser)asi................................................................................7 .9 Manfaat o#ser)asi......................................................................................... . +#jek o#ser)asi............................................................................................ .7 Tahapan +#ser)asi........................................................................................3 .- Pendekatan Prosedur +#ser)asi.................................................................3
BAB III PENUTUP6666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666)
3. Simpulan.......................................................................................................6 3. Saran............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA66666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666+
3
BAB I PENDAHULUAN 6 L#'#% Bel#-#n2
Penelian kualitatif merupakan se#uah penelitian ang
digunakan untuk
mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasarakatan, kepemudaan, perempuan, olah raga, seni dan #udaa, dan lain$lain sehingga dapat dijadikan suatu ke#ijakan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan #ersama. Menurut Sugiono, 4--: -/5 ; Masalah dalam penelitian kualitatif #ersifat sementara, tentati)e dan akan #erkem#ang atau #erganti setelah peneliti #erada dilapangan<. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman ang #erdasarkan pada metodologi ang menelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti mem#uat suatu gam#aran kompleks, meneliti kata$kata, laporan terin*i dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi ang alami 4=resswell, 77: /5. 2ogdan dan Talor
4Moleong,--9:
35
mengemukakan
#ahwa
metodologi
kualitatif
merupakan prosedur penelitian ang menghasilkan data deskriptif #erupa kata$ kata tertulis maupun lisan dari orang$orang dan perilaku ang diamati. Dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah ang akan diteliti aitu 45 masalah ang di#awa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga judul proposal dengan judul laporan penelitian sama, 45 masalah ang di#awa peneliti setelah memasuki penelitian #erkem#ang aitu diperluas>diperdalam masalah ang telah disiapkan dan tidak terlalu #anak peru#ahan sehingga judul penelitian *ukup disempurnakan, 435 masalah ang di#awa peneliti setelah memasuki lapangan #eru#ah total sehingga harus diganti masalah se#a# judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulna harus diganti. Peneliti kualitatif ang meru#ah masalah atau ganti judul penelitianna setelah memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai merupakan peneliti kualitatif ang le#ih #aik, karena dipandang mampu melepaskan apa ang dipikirkan se#elumna, dan selanjutna mampu melihat fenomena se*ara le#ih luas dan mendalam sesuai dengan apa ang terjadi dan #erkem#ang pada situasi sosial
1
ang diteliti. !sumsi tentang gejala dalam penelitian kulitatif adalah #ahwa gejala dari suatu o#ek itu sifatna tunggal dan parsial. 2erdasarkan gejala terse#ut peneliti dapat menentukan )aria#le$)aria#el ang akan diteliti. ?ejala itu #ersifat holistik 4meneluruh, tidak dapat dipisah$pisahkan5 aitu situasi sosial ang meliputi 45 aspek tempat @ pla*e, 45 aspek pelaku @ a*tor, 435 aspek aktifitas @ a*ti)it, ang ketigana #erinteraksi se*ara sinergis. Kegiatan ang harus dilakukan pada penelitian kualitatif pada tahap pra$ lapangan adalah menusun ran*angan penelitian ang memuat latar #elakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, studi pustaka, penentuan lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat penelitian, ran*angan pengumpulan data, ran*angan prosedur analisa data, ran*angan perlengkapan ang diperlukan dilapangan, ran*angan penge*ekan ke#enaran data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah ang paling strategis dalam penelitian. 0al ini karena tujuan utama dari penelitian itu sendiri adalah untuk memperoleh data. Dengan demikian, maka tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data ang memenuhi standar ang ditetapkan. 6/ Rumus#n M#s#l#h 2erdasarkan latar #elakang terse#ut latar #elakang dari makalah ni adalah
;!pakah ang dimaksud dengan metode pengumpulan data dengan o#ser)asiA< 67 Tu&u#n Penulis#n 2edasarkan rumusan masalah terse#ut tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang metode pengumpulan data dengan o#ser)asi
2
BAB II PEMBAHASAN /6 Pen2#m#'#n 8Obse%!#si9
Pengamatan adalah suatu hasil per#uatan jiwa se*ara aktif dan penuh perhatian untuk menadari adana rangsangan. Mula$mula rangsangan dari luar mengenai indera, dan terjadilah pengindraan, kemudian apa#ila rangsangan terse#ut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adana pengamatan. =ontoh : se#uah
mo#il di didepan kita akan mene#a#kan pengindraan kepada kita.
