LP ULKUS DM
A. Pengertian
Diabet Diabetes es Mellitu Mellituss (DM) (DM) adalah adalah penyak penyakit it metabo metabolik lik yang yang kebany kebanyakan akan heredi herediter ter,, dengan dengan tanda-tanda tanda-tanda hiperglikemia hiperglikemia dan glukosuria, glukosuria, disertai dengan dengan atau tidak adanya adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein ( Askandar, 2000 ). Diabetes mellitus adal adalah ah peny penyaki akitt hipe hiperg rgli like kemi miaa yang yang ditan ditanda daii oleh oleh keti ketiad adaa aan n abso absolu lutt insu insuli lin n atau atau insensitifitas sel terhadap insulin (or!in, 200"# $%&). 'lkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai inasif kuman saprofit. Adanya kuman saprofit tersebut tersebut menyebabka menyebabkan n ulkus ulkus berbau, berbau, ulkus ulkus diabetikum diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer, (Andyagreeni, 20"0). 'lkus 'lkus Diabetik Diabetik merupakan merupakan komplikasi komplikasi kronik kronik dari Diabetes Diabetes Melllitus Melllitus sebagai sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta keaatan penderita Diabetes. *adar +D+ yang tinggi memaink memainkan an perana peranan n pentin penting g untukt untukterja erjadin dinya ya 'lkus 'lkus 'iabet 'iabetik ik untuk untuk terjadi terjadiny nyaa 'lkus 'lkus Diab Diabet etik ik melal melalui ui pemb pemben entu tukan kan plak plak athero atherosk skle lero rosis sis pada pada dind dindin ing g pembu pembulu luh h darah darah,, (aidah 200$). *lasifikasi Diabetes yang utama menurut melter dan are (200"# "220), adalah sebagai berikut # ". /ipe " Diabetes Mellitus tergantung insulin (nsulin Dependent Diabetes Mellitus) 2. /ipe Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (1on-nsulin Dependent Diabetes Mellitus) &. Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan sindrom lainnya. %. Diabetes Mellitus estasional (estasional Diabetes Mellitus) B. Etiologi Menurut melter dan are (200"# "22%), penyebab dari diabetes mellitus adalah# ". Diabetes /ipe a. 3aktor genetik. b. 3aktor imunologi. . 3aktor lingkunngan.
2. Diabetes /ipe a. 'sia. b. 4besitas. . 5i!ayat keluarga.
d. *elompok genetik. 3aktor-fak 3aktor-faktor tor yang berpengaruh berpengaruh atas terjadinya terjadinya ulkus diabetikum dibagi menjadi fator endogen dan ekstrogen. ". a. b. . 2. a. b. .
3aktor endogen enetik, metabolik. Angiopati diabetik. 1europati diabetik. 3aktor ekstrogen /rauma. nfeksi. 4bat. 3akt 3aktor or utam utamaa yang yang berp berpera eran n pada pada timbu timbulny lnyaa ulku ulkuss Diab Diabet etiku ikum m adalah angipati, angipati, neur neurop opat atii dan dan infek infeksi. si.ad adan anya ya neur neurop opati ati peri perife ferr akan akan meny menyeba ebabk bkan an hila hilang ng atau atau menurunnya sensai nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatk mengakibatkan an terjadinya terjadinya ulkus pada ulkus pada kaki gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadi terjadiny nyaa atrofi atrofi pada pada otot otot kaki kaki sehing sehingga ga meruba merubah h titik titik tumpu tumpu yang yang menye menyebab babkan kan ulsestrasi pada kaki klien. Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan merasa sakit pada tungkainya sesudah ia berjalan pada jarak tertentu. Adanya angiopati tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga menyebabkan terjadinya luka yang sukar sembuh (+ein, "66&) infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai Ulkus Diabetikum akibat berkurang berkurangnya nya aliran darah atau neuropati neuropati,, sehingga sehingga faktor angipati angipati dan infeksi berpengaruh terhadap penyembuhan pen yembuhan Ulkus Diabetikum.(Askandar Diabetikum.(Askandar 200").
C. Klasifikasi 7agner 7a gner ("68&) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan , yaitu# Deraja jatt 0 # /ida /idak k ada lesi lesi terb terbuk uka, a, kuli kulitt masi masih h utuh utuh deng dengan an kemu kemung ngki kina nan n diser diserta taii • Dera
• • • • •
kelainan bentuk kaki seperti 9 la!,allus 9. Dera Deraja jatt # 'lk 'lku us su superf perfis isia iall ter terb batas atas pada ada kul kulit it.. Dera Deraja jatt # 'lk 'lkus us dala dalam m men menem embu buss ten tendo don n dan dan tula tulang ng.. Deraj Derajat at # Abs Abses es dala dalam, m, den denga gan n atau atau tan tanpa pa ost osteom eomiel ieliti itis. s. Derajat Derajat : : # angre angren n jari jari kaki kaki atau atau bagian bagian dist distal al kaki kaki deng dengan an atau atau tanp tanpaa seluli selulitis tis.. Dera Deraja jatt : # an angr gren en selu seluru ruh h kaki kaki atau atau seb sebag agia ian n tun tungk gkai ai
D. Patofisiologi
d. *elompok genetik. 3aktor-fak 3aktor-faktor tor yang berpengaruh berpengaruh atas terjadinya terjadinya ulkus diabetikum dibagi menjadi fator endogen dan ekstrogen. ". a. b. . 2. a. b. .
