1
ORIF DAN OREF
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit muskuloskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di pusat-pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Penyebab fraktur terbanyak adalah karena kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas ini, selain menyebabkan fraktur, menurut WHO, juga menyebabkan kematian 1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar korbannya adalah remaja atau dewasa muda.
Beberapa tulang, misalnya femur mempunyai kekuatan otot yang kuat sehingga reposisi tidak dapat dilakukan sekaligus. Untuk menghindari berbagai permasalahan diperlukan penanganan fraktur sedini mungkin. Umumnya penanganan fraktur dibagi 2 macam, yaitu; secara konservatif (penanganan tanpa pembedahan) dan operatif meliputi operasi ORIF dan OREF. maka dilakukan penatalaksanaan untuk mencegah infeksi dan injury pada oref (Open Reduction External Fixation) pada fraktur dengan cara Perawatan luka merupakan tindakan keperawatan yaitu berupa mengganti balutan dan membersihkan luka baik pada luka yang bersih maupun luka yang kotor untuk mencegah infeksi. Dan untuk mencegah injury dalam penatalaksanaan dilakukan dengan traksi dan latihan aktif.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud ORIF dan OREF?
Apa tujuan dari ORIF?
Apa sajakah indikasi dari ORIF dan OREF?
Apa sajakah kontra indikasi dari ORIF?
Apa sajakah keuntungan dan komplikasi dari OREF?
Apasajakah jenis alat yang digunakan pada pemasangan ORIF?
Apasajakah persiapan pemasangan OREF?
Bagaimana prosedur tindakan ORIF ?
Bagaimana persiapan atau prosedur di ruang oprasi pemsangan ORIF?
Bagaiman video pemasanagn pemasangan ORIF?
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari ORIF dan OREF
Untuk mengetahui tujuan dari ORIF
Untuk mengetahui indikasi dari ORIF dan OREF
Untuk mengetahui kontra indikasi dari ORIF
Untuk mengetahui keuntungan dan komplikasi dari OREF
Untuk mengetahui enis alat yang digunakan pada pemasangan ORIF
Untuk mengetahui persiapan pemasangan OREF
Untuk memahami prosedur tindakan ORIF
Untuk memahami persiapan atau prosedur di ruang oprasi pemsangan ORIF
Untuk memahami video cara pemasangan ORIF
Manfaat Penulisan
Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu memberikan informasi kepada mahasiswa tentang ORIF dan OREF sehingga memungkinkan mahasiswa mampu mengaplikasikannya pada pasien dengan kasus yang sama seperti di atas.
BAB II
PEMBAHASAN
ORIF
PENGERTIAN
ORIF adalah suatu bentuk pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada tulang yang mengalami fraktur.
ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi), open reduksi merupakan suatu tindakan pembedahan untuk memanipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah / fraktur sedapat mungkin kembali seperti letak asalnya. Internal fiksasi biasanya melibatkan penggunaan plat, sekrup, paku maupun suatu intramedulary (IM) untuk mempertahan kan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi.
ORIF adalah Alat bantu jalan dan mobilisasi yaitu alat yang di gunakan untuk membantu klien supaya dapat berjalan dan bergerak.
TUJUAN TINDAKAN
Untuk membantu klien berjalan
Untuk membantu klien bergerak
Menjaga supaya tidak terjadi fraktur lagi
INDIKASI
Pasien penderita dan pasca stroke
Pasien yang menderita kelumpuhan
Pasien yang menderita fraktur
KONTRA INDIKASI
Pasien dengan penurunan kesadaran
Pasien dengan fraktur yang parah dan belum ada penyatuan tulang
Pasien yang mengalami kelemahan (malaise)
JENIS ALAT YANG DIGUNAKAN
Walker
Adalah : Suatu alat yang sangat ringan, mudah dipindahkan setinggi pinggang, dan terbuat dari pipa logam. Mempunyai empat penyangga dan kaki yang kokoh.
Tripod
Adalah : memberi songkongan yang terbesar yang digunakan pada kaki yang mengalami sebagian atau keseluruhan paralisis atau hemiplegia (paralisis pada satu sisi). Alat bantu yang memiliki tiga kaki, yang biasa digunakan untuk orang yang kondisinya sudah bagus.
