1. Definisi Skol Skolio iosi siss adal adalah ah suatu suatu kelai kelaina nan n bent bentuk uk pada pada tula tulang ng bela belaka kang ng dima dimana na terja terjadi di
pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan. Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luarbiasa pada tulang belakang akibat a kibat perubahan bentuk tulang belakang bel akang secara tiga dimensi, yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan struktur lainnya (Rahayussalim, 2007. skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal, segmen servikal, toraka maupun toraka maupun lumbal. Rosma!ati "ion menyatakan bah!a skolisis merupakan penyakit tulang belakang yang yang menjad menjadii bengko bengkok k ke sampin samping g kiri kiri atau atau kanan kanan sehingg sehinggaa !ujud !ujudnya nya merupa merupakan kan bengkok benjolan yang dapat dilihat dengan jelas dari arah belakang. #enyakit ini juga suli sulitt untu untuk k dike dikena nali li kecu kecuali ali setela setelah h pend penderi erita ta meni mening ngka katt menj menjad adii de!a de!asa sa ("io ("ion, n, Rosma!ati, 2007.
2. Etiologi $erdapat $erdapat % penyebab pen yebab umum dari skoliosis&
'. Kongenital (ba! (ba!aa aan n,,
bias biasan any ya
berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an suat suatu u
kela kelain inan an dala dalam m
pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu 2. Neuromuskuler , pengendalian otot yang buruk atau kelemahan kele mahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut& Cerebral palsy Distrofi otot Polio Osteoporosis juvenil %. Idiopatik , penyebabnya tidak diketahui.
Skoliosis ringan & sudut kelengkungan kurang dari 20 derajat. Skoliosis sedang& sudut kelengkungan 2')0 derajat. Skoliosis berat berat & sudut sudut kelengkungan kelengkungan lebih dari )0 derajat.
3. Mani Manife fest stas asii Klin Klinik ik a. *bdormalitas penampilan +ertebra yang biasa yaitu cekungcembungcekung yang
terlihat menurun dari bahu sampai s ampai bokong. b. #enonjolan iga di sisi cembung.
c. $inggi Krista iliaka yang tidak sama,yang dapat menyebabkan Satu tungkai lebih
pendek dari pada tungkai lainnya. d. *simetri selubung toraks dan ketidak sejajaran +ertebra spinalis akan tampak e. f. g. h. i.
apabila indi+idu membungkuk. $ulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping ahu atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya Nyeri punggung Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama. Skoliosis yang berat(kelengkungan yang lebih besar dari -0
4. Patofisiologi Kebiasaan posisi duduk dan etiologi lainnya Pemeriksaan diagnostik Perubahan bentuk vertebrae (melengkung)
Operasi
Penekanan Organ Paru Melengkung dengan sudut Xo (Skoliosis) Gangguan Citra diri
Sesak Penekanan saraf
Gangguan Psikososial
5. Komplikasi Risiko pola napas tidak efektif /alaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu dira!at sea!al Nyeri mungkin. $anpa pera!atan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan menimbulkan
berbagai komplikasi seperti & a. Kerusakan paruparu dan jantung. b. Sakit tulang belakang. c. #ada skoliosis yang lengkungan lebih dari 70 derajat, iga akan menekan paruparu, sehingga menimbulkan kesulitan bernapas. d. #ada lengkungan lebih dari '00 derajat, kerusakan bukan hanya pada paruparu, namun juga pada jantung. #ada keadaan demikian ineksi paru terutama radang paru akan mudah terjadi. e. #ada beberapa penelitian, disebutkan bah!a skoliosis depan menimbulkan resiko kehilangan densitas tulang (osteopenia. $erutama pada !anita yang menderita skoliosis sejak remaja dan resiko menderita osteoporosis akan meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia. . Skoliosis tingkat ringan dan sedang baru menimbulkan keluhan bila sudah berusia diatas %1 tahun. Keluhan yang mereka derita biasanya sakit kronis di daerah pinggang
