DISKONTINUITA DISKONTINUI TAS S PEMBERIAN PEMBE RIAN ASI PADA PADA BAYI BAYI PREMAT PRE MATUR UR
A. Defi Defini nissi Prematur adalah kelahiran sebelum usia gestasi 37 minggu dengan
mengabaikan berat badan (Bobak, 2004). Bayi premature adalah bayi yang lahir setelah 24 minggu, tetapi sebelum 37 minggu kehamilan (Brooker, 2008 2008). ). elah elahir iran an prem prematu ature re (prem (prematu aturit ritas as)) di beda bedakan kan men! men!ad adii dua dua kelompok yaitu (usuma, 20"0) # " Premat Prematuri uritas tas murni murni adalah adalah neon neonatu atuss dengan dengan usia usia kehamil kehamilan an kurang kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan. 2 $ism $ismatu aturit ritas as (small (small %or gestat gestatio iona nall age) age) adalah adalah bayi bayi lahi lahirr deng dengan an berat badan kurang dari berat badan seharusnya., seperti bayi lahir setelah sembilan bulan tetapi berat badan tidak men&apai 2'00 gram.
B. Klas Klasif ifik ikas asii Berdasarkan atas timbulnya berma&amma&am problematik pada
dera!at dera!at premat prematurit uritas as maka maka sher sher ("*7') ("*7') menggo menggolon longka gkan n bayi bayi tersebu tersebutt dalam tiga kelompok. ". Bayi Bayi yang sangat sangat prematur prematur (e+trem (e+tremely ely prematu premature)# re)# 2430 2430 minggu. minggu. Bayi dengan masa gestasi 2427 minggu masih sangat sukar hidup terutam terutamaa di negara negara yang yang belum belum atau atau sedang sedang berkem berkemban bang. g. Bayi Bayi dengan masa gestasi 2830 minggu masih mungkin dapat hidup dengan dengan peraa peraatan tan yang yang sangat sangat intens intensi% i% (pera (peraat at yang yang sangat sangat terlatih dengan menggunakan menggunakan alatalat yang &anggih) agar di&apai di&apai hasil yang optimum. 2. Bayi Bayi pada dera!at dera!at prematur prematur yang yang sedang sedang (moderat (moderately ely prematu premature)# re)# 3"3- minggu. Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup !auh lebih baik dari golongan pertama dan ge!ala sisa yang dihadapinya dikemudian hari !uga lebih ringan, asal sa!a pengelolaan terhadap bayi ini betulbetul intensi%. 3. Bord Border erli line ne prem premat atur ure# e# masa masa gest gestas asii 373 3738 8 ming minggu gu.. Bay Bayi ini ini mempun mempunyai yai si%atsi si%atsi%at %at prematu prematurr dan matur matur.. Biasany Biasanyaa beratny beratnyaa
seperti bayi matur dan dikelola seperti bayi matur, akan tetapi sering timbul problematik seperti yang dialami bayi prematur, misalnya sindroma gangguan pernapasan, hiperbilirubinemia, daya isap yang lemah dan sebagainya, sehingga bayi ini harus diaasi dengan seksama. C. Tanda dan Gejala
". mur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu. 2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.'00 gram. 3. Bentuk badan tampak sangat menyolok# kepala bayi relati% lebih 4. '. -. 7. 8. *.
besar dan abdomen kempes. Pan!ang badan sama dengan atau kurang dari 4- &m. uku pan!angnya belum meleati u!ung !arinya. Batas dahi dan u!ung rambut kepala tidak !elas. ingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 &m. ingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 &m. /ambut (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan terutama
di punggung. "0. bunubun besar (%ontanel), pada hari pertama agak ke&il, tetapi makin lama makin besar daripada yang normal. "". ulit, dimana !aringan lemak subkutan tipis atau kurang, sehingga kulit tipis# a. Pembuluh darah terlihat nyata dibaah kulit. b. adangkadang dapat lahir dengan edema terutama pada ekstremitas. &. 1uga kulitnya terlihat keriput dan adanya desuamasi yang tidak begitu banyak, sedangkan lanugo agak banyak. "2. ulang raan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga seolaholah tidak teraba tulang raan daun telinga. "3. umit mengkilap, telapak kaki halus. "4. lat kelamin# a. Pada bayi lakilaki# ") Pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang. 2) estis belum turun ke dalam skrotum (biasanya tidak teraba karena belum turun5 kadangkadang teraba hanya satu) b. Pada bayi perempuan# ") litoris menon!ol, laniya minora tertutup oleh labiya mayora.