!pa#ila mo#il itu menarik perhatian kita, maka akan terjadi proses pengamatan. Pada pengindraaan tidak disertai keaktifan jiwa, sdangkan pada pengamatan disertai keaktifan jiwa. Dalam penelitian pengamatan adalah suatu prosedur ang #eren*ana, ang antara lain meliputi melihat, mendengar dan men*atat sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu ang ada hu#unganna dengan masalah ang diteliti. &adi dalam melakukan o#ser)asi #ukan hana mengunjungi, ;melihat<, atau ;menonton< saja, tetapi disertai keaktifan jiwa atau perhatian khusus dan melakukan pen*atatan$ pen*atatan. !hli lain mengatakan #ahwa o#ser)asi adalah studi ang disengaja dan sistematik tentang fenomena sosial dan gejala$gejala psychis dengan jalan ;mengamati< dan ;men*atat<. +#ser)asi se#agi teknik pengumpulan data mempunai *iri ang spesifik #ila di#andingkan dengan teknik ang lain, aitu wawan*ara dan kuisioner. Kalau wawan*ara dan kuisioner selalu #erkomunikasi dengan orang, maka o#ser)asi tidak ter#atas pada orang, tetapi juga o#jek$o#jek alam ang lain. Sutrisno 0adi 4 785 mengemukakan #ahwa o#ser)asi merupakan suatu proses ang tersusun dari #er#agai proses #iologis dan psikologis. Dua diantara ang terpenting adalah proses$proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan o#ser)asi digunakan #ila penelitian #erkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala$gejala alam dan #ila responden ang diamati tidak terlalu #esar. /6/ Pen2#m#'#n 4#n In2#'#n
Ingatan adalah kekuatan jiwa untuk menerima, menimpan dan ,memproduksi kesan. Dalam pengumpulan data melalui pengamatan ini diperlukan ingatan ang
3
cepat, setia, teguh, dan luas. Ingatan ang cepat artina, dalm waktu ang singkat dapat memahami sesuatu hal tanpa menjumpai kesukaran$kesukaran. Setia, artina kesan$kesan ang telah diterimana akan disampaikan se#aik$#aikna, tidak akan #eru#ah. Teguh, artina dapt menimpaan kesan waktu lama, tidak mudah lupa. Luas, artina dapat menimpan kesan ang #anak. Tetapi pada umumna kita sulit untuk mempunai sifat$ sifat ingatan seperti terse#ut diatas. +leh se#a# itu, untuk mengatasi kelemahan ini dan untuk mengurangi tim#ulna kesalahan$kesalahan, o#ser)asi dapat dia#antu dengan jalan: . . 3. 6. /.
Mengklasifikasikan gejala$gejala ang rele)an +#ser)asi diarahkan pada gejala$gejala ang rele)an Menggunakan frekuensi pengamatan ang le#ih sering Melakukan pen*atatan dengan segera Didukung pula oleh alat$alat mekanik>elektronik seperti alat alat pemotret, film, tape recorder dan lain$lain. Pertim#angan lain diperlukannna alat$alat ini mengingat #ahwa didalam
penelitian ilmiah, #aik ang ada di la#oratorium maupun di lapangan, indera pengamtan ang pentig adalah mata dan telinga. Indera$indera terse#ut kemampuanna ter#atas, #er#eda$#eda se*ara indi)idual dan tidak lepas dari kelemahan$kelemahan. Ditam#ah pula dengan kompleksna fenomena sosial ang #erdimensi majemuk, ang , menulitkan proses pengamatan. 0al ini semua apa#ila para pengamat tidak di#antu dengan alat$alat terse#ut diatas maka akan memper#esar kesalahan ang akan dilakukan. /67 S#s#%#n Pen2#m#'#n
