LAPORAN PENDAHULUAN POLIOMYELITIS
A. PENGERT PENGERTIAN IAN Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
polio dan biasanya menyerang anak-anak dengan gejala lumpuh layuh akut (AFP=Acute Flaccid Paralysis). Poliom Poliomieli ielitis tis atau atau polio, polio, adalah adalah penyaki penyakitt paraly paralysis sis atau atau lumpuh lumpuh yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh virus. virus. Agen pembaw pembawaa penyak penyakit it ini, ini, sebuah sebuah virus virus yang yang dinamak dinamakan an poliov polioviru iruss (PV), (PV), masuk masuk ketubu ketubuh h melalui melalui mulut, mulut, mengin menginfeks feksii saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf saraf pusa pusatt meny menyeb ebab abka kan n melem melemah ahny nyaa otot otot dan dan kada kadang ng kelu kelump mpuh uhan an (paralysis). Poliomyelitis adalah radang akut pada sumsum tulang belakang karena virus, dengan gejala demam, sakit leher, sakit kepala, muntah, kaku tengkuk dan punggu punggung, ng, sering sering kali kali menyer menyerang ang tandu tanduk k depan depan at kelabu kelabu sumsum sumsum belakang. B. ETIOLOGI ETIOLOGI Penyebab poliomyelitis !amily Pe"ornavirus dan #enus virus, dibagi tiga
yaitu $ %. &runhi &runhilde lde (viru (viruss 'ipe 'ipe %) . ansin ansing g (virus (virus 'ip 'ipee ) *. eon (virus 'ipe *) Virus Virus poliomyeli poliomyelitis tis tergolong tergolong dalam enterovirus enterovirus yang filtrabel, infeksi infeksi dapat terjadi oleh satu atau lebih tipe tersebut yang dapat dibuktikan dibuktikan dengan ditemukan * ma"am at anti dalam serum seorang pasien. +pidemik yang luas dan ganas biasanya disebabkan oleh virus tipe %, epidemik yang ringan oleh tipe *, kadang-kadang menyebabkan kasus yang sporadik. Virus ini dapat hidup dalam air untuk berbulan-bulan dan bertahun-tahun dala dalam m deep deep freeze freezerr. apat apat tahan tahan terhad terhadap ap banya banyak k bahan bahan kimia kimia termasu termasuk k sulfonamida, antibiotika, eter, fenol, dan gliserin. Virus dapat dimusnahkan
dengan "ara pengeringan atau dengan pemberian at oksidator yang kuat seperti peroksida atau kalium permanganat. eservoir alamiah satu-satunya ialah manusia walaupun virus juga terdapat pada sampah atau lalat. asa inkubasi biasanya antara /-%0 hari, tetapi kadang terdapat kasus dengan masa inkubasi *-*1 hari. C. KLASIFIKASI &erlainan dengan virus-virus lain yang menyerang susunan saraf, maka
neuropatologi poliomyelitis biasanya patognomomik. Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah tertentu pada susunan saraf. 'idak semua neuron yang terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringan sekali, dapat terjadi penyembuhan fungsi neuron dalam *-2 minggu sesudah timbul gejala. aerah yang biasa terkena poliomyelitis ialah$ %. edulla spinalis terutama kornu anterior . &atang otak pada nu"leus vestibularis dan inti-inti saraf kranial serta formasio retikularis yang mengandung pusat vital *. 3erebelum terutama inti-inti pada vermis 2. Midbrain terutama masa kelabu, substansia nigra dan kadang-kadang nu"leus rubra 1. Thalamus dan Hipotalamus 4. Palidum /. 5orteks serebri, hanya daerah motorik 5lasifikasi poliomyelitis dapat berupa asimtomatis, poliomyelitis abortif, poliomyelitis non paralitik, poliomyelitis paralitik.
