DEPARTEMEN MEDIKAL
LAPORAN PENDAHULUAN
DIABETES MELLITUS DAN GANGREN
RUANG 29 / IRNA I RS dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Disusun Oleh: Dwi Yuni Kristina Kelompok 11
PENDIDIKAN PROFESI NERS JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 201
LAPORAN PENDAHULUAN DM DAN GANGREN
A. D!"#$#%# Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, demham tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya geala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin e!ekti! di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai uga gangguan metabolisme lemak dan protein ("skandar, #$$$)% Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang se&ara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan mani!estasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat ('ylia "% ri&e, 1**+)% angren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya aringan mati atau nekrosis, namun se&ara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh in!eksi ("skandar, #$$1)%
B. K&'%#"#('%# 1% Diabetes Mellitus a% DM ipe . (.DDM) enderita sangat bergantung terhadap insulin karena t eradi proses autoimun yang menyerang insulinnya% .DDM merupakan enis DM yang diturunkan (inherited)% b% DM ipe .. (/.DDM) 0enis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun !a&tor lingkungan% 'eseorang mempunyai risiko yang besar untuk menderita /.DDM ika orang tuanya adalah penderita DM dan menganut gaya hidup yang salah% c.
DM estasional DM enis ini &enderung teradi pada wanita hamil dan dalam keluarganya terdapat anggota yang uga menderita DM% aktor risikonya adalah kegemukan atau obesitas%
d% DM 'ekunder Merupakan
DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain
(pan&reatitis, kelainan hormonal, dan obat-obatan)% #% angren Kaki Diabetik 2agner ( 1*34 ) membagi gangren kaki diabetik menadi enam tingkatan , yaitu : Deraat $
: idak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti 5 &law,&allus 5%
Deraat .
: 6lkus super!isial terbatas pada kulit%
Deraat ..
: 6lkus dalam menembus tendon dan tulang%
Deraat ...
: "bses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis%
Deraat .7
: angren ari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis%
Deraat 7
: angren seluruh kaki atau sebagian tungkai%
'edangkan 8rand (1*39) dan 2ard (1*3) membagi gangren kaki menadi dua golongan : 1% Kaki Diabetik akibat .skemia ( KD. ) Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati ( arterosklerosis ) dari pembuluh darah besar ditungkai, terutama di daerah betis% ambaran klinis KD. :
- enderita mengeluh nyeri waktu istirahat% - ada perabaan terasa dingin% - ulsasi pembuluh darah kurang kuat% - Didapatkan ulkus sampai gangren% #% Kaki Diabetik akibat /europati ( KD/ ) eradi kerusakan syara! somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari sirkulasi% Klinis di umpai kaki yang kering, hangat, kesemutan, mati rasa, oedem kaki, dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik%
). E*#+&+,# 1. Diabetes Melitus DM mempunyai
etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat
menyebabkan insu!isiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas DM% aktor lain yang dianggap sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu : 1%
Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta melepas insulin%
#%
aktor-!aktor lingkungan yang mengubah !ungsi sel beta, antara lain agen yang dapat menimbulkan in!eksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang diproses se&ara berlebihan, obesitas dan kehamilan%
4%
angguan sistem imunitas% 'istem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan
kerusakan sel - sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh irus% ;%
Kelainan insulin% ada pasien obesitas, teradi gangguan kepekaan aringan terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran sel yang responsir terhadap insulin%
2. Gangren Kaki Diabetik aktor-!aktor yang berpengaruh atas teradinya gangren kaki diabetik dibagi menadi endogen dan !aktor eksogen% aktor endogen : a% enetik, metabolik b% "ngiopati diabetik &% /europati diabetik aktor eksogen : a% rauma b% .n!eksi &% Obat