!pa#ila seorang peneliti terjun ke tengah$tengah masarakat akan dijumpai #anak sekali kenataan atau gejala$gejala sosial ang dijadikan sasaran pengamatan. Tetapi tidak semua ang dilihat dan diamati itu diperlukan dalam penelitian. +leh kerena itu, dalam menghadapi sasaran pengamatan, peneliti akan menjumpai kesukaran dalam menentukan apa ang harus diamati dan diperhatikan dengan seksama, dan apa ang dia#aikan. Pem#atasan tentang sasaran pengamatan ini, se#aikna dipertim#angakan terle#ih dahulu se#elum peneliti memulai mengadakan pengamatan. (ntuk mem#anu pem#atasan sasaran penelitian ini, peneliti dapat mempelajari teori$ teori apapun ataupun pengetahuan$ pengetahuan tentang su#stansi penelitian ang
4
#ersangkutan. Dari sisni akan diperoleh gam#aran mengenai kenataan$kenataan ang perlu diperhatian dalam mempelajari masalah sosial tertentu termasuk kesehatan. Misalna kita akan mengamati ststus sosisal ekonomi seseorang, disamping kit dapat mengamati kekaaanna, kita juga dapat mengamati gejala$ gejala lain ang menunjukan tinggi rendahna status sosial orang terse#ut, ang semua ini dapat dipelajari dalam literatur atau pengalaman$pengalaman. Disamping itu untuk menentukan #atasan sasaran pengamatan diperlukan kerangka teori atau kerangka konsep ang merupakan teori atau konsep$konsep dan hipotesis, ang telah disusun dalam suatu ran*angan penelitian. Kemudian konsep ataupun hipotesis terse#ut dija#arkan pada instrumen ang le#ih konkret 4misalna formulir pengamatan5. /6)6 Bebe%#3# 0enis Pen2#m#'#n
Dari segi pelaksaan pengumpulan data , o#ser)asi di#edakan menjadi paricipant observation 4o#ser)asi #erperan serta5 dan non paricipant observation. . +#ser)asi #erperanserta 4 paricipant observation) Pada jenis pengamatan ini, pengamat 4observer 5 #enar$#enar mengam#il #agian dalam kegiatan$kegiatan ang dilakukan oleh sasaran pengamatan 4obsever 5. Dengan kata lain pengamat ikut aktif #erpatisipasi pada aktifitas dalam kontak sosial ang ang diselidiki jenis teknik ini, #iasana digunakan didalam penelitian ang #ersifat eksploratif atau dalam penelitian kualitatif. Mula$mula jenis pengamatan ini dipakai dalam penelitian di#idang atropologi, tetapi akhirna diterapkan pula terhadap kesatuan$kesatuan sosial lainna. Di #idang kesehatan dapat digunakan #iasana untuk penelitian$penelitian ang terkait dengan perilaku kesehatan, pola makan, gaa hidup, perilaku penggunaan jam#an keluarga, dan se#againa. Suatu hal ang perlu diperhatikan didalam o#se)asi partisipatif ini adalah jangan sampai mereka 4o#ser)er5 tahu #ahwa pengamatan ang #erada ditengah$ tengah mereka sedang memperhatikan gerak$gerik mereka. +leh karena itu, pada pen*atatan$pen*atatan ang di#uat oleh pengamat jangan sampai terlihat oleh sasaran pengamatan. !pa#ila o#ser)er tahu #ahwa mereka sedang diperhatikan 4diamati5, maka akan terjadi kemungkinan$kemungkinan se#agai #erikut : . Tingkah laku mereka akan di#uat$#uat . Keper*aaan mereka terhadap pengamat akan hilang, ang akhirna menutup diri dan selalu #erprasangka.
5
3. Dapat menggangu situasi dan relasi pri#adi 6. !ki#at dari ini semua kemungkinan akan diperoleh data informasi ang #iasa !gar o#se)er partisipatif ini #erhasil, perlu diperhatikan hal$hal se#agai #erikut: . Dirumuskan gejala apa ang harus dio#ser)er . Diperhatikan *ara pen*atatan ang #aik, sehingga tidak menim#ulkan 3. 6. /. 8.
