Laporan Pendahuluan Diabetes Melitus
A. Tinjauan Tinjauan Umum Umum Ten Tentang tang Diabetes Diabetes Mellitus Mellitus 1. Defin Definisi isi Diab Diabete etess Melli Mellitu tuss Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang
dikarakteristikkan oleh hiperglikemia akibat defek sekresi insulin, kerja insuli insulin, n, atau atau keduany keduanyaa (ADA, (ADA, 2007). 2007). Diabet Diabetes es mellit mellitus us adalah adalah suatu suatu penyakit dimana
tubuh penderitanya
tidak bisa secara otomatis
mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. ada tubuh yang sehat pancreas melepas hormone insulin yang bertugas mengangkut gula melalui melalui darah ke otot!o otot!otot tot dan jaring jaringan an lain lain untuk untuk memaso memasok k energi energi ("angoesnprasodjo, 200#). 2. Etiol Etiologi ogi Diabe Diabete tess Meli Melitus tus Diabetes mellitus tipe $ atau Diabetes "ellitus tergantung insulin disebabkan oleh destruksi sel % pulau langerhans akibat proses autoimun. &eda &edangk ngkan an Diab Diabet etes es "ell "ellit itus us tipe tipe 2 atau atau Diab Diabet etes es "ell "ellit itus us tinda tindak k bergantung insulin disebabkan oleh kegagalan relati'e sel dan resistensi insuli insulin. n. esist esistens ensii insuli insulin n adalah adalah turunny turunnyaa kemamp kemampuan uan insuli insulin n untuk untuk meran merangs gsan ang g pengam pengambi bila lan n gluk glukos osaa oleh oleh jari jaring ngan an peri perife ferr dan dan untuk untuk mengh engham amba batt
prod produk ukssi
gluk glukos osaa
oleh oleh
hati hati..
&el &el
tida tidak k
mampu ampu
mengi mengimb mbang angii resi resist sten ensi si insu insuli lin n ini ini sepe sepenuh nuhny nya, a, arti artiny nyaa terj terjad adin inya ya defe defessiens iensii
rel relati ati'e
ins insuli ulin.
*eti *etida dakm kmam ampu puan an
ini
terl terliihat hat
dar dari
berkurangnya sekresi insulin pada raksasa glukosa, maupun pada rangsa rangsangan ngan glukos glukosaa bersam bersamaa bahan bahan perangs perangsang ang sekre sekresi si insuli insulin n lain. lain.
%era %erart rtii sel sel pancr pancreas eas meng mengal alam amii dese desens nsit itis isas asii terh terhad adap ap gluk glukos osaa ("ansjoer dkk, 200+). 3. Ep Epide idemo molog logii Diabet Diabetes es melit melitus us Di Amerika &erikat, diabetes merupakan penyebab kematian ketiga dan dan meru merupa paka kan n peny penyeba ebab b utama utama kebut kebutaa aan n pada pada oran orang g dea deasa sa akiba akibatt retinopati diabetik. ada usia yang sama, penderita diabetes paling sedikit 2,# kali lebih sering terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak tidak menderita menderita diabetes diabetes..
-ujuh -ujuh puluh lima persen persen penderi penderita ta diabet diabetes es
akhirnya meninggal karena penyakit 'askuler (&il'ia, 200#). ada tahun 200 jumlah penderita diabetes di /ndonesia meningkat tajan menjadi $ juta orang. Dimana baru #01 orang yang sadar mengidap dan diantara mereka baru sekitar sekitar 01 yang datang berobat teratur (idan, 2007). . Pato Patofis fisio iolog logii Diabe Diabetes tes Melit Melitus us ada Diabetes tipe / terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel!sel beta pancreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. 3iperglike 3iperglikemia mia terjadi akibat produksi produksi glukosa glukosa yang tidak terukur terukur oleh hati. Disamping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah. 4ika konsentrasi glukosa dalam dalam darah darah cukup cukup tinggi tinggi,, ginjal ginjal tidak tidak dapat dapat menyera menyerap p kembal kembalii semua semua glukosa yang tersaring keluar , akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urin, (&melt5er, 200$). ada Diabetes tipe // terdapat dua masalah utama yang berhubungan deng dengan an insu insuli lin, n, yait yaitu u resi resist stens ensii insu insuli lin n dan gang ganggua guan n sekr sekres esii insu insuli lin. n.
6ormalnya insulin akan ak an terikat dengan d engan reseptor khusus pada permukaan sel. &ebagai &ebagai akibat akibat terika terikatny tnyaa insuli insulin n dengan dengan resept reseptor or terseb tersebut, ut, terjad terjadii suatu suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel. esistensi insulin pada Diabetes tipe // disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan dmikia dmikian n insuli insulin n menjad menjadii tidak tidak efekti efektiff untuk untuk mensti menstimul mulasi asi pengam pengambil bilan an glukosa oleh jaringan, (&melt5er, 200$). !. Manifes Manifestasi tasi "linis "linis Diabetes Diabetes Melitus Melitus a. ejala ak akut ada ada permu permula laaa aan, n, gejal gejalaa yang yang timb timbul ul adal adalah ah banya banyak k makan makan (polipagi), banyak minum (polisipsi), banyak kencing (poliuria). Akibat keadaan ini biasanya berat badan penderita terus naik karena pada saat ini jumlah insulin masih mencukupi. %ila gejala!gejala tersebut diatas tidak diperhatikan maka lama!kelamaan akan terjadi kemunduran insulin yang ditandai dengan8 nafsu makan mulai berkurang, mulai, berat badan turun dengan cepat bahkan penderita akan tidak sadarkan diri atau mengalami koma diabetik akibat kadar glukosa dalam darah terlalu tingggi.