D. MANIFESTASI KLINIS anifestasi klinis dari poliomyelitis dapat berupa asimtomatis ( silent
infection), poliomyelitis abortif, poliomyelitis non paralitik, dan poliomyelitis paralitik, Poliomielitis yang terbagi menjadi empat bagian tersebut $ 1. Poliomielitis Asimtomatis 3etelah masa inkubasi /-%0 hari, tidak terdapat gejala karena daya tahan tubuh "ukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali. 2. Poliomielitis Abortif
'imbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. #ejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen. *. Poliomielitis 6on Paralitik #ejala klinik hampir sama dengan poliomyelitis abortif , hanya nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat. #ejala ini timbul %- hari kadangkadang diikuti penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase ke- dengan nyeri otot. 5has untuk penyakit ini dengan hipertonia, mungkin disebabkan oleh lesi pada batang otak, ganglion spinal dan kolumna posterior. 2. Poliomielitis Paralitik #ejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau kranial. 'imbul paralysis akut pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus. Adapun bentuk bentuk gejalanya antara lain $ a) &entuk spinal #ejala kelemahan7paralysis atau paresis otot leher, abdomen, tubuh, diafragma, thorak dan terbanyak ekstremitas. b) &entuk bulbar #angguan motorik satu atau lebih syaraf otak dengan atau tanpa gangguan pusat vital yakni pernapasan dan sirkulasi. ") &entuk bulbospinal idapatkan gejala "ampuran antara bentuk spinal dan bentuk bulbar. d) 5adang ensepalitik apat disertai gejala delirium, kesadaran menurun, tremor dan kadang kejang. asa inkubasi poliomyelitis umumnya berlangsung selama 4-0 hari dengan kisaran *-*1 hari. espon terhadap infeksi virus polio sangat bervariasi dan tingkatannya tergantung pada bentuk manifestasi klinisnya. 3ekitar 819 dari semua infeksi polio termasuk sub-klinis tanpa gejala atau asimtomatis. E. PATOFISIOLOGI Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan saraf tertentu. 'idak
semua neuron yang terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringan
sekali dapat terjadi penyembuhan fungsi neuron dalam *-2 minggu sesudah timbul gejala. Polio akut disebabkan oleh asam ribonukleat ke"il (6A) virus dari kelompok enterovirus dari keluarga pi"ornavirus. :nti 6A beruntai tunggal dikelilingi oleh protein kapsid tanpa amplop lipid, yang membuat virus polio tahan terhadap pelarut lemak dan stabil pada p; rendah. 'iga antigen strain berbeda diketahui, dengan tipe : akuntansi untuk <19 dari kasus penyakit lumpuh. :nfeksi dengan satu jenis tidak melindungi dari jenis lain, namun kekebalan untuk masing-masing * strain adalah seumur hidup. +nterovirus dari polio menginfeksi saluran usus manusia terutama melalui jalur fe"al-oral (tangan ke mulut). Virus-virus berkembang biak di mukosa saluran pen"ernaan orofaringeal dan rendah selama %-* minggu pertama masa inkubasi.. Virus dapat dikeluarkan dalam air liur dan kotoran selama periode ini, menyebabkan sebagian besar host-to-host transmisi. 3etelah fase awal pen"ernaan, virus mengalir ke kelenjar getah bening leher dan mesenterika dan kemudian ke dalam aliran darah ;anya 19 dari pasien yang terinfeksi memiliki keterlibatan sistem saraf selektif setelah viremia. ;al ini diyakini bahwa
replikasi
di
situs
e=traneural
viremia
mempertahankan
dan
meningkatkan kemungkinan bahwa virus akan memasuki sistem saraf. Virus polio memasuki sistem saraf dengan baik melintasi penghalang darah-otak atau dengan transportasi aksonal dari saraf perifer. ;al ini dapat menyebabkan infeksi sistem saraf dengan melibatkan gyrus pre"entral, thalamus, hipothalamus, motor inti batang otak dan sekitarnya formasi reti"ular, inti vestibular dan "erebellum, dan neuron dari kolom anterior dan intermediat sumsum tulang belakang. 3el-sel saraf mengalami khromatolisis pusat bersama dengan reaksi inflamasi sedangkan perbanyakan virus mendahului timbulnya kelumpuhan. 5arena proses khromatolisis berlangsung lebih lanjut, kelumpuhan otot atau bahkan atropi mun"ul bila kurang dari %09 dari neuron bertahan di segmen kabel yang sesuai. #liosis terjadi ketika inflamasi menyusup telah mereda, tetapi neuron yang masih hidup yang paling menunjukkan pemulihan penuh.
