LAPORAN PENDAHULUAN BATU SALURAN EMPEDU (CHOLEDOCHOLITHIASIS) RUANG KEMUNING 2 RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun ole !
T"en#$ Sul%s#ri S.
22&''2'&&2
Ris*$ I#% R%+%,%ni
22&''2'&&2-
e/ri%ni R%#n% A$u Les#%ri
22&''2'&&0
AKULTAS KEPERA1ATAN UNIERSITAS PAD3AD3ARAN BANDUNG 2&'
LAPORAN PENDAHULUAN BATU BATU SALURAN EMPEDU (CHOLEDOCHOLITHIASIS) A. An%#o An%#o+i +i isio isiolo4 lo4ii
Kandung empedu normal berbentuk kista berdinding tipis menempel pada bagian bawah dan medial dari lobus kanan hepar. Kadang-kadang intrahepatik. Duktus sistikus berhubungan dengan kandung empedu dan bersama duktus hepatikus membentuk duktus choledochus.
Duktus choledochus berjalan ke arah kaudal akhirnya berhubungan dengan duktus pankreatikus dan berakhir pada papilla vateri di dalam duodenum. Duktus pankreatikus biasanya bergabung dengan duktus choledochus proksimal dari papilla. Kecuali distal, duktus biliaris mempunyai jaringan elastik lain dari pada dinding otot. Di distal ada otot (oddi’s) (oddi’s) sphincter melibatkan duktus dalam area pendek tepat proksimal dari papilla. ungsi ungsi kandung kandung empedu empedu adalah adalah tempat tempat penyimp penyimpanga angan n dan pemekat pemekatan an empedu empedu.. Kontrak Kontraksi si kandung kandung empedu empedu dan relaks relaksasi asi sphinc sphincter ter oddi diatur diatur oleh oleh hormon hormon cholecy cholecysto stokini kinin n yang disebabkan oleh dinding duodenum sebagai reaksi dari lemak intramural dan asam amino. Kantung empedu adalah sebuah kantung kecil di bawah hati. Kantung ini berisi cairan yang di hasilkan oleh hati yang kita sebut cairan !"#!D$ ( %ile) %ile) yang berguna berguna untuk memecahkan memecahkan lemak (kholesterol) pada usus, sehingga kholesterol terpecah menjadi lebih ringan dan kecil dan mudah di serap oleh usus. &arna arna kantung empedu adalah hijau dan berukuran berukuran sekitar '- cm
dan biasanya berisi * ml cairan empedu. +eperti kantung, dia bisa besar jika terisi oleh cairan empedu dan bisa kempis jika cairan empedu di kirim ke usus jari.
+aat sebelum makan dimana produksi cairan empedu di produksi, maka kantung empedu akan penuh, saat makan, kantong empedu mendapat signal dari usus jari, maka ia seakan diremas untuk mengeluarkan cairan empedu ke usus jari. B. Konse5 Pen$%6i# '. De7inisi holedocholithiasis adalah adanya batu dalam saluran empedu dan merupakan
suatu kondisi umum dan bisa menimbulkan berbagai komplikasi. #ada umumnya komposisi utama batu adalah kolesterol. holedocholithiasis pada anak adalah adanya batu dalam saluran empedu yang terjadi pada anak. etak batu di saluran empedu yaitu di saluran empedu utama atau di duktus choledochus (choledocholithiasis), di saluran sistikus (sistikolitiasis) jarang sekali ditemukan dan biasanya bersamaan dengan batu di dalam kandung empedu, dan di saluran empedu intrahepatal (intrahepatolitiasis) atau hepatolitiasis. +ebagian besar batu yang terletak di duktus choledochus berasal dari kandung empedu, tetapi batu tersebut dapat bermigrasi melalui duktus sistikus ke dalam saluran empedu menjadi batu saluran empedu dan disebut sebagai batu saluran empedu sekunder. holedocholithiasis biasanya disertai dengan kalkulus cholecystitis. %atu yang ada dapat tunggal atau ganda, berbentuk bulat atau oval. %atu dapat terletak di ampula vateri. %eberapa istilah yang berkaitan dengan gangguan pada empedu dan salurannya / a. %atu saluran empedu / adanya batu yang terdapat pada sal. empedu (duktus koledokus) b.