b. ejala kronik *adang!kadang *adang!kadang penderita penderita Diabetes Diabetes "ellitus "ellitus tidak menunjukkan menunjukkan gejala mendadak namun setelah beberapa tahun bahkan beberapa bulan penderita Diabetes "ellitus akan sering mengalami kesemutan, kulit terasa panas, terasa tebal dan gagal. *eram dan gampang mengantuk, mata terasa kabur dan sering ganti kacamata, gigi mudah goyang dan
lepas, pada anita hamil sering mengalami keguguran dan melahirkan bayi mati serta kemampuan seksual menurun ("angoesnprasodjo, 200#). . "ompli#asi Diabetes Melitus a) Akut $. 3ypo 3ypogl gliikem kemia 2. *et *etoas oasidos idosiis . Diabetik b) *ronik $. "akroa "akroangi ngiopa opati, ti, mengenai mengenai pembulu pembuluh h darah darah besar, besar, pembuluh pembuluh darah jantung pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak. 2. "ikroangiop "ikroangiopati ati mengenai mengenai pembuluh pembuluh darah darah kecil retinopati retinopati diabetik, diabetik, nefropati diabetic. 6europati diabetic
$. Pemer Pemeri#s i#saan aan Labor Laborat atori orium um emeriksaan laboratorium dalam perannya untuk mendukung pengelolaan
diabetes melitus dapat berfungsi sebagai penyaring penyakit (screening), diagnostik dan pemantauan pengendalian. a. emer emerik iksa saan an peny penyar arin ing g emeriksaan penyaring untuk diabetes melitus dianjurkan dilakukan kepada klien bersamaan dengan pemeriksaan penyaring penyakit lain. emeriksaan penyaring ini berguna untuk menyaring pasien diabetes melitus, -- (-oleransi lukosa -erganggu) dan D- ( lukosa darah puasa terganggu terganggu ). emeriksaa emeriksaan n penyaring penyaring dilakukan dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah. 9ntuk kelompok dengan faktor resiko yang hasil pemeriksaan pemeriksaan penyaring penyaring negatife, negatife, pemeriksaan pemeriksaan penyaring ulangan dilakukan setiap tahun. &edangkan bagi pasien yang berusia
lebih : # tahun tanpa faktor resiko lain, pemriksaan penyaring, dilakukan setiap tiga bulan ( ;ulli5ar daris, 200#). b. emeriksaan diagnostic Diagnostic diabetes melitus berdasarkan adanya keluhan atau gejala klinis khas Diabetes melitus berupa poliura, polidipsia, polifagia, dan penuruna berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. *eluhan yang lain dikemukakan oleh pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan gangguan fungsi ereksi serta pruritis 'ul'ae. 4ika ditemukan keluhan< gejala klinik khas, maka diagnosis diabetes melitus dapat ditegakkan pada pasien dengan hasil positif pemeriksaan glukosa darah puasa ( konsentrasi glukosa darah : $2 mg
diabetes melitus hanya
dapat
ditegakan
bila hasil
pemeriksaan ulangan pada hari yang lain, yaitu dengan konsentrasi gula darah puasa : $2 mg
%.
mg
: ?1 (;ulli5ar daris, 200#). Pen&egahan Diabetes Melitus "angoenprasodjo (200#) menyebutkan baha baha Diabetes "ellitus sebenarnya dapat dicegah dengan cara berikut8 a. "enurunkan berat badan jika kegemukan. b. =akukan aerobik paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali $!0 menit sampai berkeringat dan terengah!engah tanpa membuat napas sesak. c. *omsumsi gula sesedikit mungkin atau seperlunya, karena bukan merupakan bagian penting dari menu yang sehat. *ebutuhan 5at gula
darah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat dipenuhi dengan karbohidrat yang berasal dari beras, sereal, roti, kentang atau mie dalam menu sehari!hari. d. "elakukan pemeriksaan kadar gula darah urin setiap tahun setelah berumur 0 tahun keatas. '. Penatala#sanaan Diabetes Melitus Dalam jangka pendek, penatalaksanaan
Diabetes
"ellitus
bertujuan untuk menghilangkan keluhan atau gejala Diabetes "ellitus. &edangkan tujuan jangka panjangnya adalah mencegah komplikasi. -ujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa, =ipid, /nsulin. "enurut "ansjoer (200+), penatalaksanaan Diabetes "ellitus antara lain perencanaan makaanan, latihan jasmani, obat hipoglikemik, dan penyuluhan. enatalaksanaan diabetes melitus tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor yaitu aktifitas fisik< latihan,diiet dan obat!obatan a. =atihan jasmani =atihan jasmani sangat penting dalam pelaksanaan diabetes melitus karena latihan jasmani akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot, sirkulasi darah dan tonus otot juga sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki dengan berolaraga, kegiatan yang dapatdilakukan adalah jogging, berenang,jalan kaki dan lain! lain ("isnadiarly,200) b. Diet *epatuhan diet penderita diabetes melitus mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu mempertahankan berat badan normal, menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolik, menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki sistem kougulasi darah (@aspadji,200) c. bat!obatan Apabila pengendalian diabetes melitus tidak berhasil dengan pengaturan diet dan gerak badan barulah diberikan obat hipoglikemia oral (3) dan terapai insulin. $. ral (3) obat hipoglikemia 8 berdasarkan cara kerjanya,3 dibedakan menjadi golongan 8 pemicu sekresi insulin 8 sulfonylurea dan glinid,
penambah
sensini'itas
terhadap
insulin
metrofarmin,
tio5olidindion dan penghambat absorsi glukosa 8 penghambat alfa glukosidase. 2. -erapi insulin /nsulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau langerhans kelenjar pangkreas. /nsulin menstimulasi pemasukan glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan mebantu penyimpanan glikogen didalam sel otot dan hati. /ndikasi terapi dengan insulin 8 &emua penyandang diabetes melitus tipe / memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta tidak atau hampir
tidak ada. enyandang
diabetes
membutuhkan insulin
melitus bila
tipe
terapi
//
tertentu
jenis lain
mengendalikan kadar glukosa darah . *eadaan stress berat seperti pada
infeksi
pembedahan infark miokard akut atau stroke. angguan fungsi ginjal atau hati berat.
mungkin
tidak
dapat
berat,tindakan
*ontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemia oral
(misnadiarly,200). (. Tinjauan Umum Ul#us Diabeti# 1. Pengertian Ul#us Diabeti# 9lkus diabetikus adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat (Anonim, 20$2). *aki diabetik adalah infeksi, ulserasi, dan atau destruksi jaringan ikat dalam yang berhubungan dengan neuropati dan penyakit 'askuler perifer pada tungkai baah (Decroli, 200?). 9lkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya komplikasi makroangiopati sehingga terjadi 'askuler insusifiensi dan neuropati, yang lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob (Anonym, 20$2). a. %agaimana fisiologis terjadinya ulkus kaki diabetik 9lkus terjadi karena arteri menyempit dan selain itu juga terdapat gula berlebih pada jaringan yang merupakan medium yang baik sekali bagi kuman, ulkus timbul pada daerah yang sering mendapat tekan!an ataupun trauma pada daerah telapak kaki ulkus berbentuk bulat biasa berdiameter lebih dari $ cm berisi massa jaringan tanduk lemak, pus, serta
b.