2) tau kadangkadang labiya mayora hampir tidak adatidak tampa, sehingga labiya minora dan klitoris terlihat menon!ol, dan tampak relati% besar5 ini menyebabkan 6ul6anya terbuka. "'. onus otot lemah sehingga bayi kurang akti% dan pergerakannya lemah# a. onus otot pada bayi BB/prematur lembek. b. al ini dapat dibuktikan dengan memegang bayi dan kepala diputarkan dengan hatihati, bisa sampai agak ke belakang. &. Putaran siku dapat sampai ke bahu. "-. ungsi sara% yang belum atau kurang matang mengakibatkan re%leks hisap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak e%ekti% dan tangisannya lemah. "7. 1aringan kelen!ar mamae
masih
kurang akibat
penurunan
pertumbuhan !aringan lemak masih kurang. $alam hal ini !aringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik. "8. 9erniks tidak ada atau kurang. "*. Perna%asan tidak teratur. 20. kti6itas dan tangisannya lemah. 2". /e%leks menghisap dan menelan tidak e%ekti%lemah. D. Etioloi
". 2. 3. 4. '. -. 7. 8. *.
:i;i buruk da riayat persalinan prematur sebelumnya 1arak persalinan yang terlalu rapat Peker!aan yang terlalu berat $epresi selagi hamil ebiasaan minum minuman beralkohol dan merokok ehamilan kembargemeli
E. Patofisioloi
Persalinan preterm menun!ukkan adanya kegagalan mekanisme yang
bertanggung
!aab
untuk
mempertahankan
kondisi
tenang
(quiescence) uterus selama kehamilan atau adanya gangguan yang menyebabkan men!adi singkatnya kehamilan atau membebani !alur
persalinan normal sehingga memi&u dimulainya proses persalinan se&ara dini. !. Pe"e#iksaan Pen$njan "
/adiologi a
oto thoraksbaby gram pada bayi baru lahir dengan usia kehamilan kurang bulan, dapat dimulai pada umur 8 !am.
b
=: kepala terutama pada bayi dengan usia kehamilan 3' minggu dimulai pada umur 2 hari.
2
aboratorium a
$arah rutin " 2
1umlah sel darah putih sekitar "8.000 mm 3 >eutro%il meningkat sampai 23.00024.000 mm 3 pada hari
pertama setelah lahir akan menurun bila ada sepsis 3 ematokrit (t) sekitar 43?-"?. Peningkatan sampai -'? atau lebih menandakan polisitema, penurunan kadar 4
menun!ukkan anemia atau hemoragik prenatalperinatal. emoglobin (b) sekitar "'20 grdl. Bila kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis berlebih.
b
Pemeriksaan kadar bilirubin adar bilirubin normal pada bayi premature "0 mgdl. Pada hari pertama kelahiran kadar bilirubin - mgdl, 8 mgdl " 2hari, dan "2 mgdl pada 3' hari. iperbilirubin te r!adi karena belum matangnya %ungsi hepar.
&
Pemeriksaan kadar gula darah (8@"2 !am post natal) Pada bayi aterm kadar gula darah '0-0 mgdl dalam 72 !am pertama. Pada bayi BB/ kadar gula darah 40 mgdl. al ini disebabkan
karena &adangan makanan
glikogen belum
men&ukupi. ipoglikemi ter!adi bila kadar gula A 20 mgdl. d
Pemeriksaan analisa gas darah dan elektrolit
e
es ko&okshake test =ebaiknya dilakukan pada bayi yang berusia " !am dengan mengambil &airan amnion yang tertelan di lambung dan bayi
belum diberikan makanan. Cairan amnion 0,' && ditambah garam %aal 0,' &&. emudian ditambah " && al&ohol *'? di&ur dalam tabung kemudia ko&ok "' detik. $i diamkan selama "' menit. Dnterpretasi# (E) # Bila terdapat gelembunggelembung yang membentuk &in&in artinya sur%aktan terdapat dalam paru dengan !umlah &ukup. () # Bila tidak ada gelembung berarti tidak ada sur%aktan. /agu # Bila terdapat gelembung tapi tidak ada &in&in.
