LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN TETANUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSD dr. SOEBANDI JEMBER
disusun guna memenuhi tugas Program Profesi Ners (P2N) Stase Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
oleh Made Enstini Sadhiharti Purnami , S. e! NIM "##$"" " ##$"""%"%$& "%"%$&
PROGRAM PRO'ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU EPERAWATAN UNI(ERSITAS UNI(ERSITAS JEMBER JEM BER #%")
LAPORAN PENDAHULUAN TETANUS *O+eh, Made Enstini Sadhiharti Purnami- S.e!.
A. /ns /nse! e! Dasa Dasarr Pen0 Pen0a1 a1it it A." Pen2ertian Pen2ert ian Tetanus Tetanus
Tetanus adalah suatu toksemia akut yang diseakan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh !lostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik dan erat" Tetanus ini iasanya iasanya akut dan menimulkan paralitik spastik yang diseakan teta tetanos nospas pasmi min" n" Tetan etanos ospam pamin in
meru merupak pakan an
neuro neuroto toks ksin in yang yang
dipr diprodu oduks ksii
oleh oleh
!lostr !lostridi idium um tetani tetani"" Tetanus etanus diseut diseut #uga dengan dengan "Seven day Disease" " Dan pada tahun tahun $%&', $%&', dike dikete temu muka kan n toks toksin in sepe sepert rtii stri strih hni nine, ne, kemudi kemudian an dike dikenal nal dengan dengan teta tetanos nospas pasmi min, n, yang yang diis diisol olas asii dari dari tana tanah h anaer anaero o yang yang menga mengandu ndung ng akt akter eri" i" lmunis lmunisasi asi dengan dengan mengakt mengaktia iasi si deria deriatt terseu terseutt menghas menghasilk ilkan an penega penegahan han dari dari tetanus" Spora !lostridium tetani iasanya masuk kedalam tuuh melalui luka pada kulit oleh karena terpotong, tertusuk tertusuk ataupun luka akar serta pada infeksi tali pusat (Smelt*er, 2'$')" Tetanus adalah suatu penyakit infeksi akut yang diseakan oleh eksoto+in yang dihasilkan oleh lostridium tetani yang ditandai dengan peningkatan kekakuan umum dan ke#angke#ang otot rangka (-ahadewa, 2''&)" Tetanus merupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat yang disea diseakan kan oleh oleh raun raun tetanos tetanospas pasmin min yang dihasi dihasilka lkan n oleh oleh !lostr !lostridi idium um Tetani" etani" Penyakit ini timul #ika kuman tetanus masuk ke dalam tuuh melalui luka, gigitan serangga, infeksi gigi, infeksi telinga, ekas suntikan dan pemotongan tali pusat" Dalam tuuh kuman ini akan erkemang iak dan menghasilkan eksotoksin antara lain tetanospasmin yang seara umum menyeakan kekakuan, spasme dari otot ergaris"
A.# +asi3i1asi Tetanus
Tetanus diklasifikasikan erdasarkan pada men#adi. $"
Tetanus loal
2"
Teta etanus e epha phali
/"
Tetanus umum
0"
Teta etanus neo neon nata atal
1iasanya 1iasanya diseakan infeksi C. tetani, tetani, yang masuk melalui tali pusat sewaktu proses pertolongan persalinan" Spora yang masuk diseakan oleh proses pertolongan persalinan yang tidak steril, aik oleh penggunaan alat yang telah terkont terkontami aminasi nasi spora spora C. tetani, tetani, maupun penggunaan oatoatan untuk tali pusat yang telah terkontaminasi" terkontaminasi" Keiasaan menggunakan alat pertolongan persalinan persalinan dan oat tradisional yang tidak steril, merupakan faktor yang utama dalam ter#adinya neonatal tetanus"
A.$ E!idemi/+/2i Tetanus
Tetanus ditemukan diseluruh dunia,ter#adi seara sporadis atau seara outbreak outbreak dalam dalam skala skala yang keil" keil" Saat ini dinegar dinegaran anegar egaraa ma#u ma#u sudah sudah #arang #arang ditemuk ditemukan, an, seda sedang ngka kan n
dine dinega gara ra agra agrari riss
dima dimana na kont kontak ak deng dengan an koto kotora ran n
hewa hewan n masi masih h
dimungkinkan, tetanus sering ditemukan" Pada dewasa, lakilaki leih sering dari pada wanita, yaitu 2,3 . $, keanyakan kean yakan pada usia produktif"
A.4 Eti/+/2i Eti/+/ 2i Tetanus Tetanus
Kuman Kuman penyea penyea penyaki penyakitt tetanus tetanus yang dikenal dikenal seagai seagai Clostridiu Clostridium m tetani4 tetani4 erentuk atang yang langsing dengan ukuran pan#ang 253 um dan lear ',/5',3 um, termasuk gram positif dan ersifat anaero" 1akteri ini erspora, di#umpai pada tin#a inatang terutama kuda, #uga isa pada manusia dan #uga pada tanah yang terkontaminasi dengan tin#a inatang terseut" Spora ini isa tahan eerapa ulan ahkan eerapa tahun, #ika ia menginfeksi luka seseorang atau ersamaan dengan enda daging atau akteri lain, ia akan memasuki tuuh penderita terseut, lalu mengeluarkan toksin yang ernama tetanospasmin" Clostridium tetani dapat tetani dapat diedakan dari tipe lain erdasarkan erdasarkan flagella flagella antigen" antigen" Kuman tetanus ini mementuk spora yang erentuk lon#ong dengan u#ung yang utat, khas seperti atang korek api (drum stick ) Sifat spora ini tahan dalam air mendidih selama 0 #am, oat antiseptik tetapi mati dalam autolaf ila dipanaskan selama $352' menit pada suhu $2$6!" 1ila tidak kena ahaya, maka spora dapat hidup di tanah erulan5ulan ahkan sampai tahunan" 7uga dapat merupakanflora usus normal dari kuda, sapi, ai, doma, an#ing, kuing, tikus, ayam dan manusia" Spor Sporaa akan akan eru eruah ah men# men#ad adii entu entuk k eget egetat atif if dala dalam m anaer anaero o dan kemu kemudi dian an erkemang iak" 1entuk egetatif tidak tahan terhadap panas dan eerapa antisepti"
Kuman tetanus tumuh suur pada suhu $86! dalam media kaldu daging dan media agar darah" Demikian pula dalam media eas gula karena kuman tetanus tidak dapat mengfermentasikan glukosa" Kuman tetanus tidak inasif" tetapi kuman ini ini memp mempro roduk duksi si 2 maa maam m eksot eksotoks oksin in yait yaitu u teta tetanos nospas pasmi min n dan teta tetanol nolis isin in"" Tetanospasmis merupakan protein dengan erat molekul $3'"''' Dalton, larut dalam air lail pada panas dan ahaya, rusak dengan en*im proteolitik" tetapi stail dalam entuk murni dan kering" Tetanospasmin diseut #uga neurotoksin karena toksin ini melalui eerapa #alan dapat menapai susunan saraf pusat dan menimulkan ge#ala erupa
kekakuan
(rigiditas),
spasme
otot
dan
ke#ang5ke#ang"
Tetanolisin
menyeakan lisis dari sel5sel darah merah" A.& Tanda dan Ge5a+a Ge5 a+a Tetanus Tetanus 9dapun tanda dan ge#ala dari penyakit tetanus, antara lain. $" Ke#ang Ke#ang erta ertamah mah era eratt selama selama / hari hari perta pertama, ma, dan dan menetap menetap selam selamaa 38 hari" hari" 2" Setela Setelah h $' hari hari ke#an ke#ang g mulai mulai erkur erkurang ang frekuen frekuensin sinya ya /" Setel Setelah ah 2 min minggu ggu ke#ang ke#ang mula mulaii hil hilan ang" g" 0" 1ias 1iasany anyaa didah didahul ului ui dengan dengan kete ketegan gangaa gaan n otot otot teruta terutama ma pada pada raha rahang ng dari dari leher leher"