D. P'*+"#%#+&+,#% 1.
D#'-!*!% M!*% 'ebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan salah satu e!ek utama akibat kurangnya insulin berikut: 1% 8erkurangnya pemakaian glukosa oleh sel < sel tubuh yang mengakibatkan naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 4$$ < 1#$$ mg=dl% #% eningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang menyebabkan teradinya metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah% 4% 8erkurangnya protein dalam aringan tubuh% asien-pasien
yang
mengalami
de!isiensi
insulin
tidak
dapat
mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah makan% ada hiperglikemia yng parah yang melebihi ambang ginal normal (konsentrasi glukosa darah sebesar 19$ < 13$ mg=1$$ ml), akan timbul glikosuria karena tubulus-tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali semua glukosa%
lukosuria
ini
akan
mengakibatkan
diuresis
osmotik
yang
menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat% "danya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi% "kibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negati! dan berat badan menurun serta &enderung teradi poli!agi% "kibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menadi &epat lelah
dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan uga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi% >iperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan pada sara! peri!er% .ni akan memudahkan teradinya gangren%
-. Gangren Kaki Diabetik "da dua teori utama mengenai teradinya komplikasi kronik DM akibat hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi% 1. Teori Sorbitol >iperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa pada sel dan aringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa insulin% lukosa yang berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis se&ara normal melalui glikolisis, tetapi sebagian dengan perantaraan en?im aldose reduktase akan diubah menadi sorbitol% 'orbitol akan tertumpuk dalam sel = aringan tersebut dan menyebabkan kerusakan dan perubahan !ungsi% #% Teori Glikosilasi "kibat hiperglikemia akan menyebabkan teradinya glikosilasi pada semua protein, terutama yang mengandung senyawa lisin% eradinya proses glikosilasi pada protein membran basal dapat menelaskan semua komplikasi baik makro maupun mikro askular% eradinya Kaki Diabetik (KD) sendiri disebabkan oleh !aktor < !aktor disebutkan dalam etiologi% aktor utama yang berperan timbulnya KD adalah angiopati, neuropati dan in!eksi% /europati merupakan !aktor penting untuk teradinya KD% "danya neuropati peri!er akan menyebabkan teradinya gangguan sensorik maupun motorik% angguan sensorik akan menyebabkan hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan teradinya ulkus pada kaki gangguan motorik uga akan mengakibatkan teradinya atro!i otot kaki, sehingga merubah titik tumpu yang menyebabkan ulsetrasi pada kaki pasien% "ngiopati akan menyebabkan terganggunya aliran darah ke kaki% "pabila sumbatan darah teradi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan merasa sakit tungkainya sesudah ia beralan pada arak tertentu% Mani!estasi gangguan pembuluh darah yang lain dapat berupa : uung kaki terasa dingin, nyeri kaki di malam hari, denyut arteri hilang, kaki menadi pu&at bila dinaikkan% "danya angiopati tersebut akan menyebabkan teradinya penurunan asupan nutrisi, oksigen ( ?at asam ) serta antibiotika
