LAPORAN PENDAHULUAN PNEUMONIA DI RUANG PERINATOLOGI RSUD BOEJASIN PELAIHARI
OLEH : MARLIANI NIM : 1614901110117
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH BANJARMASIN, BANJARMASIN, 017 LAPORAN PENDAHULUAN PNEUMONIA PNEUMONI A PADA PADA ANAK
1! K"#$% "#$%& & P%#' P%#'() ()*+ *+ 1.1 Definisi/ Definisi/deskr deskripsi ipsi penyakit penyakit Pneumon Pneumonia ia adalah adalah infeks infeksii akut akut parenki parenkim m paru paru yang yang melipu meliputi ti olveol olveolus us dan jaring jaringan an
interstitil. Walaupun banyak pihak yang sependapat bahwa pneumonia merupakan suatu inflamasi, namun sanagt sulit untuk membuat suatu definisi tunggal yang universal. Pneum Pneumon onia ia dide didefi fini nisi sika kan n berd berdas asar arkan kan gejal gejalaa dan dan tand tandaa klin klinis is,, sert sertaa perja perjala lana nan n penyakitnya. World Health rgani!ation "WH# mendefinisikan pneumonia hanya
berdasarkan penemuan klinis yang didapat pada pemeriksaan inspksi dan frekuensi pernafasan "$D%$, &''(# Pneumonia adalah proses inflamasi pasrenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang disebabkan bakteri, virus, dan benda)benda asing "*utta+in, &''# 1.& -tiologi 1.&.1 akteri 1.&.& Pneumonia yang dipiu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai usia lanjut. 0ebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. egitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan. alita yang terinfeksi pneumonia akan panas tinggi, berkeringat, napas terengah)engah dan denyut jantungnya meningkat epat "*isnadiarly, &''#. 1.&. 2irus 0etengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus. 2irus yang tersering menyebabkan pneumonia adalah Respiratory Syncial Virus "302#. *eskipun virus)virus ini kebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas, pada balita gangguan ini bisa memiu pneumonia. 4etapi pada umumnya sebagian besar pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam waktu singkat. 5amun bila infeksi terjadi bersamaan dengan virus influenza, gangguan bisa berat dan kadang menyebabkan kematian "*isnadiarly, &''#. 1.&.6 *ikoplasma *ikoplasma adalah agen terkeil di alam bebas yang menyebabkan penyakit pada manusia. *ikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai virus maupun bakteri, meski memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanya berderajat ringan dan tersebar luas. *ikoplasma menyerang segala jenisusia, tetapi paling sering pada anak pria remaja dan usia muda. %ngka kematian sangat rendah, bahkan juga pada yang tidak diobati "*isnadiarly, &''#. 1.2.5 Protozoa Pneumonia
yang
disebabkan
oleh
proto!oa
sering disebut pneumonia
pneumosistis. 4ermasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii Pneumonia "P7P#. Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada bayi yang prematur. Perjalanan penyakitnya dapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan, tetapi juga dapat epat dalam hitungan hari. Diagnosis pasti ditegakkan jika ditemukan P. Carinii pada jaringan paru atau spesimen yang berasal dari paru "Djojodibroto, &''(# 1. 4anda gejala 1..1 8ejala
8ejala penyakit pneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran napas atas akut selama beberapa hari. 0elain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat menapai 6' derajat elius, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, terkadang
dapat berwarna kuning hingga hijau.
Padasebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu 1..&
makan, dan sakit kepala "*isnadiarly, &''#. 4anda *enurut *isnadiarly "&''#, tanda)tanda penyakit pneumonia pada balita antara lain 9 1..&.1 1..&.& 1..&. 1..&.6 1..&.: 1..&.; 1..&.< 1..&. 1..&.( 1..&.1' 1..&.11 1..&.1& 1..&.1 1..&.16 1..&.1:
atuk nonproduktif $ngus "nasal discharge# 0uara napas lemah Penggunaan otot bantu napas Demam Cyanosis "kebiru)biruan# Thorax photo menujukkan infiltrasi melebar 0akit kepala =ekakuan dan nyeri otot 0esak napas *enggigil erkeringat >elah 4erkadang kulit menjadi lembab *ual dan muntah
1.6 Patofisiologi 8ejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru)paru oleh mikroorganisme dan respon sistem imun terhadap infeksi. *eskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit dari mereka yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus. Penyebab paling sering pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan infeksi pneumonia ialah fungi dan parasit. 1.6.1 2irus 2irus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. iasanya virus masuk kedalam paru)paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan hidung. 0etelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. $nvasi ini sering menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe penghanur sel yang disebut apoptosis. =etika sistem imun merespon terhadap infeksi virus, dapat terjadi kerusakan paru. 0el darah putih, sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat airan masuk ke dalam alveoli. =umpulan dari sel yang rusak dan airan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan oksigen ke dalam aliran darah. 0ebagai tambahan dari proses kerusakan paru, banyak virus merusak organ lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu. 2irus juga dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia karena bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus. Pneumonia
virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus influensa, virus syytial respiratory"302#, adenovirus dan metapneumovirus. 2irus herpes simpleks jarang menyebabkan pneumonia keuali pada bayi baru lahir. rang dengan masalah pada sistem imun juga berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan 1.6.&
oleh ytomegalovirus"7*2#. akteri akteri seara khusus memasuki paru)paru ketika droplet yang berada di udara dihirup, tetapi mereka juga dapat menapai paru)paru melalui aliran darah ketika ada infeksi pada bagian lain dari tubuh.anyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti hidung, mulut, dan sinus dan dapat dengan mudah dihirup menuju alveoli. 0etelah memasuki alveoli, bakteri mungkin menginvasi ruangan
diantara sel
dan
diantara alveoli
melalui
rongga
penghubung. $nvasi ini memau sistem imun untuk mengirim neutrophil yang adalah tipe dari pertahanan sel darah putih, menuju paru. 5eutrophil menelan dan membunuh organisme yang berlawanan dan mereka juga melepaskan ytokin, menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun. Hal ini menyebabkan demam, menggigil, dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur. 5eutrophil, bakteri, dan airan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen. akteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian)bagian tubuh seperti otak, ginjal, dan jantung. akteri juga dapat berjalan menuju area antara paru)paru dan dinding dada "avitas pleura# menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae, bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.Penggunaan istilah ?8ram positif@ dan ?8ram negatif@ merujuk pada warna bakteri"ungu atau merah# ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan 8ram. $stilah ?atipikal@ digunakan karena bakteri atipikal umumnya mempengaruhi orang yang lebih sehat, menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. 4ipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut
dari
banyak
orang
sehat.
