meningioma merupakan salah satu tumor otak yang muncul diselaput otak meningen.Deskripsi lengkap
Laporan pendahuluan INCDeskripsi lengkap
pathwayDeskripsi lengkap
CholedocholitiasisFull description
prematurDeskripsi lengkap
LAPORAN PENDAHULUAN “SINDROM STEVEN JOHNSON (SJS) ”
disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners(P3N) Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh Luluk Minarsih, S. Kep NIM 092!! 09 2!!!0!0"! !0!0"!
PRO#RAM PENDIDIKAN PRO$ESI NERS PRO#RAM S%UDI ILMU KEPERA&A%AN UNI'ERSI%AS (EM)ER 20!"
A. %IN(AUAN KASUS a. Pen*er+ian Sindrom Steven Johnson (SJS) Sindrom Stevens-ohnson adalah reaksi !uruk "ang sangat gawat
terhadap o!at# $fek samping o!at ini !erpengaruh pada kulit% terutama selaput mukosa# Sindrom Steven ohnson (SS) &dalah sindrom "ang mengenai kulit% selaput lendir di orifisium dan mata dengan keadaan umum !ervariasi dari ringan sampai !erat kelainan pada kulit !erupa eritema vesikel atau !ula% dapat disertai purpura ('uanda% ***)# Sindrom Steven ohnson adalah s"ndrom kelainan kulit !erupa eritema% vesikel atau !ula% dapat disertai purpura "ang dapat mengenai kulit% selaput lendir "ang orifisium dan dengan keadaan umum !ervariasi dan !aik sampai !uruk (Mansoer% &% ***)# Steven ohnson sindrom merupakan
hipersensitivitas
"ang
dimediasi kompleks imun "ang merupakan ekspresi !erat dari eritema multiforme# SS adalah sindrom kelainan kulit !erupa eritema% vesikel% dapat disertai purpura "ang mengenai kulit% selaput lendir orifisium dan mata dengan keadaan umum !ervariasi dari !aik sampai !uruk (+am,ah% **)# Sindrom Stevens-honson munul !iasan"a tidak lama setelah o!at disuntik atau diminum% dan !esarn"a kerusakan "ang ditim!ulkan kadang tidak !erhu!ungan lansung dengan dosis% namun sangat ditentukan oleh reaksi tu!uh pasien# .eaksi hipersensitif sangat sukar diramal% paling diketahui ika ada riwa"at pen"akit se!elumn"a dan itu kadang tidak disadari pasien% ika tipe alergi tipe epat "ang seperti s"ok anafilaktik ika epat ditangani pasien akan selamat dan tak !ergeala sisa% namun ika Sindrom Stevens-honson akan mem!utuhkan waktu pemulihan "ang lama dan tidak segera men"e!a!kan kematian seperti s"ok anafilaktik# adi% dapat disimpulkan !ahwa SS merupakan reaksi tu!uh aki!ar hipersensitivitas "ang memunulkan tiga geala khusus "aitu eritema% vesikel% dapat disertai purpura "ang mengenai kulit% selaput lendir orifisium dan mata dengan keadaan umum !ervariasi dari !aik sampai !uruk b. E+il*i Sindrom Steven Johnson (SJS)
$tiologi SS sukar ditentukan dengan pasti% karena pen"e!a!n"a !er!agai faktor% walaupun pada umumn"a sering !erkaitan dengan respon imun terhadap o!at# Sekitar /*0 pen"e!a! SS adalah o!at# Peringkat tertinggi adalah o!at-o!at Sulfonamid% latam% imida,ol dan NS&1'% sedangkan peringkat menengah adalah 2uinolon% antikonvulsan aromatik dan alopurinol# Be!erapa faktor "ang dapat dianggap se!agai pen"e!a!% adalah No 4# -
#
3# 6# /#
4#
Pen"e!a! 1nfeksivirus amur Bakteri Parasit