Kemudian Kemudian timul timul kesukaran kesukaran memuka mulut (trismus, (trismus, lok#aw) lok#aw) karena spasme 3" :"
otot masetter " Ke#ang Ke#ang otot otot erl erlan# an#ut ut ke ke kaku kaku kuduk kuduk (opi (opisto stotonu tonus, s, nuchal rigidity) rigidity) ;isus ;isus sardoni sardonius us karen karenaa spasme spasme otot otot muka dengan dengan gamar gamaran an alis alis tertar tertarik ik keatas, keatas,
8"
sudut mulut tertarik keluar dan ke awah, iir tertekan kuat" Gama Gamara ran n
%"
dengan eksistensi, lengan kaku dengan mengepal, iasanya kesadaran tetap aik" Kare Karena na kontra kontraks ksii otot otot yang sangat sangat kuat, kuat, dapat dapat ter#a ter#adi di asfi asfiks ksia ia dan sian sianos osis is,, retensi urin, ahkan dapat ter#adi fraktur ter#adi fraktur collumna vertebralis (pada vertebralis (pada anak)" Seagai tandatanda tandatanda permulaan permulaan timul timul ke#ang otot sekitar sekitar luka, gelisah, lemah,
emas, emas, mudah mudah tersin tersinggun ggung g dan sakit sakit kepala" kepala" Kemudi Kemudian an diikut diikutii nyeri nyeri dan kaku raha rahang ng,, peru perutt dan dan pung punggu gung ng yang yang meng menger eras as dan dan kesu kesuka kara ran n untu untuk k mene menela lan" n" Gamaran yang spesifik adalah kekakuan dan ke#ang otot" Kekakuan mengenai / group utama yaitu. masseter, otototot perut dan otototot punggung" Penderita selalu sadar penuh" Ge#alage#ala sistemik dapat timul, seperti panas akiat sepsis dan ini memeri prognosa yang #elek" Tekanan darah menun#ukkan fluktuasi, #uga sering takhikardi dan keringat anyak" wen Smith, -S (?mergeny Surgery, 2'$2)" Tandage#ala andage#ala tetanus tetanus erdasarkan erdasarkan klasifikas klasifikasii penyakit penyakit tetanus tetanus adalah seagai erikut. a" @oal ali*ed tetanus Pada lokal tetanus di#umpai adanya kontraksi otot yang persisten, pada daerah temp tempat at dima dimana na luka luka ter# ter#adi adi (agon (agonis is,, antago antagoni nis, s, dan dan fi+a fi+ato tor) r)"" Aal Aal inil inilah ah
merupakan tanda dari tetanus lokal" Kontraksi otot terseut iasanya ringan, isa ertahan dalam eerapa e erapa ulan tanpa progressif dan iasanya menghilang meng hilang seara ertahap" @okal tetanus ini isa erlan#ut men#adi generalized tetanus, tetanus, tetapi dalam entuk yang ringan dan #arang menimulkan kematian" 1isa #uga lokal tetanus tetanus ini di#umpai seagai prodromal dari klasik klasik tetanus tetanus atau di#umpai seara "
terpisah" Aal ini terutama di#umpai sesudah pemerian profilaksis antitoksin" !ephalli tetanus !ephalli tetanus adalah entuk yang #arang dari tetanus" -asa inkuasi erkisar $2 hari, yang erasal dari otitis media kronik (seperti dilaporkan di Bndia), luka pada daerah muka dan kepala, termasuk adanya enda asing dalam rongga hidung" -erupak -erupakan an salah salah satu satu arian arian tetanus tetanus lokal" lokal" Ter#adi er#adinya nya entuk entuk ini ila ila luka luka mengenai daerah mata, kulit kepala, muka, telinga, leper, otitis media kronis dan #arang akiat tonsiletomi" Ge#ala erupa disfungsi saraf loanial antara lain. N" BBB, BC, BC, CBB, B, , B, dapat erupa gangguan g angguan sendirisendiri maupun kominasi dan meneta menetap p dalam dalam eerap eerapaa hari hari ahkan ahkan erula erulanu nulan lan"" Tetanus etanus ephali ephali dapat dapat erkem erkemang ang men#adi men#adi tetanus tetanus umum" umum" Pada umumnya umumnya prognos prognosaa entuk entuk
"
tetanus ephali #elek" Gene Genera ralli*ed i*ed tetan etanus us 1entuk ini yang paling anyak dikenal" Sering menyeakan komplikasi yang tidak dikenal eerapa tetanus lokal oleh karena ge#ala timul seara diamdiam" Trismus merupakan ge#ala utama yang sering di#umpai (3' E), yang diseakan oleh kekakuan otototot masseter, ersamaan dengan kekakuan otot leher yang menyeakan ter#adinya kaku kuduk dan kesulitan menelan" Ge#ala lain erupa ;isus Sardonius (Sardonic (Sardonic grin) grin) yakni spasme otototot muka, opistotonus (kekakuan otot punggung), ke#ang dinding perut" Spasme dari laring laring dan ototo otototot tot pernaf pernafasa asan n isa isa menimu menimulka lkan n sumat sumatan an salura saluran n nafas, nafas, sianose asfiksia" 1isa ter#adi disuria dan retensi urine, kompressi fraktur dan pendarahan didalam otot" Kenaikan temperatur iasanya hanya sedikit, tetapi egitupun isa menapai 0'o!" 1ila di#umpai hipertermi ataupun hipotermi, hipotermi, teka tekanan nan darah darah tidak tidak stai staill dan dan di#u di#ump mpai ai takhi takhikar kardi dia, a, pende penderi rita ta ias iasany anyaa meninggal" Diagnosa ditegakkan hanya erdasarkan ge#ala klinis" -enurut erat ringannya tetanus umum dapat diagi atas. $) Tetanus etanus ringan. ringan. trismus trismus positif positif dan leih dari / m, tidak disert disertai ai ke#ang ke#ang umum walaupun dirangsang, masa inkuasi leih dari $0 hari, period hari, period of onset F: hari, sukar makan dan minum tetapi disfagia tidak ada, dan lokalisasi kekakuan kekakuan dekat dekat dengan dengan luka luka erupa erupa spasme spasme diseki disekitar tar luka luka dan kekakuan kekakuan umum ter#adi eerapa #am atau hari"
2) Tetanus etanus sedang. sedang. trismus trismus kurang dari / m dan disertai disertai ke#ang ke#ang umum umum ila ila dirangs dirangsang, ang, masa inkuas inkuasii $'$0 $'$0 hari, hari, period of onset / hari atau kurang, trismus ada dan disfagia ada, serta kekakuan umum ter#adi dalam eerapa hari tetapi dispnoe dan sianosis tidak ada /) Tetanus etanus erat. erat. trismus trismus kurang kurang dari dari $ m dan disert disertai ai ke#ang ke#ang umum yang spontan, masa inkuasi $' hari, period hari, period of onset / / hari atau kurang, trismus erat, disfagia erat, dan kekakuan umum dan gangguan pernapasan asfiksia, ketakutan, keringat anyak dan takikardia" A.6 Pat/3isi/+/2i Tetanus
dalam ent entuk uk spor sporaa masu masuk k ke tuuh tuuh mela melalui lui luka luka yang yang Clostridiu Clostridium m tetani dalam terkontaminasi dengan deu, tanah, tin#a inatang, pupuk" !ara masuknya spora ini melalui luka yang terkontaminasi antara lain luka tusuk (oleh esi. kaleng), luka akar, luka leet, otitis media, infeksi gigi, ulkus kulit yang kronis, aortus, tali pusat, kadang5k kadang5kadan adang g luka luka terse terseut ut hampir hampir tak terlih terlihat" at" Pandi Pandi dkk (2'$') (2'$') melapor melaporkan kan ahwa 8'E pada telinga seagai port dHentree, sedangkan eerapa peneliti mela melapo pork rkan an ahw ahwaa porte d'entree mela melalu luii teli telinga nga hanya hanya :,3E :,3E"" 1ila 1ila keadaa keadaan n mengunt menguntungk ungkan an di mana mana tempat tempat luka luka terse terseut ut men#adi men#adi hipaer hipaero o sampai sampai anaero anaero disertai terdapatnya #aringan nekrotis, lekosit yang mati, enda5enda asing maka spora spora eruah eruah men#ad men#adii egetat egetatif if yang kemudi kemudian an erkem erkemang ang"" Kuman Kuman ini tidak tidak ina inasi sif" f" 1ila 1ila dind dindin ing g