krusta di atas (3andaya, 200+). Alasan *lien Diabetes %erisiko -erjadi =uka Ada banyak alasan mengapa klien diabetes beresiko tinggi terhadap kejadian luka dikaki diantaranya diakibatkan karena kaki yang sulit bergerak terutama jika klien dengan obesitas, neoropati sensorik,
iskhemia sehingga proses penyembuhan menjadi lambat akibat konstriksi pembuluh darah. Adanya gannguan sistem imunitas, pada klien diabetes menyebabkan luka mudah terinfeksi dan jika terkontaminasi bakteri akan menjadi ganren sehingga makin sulit pada peraatannya serta beresiko terhadap amputasi (Anonym, 20$2). 2. "lasifi#asi Ul#us Diabeti# *lasifikasi 9lkus diabetika pada penderita Diabetes mellitus menurut @agner, terdiri dari tingkatan 8 0B -idak ada luka terbuka, kulit utuh. $B 9lkus &uperfisialis, terbatas pada kulit. 2B 9lkus lebih dalam sering dikaitkan dengan inflamasi jaringan. B 9lkus dalam yang melibatkan tulang, sendi dan formasi abses. B 9lkus dengan kematian jaringan tubuh terlokalisir seperti pada ibu jari kaki, bagian depan kaki atau tumit. #B 9lkus dengan kematian jaringan tubuh pada seluruh kaki. %ila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari fontaine 8 &tadium / 8 asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan) &tadium // 8 terjadi klaudikasio intermiten &tadium /// 8 timbul nyeri saat istirahat &tadium /C 8 terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus) 3. Pathogenesis Ul#us Diabeti# &alah satu akibat komplikasi kronik atau jangka panjang Diabetes mellitus adalah ulkus diabetika. 9lkus diabetika disebabkan adanya tiga faktor yang sering disebut -rias yaitu8 /skemik, 6europati, dan /nfeksi. ada penderita D" apabila kadar glukosa darah tidak terkendali akan terjadi komplikasi kronik yaitu neuropati, menimbulkan perubahan jaringan syaraf karena adanya penimbunan sorbitol dan fruktosa sehingga mengakibatkan akson menghilang, penurunan kecepatan induksi, parastesia, menurunnya
reflek otot, atrofi otot, keringat berlebihan, kulit kering dan hilang rasa, apabila diabetisi tidak hati!hati dapat terjadi trauma yang akan menjadi ulkus diabetika (Anonym, 20$2). /skemik merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena kekurangan darah dalam jaringan, sehingga jaringan kekurangan oksigen. 3al ini disebabkan adanya proses makroangiopati pada pembuluh darah sehingga sirkulasi jaringan menurun yang ditandai oleh hilang atau berkurangnya denyut nadi pada arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal. *elainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai (Anonym, 20$2). Aterosklerosis merupakan sebuah kondisi dimana arteri menebal dan menyempit karena penumpukan lemak pada bagian dalam pembuluh darah. "enebalnya arteri di kaki dapat mempengaruhi otot!otot kaki karena berkurangnya suplai darah, sehingga mengakibatkan kesemutan, rasa tidak nyaman, dan dalam jangka aktu lama dapat mengakibatkan kematian jaringan yang akan berkembang menjadi ulkus diabetika. roses angiopati pada penderita Diabetes mellitus berupa penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah perifer, sering terjadi pada tungkai baah terutama kaki, akibat perfusi jaringan bagian distal dari tungkai menjadi berkurang kemudian timbul ulkus diabetika (Anonym, 20$2). ada penderita D" yang tidak terkendali akan menyebabkan penebalan tunika intima (hiperplasia membram basalis arteri) pada
pembuluh darah besar dan pembuluh kapiler bahkan dapat terjadi kebocoran albumin keluar kapiler sehingga mengganggu distribusi darah ke jaringan dan timbul nekrosis jaringan yang mengakibatkan ulkus diabetika. ritrosit pada penderita D" yang tidak terkendali akan meningkatkan 3bA$> yang menyebabkan deformabilitas eritrosit dan pelepasan oksigen di jaringan oleh eritrosit terganggu, sehingga terjadi penyumbatan yang menggangu sirkulasi jaringan dan kekurangan oksigen mengakibatkan kematian
jaringan
yang
selanjutnya
timbul ulkus
diabetika. eningkatan kadar fibrinogen dan bertambahnya reakti'itas trombosit menyebabkan tingginya agregasi sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat dan memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding pembuluh darah yang akan mengganggu sirkulasi darah (Anonym, 20$2). enderita Diabetes mellitus biasanya kadar kolesterol total, =D=, trigliserida plasma tinggi. %uruknya sirkulasi ke sebagian besar jaringan akan menyebabkan hipoksia dan cedera jaringan, merangsang reaksi peradangan
yang
akan
erubahan
pada
merangsang dinding
terjadinya
pembuluh
darah,
aterosklerosis. akan
terjadi
penumpukan lemak pada lumen pembuluh darah, konsentrasi 3D= (highdensity!lipoprotein) sebagai pembersih plak biasanya rendah. Adanya faktor risiko lain yaitu hipertensi akan meningkatkan kerentanan terhadap aterosklerosis. *onsekuensi adanya aterosklerosis yaitu sirkulasi jaringan
menurun sehingga kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal.*elainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai. ada penderita D" apabila kadar glukosa darah tidak terkendali menyebabkan abnormalitas lekosit sehingga fungsi khemotoksis di lokasi radang terganggu, demikian pula fungsi fagositosis dan bakterisid menurun sehingga bila ada infeksi mikroorganisme sukar untuk dimusnahkan oleh sistem phlagositosis! bakterisid intra selluler (Anonym, 20$2). ada penderita ulkus diabetik, #0 1 akan mengalami infeksi akibat adanya glukosa darah yang tinggi, yang merupakan media pertumbuhan bakteri yang subur. %akteri penyebab infeksi pada ulkus diabetika yaitu kuman aerobik &taphylokokus atau &treptokokus serta kuman anaerob yaitu >lostridium perfringens, >lostridium no'y, dan >lostridium septikum.3ampir 2< pasien dengan ulkus kaki Diabetik memberikan komplikasi osteomielitis. steomielitis yang tidak terdeteksi akan mempersulit penyembuhan ulkus. leh sebab itu setiap terjadi ulkus perlu dipikirkan kemungkinan adanya osteomielitis.Diagnosis osteomielitis tidak mudah ditegakkan.&ecara klinis bila ulkus sudah berlangsung :2 minggu, ulkus luas dan dalam serta lokasi ulkus pada tulang yang menonjol harus dicurigai adanya osteomielitis. &pesifisitas dan sensiti'itas pemeriksaan rontgen tulang hanya 1 dan 01, terlebih bila pemeriksaan dilakukan sebelum $0E2$ hari gambaran kelainan tulang
belum jelas. &eandainya terjadi gangguan tulang hal ini masih sering sulit dibedakan
antara
gambaran
osteomielitis
atau
artropati
neuropati.emeriksaan radiologi perlu dilakukan karena di samping dapat mendeteksi adanya osteomielitis juga dapat memberikan informasi adanya osteolisis, fraktur dan dislokasi, gas gangren, deformitas kaki.9ji probe to bone menggunakan probe logam steril dapat membantu menegakkan osteomielitis karena memiliki nilai prediksi positif sebesar ?+1. 9ntuk lebih memastikan osteomielitis pemeriksaan "/ sangat membantu karena memiliki sensiti'itas dan spesifisitas lebih dari +01.6amun diagnosis pasti osteomielitis tetap didasarkan pada pemeriksaan kultur tulang (Anonym, 20$2). . Tanda dan )ejala -anda dan gejala ulkus diabetika (Anonym, 20$2) yaitu 8 $) &ering kesemutan. 2) 6yeri kaki saat istirahat. ) &ensasi rasa berkurang. ) *erusakan 4aringan (nekrosis). #) enurunan denyut nadi arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea. ) *aki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal. 7) *ulit kering. !. Diagnosis Ul#us diabeti& "eliputi pemeriksaan Fisik 8 inspeksi kaki untuk mengamati terdapat luka atau ulkus pada kulit atau jaringan tubuh pada kaki, pemeriksaan sensasi 'ibrasi
Dengan pemeriksaan yang akurat dapat membantu proses peraatan yang tepat. emeriksaan ini sering disebut dengan Ankle Brachial Pressure Index (ABPI). ada kondisi normal, tekanan sistolik pada kaki sama dengan di tangan atau lebih tinggi sedikit. ada kondisi terjadi gangguan di area kaki, 'ena ataupun arteri, akan menghasilkan tekanan sistolik yang berbeda. hasil pemeriksaan yang akurat dapat membantu diagnostic ke arah gangguan 'ena atau arteri sehingga manajemen peraatan juga berbeda (Anonym, 20$2). >ara pemeriksaan A%/ adalah sebagai berikut (Anonym, 20$2) 8 $) %aringkan klien kurang lebih selama 20 menit. 2) astikan area kaki tidak ada sumbatan atau hambatan dari pakaian ataupun posisi. ) -utup area luka dengan lapisan melindungi cuff yang menekan. ) -empatkan cuff di atas ankle. #) Doppler probe letakkan di dorsalis pedis dan anterior tibial pulse (dengan konekting gel). Arah probe Doppler #0 ) -ekan cuff hingga bunyi pulse menghilang 7) -ekan cuff perlahan untuk menurunkan tekanan sampai terdengar bunyi pulse lagi. oint ini disebut tekanan sistolik ankle. ?) indahkan cuff ke lengan di sisi yang sama dengan ekstremitas baah. +) >ari pulse brachial dengan dopler probe ( konekting gel). $0) -ekan cuff hingga bunyi pulse menghilang $$) -urunkan tekanan perlahan hingga terdengar bunyi pulse lagi, point ini disebut tekanan sistolik brachial. $2) 3itung A%/ dengan membagi hasil sistolik ankle dengan hasil sistolik brachial. A%/B -ekanan sistolik ankel G -ekanan sistolik brachial 3asil perhitungan di atas di interpretasi pada tabel di baah ini. * +.!