Keterangan simpleks% M"oplasma - +erpes pneumoniae% vaksinia koksidioidomikosis% histoplasma# Staphylococcs - streptokokus% haemolyticus, Mycobacterium tuberculosis, salmonella Malaria O!at salisilat% sulfat% penisilin% etam!utol% tegretol% tetrasiklin% digitalis% kontraseptif% klorproma,in% kar!ama,epin% kinin% analgetikatauantipiretik Makanan 5okelat 7isik udara dingin% sinar matahari% sinar 8 9ain : lain pen"akit kolagen% keganasan% kehamilan ;erdapat 3 deraat klasifikasi "ang diaukan 'eraat 4 erosi mukosa SS dan pelepasan epidermis kurang dari
4*0 # 'eraat lepasn"a lapisan epidermis antara 4*-3*0 3# 'eraat 3 lepasn"a lapisan epidermis le!ih dari 3*0 . Pa+isil*i Sindrom Steven Johnson (SJS) Stevens-ohnson S"ndrome merupakan pen"akit hipersensitivitas "ang diperantarai oleh kompleks imun "ang mungkin dise!a!kan oleh !e!erapa enis o!at% infeksi virus% dan keganasan## Patogenesisn"a !elum elas% disangka dise!a!kan oleh reaksi hipersensitif tipe 111 dan 1<# .eaksi tipe 111 teradi aki!at ter!entukn"a komplek antigen anti!odi "ang mem!entuk mikro-presitipasi sehingga teradi aktifitas sistem komplemen#
&ki!atn"a teradi akumulasi neutrofil "ang
kemudian melepaskan liso,im dan men"e!a!kan kerusakan aringan
pada organ sasaran (target organ)# .eaksi hipersentifitas tipe 1< teradi aki!at limfosit ; "ang tersintesisasi !erkontak kem!ali dengan antigen "ang sama kemudian limfokin dilepaskan sehingga teradi reaksi radang ('uanda% ***) # 4# .eaksi +ipersensitif tipe 111# +al ini teradi sewaktu komplek antigen anti!odi "ang !ersirkulasi dalam darah mengendap didalam pem!uluh darah atau aringan se!elah hilir# &nti!odi tidak dituukan kepada aringan terse!ut% tetapi terperangkap dalam aringan kapilern"a# Pada !e!erapa kasus antigen asing dapat melekat ke aringan men"e!a!kan ter!entukn"a kompleks antigen anti!odi ditempat terse!ut# .eaksi tipe 111 mengaktifkan komplemen dan degranulasi sel mast sehingga teradi kerusakan aringan atau kapiler ditempat teradin"a rekasi terse!ut#
Neutrofil
tertarik
ke
daerah
terse!ut
dan
mulai
memfagositosis sel-sel "ang rusak sehingga teradi pelepasan en,imen,im sel serta penim!unan sisa sel# +al ini men"e!a!kan siklus peradangan !erlanut (5orwin% ***)# # .eaksi +ipersensitif ;ipe 1< Pada reaksi ini diperantarai oleh sel ;% teradi pengaktifan sel ; penghasil 9imfokin atau sitotoksik oleh suatu antigen sehingga teradi penghanuran sel-sel "ang !ersangkutan# .eaksi "ang diperantarai oleh sel ini !ersifat lam!at (dela"ed) memerlukan waktu 46 am sampai = am untuk ter!entukn"a#
d. %an/a /an #eala Sindrom Steven Johnson (SJS)
Sindrom ini arang diumpai pada usia 3 tahun ke!awah# Keadaan umumn"a !ervariasi dari ringan sampai !erat# Pada "ang !erat kesadarann"a
menurun% penderita dapat
soporous sampai koma#
Mulain"a pen"akit akut dapat disertai geala prodromal !erupa demam tinggi% malaise% n"eri kepala% !atuk% pilek dan n"eri tenggorokan# Pada sindrom ini terlihat adan"a trias kelainan !erupa