sel sel kuma kuman n
lisi lisiss
maka maka dile dilepa pask skan an ekso eksoto toks ksin in,,
yait yaitu u
tetanospasmin dan tetanolisin
Tetanospasmin adalah toksin yang menyeakan spasme, eker#a pada eerapa leel dari susunan syaraf pusat, dengan ara. $" Toin oin meng menghal halang angii neuro neuromu mus sul ular ar trans transmi miss ssio ion n denga dengan n ara ara mengh mengham amat at pelepasan acethyl-choline dari acethyl-choline dari terminal nere di otot" 2" Kara Karakt kter eris isti tik k spas spasme me dari dari teta tetanu nuss (sep (seper erti ti strichmine) strichmine) ter# ter#adi adi kare karena na toks toksin in mengganggu fungsi dari refleks synaptik di spinal ord" /" Ke#ang Ke#ang pada tetanus tetanus,, mungkin mungkin diseak diseakan an pengikata pengikatan n dari dari toksin toksin oleh ereral ereral ganglioside"
0" 1eera 1eerapa pa pender penderita ita menga mengalam lamii gangguan gangguan dari dari Autonomik Autonomik ervous System (9NS) System (9NS) dengan ge#ala. erkeringat, erkeringat, hipertensi hipertensi yang fluktuasi, fluktuasi, periodisiti periodisiti takikhardia, takikhardia, aritmia #antung, peninggian atheholamine dalam urine" (Smelt*er, 2'$') Ker#a dari tetanospamin analog dengan stryhninee, dimana ia menginterensi fungsi dari arus refleks yaitu dengan ara menekan neuron spinal dan menginhiisi terhadap atang otak" Timulnya kegagalan mekanisme inhiisi yang normal, yang menyea menyeakan kan mening meningkat katnya nya aktifi aktifitas tas dari dari neuron neuron yang mensara mensarafi fi otot otot masetter sehingga ter#adi trismus" >leh karena otot masetter adalah adalah otot yang paling sensitif terhadap terhadap toksin toksin tetanus tetanus terseut" terseut" Stimuli terhadap afferen afferen tidak hanya menimulkan kontrak kontraksi si yang kuat, kuat, tetapi tetapi #uga #uga dihilan dihilangkan gkannya nya kontrak kontraksi si agonis agonis dan antagon antagonis is sehingga timul spasme otot yang khas" Tetanospasmin etanospasmin sangat mudah mudah diikat oleh saraf dan akan menapai saraf melalui dua ara" a. Seara lokal. diasorsi melalui mioneural !unction pada !unction pada u#ungu#ung saraf perifer
atau atau motori motorik k melalu melaluii a+is a+is silind silindrik rik keornu keornu anteri anterior or susunan susunan saraf saraf pusat pusat dan susunan saraf perifer" perifer" " Toksin diasorsi melalui pemuluh pemu luh limfe lalu ke sirkulasi darah untuk seterusnya susunan saraf pusat" 9ktii 9ktiitas tas tetanospa tetanospamin min pada motor motor end plat platee akan akan mengham menghamat at pelepas pelepasan an asetilkolin, tetapi tidak menghamat alfa dan gamma motor neuron sehingga tonus otot meningkat dan ter#adi kontraksi otot erupa spasme otot" Tetanospamin #uga memp mempen engar garuhi uhi sist sistem em sara saraff simp simpat atis is pada pada kasus kasus yang yang era erat, t, sehi sehingg nggaa ter# ter#adi adi oer oerakt akti iit itas as simp simpat atis is erupa erupa hipe hipert rtens ensii yang yang lai lail, l, taki takikar kardi di,, keri keringa ngatt yang yang erleihan dan meningkatnya ekskresi katekolamin dalam urine" Tetanospamin yang yan g terikat pada #aringan saraf sudah tidak dapat dinetralisir lagi oleh antitoksin tetanus"
Tetan etanos ospa passmin min
yang yang meru merupa paka kan n zincdependent
endopeptidase endopeptidase memeah
vesicleassociated membrane protein (C9-P (C9-P BB BB atau synaptobrevin) synaptobrevin) pada suatu ikatan ikatan peptida peptida tunggal tunggal"" -olekul -olekul ini penting penting untuk untuk pelepas pelepasan an neurotr neurotrans ansmit miter er di sinaps, sehingga pemeahan ini mengganggu transmisi sinaps" Toksin awalnya mempengaruhi #alur inhiisi, menegah pelepasan glisin dan #amino butyric acid (G919)" (G919)" Pada saat interneuron menghamat motor neuron alpha #uga terkena pengaruhnya, ter#adi kegagalan menghamat refleks motorik sehingga munul aktiitas saraf motorik tak terkendali, mengakiatkan peningkatan tonus dan rigidi rigiditas tas otot erupa spasme spasme otot otot yang yang tiat tiatia ia dan potens potensial ial merusa merusak" k" Aal ini
merupak merupakan an karakt karakteri eristi stik k tetanus tetanus"" >tot >tot wa#ah wa#ah terkena terkena paling paling awal awal karena karena #alur #alur a+onalnya pendek, sedangkan neuronneuron simpatis terkena paling akhir, mungkin akiat akiat aksi aksi toksin toksin di atang atang otak" otak" Pada tetanus tetanus erat, erat, gagalnya gagalnya pengham penghamat atan an aktiitas otonom menyeakan hilangnya kontrol otonom, aktiitas simpatis yang erleihan dan peningkatan kadar katekolamin" Bkatan neuronal toksin sifatnya irreersiel, pemulihan memutuhkan tumuhnya terminal saraf yang aru, sehingga meman#angkan durasi penyakit ini" -anisfestasi klinis tetanus yang timul adalah seagai akiat pengaruh toksin pada susunan saraf pusat, toksin menghamat synapsis holinergik perifer, menurunkan pengeluaran aetilholin dan mengganggu saraf syimpatis" 1ila semuh tetanus tidak meninggalkan kelainan neurologis (-ahadewa, 2''&)"
A.) Pemeri1saan Penun5an2
$"
Peme Pemeri riks ksaa aan n @ao @aora rato tori rium um Peme Pemeri riks ksaa aan n
lao laora rato tori rium um
kura kurang ng
menu menun# n#an ang g
dala dalam m
diag diagno nosi sis" s"
Pada Pada
pemeriksaan darah rutin tidak ditemukan nilainilai yang spesifik4 lekosit dapat normal atau dapat meningkat" 2"
Peme Pemeri riks ksaa aan n mikr mikro oio iolo logi gi 1ahan diamil dari luka erupa pus atau #aringan nekrotis kemudian diiakkan
pada kultur agar darah atau kaldu daging" Tetapi pemeriksaan mikroiologi hanya pada /'E kasus ditemukan Clostridium tetani" tetani" 3.
Pemeri Pemeriksa ksaan an airan airan serer sererosp ospina inalis lis dalam dalam atas atas normal, normal, walaupu walaupun n kadang kadang kadang didapatkan tekanan meningkat akiat kontraksi otot"
0"
Peme Pemeri riks ksaa aan n elek elektr troe oens nsef efal alog ogra ram m adal adalah ah norm normal al dan dan pada pada peme pemeri riks ksaa aan n elektromiografi hasilnya tidak spesifik
A.7 Penata+a1sanaan 1.