Streptococcus
pneumoniae
sering
disebut@pneumoous@ adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia keuali pada neonatus. 8ram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus. akteri 8ram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram negatif. eberapa dari bakteri
gram
negatif
yang
influenzae"le#siella
menyebabkan pneumoniae
pneumoni
termasuk !aemophilus
$scherichia
coli
Pseudomonas
aeruginosadan %oraxella catarrhalis. akteri ini sering hidup pada perut atau intestinal dan mungkin memasuki paru)paru jika muntahan terhirup. akteri atipikal yang menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila pneumoniae %ycoplasma pneumoniae dan &egionella pneumophila. 1.6. Aamur Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin terjadi pada individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan %$D0, obat)obatan imunosupresif atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia yang disebabkan oleh jamur mirip dengan pneumonia yang disebabkan bakteri, Pneumonia yang disebabkan jamur paling sering disebabkan oleh !istoplasma capsulatum Cryptococcus neoformans Pneumocystis 'iro(eci dan Coccidioides immitis. Histoplasmosis paling sering ditemukan pada lembah sungai *issisipi, dan 7oidiomyosis paling sering ditemukan pada %merika 0erikat bagian barat 1.6.6
daya. Parasit eberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru)paru. Parasit ini seara khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan. 0etelah memasuki tubuh, mereka berjalan menuju paru)paru, biasanya melalui darah.4erdapat seperti pada pneumonia tipe lain, kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan transportasi oksigen. 0alah satu tipe dari sel darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat terhadap infeksi parasit.-osinofil pada paru)paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik yang menyebabkan komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan parasit.Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Toxoplasma gondii Strongioides stercoralis dan )scariasis "Bransiska, &'''#
1.: Pemeriksaan penunjang 1.:.1 Pemeriksaan radiologi 1.:.1.1 Pemeriksaan foto dada tidak direkomendasikan sear rutin pada anak dengan infeksi saluran nfas bawah askut ringan tanpa komplikasi 1.:.1.& Pemeriksaan foto dada di rekomendasikan pada penderita pneumonia yang dirawat inap atau bila tanda klinis yang ditemukan membingungkan 1.:.1. Pemeriksaan foto dada follow up hanya dilakukan bila didapatkan adanya kolaps lobus, keurigaan terjadinya komplikasi, pneumonia berat, gejala
1.:.&
yang menetap atau memburuk, atau tidak ada respon terhadap antibiotik 1.:.1.6 Pemeriksaan foto dada tidak dapatt mengidentifikasi agen penyebab Pemeriksaan laboratorium 1.:.&.1 Pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit perlu dilakuak untuk membantu menentukan pemberian antibiotik 1.:.&.& Pemeriksaan kultur dan pewarnaan gram sputum dengan kualitas yang baik direkomendasikan dalam tata laksana anak dengan pneumonia berat
1.:.&. =ultur darah tidak direkomendasikan seara rutin pada pasien rawat jalam, tetapi direkomendasikan pada ppasien rawat inap dengan kondisi berat pada setiap anak yang diurigai menderita pneumonia bakterial 1.:.&.6 Pada anak kurang dari 1 bulan, dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi anrigen virus dengan atau tanpa kultur virus jika fasilitas tersedia 1.:.&.: Aika ada efusi pleura, dilakukan pungsi airan pleura dan dilakukan pemeriksaan mikroskopis, kultur, serta deteksi antien bakteri "ika fasilitas tersedia# untuk
penegakkan
diagnosa
dan menentukan mulainya
pemberian antibiotik 1.:.&.; Pemeriksaan 7)reative protein "73P#, >-D, dan pemeriksaan fase akut lain tidak dapat membedakan infeksi viral dan bakterial dan tidak direkomendasikan sebagi pemeriksaan rutin 1.:.&.< Pemeriksaan uji tuberkulin selalu dipertimbangkan pada anak dengan riwayat kontak dengan penderita 47 dewasa "$D%$, &''(# 1.; =omplikasi 1.;.1 $nfeksi darah =ondisi ini terjadi akibat baktri yang masuk kedalam aliran darah dan menyebarkab infeksi ke organ)organ lain. $nfeksi darah berpotensi menyebabkan 1.;.&
gagal organ %bses paru atau lubang bernanah %bses paru yang tumbuh dijaringan patu umumnya dapat ditangani dengan antibiotik, namun terkadang juga membtutuhkan prosedur operasi untuk
1.;.
membuah nanahnya -fusi pleura Dimana airan memenuhi ruang sekitar paru)paru "%nonim, &'1;#.