4# Kelainan kulit Kelainan kulit terdiri dari eritema% vesikel dan !ula# 0 dan 60) 3# Kelainan !erupa vesikel dan !ula "ang epat memeah sehingga menadi erosi dan ekskoriasi dan krusta kehitaman# uga dalam ter!entuk pseudomem!ran# 'i!i!ir kelainan "ang sering tampak ialah krusta !erwarna hitam "ang te!al# 6# Kelainan dimukosa dapat uga terdapat difaring% traktus respiratorius !agian atas dan esofagus# Stomatitis ini dapat men"e!a!kan penderita sukar tidak dapat menelan# &dan"a pseudomem!ran di faring dapat men"e!a!kan keluhan sukar !ernafas# /# Kelainan mata Konungitivitis (radang selaput "ang melapisi permukaan dalam kelopak
mata
dan
!ola
mata)%
konungtivitas
kataralis%
!lefarokonungtivitis% iritis% iridosiklitis% kelopak mata edema dan sulit di!uka% pada kasus !erat teradi erosi dan perforasi kornea "ang dapat men"e!a!kan ke!utaan# 5edera mukosa okuler merupakan faktor penetus "ang men"e!a!kan teradin"a oular iatriial pemphigoid% merupakan inflamasi kronik dari mukosa okuler "ang men"e!a!kan
ke!utaan# ?aktu "ang diperlukan mulai onset sampai teradin"a oular iatriial pemphigoid !ervariasi mulai dari !e!erapa !ulan sampai 34 tahun# @# 'isamping trias kelainan terse!ut dapat pula terdapat kelainan lain% misaln"a nefritis dan onikolisis# =# Aeala prodromal !erkisar antara 4-46 hari !erupa demam% malaise% !atuk% kori,al% sakit n"eri dada% muntah% pegal otot dan atralgia "ang sangat !ervariasi dalam deraat !erat dan kom!inasi geala terse!ut# e. K1plikasi Sindrom Steven Johnson (SJS) Sindrom steven ohnson sering menim!ulkan komplikasi% antara lain
infeksi kulit sekunder @# 1nfeksi sitemik% sepsis =# Kehilangan airan tu!uh% shok Pe1eriksaan Khusus /an Penunan* Sindrom Steven Johnson (SJS) 4# Pemeriksaan la!oratorium ;idak ada pemeriksaan la!or (selain !iopsi) "ang dapat mem!antu dokter dalam menegakkan diagnosa# Bila ditemukan leukositosis pen"e!a! kemungkinan dari infeksi# Bila eosinophilia pen"e!a! kemungkinan alergi # +istopatologi 1nfiltrasi sel ononuklear di sekitar pem!uluh darah dermis superfiial $dema dan etravasasi sel darah merah di dermis papilar# 'egenerasi hidrofik lapisan a!salis sampai ter!entuk vesikel su!epidermal# Nekrosis sel epidermal dan kadang-kadang dianeksa Spongiosis dan edema intrasel di epidermis#
3# Pemeriksaan darah lengkap (5B5) dapat menunukkan kadar sel darah putih "ang normal atau leukositosis nonspesifik# Penurunan taam kadar sel darah putih dapat mengindikasikan kemungkinan infeksi !akterial !erat# 6# 1munologi 'eposit 1gM dan 53 di pem!uluh darah dermal superfiial dan pada pem!uluh darah "ang mengalami kerusakan# ;erdapat komplek imun "ang mengandung 1gA% 1gM% 1g& seara tersendiri atau dalam kom!inasi# /# 'etermine renal funtion and evaluate urine for !lood# @# Pemeriksaan elektrolit =# Kultur darah% urine% dan luka diindikasikan ketika infeksi diurigai teradi# ># Pemeriksaan !ronhosop"% esophagogastro duodenosop" ($A')% dan kolonoskopi dapat dilakukan C# 5hest radiograph" untuk mengindikasikan adan"a pneumonitis 4*# Pemeriksaan histopatologi dan imonohistokimia dapat mendukung ditegakkann"a diagnosa# ". Penan*anan Sindrom Steven Johnson (SJS) Penatalaksanaan utama adalah menghentikan o!at "ang diduga se!agai pen"e!a! SS% sementara itu kemungkinan infeksi herpes simple dan Mycoplasma pneumoniae harus disingkirkan# Selanutn"a perawatan le!ih !ersifat simtomatik# 4# Kortikosteroid Bila keadaan umum !aik dan lesi tidak men"eluruh ukup dio!ati dengan prednisone 3*-6* mg sehari# Namun !ila keadaan umumn"a !uruk dan lesi men"eluruh harus dio!ati seara tepat dan epat# Kortikosteroid merupakan