3aktor endogen enetik, metabolik. Angiopati diabetik. 1europati diabetik. 3aktor ekstrogen /rauma. nfeksi. 4bat. 3akt 3aktor or utam utamaa yang yang berp berpera eran n pada pada timbu timbulny lnyaa ulku ulkuss Diab Diabet etiku ikum m adalah angipati, angipati, neur neurop opat atii dan dan infek infeksi. si.ad adan anya ya neur neurop opati ati peri perife ferr akan akan meny menyeba ebabk bkan an hila hilang ng atau atau menurunnya sensai nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatk mengakibatkan an terjadinya terjadinya ulkus pada ulkus pada kaki gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadi terjadiny nyaa atrofi atrofi pada pada otot otot kaki kaki sehing sehingga ga meruba merubah h titik titik tumpu tumpu yang yang menye menyebab babkan kan ulsestrasi pada kaki klien. Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan merasa sakit pada tungkainya sesudah ia berjalan pada jarak tertentu. Adanya angiopati tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga menyebabkan terjadinya luka yang sukar sembuh (+ein, "66&) infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai Ulkus Diabetikum akibat berkurang berkurangnya nya aliran darah atau neuropati neuropati,, sehingga sehingga faktor angipati angipati dan infeksi berpengaruh terhadap penyembuhan pen yembuhan Ulkus Diabetikum.(Askandar Diabetikum.(Askandar 200").
C. Klasifikasi 7agner 7a gner ("68&) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan , yaitu# Deraja jatt 0 # /ida /idak k ada lesi lesi terb terbuk uka, a, kuli kulitt masi masih h utuh utuh deng dengan an kemu kemung ngki kina nan n diser diserta taii • Dera
• • • • •
kelainan bentuk kaki seperti 9 la!,allus 9. Dera Deraja jatt # 'lk 'lku us su superf perfis isia iall ter terb batas atas pada ada kul kulit it.. Dera Deraja jatt # 'lk 'lkus us dala dalam m men menem embu buss ten tendo don n dan dan tula tulang ng.. Deraj Derajat at # Abs Abses es dala dalam, m, den denga gan n atau atau tan tanpa pa ost osteom eomiel ieliti itis. s. Derajat Derajat : : # angre angren n jari jari kaki kaki atau atau bagian bagian dist distal al kaki kaki deng dengan an atau atau tanp tanpaa seluli selulitis tis.. Dera Deraja jatt : # an angr gren en selu seluru ruh h kaki kaki atau atau seb sebag agia ian n tun tungk gkai ai
D. Patofisiologi
Menurut melter dan are (200"# "22&), patofisiologi dari diabetes mellitus adalah # ". Diabetes tipe ;ada Diabetes ;ada Diabetes tipe terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel sel-sel beta beta pankre pankreas as telah telah dihan dihanurk urkan an oleh oleh proses proses autoim autoimun. un.
;enyakit Diabetes membuat gangguan> komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. ;enyakit ini berjalan kronis dan terbagi dua yaitu gangguan pada pembuluh darah besar (makroaskular) disebut makroangiopati, dan pada pembuluh darah halus (mikroaskular) disebut mikroangiopati. Ulkus Diabetikum terdiri dari kaitas sentral biasanya lebih besar disbanding pintu masuknya, dikelilingi kalus keras dan tebal. A!alnya proses pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang berefek terhadap saraf perifer, kolagen, keratin dan suplai askuler. Dengan adanya tekanan mekanik terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban terbesar. 1europati sensoris perifer memungkinkan terjadinya trauma berulang mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan diba!ah area kalus. elanjutnya terbentuk kaitas yang membesar dan akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus. Adanya iskemia dan penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi. Mikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang inadekuat menimbulkan losed spae infetion. Akhirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal, bakteria sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya, (Anonim 2006). E. Pathways Lampiran I . Manifestasi Ulkus Diabetikum akibat mikriangiopatik disebut juga ulkus panas !alaupun
nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri dibagian distal . ;roses mikroangipati menyebabkan sumbatan ". 2. &. %. $.
pembuluh darah, sedangkan seara akut emboli memberikan gejala klinis $ ; yaitu # Pain (nyeri). Paleness (kepuatan). Paresthesia (kesemutan). Pulselessness (denyut nadi hilang) Paralysis (lumpuh).
!. Komplikasi Menurut ubekti (2002# "?"), komplikasi akut dari diabetes mellitus adalah sebagai
berikut # ".
kejang. ;enyebab tersering hipoglikemia adalah obat-obat hiperglikemik oral golongan sulfonilurea.
2.
". Pemeriksaan Pen#n$ang Menurut Arora (200@# "$), pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi % hal yaitu# ". ;ostprandial Dilakukan 2 jam setelah makan atau setelah minum. Angka diatas "&0 mg>dl
mengindikasikan diabetes. 2.
dl. %. /es glukosa darah dengan finger stik, yaitu jari ditusuk dengan sebuah jarum, sample darah diletakkan pada sebuah strip yang dimasukkan kedalam elah pada mesin glukometer, pemeriksaan ini digunakan hanya untuk memantau kadar glukosa yang dapat dilakukan dirumah. $. 'rine ;emeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. ;emeriksaan dilakukan dengan ara enedit ( reduksi ).
I. Penatalaksanaan &. Medis Menurut oegondo (200?# "%), penatalaksanaan Medis pada pasien dengan Diabetes
Mellitus meliputi#
a. ") 2) &) %) b. ") 2) &) %) .
4bat hiperglikemik oral (4<4). erdasarkan ara kerjanya 4<4 dibagi menjadi % golongan # ;emiu sekresi insulin. ;enambah sensitiitas terhadap insulin. ;enghambat glukoneogenesis. ;enghambat glukosidase alfa. nsulin nsulin diperlukan pada keadaan # ;enurunan berat badan yang epat.
dinaikkan seara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah. 2. *epera!atanan 'saha pera!atan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus antara lain dengan antibiotika atau kemoterapi. ;era!atan luka dengan mengompreskan ulkus dengan larutan klorida atau larutan antisepti ringan. Misalnya rianol dan larutan kalium permanganate " # $00 mg dan penutupan ulkus dengan kassa steril. Alat-alat ortopedi yang seara mekanik yang dapat merata tekanan tubuh terhadap kaki yang luka amputasi mungkin diperlukan untuk kasus DM. Menurut melter dan are (200"# "22?), tujuan utama penatalaksanaan terapi pada Diabetes Mellitus adalah menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk menghindari terjadinya komplikasi. Ada beberapa komponen dalam penatalaksanaan Ulkus Diabetik # a.
