LAPORAN PENDAHULUAN TONSILEKTOMI
A. PENG PENGER ERTI TIAN AN Tonsilektomi adalah mengeluarkan seluruh tonsil dengan pembedahan. (Kamus Kedokteran, 2!.
". PAT#$I% T#$I%I#& I#GI #GI Pada 'aktu anak lahir belum mempunai )olikal dan biasana berukuran ke*il, dengan demikian habisna material antibodi , maka se*ara berangsur ter+adi pembesaran tonsil. Pembes Pembesaran aran ini dapat dapat melebi melebihi hi normal normal,, oleh oleh karena karena in)eks in)eksii salura saluran n perna) perna)asa asan n berat. berat. Pembesaran tonsil ang sampai menimbulkan gangguan serius biasana ter+adi pada anak berumur - tahun. Keadaan ini ditandai dengan gangguan berna)as atau gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, karena usia tersebut mudah menderita in)eksi saluran na)as atas. Apabila satu atau dua tonsil meradang membesar sampai ketengah u/o)aring maka sebaikna dilakukan tindakan pengangkatan tonsil atau disebut Tonsilektomi. 0era+at pembesaran tonsil 1 a. 0era 0era+a +att I (Nor (Norma mal! l! Tonsil berada dibelakang pilar tonsil (struktur lunak dipotong oleh palatina lunak!. b. 0era+at II Tonsil berada diantara pilar dan u/ula. *. 0era+at III Tonsil menentuh u/ula. d. 0era+at I I %atu atau dua tonsil meluas ketengah u/o)aring. (Ko3ier,ER" "lains, 4ilkinson,5662! 4ilkinson,5662!
Pathway
$olikal
7aternal Antibod
Pembesaran Tonsil Tonsil Normal
In)eksi %aluran Na)as "erat
Gangguan Na)as8 Gangguan 7enelan
Tonsilektomi
Resiko kekurangan /olume *airan
Resiko in)eksi
Neri
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko ketidake)ekti)an penatalaksanaan terapeutik
9. ETI#GI 8 $aktor Predisposisi dan Presipitasi Penebab tonsilitis adalah /irus dan bekteri sebagian besar disebabkan oleh /irus ang merupakan +uga )aktor predisposisi dari in)eksi bakterial. Golongan irus 1 5. Adeno/irus 2. irus e*ho
. irus in)luen3a Golongan "akteri 1 5. %trepto*o**us 2. 7*ro*o**us . 9orine bakterium diphterial Pembesaran tonsil +arang merupakan indikasi untuk pengakalan kebanakan anak-anak mempunai tonsil ang besar, ang ukurana akan menurun se+alan dengan perlambatan usia. Tonsilektomi dilakukan hana +ika pasien mempunai masalah-masalah berikut 1 5. 7enderita tonsillitis berulang 2. :ipertri)i tonsil dan adenoid ang dapat menebabkan obstruksi. . %erangan otitis media purulens berulang. ;. 0iduga kehilangan pendengaran akibat otitis media serosa ang ter+adidalam kalbuna dengan pembasaran konal dan adenoid. . Ke*urigaan keganasan tonsil pada orang de'asa muda dan de'asa. <. Indikasi khusus anak adalah tonsillitis rekurens ang kambuh lebih dari kali, hperplasia setelah in)eksi mononukleus dan ri'aat demam rheumatik dengan gangguan +antung ang berhubungan dengan tonsillitis kronik ang sukar diatasi dengan antibioti*. =. Tonsilektomi pada orang de'asa dapat diker+akan dalam narkose atau dengan anestesi lo*al, pada anak biasana dilakukan dalam narkose.
0. 7ANI$E%TA%I K&INI% 8 Tanda 0an Ge+ala Tanda dan ge+ala dari tonsilitis terbagi atas tonsilitis akut dan kronis. Kepekaan tonsil terhadap in)eksi akut dapat meningkat apabila keadaan organisme dari luar berlebihan. Tanda dan ge+ala tonsilitis akut 1 5. Penderita terlihat seperti sakit demam. 2. 7engeluh sakit tenggorokan dan sakit menelan. . Tonsil hperemia. ;. Kelen+ar lmphe +ugularis membesar dan neri bila diraba. %etelah serangan tonsilitis akut +aringan tonsil biasana dapat kembali normal tetapi ada +uga ang tidak. Keadaan +aringan ang tidak normal ini merupakan terbentukna abses-
abses ke*il dan )olikal limphoid disekitar krpta dan dibatasi oleh +aringan ikat. Tonsil ang seperti ini dapat menimbulkan ge+ala in)eksi berulang tiga sampai empat bulan sekali. Keadaan ini merupakan proses a'al ter+adina tonsilitis kronis. Tanda dan ge+ala tonsilitis kronis 1 5. Tonsil hperemia dan edema. 2. Kripta melebar dan tonsil berben+ol-ben+ol. . %uhu badan sub )ebris. ;. Penderita merasa tidak enak badan.