tindakan file-saving dan
digunakan
deksametason intravena dengan dosis permulaan 6-@ / mg sehari#Dmumn"a masa kritis diatasi dalam !e!erapa hari# Pasien steven
ohnson
!erat
harus
segera
dirawat
dan
di!erikan
deksametason @E/ mg intravena# Setelah masa krisis teratasi% keadaan umum mem!aik% tidak tim!ul lesi !aru% lesi lama mengalami involusi%
dosis diturunkan seara epat% setiap hari diturunkan / mg# Setelah dosis menapai / mg sehari% deksametason intravena diganti dengan ta!let kortikosteroid% misaln"a prednisone "ang di!erikan keesokan harin"a dengan dosis * mg sehari% sehari kemudian diturunkan lagi menadi 4* mg kemudian o!at terse!ut dihentikan# 9ama pengo!atan kira-kira
4*
hari#Seminggu
setelah
pem!erian
kortikosteroid
dilakukan pemeriksaan elektrolit (K% Na dan 5l)# Bila ada gangguan harus diatasi% misaln"a !ila teradi hipokalemia di!erikan K59 3 /** mgatauhari dan diet rendah garam !ila teradi hipermatremia# Dntuk mengatasi efek kata!olik dari kortikosteroid di!erikan diet tinggi proteinatauana!olik seperti nandrolok dekanoat dan nanadrolon# 7enilpropionat dosis /-/* mg untuk dewasa (dosis untuk anak tergantung !erat !adan)# # &nti!iotik Dntuk menegah teradin"a infeksi misaln"a !ronkopneumonia "ang dapat men"e!a!kan kematian% dapat di!eri anti!ioti "ang arang men"e!a!kan alergi% !erspektrum luas dan !ersifat !akteriosidal misaln"a gentamisin dengan dosis >* mg#1nfus dan tranfusi darah 3# Pengaturan keseim!angan airanatauelektrolit dan nutrisi penting karena pasien sukar atau tidak dapat menelan aki!at lesi dimulut dan tenggorokan serta kesadaran dapat menurun# Dntuk itu dapat di!erikan infus misaln"a glukosa / 0 dan larutan 'arrow# Bila terapi tidak mem!eri per!aikan dalam -3 hari% maka dapat di!erikan transfusi darah se!an"ak 3** selama hari !erturut-turut% terutama pada kasus "ang disertai purpura "ang luas# 6# Pada kasus dengan purpura "ang luas dapat pula ditam!ahkan vitamin 5 /** mg atau 4*** mg intravena sehari dan hemostatik# /# ;opikal ;erapi topial untuk lesi di mulut dapat !erupa kenalog in ora!ase# Dntuk lesi di kulit "ang erosif dapat di!erikan sufratulle atau krim sulfadia,ine perak#
Alergi obat2anInfeksi mikroorganisme Neoplasma
faktor sik
Makanan
Steven Johnson Syndrome
Reaksi Alergi Type III
Reaksi Alergi Type IV
ompleks antigen ! antibodi
Sel T
Terperangkap dalam "ar# apiler
%imfosit ! sitotoksin terlepas
Sel Mast
Pa+ha3s Jaringan kapiler r$sak Ak$m$lasi ne$trol
Reaksi Radang
Jaringan k$lit dan m$&osa eritema
In'amasi dermal dan epidermal elainan selap$t lendir dan osi$m
es$litan menelan
elainan pada mata
)on"$ngtivitis
G3 Persepsi sensori Kelainan peng
Nyeri
Intake tidak adek$at
G3 Integritas kulit
elemahan (isik
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh S$pply N$trisi ke "aringan otot
Intoleraksi aktivitas
). %IN(AUAN KEPERA&A%AN a. Pen*kaian Keperaa+an 1 . 'ata Su!"ktif
