LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN DEWASA II KONSEP CVD A. KONS KONSEP EP CVD CVD 1. DEFINISI
Cerebr Cerebrova ovasku skuler ler disease disease atau Stroke Stroke adalah adalah kehila kehilanga ngan n fungsi fungsi otak otak secara secara mendadak yang disebabkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak (Brunner & Suddarth:2002) !enu !enuru rutt
(!ari (!arily lyn n
"#
$oen $oenge ges:2 s:200 000) 0)
stro stroke ke%%
peny penyaki akitt
sereb serebro rova vask skul uler er
menu menun nuk ukka kan n adan adany ya bebe beberap rapaa kela kelain inan an otak otak baik baik secara secara fung fungsio siona nall maup maupun un structural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh system pembuluh darah otak 'angguan peredaran darah diotak ('$) atau dikenal dengan C*$ ( Cerebro *askuler $isease) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa beberapa am) dengan dengan geala atau tanda yang sesuai dengan dengan daerah yang terganggu (+arsono# ,--.) Stroke Stroke adalah adalah manife manifestas stasii klinik klinik dari dari ganggu gangguan an fungsi fungsi serebra serebral# l# baik baik lokal lokal maupun menyeluruh (global)# yang berlangsung dengan cepat# berlangsung lebih dari 2/ am# atau berakhir dengan maut# tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vascular
2. ETIOLOGI enyebabpenyebabnya enyebabpenyebabnya antara lain: a 1romb 1rombosi osiss serebral serebral (bekua (bekuan n cairan cairan di dalam dalam pembul pembuluh uh darah darah otak) otak) !erupakan penyebab stroke yang paling sering di temui yaitu /0 dari semua
kasus stroke yang telah dibuktikan oleh ahli patologis Biasanya berkaitan erat dengan kerusakan lokal dinding pembuluh darah akibat aterosklerosis 1anda 3 tanda tanda tromb trombosi osisi si serebra serebrall bervar bervariasi iasi Sakit Sakit kepala kepala adalah adalah a4itan a4itan yang yang tidak tidak umum Beberapa pasien mengalalmi pusing# perubahan kognitif# atau keang# dan beberapa mengalami a4itan yang tidak dapat dibedakan dari hemoragi intrasebral Secara umum# thrombosis serebral tidak teradi dengan tibatiba# dan kehilangan kehilangan bicara sementara# sementara# hemiplegia hemiplegia## atau paretesia pada setengah tubuh b
dapat mendahului a4itan paralisis berat paa beberapa am atau hari "mbolisme cerebral (bekuan darah atau material lain) 1
5bnormalitas patologik pada antung kiri# seperti endokarditisi infektif# penyakit antung reumatik# dan infark miokard# sertai infeksi pulmonal adalah tempat tempat di asal emboli !ungkin saa bah4a pemasangan katup antung prostetik dapt mencetuskan stroke# karena terdapat peningkatan insiden embolisme setelah proseur ini 6esiko stroke setelah pemasangan katup dapat dikurangi dengan terapi anti koagulan pascaoperatif 7egagalan pacu antung# fibrilasi atrium# dan kardioversiuntuk fibrilasi atrium adalah kemungkian penyebab lain dari emboli c
serebral dan stroke 8skemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) $isebabkan karena kontriksi ateroma pada arteri yang menyupali darah ke otak
d
!anifestasi umum adalah S8S +emoragi serebral +emoragi dapat teradi di luar duramater (hemoragi ekstradural atau epidural)# di ba4ah dura mater (hemoragi subdural)# di ruang subarachnoid(emoragi
e
subarachnoid) atau dalam substansi otak (hemoragi intraserebral) +emoragi ekstradural (hemoragi epidural) 7edaruratan bedah neuro yang memerluan pera4atan segera 8ni biasanya mengikuti fraktur tengkorak dengan robekan arteri tengah atau arteri meinges lain asien harus diatasi dalam beberapa am cedera untuk mempertahankan
f