G. Penatalaksanaan
diletakkan dalam di dalam tempat tidur bayi dengan suhu lingkungan 272*oC. Bila inkubator tidak ada, pernapasan dapat dilakukan dengan membungkus bayi dan meletakkan botolbotol hangat disekitarnya atau dengan memasang lampu petromaks di dekat tempat tidur bayi. Cara lain untuk mempertahan suhu tubuh bayi sekitar 3-37oC adalah dengan memakai alat perspexheat shield yang diselimuti bayi di dalam inkubator. lat ini berguna untuk mengurangi kehilanagn panas karena radiasi. khirakhir ini telah memulai
digunakan
inkubator
yang
dilengkapi
dengan alat
temperatur sensor (thermistor probe). lat ini ditempelkan dikulit bayi. =uhu inkubator di kontrol oleh alat servomechanism. $engan &ara ini suhu kulit bayi dapat dipertahankan pada dera!at yang telah ditetapkan sebelumnya. lat ini sangat berman%aat untuk bayi dengan berat lahir yang sangat rendah. Bayi dalam inkubator hanya dipakaikan popok. al ini penting untuk memudahkan pengaasan mengenai keadaan umum, perubahan tingkah laku, arna kulit, pernapasan, ke!ang dan sebagainya sehingga penyakit yang diderita dapat dikenal sedinidininya dan tindakan serta pengobatan dapat dilaksanakan se&epat&epatnya. 2.
!am
agar
bayi
tidak
menderita
hipoglikemia
dan
hiperbilirubinemia. 3. Bayi prematur mudah sekali diserang in%eksi. Dni disebabkan oleh karena daya tahan tubuh terhadap in%eksi berkurang, relati% belum sanggup membentuk antibodi dan daya %agositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik. Fleh karena itu perlu dilakukan tindakan pen&egahan yang dimulai pada masa perinatal.
4. Fbser6asi Perna%asan =eperti pada bayi aterm, pengka!ian aan dimulai dengan mengka!i %ungsi
pernapasan
dan
mengamati
kemampuan
bayi
untuk
melakukan transisi dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Bayi prematur &enderung mengalami kesulitan dalam melakukan
transisi
akibat
berbagai
penurunan
pada
sistem
pernapasannya. a Penurunan !umlah al6eoli %ungsional b $e%isiensi kadar sur%aktan & umen pada sistem pernapasan lebih ke&il d 1alan napas lebih sering kolaps dan mengalami obstruksi e Dnsu%isiensi klasi%ikasi tulang toraks % apilerkapiler dalam paru mudah rusak dan tidak matur =e&ara berkombinasi kekurangan ini sangat menghambat usaha napas bayi dan mengakibatkan gaat napas atau apnea. Pertugas kesehatan perlu menyediakan oksigen dan 6entilasi bila diperlukan.
%. Ko"&likasi
ebanyakan komplikasi yang ter!adi pada bayi prematur adalah yang berhubungan dengan %ungsi imatur dari sistem organ. omplikasi komplikasi yang bisa ter!adi meliputi # ". Paruparu Produksi sur%aktan seringkali tidak memadai guna men&egah al6eolar &ollapse dan atelektasis, yang dapat ter!adi /espitarory $istress =yndrome. 2. ==P ( =usunan syara% pusat) $isebabkan tidak memadainya koordinasi re%leks menghisap dan menelan, bayi yang lahir sebelum usia gestasi 34 minggu harus diberi makanan se&ara intra6ena atau melalui sonde lambung. Dmmaturitas pusat perna%asan di batang otak mengakibatkan apnei& spells (apnea sentral). 3. Dn%eksi =epsis atau meningitis kirakira 4G lebih berisiko pada bayi premature daripada bayi normal.
