LAPORAN PENAHULUAN PASIEN PASIEN DENGAN OPEN REDUCTION EXTERNAL FIXATION FIXATION ( OREF )
A. KONS KONSEP EP DASA DASAR R 1. Definisi OREF adalah reduksi reduksi terbuka terbuka dengan Fiksasi eksterna . Fiksasi Fiksasi eksterna adalah
alat alat yang yang diletak diletakkan kan diluar diluar kulit kulit untuk untuk mensta menstabil bilis isasi asikan kan fragme fragmen n tulang tulang dengan dengan memasukkan dua atau tiga pin metal perkutaneus menembus tulang pada bagian proksimal dan distal dari tempat fraktur dan pin tersebut dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan eksternal bars. Teknik ini terutama atau kebanyakan digunakan untuk untuk fraktu frakturr pada pada tulang tulang tibia, tibia, tetapi tetapi juga juga dapat dapat dilaku dilakukan kan pada tulang tulang femur, femur, humerus dan pelvis (Mansjoer, !!!". Fiks Fiksas asii ekst ekster ernal nal digu digunak nakan an untuk untuk meng mengoba obati ti frak fraktu turr terb terbuka uka deng dengan an kerusakan jaringan lunak . #lat ini memberikan dukungan yang stabil untuk fraktur kominutif ( han$ur atau remuk " . %in yang telah terpasang dijaga agar tetap terjaga posisinya , kemudian dikaitkan pada kerangkanya. Fiksasi ini memberikan rasa nyaman bagi pasien yang mengalami kerusakan fragmen tulang. #dapun definisi lainnya adalah bah&a Fiksasi eksterna adalah alat yang diletakkan diluar kulit untuk menstabilisasikan fragmen tulang dengan memasukkan dua atau tiga pin metal perkutaneus menembus tulang pada bagian proksimal dan distal distal dari tempat tempat frakt fraktur ur dan pin terseb tersebut ut dihubun dihubungkan gkan satu satu sama sama lain lain dengan dengan menggunakan eksternal bars. Teknik ini terutama atau kebanyakan digunakan untuk fraktur pada tulang tibia, tetapi juga dapat dilakukan pada tulang femur, humerus dan pelvis. %rinsip dasar dari teknik ini adalah dengan den gan menggunakan menggu nakan pin p in yang diletakkan pada bagian proksimal dan distal terhadap daerah atau 'ona trauma, ke mudian pinpin
1
tersebut dihubungkan satu sama lain dengan rangka luar atau eksternal frame atau rigid bars yang berfungsi untuk menstabilisasikan fraktur. #lat ini dapat digunakan sebagai temporary treatment untuk trauma muskuloskeletal atau sebagai definitive treatment berdasarkan lokasi dan tipe trauma yang terjadi pada tulang dan jaringan lunak.%ada pelvis, kompresi oleh fiksasi eksterna dapat menstabilisasikan pelvis, mengurangi perdarahan, sebagai penatalaksanaan resusitasi a&al dan sebagai definitive treatment pada beberapa trauma . Fiksasi eksterna terutama digunakan ketika terdapat luka dan trauma pada jaringan lunak yang merupakan kontraindikasi langsung untuk dilakukan pembedahan terhadap fraktur.
2. Tujun OREF Tujuan dilakukan tindakan antara lain ) a. *ntuk menghilangkan rasa nyeri. +yeri yang timbul pada fraktur bukan karena frakturnya sendiri, namun karena
terluka jaringan disekitar tulang yang patah tersebut. b. *ntuk menghasilkan dan mempertahankan posisi yang ideal dari fraktur. $. #gar terjadi penyatuan tulang kembali iasanya tulang yang patah akan mulai menyatu dalam &aktu - minggu dan akan menyatu dengan sempurna dalam &aktu bulan. +amun terkadang terdapat gangguan dalam penyatuan tulang, sehingga dibutuhkan graft tulang.