yang lebih dini dibandingkan orang yang normal seusianya. al ini akibat proses degenerasi yang lebih dini
6. Penatalaksanaan
*dapun pilihan terapi yang dapat dipilih, dikenal sebagai 3$he three 45s6 adalah & a. 4bser+asi #emantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat, yaitu 21 o pada tulang yang masih tumbuh atau 10 o pada tulang yang sudah berhenti pertumbuhannya. Ratarata tulang berhenti tumbuh pada saar usia '8 tahun. #ada pemantauan ini, dilakukan kontrol oto polos tulang punggung pada !aktu!aktu tertentu. 9oto kontrol pertama dilakukan % bulan setelah kunjungan pertama ke dokter. :alu sekitar -8 bulan berikutnya bagi yang derajat 20 o dan )- bulan bagi yang derajatnya ;20 o. b. 4rthosis 4rthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama brace. iasanya indikasi pemakaian alat ini adalah & '. #ada kunjungan pertama, ditemukan derajat pembengkokan sekitar 21 o 2. $erdapat progresiitas peningkatan derajat sebanyak 21o
ndikasi dilakukannya operasi pada skoliosis adalah & '. $erdapat progresiitas peningkatan derajat pembengkokan ;)0)1o pada anak yang sedang tumbuh 2. $erdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis %. $erdapat derajat pembengkokan ;10o pada orang de!asa Risiko 4perasi '. 4perasi skoliosis adalah operasi besar dimana risiko tidak berhasil dan komplikasi bisa diperhitungkan antara 10? sampai '?. Komplikasi operasi yang dapat timbul adalah kehilangan darah, paruparu terluka, tulangtulang iga patah, le+er dan jantung terganggu, bahkan sampai terjadi kelumpuhan 2. Risikorisiko ini harus sedapat mungkin diperkecil dengan alatalat yang canggih dan pengetahuan struktur ilmiah dari tulang. @ibedakan dengan '0 tahun yang lalu, risiko operasi skoliosis di
Penatalaksanaan Medis
#engobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang.
7. Pemeiksaan Diagnostik a. Rontgen tulang belakang. CRay #royeksi 9oto polos & arus diambil dengan posterior dan lateral penuh
terhadap tulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai derajat kur+a dengan metode =obb dan menilai maturitas skeletal dengan metode Risser. Kur+a structural akan memperlihatkan rotasi +ertebra D pada proyeksi posterioranterior, +ertebra yang mengarah ke puncak prosessus spinosus menyimpang kegaris tengahD ujung atas dan ba!ah kur+a diidentiikasi se!aktu tingkat simetri +ertebra diperoleh kembali. b. #engukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang Skoliometer Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kur+aturai. =ara pengukuran dengan skoliometer dilakukan pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur
posisi pasien karena posisi ini akan berubahubah tergantung pada lokasi kur+atura, sebagai contoh kur+a diba!ah +ertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kur+a pada thorakal. Kemudian letakkan skoliometer pada apeks kur+a, biarkan skoliometer tanpa ditekan, kemudian baca angka derajat kur+a. #ada screening, pengukuran ini signiikan apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari 1 derajat, hal ini biasanya menunjukkan derajat kur+atura ; 200 pada pengukuran cobb5s angle pada radiologi sehingga memerlukan e+aluasi yang lanjut. c. "R> (jika ditemukan kelainan sara atau kelainan pada rontgen.
