LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Konsep Dasar Dasar Teori
1. Peng Penger erti tian an Pneum Pneumot othor horak akss terj terjad adii bila bila udar udaraa masu masuk k kedal kedalam am rong rongga ga pleu pleura ra,, akibatnya jaringan paru terdesak seperti halnya rongga pleura kemasukan cairan. Lebih tepat kalau dikatakan paru kolaps ( jaringan paru elastis ). ( Tambay mbayon ong, g, 2000 2000). ). Pneu Pneum motor otorak aks, s, atau atau coll collap apss paru parup par aru, u, adal adalah ah pengumpulan udara dalam ruang di sekitar paruparu. Penumpukan udara menemp menempatk atkan an tekanan tekanan pada parup paruparu aru,, sehing sehingga ga tidak tidak dapat dapat memper memperlua luass sebanyak biasanya. (!att "era, "era, 2012) Pneum Pneumot othor horak akss adal adalah ah udar udaraa atau atau gas gas dala dalam m ka#um ka#um pleu pleura ra yang yang memisahkan memisahkan pleura #iseralis #iseralis dan pleura pleura parietalis parietalis sehingga jaringan paru tertek tertekan. an. Pneumo Pneumotho thorak rak dapat dapat terjad terjadii sekunde sekunderr akibat akibat asma, asma, bronchi bronchitis tis kronis, em$isema. ( %inchlli$t, 1&&& ' ) Pneumot Pneumothora horaks ks adalah adalah kolaps kolapsnya nya sebagi sebagian an atau atau seluru seluruh h paru paru yang yang terjadi se*aktu udara atau gas lain masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru. ( +or*in, 200& ' 0 ) Pneumothoraks adalah adanya udara dalam rongga pleura, dapat terjadi spontan atau karena trauma. ( -ritish Thoracic ociety ' 200 ) /ari de$inisi diatas dapat disimpulkan disimpulkan bah*a pneumothora pneumothoraks ks adalah pengumpulan udara didalam rongga pleura yang mengakibatkan gagal napas yang dapat terjadi secara spontan atau karena trauma. Pneumot Pneumotorak orakss dide$i dide$inis nisika ikan n sebaga sebagaii kehadi kehadiran ran udara udara antara antara rongga rongga pleura parietalis dan mendalam. etegangan Pneumotoraks merupakan akumulasi dari udara di ba*ah tekanan dalam ruang pleura. ondisi ini berkembang ketika jaringan terluka bentuk 1arah katup, memungkinkan udar udaraa untuk untuk masu masuk k ke dala dalam m ruan ruang g pleur pleuraa dan dan menc menceg egah ah udar udaraa dari dari 1
melarikan diri secara alami. ondisi ini dengan cepat berkembang ke insu$isiensi pernapasan, runtuhnya kardio#askular dan akhirnya kematian jika, tidak dikenal dan tidak diobati. Pasien memerlukan diagnosis mendesak dan manajemen segera
2. tiologi a. Pneumothoraks spontan primer: pecahnya pleura blebs biasanya terjadi pada orang-orang muda tanpa penyakit paru-paru parenchymal atau terjadi dalam ketiadaan cedera traumatis dada atau paru-paru b. Pneumothoraks spontan sekunder: terjadi dalam kehadiran penyakit paru-paru, emfisema terutama, tetapi juga dapat terjadi dengan tuberkulosis (TB), arkoidosis, cystic fibrosis, keganasan, dan fibrosis paru c. !atrogenik: komplikasi prosedur medis atau operasi, seperti terapi thoracentesis, trakeostomi, biopsi pleura, kateter "ena sentral penyisipan, "entilasi mekanik tekanan positif, sengaja intubasi bronkus kanan mainstem d. Traumatis: bentuk paling umum dari Pneumotoraks dan hemothora#, disebabkan oleh trauma dada terbuka atau tertutup terkait dengan cedera tumpul atau menembus. ($att %era: &'&)
. nsiden ejadian sebenarnya di luar suasana rumah sakit mustahil untuk menentukan. /alam sebuah studi besar di srael, spontan pneumothoraces terjadi pada tahun 32 (40.5) dari kasus 11&&6 ini, 217 utama dan 0 sekunder. Pneumotoraks traumatis terjadi di 0 pasien (,45), 3 (17.15) di antaranya telah iatrogenik Pneumotoraks. 8 49 /alam studi baru, 125 pasien dengan luka tusukan asimtomatik dada memiliki tertunda Pneumotoraks atau hemothora:. 89 $orbiditas: Pneumotoraks spontan primer mempengaruhi .''' orang per tahun dan lebih umum pada laki-laki yang tinggi, tipis antara usia &' dan *' tahun. Tingkat kekambuhan: sekitar *'+ untuk Pneumotoraks spontan primer dan sekunder, terjadi dalam inter"al , hingga & tahun. ngka kematian: Tingkat adalah + bagi mereka dengan Pneumotoraks sekunder. ($att %era: &'&)