+.!,+.$
+.$,+.%
- +.%
- 1.2
Arterial
Arterial dan
ulcer
'enus ulcer
angguan
angguan
pembuluh
arteri
Arterial dan 'enous ulcer angguan
dan arteri
Cenous ulcer angguan
dan pembuluh
>alcified
eriksa
ulang arteri 'ena 'ena 'ena 3asil pemeriksaan A%/ tidak hanya berfungsi mendeteksi pulse pada
pasien diabetes tetapi juga sebagai panduan dalam H%andagingI pada kasus Hleg ulcerI atau luka kaki. emeriksaan enunjang 8 J!ray, " dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah ulkus diabetika menjadi infeksi dan menentukan kuman penyebabnya. . /a#tor,/a#tor 0isi#o Terjadina Ul#us Diabeti# Adapun faktor!faktor risiko terjadi ulkus diabetic adalah (Anonym, 20$2) 8 a. 9mur K 0 tahun. 9mur K 0 tahun berkaitan dengan terjadinya ulkus diabetik karena pada usia tua, fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang optimal. ada lansia umur : 0 tahun, didapatkan hanya $21 saja pada usia tua dengan D" yang kadar glukosa darah terkendali, ?1 kadar kolesterol normal, hipertensi 01, dan #01 mengalami gangguan pada aterosklerosis, makroangiopati, yang factor!faktor tersebut akan mempengaruhi penurunan sirkulasi darah
salah satunya pembuluh darah besar atau sedang di tungkai yang lebih mudah terjadi ulkus diabetik. b. =ama D" K $0 tahun. 9lkus diabetik terutama terjadi pada penderita Diabetes mellitus yang telah menderita $0 tahun atau lebih, apabila kadar glukosa darah tidak terkendali, karena akan muncul komplikasi yang berhubungan dengan 'askuler sehingga mengalami makroangiopati! mikroangiopati yang akan terjadi 'askulopati dan neuropati yang mengakibatkan menurunnya sirkulasi darah dan adanya robekan
ini
menunjukkan
hiperinsulinmia
yang
dapat
menyebabkan
aterosklerosis yang berdampak pada 'askulopati, sehingga terjadi gangguan
sirkulasi
darah
sedang
pada
tungkai
yang
menyebabkan tungkai akan mudah terjadi ulkus
dapat
terjadi
hipoksia
pada
jaringan
yang
akan
mengakibatkan terjadinya ulkus. enelitian studi kasus kontrol oleh obert di /oa menghasilkan baha riayat hipertensi akan lebih besar J terjadi ulkus diabetika dengan tanpa hipertensi pada D"$#. f. likolisasi 3emoglobin (3bA$>) dan kadar glukosa darah tidak terkendali. likosilasi 3emoglobin adalah terikatnya glukosa yang masuk dalam sirkulasi sistemik dengan protein plasma termasuk hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila likosilasi 3emoglobin (3bA$c) K ,# 1 akan menurunkan kemampuan pengikatan oksigen oleh sel darah merah yang mengakibatkan hipoksia jaringan yang selanjutnya terjadi proliferasi pada dinding sel otot polos subendotel. *adar
glukosa darah tidak terkontrol (D : $00 mg
h. *ebiasaan merokok. enelitian case control di >alifornia oleh >asanno dikutip oleh @3 pada penderita Diabetes mellitus yang merokok K $2 batang per hari
mempunyai risiko
J untuk
menjadi ulkus diabetika
dibandingkan dengan penderita D" yang tidak merokok. *ebiasaan merokok akibat dari nikotin yang terkandung di dalam rokok akan dapat menyebabkan kerusakan endotel kemudian terjadi penempelan dan agregasi trombosit yang selanjutnya terjadi kebocoran sehingga lipoprotein lipase akan memperlambat clearance lemak darah dan mempermudah timbulnya aterosklerosis. Aterosklerosis berakibat insufisiensi 'askuler sehingga aliran darah ke arteri dorsalis pedis, poplitea, dan tibialis juga akan menurun. i.