Diet Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar untuk memberikan semua unsur makanan esensial, memenuhi kebutuhan energi, menegah kadar glukosa darah yang
tinggi dan menurunkan kadar lemak. b. +atihan Dengan latihan ini misalnya dengan berolahraga yang teratur akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian kadar insulin. . ;emantauan Dengan melakukan pemantaunan kadar glukosa darah seara mandiri diharapkan pada penderita diabetes dapat mengatur terapinya seara optimal. d. /erapi (jika diperlukan) ;enyuntikan insulin sering dilakukan dua kali per hari untuk mengendalikan kenaikan kadar glukosa darah sesudah makan dan pada malam hari. e. ;endidikan
/ujuan dari pendidikan ini adalah supaya pasien dapat mempelajari keterampilan dalam melakukan penatalaksanaan diabetes yang mandiri dan mampu menghindari komplikasi dari diabetes itu sendiri. f. *ontrol nutrisi dan metaboli 3aktor nutrisi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penyembuhan luka. Adanya anemia dan hipoalbuminemia akan berpengaruh dalam proses penyembuhan. ;erlu memonitor dl dan pertahankan albumin diatas &,$ gram>dl. Diet pada penderita DM dengan selulitis atau gangren diperlukan protein tinggi yaitu dengan komposisi protein 20, lemak 20 dan karbohidrat ?0. nfeksi atau inflamasi dapat mengakibatkan fluktuasi kadar gula darah yang besar. ;embedahan dan pemberian antibiotika pada abses atau infeksi dapat membantu mengontrol gula darah. ebaliknya penderita dengan hiperglikemia yang tinggi, kemampuan mela!an infeksi turun sehingga kontrol gula darah yang baik harus diupayakan sebagai pera!atan pasien seara total.
g. tres Mekanik ;erlu meminimalkan beban berat (!eight bearing) pada ulkus. Modifikasi !eight bearing meliputi bedrest, memakai ruth, kursi roda, sepatu yang tertutup dan sepatu khusus. emua pasien yang istirahat ditempat tidur, tumit dan mata kaki harus dilindungi serta kedua tungkai harus diinspeksi tiap hari.
bergantung pada berat dan lamanya ketidakseimbangan metabolik dan pengaruh fungsi pada organ, data yang perlu dikaji meliputi # ". Aktiitas > istirahat ejala # +emah, letih, sulit bergerak > berjalan, kram otot /anda # ;enurunan kekuatan otot, latergi, disorientas i, koma 2. irkulasi ejala # Adanya ri!ayat hipertensi, ulkus pada kaki, M akut /anda # 1adi yang menurun, disritmia, bola mata ekung &. liminasi
ejala # ;erubahan pola berkemih ( poliuri ), nyeri tekan abdomen /anda # 'rine berkabut, bau busuk ( infeksi ), adanya asites. %. Makanan > airan ejala # muntah, penurunan , haus /anda # /urgor kulit jelek dan bersisik, distensi abdomen
$. 1eurosensori ejala # ;using, sakit kepala, gangguan penglihan /anda # Disorientasi, mengantuk, latergi, aktiitas kejang ?. 1yeri > kenyamanan ejala # 1yeri tekan abdomen /anda # 7ajah meringis dengan palpitasi @. ;ernafasan ejala # Merasa kekurangan oksigen, batu dengan > tanpa sputum /anda # +apar udara, frekuensi pernafasn 8. eksualitas ejala # mpoten pada pria, kesulitan orgasme pada !anita 6. ;enyuluhan > pembelajaran ejala # 3aktor resiko keluarga DM, penyakit jantung, strok,
K. Diagnosa Keperawatan Diagnosa kepera!atan Diabetes Millitus seara teori mnurut (arpenito, +yna juall.
2000). ". angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya > menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah. 2. angguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. &. angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iskemik jaringan. %. *eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka. $. anguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. ?. ;otensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis) berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.
&.
*urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, pera!atan dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi. %. anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki. L. Inter(ensi Keperawatan &. !angg#an perf#si )erh#)#ngan *engan melemahnya+men#r#nnya aliran *arah ke *aerah gangren aki)at a*anya o)str#ksi pem)#l#h *arah. ,#$#an # mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal. Kriteria "asil #
a. Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler b. 7arna kulit sekitar luka tidak puat>sianosi. . *ulit sekitar luka teraba hangat. d. 4edema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah. e. ensorik dan motorik membaik -enana tin*akan /
") Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi -asional / dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.
2)
Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran darah # /inggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi pada waktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya. -asional/ meningkatkan melanarkan aliran darah balik sehingga tidak terjadi oedema.
&)
Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa #
menyebabkan terjadinya asokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk mengurangi efek dari stres. %)
*erja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian asodilator, pemeriksaan gula darah seara rutin dan terapi oksigen ( <4 ). -asional/ pemberian asodilator akan meningkatkan dilatasi pembuluh darah sehingga
perfusi jaringan dapat diperbaiki, sedangkan pemeriksaan gula darah seara rutin dapat mengetahui perkembangan dan keadaan pasien, <4 untuk memperbaiki oksigenasi daerah ulkus>gangren.
0. Diagnosa no. 0 !ang#an integritas $aringan )erh#)#ngan *engan a*anya gangrene pa*a ekstrimitas.
a. b. . d. ")
,#$#an # /erapainya proses penyembuhan luka. Kriteria hasil # erkurangnya oedema sekitar luka. ;us dan jaringan berkurang Adanya jaringan granulasi. au busuk luka berkurang. -enana tin*akan / *aji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan. -asional/ ;engkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan membantu
dalam menentukan tindakan selanjutnya. 2) 5a!at luka dengan baik dan benar # Membersihkan luka seara abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan yang mati. -asional/ Mera!at luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi. &) *olaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik. -asional/ insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti bioti yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darah untuk mengetahui perkembangan penyakit.