hidup +emoragi subdural (termasuk hemoragi subdural akut) pada dasarnya sama dengan hemoragi epidural# kecuali bah4a hematoma subdural biasanya embatanvena robek 7arenanya periode pembentukan hematoma lebih lama dan menyebabkan tekanan pada otak Beberapa pasien mungkin
g
mengalami
hemoragi
subdural kronik tanpa
menunukan tanda atau geala +emoragi subarachnoid 1eradi sebagai akibat trauma atau hipertensi# tetapi paling sering adalah kebocoran aneurisme pada area sirkulus 9illisi dan malformasi arterivena kongenitalpada otak 5rteri dalam otak dapat menadi tempat aneurisme
h
+emoragi intrasebral +emoragi atau perdarahan di substansi dalam otak paling umum pada pasiendengan
hipertensi
dan
aterosklerosis
serebral#
7arena
perubahan
degenerative karena pemyakit ini biasanya menyebabkan rupture pembuluh darah
2
aktor resiko pada stroke : a +ipertensi b enyakit kardiovaskuler: arteria koronaria# gagal antung kongestif# c d e f g
fibrilasi atrium# penyakit antung kongestif) 7olesterol tinggi besitas eningkatan hematokrit ( resiko infark serebral) $iabetes !elitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi) 7ontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi# merkok# dan
h i
kadar estrogen tinggi) enyalahgunaan obat ( kokain) 7onsumsi alkohol
3. MANIFESTASI KLINIS
Stroke dapat menyebabkan berbagai defisit neurologik# bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat)# ukuran area yang perfusinya tidak adekuat# dan umlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori) 1anda dan geala ini muncul pada penderita stroke antara lain: a
7ehilangan motorik : hemipelgi (paralisys pada suatu sisi) karena lesi pada sesi
b
otak yang berla4anan# hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh 7ehilangan komunikasi:disartria (kesulitan bicara)# disfasia atau afasia (bicara deektif atau kehilangan bicara)# apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelaari sebelumnya) 3
c
'angguan persepsi : disfungsi persepsi visual# gangguan hubungan visual spasial#
d e
kehilangan sensori 7erusakan fungsi kognitif dan efek psikologis $isfungsi kandung kemih 5sosiasi pemulihan stroke di ;e4 South 9ales tampil dengan suatu akronim
untuk membuat orang tahu bila mereka dalam bahaya akan terkena serangan stroke# atau telah mengalaminya tanpa menyadarinya yaitu DANGER (+enderson#2002:,0) 8
Dizziness
or unsteadiness(rasa pening atau rasa tidak tetap pada tangan atau pada
88
tangan dan atau pandangan mata) A change in mental abilities(suatu perubahan dalam kemampuankemampuan
888
mental) N u mbness,weakness,or paralisys in the face,arm or leg on one side of the
8*
body(mati rasa# rasa lemah#atau lumpuh 4aah# atau tungkai pada satu sisi tubuh) G arbled speech or inability to speak (bicaranya kacau# atau kata katanya terbolak
*
balik#atau ketidakmampuan untuk berbicara) E ye pproblem(masalahmasalah mata) penglihatan suram yang tibatiba pada satu
*8
mata atau teradi penglihatan ganda Report to your doctor immediately (laporkan pada dokter dengan segera)karena gealageala ini pulih dengan cepat dan barangkali tidak akan ada peringatan kedua
4. PATOFISIOLOGI
Stroke non hemoraghi dibagi menadi stroke trombotik dan stroke emboli ada stroke trombotik#oklusi disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah otak karena trombus yang makin plama makin menebal# sehingga aliran darah menadi tidak lancar enurunan aliran darah ini menyebabkan iskemi yang berlanut menadi infark $alam 4aktu <2 am daerah tersebut akan mengalami edema dan lama kelamaan akan nekrosis =okasi yang tersering pada stroke trobosis adalah percabangan arteri karotis besar dan arteri vertebra yang berhubungan dengan arteri basiler nset stroke trombosik biasanya lambat Sedangkan stroke emboli teradi karena adanya emboli yang terlepas pada bagian tubuh lain sampai ke arteri karotis# emboli te rsebut terebak di pembuluh darah otak yang lebih kecil dan biasanya pada daerah percabangan lumen yang menyempit