Kruk
Adalah : alat bantu jalan yang berbentuk segitiga sama kaki, dalam penggunaannya dihimpitkan di ketiak. Dalam penggunaan kruk apabila naik tangga kaki yang sakit terlebih dahulu, jika turun sebaliknya. Kruk sering digunakan untuk meningkatkan mobilisasi. Penggunaannya dapat temporer, seperti pada setelah kerusakan ligamen dilutut. Kruk dapat digunakan permanen (klien paralisis ekstremitas bawah). Kruk terbuat dari kayu atau logam. Ada dua tipe kruk :
Strand memilki sebuah pegangan tangan dan pembalut logam yang pas memgelilingi lengan bawah, kedua-duanya harus diatur sesuai dengan tinggi klien.
Kruk Aksila terbuat dari kayu.
Kruk Aksila mempunyai garis permukaan yang seperti bantalan pada bagian atas, dimana berada tepat dibawah aksila. Pegangan tangan berbentuk batang yang dipegang setinggi telapak tgangan untuk menyokong tubuh. Ukuran panjang kruk harus diatur yang sesuai, dan klien harus diajarkan menggunakan kruk mereka dengan aman, mencapai kestabilan gaya berjalan naik turun tangga dan bangkit dari duduk.
Kursi Roda
Adalah : alat bantu yang digunakan untuk pasien
Kaki palsu
Adalah : alat bantu jalan yang menyerupai kaki yang terbuat dari fiber dan aluminium.
Tongkat
Adalah : alat yang ringan, dapat dipindahkan, setinggi pinggang dan terbuat dari kayu atau logam.
PROSEDUR TINDAKAN
Walker
Klien memgang pemegang tangan pada batang di bagian atas, melangkah, memindahkan walker lebih lanjut dan melangkah lagi.
Tripod
Tripod diletakan dekat kaki yang fraktur, kemudin kaki yang sehat melangkah dan kaki sakit yang melangkah.
Kruk
Dalam penggunaan kruk apabila naik tangga kaki yang sakit terlebih dahulu melangkah, jika turun kaki yang sehat.
Kursi Roda
Posisi kursi 45 derajat dari tempat tidur, rem terkunci, memindahkan kaki istirahat.
Kaki Palsu
Memasukkan Stockinett pelapis puntung dulu lalu membantu pasien memasukkannya ke dalam socket.
Kemudian pasien harus dilatih mengencangkan menggunakan suspensi kemudian dilatih untuk berjalan dengan menggunakan kaki barunya.
Proses ini memang memakan waktu dan beaya sehingga prosthesis kaki yang baik.
Tongkat
Tongkat ini harus dipakai di sisi tubuh yang terkuat. Untuk sokongan maksimum ketika berjalan, klien menempatkan tongkat berada di depan sejauh 1 sampai 25 cm, mennjaga berat badan pada kedua kaki klien. Kaki yang terlemah bergerak maju dengan tongkat sehingga berat badan dibagi antara tongkat dan kaki yang terkuat. Kaki yang terkuat maju setelah tongkat szehingga kaki terlemah dan berat badan disokong oleh tongkat dan kaki terlemah.
PERSIAPAN ATAU PROSEDUR DI RUANG OPERASI\
Persiapan alat dan Ruangan
Alat tidak steril : Lampu operasi, Cuter unit, Meja operasi, Suction, Hepafik, Gunting
Alat Steril : Duk besar 3, Baju operasi 4, Selang suction steril, Selang cuter Steril,side 2/0, palain 2/0,berbagai macam ukuran jarum
Set Orif :
Koker panjang 2
Klem bengkok 6
Bengkok panjang 1
Pinset cirugis 2
Gunting jaringan 1
Kom 2
Pisturi 1
Hand mest
Platina 1 set
Kassa steril
Gunting benang 2
Penjepit kasa 1
Bor 1
Hak Pacul 1
Hak Sedang 1
Hak Duk 3
Prosedur Operasi :
Pasien sudah teranastesi GA
Tim bedah melakukan cuci tangan (Scrub)
Tim bedah telah memakai baju operasi (Gloving)
Lakukan disinfeksi pada area yang akan dilakukan sayatan dengan arah dari dalam keluar, alkohol 2x, betadine 2x
Pasang duk pada area yang telah di disinfeksi (Drapping)
Hidupkan cuter unit
Lakukan sayatan dengan hand mest dengan arah paramedian
Robek subkutis dengan menggunakan cuter hingga terlihat tulang yang fraktur
Lakukan pengeboran pada tulang
Pasang platina
Lakukan pembersihan bagian yang kotor dengan cairan NaCl
Jahit subkutis dengan plain 2/0
Jahit bagian kulit dengan side 2/0
Tutup luka dengan kassa betadine, setelah itu diberi hepafik
OREF
PENGERTIAN
OREF adalah reduksi terbuka dengan fiksasi internal di mana prinsipnya tulang ditransfiksasikan di atas dan di bawah fraktur , sekrup atau kawat ditransfiksi di bagian proksimal dan distal kemudian dihubungkan satu sama lain dengan suatu batang lain.