4. Pengaturan suhu Bayi prematur mempunyai luas permukaan tubuh yang besar dibanding rasio masa tubuh, oleh karena itu ketika terpapar dengan suhu lingkungan dibaah netral, dengan &epat akan kehilangan panas dan sulit untuk mempertahankan suhu tubuhnya karena e%ek shi6ering pada prematur tidak ada. '. =aluran pen&ernaan (:astrointestinal tra&t). 9olume perut yang ke&il dan re%lek menghisap dan menelan yang masih immatur pada bayi prematur, pemberian makanan melalui nasogastrik tube dapat ter!adi risiko aspirasi. -. :in!al ungsi gin!al pada bayi prematur masih immatur, sehingga batas konsentrasi dan dilusi &airan urine kurang memadai seperti pada bayi normal. 7. iperbilirubinemia Pada bayi prematur bisa berkembang hiperbilirubinemia lebih sering daripada pada bayi aterm, dan kerni&terus bisa ter!adi pada le6el bilirubin serum paling sedikit "0mgdl ("70 umol) pada bayi ke&il, bayi prematur yang sakit. 8. ipoglikemia ipoglikemia merupakan penyebab utama kerusakan otak pada periode perinatal. adar glukosa darah kurang dari 20 mg"00&& pada bayi kurang bulan atau bayi prematur dianggap menderita hipoglikemia. *.
timbul
sebagai
akibat
pemberian oksigen yang berlebihan pada bayi prematur yang umur kehamilannya kurang dari 34 minggu. ekanan oksigen yang tinggi dalam arteri akan merusak pembuluh darah retina yang masih belum matang (immatur). I. Penkajian Ke&e#a'atan 1.
=irkulasi >adi apikal mungkin &epat dan atau tidak teratur dalam batas normal ("20"-0 dpm) murmur !antung yang dapat didengar dapat
menanadakan duktus arterious paten (P$). 2.
Berat badan 2'00 g (""0 kkalkghari) 3. >eurosensori ubuh pan!ang, kurus, lemas dengan perut agak gendut. kuran kepala besar dalam hubungarnya dengan tubuh, sutura mungkin mudah di gerakkan, %ontenetal mungkin atau tidak terbuka lebar, edema kelopak mata umum ter!adi, mata mungkin merapat (tergantung pada usia gestasi). 4. Pernapasan =kor P:/ mungkin rendah. Pernapasan mungkin dakal, tidak teratur, retraksi dia%ragmatik intermirten atau periodik (40 -0+menit).
perna%asan
&uping
hidung,
retraksi
suprasternal atau substernal, atau berbagai dera!at sianosis mungkin ada. danya bunyi HampelasI pada auskultasi menandakan sindrom distres perna%asan (/$=). a b & d
eamanan =uhu ber%luktuasi dengan mudah
e % g
merah mudakebiruan, akrosianosis, atau sianosispu&at. anugo terdistribusi se&ara luas di seluruh tubuh. Kkstremitas mungkin tamapak edema. :aris telapak kaki mungkin tidak ada pada semua atau
5.
6.
sebagian tepak. h uku mungkin pendek. =eksualitas a) Persalinan atau kelahiran mungkin tergesagesa. b) :enetalia# labia minora anita mungkin lebih besar dari labia mayor dengan klitoris menon!ol c) estis pria mungkin tidak turun, rugea mungkin banyak atau tidak ada pada skrotum.
(. Dianosa Ke&e#a'atan
" 2
$iskontinuitas pemberian =D berhubungan dengan prematuritas etidake%ekti%an pola na%as berhubungan dengan imaturitas
3
neurologis etidake%ekti%an
termoregulasi
berhubungan
dengan
imaturitas
&ontrol dan pengatur suhu tubuh dan berkurangnya lemak sub &utan didalam tubuh.
4
/esiko in%eksi berhubungan dengan de%isiensi pertahanan tubuh
'
(imunologi). /esiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh dalam men&erna nutrisi (imaturitas saluran &erna).
K. Inte#)ensi Ke&e#a'atan
>o ".
