A. KONSEP DASAR MEDIS 1. Pengerti Pengertian an
Tube Tuberk rkul ulos osis is
adal adalah ah
peny penyak akit it
infe infeks ksiu iuss
yang ang
dise diseba babk bkan an
Mycobacterium Tuberkulosis terutama menyerang parenkim paru, dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termaksuk meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe (Brunner, 2002). Tube Tuberk rkul ulos osis is (TB) (TB) peny penyak akit it infe infeks ksii
yang ang
dise diseba babk bkan an oleh oleh
Mycob Mycobacte acteriu rium m Tubercu Tuberculosi losiss yang yang mampu mampu mengin menginfeks feksii secara secara laten laten maupun progresif (lin, 200!). Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycob Mycobacte acteriu rium m Tuberc Tuberculo ulosis sis dan biasany biasanyaa menjan menjangki gkiti ti paru paru (sthe (sther, r, 20"0). Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Myco Mycoba bacte cteri rium um Tube Tuberc rcul ulos osis is yang biasa biasany nyaa meng mengen enai ai paru paru,, tetap tetapii mungkin menyerang semua organ atau jaringan di tubuh dengan gejala yang sangat ber#ariasi. 2. Klasif Klasifika ikasi si
Menurut $udoyo, dkk (200!), klasifikasi tuberculosis %aru dibagi menjadi & a. %embag %embagian ian secara secara patolo patologis gis&& ") Tuberculosi Tuberculosiss primer (childhood (childhood tuberculosis). tuberculosis). 2) Tuberculosi Tuberculosiss post'primer post'primer ( adult tuberculo tuberculosis). sis). b. %embagian secara akti#itas
radiologis tuberculosis paru (och
%ulmonum) aktif , non aktif dan uiescent (bentuk aktif yang mulai menyembuh). c. %embagian %embagian secara radiolo radiologis gis (luas (luas lesi) &
") Tuberculosi Tuberculosiss minimal, terdapat sebagian sebagian kecil infiltrate nonka'#itas nonka'#itas pada satu paru maupun kedua paru, tetapi jumlahnya jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru. 2) Moderat Moderately ely ad#anc ad#anced ed tubercu tuberculos losis, is, ada ka#itas ka#itas dengan dengan diamet diameter er tidak lebih dari * cm. jumlah infiltrate bayangan halus tidak lebih dari sepertiga bagian satu paru. +) ar ad#anc ad#anced ed tuberc tuberculo ulosis, sis, terdap terdapat at infilt infiltrate rate dan ka#itas ka#itas yang yang melebihi keadaan moderately ad#anced tuberculosis. %ada %ada tahu tahun n "!-* "!-* mer meric ican an Thor Thorac acic ic $oci $ociet ety y memb member erik ikan an klasifikasi baru yang diambil berdasarkan aspek kesehatan masyarakat& a. ategori ategori 0& Tidak Tidak pernah terpajan terpajan dan tidak tidak terinfeksi, terinfeksi, ri/ayat ri/ayat kontak negati#e, tes tuberculin negatif. b. ategori & Terpajan tuberculosis, tetapi tidak terbukti ada infeksi disini ri/ayat kontak positif, tes tuberculin negatif. c. atego ategori ri & Terinfek Terinfeksi si tubercu tuberculos losis, is, tetapi tetapi tidak sakit, sakit, tes tubercu tuberculin lin positif, radiologis dan sputum negatif. d. ategori ategori & Terinfeksi Terinfeksi tuberculo tuberculosis sis dan sakit. sakit. 1i ndonesia klasifikasi yang banyak di pakai adalah berdasarkan kelainan klinis, dan mikro biologis& a. Tuber Tubercul culosi osiss paru. paru. b. Bekas tuberculosis paru. c. Tuber Tuberkul kulosi osiss tersangka tersangka.. Tuberculosis tersangka terbagi menjadi tuberculosis tersangka yang yang diobat diobati, i, disini disini sputum sputum BT negati negatif, f, tetapi tetapi tanda't tanda'tand andaa lain lain
positif. dan tuberculosis paru tersangka yang tidak diobati, disini sputum BT negatiaf, dan tanda'tanda lain juga meragukan. 1ala 1alam m 2'+ 2'+ bula bulan, n, TB tersa tersang ngka ka ini ini suda sudah h haru haruss dipa dipast stik ikan an apakah termaksuk TB paru aktif atau bekas TB paru. 1alam klsifikasi ini perlu dicantumkan& status biakan bakteriologi, mikriskopik sputum BT, BT, (langsu (langsung) ng),, biakan biakan sputum sputum BT, BT, status status radiol radiologi ogis, s, kelain kelainan an yang rele#an untuk tuberculosis tuberculosis paru, dan status kemoterapi, kemoterapi, ri/ayat ri/ayat pengobatan dengan obat anti tuberkuosis. tuberkuosis.
34 berdasark berdasarkan an terapi terapi membag membagii TB dalam dalam * katego kategori ri yaitu yaitu sebagai berikut & a. ategori ategori , ditujukan ditujukan terhadap terhadap kasus kasus baru dengan dengan sputum sputum positif positif dan kasus baru dengan bentuk TB berat. b. ategori , ditujukan terhadap kasus kambuh dan kasus gagal dengan sputum BT positif. c. atego ategori ri ditujuka ditujukan n terhada terhadap p kasus kasus BT negatif negatif dengan dengan kelain kelainan an yang tidak luas dan kasus TB ekstra paru selain yang disebutkan dalam kategori d. ategori ategori 5 ditujikan ditujikan kepada kepada & TB kronik. kronik. 3. Etiolo Etiologi gi
%enye %enyebab bab penya penyakit kit tuberk tuberkulo ulosis sis adalah adalah bakteri bakteri Mycob Mycobacte acteriu rium m Tuber Tubercul culosi osiss dan Mycob Mycobacte acterium rium Bo#is. Bo#is. uman uman tersebu tersebutt mempun mempunyai yai ukuran 0,6 7 * mikron 8 0,+ 7 0,9 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selubung, tetapi tetapi mempun mempunya yaii lapisan lapisan luar luar tebal tebal yang yang terdiri terdiri dari dari lipoid lipoid (terut (terutama ama asam mikolat).