Penatalaksanaan Iarmakologis a" Pengo Pengoa ata tan n
0) 7ika 7ika anyak anyak sekres sekresii pada mulut akiat akiat ke#ang ke#ang atau atau penumpuk penumpukan an salia salia maka diersihkan dengan pengisap lendir 3) -akanan -akanan dan minuma minuman n melalu melaluii sonde sonde lamung lamung"" 1ahan 1ahan makanan makanan yang mudah dierna dan ukup mengandung protein dan kalori " Pengoatan Khusus $) 9nti 9ntit tet etan anus us toks toksin in Selama infeksi, toksin tetanus eredar dalam 2 entuk. a) Toksin oksin e eas as dal dalam am dara darah h ) Toksin yang ergaung dengan deng an #aringan saraf" Jang dapat dinetralisir oleh antitoksin adalah toksin yang eas dalam darah" Sedangkan yang telah ergaung dengan #aringan saraf tidak dapat dinetralisir oleh antitoksin" Seelum pemerian antitoksin harus dilakukan. a) 9namnes 9namnesaa apakah apakah ada riwaya riwayatt aler alergi gi ) Tes kulit dan mata ) Aarus Aarus selal selalu u sedia sedia 9dre 9drenal nalin in $.$"'' $.$"''' ' Bni dilakukan karena antitoksin erasal dari serum kuda, yang ersifat heterolog sehingga mungkin ter#adi syok anafilaksis" Tes mata
Pada kon#ungt kon#ungtia ia agian agian awah awah ditete diteteskan skan $ tetes tetes laruta larutan n antito antitoksi ksin n tetanus $.$' dalam larutan garam faali, sedang pada mata yang lain hanya ditete ditetesi si garam garam faali faali"" Positi Positiff ila ila dalam dalam 2' menit, menit, tampak tampak kemera kemerahan han dan engkak pada kon#ungtia" kon#ung tia" Tes 1u+it
Suntika Suntikan n ',$ laruta larutan n $$''' $$''' antit antitoksi oksin n tetanus tetanus dalam dalam laruta larutan n faali faali seara intrakutan" ;eaksi positif ila dalam 2' menit pada tempat suntikan ter#adi kemerahan dan indurasi leih dari $' mm" 1ila tes mata dan kulit keduanya positif, maka antitoksin dierikan seara ertahap" Dosis 9TS yang dierikan 3'"'''5$''"'''u yang dierikan setengah setengah lewat intraena dan setengahnya setengahnya intramuskul intramuskuler er"" Pemerian Pemerian lewat intraena dierikan dengan ara melarutkannya dalam $''2'' glukosa 3E dan dierikan selama $2 #am" 2) 9ntiko 9ntikonul nulsan san atau atau sedat sedatif if >at >at5o 5oat at ini ini digun digunak akan an untuk untuk mere merela laks ksas asii otot otot dan mengu mengura rang ngii kepek kepekaan aan #ari #aring ngan an sara saraff terh terhada adap p rangs rangsang angan" an" >at >at yang yang idea ideall dala dalam m penanganan
tetanus ialah oat
yang
dapat mengontrol ke#ang
dan
menuru menurunkan nkan spastis spastisita itass tanpa tanpa menggan mengganggu ggu pernapa pernapasan, san, geraka gerakan5ge n5gerak rakan an olunter atau kesadaran" >atoat yang la*im digunakan ialah dia*epam" 1ila penderita datang dalam keadaan ke#ang maka dierikan dosis ',3 mgkg"kali mgkg"kali i"" i"" perlahan perlahan lahan dengan dosis optimum $' mgkali diulangi setiap kali ke#ang" /) 9nti 9ntii iot otiik Penisil Penisilin in Prokai Prokain n Digunak Digunakan an untuk untuk memas memasmi mi entuk entuk egeta egetatif tif !lostr !lostridi idium um Tetani" etani" Dosis. 3'"''' ukg"11hari i"m selama $' hari atau / hari setelah panas turun" Dosis optimal :''"''' uhari" Tetrasi etrasikli klin n dan ?ritro ?ritromis misin in Dieri Dierikan kan teruta terutama ma ila ila penderi penderita ta alerg alergii terhadap penisilin" Tetrasiklin. /'53' mgkg"11hari dalam d alam 0 dosis" ?ritromisin. 3' mgkg"11hari dalam 0 dosis, selama $' hari" 0) >ksige >ksigen n ila ila ter# ter#adi adi sian sianosi osiss 3) Trake rakeos osttomi omi Dilakukan pada penderita tetanus #ika ter#adi. spasme erkepan#angan dari otot otot respir respirasi asi,, tidak tidak ada kesangg kesanggupan upan atuk atuk atau atau menela menelan, n, ostruk ostruksi si larings, dan koma" 2"
Penat Penatal alaks aksana anaan an Nonfa Nonfarm rmako akolo logi giss Diet Diet ukup ukup kalor kalorii dan dan prot protei ein, n, ent entuk uk maka makanan nan terg tergant antun ung g kemam kemampua puan n
memuka mulut dan menelan" Aila ada trismus, makanan dapat dierikan personde atau parenteral"
A.8 Pen9e2ahan
$"
Perawat Perawatan an luka luka teruta terutama ma pada luka luka tusuk, tusuk, koto kotorr atau atau luka yang yang tere teremar mar dengan dengan spor sporaa teta tetanus nus"" Pera Perawa wata tan n luka luka dapat dapat dial dialku kukan kan dengan dengan ara ara irig irigas asii luka luka,, deridement luka (eksisi #aringan nekrotik), memuang enda asing dalam luka serta serta kompre kompress dengan dengan A2'2, dalam dalam hal ini penata penata laksan laksanaan, aan, terhadap terhadap luka luka ters terse eut ut dila dilaku kukan kan $2 $2 #am #am sete setela lah h daer daerah ah seki sekita tarr luka luka disu disunt ntik ik 9TS dan pemerian antiiotika"
2"
Bmuni Bmunisa sasi si pasif pasif dengan dengan ara dieri dierikan kan antito antitoksi ksin, n, pemer pemeria ian n anti antito toks ksin in ada ada 2 entuk, yaitu.
a" 9TS dari dari serum serum kuda kuda b. Tetanus Bmmunogloulin Auman (TBGA)" Pemerian ini seaiknya didahului
dengan tes kulit dan mata" Dosis TBGA. 23'53'' u i"m /"
Bmunisasi ak aktif Di Bndonesia dengan adanya Program Pengemangan Bmunisasi (PPB) selain
menurunkan angka kesakitan #uga mengurangi angka kematian tetanus" Bmunisasi tetanus iasanya dapat dierikan dalam entuk DPT4 DT dan TT" DPT dierikan untuk imunisasi dasar, DT dierikan untuk ooster pada usia 3 tahun, dan pada anak dengan riwayat demam dan ke#ang, TT dierikan pada. iu hamil dan anak usia $/ tahun keatas" Sesuai dengan Program Pengemangan Bmunisasi (PPB), imunisasi dilakukan pada usia 2, 0 dan : ulan" Sedangkan ooster dilakukan pada usia $,32 tahun dan usia usia 3 tahun tahun"" Dosi Dosiss yang yang die dieri rikan kan adala adalah h ',3 tiap tiap kali kali peme pemeri rian an sea seara ra intramuskuler (B-)"
A."% /m!+i1asi
Pada keadaan yang erat akan timul komplikasi seperti. a" ;espir ;espirasi asi.. henti henti napas napas pada saat saat ke#angke# ke#angke#ang ang terutama terutama akiat akiat rangsa rangsangan ngan pada waktu wak tu memasukkan pipa lamung, aspirasi sekret pada saat atau setelah ke#ang, yang dapat menimulkan aspirasi pneumoni, atelektase, atau ases paru" " !ardioiaskuler. hipertensi, takhikardi dan aritmia oleh karena rangsangan syampatis yang lama" " Tulango ulangotot tot.fr .frakt aktur ur atau atau kompresi kompresi tula tulang ng elakan elakang, g, roekan roekan otot otot perut perut dan Luardrieps femoris" Pernah #uga dilaporkan ter#adi myostis ossifican" ossifican" d" -eta -etao oli lism sme. e. hiper hiperpi pire reks ksi" i"
B.