2
. ;natomi dan ika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang &0 m2. pada lapisan ini terjadi pertukaran udara, oksigen
masuk kedalam darah dan
karbondioksida dikeluarkan dari darah. -anyaknya gelembung paruparu ini kurang lebih 300.000.000 buah (kiri dan kanan). Paruparu dibagi dua, paruparu kanan terdiri dari tiga lobus, lobus pulmo dekstra superior, lobus media dan lobus in$erior. Tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paruparu kiri terdiri dari pulmo sinistra lobus superior dan in$erior. Tiap lobus terdiri dari belahan yang bernama segmen kemudian lobulus yang berisi bronkhiolus yang bercabang banyak disebut duktus al#eolus berakhir pada al#eolus yang diameternya 0,20, mm. Paruparu terletak dirongga dada datarannya menghadap ketengah rongga dada ka#um mediastinum. Pada bagian tengah terdapat tampuk paru atau hilus. Paruparu dibungkus oleh selaput yang disebut pleura, terbagi dua, pleura #iseral dan pleura parietal. ;ntara keduanya terdapat ka#um pleura. Pada keadaan normal, ka#um pleura ini #akum (hampa udara) sehingga paruparu dapat berkembang kempis. Proses terjasinya pernapasan terbagi dalam dua bagian yaitu inspirasi dan ekspirasi. -ernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terusmenerus. ?ksigen dalam tubuh dapat diatur menurut keperluan. !anusia sangat membutuhkan oksigen dalam hidupnya, kalau tidak mendapatkan oksigen selama menit akan mengakibatkan kerusakan pada otak yang tak dapat diperbaiki dan bisa menimbulkan kematian. alau pasokan oksigen berkurang akan menimbulkan kacau pikiran, anoksia serebialis. =una penapasan '
a.
!engambil oksigen yang kemudian diba*a oleh darah keseluruh tubuh (selselnya) untuk mengadakan pembakaran.
b.
!engeluarkan
karbon
dioksida
yang
terjadi
sebagai
sisa
dari
pembakaran, kemudian diba*a oleh darah ke paruparu untuk dibuang. c.
!enghangatkan dan melembabkan udara.
. Pato$isiologi !eningkatnya tekanan intra pleural sehingga akan menyebabkan kemampuan dilatasi al#eoli menurun dan lamakelamaan mengakibatkan atelektasis (layuhnya paruparu). ;pabila luka pada dinding dada tertutup dan klien masih mampu bertahan, udara yang berlebihan dapat diserap hingga tekanan udara di dalam rongga pleura akan kembali normal. arena adanya luka terbuka atau oleh pecahnya dinding paruparu, kuman dapat terhisap dan berkoloni di dalam pleura hingga terjadi inspeksi pleuritis. >enis kuman penyebab radang yang terbanyak adalah < nechrophorum, chorinebacterium pp, dan streptococcus spp. ?leh radang akan terbentuk
e:udat yang
bersi$at pnukopurulent, purulent akan
serosanguineus yang disertai pembentukan jonjotjonjot $ibrin. Pada luka tembus dada, bunyi aliran udara terdengar pada area luka tembus. @ang selanjutnya disebut Asucking chest *oundB (luka dada menghisap). >ika tidak ditangani maka hipoksia mengakibatkan kehilangan kesadaran dan koma. elanjutnya pergeseran mediastinum ke arah berla*anan dari area cedera dapat menyebabkan penyumbatan aliran #ena kaca superior dan in$erior yang dapat mengurangi cardiac preload dan menurunkan cardiac output. >ika ini tidak ditangani, pneumothoraks makin berat dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit. -eberapa pneumothoraks spontan disebabkan pecahnya AblebsB, semacam struktur gelembung pada permukaan paru yang pecah menyebabkan udara masuk ke dalam ka#um pleura.
Pneumathoraks.
Cobekan
pada
percabangan
trakeobronkial
menyebabkan kolaps paru dan pergeseran mediastinum ke sisi yang tidak sakit.