Bakt Bakter erii ini ini memp mempun unya yaii sifat sifat istim istime/ e/aa yaitu aitu dapa dapatt berta bertaha han n terhad terhadap ap pencuc pencucian ian /arna /arna dengan dengan asam dan alkoho alkohol, l, sehingg sehinggaa sering sering disebut disebut basil tahan asam (BT), (BT), serta tahan terhadap terhadap :at kimia dan fisik. uman tuberculosis juga tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat dorman dan anaerob. Bakteri tuberculosis ini mati pada pemanasan "00 0; selama 6 7 "0 menit atau pada pemanasan 90 o; selama +0 menit, dan dengan -0 7 !6 < selama "6' +0 detik. Bakteri ini tahan selama "'2 jam di udara terutama di tempa tempatt yang lemb lembab ab dan dan gelap gelap (bisa (bisa berb berbul ulan an'b 'bul ulan an), ), dapa dapatt hidu hidup p bertahun'tahun di dalam lemari es, hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dorman. 1ari sifat dorman ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberculosis aktif lagi, namun tidak tahan terhadap sinar atau atau alir aliran an udar udara. a. 1ata 1ata pada pada tahu tahun n "!!+ "!!+ melap melapor orka kan n bah/ bah/aa untu untuk k mendapatkan !0 < udara bersih dari kontaminasi bakteri memerlukan *0 kali partukaran udara. 1i dalam jaringan kuman hidup sebagai parasit intraseluler yakni di dala dalam m sitop sitoplasm lasmaa makro makrofag fag
yang yang semu semula la memf memfago agosita sitasi si
malah malah
kemudi kemudian an disena disenangi nginy nyaa karena karena banya banyak k mengan mengandu dung ng lipid. lipid. $ifat $ifat lain lain kuma kuman n ini ini adala adalah h aero aerob. b. $ifat $ifat ini ini menu menunju njuka kan n bah/ bah/aa kuma kuman n lebi lebih h menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. 1alam hal ini tekanan oksigen pada bagian apical paru 7 paru lebih tinggi dari bagian lain, sehingga bagian apical ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberculosis (idoyono, 200=). 4. Patofisio Patofisiologi logi
Men Menurut urut $udoy udoyo, o, dkk (200 (200!) !),, tuberculosis %aru, yaitu & a. Tuber Tuberkul kulosi osiss prim primer er
pro proses ses
perj perjal alan anan an peny enyakit akit
%enularan tuberculosis paru terjadi karena kuman dibatukan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara sekitar kita. %artikel %artikel infeksi infeksi ini dapat menetap menetap dalam udara bebas selama "'2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultra#iolet, #entilasi yang buruk dan kelembaban. 1alam suasana yang lembab dan gelap kuman dapat tahan berhari ' hari sampai berbulan 7 bulan. Bila partikel infeksi ini terhisap terhisap oleh orang sehat, sehat, ia akan menempel menempel pada saluran saluran napas atau jaringan paru. %artikel dapat masuk ke al#eolar bila ukuran partikel > 6 mikrom mikrometer eter.. uman uman akan akan dihada dihadapi pi pertam pertamaa kali kali oleh oleh neutro neutrofi, fi, kemudian baru oleh makrofag. ebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan dibersihkan oleh makrofag makrofag keluar dari percabangan percabangan trakeobronkial trakeobronkial bersama dengan gerakan silia bersama sekretnya. Bila kuman menetap di jaringn paru, berkembang biak dalam sitoplasma makrofag. 1i sini ia dapat terba/a masuk ke organ tubuh lainny lainnya. a. uman uman yang yang bersara bersarang ng di jaring jaringan an paru paru akan akan berben berbentuk tuk sarang tuberculosis pneumonia kecil dan disebut sarang primer atau efek primer atau sarang (focus) ghon. $arang primer ini dapat terjadi di setiap bagian jaringan paru. Bila menjalar sampai ke pleura, maka akan terjadilah efusi pleura. uman dapat juga masuk melalui saluran gast gastro roin inte test stin inal al,,
jari jaring ngan an
limf limfe, e,
orof orofar arin ing, g,
dan dan
kuli kulit, t,
terj terjad adii
limfedenopati regional kemudian bakteri masuk ke dalam #ena dan menjala menjalarr ke seluruh seluruh organ seperti seperti paru, paru, otak, ginjal, ginjal, tulang. tulang.