d. *ntuk mengembalikan fungsi seperti semula /mobilisasi yang lama dapat mengakibatkan menge$ilnya otot dan kakunya sendi. Maka dari itu diperlukan upaya mobilisasi se$epat mungkin !. In"i#si OREF a. Fraktur terbuka grade // (0eperti grade / dengan memar kulit dan otot " dan ///
(1uka sebesar 2 $m dengan kerusakan pembuluh darah, syaraf otot dan kulit " b. Fraktur terbuka yang disertai hilangnya jaringan atau tulang yang parah. $. Fraktur yang sangat kominutif ( remuk " dan tidak stabil. 2
d. Fraktur yang disertai dengan kerusakan pembuluh darah dan saraf. e. Fraktur pelvis yang tidak bisa diatasi dengan $ara lain. f. Fraktur yang terinfeksi di mana fiksasi internal mungkin tidak $o$ok. Misal ) infeksi pseudoartrosis ( sendi palsu ". g. +on union yang memerlukan kompresi dan perpanjangan. h. 3adang 4 kadang pada fraktur tungkai ba&ah diabetes melitus $. K%n&'in"i#si OREF a. Open fraktur dengan soft tissue yang perlu penanganan lanjut yang lebih baik bila
dipasang single planar fiksator b. Fraktur intra artikuler yang perlu OR/F $. 0imple fraktur (bisa dengan pemasangan plate and screw nail wire" d. Fraktur pada anak . Keun&unn "n K%*+,i#si OREF 3euntungan eksternal fiksasi adalah ) • Fiksator ini memberikan kenyamanan bagi pasien , mobilisasi a&al dan latihan a&al untuk sendi di sekitarnya sehingga komplikasi karena imobilisasi dapat
•
diminimalkan 0edangkan komplikasinya adalah ). a. /nfeksi di tempat pen ( osteomyelitis ". b. 3ekakuan pembuluh darah dan saraf. $. 3erusakan periostium yang parah sehingga terjadi delayed union atau non union . d. Emboli lemak. e. Overdistraksi fragmen.
-. H, /, 0n H'us Di+e'/&i#n +" K,ien "enn Pe*snn E#s&e'n, Fi#ssi a. %ersiapan psikologis %enting sekali mempersiapkan pasien se$ara psikologis sebelum dipasang fiksator
eksternal #lat ini sangat mengerikan dan terlihat asing bagi pasien. 5arus diyakinkan bah&a ketidaknyamanan karena alat ini sangat ringan dan bah&a mobilisasi a&al dapat diantisipasi untuk menambah penerimaan alat ini, begitu juga keterlibatan pasien pada pera&atan terhadap pera&atan fiksator ini.
3
b. %emantauan terhadap kulit, darah, atau pembuluh saraf. 0etelah pemasangan fiksator eksternal , bagian tajam dari fiksator atau pin harus ditutupi untuk men$egah adanya $edera akibat alat ini. Tiap tempat pemasangan pin dikaji mengenai adanya kemerahan , keluarnya $airan, nyeri tekan, nyeri dan longgarnya pin.%era&at harus &aspada terhadap potensial masalah karena tekanan terhadap alat ini terhadap kulit, saraf, atau pembuluh darah. $. %en$egahan infeksi %era&atan pin untuk men$egah infeksi lubang pin harus dilakukan se$ara rutin. Tidak boleh ada kerak pada tempat penusukan pin, fiksator harus dijaga kebersihannya. ila pin atau klem mengalami pelonggaran , dokter harus diberitahu. 3lem pada fiksator eksternal tidak boleh d iubah posisi dan ukurannya. d. 1atihan isometrik 1atihan isometrik dan aktif dianjurkan dalam batas kerusakan jaringan bisa menahan. ila bengkak sudah hilang, pasien dapat dimobilisasi sampai batas $edera di tempat lain. %embatasan pembebanan berat badan diberikan untuk meminimalkan pelonggaran puin ketika terjadi tekanan antara interfa$e pin dan tulang.