*etidak patuhan Diet D" *epatuhan Diet D" merupakan upaya yang sangat penting
dalam pengendalian kadar glukosa darah, kolesterol, dan trigliserida mendekati normal sehingga dapat mencegah komplikasi kronik, seperti ulkus diabetika. *epatuhan Diet D" mempunyai fungsi yang sangat
penting
yaitu
mempertahankan
berat
badan
normal,
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki profil lipid, meningkatkan sensiti'itas reseptor insulin dan memperbaiki sistem koagulasi darah. j. *urangnya akti'itas Fisik . Akti'itas fisik (olah raga) sangat bermanfaat meningkatkan
sirkulasi
darah,
menurunkan
berat
badan
untuk dan
memperbaiki sensiti'itas terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kadar glukosa darah. Dengan kadar glukosa darah terkendali maka akan mencegah komplikasi kronik Diabetes mellitus. lah raga rutin (lebih kali dalam seminggu selama 0 menit) akan memperbaiki metabolisme karbohidrat, berpengaruh positif terhadap metabolisme lipid dan sumbangan terhadap penurunan berat badan. &alah satu penelitian tentang efek olah raga pada penderita D" menunjukkan baha olah raga akan menurunkan kadar trigliserida. enelitian di &iss oleh ocher dikutip oleh @ibisono pada penderita D" dengan neuropati, hasil penelitian olah raga tidak teratur akan terjadi 9lkus diabetika lebih tinggi kali dibandingkan dengan olah raga yang teratur. #. engobatan tidak teratur . engobatan rutin pada penderita Diabetes mellitus tipe /, menurut hasil penelitian di Amerika &erikat dikutip oleh "inadiarly didapatkan baha pengobatan intensif akan dapat mencegah dan menghambat timbulnya komplikasi khronik, seperti ulkus diabetika. l. eraatan kaki tidak teratur . eraatan kaki diabetisi yang teratur akan mencegah atau mengurangi terjadinya komplikasi kronik pada kaki. enelitian di &pain yang dilakukan oleh >alle dkk.pada $? diabetisi dengan neuropati dilakukan edukasi peraatan kaki kemudian diikuti selama ! tahun dihasilkan pada kelompok / (22 responden) melaksanakan peraatan kaki teratur dan kelompok // (+# responden) tidak
melaksanakan peraatan kaki, pada kelompok / terjadi ulkus sejumlah 7 responden dan kelompok // terjadi ulkus sejumlah 0 responden. *elompok / dilakukan tindakan amputasi sejumlah $ responden dan kelompok // sejumlah $+ responden.3asil penelitian pada diabetisi dengan neuropati yaitu kelompok yang tidak melakukan peraatan kaki $ kali risiko terjadi ulkus diabetika dibandingkan kelompok yang melakukan peraatan kaki secara teratur. m. enggunaan alas kaki tidak tepat. Diabetes tidak boleh berjalan tanpa alas kaki karena tanpa menggunakan alas kaki yang tepat memudahkan terjadi trauma yang mengakibatkan ulkus diabetika, terutama apabila terjadi neuropati yang mengakibatkan sensasi rasa berkurang atau hilang.enelitian eksperimental oleh ayle
tentang
tekanan
pada kaki karena
penggunaan alas kaki yang tidak tepat dengan kejadian ulkus diabetika, menghasilkan baha penggunaan alas kaki tidak tepat menyebabkan tekanan yang tinggi pada kaki sehingga risiko terjadi ulkus diabetika kali dibandingkan dengan penggunaan alas kaki yang tepat. $. Pen&egahan dan Pengelolaan Ul#us diabeti& encegahan dan pengelolaan ulkus diabetik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut adalah 8 a) "emperbaiki kelainan 'askuler. b) "emperbaiki sirkulasi. c) engelolaan pada masalah yang timbul ( infeksi, dll). d) dukasi peraatan kaki.
e) emberian obat!obat
yang
tepat
untuk
infeksi (menurut
hasil
laboratorium lengkap) dan obat 'askularisasi, obat untuk penurunan gula darah maupun menghilangkan keluhan
kaki.
4angan
menggunakan
penutup
kornus
*ornus!kornus ini seharusnya diobati hanya oleh podiatrist. 7) "emeriksa kaki dan celah kaki setiap hari apakah terdapat kalus, bula, luka dan lecet. ?) "enghindari penggunaan air panas atau bantal panas. +) enggunaan alas kaki tepat, dengan cara 8
-idak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir. "emakai sepatu yang sesuai atau sepatu khusus untuk kaki
dan nyaman dipakai. &ebelum memakai sepatu, memerika sepatu terlebih dahulu, kalau ada batu dan lain!lain, karena dapat
menyebabkan iritasi
kaki. &epatu baru harus dipakai secara berangsur!angsur dan hati!hati. "emakai kaus kaki yang bersih dan mengganti setiap hari. *aus kaki terbuat dari bahan ol atau katun. 4angan memakai bahan sintetis, karena bahan ini menyebabkan
kaki berkeringat. "emakai kaus kaki apabila kaki terasa dingin. "enghindari trauma berulang, trauma dapat berupa fisik, kimia dan termis, yang biasanya berkaitan dengan akti'itas
atau jenis pekerjaan. $0) "enghidari pemakaian obat yang bersifat 'asokonstriktor misalnya adrenalin, nikotin. $$) "emeriksakan diri secara rutin ke dokter dan memeriksa kaki setiap control alaupun ulkus diabetik sudah sembuh %. Manajemen Peraatan Lu#a Diabeti# Dasar dari peraatan ulkus diabetik meliputi beberapa hal yaitu debridement , off loading , menjaga luka agar selalu lembab (moist ),dan kontrol infeksi $) Debridement
Debridement menjadi salah satu tindakan yang terpentingdalam peraatan luka. Debridement adalah suatu tindakan untuk membuang jaringan nekrosis, callus, dan jaringan fibrotik. 4aringan mati yang dibuang sekitar 2!mm dari tepi luka kejaringan sehat. Debridement meningkatkan pengeluaran faktor pertumbuhan yang membantu proses penyembuhan luka. "etode debridement yang sering dilakukan yaitu surgical (sharp), autolitik, en5imatik, kimia, mekanis dan biologis. "etode surgical, autolotik dan kimia hanya membuang jaringan nekrosis (debridement selektif),
sedangkan metode
mekanis membuang
jaringan nekrosis dan jaringan hidup (debridement non selektif). &urgical debridement merupakan standar baku pada ulkus diabetik dan metode paling efisiens,khususnya pada luka yang banyak terdapat jaringan nekrosis atau terinfeksi. ada kasus dimana infeksi telah merusak fungsi kaki atau membahayakan jia pasien, amputasi diperlukan untuk memungkinkan kontrol infeksi penutupan luka selanjutnya. Debridement en5imatis menggunakan agen topikal yang akan merusak jaringan nekrotik dengan en5im proteolik seperti papain, colagenase,
fibrinolisin!dnase,
papainurea,
sterptokinase,
streptodornase dan tripsin. Agen topikal di berikan pada luka sehari sekali,kemudian di bungkus dengan balutan tertutup. enggunaan agen topikal tersebut tidak memberikan keutungan tambahan dibanding
dengan peraatan terapi standar. leh karena itu, penggunaanya terbatas dan secara umum di indikasikan untuk memperlambat ulserasi dekubitus pada kaki dan pada luka dengan perfusi arteri terbatas. Debridement mekanis mengurangi dan membuang jaringan nekrotik pada dasar luka. -eknik debridement mekanis yang sederhana adalah pada aplikasi kasa basah! kering (et!to!dry saline gau5e ). &etelah kain kasa basah diletakkan pada dasar luka dan dibiarkan sampai mengering,debris nekrotikmenempel pada kasa dan secara mekanis akan terkelupas dari dasar luka ketika kasa dilepaskan. 2) =oading ffloading ffloading adalah pengurangan tekanan pada ulkus, menjadi salah satu komponen penangan ulkus diabetik. 9lserasi biasanya terjadi pada area telapak kaki yang mendapat tekanan tinggi. %ed rest memrupakn satu cara yang ideal untuk mengurangitekanan tetapi sulit untuk dilakukan . Total contact casting (->>) merupakan metode offloading yang paling efektif. ->> yang dibuat dari gips yang dibentuk secara khusus untuk menyebarkan beban pasien keluar dari area ulkus. "etode ini memungkinkan penderita untuk berjalan selama peraatan bermanfaat untuk mengontrol adanya edema yang dapat mengganggu penyembuhan luka. "eskipun sukar dan lama , ->> dapat mengurangi tekanan pada luka dan itu ditunjukkan oleh penyembuhan 7!$001 . kerugian ->> antara lain membutuhkan keterampilan dan aktu,
iritasi dari gips dapat menimbulkan luka baru,kesulitan untuk menilai luka setiap hari nya. *arena beberapa kerugian ->> tersebut, lebih banyak di gunakan cam walker, removable cas walker , sehingga memungkinkan untuk inspeksi luka setiap hari , penggantian balutan, dan deteksi infeksi dini. ) -eknik dressing pada luka ulkus diabetik -eknik dreesing pada luka diabetes yang terkini menekankan metode moist wound healing
atau menjaga agar luka dalam
keadaan lembab. =uka akan menjadi cepat sembuh apabila eksudat dapat di kontrol, menajaga agar luka dala keadaan lembab,lika tidak lengket dengan bahan kompres, terhindar dari infeksi dan permeabel terhadap gas. -indakan dressing merupakan salah satu komponen penting dalam mempercepat penyembuhan lesi. rinsip dressing adalah bagaimana menciptakan suasana dalam keadaan lembab sehingga dapat meminimalisasikan trauma dan resiko operasi. Ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam memilih dressing yang akan digunakan, yaitu tipe ulkus,ada atau tidaknya eksudat,ada tidaknya infeksi ,kondisi kulit sekitar dan biaya. Ada beberapa jenis dressing yang sering digunakan dalam peraatan luka,seperti 8 hidrocolloyd, hydrogell, calsium alginate, foam,
kompres
anti
mikrobam
dan
sebagainya.