4
yaitu arteri carotis dibagian tengah atau !iddle Carotid 5rtery(!C5) $engan adanya sumbatan oleh emboli uga akan menyebabkan iskemi(uianto#200>) "fek iskemik bervariasi bergantung deraat lamanya gannguan aliran darah# dimana pengurangan aliran darah dalam deraat sedang hanya dapat menimbulkan gangguan fungsional sementara saa dan bukan kerusakan yang permanen seperti yang teradi pada iskemia berat "fek iskemik dapat menimbulkan lesi pada saraf fungsi motorik yang terdiri dari lesi di lobus(temporalis dan frontal)# lesi pada kapsul interna# dan lesi pada korteks piramidalis yang mengatur koordinasi serta lesi pada batang otak(+arsono#200?:><) =esi dapat teradi di lobus temporalis maupun lobus frontalis =esi yang menyerang lobus temporalis dapat menyebabkan disfasia reseptif#sedangkan lesi yang menyerang lobus frontalis dapat menyebabkan disfasia ekspresif(rice#,--@:-..) ada penderita stroke yang mengalaminya dapat muncul geala berupa koordinasi bicara yang menurun sehingga dapat menyebabkan masalah kepera4atan kerusakan komunikasi verbal =esi dapat teradi di kapsul interna yang kemudian dapat menyerang 4aah#nervus vagus#dan nervus glosofaring#otot skeletal dan lidah serta ekstremitas baik atas maupun ba4ah(rice#,--@:-..) =esi yang menyerang nervus vagus dan nervus glosofaring dapat menyebabkan sulit menelan dan dapat memunculkan masalah kepera4atan kerusakan menelan $ari masalah tersebut dapat menyebabkan masalah resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh =esi pada kapsul interna uga akan mempengaruhi fungsi ekstremitas# sehingga penderita stroke yang mengalaminya dapat muncul geala kelumpuhan kontralateral (price#,--@:-..) yang menyebabkan masalah kepera4atan kerusakan mobilitas fisik Sedangkan lesi yang menyerang batang otak dapat mengganggu kera sistem saraf yang mengatur pernapasan# sehingga dapat memunculkan masalah kepera4atan pola napas tak efektif 1rombus dan embolus
yang terba4a sampai otak dan menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah arteri serebri yang akan meningkatkan tekanan intrakranial eningkatan tekanan intrakranial tersebut dapat menyebabkan penekanan penyempitan pada dinding arteri serebri sehinggan suplai 2 akan menurun dan dapat memunculkan masalah kepera4atan perfusi aringan serebral tidak efektif leh karena kekurangan 2 tadi# otak akan memerintahkan menyebabklan penimbunan
5
asam laktat sehingga penderita stroke yang mengalaminya akan mengalami asidosis metabolik dan penurunan kesadaran(koma)
5. PATHWAY
6
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a
emeriksaan penunang radiologi 5da dua enis teknik pemeriksaan imaging (pencitraan) untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit pembuluh darah otak ( cerebrovasculer disease%C*$) yaitu computed tomographi (C1 Scan) dan magnetic resonance imaging (!68) ! "# $can diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah# cepat dan relatif murah untuk kasus stroke ;amun dalam beberapa hal# "# $can kurang sensitif di banding dengan %R& # misalnya pada kasus stroke '!
hiperakut Antuk meperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan C1 Scan atau !68 7edua pemeriksaan tersebut uga bisa membantu menentukan penyebab penyakit stroke# apakah perdarhan# atau tumor otak kadang dilakukan angiografi yaitu penentuan susunan pembuluh darah getah bening
b
melalui kapilaroskopi atau fluproskopi( emeriksaan penunang laboratorium . )reatinin fosfokinase emeriksaan ini untuk mengetaui fungsi ginal# menunukan uga kerusakan otot masif emeriksaan pada enim ini untuk mengetahui kadarnya yang terdapat pada otot rangka 7reatinin merupakan produk penguraian otot !.
