BAB I TINJAUAN TEORI
A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR POST POST PARTUM PARTUM 1. Penger Pengertia tian n Nifa Nifas s -
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi alat genital baru pulih kembali sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Sarwono. 2002 : 234)
-
Masa Masa nifa nifas s (pue (puerp rper eriu ium) m) dimu dimula laii sete setela lah h plas plasen enta ta lahi lahirr dan dan berakh berakhir ir ketika ketika alat-a alat-alat lat kandun kandungan gan kembal kembalii sepert sepertii keadaa keadaan n sebe sebelu lum m hami hamil. l. Masa Masa nifa nifas s berl berlan angs gsun ung g sela selama ma kira kira-ki -kira ra 6 minggu (Abdul Bari Saifuddin. 2002 : 122) 122)
-
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulihnya kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan seperti pra hamil. Lama masa nifas 6 – 8 minggu. (Rustam Mochtar. 1998 : 115)
-
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus sele selesa saii dan bera berakh khir ir sete setela lah h kir kira-ki a-kirra 6 ming minggu gu.. ( Kapi Kapita ta Selekta,2000)
2. Pembag Pembagian ian Masa Masa Nifa Nifas s 1. Nifas Nifas dibag dibagii dalam dalam 3 peri periode ode : a.
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. b.
Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh
alat-alat genetika yang lamanya 6 – 8 minggu. c.
Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan
untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk seha sehatt semp sempur urna na bisa bisa berm bermin ingu gu – ming minggu gu,, bula bulana nan, n, atau atau tahunan.
2. Pada masa masa ini terjadi terjadi perubaha perubahan n – perubahan perubahan fisiolog fisiologii yaitu : 1.
Perubahan fisik
2.
Invo nvolus lusi ute uterrus dan peng pengel elua uarran loch lochea ea
3.
Laktasi/ pe pengeluaran A AS SI
4.
Perubahan system tubuh lainnya
5.
Perubahan psikis
3. Tujuan Asuhan Masa Nifas
1 Menjaga Menjaga kesehata kesehatan n ibu dan bayiny bayinya, a, baik baik fisik fisik maupun maupun psilologi psilologis. s. 2 Melaksanakan
skrining
yang
komprehensif,
mend endekteksi
masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. 3 Memberika Memberikan n pendidika pendidikan n kesehat kesehatan an tentan tentang g perawa perawatan tan keseha kesehatan tan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat. 4 Member Memberika ikan n pelaya pelayanan nan kelu keluarg arga a berenc berencana ana.. 5
Asuhan Asu han pada pada masa masa nifas nifas diperl diperluka ukan n dalam dalam period periode e ini karena karena merupa merupakan kan masa masa kritis kritis baik baik ibu maupun maupun bayiny bayinya a diperk diperkira irakan kan bahw bahwa a 60 60% % kema kemati tian an ibu ibu akib akibat at keham kehamil ilan an terj terjad adii sete setela lah h pers persal alin inan an,, 50 50% % kema kemati tian an masa masa nifa nifas s terj terjad adii dala dalam m 24 jam jam pertama. Masa neonatus merupakan masa kritis dari kehidupan bayi bayi,,
2/3 2/3
kemat ematia ian n bayi ayi
terja erjad di
dalam alam 4
mingg inggu u
setel etelah ah
persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari hari setela setelah h lahir. lahir. Dengan Dengan pemant pemantaua auan n meleka melekatt dan asuhan asuhan pada pada ibu ibu dan dan bayi bayi masa asa nifa nifas s dapa dapatt mence encega gah h bebe bebera rapa pa kematian ini. 4. Involu Involusi si Alat-a Alat-alat lat kandun kandungan gan 1. Uterus Seca Secara ra bera berang ngsu surr – angs angsur ur menj menjad adii keci kecill sehi sehing ngga ga akhi akhirn rnya ya kembali seperti sebelum hamil. Involusi Bayi lahir
Tinggi Fu Fundus Ut Uterus Setinggi pusat
Berat Uterus 1000 gram
Uri lahir
2 jari bawah pusat
750 gram
1 minggu
Pertengahan
pusat 500 gram
2 minggu
simfisis
6 minggu
Tidak
8 minggu
350 gram teraba
diatas 50 gram
simfisis
30 gram
Bertambah kecil Sebesar normal 2. Beka Bekas s Impl Implan anta tasi si Bekas Bekas involu involusi si uteri uteri pada pada bekas bekas implan implantas tasii plasen plasenta ta terdap terdapat at gambaran sebagai berikut: a. Bekas Bekas implantasi implantasi plasenta plasenta segera segera setelah setelah plasenta plasenta lahir lahir seluas 12 x 15 cm, permukaan kasar, dimana pembuluh dara besar bermuara. b. Pada ada
pembu embulu luh h
darah arah
terja erjadi di
pem pembentu entuk kan
trombo ombose se,,
disamp dis amping ing pembul pembuluh uh darah darah tertut tertutup up karena karena kontr kontraks aksii otot otot rahim. c. Bekas Bekas luka implant implantasi asi dengan dengan cepat cepat mengecil mengecil pada pada minggu minggu ke 2 sebesar 6 – 8 cm, dan akhir puerperium sebesar 2 cm. d. Lapi Lapisa san n
endo endome metr triu ium m
dile dilepa pask skan an dala dalam m bent bentuk uk jari jaring ngan an
nekrosis bersama dengan lochen. e. Kesembuhan
sempurna
pada
saat
akhir
dari
masa
puerperium. 3. Luka – luka luka ada jalan lahir lahir bila bila tidak disertai disertai infeksi infeksi akan akan sembuh sembuh dalam 6 – 7 hari. 4. Lochea Adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas. Lochea dibagi beberapa jenis. a. Loch Lochea ea rubra: bra: ber berisi isi darah arah segar egar dan sisaisa-si sisa sa selap elapu ut ketu ketuba ban, n,
selsel-se sell
desi desidu dua, a,
verr verrik iks s
kase kaseas asa, a,
lanu lanuga ga
dan dan
mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan. b. Lochea Lochea sanguino sanguinolen lenta: ta: berwar berwarna na merah merah kuning kuning berisi berisi darah darah dan lender hari ke 3-7 pasca persalinan. c. Loch Lochea ea sero serosa sa:: berw berwar arna na mera merah h kuni kuning ng beri berisi si dara darah h dan dan lendir, hari ke
3-7 pasca persalinan.