'ington
memberikan pedoman dalam memilh dressing yang tepat dalam menjaga keseimbangan kelembaban luka 8
a. *ompres harus mampu memberikan lingkungan luka yang lembab b. unakan penilaian klinis dalam memilih kompres untuk luka tertentu yang akan diobati c. *ompres yang digunakan mampu untuk menjaga tepi luka tetap kering sambil tetap mempertahankan luka bersifat lembab d. *ompres yang dipilih dapat mengendalikan eksudat dan tidak menyebabkan maserasi pada luka e. *ompres yang dipilih bersifat mudah digunakan dan bersifat tidak sering diganti f. Dalam menggunakan dressing, kompres dapat menjangkau rongga luka sehingga dapat meminimalisasi in'asi bakteri. g. &emua kompres yang digunakan harus dipantau secara cepat. ) enanganan infeksi 9lkus diabetes memungkinkan masuknya bakteri, serta menimbulkan infeksi pada luka. *arena angka kejadian infeksi yang tinggi pada ulkus diabetes, maka diperlukan pendekatan sistemik untuk penilaian yang lengkap. Diagnosa infeksiterutama berdasarkan keadaan klinis seperti eritema, edema, nyeri, lunak,hangat dan keluarnya nanah dari luka. enentua derajat infeksi menjadi sangat penting. "enurut the Infectious iseasen !ociety of American membagi infeksi menjadi kategori, yaitu 8 a. /nfeksi ringan 8 apabila didapatkan eritema O 2 cm b. /nfeksi sedang 8 apabila didaptkan : 2 cm c. /nfeksi berat 8 apabila didapatkan gejala infeksi sistemik 9lkus diabetes yang terinfeksi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 8 a. "on#limb threatening 8 selulitis O 2 cm dan tidak meluas sampai tulang atau sendi
b$ limb threatening
8 selulitis : 2 cm dan lelah mencapai
tulang atau sendi serta adanya infeksi sistemik penelitian mengenai penggunaan antibiotika sebagai terapi ulkus diabetes masih sedikit, sehingga sebagian besar didasarkan pada pengalaman klinis. -erapi antibiotik harus didasarkan pada hasil kultur
bakteri
dan
kemapuan
toksitas
antibiotika
tersebut
( htt%&''www$urnal#medica$com) . Tinjauan Umum Tentang Modern Dressing 1. Pengertian Modern Dressing eraatan luka modern adalah teknik peraatan luka dengan menciptakan kondisi lembab pada luka sehingga dapat membantu proses epitelisasi dan penyembuhan luka, menggunakan balutan semi occlusive, full occlusive dan im%ermeable dressing berdasarkan
pertimbangan biaya (cost),
kenyamanan (comfort), keamanan ( safety) (&chulit5, et al. 200#N 3ana, 200+N &aldy, 20$0). 2. Manfaat dari Peraatan Lu#a a. "encegah luka menjadi kering dan keras. b. "enurunkan nyeri saat ganti balutan. c. "eningkatkan laju epitelisasi. d. "encegah pembentukan jaringan parut. e. Dapat menurunkan kejadian infeksi. f. %alutan tidak perlu diganti setiap hari (>ost effecti'e). g. "emberikan keuntungan psikologis. h. "udah digunakan dan aman (&chulit5, 200#N 3ana, 200+N &aldy, 20$0) 3. 4enis dan "egunaan Modern Dressing a. Transparan /ilms Dressing Films dressing terbuat dari polyurethane memiliki sifat tipis, transparent dan melekat. -ransparan films memungkinkan transmisi uap air, oxygen dan karbondioksida namun tidak memiliki sifat
absorben sehingga tidak tepat digunakan pada luka dengan eksudat. 9mumnya digunakan untuk balutan intra'ena dan fiksasi kateter. *eistimeaan film dressing *arena hanya merekat pada daerah yang kering sehingga tidak berpotensi mengganggu dasar luka (ound bed), meskipun demikian perlu hati!hati saat menggunakan dalam fase epitelisasi sebab aplikasi film dressing bias melepaskan epitel!epitel yang masih muda. >ontoh film 8 %#!ite (&mith and 6ephe), Polyskin (kendall *ealthcare). $) -ransparan , perkembangan penyembuhan luka dapat di monitor tanpa membuka pembalut. 2) -idak tembus bakteri dan air, elastis dan tahan air, sehingga bias dipakai pada saat mandi. ) konomis, tidak memrlukan penggantian balutan dalam jangka aktu yang pendek.
b. 5dro&olloids
3ydrocolloids sebenarnya sudah digunakan secara luas sejak tahun $+?2 dan risetnya sudah dimulai sejak $+70an, jadi istilah modern dressing sebenarnya kurang tepat. %eberapa ound ePpert menyatakan baha hydrocolloids merupakan balutan yang hamper memenuhi semua
criteria
balutan
ideal.
3ydrocolloids
memiliki
sifat
impermeable terhadap cairan dan oksigen, balutan ini mengandung partikel hydroacti'e (hydrophilic) yang terikat dalam polymer hydrophobic.
artikel
hydrophilic!nya
mengabsorbsi
kelebihan
kelembaban pada luka dan menkon'ensikannya ke dalam bentuk gel. $) "enjaga kestabilan kelembaban luka dan daerah sekitar luka bersamaan dengan fungsinya sebagai penyerap cairan luka. 2) embalut dapat diganti tanpa menyebabkan trauma atau rasa sakit, dan tidak lengket pada luka. ) 6yaman untuk permukaan kulit. ) konomis dan hemat aktu
pengobatan,
meminimalkan
penggantian pembalut disbanding dengan menggunakan pembalut kon'ensional (tahan #!7 hari tanpa penggantian pembalut baru
tergantung
karakter
eksudat).