Bila Bila
masuk ke arteri pulmonalis maka terjadi penjalaran ke seluaruh bagian paru menjadi TB milier. 1ari sarang primer akan timbul peradangan saluran getah bening menuju hilus (limfangitis lokal), dan juga diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis regional). $arang primer limfangitis lokal lokal
? limfade limfadenit nitis is region regional al @ komple kompleks ks primer primer
(ranke) (ranke).. $emua $emua
proses ini memakan /aktu +'= minggu. ompleks primer ini selanjutnya menjadi &
") $embuh $embuh sama sekali tanpa meningg meninggalk alkan an cacat. cacat. ni yang yang banya banyak k terjadi. 2) $embuh $embuh dengan dengan mening meninggal galkan kan sediki sedikitt bekas bekas berupa berupa garis'g garis'garis aris fibro fibroti tik, k, klasi klasifi fika kasi si di hilu hilus, s, kead keadaan aan ini ini terd terdap apat at pada pada lesi lesi pnemunia yang luasnya A 6 mm dan "0 < diantaranya dapat terjadi reakti#itas lagi karena kuman yang dormant. +) Berkom Berkompli plikas kasii dan menyeb menyebar ar secara& secara& perkon perkontin tinuit uitatu atum, m, yakin yakinii meny menyeba ebarr ke sekit sekitarn arnya ya.. $eca $ecara ra bron bronko koge gen n pada pada paru paru yang yang bersangkutan maupun paru di sebelahnya, kuman dapat juga dapat tertelan bersama sputum dan ludah sehingga menyebar ke usus. $ecara limfogen ke organ tubuh lain' lainya. $ecara hematogen hematogen ke organ organ tubuh tubuh lainny lainnya. a. $emua $emua kejadi kejadian an di atas atas tergolo tergolong ng dalam dalam perjalanan tuberculosis primer. b. Tuberculosis pasca primer (sekunder) uman uman yang yang dorma dormant nt pada pada tubercu tuberculos losis is primer primer akan akan mucul mucul bertahun 7 tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi tuberculosis de/asa. Mayoritas reinfeksi mencapai !0<. Tuberculosis sekunder terjadi karena imunitas menurun seperti malnutrisi, alcohol, penyakit maligna, diabetes, 1$, gagal ginjal. Tuberculosis pasca primer ini dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di region atas paru (bagian apical posterior lobus superior atau inferior). n#asinya adalah ke daerah parenkim paru'paru dan tidak ke nodus hiler paru. $arang $arang dini dini ini mula'm mula'mula ula juga juga berben berbentuk tuk sarang sarang pneum pneumoni oniaa kecil. 1alam +'"0 minggu sarang ini menjadi tuberkel yakini suatu granuloma yang terdiri dari sel'sel histiosit dan sel datia'langerhans (sel besar dengan banyak inti) yang dikelilingi oleh sel'sel limfosit dan berbagai jaringan ikat
TB pasca primer juga dapat berasal dari infeksi eksogen dari usia usia muda menjad menjadii
TB usia tua tua tergantun tergantung g dari jumlah jumlah kuman, kuman,
#irulensi nya dan imunitas pasie, sarang dini ini dapat menjadi & ") 1ireabsorbsi 1ireabsorbsi kembali kembali dan sembuh tanpa meninggalkan meninggalkan cacat. 2) $arang yang yang mula'mula mula'mula meluas, tetapi segera menyembuh menyembuh dengan dengan serbukan serbukan jaringan jaringan fibrosis. fibrosis. da yang membungk membungkus us diri menjdai keras, menimbulakan perkapuran. $arang dini yang meluas sebagai granuloma granuloma berkembang berkembang menghancu menghancurkan rkan jaringan jaringan ikat sekitarnya sekitarnya dan dan bagi bagian an teng tengah ahny nyaa meng mengal alam amii nekr nekros osis, is, menj menjad adii lemb lembek ek memben membentuk tuk jaring jaringan an keju. keju. Bila Bila jaring jaringan an keju dibatu dibatukan kan keluar keluar maka akan terjadilah terjadilah ka#itas. a#itas a#itas ini mula'mula berdinding berdinding tipis, tipis, lama'la lama'lama ma dindin dindingny gnyaa meneba meneball karena karena infilt infiltrasi rasi jaringa jaringan n fibroblast dalam jumlah besar, sehingga menjadi ka#itas sklerotik (kronik). Terjadinya perkijuan dan ka#itas adalah karena hidrolisis protein lipid dan asam nukleat oleh en:im yang diproduksi oleh makrofag, makrofag, dan proses proses yang berlebihan berlebihan sitokin sitokin dengan dengan TC nya. nya. Bentuk perkijuan lain yang jarang adalah cryptic dissesminaate TB yang terjadi pada immunodifisiensi dan usia lanjut. 5. Manifest Manifestasi asi Klinis
Menurut $udoyo, $udoyo, dkk (200!), Tanda dan gejala tuberculosis %aru, yaitu & a. 1emam Biasanya subfebril menyerupai demam influen:a tetapi panas badan kadang'kadang dapat mencapai *0'*" o;. seranga serangan n demam demam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulah seterusnya hilang timbulnya timbulnya demam influsn:a ini, sehingga pasien merasa tidak pernah terbebas dari serangan demam