%atu empedu (kolelitiasis) / adanya batu yang terdapat pada kandung empedu
c.
0adang empedu (kolesistitis) / adanya radang pada kandung empedu
d.
0adang saluran empedu (kolangitis) / adanya radang pada saluran empedu
2. E#iolo4i
%atu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung empedu dan jarang dibentuk pada bagian saluran empedu lain. !tiologi batu empedu masih belum diketahui. +atu teori menyatakan bahwa kolesterol dapat menyebabkan supersaturasi empedu di kandung empedu. +etelah beberapa lama, empedu yang telah mengalami supersaturasi menjadi mengkristal dan mulai membentuk batu. 1kan tetapi, tampaknya 2aktor predisposisi terpenting adalah gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi empedu, stasis empedu, dan in2eksi kandung empedu. %eberapa 2aktor risiko terjadinya batu empedu antara lain jenis kelamin, umur, hormon wanita, in2eksi (cholecystitis), kegemukan, kehamilan, terapi hormon, kehilangan berat badan yang cepat, penyakit crohn, trigliserida darah yang meningkat serta 2aktor genetik. aktor lain yang berperan dalam pembentukan batu/ o 3n2eksi kandung empedu o $sia yang bertambah o 4besitas &anita o Kurang makan sayur o 4bat-obat untuk menurunkan kadar serum kolesterol o 8. Kl%si7i6%si #ada umumnya batu empedu dapat dibagi menjadi 5 tipe, yaitu / a. 6ipe kolesterol %atu kolesterol di mana komposisi kolesterol melebihi '7. 6erjadinya batu kolesterol
adalah akibat gangguan hati yang kenaikan sekresi kolesterol hingga kadarnya di atas nilai kritis kelarutan kolesterol dalam empedu dan penu runan produksi empedu. b. 6ipe pigmen empedu ) %atu pigmen coklat atau batu calcium bilirubinate yang mengandung a bilirubinate sebagai komponen utama. 6ipe pigmen biasanya adalah akibat proses hemolitik atau in2estasi !scherichia coli atau 1scaris lumbricoides ke dalam empedu yang dapat mengubah bilirubin diglukuronida menjadi bilirubin bebas yang mungkin dapat menjadi kristal kalsium bilirubin. % entuk lebih besar , berlapis-lapis, ditemukan disepanjang saluran empedu, disertai bendungan dan in2eksi ) %atu pigmen hitam yang kaya akan residu hitam tak terekstraksi.6terbentuk di dalam kandung empedu dan disertai hemolisis kronik8sirosis hati tanpa in2eksi
c. 6ipe campuran . P%#o4enesis 1da tiga 2aktor penting yang berperan dalam patogenesis batu kolesterol / a. 9ipersaturasi kolesterol dalam kandung empedu b. #ercepatan terjadinya kristalisasi kolesterol c. :angguan motilitas kandung empedu dan usus #atogenesis batu pigmen melibatkan in2eksi saluran empedu, stasis empedu,
malnutrisi, dan 2aktor diet. Kelebihan akti2itas en;im <-glucuronidase bakteri dan manusia (endogen) memegang peran kunci dalam patogenesis batu pigmen pada pasien di negara timur. 9idrolisis bilirubin oleh en;im tersebut akan membentuk bilirubin tak terkonjugasi yang akan mengendap sebagai calcium bilirubinate. !n;im <-glucuronidase bakteri berasal dari kuman !. coli dan kuman lainnya di saluran empedu. !n;im ini dapat dihambat oleh glucarolactone yang konsentrasinya meningkat pada pasien dengan diet rendah protein dan rendah lemak. %atu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung empedu dan jarang pada saluran empedu lainnya. aktor predisposisi yang penting adalah / •
#erubahan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu #erubahan susunan empedu mungkin merupakan 2aktor yang paling penting pada pembentukan batu empedu. Kolesterol yang berlebihan akan mengendap dalam kandung empedu .
•
+tatis empedu +tasis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresi2, perubahan susunan kimia dan pengendapan unsur tersebut. :angguan kontraksi kandung empedu dapat menyebabkan stasis. aktor hormonal khususnya selama kehamilan dapat dikaitkan dengan perlambatan pengosongan kandung empedu dan merupakan insiden yang tinggi pada kelompok ini.