sehingga menyebabkan luka sulit sembuh ( @ein,1**4)% .n!eksi sering merupakan komplikasi yang menyertai KD akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati, sehingga !aktor angiopati dan in!eksi berpengaruh terhdap penyembuhan atau pengobatan dari KD%
Kelainan sel 8 pankreas angguan sistem imunitas (auto-imun) Kelainan insulin (penurunan respon insulin) aktor lingkungan (in!eksi, diet tinggi K>, obesitas dan kehamilan)
Aisiko tinggi &idera
eB ambilan glukosa
De!isiensi insulin
eC metabolisme
eC asam amino dan
protein
glukogenesis
eB berat badan
eC lipolisis
eC gliserol
angguan
erbentuk benda
eC katabolisme
pemenuhan nutrisi
keton
gliserol
eB tingkat
HIPERGLIKEMI DM
Ketoasidosis
kesadaran
Kehilangan kalori
lukosuria
eB resbsorbsi
ubulus renal
gukosa
Kelemahan
Diuresis osmotik
Aangsang haus
olidipsi
airan keluar EE oliuri angguan pemenuhan
Kehilangan /a,
"D@
l, K, Aangsang lapar
Aisti gangguan
angguan keseimbangan &airan dan elektrolit
oli!agi
/e!ropati
eC iskositas darah
Aetinopati
Aisti gangguan
eliminasi urine
Katarak
'ensori persepsi Diare
enumpukan glukosa sel F
.ntestinal
eB peristalti& intestin
eB absorbsi &airan
angguan sensorik
/europati
likosilasi rotein
eses &air
aringan
lukosa reduktase
'ensasi nyeri pada
angguan motorik
"ngiopati
kaki meB
rauma tidak terasa
6lkus
angguan aliran 'orbitol
darah ke kaki
"tro!i otot kaki
erubahan titik
@uka sulit sembuh
.n!eksi
eB nutrisi dan O# sel
Kerusakan F perubahan
F aringan
!ungsi sel F aringan
Kematian aringan
tumpu
6lserasi
GANGREN
Aisiko inggi
Kerusakan
enyebaran .n!eksi
/euroaskuler
angguan er!usi 0aringan
Aisti gangguan
/e!ropati
eC iskositas darah
Aetinopati
Aisti gangguan
eliminasi urine
Katarak
'ensori persepsi Diare
enumpukan glukosa sel F
.ntestinal
eB peristalti& intestin
eB absorbsi &airan
angguan sensorik
/europati
likosilasi rotein
eses &air
aringan
lukosa reduktase
'ensasi nyeri pada
angguan motorik
angguan aliran
"ngiopati
kaki meB
'orbitol
darah ke kaki
rauma tidak terasa
6lkus
"tro!i otot kaki
@uka sulit sembuh
erubahan titik
.n!eksi
eB nutrisi dan O# sel
Kerusakan F perubahan
F aringan
!ungsi sel F aringan
Kematian aringan
tumpu
6lserasi
GANGREN
Aisiko inggi
Kerusakan
enyebaran .n!eksi
/euroaskuler
angguan er!usi 0aringan
E.
P!!r#(%''$ P!$$'$,
1% emeriksaan Diagnostik •
2.
lukosa darah meningkat
•
"sam lemak bebas meningkat
•
Osmolalitas serum meningkat
•
as darah arteri : > menurun, >O4 menurun
•
6reum=kreatinin meningkat=normal
•
6rine : gula G aseton positip
•
Hlektrolit : /a, K, !os!or
Kriteria engendalian DM B'#( 3$-1$* 11$-1+* J#$$ J14$
S!d'$, 11$-14* 19$-1** #$$-#4* 14$-1+*
Br( I1;$ I#$$ E#;$ E19$
Dengan 0K Kolesterol >D@ (mg=d@) rigliserida (mg=d@) tanpa 0K
J1$$ E;+ J#$$
1$$-1#* 4+-;+ #$$-1;*
E14$ J4+ E#+$
Dengan 0K
J1+$
1+$-1**
E#$$
D uasa (mg=d@) D # am (mg=d@) Koleseterol otal (mg=d@) Kolesterol @D@ (mg=d@) non 0K
P!!r#(%''$ P!$$'$,
E.
1% emeriksaan Diagnostik •
lukosa darah meningkat
•
"sam lemak bebas meningkat
•
Osmolalitas serum meningkat
•
as darah arteri : > menurun, >O4 menurun
•
6reum=kreatinin meningkat=normal
•
6rine : gula G aseton positip
•
Hlektrolit : /a, K, !os!or
2.
Kriteria engendalian DM B'#( 3$-1$* 11$-1+* J#$$ J14$
S!d'$, 11$-14* 19$-1** #$$-#4* 14$-1+*
Br( I1;$ I#$$ E#;$ E19$
Dengan 0K Kolesterol >D@ (mg=d@) rigliserida (mg=d@) tanpa 0K
J1$$ E;+ J#$$
1$$-1#* 4+-;+ #$$-1;*
E14$ J4+ E#+$
Dengan 0K
J1+$
1+$-1**
8M.: 2anita
13,+-##,*
#4-#+
E#$$ E#+=J13,
ria
#$-#;,*
#+-#
ekanan Darah (mm>g)
J1;$=*$
D uasa (mg=d@) D # am (mg=d@) Koleseterol otal (mg=d@) Kolesterol @D@ (mg=d@) non 0K
F.