influe influen:a n:a.. eadaa eadaan n ini sangat sangat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh daya daya tahan tahan tubuh tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberculosis yang yang masuk. b. Batuk atau batuk darah Dejala Dejala ini banya banyak k di temuka temukan. n. Batuk Batuk terjadi terjadi karena adany adanyaa iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk' prosuk radang keluar. arena terlibatnya bronkus di setiap penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah batuk berkembang dalam jaringan paru yakini setelah berminggu'minggu atau berbulan' bulan peradangan bermula. $ifat batuk dimulai dari batuk kering (non %roduktif) %roduktif) kemudian setelah timbul peradangan peradangan menjadi menjadi produktif produktif (mengh (menghasil asilkan kan sputum sputum). ). eadaan eadaan yang yang lanjut lanjut adalah adalah berupa berupa batuk batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah. ebanyakan batuk darah pada tuberculosis terjadi pada ka#itas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus. bronkus. c. $esa $esak k napa napass %ada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak napas. $esak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru'paru. d. nyer nyerii dada dada gejala ini agak jarang ditemukan, nyeri dada tibul bila infiltrasi radang radang sudah sudah sampai sampai ke pleura pleura sehing sehingga ga menimb menimbulk ulkan an pleuri pleuritis. tis. Terj Terjad adii
gese geseka kan n
kedu keduaa
pleu pleura ra se/a se/akt ktu u
pasi pasien en menar enarik ik atau atau
melepaskan napasnya. e. Malaise %enyakit %enyakit tuberculosi tuberculosiss bersifat bersifat randang randang yang menahun. menahun. Dejala malaise sering ditemukan berupa aneroksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri
otot, keringat malam dan lain'lain. Dejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur. 6. Peeriks Peeriksaan aan Diagnosti Diagnostik k
Menurut $udoyo, dkk (200! & hal 22+6), pemeriksaan pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukan pada klien dengan tuberculosis %aru, yaitu & a. %emeriksaan %emeriksaan radiologis radiologis (%hoto (%hoto Thora8) Thora8) Eokasi lesi tuberculin umumnya di daerah ape8 paru (segmen apical lobus atas atau segmen apical lobus ba/ah), tetapi dapat juga menge engena naii lobu lobuss ba/a ba/ah h (bag (bagia ian n infe inferi rior or)) atau atau di daer daerah ah hilu hiluss menyerupai tumor paru (misalnya pada tuberculosis endobronkial). %ada a/al penyakit saat lesi masih merupakan sarang'sarang pneumonia, gambaran radiologis berupa bercak'bercak seperti a/an dan dengan dengan batas'b batas'bata atass yang yang tidak tidak tegas. tegas. Bila Bila lesi sudah dilipu diliputi ti jaringan ikat maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas yang tegas. Eesi ini dikenal dengan tuberkuloma. %ada %ada ka#i ka#ita tass baya bayang ngan anny nyaa beru berupa pa cinc cincin in yang yang mula' mula'mu mula la berdinding tipis. lama'lama dinding menjadi sklerotik dan terlihat menebal. Bila terjadi fibrosis terlihat bayangan yang bergaris'garis. %ada klasifikasi klasifikasi bayangann bayangannya ya tambak tambak sebagai sebagai bercak'bercak bercak'bercak padat dengan densitas tinggi. %ada atelektasis terlihat seperti fibrosis yang luas luas disert disertai ai penciu penciutan tan yang yang dapat dapat terjadi terjadi pada pada sebagia sebagian n atau atau satu satu lobus maupun pada satu bagian paru. Dambar Dambaran an tuberc tuberculo ulosis sis millier millier terliha terlihatt berupa berupa bercak bercak'be 'bercak rcak halus yang umumnya tersebar merata pada seluruh lapang paru. Dambaran Dambaran radiologis radiologis lain yang sering menyertai menyertai tuberculosi tuberculosiss paru adalah penebalan pleura (pleuritis), massa cairan dibagian ba/ah
paru (efusi pleuraFempiema), bayangan hitam radioulsen di pinggir paruFpleura (pnemothora8). %ada %ada satu satu foto foto dada dada serin sering g di dapa dapatk tkan an berm bermaca acam' m'ma macam cam bayangan sekaligus (pada tuberculosis yang sudah lanjut) seperti infiltrat rate,
garis'g s'gari aris
fib fibrot rotik,
klasi#ikasi asi
ka#i a#itas
(non
sklerotikFsklerotik) maupun atelektasis dan emfisema. b. ;omputed Tomography Tomography $canning (;T'$can) %emeriksaan radiologis dada yang lebih canggih dan saat ini sudah sudah banyak banyak dipakai dipakai di rumah rumah sakit rujukan rujukan
adalah adalah ;omput ;omputed ed
Tomog Tomograph raphy y $canni $canning ng (;T'$c (;T'$can) an).. %emerik %emeriksaan saan ini lebih lebih superio superiorr dibandingk dibandingkan an dengan dengan radiologis radiologis biasa. %erbedaan densitas densitas jaringan jaringan terlihat lebih jelas dan sayatan dapat dibuat trans#ersal. c. Magnetic Magnetic Gesonsn Gesonsnce ce maging maging ( MG ) %eme %emeri riks ksaa aan n MG MG ini ini tida tidak k sebai sebaik k ;T'$ ;T'$ca can, n, teta tetapi pi dapa dapatt meng menge# e#al alus usai ai prose proses'p s'pro roses ses deka dekatt apek apek paru paru,, tula tulang ng belak belakan ang, g, perbatasan dada perut. $ayatan dapat dibuat trans#ersal, segital dan koronal. d. 1ara arah %emeriksaan %emeriksaan ini kurang kurang mendapat mendapat perhatian, perhatian, karena hasilnya hasilnya kadang'kadang meragukan, hasilnya tidak sensiti#e dan tidak spesifik. %ada %ada saat saat tube tuberc rcul ulos osis is baru baru mulai mulai akti aktiff akan akan dida didapa patk tkan an juml jumlah ah leukos leukosit it sediki sedikitt mening meninggi gi dengan dengan hitung hitung jenis jenis perges pergeseran eran ke kiri. kiri. Humlah Humlah limfos limfosit it masih masih di ba/ah ba/ah normal normal.. Eaju Eaju endap endap darah darah mulai mulai mening meningkat kat.. Bila Bila penya penyakit kit mulai mulai sembuh sembuh jumlah jumlah leukos leukosit it kembal kembalii normal dan jumlah limfosit masih tinggi, laju endap darah mulai turun kearah normal lagi. e. $put $putum um (BT (BT))