7reatinin disekresikan oleh ginal melalui kpombinasi filtrasi dan sekresi GD$ *gula darah sewaktu! emeriksaan gula darah sewaktu menunukan kadar glukosa dalam darah 7eadaan hiperglikemi atau hipoglikemi
dapat
menimbulkan
adanya
eksaserbasi lebih luas ;ilai normal pada pasien stroke 200 mg%dl ". )olesterol )olesterol merupakan senya4a kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk bermacammacam fungsi )olesterol dari makanan akan meningkatkan kolesterol
dalam
darah
Semakin
tinggi
kolesterol
semakin
tinggi
kemungkinan dari kolesterol tersebut tertimbun di pembuluh darah 7elebihan kolesterol tersebut akan bereaksi pembuluh daran at lain yang mengendap pada pembuluh darah arteri# sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri yang dikenal dengan arterosklerosis ;ilai normal ,@02<0 mg%dl tergantung sesuai umur #. +%# *hematokrit!
7
+ematokrit merupakan volume sel darah merah dalam ,00 ml pda kasus stroke biasanya teradi peningkatan hematokrit emeriksaan hematokrit di lakukan untuk mengetahui konsentrasi sel darah merah (eritrosit )dalam darah Semakin meningkat hematokrit semakin kecil kandungan oksigen c
yang diba4a ;ilai pada pria /0@/ sedangkan pada 4anita ?>/< emeriksaan penunang neurologis ,) Glasgow "oma $cale *G"$! untuk mengetahui tingkat kesadaran penderita 2) 6espon pupil untuk mengetaui apakah ada dilatasi ?) $enyut nadi biasanya menurun /) 1ekanan darah biasanya meningkat @) rekuensi pernapasan biasanya menurun .) Suhu biasanya meningkat
$. PENATALAKSANAAN 1indakan medis untuk pasien stroke meliputi diuretic untuk menurunkan edema
serebral# yang mencapai tingkat maksimum ? sampai @ hari setelah infark serebral 5ntikoagulan dapat diresepkan untuk mencegah teradinya atau memberatnya thrombosis
atau
memberatnya
thrombosis
kardiovaskular !edikasi anti trombosit
dari dapat
tempat
lain dalam
diresepkan
system
karena trombosit
memainkan peran sangat penting dalam pembentukan thrombus dan emblisasi
%. ASUHAN KEPERAWATAN PADA STROKE I. PENGKAJIAN a Biodata ,) engkaian biodata di fokuskan pada : Amur : karena usia di atas @@ tahun merupakan resiko tinggi teradinya
serangan stroke Denis kelamin : lakilaki lebih tinggi ?0 di banding 2)
4anita 6as : kulit hitam lebih tinggi angka keadiannya 7eluhan Atama Biasanya klien datang ke rumah sakit dalam kondisi : penurunan kesadaran atau koma serta disertai kelumpuhan dan keluhan sakit kepala hebat bila
masih sadar ?) Apaya yang telah dilakukan Denis C*$ Bleeding memberikan geala yang cepat memburuk leh karena itu klien biasanya langsung di ba4a ke 6umah Sakit /) 6i4ayat penyakit dahulu erlu di kai adanya ri4ayat $!# +ipertensi# 7elainan Dantung# ernah 185s# olicitemia karena hal ini berhubungan dengan penurunan kualitas pembuluh darah otak menadi menurun @) 6i4ayat penyakit sekarang 8
7ronologis peristi4a C*$ Bleeding sering setelah melakukan aktifitas tibatiba teradi keluhan neurologis misal : sakit kepala hebat# penurunan kesadaran sampai koma .) 6i4ayat enyakit 7eluarga erlu di kai mungkin ada anggota keluarga sedarah yang pernah mengalami stroke
<) emenuhan 7ebutuhan Seharihari 5pabila telah mengalami kelumpuhan sampai teradinya koma maka perlu klien membutuhkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan seharihari dari bantuan sebagaian sampai total !eliputi : a) mandi b) makan%minum c) bab % bak d) berpakaian e) berhias f) aktifitas mobilisasi
b
emeriksaan isik dan bservasi ,) B, (Breath) erlu di kai adanya : a) Sumbatan alan nafas karena penumpukan sputum dan kehilangan refleks batuk b) 5dakah tandatanda lidah atuh ke belakang c) 5uskultasi suara nafas mungkin ada tanda stridor d) Catat umlah dan 8rama nafas 2) B2 (Blood) $eteksi adanya : tandatanda peningkatan 187 yaitu peningkatan 1ekanan ?)