K+3('%# Komplikasi yang dapat timbul oleh DM antara lain: 1% angren Kaki Diabetik #% /europhaty 4% Aetinophaty ;% /ephrophaty +% hroni& >eart Disease 'edangkan komplikasi akibat gangrene yakni: 1% Osteomyelitis #% 'epsis 4% Kematian
G. P!$'*'&'(%'$''$ 1% Diet
1;$-19$= *$-*+
+ E#=J#$ E19$=*+
enatalaksanaan nutrisi pada penderita DM diarahkan untuk men&apai tuuan berikut: a% Men&ukupi semua unsure makanan essensial (misalnya itamin dan mineral) b% Men&apai dan mempertahankan berat badan (8M.) yang sesuai% enghitungan 8M.88 (kg)=(8 (m))# 8M. normal wanita 13,+ < ##,* kg=m # 8M. normal pria #$ < #;,* kg=m# &% Memenuhi kebutuhan energy d% Men&egah !luktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui &ara-&ara yang aman dan praktis e% Menurunkan kadar lemak darah ika kadar ini meningkat #% Oalahraga Olahraga atau latihan !isik dilakukan sebagai berikut:
-
+ < 1$L pemanasan
-
#$ < 4$L latihan aerobi& (+ < 3$ denyut antung maksimal)
-
1+ < #$L pendinginan
/amun sebaiknya dalam berolahraga uga memperhatikan hal-hal sebagai berikut
-
0angan lakukan latihan !isik ika glukosa darah E#+$ mg=d@
-
0ika glukosa darah J1$$ mg=d@sebelum latihan, maka sebaiknya makan &amilan dahulu
-
Aekomendasi latihan bagi penderita dengan komplikasi disesuaikan dengan kondisinya
-
@atihan dilakukan # am setelah makan
-
ada klien dengan gangrene kaki diabeti&, tidak dianurkan untuk melakukan latihan !isik yang terlalu berat
4% engobatan untuk gangren
-
Kering o
.stirahat di tempat tidur
o
Kontrol gula darah dengan diet, insulin atau obat antidiabetik
o
indakan amputasi untuk men&egah meluasnya gangrene, tapi dengan indikasi yang sangat elas
o
Memperbaiki sirkulasi guna mengatasi angiopati dengan obat-obat anti platelet agregasi (aspirin, diprydamol, atau pentoNyilin)
-
8asah o
.stirahat di tempat tidur
o
Kontrol gula darah dengan diet, insulin atau obat antidiabetik
o
Debridement
o
Kompres dengan air hangat, angan dengan air panas atau dingin
o
8eri 5topi&al antibioti&
o
8eri antibioti& yang sesuai kultur atau dengan antibioti& spe&trum luas
o
6ntuk neuropati berikan pyridoNine (it 89) atau neurotropik lain
o
Memperbaiki sirkulasi guna mengatasi angiopati dengan obat-obat anti platelet agregasi (aspirin, diprydamol, atau pentoNyilin)
-
embedahan o
o
"mputasi segera Debridement dan drainase, setelah tenang maka tindakan yang dapat diambil adalah amputasi atau skin=arterial gra!t
;% Obat a% Obat >ipoglikemik Oral (O>D) b% .nsulin, dengan indikasi:
-
Ketoasidosis, koma hiperosmolar, dan asidosis laktat
-
DM dengan berat badan menurun se&ara &epat
-
DM yang mengalami stress berat (in!eksi sistemik, operasi berat, dll)
-
DM gestasional
-
DM tipe .
-
Kegagalan pemakaian O>D
H. P!$,('#'$ F+(% P!$,('#'$ Data bergantung pada berat dan lamanya ketidakseimbangan metabolik dan pengaruh pada !ungsi organ : 1.
Aktifitas/Istirahat •
@emah, letih, sulit bergerak=beralan%
•
Kram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur dan istirahat%
•
Disorentasi, koma%
2.
Sirkulasi •
"da riwayat hipertensi, .M"%
•
Kebas F kesemutan pada eNtrimitas%
•
Kebas pada kaki%
•
akikardia=nadi yang menurun=tak ada%
•
Kulit panas, kering F kemerahan, bola mata &ekung%
4%
.ntegritas ego •
'tress, tergantung orang lain%
•
eka terhadap rangsangan%
4.
Eliminasi •
oliuria, nokturia
•
Aasa nyeri=terbakar, kesulitan berkemih (in!eksi)
•
/yeri tekan abdomen
•
Diare, bising usus lemah=menurun%
5.