1. Diagnosa no. 1 !ang#an rasa nyaman 2 nyeri 3 )erh#)#ngan *engan iskemik $aringan. ,#$#an # rasa nyeri hilang>berkurang Kriteria hasil #
a. ;enderita seara erbal mengatakan nyeri berkurang atau hilang. b. ;enderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi nyeri . lspresi !ajah klien rileks. d. /idak ada keringat dingin, tanda ital dalam batas normal.( # &? E &@,$ 0, 1# ?0 E 80 F >menit, / # "20>80mmmenit ). -enana tin*akan / &3 *aji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien. -asional # untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien. 2) =elaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
-asional # pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi
ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan. &) iptakan lingkungan yang tenang. -asional# 5angasang yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri.
%) Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi. -asional # /eknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien. $) Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien. -asional # ;osisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk
relaksasi seoptimal mungkin. ?) +akukan massage saat ra!at luka. -asional # Massage dapat meningkatkan askulerisasi dan pengeluaran pus.
@) *olaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. -asional # 4bat-obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien.
%. Diagnosa no. % Keter)atasan mo)ilitas fisik )erh#)#ngan *engan rasa nyeri pa*a l#ka *i kaki. ,#$#an # ;asien dapat menapai tingkat kemampuan aktiitas yang
optimal. Kriteria "asil #
a. b.
;ergerakan paien bertambah luas ;asien dapat melaksanakan aktiitas sesuai dengan kemampuan ( duduk, berdiri,
berjalan ). . 5asa nyeri berkurang. d. ;asien dapat memenuhi kebutuhan sendiri seara bertahap sesuai dengan kemampuan. -enana tin*akan / &3 *aji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien. -asional # 'ntuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki pasien.
2)
eri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktiitas untuk menjaga kadar gula
darah dalam keadaan normal. -asional # ;asien mengerti pentingnya aktiitas sehingga dapat kooperatif dalam tindakan kepera!atan.
&) Anjurkan pasien untuk menggerakkan>mengangkat ekstrimitas ba!ah s esui kemampuan. -asional # 'ntuk melatih otot E otot kaki sehingg berfungsi dengan baik.
%) antu pasien dalam memenuhi kebutuhannya. -asional # Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.
$)
*erja sama dengan tim kesehatan lain # dokter ( pemberian analgesik ) dan tenaga fisioterapi. -asional # Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih
pasien melakukan aktiitas seara bertahap dan benar.
4. Diagnosa no. 4 !angg#an pemen#han n#trisi 2 k#rang *ari 3 ke)#t#han t#)#h )erh#)#ngan *engan intake makanan yang k#rang. ,#$#an # *ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi Kriteria hasil #
a. erat badan dan tinggi badan ideal. b. ;asien mematuhi dietnya. . *adar gula darah dalam batas normal. d. /idak ada tanda-tanda hiperglikemia>hipoglikemia. -enana ,in*akan /
") *aji status nutrisi dan kebiasaan makan. -asional # 'ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga
dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuat. 2) Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan. -asional
#
*epatuhan
terhadap
diet
dapat
menegah
komplikasi
terjadinya
hipoglikemia>hiperglikemia. &) /imbang berat badan setiap seminggu sekali. -asional / Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat badan merupakan salah
satu indikasi untuk menentukan diet ). %) dentifikasi perubahan pola makan. -asional / Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan.
$) *erja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet diabetik.
-asional / ;emberian insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam jaringan
sehingga gula darah menurun, pemberian diet yang sesuai dapat memperepat penurunan gula darah dan menegah komplikasi.
5. Diagnosa no. 5 Potensial ter$a*inya penye)aran infeksi (sepsis) )erh#)#ngan *engan tinggi ka*ar g#la *arah. ,#$#an / /idak terjadi penyebaran infeksi (sepsis). Kriteria "asil /
a. /anda-tanda infeksi tidak ada. b. /anda-tanda ital dalam batas normal ( # &? -&@,$0 ) . *eadaan luka baik dan kadar gula darah normal. -enana tin*akan /
") *aji adanya tanda-tanda penyebaran infeksi pada luka. -asional / ;engkajian yang tepat tentang tanda-tanda penyebaran infeksi dapat
membantu menentukan tindakan selanjutnya. 2)
Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri selama pera!atan. -asional / *ebersihan diri yang baik merupakan salah satu ara untuk menegah infeksi
kuman. &) +akukan pera!atan luka seara aseptik. -asional / 'ntuk menegah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi.
%) Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan yang ditetapkan. -asional / Diet yang tepat, latihan fisik yang ukup dapat meningkatkan daya tahan
tubuh, pengobatan yang tepat, memperepat penyembuhan sehingga memperkeil kemungkinan terjadi penyebaran infeksi. $) *olaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin. -asional / Antibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin akan menurunkan
kadar gula dalam darah sehingga proses penyembuhan akan lebih epat.
6. Dianosa no. 6 K#rangnya pengetah#an tentang proses penyakit7 *iet7 perawatan7 *an pengo)atan )erh#)#ngan *engan k#rangnya informasi. ,#$#an # ;asien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya. Kriteria "asil/
a.
;asien mengetahui tentang proses penyakit, diet, pera!atan dan pengobatannya
dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya. b. ;asien dapat melakukan pera!atan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh. -enana ,in*akan /
") *aji tingkat pengetahuan pasien>keluarga tentang penyakit DM dan gangren. -asional / 'ntuk memberikan informasi pada pasien>keluarga, pera!at perlu
mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien>keluarga. 2) *aji latar belakang pendidikan pasien. -asional / Agar pera!at dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-
kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien. &)
=elaskan tentang proses penyakit, diet, pera!atan dan pengobatan pada pasien
dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. -asional / Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. %) =elasakan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya. -asional / Dengan penjelasdan yang ada dan ikut seara langsung
dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan emasnya berkurang. $)
unakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan (
jika ada >
memungkinkan). -asional / gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah diberikan.