1.< Penatalaksanaan 1.<.1 4ata laksana umum Pada pasien dengan saturasi oksigen C (& pada saat benafas dengan udara kamar harus diberikan terpai oksigen dengan nasal kanul, head boE, atau sungkup untuk mempertahankan saturasi oksigen F (& 1.<.1.1 Pada pneumonia berat atau asupan peroral kurang diberikan airan intravena dan dilakukan balans airan ketat 1.<.1.& Bisioterapi dada tidak bermanfaat dan tidak direkomendasikan untuk anak dengan pneumonia 1.<.1. %ntipiretik dan anlgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyamanan pasien dan mengontrol batuk 1.<.1.6 5ebulisasi dengan G& agonis dan/atau 5a7l dapat diberikan untuk memperbaiki muolliary learane 1.<.1.: Pasien yang mendapatkan terapi oksigen harus diobservasi setidaknya 6 jam sekali, teramasuk pemeriksaan saturasi oksigen 1.<.&
Pemberian antibiotik
1.<.&.1 %moksilin merupakan pilihan pertama untuk antibiotik oral apada anak : tahun karena efektif melawan sebagian besar patogen penyebab pneumonia pada ank, ditoleransi dengan baik, dan murah. %lternatifnya adalah o)amoEilav, eflaor, eritromisin, laritrimisin, dan a!itrimisin 1.<.&.& *. Pneumonia lebih sering terjadi pada anak yang lebih tua maka antibiotik golongan makrolid diberikan sebagi pilihan pertama seara empirin pada anak I : tahun 1.<.&. *akrolid diberikan jika *. Pneumonia dan 7. Pneumonia diurigai sebagai penyebab 1.<.&.6 Aika 0. %ureus diurigai sebagai penyebab, diberikan makrolid atau kombinasi fluloEailin dengan amoksilin 1.<.&.: %ntibiotik intravena pada pasien pneumonia yang tidak dapat menerima obat per oral "misal karena muntah# atau termasuk dalam derajat pneumonia berat 1.<.&.; %ntibiotik intavena
yang
dianjurkan
adalah
9
ampisilin
dan
kloramfenikol, o)amoEilav, eftriaEone, efuroEime, dan efotaEime 1.<.
5utrisi 1.<..1 Pada anak dengan distres pernafasan berat, pemberian makanan per oral harus di hindari. *akanan dapat diberikan lewat 584 atau intravena. 4etapi harus diingat bahwa pemasangan 584 dapat menekan pernafasan, khususnya pada bayi/anak dengan ukuran lubang hidung keil. 1.<..& Perlu dilakukan pemantauan balans airan ketat agar anak tidak mengalami overhidrasi karena pneumonia berat terjadi peningkatan sekresi hormon antidiuretik "$D%$, &''(#
1. Pathway
&. 3enana %suhan =eperawatan dengan 8angguan &.1 Pengkajian &.1.1 3iwayat keperawatan &.1.& Pemeriksaan fisik9 data fokus &.1.&.1 $nspeksi Perlu diperhatikan adanya takipnea
dispne,
sianosis
sirkumoral,
pernapasan uping hidung, distensi abdomen, batuk semula nonproduktif menjadi produktif, serta nyeri dada pada waktu menarik napas. atasan takipnea pada anak berusia 1& bulan J : tahun adalah 6' kali / menit atau lebih. Perlu diperhatikan adanya tarikan dinding dada ke dalam pada fase
inspirasi. Pada pneumonia berat, tarikan dinding dada kedalam akan tampak jelas. &.1.&.& Palpasi 0uara redup pada sisi yang sakit, hati mungkin membesar, fremitus raba mungkin meningkat pada sisi yang sakit, dan nadi mungkin mengalami peningkatan atau tahyardia. &.1.&. Perkusi 0uara redup pada sisi yang sakit. &.1.&.6 %uskultasi %uskultasi sederhana dapat dilakukan dengan ara mendekatkan telinga ke hidung / mulut bayi. Pada anak yang pneumonia akan terdengar stridor. 0ementara dengan stetoskop, akan terdengar suara napas berkurang, ronkhi halus pada sisi yang sakit, dan ronkhi basah pada masa resolusi. Pernapasan bronhial, egotomi, bronkofoni, kadang terdengar &.1.
bising gesek pleura "*ansjoer,&'''#. Pemeriksaan penunjang &.1..1 Pemeriksaan laboraturium 1# >eukosit 1.''' J 6'.''' / mm Hitung jenis didapatkan geseran ke kiri. # >-D meningkat &.1..& K)foto dada 4erdapat berak J berak infiltrate yang tersebar "brono pneumonia# atau yang meliputi satu/sebagian besar lobus/lobule "*ansjoer,&'''#.