Pecahnya blebs
Trauma D cedera
Luka tembus dada
4. Path*ay
nter#ensi!ed ismedis
Pneumathoraks spontan, traumatic, iatrogenik
Edara masuk ke dalam ka#um pleura
ucking chest *ound
hipoksia !eningkatkan tekanan intra pleura ehilangan kesadaran emampuan dilatasi al#eoli menurun
koma
atelektasis
ntoleransi akti#itas
esak napas Pola Fapas tidak e$ekti$ ntoleransi akti#itas Fapas tidak e$ekti$
Pergeseran !ediastinum
Penyumbatan aliran #ena ka#a superior dan in$erio r
!engurangi +ardiac Preload
!enurunkan cardiac output
%ambatan !obilitas
kematian
Fa$su makan menurun
Futrisi kurang dari kebutuhan tubuh
ntoleransi akti#itas
=angguan pola tidur
3. !ani$estasi linis =ejala dan tandanya sangat ber#ariasi, tergantung kepada jumlah udara yang masuk ke dalam rongga pleura dan luasnya paruparu yang mengalami kolaps. a. =ejalanya bisa berupa ' 1) Fyeri dada kejam yang timbul secara tibatiba dan semakin nyeri 2) ) ) ) 4)
jika penderita menarik na$as dalam atau terbatuk. esak na$as /ada terasa sempit !udah lelah /enyut jantung cepat Garna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.
b.=ejalagejala
tersebut mungkin timbul pada saat istirahat akan tidur.
=ejala lain yang mungkin ditemukan ' 1) %idung tampak kemerahan 2) +emas, stress, tegang ) Tekanan darah rendah (hipotensi) 7. omplikasi Tension pneumathoraks dapat menyebabkan pembuluh darah kolaps, akibatnya pengisian jantung menurun sehingga tekanan darah menurun. Paru yang sehat juga dapat terkena dampaknya. Pneumothoraks dapat menyebabkan hipoksia dan dispnea berat. ematian menjadi akhir dari pneumothoraks jika tidak ditangani dengan cepat. =ambaran ancaman terhadap kehidupan pada pasien ekstrim yaitu pertimbangan tension pneumothoraks, na$as pendek, hypotensi, tachykardy, trachea berubah. &. Prognosis pontaneus pneumothoraks mempengaruhi kirakira &.000 orangorang setiap tahun di ;merika yang tidak mempunyai sejarah dari penyakit paru. Tipe dari pneumothoraks ini adalah paling umum pada priapria yang
4
berumur antara 20 dan 0 tahun, terutama pada priapria yang tinggi dan kurus. !erokok lebih ditunjukan meningkatkan resiko dari pneumothoraks. %asil dari pneumothoraks tergantung pada luasnya dan tipe dari pneumothoraks spontaneus. Pneumothoraks akan umumnya hilang dengan sendirinya tanpa pera*atan. -ahkan ketika kecil jauh lebih serius dan memba*a angka kematian sebesar 15. econdary pneumothoraks memerlukan pera*atan darurat dan segera mempunyai satu pneumothoraks meningkatkan resiko terulang kembali. ;ngka kekambuhannya adalah kira kira 05. ebanyakan kekambuhan terjadi dalam *aktu 1, sampai 2 tahun. 10. Pemeriksaan /iagnostik Pemeriksaan $isik dengan bantuan sketoskop menunjukkan adanya a.
b. c. d.
e. $.
g. h.
penurunan suara =as darah arteri untuk mengkaji Pa?2 dan Pa+?2 Pemeriksaan = inar H dada, menyatakan akumulasi udara D cairan pada area pleural, dapat menunjukan penyimpangan struktur mediastinal (jantung) Torasentensis 6 menyatakan darah D cairan serosanguinosa Pemeriksaan darah #ena untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit. %b ' mungkin menurun, menunjukkan kehilangan darah Pengkajian tingkat kesadaran dengan menggunakan pendekatan ;"PE Pulse ?:imeter ' pertahankan saturasi I &2 5
11.Penatalaksanaan !edis a.+hest *oundDsucking chest *ound Luka tembus perlu segera ditutup dengan pembalut darurat atau balutan tekan dibuat kedap udara dengan petroleum jelly atau plastik bersih. Pembalut plastik yang steril merupan alat yang baik, namun plastik pembalut kotak rokok (selo$an) dapat juga digunakan. Pita selo$an dibentuk segitiga salah satu ujungnya dibiarkan tebuka untuk memungkinkan udara yang terhisap dapat dikeluarkan. %al ini untuk mencegah terjadinya tension pneumothoraks. +elah kecil dibiarkan terbuka sebagai katup agar udara dapat keluar dan paruparu akan mengembang. 3
b.-last injury or tention >ika udara masuk kerongga pleura disebabkan oleh robekan jaringan paru, perlu penanganan segera. ebuah tusukan jarum halus dapat
dilakukan
untuk
mengurangi
tekanan
agar
paru
dapat
mengembang kembali. c. Penatalaksanaan G/ ( Gater ealed /rainage ) d.Pera*atan Perhospital -eberapa paramedis mampu melakukan needle thoracosentesis untuk mengurangi tekanan intrapleura. >ika dikehendaki intubasi dapat segera dilakukan jika keadaan pasien makin memburuk. Per*atan medis lebih lanjut dan e#aluasi sangat dianjurkan segera dilakukan. Termasuk dukungan #entilasi mekanik. e.Pendekatan melalui torakotomi anterior, torakomi poskerolateral dan skernotomi mediana, selanjutnya dilakukan diseksi bleb, bulektonomi, subtotal pleurektomi. Parietalis dan ;berasi pleura melalui "ideo ;ssisted Thoracoscopic urgery (";T).