(&aldy,
20$0)
&. 5drogel &alah satu contoh colloid yag berbahan dasar gliserin atau air
dengan kandungan +0!+# 1 dan memiliki sifat semi transparan dan nonadhereht, mengembang dalam air (eksudat luka). "irip dengan hydrocolloid tapi dalam bentuk gel. $) "enciptakan lingkungan luka yang tetap lembab 2) =embut dan fleksibel untuk segala jenis luka ) "elunakkan dan menghancurkan jaringan nekrotik, tanpa merusak jaringan sehat ) "engurangi rasa sakit karena mempunyai efek pendingin
d. al&ium Alginate +alcium Alginate adalah bahan topical yang terbuat dari rumput
laut (algae) dan telah ada sejak $+? (&mith, $++2). "anfaat rumput laut telah diketahui sejak berabad!abad yang lalu dan rumput laut dikenal sebagai penyembuh pelauthoucair hilips, $++?). &aat bertemu cairan, serat berubah bentuk menjadi hydro%hilic gel (-homas, 2000). *elebihan bahan topical ini adalah mempercepat proses granulasi dan setiap bercampur dengan cairan luka akan berubah menjadi gel sehingga mudah dilepas dan tidak menimbulkan sakit saat penggantian balutan. &aat calcium alginate (calcium ion) kontak dengan luka yang mengandung cairan luka (sodium ion) terjadi pertukaran ion sehingga dapat menghentikan perdarahan pada luka yang mudah berdarah (4ar'is et al., $+?7N >ollins et al., 2002) dan meningkatkan hemostatis ("organ, $++7N &irimanna, $+?+). &egal at
al., ($++?) menjelaskan baha kemampuan koagulasi ber'ariasi yang bergantung pada jumlah residu manuronik dan guluronik pada balutan dan alginate mengandung inc ion yang memiliki efek koagulasi %rotombotic dan aktifasi trombosit. Fungsi lain bahan topical ini adalah sebagai hemostatik pada perdarahan minor alaupun beberapa literature masih belum mendukung secara pasti kemampuan calcium alginate mengikat calcium ionnya dalam reaksi koagulasi. >alcium alginate memiliki kemampuan menyerap cairan luka (eksudate) sedang hingga banyak. Akan tetapi setiap produk perusahaan mengeluarkan tipe dan kemampuan daya serap yang berbeda!beda. &ebagian besar produk hanya memiliki kemampuan menyerap eksudat sedikit hingga sedang. =embaran topical ini juga dapat berfungsi sebagai barrier yang meminimalkan kontaminasi bakteri, terutama %seudomonas$ roduk yang ada di pasaran dalam dan luar negeri berbentuk lembaran, pita atau ropes, bahkan kini ada yang digabung dengan sil'er dan foam. %entuk ropes biasanya digunakan untuk mengisi rongga atau jika ada goa (undermining) pada luka. >ara penggunaan calcium alginate mudah. &etelah dibersihkan, letakkan calcium alginate pada luka yang memiliki eksudat. Disarankan untuk tidak menggunakan calcium alginate pada luka yang kering karena tidak akan bermanfaat pada penyembuhan luka. >alcium alginate sangat cocok untuk digunakan untuk luka bakar derajat //
(epidermis telah terangkat) hingga derajat ///, calcium alginate dapat diaplikasikan selama 7 hari. (Arisanti, 20$)
e. /oam Foam dressing juga tersusun oleh polyurethane foam dan sangat
comformable, permeable, non adherent serta mudah diaplikasikan pada luka, tersedia dalam kemasan sheets (lembaran) atau Hca'ity fillingI. >ontoh foam antara lain alle'yn (&mith and 6ephe), hydrasorb (>on'atec) dan >utino'a (%eirsdeorf!jobst, inc). $) Foam memiliki kapasitas yang tinggi untuk mengabsorbsi eksudat yang banyak. 2) Foam juga mampu menyerap kelebihan kelembaban sehingga mengurangi resiko maserasi. ) -idak menimbulkan nyeri dan trauma pada jaringan luka saat penggantian.
f. utimed 6orba&t "enggunakan prinsip fisik interaksi hidrofobik. Dressing yang
dilapisi dengan turunan asam lemak (DA>>) member mereka sifat! sifat mereka yang sangat hidrofobik. Dalam lingkungan lembab luka yang terinfeksi, bakteri tertarik dan menjadi ire'ersibel terikat untuk itu. leh karena itu mengangkat juga mengilangkan bakteri pada luka.
)ambar
g. utimed 6ilte&
"erupakan polyurenthane foam dressing yang mengandung partikel penyerap dengan kemampuan yang super sehingga dapat menyerap eksudat pada luka dengan maksimal. ermukaannya yang kontak dengan luka adalah lapisan silicone yang berlubang. =apisan ini memberikan tekanan adhesi yang lembut pada bagian kulit sekitar luka tetapi tidak membasahi permukaan luka atau lapisan epidermis pada proses penyembuhan luka. 3al ini dapat mengurangi terjadinya trauma dan rasa sakit selama pergantian balutan. =apisan film bagian luar bersifat ater!repellent yang juga bersifat permeable bagi pertukaran oksigen maupun gas. Dengan indikasi 8 $) =uka bereksudat sedang sampai banyak 2) 9lkus 'ena, arteri, ganggren, pressure sore ataupun skin grafts h. 5dro&ellulose 3ydrocellulose atau dikenal dengan hydrofiber merupakan jenis
terapi topical yang terbuat dari selulosa dengan daya serap sangat tinggi melebihi kemempuan daya serap calcium alginate. 3ydrocellus terbuat dari 6a>"> $001 dan memiliki kemampuan gel lock sehingga
dapat
mengikat
kuman
dalam
jumlah
tertentu.
*euntungannya adalah tidak mudah koyak
balutan primer. Direkomendasikan dasar luka merah, dapat menyerap eksudat sedang, banyak, hingga sangat banyak. i. Absorben 7 #asa 8 )amgee 8 Lo Adherent 9LA 4enis terapi topical ini berupa tumpukan bahan balutan yang tebal, didalamnya terdapat kapas dengan daya serap cukup tinggi, dan jika bercampur dengan cairan luka, dapat berubah menjadi gel. >ontoh produknya adalah dis%osable %am%ers dan undre%ad atau %embalut wanita. Direkomendasikan pada luka yang dasarnya hitam, kuning, merah. Dan dapat menyerap eksudat sedang hingga banyak tetapi tidak dapat membunuh kuman dan jamur. )ambar
)amgee amgee adalah jenis topical therapy berupa tumpukkan
bahan balutan yang tebal dengan daya serap cukup tinggi dan di klain jika bercampur dengan cairan luka dapat mengikat bakteri. aling sering digunakan sebagai balutan tambahan setelah balutan utama yang menempel pada luka. %eberapa jenis balutan ini ada yang mengandung antimicrobial dan hidrobic atau mengikat bakteri.
j.