Makanan/cairan •
>ilang na!su makan, mual=muntah%
•
88 menurun, haus%
•
Kulit kering=bersisik, turgor elek%
•
Distensi abdomen%
.
!eurosensori •
using=pening, sakit kepala%
•
arestesia, kesemutan, kebas kelemahan pada otot%
•
angguan penglihatan%
•
Disorentasi : mengantuk, letargia, stupor=koma%
".
!#eri/ken#amanan •
•
$.
2aah meringis, palpitasi% %erna&asan
•
'.
I.
"bdomen tegang=nyeri
8atuk, bernapas bau keton (eamanan
•
Kulit kering, gatal, ulkus kulit%
•
Demam, dia!oresis
•
Menurunnya kekuatan=rentang gerak%
D#',$+%' (!3!r'4'*'$ 1%
angguan per!usi aringan berhubungan dengan melemahnya = menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah%
#%
angguan integritas aringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas%
4%
angguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik aringan%
;%
Keterbatasan mobilitas !isik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka%
+%
angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang%
9%
otensial teradinya penyebaran in!eksi ( sepsis ) berhubungan dengan tingginya kadar gula darah%
%
emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya%
3%
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya in!ormasi%
*%
angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh%
1
%$J.
anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki%
I$*!r5!$%# 1.
angguan per!usi berhubungan dengan melemahnya=menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah% uuan:
Mempertahankan sirkulasi peri!er tetap normal%
Kriteria >asil:
- Denyut nadi peri!er teraba kuat dan reguler - 2arna kulit sekitar luka tidak pu&at=sianosis - Kulit sekitar luka teraba hangat% - Oedema tidak teradi dan luka tidak bertambah parah% - 'ensorik dan motorik membaik
/o% 1% #%
indakan "arkan pasien untuk melakukan
Aasional Mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah
mobilisasi "arkan tentang !aktor-!aktor yang
Meningkatkan
dapat
darah
meningkatkan aliran darah:
inggikan kaki sedikit lebih rendah dari antung
balik
melan&arkan sehingga
aliran
tidak
teradi
oedema%
( posisi eleasi pada
waktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut 4%
dan sebagainya "arkan tentang
!aktor-
Kolestrol tinggi
!aktor resiko berupa: >indari diet
teradinya
tinggi
relaksasi,
dapat
merokok,
asokontriksi
kolestrol,
menghentikan
;%
modi!ikasi
teknik
kebiasaan
dapat memper&epat
arterosklerosis, menyebabkan
merokok teradinya
pembuluh
darah,
dan penggunaan obat asokontriksi
relaksasi untuk mengurangi e!ek dari
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
stress% emberian
dalam
meningkatkan dilatasi pembuluh darah
pemberian
asodilator,
asodilator
pemeriksaan gula darah se&ara rutin
sehingga
per!usi
dan terapi oksigen ( >8O )%
diperbaiki,
sedangkan
gula
darah
mengetahui
aringan
se&ara
akan
dapat
pemeriksaan rutin
dapat
perkembangan
dan
keadaan
pasien,
memperbaiki
>8O
untuk
oksigenasi
daerah
ulkus=gangren 2.
anguan integritas aringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas% uuan:
er&apainya proses penyembuhan luka%
Kriteria hasil :
1%8erkurangnya oedema sekitar luka% #% us dan aringan nekrosis berkurang 4% "danya aringan granulasi% ;% 8au khas gangren berkurang%
/o% 1%
indakan Kai luas dan keadaan luka serta
Aasional engkaian yang tepat terhadap luka
proses penyembuhan
dan
proses
penyembuhan
akan
membantu dalam menentukan tindakan #%
Aawat luka dengan baik dan benar :
selanutnya merawat luka dengan teknik aseptik,
membersihkan luka se&ara abseptik
dapat menaga kontaminasi luka dan
menggunakan
larutan
iritati!,
4%
larutan
angkat
sisa
yang balutan
tidak
yang
iritati!