&.& Diagnosa keperawatan yang mungkin munul Diagnosa 19 ketidakefektifan pola nafas &.&.1 Definisi $nspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat &.&.& atasan karakteristik &.&.&.1 Perubahan kedalaman pernapasan &.&.&.& Perubahan ekskursi dada &.&.&. *engambil posisi tiga titik &.&.&.6 radipnea &.&.&.: Penurunan tekanan ekspirasi &.&.&.; Penurunan tekanan inspirasi &.&.&.< Penurunan ventilasi semenit &.&.&. Dispnea &.&.&.( Peningkatan diameter anterior)posterior &.&.&.1' Pernapasan uping hidung &.&.&.11 rtopnea &.&.&.1& Base ekspirasi memanjang &.&.&.1 Pernapasan bibir &.&.&.16 4akipnea &.&.&.1: Penggunaan otot aksesorious untuk bernapas &.&.&.1; Penurunan kapasitas vital &.&. Baktor yang berhubungan &.&..1 %nsietas &.&..& Posisi tubuh &.&.. Deformitas tulang &.&..6 Deformitas dinding dada &.&..: =eletihan &.&..; Hiperventilasi &.&..< 0indrom hipoventilasi
&.&.. &.&..( &.&..1' &.&..11 &.&..1& &.&..1 &.&..16 &.&..1:
8angguan musuloskeletal =erusakan neurologis $maturitas neurologis Disfungsi neuromusular besitas 5yeri =eletihan otot pernapasan 7edera medulla spinalis
Diagnosa &9 ketidakefektifan bersihan jalan nafas &.&.1
Definisi =etidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas. &.&.& atasan =arakteristik &.&.&.1 4idak ada batuk &.&.&.& 0uara napas tambahan &.&.&. Perubahan frekuensi napas &.&.&.6 0ianosis &.&.&.: Perubahan irama napas &.&.&.; =esulitan berbiara/mengeluarkan suara &.&.&.< Pernurunn bunyi napasDispnea &.&.&. 0putum dalam jumlah yang berlebihan &.&.&.( atuk yang tidak efektif &.&.&.1' rtopnea &.&.&.11 8elisah &.&.&.1& *ata terbuka lebar $.&. Baktor yang erhubungan 1.&..1 >ingkungan 1# Perokok pasif *enghisap asap rokok # *erokok 1.&..& bstruksi jalan napas 1# 0pasme jalan napas *ukus dalam jumlah berlebihan # -ksudat dalam alveoli 6# *ateri asing dalam jalan napas :# %danya jalan napas buatan ;# 0ekresi yang tertahan/sisa sekresi <# 0ekresi dalam bronki 1.&.. Bisiologis 1# Aalan napas alergik %sma # Penyakit paru obstruksi kronis 6# Hiperplasia dinding bronkial :# $nfeksi ;# Disfungsi neuromuskular &. Perenanaan Diagnosa 19 =etidakefektifan pola nafas &..1 4ujuan dan =riteria Hasil 0etelah dilakukan tindakan keperawatan selama E&6jam pasien menunjukkan keefektifan pola nafas, dengan kriteria hasil9 57 >abel 9 3espiratory 0tatus9 %irway pateny &...1 Brekuensi, irama, kedalaman pernapasan dalam batas normal &...& 4idak menggunakan otot)otot bantu pernapasan
57 >abel 9 2ital 0igns 4anda 4anda vital dalam rentang normal "tekanan darah, nadi, pernafasan# "4D 1&')('/(');' mmHg, nadi ')1'' E/menit, 33 9 1)&6 E/menit, suhu ;,: J <,: 7#
2.3.2
Intervensi Keperawatan dan Rasional $ntervensi 5$7 >abel 9 %irway *anagement 1.