d. Loch Lochea ea alba alba : cair cairan an puti putih h keku kekuni ning ngan an dan dan beri berisi si sela selapu putt lend lendir ir,, leuc leucoc ocyt yten en dan dan kum kuman peny penyak akit it yang yang tela telah h mati mati,, setelah 12 minggu. e. Lochea Lochea purulenta purulenta : terjadi terjadi infeksi, infeksi, keluar keluar cairan sepert sepertii nanah berbau busuk. f. Lochio Lochiosta stasis sis:: lochea lochea tidak tidak lanca lancarr keluarn keluarnya. ya. 5. Serviks Sete Setela lah h pers persal alin inan an,, bent bentuk uk serv servik iks s agak agak meng mengga gang nggu gu seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahi lahirr tang tangan an masi masih h bisa bisa masuk asuk rong rongga ga rahi rahim, m, sete setela lah h 2 jam jam dapat dilalui oleh 2 – 3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari. 6. Liga Ligame men n – lig ligam amen en Ligamen, fasia, dan diafragma peluis yang meregang pada waktu persalinan persalinan,, setelah setelah bayi lahir, lahir, secara secara berangsur berangsur-angs -angsur ur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke
belak elakan ang g
dan
menja enjad di
retr etrofle ofleks ksii
karen arena a
liga ligam mentu entum m
rotundum menjadi kendor. 5. Kebutuhan Kebutuhan Dasar Dasar pada Ibu Ibu Nifas Nifas 1. Nutr Nutris isii dan dan cair cairan an a. Mengkonsu Mengkonsumsi msi tambah tambahan an kalori kalori 500 500 mg / hari b. Makan Makan dengan dengan diet diet berimban berimbang g mudah mudah dicerna dicerna c. Minum 3 liter per hari
d. Fe selam selama a 40 hari hari pasca pasca sali salin n e. Minum kapsul kapsul vitami vitamin n A (200.000) (200.000) 2. Ambula bulasi si a. Menggerakk Menggerakkan an kaki miring miring ke kanan/m kanan/miring iring ke kiri kiri duduk. duduk. b. Turun Turun dari tempat tempat tidur tidur secepatnya secepatnya sesuai sesuai kondisi kondisi ibu. ibu. 3. Elimin Eliminasi asi dan dan BAK BAK / BA BAB B a. Buang Buang air kecil kecil secepatnya secepatnya dapat dapat dilakuk dilakukan an sendiri. sendiri. b. BAB harus harus ada ada dalam dalam 3 hari postpa postpartum rtum.. 4. Kebers Kebersiha ihan n diri/pa diri/parin rineum eum
a. Anjurkan Anjurkan kebersihan kebersihan seluruh seluruh tubuh b. Anjurkan Anjurkan cara members membersihkan ihkan vulva c. Ganti Ganti pemb pembalu alutt 2 kali kali sehari sehari d. Cuci tangan tangan sesudah sesudah dan dan sebelum sebelum cebok e. Bila Bila ada ada luka luka lase lasera rasi si/e /epi pis. s. Sara Sarank nkan an pada pada ibu ibu untu untuk k tida tidak k menyentuh luka. 5. Ist Istirah irahat at a.
Anjurkan
untuk
istirahat
cukup
untuk
mencegah
kelelahan berlebihan. b.
Kem Kembali bali mel melak akuk ukan an keg kegia iata tan n rum rumah ah tan tangg gga, a, tid tidur ur sia siang ng
atau beristirahat pada saat bayi tidur. c.
Bila ila kur kuran ang g ist istir irah ahat at dapat apat menye enyeb babka abkan n: a. Mengurangi Mengurangi jumlah jumlah ASI ASI yang yang diprodu diproduksi ksi b. Memperlam Memperlambat bat proses proses involusi involusi c. Depr epresi.
6. Seksual a.
Secar ecara a fisi fisik k dap dapat mel melak aku ukan kan sen senggam ggama a beg begitu itu dar darah
merah erah berhe erhent ntii dan ibu ibu dapat apat memasu sukk kkan an ½ jar jarinya inya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. b.
Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda
hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. 7. Latiha Latihan/ n/sen senam am nifas nifas a.
Memb embant antu mem mempe perrlanc lancar ar pered eredar aran an dar darah ibu ibu
b.
Meng Mengua uatk tkan an otot otot-o -oto tott rah rahim im dan dan oto otott das dasar ar pang panggu gull
c.
Menguatkan otot organ seksual
d.
Menguatkan otot perut
e.
Menggurangi be bengkak pa pada ka kaki
f.
Mencegah
inkontinensia
urine
dan
retensio
urine
(mudah ngompol dan sulit kencing) g.
Mencegah varises
h.
Menc Menceg egah ah pro prola lap p uter uterii (kan (kandu dung ngan an mel melor orot ot ata atau u tur turun un))
8. Laktasi
ASII meng AS mengan andu dung ng semu semua a bahj bahjan an yang yang dipe diperl rluk ukan an bayi bayi,, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih, dan siap untuk diminum. Bila bayi mulai disusui, isapan isapan pada pada puttin putting g su susu su merup merupaka akan n rangs rangsang angan an ps psiki ikis s yang yang secara reflek mengakibatkan oksitosia dikeluarkan oleh hipofise. Sebagai efek positif adalah involusi uteri akan lebih sempurna. (Sinopsis Jilid I.1998.116)
6. Program Program dan dan Kebijaka Kebijakan n Teknis Teknis 1. 6 – 8 jam jam sete setelah lah persal persalina inan n Tujuan
:
-
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri -
Mendek Mendektes tesii d dan an mera merawat wat penyeb penyebab ab lain perdar perdaraha ahan n: rujuk bila perdarahan berlanjut.
-
Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
-
Pemberian AS ASI aw awal.
-
Melaku Melakukan kan hubung hubungan an anta antara ra ibu dan bayi bayi baru baru lahir lahir
-
Menj Menjag aga a bayi ayi tetap etap sehat ehat deng engan car cara mence enceg gah hipotermia
-
Jika Jika petug petugas as eseh esehat atan an meno menolo long ng persa persali lina nan, n, ia harus harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
2. 6 hari hari setela setelah h persal persalina inan n Tujuan
:
-
Memastikan involusi uterus berjalan normal :
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau. -
Meni Menila laii adan adanya ya tand tandaa-ttand anda dem demam, am, infe infeks ksii atau tau perdarahan abnormal.
-
Memastikan
ibu
mend endapatkan
cairan, dan istirahat.
cukup
makan kanan, an,
-
Mem Memasti astika kan n ibu ibu menyu enyusu suhi hi denga dengan n baik baik dan tidak tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
-
Memb Member erik ikan an kons konsel elin ing g pada pada ibu menge engena naii asuh asuhan an pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
3. 2 minggu minggu sete setelah lah pers persali alinan nan Tujuannya :
Sama seperti diatas ( 6 hari setelah persalinan )
4. 6 minggu minggu sete setelah lah pers persali alinan nan Tujuan
:
-
Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit
yang ia atau bayi alami. -
Memb Member erik ikan an kon konse seli ling ng untu untuk k KB seca secara ra din dini. i.
(Pelayanan Kesehatan Kesehatan Maternal & Neonatal.2002.hal Neonatal.2002.hal : 123) 123)
B. KONSEP KONSEP DASAR DASAR LETAK SUNGSANG SUNGSANG 1. Defi Defini nisi si
-
Letak sungsang dimana janin yang memanjang (membujur)
dalam rahim kepala di fundus (Mochtar, 1998, 1998 : 350)
-
Letak
sungsang
pada ada
persalina inan
justru
kepala
yang
merupakan bagian terbesar bayi akan lahir terakhir (Manuaba, 1998 : 360) -
Leta Letak k su sung ngsa sang ng adal adalah ah leta letak k mema memanj njan ang g deng dengan an boko bokong ng
sebagai bagian yang terendah (presentasi bokong). Keja Kejadi dian ann nya ± 3 %, pada ada keh kehamil amilan an setel etelah ah 37 mingg inggu u, didapatkan 5-7% letak sungsang, pada kehamian trimester ke-2 (21-24 minggu) 33%, pada awal trimester ke-3 (29-32 minggu) 14%.