:+in :+ini9 i9a+ a+ Pat Path; h;a0 a0
M, etida1seim
M, etidae3e1ti3an !/+a na3as
Suplai oksigen ke otak erkurang
M, Risi1/ 1etidae3e1ti3an !er3usi 5arin2an sere
Penurunan kesadaran
hiperentilasi
Bntake makanan inadekuat
Kompensasi tuuh meningkatkan ;;
Aipersaliasi, reflek atuk menurun, kesulitan menelan
M, etida1e3e1ti3an
Peningkatan hipoksia di #aringan
Spasme otot laring dan faring
Peningkatan produksi seret, ronkhi
Penurunan suplai oksigen di #aringan
9ktiasi system syaraf simpatis
M, etidae3e1ti3an !er3usi 5arin2an !eri3er
-enyear ke SSP Sinap ganglion spinal, neuromuscular neuromuscular !unction, !unction, dan syaraf otonom
M, Gan22uan /muni1asi (er
Spasme otot rahang
Tonus otot meningkat, kontraksi otot meningkat
-enghamat pelepasan asetilkolin
Proses infeksi di SSP
tetanospamin
tetanolisin
Spora erentuk egetatif masuk ke dalam tuuh
-erangsang korteks ereri
Sekresi *at pirogenik M, Risi1/ In3e1si
Bnasi kuman atau akteri melalui luka
-etaolism menurun Produksi 9TP menurun
M, Int/+eransi a1ti=itas
ke#ang
M, Hi!ertermi
M, Risi1/ :idera
:. Asuh Asuhan an e e!e !era ra;a ;ata tan n :." Pen21a5ian a" Kelu Keluha han n
Keluhan utama yang sering men#adi alasan keluarga memawa klien untuk meminta meminta pertolong pertolongan an kesehatan kesehatan adalah panas adan tinggi, ke#ang, dan penurunan tingkat kesadaran" " ;iwayat Penyakit Sekarang Iaktor riwayat penyakit sangat penting di ketahui karena untuk mengetahui predisposisi penyea sumer luka" Disini harus di tanya dengan #elas tentang ge#ala yang timul seperti kapan mulai serangan, semuh, atau ertamah uruk" Keluhan ke#ang perlu mendapat perhatian untuk di lakukan pengka#ian leih mendalam, agaimana sifat timulnya ke#ang, stimulus apa yang sering menimulkan ke#ang, dan tindakan apa yang telah di erikan dalam upaya menurunkan keluhan ke#ang terseut" 9danya penurunan atau peruahan pada tingkat kesadaran di huungkan deng dengan an toks toksin in tetan tetanus us yang yang meng mengim impl plama amasi si #ari #aring ngan an otak otak"" Kelu Keluha han n peruahan perilaku #uga umum ter#adi" Sesuai perkemangan penyakit, dapat ter#adi letargi, tidak responsip, dan koma" " ;iwaya ;iwayatt Penyaki Penyakitt Dahulu Dahulu Pengka Pengka#ia #ian n penyak penyakit it yang yang pernah pernah di alami alami klien klien yang yang memung memungkin kinkan kan adanya adanya huungan huungan atau men#adi men#adi predisposisi predisposisi keluhan keluhan sekarang sekarang meliputi meliputi pernah kah klien mengalami tuuh terluka dan luka tusuk yang dalam misalnya tertusuk paku, peahan kaa, terkenaa kaleng, atau luka yang men#ad men#adii kotor4 kotor4 karena karena ter#atu ter#atuh h di tempat tempat yang yang kotor kotor dan terluka terluka atau keelakaan dan timul luka yang tertutup deukotoran #uga luka akar dan patah tulang teruka" 9dakah porte dHentree lainnya seperti luka gores yang ringan kemudian men#adi ernanah dan gigi erluang di koreng dengan enda yang kotor" kotor"
d" Pemeri Pemeriksaa ksaan n Iisik Iisik $ody $ody System 1) 1$ (Breath) Bnsp Bnspek eksi si . klie klien n atu atuk, k, prod produk uksi si sput sputum um aga agaim iman ana, a, peng pengem ema ang ngan an dada dada simetri simetris, s, penggu penggunaa naan n otot otot antu antu pernaf pernafasan asan (M), pernafasan
uping
hidung
(),
irama
nafas
epat
(takip (takipnea nea), ), ;; di atas atas atas atas normal normal (F$:2 (F$:2'+ '+men menit)" it)" Klien dengan tetanus akan mengalami peningkatan ;; akiat suplai >2 ke #aringan untuk memenuhi keutuhan tuuh tuuh tidak tidak adekua adekuat, t, sehing sehingga ga klien klien akan akan melaku melakukan kan upay upayaa
komp kompen ensas sasii
deng dengan an
meni mening ngka katk tkan an
frek frekue uens nsii
Palpasi asi
pernafasan untuk memenuhi keutuhan keutuhan oksigen tuuh" . tidak teraa massa ssa ata atau en# en#olah di di daerah dad dada, oal al
Perk Perku usi
fremitus teraa #elas di lapang paru kanankiri . son sonor di di selu seluru ruh h lapa lapang ng par paru. u. B!S B!S ke ke$ $ hing hingga ga B!S B!S ke ke: :
di seluruh lous paru 9uskul 9uskultasi tasi . 9da unyi unyi nafas nafas tamah tamahan an ronhi ronhi di akhir akhir pernapasa pernapasan n seagai komplikasi dari tetanus akiat kemampuan atuk klien menurun 2) 12 (B+//d)
Pengka#ian pada sistem kardioaskuler didapatkan syok hipoelemik yang sering ter#adi pada klien tetanus" TD iasnya normal, peningkatan heart rate, adanya anemis karena adanya hanurnya eritrosit" 3) 1/ (Brain)
a) Kesa Kesada daran ran klien klien ias iasan anya ya komp kompos os ment mentis" is" Pada Pada kead keadaan aan lan# lan#ut ut tingkat kesadaran klien tetanus mengalami penurunan pada tingkat letargi, stupor, dan semikomatosa" 9paila klien sudah mengalami koma koma maka maka penilai penilaian an G!S sangat sangat pentin penting g untuk untuk menila menilaii tingka tingkatt kesadar kesadaran an klien klien dan ahan ahan ealua ealuasi si untuk untuk monito monitorin ring g pemer pemerian ian asuhan" ) Status mental. oseasi penampilan klien dan tingkah lakunya, nilai gaya iara klien dan oserasi ekspresi wa#ah dan aktifitas motorik yang pada klien tetanus tahap lan#ut iasanya status mental klien mengalami peruahan"