Posisikan pasien semi fowler
&.
%uskultasi suara nafas, atat hasil
3asional 5$7 >abel 9 %irway *anagement 1.
Lntuk memaksimalkan potensial
&.
ventilasi *emonitor kepatenan jalan napas
.
*emonitor respirasi dan
penurunan daerah ventilasi atau tidak .
adanya suara adventif *onitor pernapasan dan status oksigen yang sesuai
keadekuatan oksigen 5$7 >abel 9 Eygen 4herapy 6. :.
*empertahankan jalan napas paten =olaborasi dalam pemberian oksigen
;.
terapi *onitor aliran oksigen
5$7 >abel 9 Eygen 4herapy 6. :.
*enjaga keadekuatan ventilasi *eningkatkan ventilasi dan asupan
;.
oksigen *enjaga aliran oksigen menukupi kebutuhan pasien
5$7 >abel 9 3espiratory *onitoring <.
*onitor keepatan, ritme, kedalaman
.
dan usaha pasien saat bernafas 7atat pergerakan dada, simetris atau
<.
*onitor keadekuatan pernapasan
tidak, menggunakan otot bantu
.
*elihat apakah ada obstruksi di
5$7 >abel 9 3espiratory *onitoring
pernafasan (. *onitor suara nafas seperti snoring 1'. *onitor pola nafas9 bradypnea, tahypnea, hiperventilasi, respirasi kussmaul, respirasi heyne)stokes dll
salah satu bronkus atau adanya (.
gangguan pada ventilasi *engetahui adanya sumbatan pada
jalan napas 1'. *emonitor keadaan pernapasan klien
Diagnosa &9 ketidakefektifan bersihan jalan nafas &..
4ujuan dan kriteria hasil 0etelah diberikan asuhan keperawatan selama :E&6 jam, diharapkan bersihan jalan nafas klien kembali efektif dengan kriteria hasil9 &..1.1 Brekuensi pernapasan dalam batas normal "1;)&'E/mnt# &..1.& $rama pernapasan normal &..1. =edalaman pernapasan normal &..1.6 =lien mampu mengeluarkan sputum seara efektif &..1.: 4idak ada akumulasi sputum
2.3.4
Intervensi keperawatan dan rasional
$ntervensi
3asional
5$7 >abel FF 3espiratory monitoring 1.
1.
Pantau rate, irama, kedalaman,
yang terjadi dan membantu dalam
dan usaha respirasi
&.
.
Perhatikan gerakan dada, amati
*engetahui tingkat gangguan
menetukan intervensi yang akan &.
diberikan. menunjukkan keparahan dari
simetris, penggunaan otot
gangguan respirasi yang terjadi
aksesori, retraksi otot
dan menetukan intervensi yang
supralaviular dan interkostal *onitor suara napas tambahan
akan diberikan suara napas tambahan dapat
.
menjadi indikator gangguan kepatenan jalan napas yang tentunya akan berpengaruh terhadap keukupan pertukaran
6.
*onitor pola napas 9 bradypnea,
6.
udara. mengetahui permasalahan jalan napas yang dialami dan
tahypnea, hyperventilasi, napas
keefektifan pola napas klien untuk
kussmaul, napas heyne)stokes,
memenuhi kebutuhan oksigen
apnea, napas biotMs dan pola
tubuh.
ataEi 5$7 >abel FF %irway *anagement :.