•
3n2eksi kandung empedu 3n2eksi bakteri dalam
saluran empedu dapat memegang peranan sebagian
pada
pembentukan batu dengan meningkatkan deskuamasi seluler dan pembentukan mukus. "ukus meningkatkan viskositas dan unsur seluler sebagai pusat presipitasi. 3n2eksi lebih
sering sebagai akibat pembentukan batu empedu dibanding in2eksi yang menyebabkan pembentukan batu. 9. M%ni7es#%si Klinis holedocholithiasis yang tanpa kelainan atau sebagai batu tersembunyi (silent
stone) tidak memberikan gejala sama sekali. %ila menimbulkan tanda sumbatan baru memberikan gejala ikterus cholestatic. #ada umumnya ikterusnya ringan, dan si2atnya sementara, karena yang sering menimbulkan sumbatan sebagian, jarang menimbulkan sumbatan lengkap. #enderita dapat berkeringat banyak atau berjalan mondar-mandir atau berguling ke kanan dan ke kiri di atas tempat tidur. #asien sering memiliki riwayat dispepsia, intoleransi lemak, nyeri ulu hati, atau 2latulen yang berlangsung lama. 4bstruksi aliran empedu juga akan mengganggu absorbsi vitamin 1,D,!,K yang larut lemak. Karena itu pasien dapat memperlihatkan gejala de2isiensi vitamin-vitamin ini jika obstruksi biliaris berlangsung lama. De2isiensi vitamin K dapat mengganggu pembekuan darah yang normal. Di samping adanya regurgitasi gas berupa 2latus dan sendawa. 6anda murphy positi2 ditemukan pada pemeriksaan 2isik. Kulit atau mata menguning merupakan suatu tanda penting untuk obstruksi biliaris. Dan pada choledocholithiasis atau pankreatitis sering ditemukan pula adanya ikterus, 2eses yang tidak lagi diwarnai oleh pigmen empedu akan tampak kelabu, dan biasanya pekat yang disebut =clay-colored>. !kskresi pigmen empedu oleh ginjal akan membuat urin berwarna sangat gelap. +elain tanda-tanda tersebut, jika didapatkan demam dan menggigil, maka diagnosa yang dipertimbangkan adalah cholangitis ascendes.
:!?11 1K$6
:.
61@D1 / 1.
!pigastrium kanan terasa nyeri dan spasme
:!?11 K04@3+
61@D1/ 1.
%iasanya tak tampak gambaran pada abdomen
2.
$saha inspirasi dalam saat diraba pada kuadran kanan atas
2.
Kadang terdapat nyeri di kuadran kanan atas
3.
Kandung empedu membesar dan nyeri
3.
#ada palpasi teraba nyeri tekan di epigastrium dan perut kanan atas
4.
3kterus ringan
:!?11/ 1.
0asa nyeri (kolik empedu) yang menetap A cholecystitis akut sering disertai sumbatan batu dalam duktus sistikus
1.
"ual dan muntah
2.
ebris (5B,*C)
K o + 5l i6 %s i
:!?11/ 1.
0asa nyeri (kolik empedu), 6empat / abdomen bagian atas (mid epigastrium), bisa juga di kiri dan prekordial. +i2at / terpusat di epigastrium menyebar ke arah skapula kanan dan punggung, berlangsung lebih dari 5 menit dan kurang dari jam
2.
@ausea dan muntah
3.
3ntoleransi dengan makanan berlemak
4.
latulensi
5.
!ruktasi (bersendawa)
%atu empedu dapat berdiam dengan tenang dalam kandung empedu dan tidak menimbulkan masalah, atau dapat menyebabkan timbulnya komplikasi. Komplikasi yang
paling sering terjadi adalah in2eksi kandung empedu (cholecystitis) dan obstruksi duktus sistikus atau duktus choledochus. 4bstruksi seperti ini dapat bersi2at sementara, intermiten, atau permanen. Kadang-kadang, batu dapat menembus dinding kandung empedu dan menyebabkan peradangan hebat, sering menyebabkan terjadinya peritonitis, atau menyebabkan ruptur dinding kandung empedu. . Pro4nosis #rognosis choledocholithiasis tergantung dari ada8tidak dan berat8ringannya komplikasi.