F. PATHWAY
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan aboratorium a) Pemeriksaan darah ;itung darah lengkap (>&>), karena leukositosis mungkin ada.
b) >airan serebrospinal >airan "erebrospinal (>3!) tekanan dapat ditingkatkan. Pleositosis (neutrofil dalam beberapa hari pertama, maka limfosit) dapat di"atat dalam >3! selama periode sebelum timbulnya kelumpuhan pada polio akut. 5andungan protein >33 mungkin meningkat sedikit dengan glukosa normal, ke"uali pada pasien dengan kelumpuhan berat, yang mungkin menunjukkan peningkatan protein untuk %00-*00 mg 7 d selama beberapa minggu. ") :solasi virus polio elakukan pemulihan virus dari tenggorokan men"u"i, budaya tinja, biakan darah, dan budaya >3!. 3erta studi virus dalam spesimen tinja sangat penting untuk diagnosis penyakit polio. 3elain itu, juga dapat dengan "ara seperti di bawah ini $ %) e"over virus dari tenggorokan men"u"i pada minggu pertama dan budaya tinja dari -1 minggu pertama. ) alam kasus yang jarang terjadi, virus dapat diisolasi dari >3! atau serum, berbeda dengan penyakit lumpuh yang disebabkan oleh enterovirus lainnya. *) 'es ini memerlukan tambahan demonstrasi kenaikan 2 kali lipat titer antibodi virus untuk membuat diagnosis spesifik. . Pemeriksaan adiologi Manetic !esonance "main (M!") mungkin menunjukkan lokalisasi peradangan pada tanduk anterior sumsum tulang belakang.
H. PENATALAKSANAAN 1. Poliomielitis Abortif a) iberikan analgetik dan sedatif b) iet adekuat c) :stirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari,sebaiknya di"egah
aktifitas
yang berlebihan selama
bulan kemudian diperiksa
neuroskeletal se"ara teliti. . Poliomielitis 6on Paralitik a) 3ama seperti abortif b) 3elain diberi analgetik dan sedatif dapat dikombinasikan dengan kompres hangat selama %1?*0 menit,setiap ?2 jam.
*. Poliomielitis Paralitik a) Perawatan dirumah sakit b) :stirahat total ") 3elama fase akut kebersihan mulut dijaga d) !isioterapi e) Akupuntur 4. Poliomielitis asimtomatis tidak perlu perawatan. I. KOMPLIKASI 5omplikasi yang paling berat adalah kelumpuhan yang menetap.
5elumpuhan terjadi sebanyak kurang dari % dari setiap %00 kasus, tetapi kelemahan satu atau beberapa otot, sering ditemukan. 5adang bagian dari otak yang berfungsi mengatur pernafasan terserang polio, sehingga terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada otot dada. &eberapa penderita mengalami komplikasi 0-*0 tahun setelah terserang polio. 5eadaan ini disebut sindroma post-poliomielitis, yang terdiri dari kelemahan otot yang progresif, yang seringkali menyebabkan kelumpuhan.
1. 2. . 4. !. ". #.
3elain itu ada juga komplikasinya yaitu$ ;iperkalsuria elena Pelebaran lambung akut ;ipertensi ringan Pneumonia @lkus dekubitus dan emboli paru Psikosis.
J. PENCEGAHAN Pen"egahan bisa dilakukan dengan memberikan imunisasi lengkap di
Posyandu, Puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lainnya. enis imunisasi polio diberikan setelah bayi berumur satu bulan sebanyak empat kali. :munisasi polio : pada bulan pertama, imunisasi polio :: pada bulan berikutnya, polio ::: pada bulan ketiga dan terahir polio :V. &iasanya disertai dengan jenis imunisasi lainnya seperti P', ;epatitis &$ &># dan pada usia 8 bulan dilengkapi dengan imunisasi "ampak ( morbili). Pen"egahan yang amat penting dengan perbaikan sanitasi, setiap keluarga harus memiliki sarana air bersih, sarana sanitasi seperti jamban, pembuangan
air limbah rumah tangga, pembuangan sampah yang tertib.
engan
mewujudkan rumah sehat dan lingkungan yang sehat maka akan dapat men"egah penyakit berbasis lingkungan termasuk polio. K. CARA PENULARAN
Polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses (fekal-oral). Atau bisa juga melalui mulut dengan mulut (oral-oral).
DAFTAR PUSTAKA
;erdman, ;eater. 0%. #anda "nternational $ %ianosis &epera'atan $ %efinisi dan &lasifiasi *+*+-. akarta $ +#> 3uyitno, ;ariyono. 55. 00<. Pedoman "munisasi %i "ndonesia d /. akarta $ &adan Penerbit :katan okter Anak :ndonesia http$77lisarustiani.blogspot."om70%270%7makalah-askep-polio-"ontoh-kasus.html iakses pada tanggal 4 !ebruari 0%1 pada pukul 0.01 B:&