2. Et Etio iolo logi gi Letak sungsang dapat terjadi akibat dari : a. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada,
misalnya misalnya pada panggul panggul sempit, sempit, hidrosefa hidrosefalus, lus, plasenta plasenta previa, previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain.
b. Janin mudah mudah bergerak,s bergerak,sepert epertii pada hidramnion hidramnion,, multipara, multipara, janin kecil (prematur). c. Gemeli Gemeli (keham (kehamila ilan n gand ganda) a) d. Kelainan Kelainan uterus, uterus, seperti uterus uterus arkuatus arkuatus ; bikornis, bikornis, mioma mioma uteri. e. Janin Janin s suda udah h lama lama mati. mati. f. seba sebab by yan ang g tida tidak k dik diket etah ahui ui g. Kehami Kehamilan lan prema prematur tur h. Hidram Hidramnio nion n , Oligohid Oligohidram ramnio nion n i. Tumo Tumorr pang panggu gull ( kist kista a ovar ovariu ium m) j. Plasentasi Previa k. Gran Grande demu mult ltip ipar ara a l. Panggul sem sempit m. Lilitan tali pusat , tali pusat pendek
n. Hidros Hidrosepa epalus lus,, anense anensepal palus us 3. Manife Manifesta stasi si Klini Klinis s a. Perger Pergeraka akan n anak anak terasa terasa oleh ibu dibagi dibagian an perut bawah bawah dibawa dibawah h pusat pusat dan ibu sering sering merasa merasa benda benda keras keras (kepal (kepala) a) mendes mendesak ak tulang iga. b. Pada Pada palpas palpasii teraba teraba bagian bagian keras, keras, bundar bundar dan melen melentin ting g pada pada fundus uteri. c. Pu Pung nggu gung ng anak anak dapa dapatt tera teraba ba pada pada sala salatt satu satu sisi sisi peru perutt dan dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak. d. Bu Buny nyii jant jantun ung g jani janin n terd terden enga garr pada pada pung punggu gung ng anak anak seti seting nggi gi pusat.
4. Jenis dan Klasifikasi
Jenis a. Letak bokong murni : prensentasi bokong murni (Frank Breech).
Bokong Bokong saja saja yang yang menjad menjadii bagian bagian terdep terdepan an sedang sedangkan kan kedua kedua tungkai lurus keatas.
b. Letak Letak bokong bokong kaki (prese (presenta ntasi si bokong bokong kaki) disampin disamping g bokong bokong tera teraba ba kaki kaki (Comp Comple lete te Bree Breech ch). ). Dise Disebu butt leta letak k boko bokong ng kaki kaki sempurna atau tidak sempurna kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja. c. Letak lutut (presentasi lutut) d. Letak kaki (presentasi kaki)
Tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut tidak sempurna. Dari letak-letak ini letak boko bokong ng murn murnii
pali paling ng seri sering ng diju dijump mpai ai..
Pung Pu nggu gung ng
bias biasan anya ya
terdapat di kiri depan. Frekuensi letak sungsang lebih tinggi pada kehami kehamilan lan muda muda diband dibanding ingkan kan dengan dengan keham kehamilan ilan aterm aterm dan lebi lebih h
banya anyak k
pad pada
multi ultig gravid avida a
darip aripad ada a
prim rimigr igravid avida a
(Sulaeman, 1984). Letak sungsang merupakan keadaan dimana bokong janin atau kaki kaki bera berada da di bagi bagian an bawa bawah h kavu kavum m uter uterii (ron (rongg gga a rahi rahim m) (haryoga, 2008).
Klasifikasi a. Leta Letak k boko bokong ng (Fra (Frank nk Breec Breech) h) : Leta Letak k boko bokong ng deng dengan an kedu kedua a tungkai terangkat keatas (75%). b. Letak Letak su sungs ngsang ang sempurna sempurna (Comple (Complete te Breech Breech): ): Letak Letak bokong bokong dimana dimana kedua kedua kaki kaki ada ada dis disamp amping ing bokong bokong (letak (letak bokong bokong kaki kaki sempurna/lipat kejang) c. Letak Letak Sungsang Sungsang tidak tidak sempur sempurna na (incomp (incomplet lete e Breec Breech) h) : Letak Letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari : -
Kedua kaki
: Letak kaki sempurna
-
Satu kaki
: Letak kaki tidak sempurna
-
Kedua lutut
: Letak lutut sempurna
-
Satu lutut
: Letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi : -
Left Left sacr sacrum um ante anteri rior or
(sak (sakru rum m kiri kiri depa depan) n)
-
Righ Rightt sacr sacrum um ante anteri rio o
(sak (sakru rum m kana kanan n depa depan) n)
-
Left Left sac sacru rum m post poster erio iorr
(sak (sakru rum m kiri kiri bela belaka kang ng))
-
Right Right sacrum posterior posterior (sakrum (sakrum kanan kanan belakang) belakang)
5. Pemeri Pemeriksa ksaan an Penun Penunjan jang g a. Pemeriks Pemeriksaan aan foto foto rontgen rontgen : bayangan bayangan kepala kepala di di fundus fundus b. X-ray:
-
Dapat
membedakan
dengan
presentasi
kepala
dan
pemeriksaan ini penting untuk menentukan jenis presentasi sung su ngsa sang ng dan dan jum jumlah lah keha kehami mila lan n sert serta a adan adanya ya kela kelain inan an kongenital lain
-
Pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya presentasi sungsang dengan jenis Frank Breech.
c. Ultrasonografi:
Pemeri eriksaan
USG
yang
dilakukan
oleh
operator berpengalaman dapat menentukan :
-
Presentasi janin
-
Sikap
-
Ukuran
- Jumlah kehamilan -
Lokasi plasenta
amnion - Jumlah cairan amnion
-
Malformasi jaringan lunak atau tulang janin
6. Penata Penatalak laksan sanaan aan Sewaktu Hamil Yang terpenting ialah usaha usaha untuk memperbaiki memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi dengan versi luar. Tehnik : a. Seba Sebaga gaii pers persia iapa pan n: 1) Kandung Kandung kencing kencing harus dikosongk dikosongkan an 2) Pasien Pasien ditidurka ditidurkan n terlen terlentang tang 3) Bunyi Bunyi jantung jantung anak anak diperiksa diperiksa dahulu dahulu 4) Kaki dibengko dibengkokan kan pada lutu lutu dan pangkal pangkal paha supaya supaya dinding dinding perut kendor.
b. Mobilisasi Mobilisasi : bokong bokong dibebaskan dibebaskan dahulu dahulu c. Sentralisasi
:
kepala
dan
bokong
anak
dipegang
dan
dide dideka katk tkan an satu satusa sama ma lain lain,, sehi sehing ngga ga bada badan n anak anak memb membul ulat at dengan demikian anak mudah diputar. d. Versi Versi : anak anak diputa diputarr sehing sehingga ga kepala kepala anak terdapa terdapatt dibawa dibawah. h. Arah Arah pemu pemuta tara ran n hend hendak akny nya a kear kearah ah yang yang lebih lebih muda mudah h yang yang paling sedikit tekanannya. Kalau ada pilihan putar kearah perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi berhasil bunyi jantung anak diperiksa lagi dan kalau tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula. e. Sete Setela lah h berh berhas asil il pasa pasang ng guri gurita ta,, obse observ rvas asai ai tens tensi, i, DJJ, DJJ, sert serta a keluhan.
Sewaktu Persalinan a. Cara Cara berb berbar arin ing g:
-
Litotomi sewaktu inpartu
- Trendelenburg b. Mela Melahi hirk rkan an boko bokong ng :
-
Mengawasi sampai lahir spontan
-
Mengait dengan jari
-
Mengaik dengan pengait bokong
-
Mengait dengan tali sebesar kelingking.
c. Ekst Ekstra raks ksii kak kakii Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara vaginal atau abdominal (seksio (seksio sesarea) sesarea)
C. KONSEP KONSEP DASAR DASAR SECTIO SECTIO CAESARE CAESAREA A 1. Definisi
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan memb membuk uka a dind dindin ing g peru perutt dan dan dind dindin ing g uter uterus us.. (Sar (Sarwo wono no , 20 2005 05). ). Sect Sectio io caes caesar area ea adal adalah ah su suat atu u car cara
melah elahir irka kan n jani janin n
deng dengan an
membuat sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina. Atau disebut juga histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim. (Mochtar, 1998).