ke*urigaan. Memelihara hu#ungan #aik dengan o#ser)er. Mengetahui #atas intensitas partisipasi Menjaga agar situasi dan iklim psikologis tetap wajar Se#aikna pendekatan pengamatan dilakukan melalui
tokoh$tokoh
masarakat setempat4ke person5 Dalam hal intensitasna, o#ser)asi partisipatif dapat digolongkan menjadi dua aitu: . +#ser)asi partisipatif partill4se#agian5, ang hana mengam#il #agian pada kegiatan$kegiatan tertentu saja, dimana tingkah laku$tingkah laku ang akan diamati tim#ul . +#se)asi partisipatif penuh, dengan ikut serta pada semua kegiatan sosial ang ada. Sudah #arang tentu, kedua jenis partipatif ini dalam rangka pengamatan pengumpulan
data
mempunai
kelemahan$kelemahan
dan
kele#ihan$
kele#ihan masing$masing. . +#ser)asi %onpartisipan Kalau dalam o#ser)asi partisipan peneliti terli#at langsung dalam akti)itas orang$orang ang sedang diamati, maka dalam o#ser)asi nonpartisipan peneliti tidak terli#at dan hana se#agai pengamat independen. Misalna dalam suatu Tempat Pemungutan Suara 4TPS5, peneliti dapat mengamati #agaimana perilaku masarakat dalam hal menggunakan hak pilihna, dalam interaksi dengan panita dan pemilih lainna. Peneliti men*atat dan menganalisis dan selanjutna dapat mem#uat kesimpulan tentang perilaku masarakat dalam pemilihan umum. Pengumpulan data dengan o#ser)asi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data ang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai$ nilai di#alik perilaku ang tampak, ang teru*apkan dan ang tertulis. Dalam suatu proses produksi peneliti dapat mengamati #agaimana mesin$ mesin #ekerja dalam mengolah #ahan #aku, komponen mesin mana ang masih
6
#agus dan ang kurang #agus, #agaimana kualitas #arang ang dihasilkan, dan #agaimana performance tenaga kerja atau operator mesinna. Sedangkan dari segi instrumentasi ang digunakan, maka o#ser)asi dapat di#edakan menjadi o#ser)asi terstruktur dan tidak terstruktur. a. +#ser)asi Terstruktur +#ser)asi terstruktur adalah o#ser)asi ang telah diren*anakan se*ara sistematis, tentang apa ang akan diamati, kapan dan dimana tempatna. &adi o#ser)asi terstruktur dilakukan apa#ila peneliti telah tahu dengan pasti tentang )aria#el apa ang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian ang telah teruji )aliditas dan relia#ilitasna. Pedoman wawan*aa terstruktur atau angket tertutup dapat juga digunakan se#agai pedoman untuk melakukan o#ser)asi. Misalna peneliti akan melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai ang #ertugas dalam pelaanan IM2 4Ijin Mendirikan 2angunan5, maka peneliti dapat menilai setiap perilaku dan u*apan dengan menggunakan instrumen ang digunakan untuk mengukur kinerja karawan terse#ut. #. +#ser)asi Tidak Terstruktur +#ser)asi tidak terstruktur adalah o#ser)asi ang tidak dipersiapkan se*ara sistematis tentang apa ang akan dilaksanakan. 0al ini dilakukan karena peneliti tidak tahu se*ara pasti tentang apa ang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen ang telah #aku, tetapi hana #erupa ram#u$ram#u pengamatan. Dalam suatu pameran produk industri dari #er#agai negara, peneliti #elum tahu pasti apa ang akan diamati. +leh karena itu peneliti akan melakukan pengamatan #e#as, men*atat apa ang menarik, mealkukan analisis dan kemudian di#uat kesimpulan. Selain itu juga ada jenis o#ser)asi ang lain aitu o#ser)asi eksperimental. Obse%!#si E-s3e%imen'#l
Dalam o#ser)asi ini observee di*o#a atau dimasukkan ke dalam suatu kondisi atau situasi tertentu. Kondisi dan situasi itu di*iptakan sedemikian rupa sehingga gejala atau perilaku ang akan di*ari atau diamati akan tim#ul. Pengamatan dilakukan dengan amat teliti, karena pada umumna gejala$gejala sosial itu sulit untuk ditim#ulkan lagi meskipun dalam situasi dan kondisi ang sama.