E. PR#%E0>R 0IAGN#%TIK >ntuk menegakkan diagnostik tonsilitis dapat digunakan dengan adana ge+ala ang mun*ul seperti 1 demam, sulit menelan, tonsil tampak membesar dan hperemia. 0iagnosa banding 1 5. In)eksi mononu*hosis >ntuk membedakanna dengan tonsilitis akut diperlukan pemeriksaan hitung +enis leu*o*t. 2. Angina in*ent 7enebabkan ulsurasi ang luas di rongga mulut atau hana terbatas disekitar tonsil. Penakit ini dibedakan dari tonsilitis akut dengan pemeriksaan usap tenggorokan. . Agranusitosis Penakit ini menimbulkan ulsurasi ang dirongga mulut dan )aring. %elain ulsurasi ter+adi pengelupasan mukosa mulut, lidah dan tonsil, penderita dapat membantu menegakkan diagnosa.
$. PE7ERIK%AAN PEN>N?ANG &A"#RAT#RI>7 5. Golongan darah. 2. Kadar :b. . :itung &eukosit dan :itung ?enis. ;. >ntuk penentuan kadar klorida keringat atau imunoglobulin serum
menge/aluasi
diagnosis banding medis ang men*akup )ibrosis kistik atau imunode)isiensi.
G. IN0IKA%I T#N%I&EKT#7I %ebelum tonsilektomi dilakukan ditemukanna indikasi seperti 1 5. Tonsilitis akut residi/an aitu tonsilitis akut ang berulang-ulang ;- kali tiap tahun. 2. Tonsilitis kronis dengan eksasurbasi aitu tonsilitis akut dengan keluhan ringan tapi terus menerus. .
Abses Peritonsil 8 Tonsilitis akut dengan komplikasi ?ika sudah pernah ter+adi abses peritonsil maka kemungkinan untuk kambuh berulangulangna dikemudian hari besar sekali. Pada abses peritonsil +aringan sekitar tonsil turut meradang sehingga perasaan sakit melebihi dari tonsilitis akut biasa.
;. %treptokok tonsilitis ang berulang. In)eksi kuman streptokok ang berulang dan tidak teratasi oleh berbagai antibiotik akan mengakibatkan ter+adina kerusakan ang besar pada +aringan tonsil. Akibatna tonsil tidak lagi ber)ungsi sebagai alat penangkis kuman dan merupakan )okal in)eksi ang tidak dapat dikontrol. . Tonsil palatina sebagai )okat in)eksi demam rematik. <. Tonsil palatina men+adi serangan kuman atau diptheria *ariur, misal tonsilitis proso diphteria. =. Tonsil :ipertropi sehingga timbul obstruksi mekanik. Adana pembesaran tonsil ang sedemikian maka makan, minum bahkan berna)as terutama dimalam hari sudah terganggu. ?ika tonsil hipertropi tidak segera diangkat maka komplikasi seperti )aringitis, bronkitis sering ter+adi dan sukat diatasi. @. #titis media purulen ang berulang. 6. Tonsil ang menun+ukkan tanda maligna Indikasi ini sangat de)initi) dan tonsilektomi harus dilakukan karena kalau tumor ganas masih bersi)at insitu, tonsilektomi akan memberi hasil ang memuaskan tetapi bilamana tumos sudah men+alar ke daerah sekitar tonsil, maka tonsilektomi akan sia-sia, bahkan pembesaran tonsil unilateral ang luar biasa harus di*urigai kemungkinan ter+adina maligna.
:. K#NTRAIN0IKA%I T#N%I&EKT#7I 5. Alergi ang mendasari. Tonsilektomi dapat memperburuk alergi pada beberapa pasien. 2. Pilek berulang dan masalah kesehatan menahun +arang karena tonsilB. . Pasien diba'ah umur atau ; tahun. ;. Tonsil besar tanpa ge+ala. :arus diingat bah'a tonsil *enderung membesar sampai sekitar umur 5-52 tahun, dan kemudian berin/olusio mantap. . Adenitis *er/i*alis tuberkulosis tidak lagi dianggap sebagai indikasi. <. 0emam reumatik dan ne)ritis bukan indikasi, ke*uali bila terapi antibiotika intensi) gagal menghilangkan streptokokus hemolitikus. =. 0esakan orang tua untuk tonsilektomi bukan merupakan suatu indikasi.
I.