!"#$!% KEPE&!'!(!%
'. #engkajian 2. *namnesa %. #emeriksaan 9isik •
>nspeksi
& scapula kanan tampak lebih tinggi
enjolan, pembengkakan, atau cekungan dengan halhal yang tidak biasa (abnormal.#osisi dan bentuk dari ekstremitas (deormitas.#osisi jalan (gait, !aktu masuk ke kamar periksa.Selain itu kita juga bisa meminta klien untuk &erdiri tegak, untuk melihat adanya &*simetri bahu, leher, tulang iga, pinggul, dan scapula.#lum line (kesegarisan antara leher dan pinggul.ody arm distance (jaak antara lengan dengan badan."embugkuk, untuk melihat adanya &Rotasi (perputaran dari tulang punggung.@erajat pembungkukan (kiosis."engukur perbandingan
panjang
tungkai
ba!ah
(leg
length
discrepancy."encari
&Kelenturan sendi Sinussinus pada kulit airy patchy alpable midline deects •
#alpasi
& tulang belakang melengkung, dada kanan posterior menonjol
raba tulang bagian +ertebra apakah menonjol, miring, atau melengkung. Raba bagian scapula kanan dan kiri terdapat perubahan asimetris atau tidak. ). #engkajian #sikososial 1. #emeriksaan #enunjang&
#emeriksaan Radiograik menyatakan derajat dan lokasi lekukan
pembengkokan
tulang.#emindaian "R>Entuk menge+aluasi kemungkinan patologi intraspinal atau proses penyakit lain yang dapat menyebabkan skoliosis.Rontgen tulang belakang. #engukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang. -. *nalisa @ata @ata 9okus @o& pada saat palpasi teraba
Ftiologi Kebiasaan posisi tidak benar
"asalah $aga dii endah
tulang belakang melengkung, dada kanan posterior
#enekanan sara
menonjol disertai scapula kanan tampak lebih tinggi
Sara melemah
dan menonjol @S& klien mengatakan jenuh dan
sedih
sekolahnya.
meninggalkan
Ketidakseimbangan tarikan ruas tulang belakang
Skoliosis
:engkungan pada tulang belakang
"enggunaka race
$aga dii &endah
@4&
Kebiasaan posisi tidak benar
@S&
&esiko
)angg*an
%+aman , %+ei
#enekanan sara
Sara melemah
Ketidakseimbangan tarikan
&asa
ruas tulang belakang
Skoliosis
:engkungan pada tulang belakang
Serabut sara nyeri tertarik
"erangsang sara nyeri
"erangsang hipitalamus
Nyeri dipersepsikan
Nyeripunggung
@4&
&isiko %+ei Kebiasaan posisi tidak benar
@S& #enekanan sara
Sara melemah
Ketidakseimbangan tarikan ruas tulang belakang
Skoliosis
:engkungan pada tulang belakang
"emengaruhi stabilitas
&esiko -mobilitas fisik
tulang belakang dan stabilitas panggul
&esiko gangg*an mobilisasi
@o&
Kebiasaan posisi tidak benar
@S&
&isiko )angg*an pef*si aingan
#enekanan sara
Sara melemah
Ketidakseimbangan tarikan ruas tulang belakang
Skoliosis
:engkungan pada tulang belakang
:engkungan ; 70 °
#enekanan pada jantung
Fkspansi jantung
Kompensasi kerja jantung
&isiko )ang*g*an pef*si aingan
@o&
Kebiasaan posisi tidak benar
@s&
&isiko Pola nafas tidak efektif
#enekanan sara
Sara melemah
Ketidakseimbangan tarikan ruas tulang belakang
Skoliosis
:engkungan pada tulang belakang
#enekanan paru
Fkspansi paru
Kompensasi napas cepat
&isiko Pola nafas tidak efektif
7. @iagnosa Kepera!atan ' arga @iri Rendah berhubungan dengan skoliosis 2 Resiko >mobilitas isik berhubungan dengan penurunan ungsi sara sumsum tulang belakang. % Resiko Gangguan Rasa Nyaman & Nyeri berhubungan dengan kekakuan sendi ) Resiko gangguan pola naas tidak eekti berhubungan dengan tekanan pada paru paru
H. >nter+ensi N4
@iagnosa
'.
Kepera!atan arga @iri Rendah
>nter+ensi •
antu
Rasional klien
•
#akaian
berhubungan dengan
memakai
skoliosis
yang menarik dan
klien
tepat
perasaan
digunakan
pakaian
untuk di atas
yang
menarik membantu mengurangi
mengenai
negati+e
•
•
brace. antu klien untuk
•
mengembangkan
membantu
koping penerimaan
menerima
terhadap perubahan.
perubahan
pada
dirinya #emakaian
brace
berguna
untuk
eritahu klien dan keluarga
•
implikasi
menopang
jika tidak memakai
klien
bentuk
tubuh klien sesuai
brace. • •
keadaannya. Koping yang baik
*jarkan orang tua tentang
pentingnya
respons
mereka
keadaan normal. "eningkatkan kenyamanan
dan
rasa
diri
percaya
klien
terhadap perubahan tubuh
anak
penyesuaian
dan di
kemudian
hari,
sesuai
dengan
kebutuhan. 2.