Daftar P#staka
;rie, A. ("66$). Patofisologi: konsep klinis proses-proses penyakit. (edisi )! =akarta# runner dan uddarth. (2002). "uku a#ar $eperawatan Medikal "edah edisi %. =akarta# Doenges, M..et all. (2000). &en'ana suhan $eperawatan. (edisi ). =akarta# elyn . ;eare (200&). natomi *isiologi+ untuk paramedis , =akarta# ;/ ramedia ye. Diagnosa kepera!atan Diagnosa kepera!atan adalah penilaian klinis tentang respon indiidu, keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan> masalah kesehatan. Aktual atau potensial dan kemungkinan dan membutuhkan tindakan kepera!atan untuk memeahkan masalah tersebut. Adapun diagnosa kepera!atan yang munul pada pasien gangren kaki diabetik adalah sebagai berikut # ". angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya > menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah. 2. angguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan. &. *ekurangan olume airan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari hiperglikemia) %. ;erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. $. angguan integritas kulit berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. ?. ntoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik. @. anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki. 8. angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh. 6. 5isiko terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan tingginya kadar gula darah. "0. emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya. "". *urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, pera!atan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. f. ;erenanaan etelah merumuskan diagnosa kepera!atan, maka interensi dan aktiitas kepera!atan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan, dan menegah masalah kepera!atan penderita. /ahapan ini disebut perenanaan kepera!atan yang meliputi penentuan prioritas, diagnosa kepera!atan, menetapkan sasaran dan tujuan, menetapkan kriteria
ealuasi dan merumuskan interensi dan aktiitas kepera!atan. a. Diagnosa no. " angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya>menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah. /ujuan # mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal. *riteria sianosis *ulit sekitar luka teraba hangat. 4edema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah. ensorik dan motorik membaik 5enana tindakan # ". Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi 5asional # dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah. 2. Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran darah# /inggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi eleasi pada !aktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya. 5asional # meningkatkan melanarkan aliran darah balik sehingga tidak terjadi oedema. &. Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa # gangren. b. Diagnosa no. 2 anguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan. /ujuan # rasa nyeri hilang>berkurang *riteria hasil # ;enderita seara erbal mengatakan nyeri berkurang>hilang . ;enderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri . ;ergerakan penderita bertambah luas. /idak ada keringat dingin, tanda ital dalam batas normal.( # &? E &@,$ 0, 1# ?0 E 80 F >menit, / # "00 E"&0 mmmenit ). 5enana tindakan # ". *aji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
5asional # untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien. 2. =elaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri. 5asional # pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan. &. iptakan lingkungan yang tenang. 5asional # 5angasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri. %. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi. 5asional # /eknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi r asa nyeri yang dirasakan pasien. $. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien. 5asional # ;osisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin. ?. +akukan massage dan kompres luka dengan 7 saat ra!at luka. 5asional # massage dapat meningkatkan askulerisasi dan pengeluaran pus sedangkan 7 sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman. @. *olaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. 5asional # 4bat Eobat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien. . Diagnosa no. & *ekurangan olume airan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari hiperglikemia) /ujuan # *lien akan memperlihatkan terjadinya tanda E tanda hidrasi yang adekuat. *riteria hasil # ;engeluaran urine yang adekuat (batas normal) /urgor kulit baik /anda-tanda ital dalam batas normal /ekanan nadi perifer jelas ;engisian kapiler baik dan membran mukosa lembab atau basah 5enana /indakan # ". ;antau tanda-tanda ital, atat adanya perubahan tekanan darah ortestastik 5asional #
%. *aji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa 5asional # Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi atau olume sirkulasi yang adekuat $. ;antau intake dan output. atat berat jenis urine 5asional # Memeberikan perkiraan kebutuhan akan airan pengganti, fungsi ginjal dan keefektifan dari terapi yang diberikan
?. 'kur berat badan setiap hari 5asional # Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status airan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan airan pengganti. @. *olaborasi pemberian terapi airan sesuai indikasi 5asional # /ipe dan jumlah dari airan tergantung pada derajat kekurangan airan dan respon pasien seara indiidual d. Diagnosa no. % angguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. /ujuan # *ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi *riteria hasil # erat badan dan tinggi badan ideal. ;asien mematuhi dietnya. *adar gula darah dalam batas normal. /idak ada tanda-tanda hiperglikemia>hipoglikemia. 5enana /indakan # ". /imbang berat badan setiap hari sesuai indikasi 5asional # Mengetahui pemasukan makan yang adekuat 2. /entukan program diet dan pola makanan pasien dibandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien 5asional # Mengindentifikasi penyimpangan dari kebutuhan &. Auskultasi bising usus, atat adanya nyeri abdomen>perut kembung, mual,muntah, pertahankan puasa sesuai indikasi 5asional # Mempengaruhi pilihan interensi %. 4bserasi tanda-tanda hipoglikemia, seperti perubahan tingkat kesadaran, dingin>lembab, denyut nadi epat, lapar dan pusing 5asional # seara potensial dapat menganam kehidupan, yang harus dikali dan ditangani seara tepat $. *olaborasi dalam pemberian insulin, pemeriksaan gula darah dan diet 5asional # angat bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah e. Diagnosa no. $ anguan integritas kulit berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. /ujuan # /erapainya proses penyembuhan luka. *riteria hasil # erkurangnya oedema sekitar luka. pus dan jaringan berkurang Adanya jaringan granulasi. au busuk luka berkurang. 5enana tindakan # ". =aga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering 5asional # *ulit bersih mengurangi keparahan luka 2. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali 5asional # Menghindari adanya penekanan lama pada area yang menonjol dan