riteria riteria sputum sputum BT positif adalah bila sekurang'ku sekurang'kurangny rangnyaa ditemukan + batang batang kuman BT pada satu sediaan. 1engan kata lain diperlukan 6.000 kuman dalam " ml sputum. s putum. f. Tes tubercu tuberculin linFF tes tes manto mantou8 u8 %em %emerik eriksa saan an ini ini masi masih h bany banyak ak dipa dipaka kaii untu untuk k memba embant ntu u menegakan diagnosis tuberculosis terutama pada anak'anak (balita). Biasanya Biasanya dipakai dipakai tes mantou8 mantou8 yakini yakini dengan menyu menyuntikan ntikan
0," cc
tuberculin %.%.1 (purified protein deri#ati#e). Bila ditakutkan reaksi hebat dengan 6 T.I dapat diberikan dulu " atau 2 T.I ( first strength). kadang'kadang bila dengan 6 T.I masih memberikan hasil negati#e, berarti tuberculosis dapat disingkirkan , umum umumny nyaa tes tes mant mantou ou8 8 deng dengan an 6 T.I. T.I. $uda $udah h cuku cukup p berar berarti ti.. Tes Tes tuberculin hanya menyatakan apakah seorang indi#idu sedang atau pernah terserang Mycobacterium tuberculosis, mycobacterium bo#is. Tes mantou8 ini dapat dibagi kedalam beberapa kategori yaitu sebagai berikut& ") ndurasi ndurasi 0'6 mm mm (diameterny (diameternyaa ) mantou8 mantou8 negati#e negati#e @ golongan golongan non sensiti#ity. 2) nd nduras urasii 9'! mm& hasil asil merag eragu ukan kan @ golo olongan ngan lo/ lo/ grad rade sensiti#ity. 1isini peran antibody normal masih menonjol. +) ndurasi
"0'"6
mm&
mantou8
positif
kuat
@
golongan
hypersensiti#ity disini peran antibody selular paling menonjol. !. Pen"ega# Pen"ega#an an
Tindak Tindakan an penceg pencegaha ahan n yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk menceg mencegah ah infeksi mycobacterium tuberkuloisi adalah sebagai berikut &
a. 4leh penderita penderita dapat dapat dilakukan dilakukan dengan dengan menutup menutup mulut se/aktu se/aktu batuk, dan membuang dahak tidak di sembatang tempat (di dalam larutan disinfektan). b. 1engan memberikan #aksin B;D pada pada bayi c. 1isinf 1isinfeks eksi, i, cuci tangan tangan,, dan tata rumah rumah tangga tangga dan kebersiha kebersihan n yang yang keta ketat, t, perl perlu u perh perhat atia ian n khus khusus us terh terhad adap ap munt muntah ahan an dan dan luda ludah, h, memperbaik memperbaikii #entilasi, #entilasi, sirkulasi udara, dan penyinaran penyinaran matahari matahari di rumah. d. Menghindari Menghindari faktor faktor predisposisi predisposisi seperti seperti merokok, merokok, udara yang lembab lembab dan kotor (polusi). e. Mencegah Mencegah kontak langsung langsung dengan dengan penderita penderita tuberculo tuberculosis sis paru. $. Penatalak Penatalaksana sanaan an
a. Henis Henis dan dan 1osis 1osis 4bat 4bat nti nti Tuber Tuberkul kulosi osiss (4T) (4T) ") son sonia ia:i :id d (3) (3) 1ikenal 1ikenal dengan dengan C3, bersifat bakterisid, bakterisid, dapat membunuh membunuh !0 < populasi kuman dalam beberapa hari pertama pengobatan. $angat efektif terhadap kuman dalam keadaan metabolik aktif yaitu kuman kuman yang yang sedang sedang berkem berkemban bang. g. 1osis 1osis harian harian 6 mgFkg mgFkg berat berat badan, sedangkan untuk pengobatan intermiten + kali seminggu diberikan dengan dosis "0 mgFkg berat badan. 2) Gifa Gifamp mpis isin in (G) (G) Bersifat bakterisid, membunuh kuman semi dormant yang tidak dapat dibunuh oleh isoniasid. 1osis "0 mgFkg berat badan. 1osis 1osis sama sama untuk untuk pengob pengobata atan n harian harian maupun maupun interm intermiten iten + kali kali seminggu. +) %ira %ira:i :ina nami mid d (%) (%)
Bersifat bakterisid, membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam. 1osis harian 26 mgFkg berat badan, sedangkan untuk pengobatan intermiten + kali seminggu diberikan dengan dosis +6 mgFkg berat badan. *) $tre $trept ptom omis isin in ($) ($) Bersifat bakterisid, dosis "6 mgFkg berat badan, sedangkan untuk pengobatan intermiten + kali seminggu digunakan dosis yang sama. 6) tam tamb butol utol () () Bersifat menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik). 1osis harian "6 mgFkg berat badan, sedangkan untuk intermiten intermiten + kali seminggu diberikan dengan +0 mgFkg berat badan. b. Tahap %engobatan %engobatan Tuberculosis diberikan dalam 2 tahap yaitu sebagai berikut & ") Taha Tahap p nte ntens nsif if %enderita %enderita mendapat mendapat obat setiap hari. %enga/asan %enga/asan beratFketat untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua 4bat nti Tuberculosis (4T). 2) Taha Tahap p Eanj Eanjut utan an %ender %enderita ita mendap mendapat at jenis jenis obat obat lebih lebih sediki sedikitt dalam dalam jangka jangka /aktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuma kuman n
pers persist istem em
(dor (dorma mant nt))
sehin sehingg ggaa
kekambuhan. c. ategori %emberian 4bat nti Tuberculosis
menc menceg egah ah
terja terjadi diny nyaa