Resiko isik dengan
>mobilitas
•
berhubungan
erikan suatu alat agar
penurunan
klien
•
dapat
meminta
"embuat
klien
memiliki
rasa
nyaman,
dapat
ungsi sara sumsum
pertolongan
seperti
mengatur diri dan
tulang belakang
bel
lampu
mengurangi
atau
pemanggil •
antu melakukan
ketakutan klien latihan
R4" pada semua ekstremitas
dan
sendi,
pakailah
gerakan
perlahan
•
karena
ditinggal sendiri. "eningkatkan sirkulasi, mempertahankan tonus
otot
mobilisasi meningkatkan
dan sendi,
•
dan lembut. *njurkan
klien
•
mobilisasi sendi. "engurangi
untuk menggunakan
ketegangan otot atau
teknik relaksasi.
kelelahan
dapat
membantu mengurangi
nyeri,
spasme
•
uat
rencana
•
spastisitas (kejang. "encegah kelelahan,
akti+itas untuk klien
memberikan
sehingga klien dapat beristirahat
otot,
kesempatan
tanpa
untuk
berperan
terganggu.
sertaBmelakukan upaya maksimal. •
*njurkan
klien
untuk berperan serta dalam
akti+itas
sesuai
dengan
kemampuan
dan
toleransi. %.
Resiko
Gangguan
Rasa
Nyaman
Nyeri
berhubungan
dengan sendi
•
&
kekakuan •
#erhatikan intensitas
•
"emberikan
nyeri (skala 0'0,
inormasi
lamanya
dasar
dan
sebagai dan
lokasinya. erikan tindakan
penga!asan
kenyamanan
inter+ensi "enurun
dan
keeektian
akti+itas
kan tegangan otot,
teurapeutik.
memokuskan kembali
perhatian,
meningkatkan
rasa
control, dan dapat meningkatkan
kemampuan koping dalam
managemen
ketidaknyamananBny •
eri
@orong teknik managemen dan
menetap
stress
penggunaan
yang
•
sentuhan teurapetik
dapat selama
periode lama. #engendalian terjadinya
dini masalh
memberikan kesempatan •
•
Seilidiki
untuk
inter+ensi cepat dan
keluhan
nyeri sendi tibatiba
mencegah
dengan spasme otot
komplikasi
dan
serius. "enghilangkan
perubahan
mobilitas sendi. Kolaborati&erikan
•
nyeri
dan
narkotik, analgesic,
menurunkan
dan
tegangan
relaksan
lebih
otot
yang
menambah
sesuai indikasi
ketidaknyamanan ).
Resiko pola
gangguan naas
•
tidak
F+aluasi ungsi pernaasan,
•
catat
@istress pernaasan dan perubahan pada
eekti berhubungan
kecepatan, dipsneu,
tanda
dengan tekanan pada
terjadinya
sianosis,
terjadi sebagi akibat
paruparu
perubahan
tanda
stress isiologi dan
•
+ital $inggikan
kepala
•
+ital
nyeri. @uduk
dapat
tinggi
dan bantu mengubah
memungkinkan
posisi.
ekspansi paru dan memudahkan
•
*njurkan untuk
pasien melakukan
napas dalam yang eekti jika pasien
•
pernapasannya. "encegah aktelaktasis
sadar
D!/(!& P#"!K!
=arpenito, :inda
=or!in, FliIabeth. <. 2007. Buku &aku Patofisiologi 'disi (.
@oenges,".F., Geissler,*.=., (2000. en!ana "su#an Kepera%atan ) Pedoman untuk Peren!anaan dan Pendokumntasian Pera%atan Pasien . (edisi % #hiladelphia & 9.*.@a+is =ompany