@amun, adanya in2eksi dan halangan disebabkan oleh batu yang berada di dalam saluran biliaris dapat mengancam jiwa. &alaupun demikian, dengan diagnosis dan pengobatan yang cepat serta tepat, hasil yang didapatkan biasanya sangat baik. -. Pe+eri6s%%n Di%4nos#i6 %. #emeriksaan aboratorium #ada pasien dilakukan pemeriksaan darah yaitu bilirubin, tes 2ungsi hati, dan en;im
pankreatik. 9asil yang diperoleh, diantaranya / o "eningkatnya serum kolesterol o "eningkatnya 2os2olipid o "enurunnya ester kolesterol o "eningkatnya protrombin serum time o 6es 2ungsi hati meningkatnya bilirubin total lebih dari 5mg8d, transaminase (serum
glumatic-pyruvic
transaminase
dan
serum
glutamic-oEaloacetic
transaminase) meningkat pada pasien choledocholithiasis dengan komplikasi
o
cholangitis, pankreatitis atau keduanya. "enurunnya urobilirubin ?umlah darah meningkatnya sel darah putih sebagai tanda adanya in2eksi atau
o
in2lamasi, tapi penemuan ini non-spesi2ik. "eningkatnya serum amylase8lipase, bila pankreas terlibat yaitu pankreatitis akut
o
akibat komplikasi choledocholithiasis atau bila ada batu di duktus utama. Kultur darah seringkali positi2 pada cholangitis.
o
o
eukosit / . F *. 8iu (@ / * F . iu).
o
%ilirubin / meningkat ringan, (@ / G ,H mg8dl).
o
1milase serum meningkat.( @/ ' F * unit8ml).
o
o
o
o
o
o
o
#rotrombin menurun, bila aliran dari empedu intestin menurun ka rena obstruksi sehingga menyebabkan penurunan absorbsi vitamin K.(cara Kapilar / F I mnt). $+: / menunjukkan adanya bendungan 8hambatan , hal ini karena adanya batu empedu dan distensi saluran empedu ( 2rekuensi sesuai dengan prosedur diagnostik) !ndoscopic 0etrograde choledocho pancreaticography (!0#), bertujuan untuk melihat kandung empedu, tiga cabang saluran empedu melalui ductus duodenum. #6 (perkutaneus transhepatik cholengiogra2i)/ #emberian cairan kontras untuk menentukan adanya batu dan cairan pankreas. holecystogram (untuk holesistitis kronik) / menunjukkan adanya batu di sistim billiar. 6 +can / menunjukkan gellbalder pada cysti, dilatasi pada saluran empedu, obstruksi8obstruksi joundice. oto 1bdomen /:ambaran radiopaJue (perkapuran ) galstones, pengapuran pada saluran atau pembesaran pada gallblader.
/. #emeriksaan 0adiologis "an2aat pemeriksaan radiologi intervensional, diantaranya / ; Digunakan pemeriksaan endoscopic retrograde cholangiopancreatography dan ;
percutaneous transhepatic cholangiography 0adiologi intervensional memiliki keakuratan yang sangat tinggi untuk mendeteksi
;
choledocholithiasis dan sebagai akses dalam memberikan terapi "erupakan suatu tatacara yang invasi2 dengan risiko terjadinya pankreatitis,
hemoragik dan sepsis. <. oto polos abdomen #ada 2oto polos abdomen kadang-kadang ditemukan batu yang radioopak. %atu radioopak merupakan batu pigmen hitam yang bisa dideteksi oleh E-ray, sedangkan batu pigmen coklat tampak radiolusen dan tidak bisa dideteksi dengan sinar E-ray. %atu berpigmen hitam biasanya ditemukan pada kandung empedu dan batu berpigmen coklat lebih sering terlihat di saluran empedu. 4leh karena itu, dilakukan !0# yang tampak jelas adanya batu di duktus choledochus. Demikian pula #6 dapat membantu menentukan diagnosis, yaitu akan tampak batu radiolusen di duktus choledochus. +ering pula ditemukan gambaran batu di kandung empedu. +ebagaimana diketahui