melanarkan sirkulasi &. Monitor status nutrisi pasien 5asional # *onsumsi makanan dengan kandungan glukosa rendah, s angat membantu dalam penyembuhan luka %. 4bserasi luka # lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik,!arna airan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus 5asional # ;era!atan luka yang tepat dengan memperhatikan keaadaan luka $. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan pera!atan luka 5asional # *eterlibatan keluarga sangat diperlukan dalam pera!atan luka ?. +akukan tehnik pera!atan luka dengan steril 5asional # ;era!atan luka steril menegah terjadinya infeksi nasokomial @. *olaborasi ahli gii pemberian diet /*/;, itamin f. Diagnosa no. ? ntoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan produlsi energi metabolik /ujuan # ;asien dapat menapai tingkat kemampuan aktiitas yang optimal. *riteria tanpa diganggu 5asional # Menegah kelelahan yang berlebihan &. Diskusi ara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya 5asional # ;asien akan dapat melakukan lebih banyak kegiatan dengan penurunan kebutuhan akan energi pada setiap kegiatan %. /ingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktifitas sehari E hari yang dapat ditoleransi 5asional # Meningkatkan keperayaan diri>harga diri yang positif sesuai tingkat aktifitas yang dapat ditoleransi pasien g. Diagnosa no. @ angguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki. /ujuan # angguan pola tidur pasien akan teratasi. *riteria hasil # ;asien mudah tidur dalam !aktu &0 E %0 menit. ;asien tenang dan !ajah segar. ;asien mengungkapkan dapat beristirahat dengan ukup. 5enana tindakan # ". iptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.
5asional # +ingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan tidur>istira hat. 2. *aji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah. 5asional # mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien. &. *aji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti emas, efek obatobatan dan suasana ramai. 5asional # Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain dialami dan dirasakan pasien. %. Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi . 5asional # ;engantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri. $. *aji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasie n. 5asional # 'ntuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang tepat. h. Diagnosa no. 8 angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh. /ujuan # ;asien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota tubuhnya sear positif. *riteria persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri berhubungan dengan keadaan anggota tubuhnya yang kurang berfungsi seara normal. 5asional # Mengetahui adanya rasa negatif pasien terhadap dirinya. 2. +akukan pendekatan dan bina hubungan saling pera ya dengan pasien. 5asional # Memudahkan dalm menggali permasalahan pasien. &. /unjukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien. 5asional # ;asien akan merasa dirinya di hargai. %. antu pasien untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. 5asional # dapat meningkatkan kemampuan dalam mengadakan hubungan dengan orang lain dan menghilangkan perasaan terisolasi. $. eri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan kehilangan. 5asional # 'ntuk mendapatkan dukungan dalam proses berkabung yang normal. ?. eri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam pera!atan diri dan hargai pemeahan masalah yang konstruktif dari pasien. 5asional # 'ntuk meningkatkan perilaku yang adiktif dari pasien. i. Diagnosa no. 6 5isiko terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis) berhubungan dengan tinggi kadar gula darah.
/ujuan # /idak terjadi penyebaran infeksi (sepsis). *riteria iritasi dan infeksi $. *olaborasi antibiotik sesuai indikasi 5asional # ;enenganan a!al dapat membantu menegah timbulnya sepsis j. Diagnosa no."0 emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya. /ujuan # rasa emas berkurang>hilang. *riteria
$. erikan keyakinan pada pasien bah!a pera!at, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin. 5asional # ikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan keemasan yang dirasakan pasien. ?. erikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien seara bergantian. 5asional # ;asien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu. @. iptakan lingkungan yang tenang dan nyaman. 5asional # lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa emas pasien. k. Diagnosa "" *urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, pera!atan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. /ujuan # ;asien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya. *riteria keluarga tentang penyakit DM dan gangren. 5asional # 'ntuk memberikan informasi pada pasien>keluarga, pera!at perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien>keluarga. 2. *aji latar belakang pendidikan pasien. 5asional # Agar pera!at dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien. &. =elaskan tentang proses penyakit, diet, pera!atan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. 5asional # Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. %. =elasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya. 5asional # Dengan penjelasdan yang ada dan ikut sera langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan emasnya berkurang. $. unakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan ( jika ada > memungkinkan). 5asional # gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah diberikan. d. ;elaksanaan ;elaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap renana tindakan kepera!atan yang telah ditetapkan untuk pera!at bersama pasien. mplementasi dilaksanakan sesuai dengan renana setelah dilakukan alidasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan ermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis. etelah selesai implementasi, dilakukan dokumentasi yang meliputi interensi yang sudah dilakukan dan bagaimana respon pasien.
e. aluasi aluasi merupakan tahap terakhir dari proses kepera!atan. *egiatan ealuasi ini adalah membandingkan hasil yang telah diapai setelah implementasi kepera!atan dengan tujuan yang diharapkan dalam perenanaan. ;era!at mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana tujuan terapai# a. erhasil # prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam !aktu atau tanggal yang ditetapkan di tujuan. b. /erapai sebagian # pasien menunujukan prilaku tetapi tidak sebaik yang ditentukan dalam pernyataan tujuan. . elum terapai. # pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan prilaku yang diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan Diagnosa *epera!atan Diagnosa kepera!atan Diabetes Millitus seara teori mnurut (arpenito, +yna juall. 2000). a. angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya > menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah. b. angguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. . angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iskemik jaringan. d. *eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka. e. anguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. f. ;otensial terjadinya penyebaran infeksi (sepsis) berhubungan dengan tingginya kadar gula darah. g. *urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, pera!atan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. h. anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki. &. 3okus ntrensi dan 5asional a. Diagnosa no. " angguan perfusi berhubungan dengan melemahnya>menurunnya aliran darah ke daer ah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah. /ujuan # mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal. *riteria sianosi. . *ulit sekitar luka teraba hangat. d. 4edema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah. e. ensorik dan motorik membaik 5enana tindakan # "). Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi 5asional # dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah. 2). Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran darah # /inggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi eleasi pada !aktu istirahat), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya.