2. Et Etio iolo logi gi Indikasi SC : Indi Indika kasi si klas klasik ik yang yang dapa dapatt dike dikemu muka kaka kan n seba sebaga gaii dasa dasarr sect sectio ion n caesarea adalah : a. Prolog Prolog labour labour sampai sampai neglect neglected ed labour labour b. Ruptur Ruptura a uteri uteri immine imminen n c. Feta Fetall dis distr tres ess s d. Janin Janin besar besar mele melebih bihii 4000 4000 gr e. Perdar Perdaraha ahan n antep antepart artum um (Manuaba, I.B, 2001)
Sedang Sedangkan kan indika indikasi si yang yang menam menambah bah tinggi tingginya nya angka angka persal persalina inan n dengan sectio adalah : a. Malp Malper erse sent ntas asii jani janin n 1) Letak lintang : Bila terjadi kesempitan kesempitan panggul, maka sectio sectio
caesarea adalah jalan /cara yang terbaik dalam melahirkan janin dengan segala letak lintang yang janinnya hidup dan besarn besarnya ya biasa. biasa. Semua Semua primig primigrav ravida ida dengan dengan letak letak lintan lintang g harus harus ditolo ditolong ng dengan dengan sectio sectio caesar caesarea ea walaup walaupun un tidak tidak ada perkir perkiraan aan panggu panggull sempit sempit.. Multip Multipara ara dengan dengan letak letak lintan lintang g dapat lebih dulu ditolong dengan cara lain. 2) Letak belakang : Sectio caesarea caesarea disarankan disarankan atau dianjurkan dianjurkan
pada letak belakang bila panggul sempit, primigravida, janin besar dan berharga.
b. Plasenta Plasenta previa previa sentralis sentralis dan lateral lateralis is c. Presentas Presentasii lengkap lengkap bila bila reposi reposisi si tidak tidak berhasi berhasill d. Gemeli Gemeli menurut menurut Eastman, Eastman, sectio sectio cesarea dianjur dianjurkan kan bila janin janin pertama letak lintang atau presentasi bahu, bila terjadi interior (looking of the twins), distosia karena tumor, gawat janin dan sebagainya. e. Part Partus us lam lama f. Part artus tida tidak k maj maju u g. Pre-ek Pre-eklam lamsia sia dan dan hiperte hipertensi nsi h. Dist Distos osia ia ser servi viks ks
3. Tuju Tujua an Tujuan
melakukan
sectio
caesarea
(SC)
adalah
untuk
memp mempers ersing ingkat kat lamany lamanya a perdar perdaraha ahan n dan mence mencegah gah terjad terjadiny inya a robe robeka kan n
serv servik iks s
dan dan
segm segmen en bawa bawah h
rahi rahim. m. Sect Sectio io caes caesar area ea
dilakukan pada plasenta previa totalis dan plasenta previa lainnya jika perdarahan hebat. Selain dapat mengurangi mengurangi kematian bayi pada pada plasenta previa, sectio caesarea juga dilakukan untuk kepentingan ibu, ibu, sehi sehing ngga ga sect sectio io caes caesar area ea dila dilaku kuka kan n pada pada plac placen enta ta prev previa ia walaupun anak sudah mati.
4. Klas Klasif ifik ikas asii a. Abdom Abdomen en (SC (SC Abdom Abdomina inalis lis)) 1)
Sectio Caesarea Transperitonealis
-
Sect Sectio io caes caesar area ea klas klasik ik atau atau corp corpor oral al : deng dengan an insi insisi si
memanjang pada corpus uteri.
-
Sectio caesarea profunda : dengan insisi pada segmen
bawah uterus. 2)
Sectio caesarea ekstraperitonealis
Meru Merupa paka kan n sect sectio io caesa caesare rea a tanp tanpa a memb membuk uka a peri perito tone neum um pari pariet etal alis is dan dan deng dengan an dem demikia ikian n tida tidak k memb membuk uka a kavu kavum m abdominalis. b. Vagina Vagina (secti (sectio o caesare caesarea a vaginal vaginalis) is)
Menu Menuru rutt
arah arah saya sayattan pada pada rahi rahim, m, sect sectio io caes caesar aria ia dapa dapatt
dilakukan apabila : 1)
Sayat ayatan an meman emanja jang ng (lo (longit ngitu udina dinal) l)
2)
Sayatan me melintang (t (tranversal)
3)
Sayatan huruf T (T Insisian)
c. Sectio Sectio Caesa Caesarea rea Klasi Klasik k (korpor (korporal) al) Dilakukan Dilakukan dengan dengan membuat membuat sayatan sayatan memanjan memanjang g pada korpus korpus uteri kira-kira 10cm. Kelebihan :
-
Mengeluarkan janin lebih memanjang Tidak menyebabkan komplikasi komplikasi kandung kemih kemih tertarik Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal
Kekurangan :
-
Infeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena
tidak ada reperitonial yang baik.
-
Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi rupture
uteri spontan.
-
Ruptura uteri karena luka bekas SC klasik lebih sering
terjadi dibandingkan dengan luka SC profunda. Ruptur uteri karena luka bekas SC klasik sudah dapat terjadi pada akhir kehamilan, sedangkan pada luka bekas SC profunda biasanya baru terjadi dalam persalinan. Untuk Untuk mengu menguran rangi gi kemung kemungkin kinan an ruptu ruptura ra uteri, uteri, dianju dianjurka rkan n supaya supaya ibu yang yang telah telah mengal mengalami ami SC jangan jangan terlal terlalu u lekas lekas hamil hamil lagi. lagi. Sekura Sekurang ng -kuran -kurangny gnya a dapat dapat istira istirahat hat selam selama a 2 tahun. tahun. Rasion Rasionaln alnya ya adalah adalah membe memberik rikan an kesemp kesempata atan n luka luka sembuh dengan baik. Untuk tujuan ini maka dipasang akor sebelum menutup luka rahim. d. Sectio Caesarea Caesarea (Ismika (Ismika Profunda) Profunda) Dilaku Dilakukan kan dengan dengan membua membuatt sayata sayatan n melin melintan tang g konkaf konkaf pada pada segmen bawah rahim kira-kira 10cm Kelebihan :
-
Penjahitan luka lebih mudah
Penutupan luka dengan reperitonialisasi yang baik
-
Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk
-
menahan isi uterus ke rongga perineum
-
Perdarahan kurang
-
Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptur
uteri spontan lebih kecil Kekurangan : Luka uka dap dapat meleb elebar ar ke kir kiri, ke kanan anan dan bawah awah
-
sehingga sehingga dapat menyebabk menyebabkan an arteri arteri uteri uteri putus putus yang akan menyebabkan perdarahan yang banyak. Kelu Keluha han n utam utama a pada pada kand kandun ung g kemi kemih h post post oper operat atif if
-
tinggi.