sebagian besar di duktus choledochus berasal dari kandung empedu yang mengalami migrasi. ,. $ltrasonogra2i %atu yang terletak di dalam saluran empedu utama yang mengakibatkan sumbatan, secara $+: akan tampak pelebaran saluran empedu. etak saluran empedu secara anatomi di depan dan berjalan sejajar dengan vena porta, sehingga tampaknya seperti ada dua saluran. Diameter saluran empedu yang normal kurang dari 5 mm, dan diameter saluran empedu utama yang kurang dari B mm. +aluran empedu yang melebar diameternya akan melebihi ukuran normal. $ntuk usia dekade di atas I tahun dilatasi saluran empedu I mm L mm, dan mm post-cholecystectomy. #ada choledocholithiasis, akan tampak pelebaran duktus choledochus dan juga tampak massa gema padat dengan densitas meninggi disertai bayangan akustik. +elain daripada itu juga terlihat dilatasi saluran empedu intrahepatik dan pembesaran kandung empedu. :ambaran $+: demikian merupakan tanda khas dari cholestacys ekstrahepatal. #elebaran saluran empedu merupakan tabung (tubulus) yang anekoik (cairan) dengan dinding hiperekoik yang berkelok-kelok dan sering berlobulasi. Kadang-kadang berkon2luensi membentuk gambaran stellata yang tidak terdapat pada vena porta. #ada dinding bawah
bagian posteriornya
mengalami
penguatan akustik (acoustic
enhancement). %ila kita ragu-ragu apakah suatu duktus choledochus melebar atau tidak, maka pemeriksaan dilakukan setelah penderita diberi makan lemak terlebih dahulu. #ada keadaan obstruksi duktus choledochus, maka setelah 2atty meal tersebut akan terlihat lebih lebar sedangkan pelebaran 2isiologik, misalnya pada usia tua, di mana elastisitas dinding saluran sudah berkurang, maka diameternya akan menjadi lebih kecil. #rosedur ini akan memberikan hasil yang paling akurat jika pasien sudah berpuasa pada malam harinya sehingga kandung empedunya berada dalam keadaan distensi. e. 6 +can 1bdominal 6 sensiti2 dalam mendeteksi kalsi2ikasi, dilatasi biliaris, menentukan komposisi batu, dan kadang-kadang kurang sensiti2 daripada $+ untuk kalkulus yang memiliki keuntungan visualisasi pada bagian distal biliaris ketika dikaburkan oleh $+. 6 bisa juga mendeteksi dengan akurat adanya tumor obstrukti2.
:ambaran 6 untuk choledocholithiasis yaitu / 6arget sign, lebih rendah dan berada di sekelilingi empedu atau mukosa. 0im sign / densitas batu berada diluar garis kulit yang tipis. 7. !ndoscopic retrograde cholangiography (!0#) !0# menjadi kriteria standar untuk diagnosis dan terapi choledocholithiasis. Karena !0# merupakan pedoman tehnik diagnostik untuk visualisasi lithiasis traktus biliaris. %agaimanapun ini merupakan teknik yang invasi2 dan dihubungkan dengan kelahiran maupun kematian. !0# merupakan kombinasi antara sebuah endoskopi (panjang,2leksibel, pipa bercahaya) dengan prosedur 2luoroskopi yang menggunakan sinar M pada biliaris memberikan e2ek yang sama seperti "0#, tetapi keuntungan yang didapatkan pada sesuai dengan prosedur terapi seperti s2ingterotomi dengan pengangkatan batu dan penempatan biliaris. !0# dikerjakan dengan menyuntikkan bahan kontras di bawah 2luoroskopi melalui jarum sempit, gauge berada di dalam parenkim hati. 3ni penting, keuntungannya memungkinkan operator mengadakan drainage empedu, bila perlu biopsi jarum (needle biopsy). Drainage dari kumpulan cairan dan menempatkan eksternal dan internal drainage stents dapat dikerjakan secara perkutan. #emeriksaan !0# memerlukan waktu sekitar 5 menit hingga jam. +ebaiknya untuk prosedur yang aman dan akurat, perut dan duodenum harus dikosongkan. 