/) @) .)
$arah disertai dengan pelebaran nadi dan penurunan umlah nadi B? (Brain) 7ai adanya keluhan sakit kepala hebat eriksa adanya pupil unilateral# bservasi tingkat kesadaran B/ (Bladder) 1andatanda inkontinensia uri B@ (Bo4el) 1andatanda inkontinensia alfi B. (Bone) 7ai adanya kelumpuhan atau kelemahan 1andatanda decubitus karena tirah baring lama 7ekuatan otot
<)
Sosial 8nteraksi
9
Biasanya
di
umpai
tanda
kecemasan
karena
ancaman
kematian
diekspresikan dengan menangis# klien dan keluarga sering bertanya tentang pengobatan dan kesembuhannya
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN . erubahan perfusi aringan serebral berhubungan dengan: ,) 8nterupsi aliran darah 2) 'angguan oklusif# hemoragi ?) *asospasme serebral /) "dema serebral !. 7erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan: ,) 7erusakan neuromuskuler 2) 7elemahan# parestesia ?) aralisis spastic /) 7erusakan perseptual% kognitif ". 7erusakan komunikasi verbal berhubungan dengan ,) 7erusakan sirkulasi serebral 2) 7erusakan neuromuskuler ?) 7ehilangan tonus otot% kontrol otot fasial /) 7elemahan% kelelahan #. erubahan sensori persepsi berhubungan dengan: ,) erubahan resepsi sensori# transmisi# integrasi (trauma neurologis atau
defisit) 2) Stress psikologis (penyempitan lapang perseptual yang disebabkan oleh &.
'.
ansietas) 7urang pera4atan diri berhubungan dengan: ,) 7erusakan neuromuskuler# penurunan kekuatan dan ketahanan# kehilangan kontrol% koordinasi otot 2) 7erusakan perseptual% kognitif ?) ;yeri% ketidaknyamanan /) $epresi 'angguan harga diri berhubungan dengan: erubahan biofisik# psikososial#
perseptual kognitif (. 6esiko tinggi kerusakan .
III.
menelan
berhubungan
dengan:
7erusakan
neuromuskuler% perceptual 7urang pengetahuan tentang kondisi dan pengobatan berhubungan dengan: ,) 7urang pemaanan 2) 7eterbatasan kognitif# kesalahan interprestasi informasi# kurang mengingat ?) 1idak mengenal sumbersumber informasi
INTERVENSI KEPERAWATAN 6encana tindakan kepera4atan yang disusun pada klien dengan Stroke ( $oenges
dkk# ,---) adalah sebagai berikut :
10
.