$iagnosa eperaatan $iskontinuitas pemberian berhubungan
u!uan >FC#
Peren&anaan Breast%eding >DC# a&tation =upresion a. asilitasi proses
=D interupted riteria hasil# dengan a. etap
prematuritas
bantuan untuk
mempertahankan laktasi b. Pertumbuhan
dan
dalam batas normal &. Dbu mampu mengumpulkan dan =D
se&ara aman d.
membantu
mempertahankan
perkembangan bayi
menyimpan
interakti%
memompa
=D
keberhasilan
proses
pemberian =D b. =ediakan in%ormasi tentang
&ara
mengumpulkan
dan
menyimpan =D &. !arkan orang
tua
mempersiapkan, menyimpan, menghangatkan
dan
kemungkinan tambahan susu %ormula d. $emontrasikan berbagai !enis pompa payudara,
tentang
biaya, kee%ekti%an dan ketersediaan 2.
etidake%ekti%an
pola >FC# 9ital sign status
napas berhungan dengan imaturitas neurologis
riteria hasil# a. idak ada sianosis
alat
tersebut >DC# F+ygen herapy a. Pertahankan !alan napas yang paten b. tur peralatan
dan dyspneu b.
!alan
napas yang paten &. andatanda 6ital dalam
rentang
normal 3.
termoregulasi dengan
imaturitas &ontrol dan pengatur suhu tubuh dan berkurangnya lemak sub &utan didalam tubuh.
hipo6entilasi e. Pertahankan
posisi
>FC# Dmmune status emperature riteria hasil# regulation a. emperatur stabil a.
dan
kehilangan selama 4.
tandatanda
pasien >DC#
etidake%ekti%an
berhubungan
oksigenasi &.
28
panas hari
&airan dan nutrisi e. =elimuti pasien untuk men&egah
hilangnya
kehangatan tubuh pertama kehidupan /esiko in%eksi >FC# immune status >DC# in%e&tion &ontrol riteria hasil# a. Pertahankan teknik berhubungan dengan a. Bebas dari tanda isolasi de%isiensi pertahanan dan ge!ala in%eksi b. :unakan sabun tubuh (imunologi). b. 1umlah leukosit antimikroba untuk &u&i dalam batas normal tangan &. Pertahankan lingkungan selama
aseptik
pemasangan
alat d. ingkatkan nutrisi e.
intake tanda
dan
ge!ala in%eksi sistemik '.
/esiko gangguan nutrisi >FC# >utrition intake riteria hasil#
dan lokal a. Fbser6asi intake dan
kurang dari kebutuhan berhubungan
a. /e%lek
dengan
ketidakmampuan tubuh dalam men&erna nutrisi
b. &. d. e.
hisap
dan
menelan baik
output. b. Fbser6asi re%lek hisap dan menelan. &. Beri minum program d. Pasang
meningkat "' grhr %. urgor elastis.
sesuai
>:
bila
re%lek menghisap dan menelan tidak ada. e.
terhadap
nutrisi parenteral. a!i kesiapan untuk pemberian
enteral g. a!i kesiapan
nutrisi ibu
untuk menyusu. h. imbang BB setiap hari. *. I"&le"entasi Dmplemestasi keperaatan adalah melaksanakan strategi dan
kegiatan sesuai dengan ren&ana keperaatan. $alam melaksanakan implementasi seorang peraat harus mempunyai kemampuan kogniti%. Proses
implementasi
men&akup
pengka!ian
ulang
kondisi
klien.
K6aluasi merupakan tahap akhir proses keperaatan yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan suatu asuhan keperaatan yang telah dibuat. K6aluasi ini berguna untuk menilai setiap langkah dalam peren&anaan dan mengukur kema!uan bayi dalam men&apai tu!uan akhir.
DA!TAR PUSTAKA
Bobak, dkk. 2004. Buku !ar eperaatan >$ >DC >FC. 1akarta# elson. 2000. Dlmu esehatan nak Kd "'. 1akarta# K:C >ori%;, K./ L =&horge, 1. F. 2008. t a :lan&e Fbstetri dan :inekologi Kd 2. 1akarta# Krlangga Jikn!osastro, . 2002. Dlmu ebidanan. 1akarta# Mayasan Bina Pustaka =arono Prairohard!o