6idak boleh makan atau minum apapun setelah tengah malam sebelum malam melakukan prosedur, atau untuk I hingga B jam sebelumnya, tergantung dari waktu sesuai dengan prosedur dan juga operator harus mengetahui adanya alergi atau tidak, khususnya terhadap iodine. 4. "agnetic resonance cholangiopancreatography ("0#) "0# adalah sebuah teknik pencitraan terbaru yang memberikan gambaran sama seperti !0# tetapi tanpa menggunakan ;at kontras medium, instrument, dan radiasi ion. #ada "0# saluran empedu akan terlihat sebagai struktur yang terang karena mempunyai intensitas sinyal tinggi sedangkan batu saluran empedu akan terlihat sebagai intensitas sinyal rendah yang dikelilingi empedu dengan intensitas sinyal tinggi, sehingga metode ini cocok untuk mendiagnosis batu saluran empedu. "0# merupakan non-invasi2 dan tidak menyebabkan kematian, memberikan indikasi yang terbatas terhadap yang diamati. "0# memainkan peranan penting atau 2undamental untuk diagnosis pasien yang memiliki kemungkinan kecil adanya choledocholithiasis,
situasi ini sama seperti !0# yang mengalami kegagalan untuk mendeteksi choledocholithiasis. +ebagai tambahan, "0# juga memiliki peranan penting untuk mengkon2irmasi adanya eliminasi choledocholithiasis yang spontan sesudah !0# dan s2ingterotomi dan pasien suspek choledocholithiasis dengan pembedahan gastritis atau kandung empedu. . #ercutaneous transhepatic cholangiogram (#61) #6 mungkin merupakan pilihan untuk pasien yang tidak bisa menggunakan pemeriksaan !0# (misalnya, dengan pembedahan gastritis atau obstruksi batu %D bagian distal atau kurang berpengalamannya operator) dan juga pada pasien dengan penyakit batu intrahepatik yang ekstensi2 dan cholangiohepatitis. "aka diperlukan needle yang panjang dan besar untuk dimasukkan ke dalam duktus intrahepatik dan cholangiogra2i. Kontraindikasi untuk #6 yaitu tidak terjadi koagulopati dan ukuran duktus intrahepatik yang normal menyulitkan pemeriksaan ini. 1ntibiotik propipaktik direkomendasikan untuk 2aktor risiko cholangitis. 1ngka kecacatan rata-rata 7, dan kematian 7. Komplikasi #6 adalah perdarahan, luka pada duktus, kebocoran i.
kandung empedu, dan cholangitis. Keberhasilan pemeriksaan ini antara '*-B*7. holecystography holecystography sukar menemukan batu di duktus choledochus. 4ral cholecystography ditemukan pertama kali ' tahun yang lalu dan banyak diadakan perubahan kontras nontoEic iodinated organic compound diberikan oral yang diserap di dalam usus kecil, diekskresi oleh hati dan dipekatkan di dalam empedu memberikan kesempatan untuk menemukan batu kandung empedu yang tidak mengapur sebelum operasi. 3ntravenous cholecystography dikerjakan sebagai pengganti oral cholecystography. %ahan kontras dipergunakan adalah iodipamide (biligra2in yang mengandung iodine *7).
0. Pen%#%l%6s%n%%n #enderita choledocholithiasis yang mengalami kolik perlu diberi spasmoanalgetik untuk
mengurangi nyeri atau serangan kolik. %ila memperlihatkan peradangan, dapat diberi antibiotik. +elanjutnya batu perlu dikeluarkan, dapat secara pembedahan atau endoskopi s2ingterotomi.