akan
merusak
yang aringan granulasi tyang timbul, sisa
menempel pada luka dan nekrotomi
balutan
aringan yang mati Kolaborasi dengan
untuk
menghambat proses granulasi .nsulin akan menurunkan kadar gula
pemeriksaan
darah, pemeriksaan kultur pus untuk
pemeriksaan gula darah
mengetahui enis kuman dan anti biotik
pemberian kultur pus
insulin,
dokter
pemberian anti biotik
yang
aringan
tepat
nekrosis
untuk
dapat
pengobatan,
pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit 4% anguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik aringan% uuan:Aasa nyeri hilang=berkurang Kriteria hasil : 1%enderita se&ara erbal mengatakan nyeri berkurang=hilang % #% enderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri % 4% ergerakan penderita bertambah luas% ;% idak ada keringat dingin, tanda ital dalam batas normal%(': 49 < 4,+$ , /: 9$ < 3$ N =menit, : 1$$ < 14$ mm>g, AA : 13 < #$ N =menit)% /o% 1%
indakan Kai tingkat, !rekuensi, dan reaksi
Aasional 6ntuk mengetahui berapa berat nyeri
#%
nyeri yang dialami pasien 0elaskan pada pasien tentang sebab-
yang dialami pasien pemahaman pasien tentang penyebab
sebab timbulnya nyeri
nyeri yang teradi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diaak bekerasama dalam
4%
iptakan lingkungan yang tenang
melakukan tindakan Aangasangan yang lingkungan akan
;%
"arkan teknik distraksi dan relaksasi
berlebihan
dari
memperberat rasa
nyeri eknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
+%
9%
"tur posisi pasien senyaman mungkin
pasien osisi yang nyaman akan membantu
sesuai keinginan pasien
memberikan kesempatan pada otot
@akukan massage dan kompres luka
untuk relaksasi seoptimal mungkin Massage dapat meningkatkan
dengan 82 saat rawat luka
askulerisasi
dan
pengeluaran
pus
sedangkan 82 sebagai desin!ektan %
Kolaborasi
dengan
dokter
untuk
pemberian analgesik
yang dapat memberikan rasa nyaman Obat
;% Keterbatasan mobilitas !isik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki% uuan:asien dapat men&apai tingkat kemampuan aktiitas yang optimal% Kriteria >asil: 1% ergerakan paien bertambah luas #% asien dapat melaksanakan aktiitas sesuai dengan kemampuan (duduk, berdiri, beralan)% 4% Aasa nyeri berkurang% ;% asien dapat memenuhi kebutuhan sendiri se&ara bertahap sesuai dengan kemampuan% /o% 1%
indakan Kai dan identi!ikasi tingkat kekuatan
Aasional 6ntuk mengetahui deraat
#%
otot pada kaki pasien 8eri penelasan tentang pentingnya
otot-otot kaki pasien asien mengerti pentingnya aktiitas
melakukan aktiitas untuk menaga
sehingga
kadar gula darah dalam keadaan
tindakan keperawatan
normal "nurkan
6ntuk melatih otot < otot kaki sehingg
4%
;%
pasien
untuk
dapat
kekuatan
kooperati!
dalam
menggerakkan=mengangkat
ber!ungsi dengan baik
ekstrimitas bawah sesui kemampuan 8antu pasien dalam memenuhi
Keterbatasan mobilitas !isik &enderung
kebutuhannya
+%
membuat
klien
kesulitan
memnuhi
kebutuhannya
dalam sehingga
harus diberikan bantuan Kera sama dengan tim kesehatan "nalgesik dapat membantu mengurangi lain: dokter ( pemberian analgesik )
rasa nyeri, !isioterapi untuk melatih
dan tenaga !isioterapi
pasien
melakukan
aktiitas
se&ara
bertahap dan benar
DAFTAR PUSTAKA
arpenito, @%0%, 1***% Aen&ana "suhan F Dokumentasi Keperawatan% Hd% # 0akarta: H% Doengoes% 1***% eren&anaan "suhan Keperawatan% 0akarta: H
Mansoer, "ri!%, et all% 1***% Kapita 'elekta Kedokteran% akultas Kedokteran 6.: Media "es&ullapius% ri&e, "nderson 'ylia% 1**% ato!isiologi% Hd% .% 0akarata: H