") atego ategori ri " (2""GJ (2""GJF* F*"" ""+G+ +G+)) Taha Tahap p inte intens nsif if terd terdir irii dari dari ison isonia iasi sid d (3), (3), Gifa Gifamp mpis isin in (G), (G), %ira:inam %ira:inamid id (J) dan tambutol tambutol(). (). 4bat'obat 4bat'obatan an tersebut tersebut diberikan diberikan setiap hari selama 2 bulan (2 3GJ), kemudian teruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri dari soniasid (3) dan Gifampisin (G), diberikan tiga kali dalam seminggu selama * bulan (*3+G+). 4bat ini diberikan untuk & ' %enderita %enderita baru baru TB; paru BT positif positif ' %enderita TB; paru BT negatif, rontgen rontgen positif. ' %enderita %enderita TB; TB; ekstra paru paru berat. berat. 2) atego ategori ri 2 (23GJ$F (23GJ$F3GJ 3GJF F63+ 63+G+ G+)) Tahap intensif diberikan selama + (tiga) bulan, yang terdiri dari 2 bulan bulan dengan dengan isonia isoniasid sid (3), (3), Gifam Gifampis pisn, n, %ira %ira:in :inami amid d (J), (J), tam tambu butol tol () () setiap hari. $etelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 6 bulan dengan soniasid (3),Gifampisin (G), tambutol () yang diberikan + kali dalam seminggu. %erlu diperhatikan bah/a suntikan streptomisin diberikan setelah pender penderita ita selesai selesai menela menelan n obat. obat. 4bat 4bat ini diberi diberikan kan untuk untuk pender penderita ita kambuh, penderita gagal, penderita dengan pengobatan setelah lalai. +) ate atego gori ri + (23GJ (23GJF* F*3+ 3+G+ G+)) Tahap Tahap intens intensif if terdiri terdiri dari dari soniasi soniasid d (3), (3), Gifamp Gifampisi isin n (G), (G), %ira: %ira:in inam amid id (J) (J) dibe diberi rika kan n setia setiap p hari hari selam selamaa 2 bula bulan n (23GJ) (23GJ) diteru diteruskan skan dengan dengan tahap tahap lanjuta lanjutan n terdiri terdiri dari dari soniasi soniasid d (3), Gifam Gifampi pisin sin (G) selam selamaa * bulan ulan dib diberik erikan an + kali kali semi semin nggu ggu (*3+G+). 4bat ini diberikan untuk & ' %enderita baru baru BT BT negatif dan roentgen positif sakit ringan
' %en %enderi derita ta ekst ekstra ra paru paru rin ringan gan, yaitu aitu TB; TB; kelen elenja jarr lim limfe (limfaden (limfadenitis) itis),, pleuritis pleuritis aksudati aksudati#a #a unilatera unilateral, l, TB; kulit, kulit, TB; tula tulang ng (kec (kecua uali li tula tulang ng bela belaka kang ng)) send sendii dan dan kele kelenj njar ar adrenal. *) 4T 4T $isip $isipan an (3GJ (3GJ)) Bila Bila pada pada akhir akhir tahap tahap intens intensif if pengob pengobatan atan pender penderita ita baru baru BT posi positi tiff dengan kategori kategori " atau penderita penderita BT positif positif peng pe ngob obat atan an ulan ul ang g deng de ngan an kate ka tego gori ri 2, hasi ha sill peme pe meri riks ksaa aan n daha k masih masi h BT posi tif, diberi diberikan kan obat obat sisip sisipan an soni soniasid asid (3), (3), Gifampisin Gifampisin (G), %ira:inamid %ira:inamid (J), tambutol () setiap hari selama " bulan. %. Ko&li Ko&lika kasi si
Menurut $udoyo, dkk (200!), komplikasi yang dapat terjadi pada klien dengan tuberculosis %aru, yaitu & a. %leuri %leuritis tis tuberk tuberkulo ulosa sa Terjadi melalui fokus subpleura yang robek atau melalui aliran getah bening, sebab lain dapat juga dari robeknya perkijuan ke arah saluran getah bening yang menuju ronggal pleura, iga atau columna #ertebralis. b. fusi pleura eluarnya cairan dari peembuluh darah atau pembuluh limfe ke dalam jaringan selaput paru, yang disebabkan oleh adanya penjelasan mate materia riall masu masuk k ke rong rongga ga pleu pleura. ra. Mate Materi rial al meng mengan andu dung ng bakt bakteri eri dengan cepat mengakibatkan reaksi inflamasi dan e8udat pleura yang kaya akan protein. c. mpiem piemaa
%enumpukann cairana terinfeksi atau pus (nanah) pada ca#itas pleura, rongga pleura yang di sebabkan oleh terinfeksinya pleura oleh bakteri mycobacterium tuberculosis (pleuritis tuberculosis). d. Eary Earyng ngiti itiss nfeksi
mycob cobact acteri eriym
pada ada
laring
yang ang
kemudian ian
menyebabkan laryngitis tuberculosis. e. TB; Milier Milier (tulang, (tulang, usus, usus, otak, otak, limfe) limfe) Bakteri mycobacterium tuberculosis bila masuk dan berkumpul di dalam saluran saluran pernapasan pernapasan akan berkemb berkembang ang biak terutama terutama pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah, dan dapat menyebat melalaui pembuluh darah atau kelenjar getah bening, oleh karena itu infeksi mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi seluruh organ tubuh seperti paru, otak, ginjal, dan saluran pencernaan. f. erusk eruskan an paren parennk nkim im paru paru berat berat Mycobacterium tuberculosis dapat menyerang atau menginfeksi parenkim paru, sehingga jika tidak ditangani akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada parenkim yang terinfeksi. g. $indrom $indrom gagal napas (G1$) (G1$) 1iseb 1isebab abka kan n oleh oleh keru kerusa saka kan n jarin jaringa gan n dan dan orga organ n paru paru yang yang meluas, menyebabkan gagal napas atau ketidak mampuan paru'paru untuk mensuplay oksigen ke seluruh jaringan tubuh. 1'. Prognosis
Tube Tuberc rcul ulos osis is paru paru dapa dapatt
dise disemb mbuh uhka kan n seca secara ra tota totall
deng dengan an
pemberian obat antituberculosis (4T) yang di konsumsi selama 9 bulan secara rutin ($yl#ia, "!!6) (. KONSEP DASAR KEPERA)A*AN
1. Pengka+ian
a. %ola %ola akt akti# i#it itas as dan dan isti istira raha hatt $ubjektif $ubjektif & Gasa lemah cepat lelah, akti#itas akti#itas berat timbul. timbul. sesak (nafas pendek), demam, menggigil. 4bjekt 4bjektif if & Takika Takikardi rdia, a, takipn takipneaFd eaFdisp ispnea nea saat saat kerja, kerja, irritab irritable, le, sesak sesak (tah (tahap ap,, lanj lanjut utKK infil infiltr trasi asi radan radang g sampa sampaii seten setenga gah h paru paru), ), dema demam m subfebris (*0 '*"0;) hilang timbul.