) Pemeriksaan Pemeriksaan saraf kranial kranial Saraf Saraf B" 1iasanya 1iasanya pada pada klien klien tetanus tetanus tidak tidak ada kelain kelainan an dan fungsi fungsi peniuman tidak ada kelainan" Saraf BB" BB" Tes Tes keta#aman keta#aman pengelihata pengelihatan n pada kondisi kondisi normal normal Saraf Saraf BBB,BC,CB BBB,BC,CB"" Dengan Dengan alasan yang yang tidak di ketahui, ketahui, klien klien tetanu tetanuss mengel mengeluh uh mengal mengalami ami fotoph fotophoi oiaa atau sensiti sensitiff yang yang erle erleiha ihan n terhadap ahaya" ;espons ke#ang umum akiat stimulus rangsang ahaya ahaya perlu perlu di perhat perhatika ikan n perawa perawatt untuk untuk memer memerika ikan n inter interens ensii menurunkan stimulus ahaya terseut" Saraf Saraf C" C" ;efleks ;efleks masester masester menigkat menigkat"" -ulut -ulut menuu menuu seperti seperti mulut mulut ikan (ini adalah ge#ala khas pada tetanus)" Saraf CBB" Persepsi Persepsi pengeapa pengeapan n dalam atas normal, normal, wa#ah wa#ah simetris" simetris" Saraf CBBB" Tidak Tidak di temukan temukan adanya adanya tuli konduktif konduktif dan dan tuli tuli persepsi persepsi Sara Saraff B dan dan " Kema Kemamp mpua uan n mene menela lan n kura kurang ng aik aik,, kesu kesuka kara ran n memuka mulut (trismus)" Saraf Saraf B" Di dapa dapatk tkan an kaku kudu kuduk" k" Ketega Ketegang ngan an otot otot raha rahang ng dan leher (mendadak) Saraf Saraf BB" @idah @idah simetri simetris, s, tidak tidak ada deiasi deiasi pada pada satu sisi sisi dan tidak tidak ada pasikulasi" Bndra pengeapan normal" d) Kekuat Kekuatan an otot otot Kekuatan otot menurun, kontrol keseimangan dan kordinasi pada tetanus tahap lan#ut mengalami peruahan" e) Pemeri Pemeriksa ksaan an reflek reflek Pemeriksaan Pemeriksaan reflek dalam, pengetukan pengetukan pada tendon, tendon, ligamentum, ligamentum, atau periusteum dera#at reflek pada respon normal" f) Gerakan Gerakan inolu inolunte nter r Tidak idak ditemu ditemukan kan adanya adanya tremor tremor,, Ti dan diston distonia" ia" Pada Pada keadaa keadaan n tertentu klien mengalami ke#ang umum, terutama pada anak yang tetan tetanus us diser diserta taii peni pening ngka kata tan n suhu suhu tuu tuuh h yang yang ting tinggi gi"" Ke#an Ke#ang g erhuungan sekunder akiat area fokal kortikal yang peka" g) Sistem Sistem senso sensori ri
Pemeriksaan sensorik pada tetanus iasanya di dapatkan perasaan raa normal, perasaan nyeri normal" Perasaan suhu normal" Tidak ada perasaan anormal di permukaan tuuh" Perasaan proprioseftif normal dan perasaan diskriminatif normal" 4) 10 (B+adder)
Penuru Penurunan nan olume olume haluar haluaran an urin urin erhu erhuung ungan an dengan dengan penuru penurunan nan perpusi dan penurunan urah #antung ke gin#al" 9danya retensi urin kare karena na ke#a ke#ang ng umum umum"" Pada Pada klie klien n yang yang serin sering g ke#a ke#ang ng sea seaik ikny nyaa pengeluaran urine dengan menggunakan menggunakan kateter" 5) 13 (B/;e+)
-ual sampai muntah dihuungkan dengan peningkatan produksi asam lam lamun ung" g" Peme Pemenu nuha han n nutr nutris isii pada pada klie klien n tetan tetanus us menu menuru run n kare karena na anor anorek eksia sia dan dan adan adanya ya ke#a ke#ang ng,, kaku kaku dind dindin ing g peru perutt (per (perut ut papa papan) n) merupakan tanda khas dari tetanus" 9danya spasme otot menyeakan kesulitan 191" 6) 1: (B/ne)
9dan 9danya ya ke#a ke#ang ng umum umum sehin sehingg ggaa meng mengga gang nggu gu moi moili litas tas klien klien dan dan menurunkan aktiitas seharihari" Perlu dika#i apaila klien mengalami patah
tulang
teruka
yang
memungkinkan men#adi
port
de
entre kuman Clostridium tetani, tetani, sehingga memerlukan perawatan luka yang optimal" 9danya ke#ang memerikan resiko raktur pertira pada ayi, ketegangan, dan spasme otot pada adomen" adomen"
D. Masa Masa+a +ah h e e!e !era ra;a ;ata tan n $" ;isiko ;isiko ketidake ketidakefek fektifa tifan n perfus perfusii #aring #aringan an serera sererall erhu erhuung ungan an dengan dengan suplai
oksigen ke otak menurun 2" Ketida Ketidakef kefekt ektifan ifan ersihan ersihan #alan nafas erhuun erhuungan gan dengan dengan ostru ostruksi ksi #alan nafas akiat peningkatan sekresi muus /" Ketidakefekt Ketidakefektifan ifan pola pola nafas nafas erhuu erhuungan ngan dengan dengan hiperen hiperentilasi tilasi 0" Ketidakefekt Ketidakefektifan ifan perfusi perfusi #aringan #aringan perifer perifer erhuungan erhuungan dengan dengan suplai suplai oksigen oksigen ke perifer inadekuat 3" Ketidakseim Ketidakseimangan angan nutrisi. nutrisi. kurang kurang dari dari keutuhan keutuhan tuuh tuuh erhuung erhuungan an dengan dengan intake inadekuat :" Bntole Bntoleran ransi si aktifi aktifitas tas erhu erhuung ungan an dengan dengan ketida ketidakse kseim imang angan an antara antara suplai suplai oksigen dan keutuhan 8" Aipert Aiperterm ermii erhuun erhuungan gan denga dengan n proses proses infeksi infeksi %" Gangguan Gangguan komuni komunikasi kasi eral eral erhuu erhuungan ngan dengan dengan spasme spasme otot otot rahang rahang &" ;isiko infeksi infeksi erhuun erhuungan gan dengan dengan proses proses penyakit penyakit $'" ;isiko aspirasi erhuungan erhuungan dengan penurunan reflek menelan $$" ;isiko idera erhuungan erhuungan dengan penurunan kesadaran