5. Komp Komplik likas asii a. Infe Infeks ksii Puerpe Puerpera rali lis s Komp Kompli lika kasi si ini ini bers bersif ifat at ring ringan an,, sep seperti erti kena kenaik ikan an su suhu hu sela selam ma bebera beberapa pa hari hari dalam dalam masa masa nifas nifas atau atau dapat dapat juga juga bersif bersifat at berat, berat, misalnya peritonitis, sepsis dan lain-lain. Infeksi post operasi terjadi apabil apabila a sebelu sebelum m pembed pembedaha ahan n sudah sudah ada gejala gejala - gejala gejala infeks infeksii intrapartum atau ada faktor - faktor yang merupakan predisposisi terhad terhadap ap kelain kelainan an itu (part (partus us lama lama khusus khususnya nya setela setelah h ketuba ketuban n peca pecah, h,
tind tindak akan an
dipe diperk rkec ecil il
deng dengan an
vagi vagina nall
sebe sebelu lumn mnya ya). ).
pemb pember eria ian n
Baha Bahaya ya
anti antibi biot otik ika, a,
teta tetapi pi
infe infeks ksii
dapa dapatt
tida tidak k
dapa dapatt
dihila dihilangk ngkan an sama sama sekali sekali,, teruta terutama ma SC klasik klasik dalam dalam hal ini lebih lebih berbahaya daripada SC transperitonealis profunda. b. Perd Perdar arah ahan an Perd Perdar arah ahan an bany banyak ak bisa bisa timb timbul ul pada pada wakt waktu u pemb pembed edah ahan an jika jika cabang arteria uterina ikut terbuka atau karena atonia uteri c. Komplikasi Komplikasi - kompli komplikasi kasi lain seperti seperti : a)
Luka kandung kemih
b)
Embolisme paru – paru
d. Suatu Suatu komplika komplikasi si yang yang baru baru kemudi kemudian an tampak tampak ialah ialah kurang kurang kuatny kuatnya a perut perut pada pada dindin dinding g uterus uterus,, sehing sehingga ga pada pada kehami kehamilan lan
berikutnya bisa terjadi ruptura uteri. Kemungkinan hal ini lebih banyak ditemukan sesudah sectio caesarea klasik.
6. Pato Patofi fisi siol olog ogii Adanya beberapa kelainan / hambatan pada proses persalinan yang meny menyeb ebab abka kan n bayi bayi tida tidak k dapa dapatt lahi lahirr seca secara ra norm normal al / sp spon onta tan, n, misalnya misalnya plasenta plasenta previa previa sentralis sentralis dan lateralis, lateralis, panggul sempit, sempit, disproporsi cephalo pelvic, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, pre-eklamsia, distosia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectio Caesarea (SC). Dalam proses operasinya operasinya dilakukan dilakukan tindakan tindakan anestesi anestesi yang akan meny menyeb ebab abka kan n
pasi pasien en
menga engala lami mi
imob imobil ilis isas asii
sehi sehing ngga ga
akan akan
menimbul menimbulkan kan masalah masalah intoleran intoleransi si aktivitas. aktivitas. Adanya Adanya kelumpuhan kelumpuhan sement sementara ara dan kelem kelemaha ahan n fisik fisik akan akan menyeb menyebabk abkan an pasien pasien tidak tidak mampu melakukan aktivitas perawatan diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah defisit perawatan diri. Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan, dan perawatan post operasi akan menimbulkan masalah ansietas pada pada pasi pasien en.. Sela Selain in itu, itu, dala dalam m pros proses es pemb pembed edah ahan an juga juga akan akan dilak ilaku ukan kan
tinda indaka kan n
insi insisi si
pad pada
din dinding ding
abdo abdom men
seh sehing ingga
menyebabkan terputusnya inkontinuitas jaringan, pembuluh darah, dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini akan merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa rasa nyer nyerii (nye (nyeri ri akut akut). ). Sete Setela lah h pros proses es pemb pembed edah ahan an bera berakh khir ir,, daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post op, yang bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan masalah risiko infeksi.
Pemeriksaaan Penunjang
7.
a. Hemoglobi Hemoglobin n atau hematokri hematokritt (HB/Ht) (HB/Ht) untuk mengkaji mengkaji perubaha perubahan n dari kadar pra operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada pembedahan. b. Leukosit Leukosit (WBC) (WBC) mengiden mengidentifika tifikasi si adanya adanya infeksi infeksi c. Tes golongan golongan darah, darah, lama lama perdaraha perdarahan, n, waktu waktu pembekuan pembekuan darah darah d. Urinal Urinalisi isis s / kultu kulturr urine urine e. Pemeri Pemeriksa ksaan an elektr elektroli olitt
Pentalaksanaan
8.
a. Pemb Pember eria ian n cai caira ran n Karena 24 jam pertama penderita puasa pasca operasi, maka pem pemberia erian n
cair cairan an
perin erinta tave ven na
haru arus
cuku cukup p
banya anyak k
dan dan
mengandun mengandung g elektrolit elektrolit agar tidak terjadi hipoterm hipotermi, i, dehidrasi, dehidrasi, atau atau kompli komplikas kasii pada pada organ organ tubuh tubuh lainny lainnya. a. Cairan Cairan yang yang biasa biasa dibe diberi rika kan n bias biasan anya ya DS 10 10%, %, gara garam m fisi fisiol olog ogii dan dan RL seca secara ra bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. Bila kadar Hb rendah diberikan transfusi darah sesuai kebutuhan. b. Diet Pemberian cairan perinfus biasanya dihentikan setelah penderita flatus lalu dimulailah pemberian minuman dan makanan peroral. Pemberian minuman dengan jumlah yang sedikit sudah boleh dilakukan pada 6 - 10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh. c. Mob Mobilis ilisas asii Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi : a)
Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6 - 10 jam setelah operasi. b)
Latihan Latihan pernafasa pernafasan n dapat dilakukan penderita penderita sambil sambil
tidur telentang sedini mungkin setelah sadar. c)
Hari kedua post opera erasi, penderita dapat didudukkan
sela selama ma 5 menit enit dan dan dim diminta inta untu untuk k bern bernaf afas as dala dalam m lalu lalu menghembuskannya.
Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah menjadi
d)
posisi setengah duduk (semifowler). Sela Selanj njut utny nya a
e)
sela selama ma
bert bertur urut ut-tu -turu rut, t,
pasi pasien en dian dianju jurk rkan an bela belaja jarr
dudu duduk k
hari hari
demi demi hari hari,,
sela selama ma seha sehari ri,,
bela belaja jarr
berjalan, dan kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke 5 pasca operasi.