7
Dalam jenis o#ser)asi ini semua kondisi dan faktor$faktorna dapat diatur dan dikendalikan, maka o#ser)asi eksperimental ini juga dise#ut pengamatan terkendali. Keuntungan dari pengamatan terkendali ini antara lain: orang tidak perlu menunggu terlalu lama tim#ulna suatu gejala atau tingkah laku ang diperlukan. Se#a# gejala atau tingkah laku ang sulit tim#ul dalam keadaan normal, dengan stimulus atau kondisi terse#ut gejala$gejala dapat mun*ul. Misalna: ang sengaja di*iptakanitu, gejalana gejala frustasi, ketekunan, agresi, reaksi, dan se#againa. %amun demikian, pengamatan jenis ini mempunai kelemahan$kelemahan karena hasilna sering ;#ias;. 0al ini dise#a#kan karena orang$orang ang menjadi sasaran pengamatan seolah$olah dipaksa untuk meninggalkan lingkungan mereka ang asli, dan memasuki suatu tempat atau ruangan ang asing #agi mereka sehingga apa ang dilakukan mereka ditempat atau situasi ang asing ini #er#eda dengan tingkah laku mereka di tempat asal mereka. &adi, kemungkinan tingkah laku mereka selama di dalam per*o#aan di#uat$#uat. Sedikit untuk mengurangi kelemahan ini kadang$kadang digunakan “one way screen”, aitu suatu alat ang memungkinkan pengamat melihat segala sesuatu ang terjadi atau ang diper#uat oleh observee di #elakang laar, sedangkan orang ang diamati tidak melihat pengamat 4 observer 5. 0al ini akan le#ih menjamin observee dapat #er#uat #e#as dan wajar. Sering juga o#ser)asi eksperimental ini dise#ut o#ser)asi terkontrol, kerena dengan sengaja proses atau gejala$gejalana diusahakan agar dapat dekendalikan dan dikontrol. Pengamatan sema*am ini #anak dilakukan dalam la#oratorium ilmiah. Klinik khusus, ruang$ ruang penelitian dan se#againa ang mengadakan penelidikan terhadap gejala kealaman dan fenomena sosial ang sedehana, termasuk perilaku. Tetapi pada kenataan gejala sosial itu sangat kompleks, di mana satu gejala sosial itu #erada di tengah matrix sosial ang luas dan riil, ang kondisi dan situasina sulit untuk dikontrol. Maka tim#ullah o#ser)asi tidak terkontrol, karena kondisi dan situasina tidak dikendalikan oleh pengamat untuk kemudian dilakukan
pengontrolan.
(ntuk
mempelajari fenomena
menggunakan teknik o#ser)asi partisipatif. /6+ Kelebih#n 4#n Ke-u%#n2#n Te-ni- Pen2#m#'#n
8
sosial ini
dapat
Kelebih#n: •
Merupakan *ara pengumpulan data ang murah, mudah, dan langsung dapat
•
mengamati terhadap ma*am$ma*am gejala. Tidak mengganggu, sekurang$kurangna tidak terlalu mengganggu pada
•
sasaran pengamatan observee). 2anak gejala$gejala psychis penting ang tidak atau sukar diperoleh dengan
•
teknik angket ataupun inter)iew, tetapi dengan metode ini mudah diperoleh Dimungkinkan mengadakan pen*atatan se*ara serempak kepada sasaran pengamatan ang le#ih #anak. Ke-u%#n2#n:
•
2anak peristiwa psychis tertentu ang tidak dapat diamati, misalna harapan, keinginan, dan masalah$masalah ang sifatna sangat pri#adi, dan
•
lain$lain. Sering memerlukan waktu ang lama sehingga mem#osankan, karena tingkah
•
laku atau gejala ang dikehendaki tidak mun*ul$mun*ul. !pa#ila sasaran pengamatan mengetahui #ahwa mereka sedang diamati, mereka akan dengan sengaja menim#ulkan kesan$kesan ang menenangkan,
•
atau #erperilaku ang di#uat$#uat. Sering su#jekti)itas dari observer tidak dapat dihindari.