b. %ola nutrisi $ubjek $ubjektif tif & nore noreksi ksia, a, mual, mual, tidak tidak enak enak diperu diperut, t, penuru penurunan nan berat berat badan. 4bjektif & Turgor kulit jelek, kulit keringFbersisik, kehilangan lemak sub kutan. c. Gespirasi $ubjektif & Batuk produktifFnon produktif sesak napas, sakit dada. 4bje 4bjek ktif tif & Mula Mulaii batu atuk keri kering ng sam sampai pai batu batuk k deng dengan an sput sputu um hijauF hijauFpur purule ulent, nt, mukoi mukoid d kuning kuning atau bercak bercak darah, darah, pemben pembengka gkakan kan kelenjar limfe, terdengar bunyi ronkhi basah, kasar di daerah apeks paru, takipneu (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru dan pleural), sesak napas, pengembangan pernapasan tidak simetris (effusi pleura.), perkusi pekak dan penurunan fremitus (cairan pleural), de#iasi trakeal (penyebaran bronkogenik). d. Gasa Gasa ny nyaman amanFn Fny yeri eri e. $ubjektif $ubjektif & Cyeri Cyeri dada dada meningka meningkatt karena karena batuk batuk berulang. berulang.
f. 4bjekt 4bjektif if & Berhat Berhati'ha i'hati ti pada area area yang sakit, sakit, prilak prilaku u distraks distraksi, i, gelisah gelisah,, nyeri nyeri bisa bisa timbul timbul bila bila infilt infiltrasi rasi radang radang sampai sampai ke pleura pleura sehing sehingga ga timbul pleuritis. g. nte ntegr grit itas as ego ego $ubj $ubjek ekti tiff & akt aktor or stre stress ss lama lama,, masal masalah ah keua keuang ngan an,, peras perasaan aan tak tak berdayaFtak ada harapan. 4bjektif & Menyangkal (selama tahap dini), ansietas, ketakutan, mudah tersinggung. h. eamanan $ubyektif& adanya kondisi penekanan imun, contoh 1$, kanker. 4byektif& demam rendah atau sakit panas akut. i.
nteraksi aksi $o $osia sial $ubye $ubyekti ktif& f& %erasaa %erasaan n isolasi isolasiFF penola penolakan kan karena karena penya penyakit kit menula menular, r, perubahan pola biasa dalam tanggung ja/abF perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran.
2. Diagnosa Ke&era,atan
a. etida etidakef kefekt ektifan ifan bersih bersihan an jalan jalan napas napas
berhub berhubung ungan an dengan dengan secret secret
kental, atau secret darah, kelemahan, upaya batuk buruk dan edema trakealF faringeal. b. Gesiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan kerusakan kerusakan jaringanF tambahan tambahan infeksi, infeksi, terpajan terpajan lingkungan lingkungan dan kurang kurang pengetahuan untuk menghindari menghindari pemajanan pathogen.
c. Dangg anggua uan n pertu ertuka kara ran n gas gas 42 edan edan ;42 berh berhub ubun unga gan n denga engan n penurunan permukaan efektif paru, atelektasis, kerusakan membrane al#eolar'kapiler dan secret kental, tebal. d. %erubahan %erubahan nutrisi nutrisi kurang kurang dari dari kebutuhan kebutuhan tubah berhubung berhubungan an dengan dengan kelemahan, sering batukF produksi sputum, dispnea dan anore8ia. 3. Inter-ensi
18 "
nter#ensi a. kaji fungsi pernapasan seperti bunyai napas, irama, kedalaman.
Gasional a. %enu enurunan bunyi dapat
napas
menunjukan
atelektasis,
ronchi
menun enunju juka kan n
akum akumu ulasi lasi
secret b. ;atat
kemampua
untuk b. %engeluaran secret sulit jika
mengeluarkan dahak dan batuk
secret
kental,
sputum
efektif.
berdarah, diakibatkan oleh kerusakan paru'paru.
c. jark jarkan an pasie pasien n tekh tekhni nik k
napa napass
c. Batu atuk
efek efekti tiff
memba embant ntu u
dala dalam m dan dan cara cara mela melakk kkuk ukan an
pengeluaran sputum, napas
batuk efektif.
dalam dalam mamban mambantu tu #entil #entilasi asi maks maksim imal al
meni mening ngka katka tkan n
gerakan secret d. nju njurk rkan an pasie pasien n untu untuk k bany banyak ak minum air putih 2000'2600 cc.
d. %emas emasuk ukan an
ting tingg gi
cair cairan an
membantu
untuk
mengencerkan secret. e. Berik rikan
pasien
posis sisi
yang ang
nyaman, posisi semifo/ler.
e. semi
fo/eler
membantu
mema memaks ksim imalk alkan an paru
dan
ekpa ekpans nsii
meminimalkan
upaya pernapasan f. olab olabora orasi si dengan dengan dokte dokterr untuk untuk pemberian
agen
mucolitik,
f. Menurunkan dan
kekent entalan lan merangsang
brochodialator, kortikosteroid. 2
a. ;uci
tangan
sesudah
sebelum
seluruh
pengelauran secret
dan
kontak
a. Mengurangi
resiko
kontaminasi silang.
pera/atan dilakukan. b. Berikan ruangan yang bersih b. Mengurangi pathogen pada dan ber#entilasi baik.
system
imun
dan
mengurangi kemkungkinan pasien mengalami infeksi nosocomial. c. %antau %antau tanda tanda'tan 'tanda da #ital #ital ( suhu, c. Memb Memberi erika kan n info inform rmasi asi data data nadi, nadi, tekana tekanan n darah, darah, frekune frekunesi si
dasar dasar a/itan a/itanFF pening peningkat katan an
pernapasan).
suhu secara berulang'ulang dari dari dema demam m yang ang terj terjad adii untuk untuk menunj menunjuka ukan n bah/a bah/a bereaksi pada proses infeksi yang
tidak
dapat
disembuhkan. d. aji
frek rekuensi, si,
kedala alaman d. ongesti
atau
distress
pernapasan , perhatikan batuk
pernapasan
spasmodik kering pada inspirasi
mengidentifikasi
dalam dalam peruba perubahan han karakt karakteris eristik tik
perkembangan
sput sputum um,, dan ada adany nyaa mengi mengi
F
penyakit yang paling sering seri ng
isolasi
terjadi meskipun demikian ,
pernapasan bila etiolgi batuk
TB mengalami peningkatan
produktif tidak diketahui.