%uskultasi bunyi nafas tambahanN
:.
ronhi, whee!ing. ;.
erikan posisi yang nyaman
%danya bunyi ronhi menandakan terdapat penumpukan sekret atau
;.
sekret berlebih di jalan nafas. posisi memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernapasan. 2entilasi maksimal membuka area atelektasis dan
<.
meningkatkan gerakan sekret ke
untuk mengurangi dispnea.
jalan nafas besar untuk <.
dikeluarkan. *enegah obstruksi atau aspirasi. Penghisapan dapat diperlukan bia
.
ersihkan sekret dari mulut dan
klien tak mampu mengeluarkan
trakeaN lakukan penghisapan sesuai keperluan. (.
.
sekret sendiri. *engoptimalkan keseimbangan airan dan membantu
%njurkan asupan airan adekuat.
mengenerkan sekret sehingga
1'. %jarkan batuk efektif
(.
mudah dikeluarkan Bisioterapi dada/ bak massage dapat membantu menjatuhkan
seret yang ada dijalan nafas. 1'. *eringankan kerja paru untuk 11. =olaborasi pemberian oksigen
memenuhi kebutuhan oksigen serta memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. 11. ronodilator meningkatkan
1&. =olaborasi pemberian
bronodilator sesuai indikasi.
ukuran lumen perabangan trakeobronkial sehingga
5$7 >abel FF %irway sutioning 1. %uskultasi sura nafas sebelum dan sesudah sution
menurunkan tahanan terhadap aliran udara. 1&. waktu tindakan sution yang tepat membantu melapangan jalan nafas pasien
16. $nformasikan kepada keluarga mengenai tindakan sution
1. *engetahui adanya suara nafas tambahan dan kefektifan jalan
1:. 8unakan universal preaution, sarung tangan, goggle, masker sesuai kebutuhan 1;. 8unakan aliran rendah untuk menghilangkan sekret "')1'' mmHg pada dewasa# 1<. *onitor status oksigen pasien "0a& dan 0v dan status hemodinamik "*%P dan irama jantung# sebelum, saat, dan setelah sution
nafas untuk memenuhi & pasien 16. *emberikan pemahaman kepada keluarga mengenai indikasi kenapa dilakukan tindakan sution 1:. untuk melindungai tenaga kesehatan dan pasien dari penyebaran infeksi dan memberikan pasien safety 1;. aliran tinggi bisa menederai jalan nafas 1<. *engetahui adanya perubahan nilai 0a& dan satus hemodinamik, jika terjadi perburukan sution bisa dihentikan.
! D(-+(. P/$+()( %nonim. "&'1;#. "ompli*asi Pneumonia. 4ersedia dalam www.alodokter.omF diakses pada 1 Desember &'1;
Djojodibroto, D. "&''(#. Respirologi +Respiratory %edicine,. Aakarta9 -87 Bransiska, 0. "&'''#. Pneumonia. 4ersedia dalam www.aademia.eduF diakses pada '1 Aanuari &'1< Herdman, 4. Heather. &'1;. -iagnosis "eperaatan/ -ifinisi -an "lasifi*asi 2015 2013$ditorT. !eather !erdman4 )lih ahasa %ade Suarati -an 6i*e udhi Su#e*ti. Aakarta9 -87 $katan Dokter %nak $ndonesia. "&''(#. Pedoman Pelayanan %edis. 4ersedia dalam www.idai.or.idF diakses pada 11 Desember &'1; *isnadiarly. "&''#. Penya*it 7nfe*si Saluran 6afas Pneumonia Pada )na* 8rang -easa 9sia &an'ut $disi 1. Aakarta9 Pustaka bor Populer
*ansjoer. "&'''#. "apita Sele*ta "edoteran. Aakarta9 *edia %esulapius. *utta+in, %rief. "&''#. )suhan "eperaatan "lien dengan :angguan Sistem Pernafasan. Aakarta9 0alemba *edika.
Pelaihari,
Auli &'1<
Mengetahui,
Preseptor %kademik
" *uhsinin, 5s., *.=ep., 0p.%nak #
Preseptor =linik
"
#