E. Perencanaan Keperawatan N/.
Masa+ah e!era;atan ;isiko ketidakefektifan perfusi #aringan sereral erhuungan erhuungan dengan penurunan suplai oksigen di otak
Tu5uan dan riteria Hasi+ NO:, a Circulation status < Neurologic status 9 Tissue perfusion
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ""+ 20 #am klien mampu menapai keefektifan perfusi #aringan sereral dengan kiteria hasil. 1) Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan 2) Tidak Tidak ada hipertensi hipertensi ortostati ortostati /) -enun#ukk -enun#ukkan an konsentrasi konsentrasi dan orientasi 0) Pupil seiman seimang g dan reaktif reaktif 3) 1eas dari dari aktiitas aktiitas ke#ang ke#ang :) Tidak Tidak mengalami mengalami nyeri nyeri kepala
Ketidakefektifan ersihan #alan nafas erhuungan dengan ostruksi #alan nafas akiat peningkatan produksi mukus mukus
N>! . Respiration status (Ventilation) (Ventilation) Airway patency Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama """"+20 #am,
Inter=ensi e!era;atan
Rasi/na+
1) -onitor TTC 2) -onito -onitorr 9GD, 9GD, ukur ukuran an pupil, keta#aman, kesimetrisan dan reaksi /) -onito -onitorr adanya adanya diplop diplopia, ia, pandangan kaur, kaur, nyeri kepala 0) -oni -onito torr lee leell keingungan dan orientasi 3) -onito -onitorr tonus tonus otot otot pergerakan :) Pertah Pertahank ankan an parame parameter ter hemodinamik 8) Tingg Tinggika ikan n kepala kepala '03 '03 dera#at tergantung pada konsisi pasien dan order medis"
$" Detek Deteksi si penu penuru runa nan n perf perfus usii sereral 2" Penu Penuru runa nan n kont kontra raks ksii pupi pupill men mengiden identi tifi fik kasi asi ada ada gang ganggu guan an pada pada perf perfus usii sereral /" Penu Penuru runa nan n perf perfus usii sere serer ral al mempengaruhi peningkatan tekanan tekanan intrarania intraraniall yang menyeakan nyeri kepala 0" -emonitor adanya kerusakan sistem persarafan 3" Keru Kerusa saka kan n pada pada sel di otak otak menyeak menyeakan an kehilangan kehilangan kontrol olunter :" -em -eman antu tu mens mensta tai ilk lkan an perfusi #aringa sereral 8" -em -eman antu tu drai draina nage ge ena ena untuk mengurangi kongesti ena
$" Ka#i fungsi fungsi paru, paru, adanya adanya unyi napas tamahan, peruahan irama dan kedalaman, penggunaan otototot aksesori, warna, dan kekentalan sputum
$" -eman -emantu tu dan dan mengat mengatasi asi komplikasi pontensial" Pengka#ian fungsi pernapasan dengan interal interal yang teratur adalah penting karena pernapasan yang
ersihan #alan napas kemali efektif Kriteria hasil. $) seara seara su#ek su#ektif tif sesak sesak napa napass (), ;; $:2'+ menit 2) Tidak Tidak menggu menggunak nakan an otot otot antu napas, retraksi B!S(), ronkhi(), mengi() /) Dapat Dapat mendem mendemons onstras trasika ikan n ara atuk efektif"
2" 9#arkan 9#arkan ara ara atuk efektif efektif /" @akukan @akukan fisioterap fisioterapii dada, dada, irasi dada 0" Penuhi Penuhi hidrasi hidrasi airan airan ia ia oral seperti minum air putih dan pertahankan intake airan 23'' mlhari 3" @akukan @akukan pengisapan pengisapan lendirsution pada #alan napas :" 1erikan 1erikan oksige oksigen n sesuai sesuai keutuhan
2"
/"
0"
3"
:"
tidak efektif dan adanya kegagalan , karena adanya kelemahan atau paralisa pada otot 5otot interkostal dan diafragma yang erkemang dengan epat Klien Klien era erada da pada pada risiko risiko tinggi ila tidak dapat atuk efektif untuk memersihkan #alan napas dan mengalami kesulitan dalam menelan, yang dapat menyeakan aspirasi salia, dan menetuskan gagal napas akut Terapi erapi fisik fisik dada dada mem memant antu u meningkatkan atuk leih efektif Pemenu Pemenuhan han airan airan dapat dapat mengenerkan muus yang kental dan dapat memantu pemenuhan airan yang anyak keluar dari tuuh Pengis Pengisapa apan n mungki mungkin n diperlukan untuk mempertahankan kepateanan #alan napas men#adi ersihn napas Pemen Pemenuh uhan an oksig oksigen en terutama pada klien tetanus dengan la#u metaolism
yang tinggi Ketidakefektifan pola nafas erhuungan dengan dengan hiperentilasi
NO:, Status !erna3asan *%4"& Status Perna3asan, =enti+asi *%4%$
NI:, Air;a0 Mana2ement a" Ka#i kepaten kepatenan an #alan #alan nafas nafas pasien
Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama $+20 #am, pola nafas kemali efektif Kriteria hasil. a" ;; dalam dalam atas atas normal normal ($3 ($3 2'+menit " Brama nafas normal " Tidak Tidak ada ada tanda tanda sianosi sianosiss d" Pengemang Pengemangan an dada dada simetris simetris
" 9uskultasi suara nafas, atat adanya suara tamahan " Posisik Posisikan an pasien pasien untuk untuk memaksimalkan entilasi
d. -onitor respirasi dan status >2
e" 9n#ur 9n#urkan kan klien klien untu untuk k minum air hangat f" Kola Kolaor oras asii dala dalam m pemerian oat ronkodilator dan mukolitik
Air;a0 Mana2ement a" -engidentif -engidentifikasi ikasi apakah apakah terdapat ostruksi akiat adanya sekret pada #alan nafas pasien, men#adi pedoman dalam menentukan interensi " >struksi seret pada ronkus akiat peningkatan peningkatan produksi muus sehingga sehingga menimulkan suara ronkhi " Posisi Posisi pasien pasien yang yang tepat tepat akan memantu udara yang keluar masuk paruparu er#alan optimal d" >struksi >struksi pada pada ronkus ronkus dapat menyeakan penurunan intake >2 saat inspirasi sehingga tuuh mengalami kekurangan > 2 e" 9ir hang hangat at mampu mampu memantu pengeneran seret f" >at ronkodilator memantu melearkan #alan nafas pasien, dan mukolitik dapat memantu pengeneran sekret
Tera!i /1si2en *$$#% a" Pertah Pertahank ankan an kepaten kepatenan an #alan nafas
" -onitor aliran oksigen
" Periks Periksaa peran perangka gkatt pemerian oksigen d" -onitor -onitor efektifitas efektifitas terapi oksigen e. 1erikan terapi oksigen melalui >2 nasal #ika sianosis klien sudah erkurang dan maintanane Ketidakefektifan perfusi #aringan perifer erhuungan erhuungan dengan suplai oksigen ke perifer inadekuat
NO:, Per3usi Jarin2an Peri3er
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama /+20 #am pasien menun#ukkan perfusi perfusi #aringan memaik kreiteria hasil. a" Daerah perifer perifer hangat hangat " Tidak ada tandatanda sianosis " gamaran gamaran ?KG tak menun#ukan perluasan infark
$" -onitor frekuensi dan irama #antung
2" >serasi peruahan status mental
/" >serasi warna dan suhu kulit atau memran mukosa 0"
Tera!i O1si2en *$$#% a" Terapi oksigen oksigen tidak akan akan efektif #ika terdapat hamatan di #alan nafas " 9liran oksigen yang terlalu epat #ustru akan mengakiatkan keraunan oksigen " 9ir dalam dalam humidi humidifier fier harus terisi untuk mempertahankan kelemapan mukosa hidung d" 7ika tidak memerikan memerikan dampak yang signifikan , #umlah harus ditingkatkan e" Pemerian Pemerian oksigen oksigen dapat memantu mengemalikan pola nafas men#adi normal $" pasien pasien dengan dengan tetanu tetanuss mempunyai suara #antung tamahan apaila ada komplikasi 2" pasien pasien deng dengan an tetan tetanus us dapat dapat hipoksia dengan penurunan kesadaran /" pasien pasien dengan dengan tetanu tetanuss rentan mengalami penurunan perfusi perfusi #aringan 0" pasien pasien deng dengan an tetan tetanus us yang yang erakiat pada gagal #antung erisiko mengalami
d" e" f" g" h"
Ketidakseimangan nutrisi. kurang dari keutuhan tuuh erhuungan dengan ketidakmampuan menerna makanan (''''2hal" $88)