an infeksi jamaur lainnya.
ronchi.
lakukan
e. %eriks %eriksaa adanya adanya lukaF lukaF lokas lokasii alat e. den denti tifi fik kasi asi F
dapat
%;%
pera pera/ /atan atan
infasif, infasif, perhatikan perhatikan tanda'tanda tanda'tanda
a/al dari infeksi sekunder
infeksiF inflamasi.
dapat mencegah mencegah terjadinya terjadinya sepsis
f. njurk jurkan an pasi pasien en untu ntuk batu atuk
f. Mencegah
terjadinya
dan bersin menggunakan tissue
penularan nosokomial dari
dan dan memb membua uang ng pada pada tempa tempat, t,
pasien
anju anjurk rkan an
orang lain.
buan buang g
daha dahak k
pada pada
kepera/atan
atau
/adah cairan disinfektan. g. olab olabora orasi si dengan dengan dokter dokter untuk untuk
g. Mengha Menghamb mbat at prose prosess infek infeksi si
pemberian antibiotic, antijamur,
beberapa obat di targetkan
anti agen mikroba.
untu untuk k orga organs nsim imee terte tertent ntu u ( sistem perusak).
+
a. aji disepnea, takipnea, bunyi pernapasan
abnormal,
meningkatnya
respirasi,
a. TB
paru
menyebabkann
efek efek luas luas pada pada paru paru dan dan bagian
kecil
keterbatasan ekspansi dada dan
bronkopnemonia
fatiue.
infl inflas asm masi, asi,
sampai
difu ifusi
luas luas,,
nekrosis, effusi pleura, dan fibrosis
luas.
pernapasan
dapat
ringan
dispnea
berat
sampai
fek
sampai distress penapasan b. #aluasi
perubahan
kesad kesadara aran, n,
catat catat
tingakat b. akumulasi
tanda tanda'ta 'tand ndaa
sian sianos osis is dan dan peru peruba baha han n kuli kulit, t,
secret
mempen mempengar garuhi uhi
dapat
oksig oksigena enasi si
organ #ital
selaput mukosa dan /arna kuku. c. 1emo 1emons nstr trasi asika kan n atau atau anju anjurk rkan an untuk tuk
menge engelu luar ark kan
dengan khususn susny ya
bibir dengan
napas apas
disiutkan, pasie sien
c. membantu
tahanan
mela/ mela/an an udara udara luar luar untk untk menc encegah
kolaps
atau
penyempitan jalan napas,
dengan dengan fibrosis fibrosis atau kerusakan
sehingga
parenkim.
menyebarkan udara melalui paru
membantu
dan
menghilangkanFmenurunka
n napas pendek. d. jnurkan
untuk
bed
rest
F
mengurangi akti#itas.
d. menurunkan
konsumsi
oksigen F kebutuhan selama periode
penurunan
pernapasan
dapat
menu enurunkan
beratnya nya
gejala e. olabo labora rasi si
untu untuk k
pem pemberia erian n
oksigen tambahan
e. alat
dalam
perbaikan
hipoka hipokalese lesemia mia yang yang dapat dapat terjadi terjadi sekunde sekunderr terhada terhadap p #enti entila lasi si
*
a. aji st status nu nutrisi, ri ri/ayat mu mual dan muntah.
F
menu enurunn runny ya
permukaan al#eolar paru a. berguna dalam mende endefi fini nisi sika kan n
dera deraja jatF tF
luasnya
masalah
dan
pilihan
inter#ensi
yang
tepat. b. aji pola diet yang disukai F b. membantu tidak disuka.
dalam
mengidentifikasi kebutuhanF khusus. sus.
kekuatan %erti rtimbangan
kein keingi gina nan n
indi indi#i #idu du dapa dapatt
memperbaiki masukan diet c. Monitor
intake
dan
output
secara periodic.
c. berg bergun unaa dala dalam m meng menguk ukur ur keefe eefekt ktif ifan an
nutri utrisi si
dan dan
dukungan cairan. d. 1oron rong sedikit
klien tapi
makan karbohidrat.
untuk serin ring
tinggi
makan
d. Memaks Memaksima imalaka lakan n masuka masukan n
dengan
nutr nutris isii
protein
yang
tanp tanpaa
kele kelema maha han n
perlu rluFkebutuhan
energi energi dari dari makan makanan an yang yang banyak menurunkan iritasi
gaster. e. Gujuk
keahli
diet
untuk
menentukan komposisi diet.
e. memberi memberikan kan bantu bantuan an dalam dalam perencanaan nutrisi
f. Berik Berikan an obat penet penetra rali lisir sir asam lambung sesuai indikasi.
diet
dengan
adekuat
untuk
kebutuhan metabolic f. dapat
membantu
menuru menurunka nkan n inside insiden n mual mual M. Tuberkulosis
dan dengan Tertiup melalui udara
g. Berika Berikan n terapi parente parenteral ral sesuai sesuai
M. Bovis
muntah obat
pengobatan
kebutuhan Menempel pada bronchiole atau al#eolus
atau
efek fek
pernapasan
perut yang penuh g. memba embant ntu u
indikasi.
sehingga
terp terpen enuh uhin iny ya cairan
dan
pengobatan parenteral
%roliferasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk dinding antara basil dan organ yang terinfeksi (tuberkel)
Basil menyebar melalui kelenjar getah bening menuju kelenjar regional
nflamasi Finfeksi >'' Eesi primer menyebabkan kerusakan jaringan ' 1emam ' noreksia ' Malaise ' BB turun
Meluas keseluruh paru'paru (bronchiolus atau pleura) rosi pembuluh darah -
Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan
%ucat 'nemia ' Eemah Basil menyebar
-
1emam ' erusakan jaringan
Batuk Cyeri 1ada 3aemapt ue eletihan $ecret kental
Dgn pertukaran gas Gisiko tinggi infeksi
%ola nafas tak efektif