d. Kate Katete teri risa sasi si Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak ena enak
pada ada
pend enderit erita, a,
mengh enghal alan angi gi
inv involu olusi
uter uteru us
dan
menyebabkan perdarahan. Kateter biasanya terpasang 24 - 48 jam / lebih lama lagi tergantung jenis operasi dan keadaan penderita. e. Pemberian obat-obatan
Antib An tibiot iotik ik : Cara Cara pemili pemilihan han dan pember pemberian ian antibi antibioti otic c
1)
sangat berbeda-beda setiap institusi. Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran
2)
pencernaan -
Supo Suposi sito tori ria a = ket ketop opro rope pen n su sup p2 2x/ x/24 24 jam jam
-
Oral Oral = tra trama mado doll tiap tiap 6 jam jam ata atau u para parace ceta tamo moll
-
Injeks Injeksii = peni penitid tidine ine 90-7 90-75 5 mg diberi diberikan kan setiap setiap 6 jam bila bila
perlu 3)
Obat Obat-o -oba bata tan n lain lain:: Untu Untuk k meni mening ngka katk tkan an vita vitali lita tas s dan dan
keadaan umum penderita dapat diberikan caboransia seperti neurobian I vit. C b. Perawa Perawatan tan luka : Kondis Kondisii baluta balutan n luka luka diliha dilihatt pada pada 1 hari hari post post
operasi, bila basah dan berdarah harus dibuka dan diganti c. Pera Perawa wata tan n
ruti rutin n
:
HalHal-ha hall
yang yang haru harus s
dipe diperh rhat atik ikan an dala dalam m
pemeriksaan adalah suhu, tekanan darah, nadi,dan pernafasan. (Manuaba, 1999)
D. KONSEP KONSEP ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN 1. Peng Pengka kaji jian an
Dila Dilaku kuka kan n deng dengan an mengu engump mpul ulka kan n semu semua a data ata baik baik data data subyektif maupun obyektif data subyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah rumah sakit, nomer register. register. A. Data Data Subyek Subyektif tif 1. Biodata a. Nama Nama ibu ibu dan dan sua suami mi Nama Nama ibu dan su suami ami untuk untuk mengen mengenal, al, memang memanggil gil,, dan menghindari terjadinya kekeliruan (Cristina,2000:41 (Cristina,2000:41)) b. Umur Umur ibu menjadi faktor predisposisi dilakukannya suatu tindakan c. Suku uku Bang angsa Untu Untuk k
meng engetah etahu ui
dari ari
suku su ku mana ana
ibu ibu
beras erasal al dan
menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan. d. Agama Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terh terhad adap ap
kebi kebias asaa aan n
kese keseh hatan atan
pasi pasien en/k /kli lien en..
Deng Dengan an
dike diketa tahu huin inya ya agam agama a pasi pasien en akan akan memu memuda dahk hkan an bida bidan n melaku melakukan kan pendek pendekata atan n didala didalam m melak melaksan sanaka akan n asuhan asuhan kebidanan. (Depkes RI,2002:14) e. Pendi endid dikan ikan Untuk Untuk menge mengetah tahui ui tingka tingkatt penget pengetahu ahuan an sebaga sebagaii dasar dasar dalam memeberikan asuhan. f. Pekerjaan Untu Untuk k menge engeta tahu huii baga bagaim iman ana a tara taraff hidu hidup p dan dan sosi sosial al ekon ekonom omii klie klien n dan dan apak apakah ah peke pekerj rjaan aan ibu/ ibu/su suam amii dapa dapatt mempengaruhi kesehatan klien atau tidak. g. Peng Pengha hasi sila lan n Untuk
mengetahui
status
ekon konomi
penderita
dan
menget mengetahu ahuii pola pola kebias kebiasaan aan yang yang dapat dapat memp mempeng engaru aruhi hi kesehatan klien. h. Alamat
Untu Untuk k meng menget etah ahui ui temp tempat at ting tingga gall klie klien, n, dan dan menil enilai ai apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatan. 2. Alasan Alasan Masuk Masuk Rum Rumah ah Saki Sakitt Apa alasan ibu sehingga datang ke Rumah Sakit. 3. Alasan Alasan Masu Masuk k Recove Recoveri ri Room Room Mengetahui penyebab apa yang menimbulkan ibu masuk RR. 4. Kelu Keluha han n Utam Utama a Keluhan ibu yang dirasakan atau yang dialami pada masa nifas dengan riwa riwaya yatt ekla eklams msii dan dan hist hister erir irap aphy hy et caus causa a rupt ruptur ura a uter uteri, i, terdapat keluhan antara lain : -
Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi.
-
Ibu Ibu
meng engatak atakan an
perut erut
ibu ibu
mules ules
yang ang
dikar ikaren enak akan an
involusi. -
Ibu mengata mengatakan kan kepala kepala ibu pusing pusing yang yang diakibatk diakibatkan an dari riwayat eklamsi.
5. Riwaya Riwayatt Keseha Kesehatan tan Yang Yang Lalu Lalu Ditanyaka Ditanyakan n untuk untuk mengetahu mengetahuii riwayat riwayat penyakit penyakit darh tinggi tinggi mungkin sebelum hamil ibu sudah mempunyai tekanan darah ting tinggi gi atau atau dara darah h ting tinggi gi yang yang dise diseba babk bkan an keha kehami mila lann nnya ya.. Sebab penyakit yang telah dialami ibu bisa timbul kembali karena keadaan ibu yang lemah pada waktu nifas. 6. Riwaya Riwayatt Kesehat Kesehatan an Sekara Sekarang ng Untuk Untuk mengeta mengetahui hui apakah apakah ibu sekar sekarang ang penyakit
darah
tinggi
atau
penyakit
masih masih mender menderita ita lain
yang
dapat
mempengaruhi mempengaruhi masa nifasnya. 7. Riwaya Riwayatt Kesehat Kesehatan an Keluar Keluarga ga Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama : -
Angg An ggot ota a kelu keluar arga ga yang yang memp mempun unya yaii peny penyak akit it tert terten entu tu terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
-
Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, tekanan darah tinggi, asma.
8. Riwa Riwaya yatt Hai Haid d
Ditanyakan mengenai : a. Menarc arche
adalah
terjadi
haid
yang
pertama
kali.
Menarche terjadi pada usia pubertas, yaitu sekitar 12-16 tahun. b. Siklus Siklus haid haid pada setiap setiap wanita wanita tidak tidak sama. Siklus Siklus haid haid yang normal/ dianggap sebagia siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada wanita adalah 2532 hari c. Lama Lamany nya a haid haid,, bias biasan anya ya anta antara ra 2-5 2-5 hari hari,, ada ada yang yang11-2 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari pada wanita biasanya lama haid ini tetap d. Banyakny Banyaknya a darah yang yang keluar dan dan konsistens konsistensinya inya encer encer e. Disminore
dapat
terjadi
pada
saat
menjelang
mens menstr trua uasi si atau atau pada pada saat saat mens menstr trua uasi si,, dan dan pada pada saat saat setelah menstruasi. f. Hari
pertama
mengetahui rers ersalin alinan ann nya
usia
haid
terakhir
kehamilan
suda su dah h
sesu sesuai ai
ditanyakan
dan den dengan gan
apakah kead keadaa aan n
untuk tafsiran klie klien. n.
(Sarwono, 2007 : 103). 9. Riwa Riwaya yatt Perni Pernika kaha han n Ditanyakan tentang : Ibu menikah berpa kali, lamanya, umur pertama kali menikah a. Jika Jika lama lama meni menika kah h ≥ 4 tahu tahun n teta tetapi pi belum belum hami hamill bisa bisa menyebabkan masalah pada kahamilannya pre eklamsi. b. Lam Lama menik enikah ah ≤ 2 tahu tahun, n, su suda dah h puny punya a lebi lebih h dari dari 1 anak anak.. Baha Bahany nya a perd perdar arah ahan an sete setela lah h bayi bayi lahi lahirr kar karena ena kondisi ibu masih lemah. c. Umur Umur pertam pertama a kali kali menika menikah h < 18 tahun, tahun, pinggu pinggulny lnya a
belum belum cukup cukup pertum pertumbuh buhan an sehing sehingga ga resiko resiko pada pada waktu waktu melahirkan. d. Jika Jika hami hamill umur umur > 35 tahu tahun n baha bahany nyan anya ya bisa terja terjadi di hipertensi, pre eklamsi.
10. -
Riwayat Ke Kehamilan, Pe Persalinan, an, d da an Ni Nifas y ya ang lla alu Ditanyakan pada ibu yang pernah hamil Apakah Apakah kehami kehamilan lan yang yang dulu dulu keadaa keadaanny nnya a biasa biasa sampai sampai saat anak dilahirkan ataukah pernah mengalami kelainan.