D*(+,- &/&0+ /&0 /&0!+ /&0'-* 0*+(+ -&0&!07 !&0!+(+ #&+(+ ,& -&0&!07. ,) 1uuanE kesadaran penuh# tidak gelisah 2) 7riteria hasil tingkat kesadaran membaik# tandatanda vital stabil tidak ada
tandatanda peningkatan tekanan intrakranial I+&08&+-*9 a) antau%catat status neurologis secara teratur dengan skala koma glasco4 6asional: !engkai adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran b) antau tandatanda vital terutama tekanan darah 6asional: autoregulasi mempertahankan aliran darah otak yang konstan c) ertahankan keadaan tirah baring 6asional: aktivitas% stimulasi yang kontinu dapat meningkatkan 1ekanan 8ntra 7ranial (187) d) =etakkan kepala dengan posisi agak ditinggikkan dan dalam posisi anatomis (netral) 6asional: menurunkan tekanan arteri dengan meningkatkan drainase dan e)
meningkatkan sirkulasi% perfusi serebral Berikan obat sesuai indikasi: contohnya antikoagulan (heparin) 6asional: meningkatkan% memperbaiki aliran darah serebral
dan
selanutnya dapat mencegah pembekuan
!.
D*(+,- &/&0+ &0-+ ,!*7*- '*-* !&0!+(+ #&+(+ &7&+. ,) 1uuanE dapat melakukan aktivitas secara minimum 2) 7riteria hasil mempertahankan posisi yang optimal# meningkatkan kekuatan
dan fungsi bagian tubuh yang terkena# mendemonstrasikan perilaku yang memungkinkan aktivitas I+&08&+-*9 a) 7ai kemampuan klien dalam melakukan aktifitas 6asional: mengidentifikasi kelemahan% kekuatan b) c)
dan
dapat
memberikan informasi bagi pemulihan Abah posisi minimal setiap 2 am (telentang# miring) 6asional: menurunkan resiko teradinya trauma% iskemia aringan !ulailah melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas 6asional:
meminimalkan atrofi otot# meningkatkan sirkulasi#
membantu mencegah kontraktur d) 5nurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan menggunakan ekstremitas yang tidak sakit
11
6asional: e)
dapat berespons dengan baik ika daerah yang sakit
tidak menadi lebih terganggu 7onsultasikan dengan ahli fisioterapi secara aktif# latihan resistif# dan ambulasi pasien 6asional: program
khusus
dapat
dikembangkan
untuk
menemukan kebutuhan yang berarti% menaga kekurangan tersebut dalam keseimbangan# koordinasi# dan kekuatan ".
D*(+,- &/&0+ &*( &0-+ ,+*-* 8&0!7 !&0!+(+ #&+(+ &0-+ +&0,-7&0. ,) 1uuanE dapat berkomunikasi sesuai dengan keadaannya 2) 7riteria hasilE 7lien dapat mengemukakan bahasa isyarat dengan tepat#
teradi kesapahaman bahasa antara klien# pera4at dan keluarga I+&08&+-* E
a)
b) c) d)
7ai tingkat kemampuan klien dalam berkomunikasi 6asional: erubahan dalam isi kognitif dan bicara merupakan indikator dari deraat gangguan serebral !inta klien untuk mengikuti perintah sederhana 6asional: melakukan penilaian terhadap adanya kerusakan sensorik 1unukkan obek dan minta pasien menyebutkan nama benda tersebut 6asional: !elakukan penilaian terhadap adanya kerusakan motorik 5arkan klien tekhnik berkomunikasi non verbal (bahasa isyarat) 6asional: bahasa isyarat dapat membantu untuk menyampaikan isi
pesan yang dimaksud e) 7onsultasikan dengan% ruuk kepada ahli terapi 4icara 6asional: untuk mengidentifikasi kekurangan% kebutuhan terapi #.