Klien mengeluh demam tinggi% malaise% n"eri kepala% !atuk% pilek% dan n"eri tenggorokan F sulit menelan# 2 . 'ata
O!"ektif a . Kulit eritema% papul% vesikel% !ula "ang mudah peah sehingga teradi erosi "ang luas% sering didapatkan purpura# b . Krusta hitam dan te!al pada !i!ir atau selaput lendir% stomatitis dan pseudomem!ran di faring c . Konungtiva% perdarahan sem!efalon ulkus kornea% iritis dan
iridosiklitis# 3# Pemeriksaan fisik 9akukan pengkaian fisik dengan penekanan khusus
a# &dan"a eritema "aitu area kemerahan "ang dise!a!kan oleh peningkatan umlah darah "ang teroksigenisasi pada vaskularisasi dermal# !#
4 . 'ata
Penunang a . 9a!oratorium leukositosis atau esosinefilia b . +istopatologi infiltrat sel mononuklear% oedema dan ekstravasasi sel darah merah% degenerasi lapisan !asalis% nekrosis sel epidermal% spongiosis dan edema intrasel di epidermis# c . 1munologi deposis 1gM dan 53 serta terdapat komplek imun "ang mengandung 1gA% 1gM% 1g
4. Dia*nsa Keperaa+an 4# N"eri !#d# inflamasi pada kulit# # Aangguan integritas kulit !#d# inflamasi dermal dan epidermal
3# Ketidakseim!angan nutrisi kurang dari ke!utuhan !#d gangguan sistem gastrointestinal 6# intoleransi aktivitas !#d# suplai nutrisi !erkurang /# Aangguan persepsi sensori kurang penglihatan !#d konungtifitis
6. in+er5ensi
N
4
Dia*nsa keperaa+an N"eri !erhu!ungan dengan inflamasi pada kulit#
%uuan
Kri+eria hasil
Setelah a# Mampu mengontrol dilakukan n"eri (tahu tindakan pen"e!a! n"eri% keperawatan mampu 46 am n"eri menggunakan terkontrolFmem! tehnik aik nonfarmakologi untuk mengurangi NO5 n"eri% menari a. Pain level !antuan) b. Pain control !# Melaporkan c. Comfort !ahwa n"eri level !erkurang menggunakan manaemen n"eri # Mampu mengenali n"eri (skala% intensitas% frekuensi dan tanda n"eri)
In+er5ensi keperaa+an N15 4# 9akukan pengkaian n"eri seara komprehensif # Kontrol lingkungan "ang dapat mempengaruhi n"eri seperti suhu ruangan% penaha"aan dan ke!isingan 3# &arkan tehnik non farmakologi untuk mengurangi n"eri 6# Monitor ;;< se!elum dan sesudah pem!erian analgesi pertama kali /# ;ingkatkan istirahat
Rasinal
4# Pertim!angan intervensi "ang akan dilakukan # Mengurangi pen"e!a! n"eri meningkat
3# <ernative mengurangi n"eri dengan potensi diri 6# Mengetahui kondisi fisiologi
/# Mengurangi n"eri karena
aktivitas
3#
6
Aangguan integritas kulit !#d# 1nflamasi dermal dan epidermal
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 46 am integritas kulit dapat dipertahankan
a# Perfusi aringan N15 !aik a# aga ke!ersihan a# menegah !# 1ntegritas kulit kulit agar tetap teradin"a "ang !aik !isa !ersih dan kering infeksi dipertahankan !# mo!ilisasi pasien !# menegah (sensasi% setiap am sekali deku!itus elastisitas% # monitor kulit akan # kemerahan temperature% adan"a kemerahan merupakan hidrasi salah satu tanda pigmentasi) infeksi d# oleskan lotion atau d# menaga NO5 min"ak pada kelem!apan tissue integrit" daerah "ang kulit (skin and mous tertekan mem!ranes) e# monitor status e# nutrisi "ang nutrisi pasien !aik akan mem!antu pen"em!uhan Ketidakseim!a Setelah a# Mampu N15 mengidentifika 4# Kai adan"a alergi 4# Menghindari ngan nutrisi dilakukan si ke!utuhan makanan adan"a reaksi kurang dari tindakan nutrisi alergi ke!utuhan keperawatan !