5asional# meningkatkan melanarkan aliran darah balik sehingga tidak terjadi oedema. &). Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa # gangren. b. Diagnosa no. 2 anguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. /ujuan # /erapainya proses penyembuhan luka. *riteria hasil # a. erkurangnya oedema sekitar luka. b. ;us dan jaringan berkurang . Adanya jaringan granulasi. d. au busuk luka berkurang. 5enana tindakan # ") *aji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan. 5asional# ;engkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya. 2) 5a!at luka dengan baik dan benar # M embersihkan luka seara abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan yang mati. 5asional# Mera!at luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi. &) *olaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik. 5asional# insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darah untuk mengetahui perkembangan penyakit. . Diagnosa no. & anguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan. /ujuan # rasa nyeri hilang>berkurang *riteria hasil # a. ;enderita seara erbal mengatakan nyeri berkurang atau hilang. b. ;enderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi nyeri. . lspresi !ajah klien rileks. d. /idak ada keringat dingin, tanda ital dalam batas normal.( # &? E &@,$ 0, 1# ?0 E 80 F >menit, / # "20>80mmmenit ). 5enana tindakan # "). *aji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
5asional # untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien. 2). =elaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri. 5asional # pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan. &). iptakan lingkungan yang tenang. 5asional# 5angasang yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri. %). Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi. 5asional # /eknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi r asa nyeri yang dirasakan pasien. $).Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien. 5asional # ;osisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin. ?). +akukan massage saat ra!at luka. 5asional # Massage dapat meningkatkan askulerisasi dan pengeluaran pus. @). *olaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. 5asional # 4bat-obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien. d. Diagnosa no. % *eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki. /ujuan # ;asien dapat menapai tingkat kemampuan aktiitas yang optimal. *riteria mengangkat ekstrimitas ba!ah sesuai kemampuan. 5asional # 'ntuk melatih otot E otot kaki sehingg berfungsi dengan baik. %). antu pasien dalam memenuhi kebutuhannya. 5asional # Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi. $). *erja sama dengan tim kesehatan lain # dokter ( pemberian analgesik ) dan tenaga fisioterapi. 5asional # Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih pasien melakukan aktiitas seara bertahap dan benar. e. Diagnosa no. $ angguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. /ujuan # *ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi *riteria hasil # a. erat badan dan tinggi badan ideal.
b. ;asien mematuhi dietnya. . *adar gula darah dalam batas normal. d. /idak ada tanda-tanda hiperglikemia>hipoglikemia. 5enana /indakan # "). *aji status nutrisi dan kebiasaan makan. 5asional # 'ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuat. 2).Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan. 5asional # *epatuhan terhadap diet dapat menegah komplikasi terjadinya hipoglikemia>hiperglikemia. &). /imbang berat badan setiap seminggu sekali. 5asional # Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet ). %). dentifikasi perubahan pola makan. 5asional # Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan. $). *erja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet diabetik. 5asional # ;emberian insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam jaringan sehingga gula darah menurun, pemberian diet yang sesuai dapat memperepat penurunan gula darah dan menegah komplikasi. f. Diagnosa no. ? ;otensial terjadinya penyebaran infeksi (sepsis) berhubungan dengan tinggi kadar gula darah. /ujuan # /idak terjadi penyebaran infeksi (sepsis). *riteria
*riteria keluarga tentang penyakit DM dan gangren. 5asional # 'ntuk memberikan informasi pada pasien>keluarga, pera!at perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien>keluarga. 2). *aji latar belakang pendidikan pasien. 5asional # Agar pera!at dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien. &).=elaskan tentang proses penyakit, diet, pera!atan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. 5asional # Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. %).=elasakan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya. 5asional # Dengan penjelasdan yang ada dan ikut seara langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan emasnya berkurang. $).unakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan ( jika ada>memungkinkan). 5asional # gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah diberikan. ;elaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap renana tindakan kepera!atan yang telah ditetapkan untuk pera!at bersama pasien. mplementasi dilaksanakan sesuai dengan renana setelah dilakukan alidasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan ermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis. %. aluasi etelah selesai implementasi, dilakukan dokumentasi yang meliputi interensi yang sudah dilakukan dan bagaimana respon pasien. aluasi merupakan tahap terakhir dari proses kepera!atan. *egiatan ealuasi ini adalah membandingkan hasil yang telah diapai setelah implementasi kepera!atan dengan tujuan yang diharapkan dalam perenanaan. ;era!at mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana tujuan terapai# ". erhasil prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam !aktu atau tanggal yang ditetapkan di tujuan. 2. /erapai sebagian pasien menunujukan prilaku tetapi tidak sebaik yang ditentukan dalam pernyataan tujuan. &. elum terapai pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan prilaku yang diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan. A ;1'/'; A. *esimpulan 'lkus Diabetikum adalah 'lkus diabetik merupakan komplikasi kronik dari diabetes melitus sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta keaatan penderita diabetes. *adar +D+ yang tinggi memainkan peranan penting untuk terjadinya ulkus diabetik melalui pembentukan plak atherosklerosis pada dinding pembuluh darah.(Gaidah, 200$).