-
Dita Ditany nyak akan an persa persali lina nan n pada pada ibu tenta tentang ng persa persali lina nan n yang pernah dialaminya. Apak Ap akah ah pers persal alin inan anny nya a lanc lancar ar,, bias biasa a atau atau tida tidak k pern pernah ah mengganggu keadaan umum ibu, apakah ibu tidak pernah mengalami kelainan.
-
Dinyat Dinyataka akan n kead keadaan aan masa masa nifas nifas yang yang dulu dulu-du -dulu lu Apakah Apakah masa masa nifas nifas yang yang lau itu dalam dalam keada keadaan an normal normal ataukah ada kelainan.
11. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang
-
Untu Untuk k menge mengeta tahu huii pera perasa saan an ibu sekar sekaran ang, g, apak apakah ah mual mual,, muntah, apakah pusing, badan lemas.
-
Untuk
mengethui
kronologis
pers ersali alinan
yang
pernah
dialami oleh ibu. 12.
Riwayat KB
Untuk menngetahui apakah ibu cocok menggunakan jenis KB yang dipilihnya sesuai dengan keadaan dan umur ibu, mulai kapan menggunakan KB dan kapan lepasnya. 13.
Pola Kebiasaan Sehari-hari
Untuk mengetahui kesenjangan atau perbedan jauh tidaknya kebi kebias asaa aan n anta antara ra diru diruma mah h dan di ruma rumah h saki sakitt sehi sehing ngga ga menimbulkan masalah : a. Nutr Nutris isii (unt (untuk uk meng menget etah ahui ui pola pola dan dan pors porsii maka makan n ibu ibu apakah menurun atau tetap). b.
Elim liminas inasii (unt (untu uk menge engeta tah hui outpu utputt ibu, ibu, seber eberap apa a
yang keluar apakah seimbang dengan yang masuk). c.
Akti Aktifi fita tas s (untu (untuk k menge mengeta tahu huii apa saja saja yang yang dila dilaku kuka kan n
ibu). d.
Kebi Kebias asaa aan n (unt (untuk uk meng menget etah ahui ui apak apakah ah kebi kebias asaa aan n ibu
pada dirinya sendiri).
e.
Personal
hygiene
(untuk
mengetahui
tingkat
kebersihan pada dirinya sendiri). 14.
Riwayat psikososial dan budaya
a. Psikososial :
Untuk mengetahui
apakh ibu menerima
keha kehami mila lan n dan dan tind tindak akan an medi medis s yang yang akan akan dilaku dilakukan kan.. Selain Selain itu juga juga menget mengetahu ahuii siapa siapa saja yang nantinya merawat bayi dan ibunya diru diruma mah. h. den dengan gan
Untu Untuk k
meng menget etah ahui ui
lin lingku gkunga nga
teta tetang ngga ga))
dan dan
sekit ekitar ar
deng dengan an
hubu hubung nga a (kelu keluar arga ga
petu petuga gas s
ibu ibu dan
kese keseha hata tan n
dirumah sakit. b. Budaya
:
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dalam
keperc kepercaya ayaan an yang yang dijala dijalani ni ibu dan keluar keluarga, ga, untuk meluruskan apa bila ada kebiasaan ibu yang kurang baik dalam medis. 15.
Pola spiritual
Untu ntuk
menge engettahui ahui
keb kebias iasaan aan
ibu ibu
dan dan
kelu keluar arg ga
dalam alam
beriba beribadah dah,, untuk untuk memud memudahk ahkan an petuga petugas s keseha kesehatan tan dalam dalam pendekatan terapeutik. B. Data Data Obye Obyekti ktif f 1.
Pemeriksaan Umum
-
Kead Keadaa aan n umum umum
: Baik Baik
-
Kesadaran
: Composmentis
-
Tand anda-tanda vital
:
Tekanan darah :
2.
90/60 - 130/90mmHg 130/90mmHg
Nadi
:
60 - 100 x/menit
Suhu
:
36,1 - 37,6 oC
Pernafasan
:
16 - 24 x/menit
Pemeriksaan fisik a. Ins nsp peks eksi
- Kepala
:
Bersih,
rambut
tidak
bercat,
tidak
tampak ketombe dan tidak tampak kusam.
- Wajah
:
Ibu ta tampak me menyeringai ka karena sa sakit
pada
luka
bekas
operasi
dan
untuk
mengetahui
muka
pucat
atau
tidak,
odema/tidak,
terdapat
cloasma
gravidarum/tidak.
- Mata
:
Simetris/tidak, konjungtiva anemis/tidak,
skera kuning/tidak.
- Hidung
:
Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak
ada perdar perdaraha ahan n yang yang keluar keluar dari dari hidung hidung dan tidak ada sekret.
- Mulut
:
Bibir tampak pucat/tidak sianosis/tidak
- Telinga
:
Simetris, bersih, tidak ada serumen,
tidak terdapat perdarahan pada telinga dan pendengaran baik. - Leher
: pa p ada ri r iwayat ek e klamsi ad a da pe p embesaran kelenj kelenjar ar limfe, limfe, ada pembes pembesara aran n kelenj kelenjar ar tiroid/tidak.ada
pembesaran
vena
jugularus/tidak.
- Payudara
:
Sumetris/tidak, puting susu menonjol/
tida tidak, k, ada ada hipe hiperp rpig igme ment ntas asii pada pada areo areola la mama/tidak. Dan ASI sudah keluar/tidak.
- Abdomen
: Lu Luka be bekas op operasi
dan dr drain ap apakah
bersih/tidak, apakah terdapat tanda-tanda infeksi merah, panas, bengkak.
- Genetalia
: Ada Ada var varises/tidak, ada ada/tidak cai cairan yan yang abnormal.
- Ekstermitas Atas
: :Simetris/tidak,
odema
pada
kedua
tang tangan an// seba sebagi gian an,, puca pucatt pada pada kuku kuku jari/tidak. Bawah
:Simetris/tidak,
odema
pada
kedua
tang tangan an// seba sebagi gian an,, puca pucatt pada pada kuku kuku jari/tidak.
b. Palpasi -
Leher
:Adanya pembesaran pada kelenjar limfe, tiroid dan vena jugularis/tidak.
-
Payuda Payudara ra
:Tidak :Tidak tera teraba ba benjo benjolan lan abnor abnormal mal,, payuda payudara ra teraba kenyal, tidak ada nyeri tekan, keluar colostrum (Tim PP-ASI 2001 : 17). 17).
-
Abdom Abdomen en :TFU :TFU 2 jari jari dibaw dibawah ah pusat pusat,, nyeri nyeri teka tekan n pada pada daerah bekas luka operasi.
-
Ekstr kstrem emit itas as
: Oedem edema a pada ada ekstr kstrem emit itas as atas atas dan dan
bawah. c. Auskult kultas asii
-
Dada
:
Paru-paru
terdengar
wheezing,
dan
ronchi atau tidak.
-
Abdomen
:
Pada kl klien po post Op Op ha hari ke ke-3 b biising us usus
+ d. 3.
Perkusi
:
Ada reflek patela.