#embedahan
pengangkatan
batu
dari
duktus
choledochus
(choledocholitotomi), yang diharapkan dapat menyembuhkan sekitar N*7 kasus. Karena
bila tidak dikeluarkan akan timbul serangan kolik dan peradangan berulangkali, yang nantinya dapat memperburuk kondisi penderita. %atu di dalam saluran empedu dikeluarkan dengan basket kawat atau balon-ekstraksi melalui muara yang sudah besar menuju lumen duodenum sehingga batu dapat keluar bersama tinja atau dikeluarkan melalui mulut bersama skopnya. #engobatan paliati2 untuk pasien ini adalah dengan menghindari makanan yang kandungan lemak tinggi. "anajemen terapi / Diet rendah lemak, tinggi kalori, tinggi protein #emasangan pipa lambung bila terjadi distensi perut 4bservasi keadaan umum dan pemeriksaan tanda vital Dipasang in2us program cairan elektrolit dan g lukosa untuk mengatasi syok #emberian antibiotik sistemik dan vitamin K (anti koagulopati)
• • • • •
C. PENGKA3IAN
1ktivitas dan istirahat/
•
subyekti2 / kelemahan
•
4byekti2 / kelelahan
+irkulasi /
•
4byekti2 / 6akikardia, Diaphoresis
5
!liminasi /
•
+ubekti2 / #erubahan pada warna urine dan 2eces
•
4byekti2 / Distensi abdomen, teraba massa di abdomen atas8Juadran kanan atas, urine
pekat . H
"akan 8 minum (cairan) +ubyekti2 / 1noreksia, @ausea8vomit. •
6idak ada toleransi makanan lunak dan mengandung gas.
•
0egurgitasi ulang, eruption, 2latunasi.
•
0asa seperti terbakar pada epigastrik (heart burn).
•
1da peristaltik, kembung dan dyspepsia.
4byekti2 / •
Kegemukan.
Kehilangan berat badan (kurus).
•
*
@yeri8 Kenyamanan / +ubyekti2 / •
@yeri abdomen menjalar ke punggung sampai ke bahu.
•
@yeri apigastrium setelah makan.
•
@yeri tiba-tiba dan mencapai puncak setelah 5 menit.
4byekti2 / enderung teraba lembut pada klelitiasis, teraba otot meregang 8kaku hal ini dilakukan pada pemeriksaan 0$O dan menunjukan tanda mar2in (L). I
0espirasi / 4byekti2 / #erna2asan panjang, perna2asan pendek, na2as dangkal, rasa tak nyaman.
'
Keamanan / 4byekti2 / demam menggigil, ?undice, kulit kering dan pruritus , cenderung perdarahan ( de2isiensi Pit K ).
B
%elajar mengajar / 4byekti2 / #ada keluarga juga pada kehamilan cenderung mengalami batu kandung empedu. ?uga pada riwayat D" dan gangguan 8 peradangan pada saluran cerna bagian bawah.
D. DIAGNOSA KEPERA1ATAN ! . @yeri akut b.d obstruksi saluran empedu . #ola na2as tidak e2ekti2 b.d nyeri 5. emas b.d perubahan status kesehatan
E. RENCANA TINDAKAN KEPERA1ATAN NO. D= '
TU3UAN (NOC) +etelah dilakukan keperawatan selama
INTERENSI (NIC) tindakan "1@1?!"!@ @Q!03 De2inisi / mengurangi nyeri
dan
...... EH jam pasien dapat mengontrol nyeri dengan indikator/ "engenali 2aktor penyebab "engenali onset (lamanya sakit) "enggunakan metode pencegahan "enggunakan metode nonanalgetik untuk mengurangi nyeri "enggunakan analgetik sesuai kebutuhan "encari bantuan tenaga kesehatan "elaporkan gejala pada tenaga kesehatan "enggunakan sumber-sumber yang tersedia "engenali gejala-gejala nyeri "encatat pengalaman nyeri sebelumnya "elaporkan nyeri sudah terkontrol
2
+etelah dilakukan tindakan keperawatan selama RRR..pasien menunjukkan kee2ekti2an pola na2as,
menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan pasien. 3ntervensi / lakukan pengkajian nyeri secara komprehensi2 termasuk lokasi, karakteristik, durasi, 2rekuensi, kualitas dan 2aktor presipitasi observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri evaluasi pengalaman nyeri masa lampau evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidake2ekti2an kontrol nyeri masa lampau bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan lingkungan yang dapat kontrol mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi 2aktor presipitasi pilih dan lakukan penanganan nyeri (2armakologi, non 2armakologi dan inter personal) tipe dan sumber nyeri untuk kaji menentukan intervensi ajarkan tentang teknik non 2armakologi berikan analgetik untuk mengurangi nyeri evaluasi kee2ekti2an kontrol nyeri tingkatkan istirahat NIC! S #osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi S #asang mayo bila perlu