3aktor-faktor yang dapat menyebabkan ulkus diabetikum adalah f aktor endogen (genetik metabolik, angiopati diabetik, neuropati diabetik) dan faktor estrogren (trauma, infeksi, obat). Ada dua teori tentang patofisiologi ulkus diabetikum, yaitu teori sorbitol (penumpukan kadar glukosa pada sel dan jaringan tertentu, dapat mentransport glukosa tanpa insulin) dan teori glikosilasi (glikosilasi pada semua protein, terutama yang mengandung senya!a lisin). Manifestasi klinik untuk ulkus diabetikum adalah ". seara akut # pain (nyeri), paleness (kepuatan), paresthesia (kesemutan), pulselessness (denyut nadi hilang), paralysis (lumpuh) 2. sumbatan kronik # stadium (asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan)), stadium (terjadi klaudikasio intermiten), stadium (timbul nyeri saat istitrahat), stadium : (terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus)) &. menurut berat ringannya # derajat 0 (tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai dengan kelainan bentuk kaki 9la!,allusH), derajat (ulkus superfiial terbatas pada kulit), derajat (ulkus dalam, menembus tendon atau tulang), derajat (abses dalam dengan atau tanpa osteomilitas), derajat : (ulkus pada jari kaki atau bagian distal kaki atau tanpa selulitas), derajat : (ulkus pada seluruh kaki atau sebagian tungkai). ;emeriksaan dignostik yang dapat dilakukan pada ulkus diabetikum yaitu pemeriksaan fisik (inspeksi dan palpasi), pemeriksaan sensorik, pemeriksaan askuler, pemeriksaan radiologis (subkutan, benda asing, osteomielisis), pemerisaan lab (darah,urin,kultur pus). ;enatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada ulkus diabetikum yaitu ". pengendalian DM (langkah a!al penanganan pasien ulkus diabetikum adalah dengan melakukan manajemen medis terhadap penyakit diabetes seara sistemik karena kebanyakan pasien dengan ulkus diabetikum juga menderita malnutrisi, penyakit ginjal kronis dan infeksi kronis) 2. strategi penegahan (edukasi kepada pasien, pera!atan kulit, kuku dan kaki serta pengunaan alas kaki yang dapat melindungi. ;ada penderita dengan resiko rendah boleh menggunakan sepatu hanya saja sepatu yang digunakan jangan sampai sempit atau sesak. ;era!atan kuku yang dianjurkan pada penderita resiko tinggi adalah kuku harus dipotong seara tranersal untuk menegah kuku yang tumbuh kedalam dan merusak jaringan sekitar), &. penanganan ulkus diabetikum # tingkat 0 ( penanganan pada tingkat ini meliputi edukasi kepada pasien tentang bahaya dari ulkus dan ara penegahan), tingkat (memerlukan debrimen jaringan nekrotik atau jaringan yang infeksi usus, pera!atan lokal luka dan pengurangan beban), tingkat (memerlukan debrimen antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur, pera!atan luka dan pengurangan beban yang lebih berarti), tingkat (memerlukan debrimen yang sudah menjadi gangren, amputasi sebagian, imobilisasi yang lebih ketat dan pemberian antibiotik parenteral yang sesuai dengan kultur), tingkat : (pada tahap ini biasanya memerlukan tindakan amputasi sebagaian atau seluruh kaki). . aran ". 'ntuk klien diharapkan mengontrol gula darah dan ontrol ke dokter atau rumah sakit setiap bulan dengan teratur, melakukan pera!atan luka, memperhatikan pola makan, olahraga dan minum obat dengan teratur. 2. 'ntuk pera!at ruangan agar masalah yang teratasi sebagian dapat melanjutkan interensi kepera!atan selanjut nya, sehingga klien sembuh guna menapai keberhasilan pera!atan dan pengobatan. &. 'ntuk institusi pendidikan diharapkan dapat melengkapi atau menambah buku-buku yang berkaitan dengan penentuan kriteria hasil, !aktu dan tujuan sehingga mahasis!a memperoleh kemudahan dalam penyusunan makalah ilmiah.
DA3/A5 ;'/A*A yaifuddin (200$). Anatomi 3isiologiI untuk mahasis!a kepera!atan (edisi &), =akarta# ;rie, A. ("66$). ;atofisologi# konsep klinis proses-proses penyakit. (edisi %), =akarta# runner dan uddarth. (2002). uku ajar *epera!atan Medikal edah edisi 8. =akarta# Doenges, M..et all. (2000). 5enana Asuhan *epera!atan. (edisi &). =akarta# 1urlatifah, ita (20"0). Makalah lmiah# Asuhan *epera!atan pada klien dengan Diabetes Mellitus. =akarta# tidak dipublikasikan http#>>yumione.!ordpress.om>2008>"2>0">kaki-diabetik> diakses pada tanggal "? =anuari 20"" http#>>!!!.google.o.id>imagesJumK"LhlKidLlientKfirefoFaLrlsKorg.moilla#id#offiialLbi!K""@%LbihK$$2LtbsKish#"LKanatomiCpankreasLr eidK"@2@"&@868LsaKNLeiKd>!!!.google.o.id>imagesJKkulitLoeKutf8LrlsKorg.moilla#id#offiialLlientKfirefoF-aLumK"LieK'/38LsoureKogLsaK1LhlKidLtabK!iLbi!K""@%LbihK$$2 diakses pada tanggal "@ =anuari 20"" http#>>mediom.blogdetik.om>2006>0&>"">ulkus-diabetik-2> diakses pada tanggal 2& =anuari 20"" http#>>internisjournal.blogspot.om>2006>02>ulkus-diabetikum.html diakses pada tanggal 2& =anuari 20"" About these ads
DAFTAR
PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, !lu"e #, $di%i
.
'akarta(
$)*.
*arpenit!. +2001. Buku %aku dia-n!%a keperawatan. $di%i . 'akarta ( $)*. D!en-e%, M. +2002. Renana A%uhan Keperawatan +Ped!"an Untuk Perenanaan dan Pend!ku"enta%ian Perawatan Pa%ien. $di%i #. $)*( 'akarta /arahap,
.A.
2010.
Perawatan
pa%ien
den-an
k!l!%t!"i
pada