Fiksasi eksternal digunakan untuk mengobati fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak . Alat ini memberikan dukungan yang stabil untuk fraktur kominutif ( hancur atau remuk ) . Pin yang telah terpasang dijaga agar tetap terjaga posisinya , kemudian dikaitkan pada kerangkanya. Fiksasi ini memberikan rasa nyaman bagi pasien yang mengalami kerusakan fragmen tulang.
INDIKASI
Fraktur terbuka grade II dan III
Fraktur terbuka yang disertai hilangnya jaringan atau tulang yang parah.
Fraktur yang sangat kominutif ( remuk ) dan tidak stabil.
Fraktur yang disertai dengan kerusakan pembuluh darah dan saraf.
Fraktur pelvis yang tidak bisa diatasi dengan cara lain.
Fraktur yang terinfeksi di mana fiksasi internal mungkin tidak cocok. Misal : infeksi pseudoartrosis ( sendi palsu ).
Non union yang memerlukan kompresi dan perpanjangan.
Kadang – kadang pada fraktur tungkai bawah diabetes melitus.
KEUNTUNGAN DAN KOMPLIKASI
Keuntungan eksternal fiksasi adalah :
Fiksator ini memberikan kenyamanan bagi pasien , mobilisasi awal da latihan awal untuk sendi di sekitarnya sehingga komplikasi karena disuse dan imobilisasi dapat diminimalkan
Sedangkan komplikasinya adalah :.
Infeksi di tempat pen ( osteomyelitis ).
Kekakuan pembuluh darah dan saraf.
Kerusakan periostium yang parah sehingga terjadi delayed union atau non union .
Emboli lemak.
Overdistraksi fragmen.
PERSIAPAN OREF
Persiapan psikologis
Penting sekali mempersiapkan pasien secara psikologis sebelum dipasang fiksator eksternal Alat ini sangat mengerikan dan terlihat asing bagi pasien. Harus diyakinkan bahwa ketidaknyamanan karena alat ini sangat ringan dan bahwa mobilisasi awal dapat diantisipasi untuk menambah penerimaan alat ini, begitu juga keterlibatan pasien pada perawatan terhadap perawatan fiksator ini.
Pemantauan terhadap kulit, darah, atau pembuluh saraf.
Setelah pemasangan fiksator eksternal , bagian tajam dari fiksator atau pin harus ditutupi untuk mencegah adanya cedera akibat alat ini. Tiap tempat pemasangan pin dikaji mengenai adanya kemerahan , keluarnya cairan, nyeri tekan, nyeri dan longgarnya pin.Perawat harus waspada terhadap potensial masalah karena tekanan terhadap alat ini terhadap kulit, saraf, atau pembuluh darah.
Pencegahan infeksi
Perawatan pin untuk mencegah infeksi lubang pin harus dilakukan secara rutin. Tidak boleh ada kerak pada tempat penusukan pin, fiksator harus dijaga kebersihannya. Bila pin atau klem mengalami pelonggaran , dokter harus diberitahu. Klem pada fiksator eksternal tidak boleh diubah posisi dan ukurannya.
Latihan isometrik
Latihan isometrik dan aktif dianjurkan dalam batas kerusakan jaringan bisa menahan. Bila bengkak sudah hilang, pasien dapat dimobilisasi sampai batas cedera di tempat lain. Pembatasan pembebanan berat badan diberikan untuk meminimalkan pelonggaran puin ketika terjadi tekanan antara interface pin dan tulang.
Video
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Umumnya penanganan fraktur dibagi 2 macam, yaitu; secara konservatif (penanganan tanpa pembedahan) dan operatif meliputi operasi ORIF dan OREF. maka dilakukan penatalaksanaan untuk mencegah infeksi dan injury pada oref (Open Reduction External Fixation) pada fraktur dengan cara Perawatan luka merupakan tindakan keperawatan yaitu berupa mengganti balutan dan membersihkan luka baik pada luka yang bersih maupun luka yang kotor untuk mencegah infeksi. Dan untuk mencegah injury dalam penatalaksanaan dilakukan dengan traksi dan latihan aktif.
Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca khususnya mahasiswa keperawatan agar dapat memahami konsep pencegahan infeksi dan injury pada OREF maupun penatalaksanaanya baik medis maupun dari sisi perawatannya. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan kualitas perawat di indonesia dalam menangani berbagai kasus penyakit dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga tercapainya visi indonesia sehat 2015.