# ;idak terdapat # &ktivitas dapat # Monitor tipe dan !erhu!ungan 46 am nutrisi tanda-tanda mem!uat umlah aktivitas dengan pasien dapat malnutrisi meta!olisme "ang !iasa gangguan terpenuhi meningkat dilakukan sistem 3# Memantau 3# Monitor gastrointestina NO5 hidrasi peru!ahan l a. Nutritional pigmentasi status 6# 9ingkungan b. Weight 6# Monitor dapat control lingkungan selama mempengaruhi makan motivasi untuk makan /# Monitor hidrasi
1ntoler Setelah ansi dilakukan aktivit tindakan as !#d# keperawatan Suplai 46 am nutrisi toleransi !erkur aktivitas ang meningkat
/# Monitor turgor kulit 4# Berpartisipasi N15 dalam kegiatan 4# Bantu pasien untuk 4# aktivitas "ang fisik mudah mengidentifikasi # ;anda vital dilakukan "ang aktivitas "ang normal tidak mampu dilakukan mem!e!ani antung # Bantu untuk # aktivitas "ang "ang tidak memilih aktivitas mem!e!ani "ang sesuai dengan antung kemampuan fisik
NO5 Activity Tolerance
3# Bantu 3# memudahkan mengidentifikasi untuk untuk mendapatkan mendapatkan sum!er "ang sum!er selama diperlukan ketika aktivitas !eristirahat 6# Bantu pasien untuk 6# meningkatkan mengem!angkan pera"a diri motivasi diri pasien /# Monitor respon fisik selam !eraktivitas#
/
Aangguan persepsi sensori kurang penglihatan !#d konungtifitis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 46 am NO5 improve acuity
4# Mengenal gangguan sensori dan !erkompensasi terhadap peru!ahan# # Mengidentifikas iFmemper!aiki potensial visual !aha"a dalam lingkungan#
/# mengetahui adan"a tanda tanda itoleransi aktivitas
NI7 8 4# Penemuan dan 4# ;entukan penanganan ketaaman awal komplikasi penglihatan% dapat kemudian atat mengurangi apakah satu atau resiko dua mata terli!at# kerusakan le!ih O!servasi tandalanut tanda disorientasi#
# Meningkatkan # Orientasikan keamanan klien tehadap mo!ilitas dalam lingkungan# lingkungan# 3# 5aha"a "ang 3# Perhatikan kuat tentang suram men"e!a!kan atau penglihatan rasa tak n"aman ka!ur dan iritasi setelah mata% dimana penggunaan dapat teradi !ila tetes mata menggunakan dilator tetes mata# 6# 9etakkan !arang 6# Komunikasi "ang "ang disampaikan di!utuhkanFposisi dapat le!ih !el pemanggil mudah diterima dalam dengan elas# angkauanFposisi "ang tidak dioperasi# /# menegah /# !erikan edera pada lingkungan "ang pasien aman !agi pasien
DA$%AR PUS%AKA
4# 5orwin% $li,a!eth# # **4# Buku Saku Patofisiologi# akarta $A5# # 'uanda% &di# ***# 1lmu Pen"akit Kulit 'an Kelamin $disi 3# akarta Balai Pener!it 7KD1# 3# 'oengos% Maril"nn $# 4CCC# .enana &suhan Keperawatan# Buku Kedokteran $A5 akarta# 6# +am,ah% Mohtar# **/# 1lmu Pen"akit Kulit dan Kelamin $disi 6# akarta Balai Pener!it 7KD1# /# Mansoer% &rif# ***# Kapita Selekta Kedokteran edisi 3% ilid # Media &esulapius akarta @# Prie dan ?ilson# 4CC4# Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Pen"akit $disi # akarta $A5# =# Smelt,er% Su,anne 5# **4# Buku &ar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner GampH Suddarth% edisi >% volume 3# Buku Kedokteran $A5 akarta#