4
. P&/0
Trauma, %atologi
Trauma , Patologi
Fraktur
Luka
Kehilangan integritas tulang
Kerusakan rongga neuromuskular
OREF,
Terutusn#a %aringan lunak
Kehilangan
immobilis
Defcit perawatan diri
Kerusakan mobilitas fsik
"#ok
&iasang in'us !an trans'usi
Saluran invasi
Kerusakan integritas
Nyeri Resiko tinggi ineksi
5
3. Pen&,#snn "n Pe'&n OREF a. %en$egahan /nfeksi pada OREF Mera&at luka adalah untuk men$egah trauma pada kuit, membran mukosa
atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma , fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Tujuan Melakukan %era&atan 1uka • Tujuan untuk melakukan pera&atan luka adalah ) 6" Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka. " #bsorbsi drainase. 7" Menekan dan imobilisasi luka. -" Men$egah jaringan epitel baru dari $edera mekanis. 8" Men$egah luka dari kontaminasi. " Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien b. %en$egahan /njury 6" %en$egahan /njury dengan Traksi Traksi adalah 0uatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh. Traksi digunakan
untuk
meminimalkan
spasme
otot
9
untuk
mereduksi,
mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur 9 untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang diinginka untuk mendapatkan efek terapeutik. (0melt'er : are, !!6 ". •
•
•
3euntungan pemakaian traksi a" . Menurunkan nyeri spasme b" Mengoreksi dan men$egah deformitas $" Mengimobilisasi sendi yang sakit 3erugian pemakaian traksi a" %era&atan R0 lebih lama b" Mobilisasi terbatas $" %enggunaan alatalat lebih banyak. %rinsip %era&atan Traksi a" erikan tindakan kenyamanan ( $ontoh) sering ubah posisi, pijatan punggung " dan aktivitas terapeutik b" erikan obat sesuai indikasi $ontoh analgesik relaksan otot. $" erikan pemanasan lokal sesuai indikasi. d" eri penguatan pada balutan a&al; pengganti sesuai dengan indikasi, gunakan teknik asepti$ dengan tepat. (
e" %ertahankan linen klien tetap kering, bebas keriput. f" #njurkan klien menggunakan pakaian katun longgar. g"
stress,
$ontoh)
bimbingan imajinasi, nafas dalam. h" 3aji derajat imobilisasi yang dihasilkan i" /dentifikasi tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medik, $ontoh) edema, eritema.
" %en$egahan /njury dengan 1atihan aktif
mempertahankan
atau
memperbaiki
tingkat
kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian se$ara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan
•
sendi yang abnormal =enis ROM a" ROM %asif 1atihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan pera&at setiapsetiap gerakan. /ndikasi latihan fasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, !!2". Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otototot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain se$ara pasif misalnya pera&at mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. b" ROM #ktif
)
1atihan ROM aktif adalah %era&at memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi se$ara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. 5al ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan $ara menggunakan ototototnya se$ara aktif %ergerakan aktif adalah dimana seseorang yang bisa untuk melakukan latihan ; menggerakan anggota tubuh dengan kekuatannya
•
sendiri tanpa dibantu oleh orang lain. Tujuan a" Men$egah terjadinya kelumpuhan pada otot 4 otot. b" Memprlan$ar predaran darah. $" Men$egah terjadinya atrofi. d" *ntuk mendorong dan membantu agar pasien dapat menggunakan lagi anggota gerak yang lumpuh.
4. DIAGNOSA KEPERA5ATAN 6" %re operasi ) a" +yeri b;d trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder akibat fraktur
ditandai dengan mengeluh sakit, sulit bergerak, tampak meringis dan memegangi tubuh yang $edera b" 3e$emasan b;d an$aman integritas biologis sekunder akibat operasi d;d mengeluh takut operasi, takut dipasang alat, kha&atir tangan dan kaki tidak berfungsi, tampak gelisah dan murung , ta$hi$ardi.
" %ost operasi ) a" Resti infeksi b;d tempat masuknya organisme sekunder akibat
adanya jalur
invasif (pin ". b" Resiko $edera b;d terpasang alat berujung tajam *
$" 5ambatan mobilitas fisik b;d alat eksternal fiksasi d" >angguan $itra tubuh b;d perubahan dalam penampilan sekunder
akibat
pemasangan eksternal fiksasi e" Resiko penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif b;d ketidaktahuan tentang pera&atan eksternal fiksasi
C. RENCANA ASUHAN KEPERA5ATAN 6. %re operasi a" +yeri b;d trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder akibat fraktur
ditandai dengan mengeluh sakit, sulit bergerak, tampak meringis dan memegangi tubuh yang $edera Ren$ana tujuan ) 0etelah diberikan askep selama 6?- jam diharapkan keluhan nyeri berkurang. Ren$ana tindakan a. 3aji tingkat nyeri dan intensitas.
Rasionalisasi a. Mengetahui tingkat nyeri
b. b. #jarkan teknik distraksi selama b. nyeri akut
b.