K#7P&IKA%I 5. Perdarahan pas*a tonsilektom. 2. 7enebabkan hpertropi. . Atelektase. ;. "ronkhitis. . Pneumonia. <. Abses paru.
?. TREAT7ENT 8 Penatalaksanaan 7edis dan Kepera'atan 7etode Tonsilektomi aitu 1 5. Guillotine Tonsilektomi8%luder. "iasana dilakukan pada +aringan tonsil ang diduga hubunganna dengan +aringan sekitarna masih longgar, misal pada anak. 0engan metode ini operasi lebih *epat dan +aringan tonsil dapat diangkat seluruhna dengan menimbulkan manipulasi ang tidak begitu banak. Perdarahan ang ter+adi lebih sedikit dibanding dengan metode 0iseksi. 2. 0iseksi Tonsilektomi Pada 0iseksi +aringan tonsil dipisahkan dari daerah sekitarna satu per satu. Tonsilektomi se*ara 0iseksi ini umumna dilakukan pada penderita dengan dugaan +aringan tonsil sudah mengadakan perlengketan dengan +aringan sekitarna sehingga kalau dilaksanakan metode Guillotine, maka +aringan tonsil tidak akan dapat diangkat sebersih mungkin.
. Pengobatan ang diberikan setelah tonsilektom. a. 0iberikan *airan I selama 2; +am untuk menghindari dehidrasi. b. 0iberikan 5, mg Kodein $os)at8Kg "" setiap +am untuk mengatasi neri. ;. Pera'atan pas*a tonsilektomi a. "aringkan pasien pada satu sisi tanpa bantal. b. >kur nadi dan tekanan darah se*ara teratur. *. A'asi adana gerakan menelan karena pasien mungkin menelan darah ang terkumpul di )aring dan. d. Napas ang berbuni menun+ukkan adana lendir atau darah di tenggorok. "ila diduga ada perdarahan, periksa )osa tonsil. "ekuan darah di )osa tonsil diangkat, karena tindakan ini dapat menebabkan +aringan berkontraksi dan perdarahan berhenti spontan. "ila perdarahan belum berhenti, dapat dilakukan penekanan dengan tampon ang mengandung adrenalin 515. %elan+utna bila masih gagal dapat di*oba dengan pemberian hemostatik topikal di )osa tonsil dan hemostatik parenteral dapat diberikan. "ila dengan *ara di atas perdarahan belum berhasil dihentikan, pasien diba'a ke kamar operasi dan dilakukan pera'atan perdarahan seperti saat operasi.7engenai hubungan perdarahan primer dengan *ara operasi, laporan di berbagai kepustakaan menun+ukkan hasil ang berbeda-beda, tetapi umumna perdarahan primer lebih sering di+umpai pada *ara guillotine. Komplikasi ang berhubungan dengan tindakan anestesi segera pas*a bedah umumna dikaitkan dengan pera'atan terhadap +alan napas. &endir, bekuan darah atau kadang-kadang tampon ang tertinggal dapat menebabkan as)iksi.
.
K. A%:>AN KEPERA4ATAN 8 0ata Cang Perlu 0ika+i 5. PENGKA?IAN a. Ka+i kesulitan menelan, mudah tersedak. b. Ka+i sakit tenggorokan akut8kronis. *. Ka+i ri'aat sakit tenggorokan dan in)luen3a. d. Ka+i ri'aat alergi. e. Ka+i adana perdarahan per oral. ). Ka+i adana penakit asma, )ibrosis kistik.
&. 0IAGN#%A KEPERA4ATAN a. Resiko tinggi terhadap komplikasi in)eksi berhubungan dengan )aktor pembedahan. b. Neri berhubungan dengan pembedahan. *. Resiko terhadap kekurangan /olume *airan ang berhubungan dengan penurunan masukan *airan sekunder terhadap neri saat menelan. d. Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan sekunder terhadap neri saat menelan. e. Resiko terhadap ketidake)ekti)an penatalaksanaan terapeutik ang berhubungan dengan ketidak*ukupan
pengetahuan tentang
komplikasi, neri,
pengaturan
posisi
dan
penatalaksanaan akti)itas.
7. INTEREN%I 8 Ren*ana Kepera'atan 5. Resiko tinggi terhadap komplikasi in)eksi berhubungan dengan )aktor pembedahan. Tu+uan 1 -
Tidak ada in)eksi.
-
Tidak ada komplikasi.
Inter/ensi 1 -
Pantau suhu badan tiap ; +am, keadaan luka ketika melakukan pera'atan.
-
"erikan antibiotik ang diresepkan, berikan paling sedikit 2 liter *airan setiap hari ketika melaksanakan terapi antibiotik.
-
"erikan antipiretik ang ditentukan +ika terdapat demam.