/6( Bebe%#3# Al#' Obse%!#si
Seperti ang telah disinggung didepan #ahwa pelaksanaan o#ser)asi agar dengan *ermat memperoleh data, diperlukan #e#erapa alat #antu pendukung pengamatan ini. !lat alat terse#ut antara lain. 6 he;- Lis'
!dalah suatu daftar untuk men<*ek<, ang #erisi nama su#jek dan #e#erapa gejala serta identitas lainna dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal mem#erikan *he*klist pada daftar terse#ut ang menunjukkan adana gejala atau *iri dari sasaran pengamatan. =he*klist dapat #ersifat indi)idual dan juga dapat #ersifat kelompok. Kelemahan *he*klist ini adalah hana dapat menajikan data ang kasar saja, hana men*atat ada atau tidakna suatu gejala. =ontoh *he*klist dapat dilihat di#awah ini:
9
=hek*klist Kelompok N#m#
F#-'o% < Gel# Disiplin Ke*erdasan Ketekunan Keterampilan !li B B ) $ #adu B B ) B *holik B B $ $ dadana B B ) $ Kelemahan *he*klist adalah hana dapat menajikan data ang kasar se#a# hana
men*atat ada tidakna gejala , kurang mem#erikan jawa#an ang #ersifat kualitatif. /6 S-#l# Penil#i#n8R#'in2 S;#le9
Skala ini #erupa daftar ang #erisikan *iri$*iri tingkah laku ang di*atat se*ara #ertingkat. Rating S*ale ini dapat merupakan satu alat pengumpulan data untuk mengelompokkan, menggolongkan,dan menilai seseorang atau suatu gejala. Skala penilaian ini ada #erma*am ma*am #entuk antara lain: a5 2entuk Kuantitas ang menggunakan skors atau ranking . *ontoh: Penilaian terhadap gejala tertentu se#agai #erikut Gel#
Kerjasama Kerajinan Pertisipasi ketekunan
S-o%s 3 6
/
Pengamat penilai
E
mem#erikan sesuai
atau tinggal skors dengan
pendapatna , sesuai dengan gejala ang diamati sendiri, dan menurut ;judgement< sendiri. #5 2entuk Deskripsi =ontoh : Penilaian terhadap kerja sama Kerjasama : $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$3$$$$$$$$$6$$$$$$$$$$/ /C Dapat>mau #ekerjasama dengan orang lain. 6C Kadang$kadang mau #ekerjasama. 3C Mau #ekerjasama tetapi dengan orang$orang tertentu saja. C Tidak mau #ekerjasama se*ara #aik dengan orang lain pada #idang tertentu C Tidak mau #ekerjasama dengan oranlain sama sekali. Pengamat mem#erikan tanda *he*k pada nilai 4angka5 sesuai dengan pendapatna sehu#ungan dengan pertanaan$pertanaan terse#ut. *5 2entuk grafis =ontoh : 2ekerja Mandiri 4independent*5
10
4 5 Selalu Minta Petunjuk
4 5 2iasana Minta Petunjuk
4 5 Dlm hal Tertentu Perlu Petunjuk
4 5 Sewaktu "aktu Minta Petunjuk
4 5 2ekerja 2aik #ila Di#iarkan Sendiri
Pengamat mem#erikan tanda *he*klist pada skala gejala ang telah tersusun. Kelemahan dari skala penilain ini antara lain sangat su#jektif dan sangat kaku. Sehingga kurang mem#erikan kesempatan luas kepada o#ser)er. 76 D#='#% Ri$#"#' Kel#-u#n 8Ane;4o'#l Re;o%49 !dalah *atatan *atatan mengenai tingkah laku seseorang4o#ser)er5 ang luar #iasa atau sifatna khas . =atatan sema*am ini ke*uali di#uat oleh pengamat seringpula di#uat oleh guru pemimpin organisasi,pendeta,direktur
perusahaan. Pada
prisnsipna harus di#uat se*epat mungkin dalam kala peristiwa itu terjadi atau sesudah terjadi. Dengan *atatan u*apan atau tingkah laku tertentu dari anggota masarakat. )6 Al#' > Al#' Me-#ni- !at alat ini antara lain : alat perekam, alat fotografi, film, tape re*order, kamera telefisi dan se#againa. !lat terse#ut setiap saat dapar diputar kem#ali untuk memungkinkan mengadakan analisis se*ara teliti. /6? M#n=##' obse%!#si
Menurut Patton se#agaimana dikutip %asution, manfaat o#ser)asi adalah se#agai #erikut . Dengan o#ser)asi dilapangan peneliti akan le#ih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh padangan ang holistik atau meneluruh. . Dengan o#ser)asi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan se#elumna. Pendekatan induktif mem#uka kemungkinan melakukan penemuan. 3. Dengan o#ser)asi peneliti dapat melihat hal$hal ang kurang atau tidak diamati orang lain. Khususna orang ang #erada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap #iasa dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawan*ara.