Mengurangi
nyeri
tanpa
tindakan invasif
$. $. Observasi 6i&, sin
$. $.Tingkat nyeri dapat diketahui
b" 3e$ em
d. d. 3olaboratif pemberian obat dari vital sign. analgesik dan kaji efektivitasnya. d. d. Mengatasi nyeri pasien
asa
n b;d an$aman integritas biologis sekunder akibat operasi d;d mengeluh takut operasi, takut dipasang alat, kha&atir tangan dan kaki tidak berfungsi, tampak gelisah dan murung , ta$hi$ardi. Ren$ana tujuan ) 0etelah diberikan tindakan pera&atan selama @ 7! menit diharapkan ke$emasan klien berkurang. Ren$ana tindakan a. 3aji tingkat ansietas b.
b.
eri
kenyamanan
Rasionalisasi a. a. 0ebagai
a$uan
membuat
dan s&'&ei tindakan.
ketentraman hati, perlihatkan rasa b. b. #gar pasien lebih tenang +
empati.
menghadapi operasi.
$. $. ila ansietas berkurang , beri$. $. ila keadaan klien lebih tenang penjelasan
tentang
operasi
, maka klien akan lebih mudah
pemasangan eksternal fiksasi, serta menerima persiapan yang harus dilakukan.
penjelasan
yang
diberikan.
. %ost operasi a" Resti infeksi b;d tempat masuknya organisme sekunder akibat
adanya jalur
invasif (pin ". Ren$ana tujuan ) 0etelah diberikan askep selama 6 minggu diharapkan tidak terjadi infeksi Ren$ana tindakan Rasionalisasi a. a. =aga kebersihan di daerah a. Men$egah kolonisasi kuman. pemasangan eksternal fiksasi.
b.
b.
Men$egah
infeksi
kuman
b. b. 1akukan pera&atan luka se$ara melalui pin aseptik di daerah pin.
$. $. Menemukan tandatanda infeksi
$$. Observasi vital sign dan tanda se$ara dini. tanda infeksi sistemik maupun d. *ntuk men$egah atau lokal ( demam, nyeri, kemerahan,
mengobati infeksi.
keluar $airan, pelonggaran pin " d.d.
3olaboratif
pemberian
antibiotika. b" Resiko $edera b;d terpasang alat berujung tajam Ren$ana tujuan ) 0etelah diberikan askep selama 7 @ - jam diharapkan tidak terjadi $edera ;trauma akibat alat yang dipasang.
1
Ren$ana tindakan a- Tutup ujungujung pin atau
Rasionalisasi a- Men$egah $edera akibat
fiksator yang tajam b- eri penjelasan pada klien
alat yang tajam b- #gar
pasien
agar berhati 4 hati dengan
mengantisipasi
gerakan
alat yang terpasang
untuk men$egah $edera.
$" 5ambatan mobilitas fisik b;d alat eksternal fiksasi Ren$ana tujuan ) 0etelah diberikan asuhan kepera&atan selam 7 @ - jam diharapkan klien mampu memperlihatkan kemampuan mobilitas. Ren$ana Tindakan Rasionalisasi a- 1atih bagian tubuh yanga- a. Men$egah terjadinya atrofi sehat dengan latihan ROM disuse . Membantu b- ila bengkak pada daerahb- b.
meningkatkan
pemasangan
eksternal kekuatan kemampuan c- $. Memper$epat fiksasi sudah berkurang, klien untuk mandiri serta latih pasien untuk latihan meningkatkan rasa per$aya diri isometrik di daerah klien. tersebut. c- 1atih pasien menggunakan alat bantu jalan d" >angguan $itra tubuh b;d perubahan dalam penampilan sekunder
akibat
pemasangan eksternal fiksasi Ren$ana tujuan ) 0etelah diberikan askep selama 7 @ - jam diharapkan klien mempunyai gambaran diri yang positif .
11
Ren$ana tindakan Rasionalisasi a- erikan pengertian bah&a a- #gar se$ara psikologis klien OREF memerlukan masa terbiasa dengan alat yang penyembuhan yang relatif terpasang di bagian Ren$ana Tindakan Rasionalisasi lama ( 2 bulan ". tubuhnya mengidentifikasi a-
e" Resiko penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif b;d ketidaktahuan tentang pera&atan eksternal fiksasi Ren$ana tujuan ) 0etelah diberikan askep selama 7 @ 7! menit diharapkan klien dapat menunjukkan prilaku yang mendukung penatalaksanaan program terapi.
12
>#M#R
13
<#FT#R %*0T#3#
Aarpenito 4 Moyet, 1ynda =uall. !!B. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 6!, =akarta) E>A Mansjoer, #reif. !!!. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. =akarta) F3*/. MuttaCin, #rif. !!2. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal. =akarta) E>A 0melt'er, >. are. !! Keperawatan Medikal – Bedah Brunner Suddarth, Edisi 2, =akarta) E>A
14