D*(+,- &/&0+ &&/ /&0!+ -&+-,0* /&0-&/-* !&0!+(+ #&+(+ -0&-- /-*,7,(*-. ,) 1uuanE tidak ada perubahan perubahan persepsi 2) 7riteria hasil mempertahankan tingkat kesadarann dan fungsi perseptual#
mengakui perubahan dalam kemampuan I+&08&+-*9 a) 7ai kesadaran sensorik seperti membedakan panas% dingin# taam% tumpul# rasa persendian 6asional: penurunan kesadaran terhadap sensorik dan kerusakan perasaan kinetic berpengaruh buruk terhadap keseimbangan b) Catat terhadap tidak adanya perhatian pada bagian tubuh 6asional: adanya agnosia (kehilangan pemahaman
terhadap
pendengaran# penglihatan# atau sensasi yang lain) c) Berikan stimulasi terhadap rasa sentuhan seperti berikan pasien suatu benda untuk menyentuh dan meraba 12
6asional: d)
membantu
melatih
kembali
aras
sensorik
untuk
mengintegrasikan persepsi dan interprestasi stimulasi 5nurkan pasien untuk mengamati kakinya bila perlu dan menyadari posisi bagian tubuh tertentu 6asional: penggunaan stimulasi penglihatan dan sentuhan membantu
e)
dalam mengintergrasikan kembali sisi yang sakit Bicara dengan tenang dan perlahan dengan menggunakan kalimat yang pendek 6asional: pasien mungkin mengalami keterbatasan dalam rentang perhatian atau masalah pemahaman
&.
D*(+,- &/&0+ &7* 0+( /&0+ #*0* !&0!+(+ #&+(+ &0-+ +&0,-7&0: /&+0++ &+ #+ &++: &*7+(+ ,+0,7; ,,0#*+-* ,, ,) 1uuanE kebutuhan pera4atan diri klien terpenuhi 2) 7riteria hasil klien bersih dan klien dapat melakukan kegiatan personal
hygiene secara minimal I+&08&+-*9 a) 7ai kemampuan klien dan keluarga dalam pera4atan diri 6asional: Dika klien tidak mampu pera4atan diri pera4at dan b)
c)
d)
keluarga membantu dalam pera4atan diri Bantu klien dalam personal hygiene 6asional: 7lien terlihat bersih dan rapi dan memberi rasa nyaman pada klien 6apikan klien ika klien terlihat berantakan dan ganti pakaian klien setiap hari 6asional: !emberi kesan yang indah dan klien tetap terlihat rapi =ibatkan keluarga dalam melakukan personal hygiene 6asional: ukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam program
peningkatan aktivitas klien e) 7onsultasikan dengan ahli fisioterapi% ahli terapi okupasi 6asional: memberikan bantuan yang mantap
untuk
mengembangkan rencana terapi dan '.
D*(+,- &/&0+ &&+ (+((+ 0( #*0* !&0!+(+ #&+(+ /&0!+ !*,'*-*: /-*,-,-*7: /&0-&/7 ,(+**'. ,) 1uuanE tidak teradi gangguan harga diri 2) 7riteria hasil mau berkomunikasi dengan orang terdekat tentang situasi dan
perubahan yang teradi# mengungkapkan penerimaan pada diri sendiri dalam situasi 8ntervensiE 13
a)
7ai luasnya gangguan persepsi dan hubungkan dengan deraat ketidakmampuannya 6asional: penentuan faktorfaktor secara individu membantu dalam
b)
c)
mengembankan perencanaan asuhan% pilihan intervensi Bantu dan dorong kebiasaan berpakaian dan berdandan yang baik 6asional: membantu peningkatan rasa harga diri dan kontrol atas salah satu bagian kehidupan Berikan dukungan terhadap perilaku% usaha seperti peningkatan minat% partisipasi dalam kegiatan rehabilitasi 6asional: mengisyaratkan kemampuan adaptasi untuk mengubah dan
memahami tentang peran diri sendiri dalam kehidupan selanutnya d) $orong orang terdekat agar member kesempatan pada melakukan sebanyak mungkin untuk dirinya sendiri 6asional: membangun kembali rasa kemandirian dan menerima e)
kebanggan diri dan meningkatkan proses rehabilitasi 6uuk pada evaluasi neuropsikologis dan% atau konseling sesuai kebutuhan 6asional: dapat memudahkan adaptasi terhadap perubahan peran yang perlu untuk perasaan% merasa menadi orang yang produktif
(.