11
6. Dengan o#ser)asi, peneliti dapat menemukan hal$hal ang sediana tidak akan terungkapkan oleh responder dalam wawan*ara karena #ersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lem#aga. /. Dengan o#sesr)asi, peneliti dapat menemukan hal$hal ang diluar persepsi responder, sehingga penelliti memperoleh gam#aran ang kompeerhensif. 8. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hana mengumpulkan data ang kaa, tetapi juga memperoleh kesan$kesan pri#adi, dan merasakan suasana atau situasi sosial ang diteliti.
/6@ Ob&e- obse%!#si
+#ek penelitian kualitatif ang di o#ser)asi menurut spradle dinamakan situasi sosial, terdiri atas tiga komponen aitu tempat, pelaku dan aktifitas. Tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang #erlangsung. Pelaku atau orang$ orang angs sedang memainkan peran tertentu. Kegiatan ang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial ang sedang #erlangsung. /6 T#h#3#n obse%!#si
Menurut spadle tahapan o#ser)asi ada tiga aitu o#ser)asi des*ripstif, o#ser)asi terfokus, o#ser)asi terseleksi. Perhatikan gam#ar #erikut : T#h#3#n Des-%i3'i=
T#h#3#n R#4u-si
T#h#3#n Sele-si
Memasuki situasi sosial: da, tempat, aktor, akti)itas
Menentukan fokus: memilih diantara ang telah dideskripsikan
Mengurai fokus : menjadi komponen ang le#ih rin*i
/6*
Pen4e-#'#n P%ose4u% Obse%!#si
!da sejumlah kriteria ang dapat digunakan dalam memilih teknik o#ser)asi ang akan digunakan untuk sesuatu siklus tindakan per#aikan dalam rangka penelitian tindakan kelas. !dapun kriteria ang dimaksud adalah : . &enis data ang diperlukan dalam rangka penerapan suatu siklus tindakan per#aikan. . Indikator$indikator ang rele)an ang termanifestasikan dalam #entuk tingkah laku guru dan siswa. 3. Prosedur perekaman ang paling sesuai
12
6. Pemanfaatan data dalam analisis dan refleksi.
13
BAB III PENUTUP 76 Sim3ul#n
Teknik pengumpulan data merupakan langkah ang paling strategis dalam penelitian, maka tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data ang memenuhi standar ang ditetapkan. Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan o#ser)asi, o#ser)asi adalah studi ang disengaja dan sistematik tentang fenomena sosial dan gejala$ gejala psychis dengan jalan ;mengamati< dan ;men*atat<. +#ser)asi #erdasarkan pelaksanaan pengumpulan data di#edakan menjadi paricipant observation dan non paricipant observation, dimana dalam melakukan o#ser)asi digunakan alat #antu pendudkung seperti *he*k list, skala penilaian, daftar riwaat kelakuan dan alat$alat mekanik. Tahapan o#ser)asi ada tiga aitu o#ser)asi des*ripstif, o#ser)asi terfokus, o#ser)asi terseleksi, dengan melakukan o#ser)asi kita #isa mendapatkan #er#agai manfaat antara lain : memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, pengalaman
langsung,
menemukan
hal$hal
ang
sediana
tidak
akan
terungkapkan oleh responder dalam wawan*ara, dan menemukan hal$hal ang diluar persepsi responden.
76/ S#%#n
Se#elum melaksanakan penelitian, se#aikna mempersiapkan teknik untuk pengumpulan data. Teknik +#ser)asi sangat disarankan dalam penelitian kualitatif karena dapat mengupas permasalahan se*ara mendalam, selain itu teknik ini le#ih murah, mudah, dan langsung dapat mengamati terhadap ma*am$ma*am gejala ang ada.
14
DAFTAR PUSTAKA
%otoatmodjo, Soekidjo, --/, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka =ipta : &akarta Sugiono, --, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), !lfa#eta : 2andung
Raharjo, Sahid, -3, Pengumpulan Data Penelitian dengan +#ser)asi, http:>>www.konsistensi.*om>-3>-6>pengumpulan$data$penelitian$ denganF3.html
15