dibuktikan dengan kriteria hasil/ "endemonstrasikan batuk e2ekti2 dan suara na2as yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu berna2as dg mudah, tidakada pursed lips) "enunjukkan jalan na2as yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama na2as, 2rekuensi perna2asan dalam rentang normal, tidak ada suara na2as abnormal) 6anda 6anda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, perna2asan)
S akukan 2isioterapi dada jika perlu S Keluarkan sekret dengan batuk atau suction S 1uskultasi suara na2as, catat adanya suara tambahan S %erikan bronkodilator / -RRRRRRR.. RRRRRRRR. S %erikan pelembab udara Kassa basah @al embab S 1tur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. S "onitor respirasi dan status 4 S %ersihkan mulut, hidung dan secret trakea S #ertahankan jalan na2as yang paten S 4bservasi adanya tanda tanda hipoventilasi S "onitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi S "onitor vital sign S 3n2ormasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola na2as. S 1jarkan bagaimana batuk e2ekti2 S S "onitor pola na2as 8 +etelah dilakukan tindakan #!@:$01@:1@ !"1+ keperawatan selama De2inisi/ rasa takut, cemas, merasa dalam .......EH jam pasien dapat mengontrol bahaya atau cemas ketidaknyamanan terhadap sumber yang dengan indikator// tidak monitor intensitas kecemasan diketahui 3ntervensi / menyingkirkan tanda kecemasan menurunkan stimulus lingkungan gunakan pendekatan yang menenangkan ketika perspekti2 pasien terhadap pahami cemas situasi stres pasien untuk memberikan merencanakan strategi koping untuk temani situasi penuh stres keamanan dan mengurangi takut menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi cemas berikan in2ormasi mengenai diagnosis, tindakan, prognosis tidak ada mani2estasi perilaku kecemasan dorong keluarga untuk menemani anak melaporkan kebutuhan tidur adekuat lakukan backrup dengarkan dengan penuh perhatian identi2ikasi tingkat kecemasan
bantu pasien mengenai situasi yang menimbulkan kecemasan pasien untuk mengungkapkan dorong perasaan, ketakutan, persepsi instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi berikan obat untuk mengurangi kecemasan
DATAR PUSTAKA
:ore-evine. holedocholithiasis. 3n / 9igh-Qield 3maging :astrointestinal Tserial on the internetU. !lsevier 3nc
Tited8*8U.
1vailable
2rom
/
http/88www.eEpertconsulbook.com8eEpertconsult8ob8book.doV Perma D, Kapadia 1, !isen :lenn ", 1dler D :. !$+ vs "0# 2or detection o2 holedocholithiasis. the 1merican +ociety 2or :astrointestinal !ndoscopy
I
Pol.IH,
@o./HB-*H.
9adi +ujono. :1+604!@6!04@44:3. %andung / #enerbit #.6. 1lumni. NNN.p.''B-'B
esmana aurentius 1. #enyakit %atu !mpedu. Dalam / %uku 1jar 3lmu #enyakit Dalam !disi Keempat - ?ilid 3. ?akarta / #usat #enerbitan Departemen 3lmu #enyakit Dalam akultas Kedokteran $niversitas 3ndonesia. I.p.H'N-HB. +oeparman, 3lmu #enyakit Dalam, ?ilid 33, %alai #enerbit K$3 NN, ?akarta, #/ *BI-*BB. +ylvia 1nderson #rice, #ato2isiologi Konsep Klinis #roses-#roses #enyakit. 1lih %ahasa 1diDharma, !disi 33.#/ 5N-55. "arllyn !. Doengoes, @ursing are #lan, a. Davis ompany, #hiladelpia, NN5.#/ *5-*5I. +utrisna 9imawan, NNH, #athologi (kumpulan kuliah), K$3, ?akarta * F *. "ackenna W 0. Kallander, NN, 3llustrated #hysiologi, 2i2th edition, hurchill ivingstone, "elborne / 'H F 'I. Porvick inda, Xieve David. holedocholithiasis. &ashington $.+. @ational ibrary o2"edicine @39 (@ational 3nstitutes o2 9ealth) Tserial on the internetU. B Tited 8*8U. 1vailable 2rom /http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/00274.htm