2. Neri berhubungan dengan pembedahan. Tu+uan 1 -
Klien menatakan neri hilang 8 terkontrol.
-
Klien menun+ukkan rileks, istira+at 8 tidur dan peningkatan akti)itas dengan tepat.
Inter/ensi 1 -
Pantau TT.
-
"erikan tindakan kenamanan, misal 1 perubahan posisi, musik, relaksasi.
-
?ika diresepkan analgesik I, aturlah analgesik se*ara rutin selama 2; +am pertama, tidak menunggu pasien memintana.
-
"eritahu dokter +ika analgesik tidak dapat menghilangkan sakit.
. Resiko terhadap kekurangan /olume *airan ang berhubungan dengan penurunan masukan *airan sekunder terhadap neri saat menelan. Tu+uan 1 -
Klien dapat meningkatkan masukan *airan minimal 2 ml.
-
7emberitahu perluna untuk meningkatkan masukan *airan selama stress atau panas.
-
7emperlihatkan tidak adana tanda dan ge+ala dehidrasi.
Inter/ensi 1 -
Ka+i perubahan TT, *ontoh peningkatan suhu tubuh 8 demam meman+ang, takikardi, hipotensi artostatik.
-
Ka+i turgor kulit, kelembapan membran mukosa.
-
Pantau masukan dan keluaran, *atat 'arna, karakter, urine. :itung keseimbangan *airan , 'aspadai kehilangan ang tak tampak , ukur "" sesuai indikasi.
-
9atat laporan mual8muntah.
;. Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan sekunder terhadap neri saat menelan. Tu+uan 1 -
Klien menun+ukkan peningkatan na)su makan.
-
Klien dapat mempertahankan 8 meningkatkan berat badan.
-
Inter/ensi 1 -
"erikan makan porsi ke*il dan sering atau makanan ang menarik pasien.
-
7onitor status nutrisi umum, ukur berat badan dasar.
-
#bser/asi distensi abdomen.
-
Atur ren*ana pera'atan untuk mengurangi atau menghilangkan bau ang menebabkan ingin muntah atau prosedur ang dilakukan mendekati 'aktu makan.
. Resiko terhadap ketidake)ekti)an penatalaksanaan terapeutik ang berhubungan dengan ketidak*ukupan
pengetahuan tentang
komplikasi, neri,
pengaturan
posisi
dan
penatalaksanaan akti)itas. Tu+uan 1 -
Klien dapat menggambarkan proses penakit, penebab-penebab dan )aktor penun+ang pada ge+ala dan aturan untuk penakit atau kontrol ge+ala.
-
Klien dapat mengungkapkan maksud untuk melakukan perilaku kesehatan ang diperlukan atau keinginan untuk pulih dari penakit dan pen*egahan kekambuhan atau komplikasi.
Inter/ensi 1 -
0iskusikan aspek ketidakmampuan dari penakit, lamana penembuhan dan harapan kesembuhan, identi)ikasi pera'atan diri dan kebutuhan8sumber pemeliharaan rumah.
-
"erikan in)ormasi dalam bentuk tertulis dan /erbal.
-
Tekankan perluna melan+utkan terapi antibiotik selama periode ang dian+urkan.
-
Tekankan pentingna melan+utkan e/aluasi medik dan /aksin8imunisasi dengan tepat.
-
Identi)ikasi
tanda8ge+ala
ang
memerlukan
kesehatan, misal 1 kehilangan "", demam.
pelaporan
pemberian
pera'atan
DAFTAR PUSTAKA
5. %melt3er %u3anne 9. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung 4aluo, dkk. Editor 7oni*a Ester, dkk. Ed. @. ?akarta 1 EG9D 25. 2. "ehrman, Ri*hard E. (566!. Ilmu Kesehatan Anak. EG9 1 ?akarta. . 9at3el, Pin*us. (5662!. Kapita %elekta Pediatri. EG9 1 ?akarta. ;. 9od,0.dan Thane R. (566!. Penakit Telinga, :idung dan Tenggorokan. EG9 1 ?akarta. . 0oenges, 7arilnn E. Ren*ana Asuhan Kepera'atan 1 Pedoman untuk Peren*anaan dan pendokumentasian Pera'atan Pasien. Alih bahasa I 7ade Kariasa. Ed. . ?akarta 1 EG9D5666 <. E)iat Arsad %oepardi Nurbaiti Iskandar. Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. ?akarta 1 "alai Penerbit $K>ID 25 =. &nda ?uall 9arpenito. (2!. 0iagnosa Kepera'atan. Edisi III. EG9 1 ?akarta. @. R. %+amsuhida+at 4im de +ong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi re/isi. ?akarta 1 EG9 D 566=
9. Ri3al "as+rah. 0r. (56@