D*(+,-
&/&0+
&
0&-*,
*+((*
&0-+
&+&7+
!&0!+(+ #&+(+ &0-+ +&0,-7&0; /&0-&/7. ,) 1uuanE kerusakan dalam menelan tidak teradi 2) 7riteria hasil mendemonstrasikan metode makan tepat untuk situasi
individual dengan aspirasi tercegah# mempertahankan berat badan yang diinginkan I+&08&+-*9 a) 1inau ulang patologi% kemampuan menelan pasien secara individual 6asional: intervensi nutrisi% pilihan rute makan ditentukan oleh faktor b)
faktor ini =etakkan pasien pada posisi duduk% tegak selama dan setelah makan 6asional: menggunakan gravitasi untuk memudahkan proses menelan
c)
dan menurunkan resiko teradinya aspirasi 5nurkan pasien menggunakan sedotan untuk meminum cairan 6asional: menguatkan otot fasiel dan otot menelan dan menurunkan
d)
resiko teradinya aspirasi 5nurkan untuk berpartisipasi dalam program latihan% kegiatan 6asional: meningkatkan pelepasan endorphin dalam otak yang
e)
meningkatkan perasaan senang dan meningkatkan nafsu makan Berikan cairan melalui intra vena dan% atau makanan melalui selang 6asional: memberikan cairan pengganti dan uga makanan ika pasien tidak mampu untuk memasukkan segala sesuatu melalui mulut 14
.
D*(+,- &/&0+ & 0+( /&+(&+ &++( ,+#*-* #+ /&+(,!+
!&0!+(+
#&+(+ K&&0!-+ ,(+**': &-7+
*+&0/0&--* *+',0-*: 0+( &+(*+( ,) 1uuanE klien mengerti dan paham tentang penyakitnya 2) 7riteria hasil berpartisipasi dalam proses belaar I+&08&+-* E
a) b)
c)
7ai tingkat pengetahuan keluarga klien 6asional: untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien Berikan informasi terhadap pencegahan# faktor penyebab# serta pera4atan 6asional: untuk mendorong kepatuhan terhadap program teraupetik dan meningkatkan pengetahuan keluarga klien Beri kesempatan kepada klien dan keluarga untuk menanyakan hal hal
yang belum elas 6asional: memberi kesempatan kepada orang tua dalam pera4atan anaknya d) Beri feed back% umpan balik terhadap pertanyaan yang diaukan oleh keluarga atau klien 6asional: mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman klien atau e)
keluarga Sarankan pasien menurunkan% membatasi stimulasi lingkungan terutama selama kegiatan berfikir 6asional: stimulasi yang beragam dapat memperbesar gangguan proses berfikir
4.
EVALUASI "valuasi merupakan langkah akhir dalam proses kepera4atan "valuasi adalah kegiatan
yang di sengaa dan terusmenerus dengan melibatkan klien# pera4at# dan anggota tim kesehatan lainnya $alam hal ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan# patofisiologi# dan strategi evaluasi 1uuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tuuan dalam rencana kepera4atan tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkaian ulang (=ismidar# ,--0)
15
DAFTAR PUSTAKA
!arilynn "# $oengoes# 2000# 6encana 5suhan 7epera4atan# "disi ?# Dakarta# "'C erry & otter 200. uku a-ar fundamental keperawatan konsep, proses dan praktik( "disi / Dakarta : "'C Smelter C Suanne# Brunner & Suddarth# Buku 5ar 7epera4atan !edikal Bedah# Dakarta# "'C# 2002
16
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN CERE%ROVASKULER DISEASE
NAMA ANUGERAH PUTRA 17
=1=214%==2
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN PSIK TRANSFER; III UNGARAN 2=16
18