:in& ;
untuk oksigen. Artinya, 5inc oPide terdiri atas satu atom 5ink dan satu atom oksigen yang saling berikatan. Ada sekitar 00 en5im yang membutuhkan 5ink dalam kegiatannya sebagai mineral esensial dalam pembentukan sintesis D6A, sintesis protein pergantian dan perbaikan jaringan, defisiensi 5ink dapat menyebabkan
gangguan dalam
penyembuhan luka, terutama penurunan jumlah protein dan sintesis kolagen selama proses penyembuhan luka. &aat proses penyembuhan luka, terjadi peningkatan kebutuhan 5ink terutama pada fase inflamasi dan proliferasi. Direkomendasikan dengan dasar luka hitam, kuning, dan merah, tidak dapat menyerap eksudat dan tidak dapat membunuh kuman, kecuali dikombinasikan dengan antimikroba. #. 6il=er Dressing &il'er mempunyai spectrum luas teradap bakteri, yang bekerja pada sintesis dinding sel bakteri, akti'itas ribosom, dan transkripsi, juga mempunyai akti'itas terhadap jamur. >ontohnya ASuacel Ag. ASuacel Ag (sil'er dressing) adalah pembalut luka primer terbuat dari natrium karboksimetilselulosa (6a>">) mengandung $,21 perak dalam bentuk ionic. 6a>"> ini diproduksi sebagai serat tekstil dan disajikan dalam bentuk bulu untuk kemasan luka berlubang dan sebagai datar non!ound pad untuk aplikasi luka terbuka yang lebih besar.
Dengan adanya ion natrium dari eksudat luka, ion perak dilepaskan dari 6a>"> untuk mengerahkan efek antimikroba berkelanjutan terhadap berbagai organism termask &taphylococcus aureus
resisten
methicillin
("&A),
dan
'ankomisin!tahan
nterococus (C), sehingga mencegah kolonisasi bakteri dan memberikan penghalang antimikroba untuk melindungi luka. >ontoh lain adalah iodosorb, yaitu suatu salep cadePomer iodine yang bersifat antibacterial dan efektif untuk bahan debridement pada ulkus karena tekanan, ukus 'enosum, dan ulkus diabetic (=estari, 200?).
l.
Met&o=a>in 4enis topical therapy dengan paten ocare klinik, sangat
mudah digunakan karena hanya tinggal mengoles saja, bentuk salep berarna putih dalam kemasan. %erfungsi untuk su%%ort autolysis debridement, menghindari trauma saat membuka balutan, mengurangi bau tidak sedap, mempertahankan suasana lembab dan support granulasi. "etco'a5in memiliki keunggulan karena dapat dipakai
untuk semua arna dasar luka dan mempersiapkan dasar luka menjadi sehat. Ada beberapa jenis metco'a5in, diantaranya adalah 8 $) "etco'a5in regular (a) -opical therapy atau salep luka untuk jaringan nekrosis hitam dan kuning tanpa infeksi. (b) %alutan aktif 8 metronida5ole dan 5inc
2) "etco'a5in gold (a) -opical therapy atau salep luka untuk semua jenis arna dasar luka yang terinfeksi, karena ada kandungan iodine!cadePomer sebagai 5at yang signifikan menurunkan infeksi. (b) %ahan aktif 8 metco'a5in regular plus iodine!cadePomer.
) "etco'a5in red (a) -opical therapy atau salep luka untuk jaringan yang granulasi merah, karena ada kandungan hydrocolloid. (b) %ahan aktif 8 metco'a5in regular plus hydrocolloid.
m. Epitel 6alf
"engandung 'itamin >, A dan metronida5ole. Dimana 'itamin > sangat berperan dalam produksi fibroblast angiogenesif dan respon imun. Citamin > dapat ditemukan pada kii, %lack >arrent, strouberry dan jeruk. ada 'itamin A dapat mendukung epitelisasi dan sintesis kolagen dan berfungsi sebagai antioksidant. Citamin A dapat ditemukan cod li'er oil, jeruk dan sayuran hijau dan metronida5ole sebagai antimikroba. $) -ribee &alep -- dapat digunakan untuk luka akut, luka kronis, arna dasar luka merah, kuning dan hitam. &alep ini digunakan untuk penatalaksanaan infeksi dan mengurangi sakit selam peraatan. &alep -ribee merupakan salep racikan dari herbal yang dibuat oleh /rma dan 5igit pada tahun 20$2. *emudian diproduksi oleh salah satu perusahaan herbal besar di /ndonesia (Arisanty, 20$2). a) *andungan a. "eleauca Altermifolia (-ea -ree il) 21 merupakan tumbuhan yang memiliki sebagai anti fungal, anti 'iral, anti microbial dan mempercepat proses inflamasi. b. Cirgin >oconut il (C>) merupakan minyak kelapa yang di olah tanpa menggunakan pemanasan, tanpa fermentasi, tanpa bahan kimia sintetik. "emiliki manfaat
sebagai antiseptic, antioksidant, meningkatakan imunitas, optimalisasi penyerapan nutrisi, dan 'itamin tubuh serta memiliki kandungan asam larut yang tinggi. c. D Alpha -ocopherol 00 /9 d. "adu dengan segala kelebihannya member nutrisi yang baik untuk kulit, berfungsi juga untuk merangsang pertumbuhan jaringan kulit baru sebagai anti septic kuat. e. >ampuran lainnya seperti 'itamin . dimana 'itamin alami yang di ekstra dari minyak tumbuh!tumbuhan berfungsi sebagai regenerasi kulit dan mencerahkan kulit. b) &ediaan &ediaan salep dengan bahan dasar minyak (il %ased), sehingga tidak mudah menguap dan dapat menggantikan fungsi minyak pada kulit. &elain itu dibuat juga dalam sediaan serum dengan kandungan -- $#1. >ontoh produk 8 &alep herbal -ribee 3A dan serum -- $# 1. c) Fungsi a. "emberikan kelembaban pada dasar luka yang berarna hitam dan kuning sehingga terjadi autolysis debridement. b. "erangsang granulasi dan epitelisasi pada dasar luka berarna merah. c. "encegah balutan menempel pada luka. d. "embunuh kuman, 'irus dan jamur. e. "empercepat proses inflamasi lebih cepat teratasi.
n. Antisepti& "engandung iodine dan bethadine, tidak bisa digunakan pada
jaringan granulasi. Antiseptic digunakan terutama untuk mengatasi luka infeksi terbuka, baik akut maupun kronis. Antiseptic tersedia dalam berbagai bentuk yang berbeda!beda8 cairan, pasta, cream, salep, gel, bubuk, semprot dan diimpregnasi (menyatu dengan kasa atau balutan lainnya).
o. lorhe
>lorhePidone adalah antiseptic yang sangat baik. /a tetap aktif terhadap mikroorganisme di kulit beberap jam sesudah pemberian. *euntungannya antimicrobial spectrum luas, secara kimiai aktif paling sedikit jam dan dapat menghilangkan biofilm.
p. ?a&l +@'