;; $:20 $:20 + menit menit tak terdapat terdapat luing luing finger finger kapiler kapiler refill refill /3 detik nadi :'$'' :'$''+ + menit TD $''$0 $''$0' ' mmAg mmAg
NO:, Nutritional NO:, Nutritional status Setelah dilakukan tindakan keperawatan $+20 #am nutrisi pasien dapat terpenuhi
Bndikator. $" -ampu -ampu mengid mengident entifik ifikasi asi keutuhan nutrisi Tidak terdapat tandatanda malnutrisi
keleihan olume airan 6. Pantau Pemeriksaan dalam tuuhnya diagnostik atau dan 3" pasien pasien dengan dengan tetanu tetanuss laoratorium mis ?KG, ter#adi ketidak elektrolit, GD9 ( Pa >2, keseimangan airan Pa !>2 dan saturasi >2)" :" pasien pasien dengan dengan tetanu tetanuss Dan Pemerian oksigen mengalami peruahan 8" 9#arkan ;>hemodinamik dan hasil ?KG yang anormal 8" ;>;>- dapa dapatt mempe memperla rlana narr peredaran darah perifer NI:, Nutrition monitoring $" -oni -onito torr era eratt adan adan pasien 2" -onito -onitorr tipe tipe dan #umlah #umlah aktiitas yang iasa dilakukan /" -onito -onitorr kulit kulit keri kering ng dan dan peruahan pigmentasi 0" -onito -onitorr lingku lingkunga ngan n selama makan 3" -onito -onitorr turgor turgor kulit kulit :" -onito -onitorr kalor kalorii intake intake dan intake nutrisi Nutrition Management $" Ka#i Ka#i adan adanya ya ale alerg rgii makanan 2" 1erika 1erikan n infor informas masii tentan tentang g keutuhan nutrisi
$" -emanta -emantau u perk perkem emang angan an erat adan pasien 2" 9ktii 9ktiitas tas dapat dapat mem memuat uat metaolisme meningkat /" -ema -emant ntau au hidr hidrasi asi 0" @ingk @ingkun unga gan n dapa dapatt mempengaruhi motiasi untuk makan 3" -oni -onito torr hidr hidras asii :"
$" -eneg -enegah ah ter#a ter#adin dinya ya alergi alergi makanan 2" -ening -eningkat katkan kan peng pengeta etahua huan n klien terkait pentingnya
Bntoleransi aktiitas erhuungan dengan dengan ketidakseimangan antara suplai oksigen dan keutuhan ('''&2)
NO:, ". Self Care: ADL ADLss #. T/+eransi /+eransi A1ti3itas A1ti3itas $. /nser=asi /nser=asi Ener2i Ener2i
/" 9#arka 9#arkan n pasie pasien n aga agaiman imanaa pemenuhan nutrisi memuat atatan makanan /" serasi >serasi adany adanyaa a" -engidentif -engidentifikasi ikasi se#auh se#auh pematasan pasien dalam mana pasien dapat melakukan aktifitas melakukan aktifitas yang ditolerir oleh tuuhnya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama / + 20 #am pasien dapat ertoleransi " Ka#i adanya faktor yang " -eminimalkan faktor terhadap aktiitas dengan menyeakan kelelahan penetus agar tidak ter#adi Kriteria Aasil. kelelahan erleih a" 1erpartisip 1erpartisipasi asi dalam dalam aktiitas aktiitas " -onitor -onitor nutrisi nutrisi dan dan sumer sumer " -engidentif -engidentifikasi ikasi keukupan keukupan fisik tanpa disertai energi yang adekuat energi yang dimiliki tuuh peningkatan tekanan darah, darah, untuk melakukan aktifitas nadi, dan ;; d" -onitor -onitor respon respon d" Penurunan Penurunanketid ketidakmamp akmampuan uan " -ampu melakukan aktifitas kardioaskular terhadap miokardium untuk seharihari (9D@s) seara aktiitas (takikardia, meningkatkan olume mandiri disritmia, sesak nafas, sekunup selama aktiitas " Keseimang Keseimangan an aktifitas aktifitas dan diaphoresis, puat, dapat menyeakan istirahat peruahan hemodinamik) hemodinamik) peningkatan segera frekuens frekuensii #antung dan keutuhan oksigen #uga peningkatan kelelahan dan kelemahan" e" -engidentif -engidentifikasi ikasi keukupan keukupan e" -onitor -onitor pola pola tidur tidur dan energi yang dihasilkan
lamanya tidur atau istirahat pasien Acti"ity T#erapy a" Kolaorasi Kolaorasikan kan dengan dengan tenaga rehailitasi dalam merenanakan program terapi yang tepat
Acti"ity T#erapy a" Peningkatan Peningkatan ertaha ertahap p pada aktiitas dengan menghindari ker#a #antungkonsumsi oksigen erleihan" Penguatan dan peraikan fungsi #antung diawah stress, ila fungsi #antung tidak dapat memaik kemali"
" 1antu pasien untuk mengidentifikasi aktiitas yang mampu dilakukan
" -engidentifikasi kemampuan pasien dalam melakukan aktifitas yang ditolerir oleh tuuhnya " -engidentif -engidentifikasi ikasi minat minat pasien dalam melakukan aktifitas yang akan digunakan seagai terapi d" -emantu -emantu pasien pasien untuk untuk melkaukan kegiatan latihan peraikan aktifitas seara kontinyu
" 1antu 1antu untuk untuk mengidentifikasi aktiitas yang disukai d" 1antu pasien untuk memuat #adwal latihan diwaktu luang Aipertermi erhuungan dengan proses infeksi
NO:, Therm/re2u+asi *%7%% Hidrasi *%6%#
Setelah dilakukan tindakan
dengan eristirahat untuk melakukan aktifitas
Pera;atan Demam *$)4% a" Pantau suhu dan dan tanda tanda ital a"
keperawatan 2 + 20 #am, suhu tuuh klien dapat kemali normal dengan kriteria hasil. a" Klien Klien melapo melaporka rkan n kenyamanan suhu " Penurunan suhu ke atas normal " Peruahan Peruahan denyut denyut nadi ke ke atas normal d" Status kesada kesadaran ran meningka meningkatt e" Turgor Turgor kulit kulit dalam dalam atas atas normal f" -emra -emran n mukosa mukosa lema lema
" -onitoring -onitoring intakeo intakeoutpu utputt airan
d" Dorong Dorong klien klien untuk untuk peningkatan konsumsi konsumsi airan e" Pantau kondisi kondisi pasien pasien untuk menghindari komplikasi dari demam f" Kolaorasi Kolaorasi dengan dengan tim medis terkait pemerian oat antipiretik
Pen2aturan Suhu *$8%% a" -onitoring -onitoring suhu setiap setiap 2 #am
" -onitoring tanda ital lainnya. TD, nadi, ;; " Tingkatka Tingkatkan n intake intake airan dan nutrisi yang adekuat
gamaran seara fisiologis pengaruh dari peningkatan peningkatan suhu terhadap kondisi klien " -engka#i keutuhan airan dan kehilangan airan klien akiat adanya peningkatan suhu d"-emantu memenuhi keutuhan airan tuuh yang hilang akiat peningkatan eaporasi e" -eminimalkan risiko ter#adinya ke#ang demam erulang f" -enurunkan suhu suhu tuuh klien klien hingga ke atas normal"
a" -engoser -engoserasi asi keadaan keadaan umum klien agar tidak ter#adi ke#ang demam erulang " -emantau peruahan tanda ital lainnya ersamaan dengan meningkatnya suhu tuuh klien " -emantu -emantu memenuhi memenuhi keutuhan airan yang
d" 9#arkan 9#arkan kepada kepada klien dan dan keluarga tentang agaimana mengatasi demam di rumah
e" Kolaorasi Kolaorasi pemerian pemerian antipiretik
hilang akiat peningkatan eaporasi d" -emantu -emantu klien klien dan dan keluarga untuk dapat melakukan tindakan penegahan ter#adinya ke#ang demam erulang dan memantu klien dan keluarga untuk melakukan pertolongan pertama pada saat klien mengalmai peningkatan suhu tuuh e" -enurunkan -enurunkan suhu tuuh tuuh klien hingga ke atas normal menggunakan oat"
DA'TAR PUSTAA
1uleh 1ulehek ek G"-", G"-", 1uthe 1utherr A"K", A"K", Dohte Dohterma rman n 7"-", 7"-", Oagner agner !" 2'$/" 2'$/" ursing nterventions Classifications %C&. : %C&. :th edition" -osy. ?lseier Bn" Glea Gleadl dle, e, 7" 2''8 2''8"" At a lance( Anamnesis dan )emeriksaan *isik " 7akarta 7akarta.. Penerit ?rlangga" Aerdman, T" T" A" 2'$3" Diagnosis 2'$3" Diagnosis +epera,atan( Definisi +lasifikasi /01-/02 " 7akarta. ?G!" !apernito, @ynda 7uall" 2''8" $uku 2''8" $uku Saku Diagnosis +epera,atan. +epera,atan. 7akarta. ?G!" 9rif, -ans#oer, dkk" 2''$" Kapita Selekta Kedokteran, ?disi /" 7akarta" -edia 9esulpalus, IK