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
7
e.Fyeri D enyamanan =ejala ' Fyeri dada unilateral, meningkat karena pernapasan, batuk, tibatiba gejala sementara batuk atau regangan. Tajam dan nyeri, menusuk yang diperberat oleh napas dalam. Tanda ' -erhatihati pada area yang sakit, perilaku distraksi, dan mengerutkan *ajah $. Pernapasan =ejala ' esulitan bernapas, lapar napas -atuk Ci*ayat bedah dadaDtrauma, in$lamasiDin$eksi paru Pneumothorak spontan sebelumnya, PP?! Tanda ' Takipnea, bunyi napas menurun atau tidak ada Peningkatan kerja napas
CD ' uara ataau taktil premitus menurun pada jaringan yang terisi cairan D konsolidasi. Pertahankan posisi nyaman CD ' !eningkatkan inspirasi maksimal -erikan oksigen kanul D masker sesuai indikasi CD' !eningkatkan penghilangan distress respirasi
dan
sianosis. b. urang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan pada in$ormasi, berulangnya masalah. nter#ensi ' aji patologi masalah indi#idu CD ' n$ormasi menurunkan takut karena ketidaktahuan aji ulang tanda dan gejala CD ' !enurunkan D mencegah potensial komplikasi aji ulang praktik kesehatan yang baik, contoh nutrisi baik, istirahat, latihan CD' !empertahankan
kesehatan
umum,
meningkatkan
penyembuhan dan dapat mencegah kekambuhan. c. ntoleransi akti#itas berhubungan dengan kelemahan umum, penurunan akan ketahanan nyeri. nter#ensi ' Tingkatkan tirah baring atau duduk, jaga lingkungan tenang CD ' meningkatkan istirahat dan ketenangan Tingkatkan akti#itas sesuai toleransi CD ' Tirah baring lama nenurunkan kemampuan -antu melakukan rentang gerak sendi pasi$Dakti$ CD ' !embantu meregangkan persendian -erikan obat sesuai indikasi, sedati#e, agen a nti ansietas CD ' !embantu dalam manajemen keterbukaan D kebutuhan tidur. d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia nter#ensi ' ;*asi pera*atan diet. -eri makan sedikit tapi sering CD ' !akan banyak sulit untuk mengatur bila pasien anore:ia -erikan pera*atan mulut sebelum makan CD ' !enghilangkan rasa tidak enak, meningkatkan na$su makan anjurkan makan pada posisi tegak
10
CD ' !enurunkan rasa penuh pada abdomen onsul dengan ahli diet, sesuai kebutuhan klien CD ' -erguna untuk membuat program diet klien -erikan obat sesuai indikasi, antiemetik CD ' /apat menurunkan dan meningkatkan toleransi makanan
/;
+or*in, liJabeth >. 200&. -uku aku Pato$iologi disi Ce#isi . >akarta ' =+ /oenges, !arylinn . 1&&&. Cencana ;suhan epera*atan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera*atan Pasien. >akarta ' =+ %inchli$$, ue. 1&&&. amus epera*atan edisi 13. >akarta ' =+ !ansjoer, ;ri$. dkk . 2007. apita elekta edokteran >ilid 2 disi . >akarta ' !edia ;esculapius <E yai$uddin, % . 2004 . anatomi akarta ' =+ Tambayong, >an . 2000. Pato$isiologi untuk epera*atan. >akarta ' =+
11