Data Penunjang a. Hasil Laboratorium Darah Lengkap -
:
:
Hemoglobin bertujuan untuk mendeteksi adanya anemi, penyakit ginjal. Terjadi peningkatan dapat diindikasikan adanya adanya dehidr dehidrasi asi,, penyak penyakit it paru paru obtru obtruksi ksi menah menahun, un, gagal jantung kongestif dll. (Praktek Klinik Kebidanan.A. Aziz A.2002: 202)
-
Hematokr Hematokrit it bertujuan bertujuan untuk untuk menguk mengukur ur konsentr konsentrasi asi selsel darah marah dalam darah, yang dapat mendeteksi adanya adanya anemi anemia, a, kehila kehilanga ngan n darah, darah, gagl gagl ginjal ginjal kronis kronis,, defisiensi vitamin B dan C. Apabila terjadi peningkatan kadar hematrokrit dapat diindikasikan adanya dehidrasi, asido asidosis sis,, traum trauma, a, pembed pembedaha ahan n dll. dll.
(Prakt (Praktek ek Klinik Klinik
Kebidanan.A. Aziz A.2002: 202) -
Trombosi bositt
ber bertuju tujuan an
untu ntuk
mende endetteks eksi
adan adanya ya
trombositopenia trombositopenia yang berhubungan denagn perdarahan,
dan dan
trom trombo bosi sito tosi sis s
pembekuan
yang yang
meny menyeb ebab abka kan n
peni pening ngka kata tan n
(Praktek Klinik Kebidanan.A. Aziz A.2002:
202)
Kimia Darah -
Albu Albumi min n
:
bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
mende endete teks ksii
kem kemampu ampuan an
albumi albumin n yang yang dis disint intesi esis s oleh oleh hepar. hepar. Pemeri Pemeriksa ksaan an ini digunakan untuk menentukan adanya gangguan hepar sepe sepert rtii
sero serosi sis, s, luka luka baka bakar, r, gang ganggu guan an ginj ginjal al atau atau
kehilangan protein dalam jumlah yang banyak. (Praktek Klinik Kebidanan.A. Aziz A.2002: 200) b. Terapi Dokter
: Pemberian advis dokter pada pasien
untuk memenuhi kebutuhan pasien. c. Laporan Operasi : Menjelaskan kronologis dari operasi
d. Data ata Bayi
:
Bayi dalam keadaan sehat dengan
ditunjang data dari bayi.
b.
Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan
1)
system saraf yang di tandai dengan keluhan nyeri, ekpresi wajah menyeringai. Gangguan eleminasi urine berhubungan dengan trauma
2)
mekanik , manipulasi pembedahan adanya edema pada jaringan seki sekita tarr dan dan hema hemato tom, m, kele kelema maha han n pada pada sara saraff sens sensor orik ik dan dan motorik. Kura Kurang ng peng penget etah ahua uan n tent tentan ang g efek efek pemb pembed edah ahan an dan dan
3)
pera perawa wata tan n
sela selanj njut utny nya a
berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
sala salah h
dala dalam m
mena menafs fsir irka kan n imfo imform rmas asii dan dan su sumb mber er imfo imform rmas asii yang yang kura kurang ng benar. 4)
c.
Resiko Infeksi dengan faktor resiko luka post operasi. Perencanaan
a) Interv Intervens ensii kepera keperawat watan an pada pada diagno diagnose se Nyeri Nyeri berhub berhubung ungan an
dengan kerusakan jaringan otot dan system saraf. :
1) Kaji tingkat tingkat rasa tidak nyaman nyaman sesuai sesuai dengan tingkata tingkatan n nyeri. 2) Beri Beri posis posisii fowler fowler atau posisi posisi datar atau miring miring kesalah kesalah satu sisi. 3) Ajarkan Ajarkan teknik releksas releksasii seperti menarik menarik nafas dalam, dalam, bimbing bimbing untuk
membayangkan
sesuatu.Kaji
tanda
vital
:
tachicardi,hipertensi, pernafasan cepat. 4) Motivasi Motivasi klien untuk untuk mobilisasi mobilisasi didni setelah setelah pembedaha pembedahan n bila sudah diperbolehkan. 5) Laks Laksan anak akan an peng pengob obat atan an sesu sesuai ai indi indika kasi si sepe sepert rtii anal analge gesi sik k intravena. 6) Observasi Observasi efek analget analgetik ik (narkotik (narkotik ) 7) Obervasi tanda vital : nadi ,tensi, pernafasan, suhu.
b) Inter nterve ven nsi
keper eperaw awat atan an
pada ada
diag diagno nose se
kepe keperrawat awatan an
gangguan eleminasi urine berhubungan dengan trauma mekanis, manipulasi pembedahan, oedema jaringan setempat, hemaloma, kelemahan sensori dan kelumpuhan saraf. 1) Catat poal poal miksi miksi dan minitor minitor pengeluar pengeluaran an urine urine 2) Laku Lakuka kan n palp palpas asii pada pada kand kandun ung g kemi kemih h , obse observ rvas asii adan adanya ya ketidaknyamanan dan rasa nyeri. 3) Lakuka Lakukan n tindak tindakan an agar agar klien klien dapat dapat miksi miksi dengan dengan pemberi pemberian an air hangat, mengatur posisi, mengalirkan air keran. 4) Jika memakai memakai kateter, kateter, perhatikan perhatikan apakah apakah posisi selang selang kateter kateter dalam keadaan baik, monitor intake autput, bersihkan daerah pemasangan kateter satu kali dalamsehari, periksa keadaan selang kateter (kekakuan,tertekuk ) 5) Perhatikan Perhatikan kateter kateter urine urine : warna, warna, kejernihan kejernihan dan bau. 6) Kola Kolabo borrasi asi
dalam alam
pem pember berian ian
dalam alam
pem pember berian ian
cair airan
perperental dan obat obat untuk melancarkan urine. 7) Ukur Ukur dan catat catat urine urine yang yang keluar keluar dan volume volume residua residuall urine urine 750 cc perlu pemasangan kateter tetap sampai tonus otot kandung kemih kuat kembali.
c) Inte Interv rven ensi si
kepe kepera rawa wata tan n
pada ada
diag diagno nosa sa
kepe kepera rawa wata tan n
Kurangnya pengetahuan tentang perawatan luka operasi, tandatanda komplikasi, batasan aktivitas, dan perawatan selanjutnya berhubungan dengan terbatasnya imformasi. 1)
Jelaskan bahwa tindakan seksio sesarea mempunyi
kontr kontrain aindik dikasi asi yang yang sediki sedikitt tapi tapi membut membutuhk uhkan an waktu waktu yang yang lama untuk pulih, mengguanakan anatesi yang banyak dan memberikan rasa nyeri yang sangat setelah operasi. 2)
Jela Jelask skan an dan dan aja ajark rkan an car cara a pera perawa wata tan n luka luka bek bekas as ope opera rasi si
yang tepat 3)
Moti Motiva vasi si klie klien n mela melaku kuka kan n akti aktivi vita tas s sesu sesuai ai kema kemamp mpua uan. n.
4)
Jela Jelask skan an akti aktivi vita tas s yan yang g tid tidak ak bole boleh h dil dilak aku ukan. kan.
d) Intervensi Intervensi keperawat keperawatan an pada diagnosa diagnosa keperawat keperawatan an resiko resiko
Infeksi dengan faktor resiko luka post operasi. 1) Kaji kondisi kondisi keluaran/d keluaran/dischar ischartt yang keluar ; jumlah, jumlah, warna, dan bau dari luka operasi 2) Tera Terang ngka kan n pada pada klie klien n pent pentin ingn gnya ya pera perawa wata tan n luka luka sela selama ma masa post operasi 3) Lakukan Lakukan pemeriks pemeriksaan aan biakan biakan pada dischar dischartt 4) Lakuka Lakukan n perawa perawatan tan luka luka 5) Terangkan pada klien cara cara mengidentifikasi tanda inveksi inveksi