LAPORAN PENDAHULUAN POST OPERASI OPERASI LAP LAPARA ARATO TOMI MI DENGAN VENTILATOR
Oleh: Firdaus Dwi Kuncara 222!!"2!2
PROGRA# PENDIDIKAN PROFE$I NER$ ANGKATAN %%II &URU$AN KEPERA'ATAN FAKULT FAKULTA$ A$ KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVER$ITA$ UNIVER$ITA$ DIPONEGORO $E#ARANG 2!"
A( Pen) Pen)er er*i *ian an
Laparatomy merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen (Long, 2000). Prosedur ini dapat direkom direkomend endasi asikan kan pada pada pasien pasien yang yang mengal mengalami ami nyeri nyeri abdomen abdomen yang yang tidak tidak dike diketa tahu huii
peny penyeb ebab abny nyaa
atau atau
pasi pasien en
yang ang
meng mengal alam amii
trau trauma ma abdo abdome men. n.
Laparatomy eksplorasi digunakan untuk mengetahui sumber nyeri atau akibat trauma dan perbaikan bila diindikasikan. +( &enis
1. Midl Midlin inee inc incis isio ion n Metode Metode insisi insisi yang paling paling sering sering digunaka digunakan, n, karena karena sediki sedikitt perdar perdarahan ahan,, eksplorasi dapat lebih luas, cepat di buka dan di tutup, serta tidak memotong ligamen dan sara. !amun demikian, kerugian "enis insis ini adalah ter"adinya hernia hernia cikatriali cikatrialis. s. #ndikasiny #ndikasinyaa pada eksplorasi eksplorasi gaster, gaster, pankreas, hepar, dan lien serta di ba$ah umbilikus untuk eksplorasi ginekologis, rektosigmoid, dan organ dalam pelvis. 2. Para aramedian yaitu yaitu % sedikit sedikit ke tepi dari garis tengah (& 2,' cm), pan"ang pan"ang (12,' cm). erbag erbagii atas atas 2 yaitu yaitu,, parame paramedia dian n kanan kanan dan kiri, kiri, dengan dengan indika indikasi si pada pada "enis "enis operasi operasi lambung, eksplorasi eksplorasi pankreas, pankreas, organ pelvis, pelvis, usus bagian bagian bagian ba$ah, sert sertaa plen plenokt oktom omi. i. Para Parame medi dian an insi insici cion on memi memili liki ki keun keuntu tung ngan an anta antara ra lain lain merupakan bentuk insisi anatomis dan isiologis, tidak memotong ligamen dan sara, dan insisi mudah diperluas ke arah atas dan ba$ah *. rans ransver verse se upper upper abdomen abdomen incisi incision on yaitu aitu % insi insisi si di bagi bagian an atas atas,, misa misaln lnya ya pemb pembed edah ahan an cole colesi sist stot otom omy y dan dan splenektomy.
+. rans ransver verse se lo$er lo$er abdome abdomen n incisi incision on yaitu insisi melintang di bagian ba$ah & + cm di atas anterior spinal iliaka, misalnya% pada operasi appendectomy ,( Indi Indi-a -asi si
1. raum raumaa abdome abdomen n (tump (tumpul ul atau atau ta"am ta"am)) raum raumaa abdome abdomen n didei dideinis nisika ikan n sebaga sebagaii kerusa kerusakan kan terhada terhadap p strukt struktur ur yang yang terletak diantara diaragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk (#gnativicus -orkman, -orkman, 200). /ibedakan atas 2 "enis yaitu •
rau rauma ma temb tembus us (tra (traum umaa peru perutt deng dengan an pene penetr tras asii kedal kedalam am rong rongga ga peritonium) yang disebabkan oleh luka tusuk, luka tembak.
•
rauma auma tump tumpul ul (tra (traum umaa peru perutt tanp tanpaa pene penetr tras asii keda kedala lam m rong rongga ga peritoneum) yang dapat disebabkan oleh pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman.
2. Per Peritoni toniti tiss Perito Peritonit nitis is adalah adalah inlam inlamasi asi perit peritoneu oneum m lapisa lapisan n membra membrane ne serosa serosa rongga rongga abdomen, yang diklasiikasikan atas primer, sekunder dan tersier. Peritonitis primer dapat disebabkan oleh spontaneous oleh spontaneous bacterial peritonitis (P) peritonitis (P) akibat penyakit hepar kronis. Peritonitis sekunder disebabkan oleh perorasi appendicitis, perorasi gaster dan penyakit ulkus duodenale, perorasi kolon (palin (paling g sering sering kolon kolon sigmoi sigmoid), d), sement sementara ara proses proses pembeda pembedahan han merupak merupakan an penyebab peritonitis tersier. tersier. *. umbat umbatan an pada pada usus halus halus dan dan besar besar (bst (bstruk ruksi) si) bstruksi usus dapat dideinisikan sebagai gangguan (apapun penyebabnya) aliran aliran normal normal isi usus usus sepan" sepan"ang ang salura saluran n usus. usus. bstr bstruks uksii usus usus biasan biasanya ya mengena mengenaii kolon kolon sebagai sebagai akibat akibat karsin karsinoma oma dan perkem perkembang banganny annyaa lambat lambat.. ebagian dasar dari obstruksi "ustru mengenai usus halus. bstruksi total usus halus halus meru merupa pakan kan keada keadaan an ga$a ga$att yang yang meme memerl rluka ukan n diag diagno nosi siss dini dini dan dan tindakan pembedahan darurat bila penderita ingin tetap hidup. Penyebabnya
dapat berupa perlengketa perlengketan n (lengkung usus men"adi men"adi melekat pada area yang semb sembuh uh seca secara ra lamb lambat at atau atau pada pada "ari "aring ngan an paru parutt sete setela lah h pemb pembed edah ahan an abdomen abdomen), ), #ntu #ntusep sepsi si
(salah (salah satu satu bagian bagian dari dari usus usus menyu menyusup sup kedal kedalam am
bagian lain yang ada diba$ahnya akibat penyempitan lumen usus), 3olvulus olvulus (usu (ususs besa besarr yang ang memp mempun uny yai meso mesoco colo lon n dapat dapat terpun terpuntir tir sendir sendirii dengan dengan demiki demikian an menim menimbul bulkan kan penyum penyumbat batan an dengan dengan menut menutupny upnyaa gelunga gelungan n usus usus yang ter"adi amat distensi) distensi),, hernia hernia (protrusi usus melalui melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen), dan tumor (tumor yang ada dal dalam dind dindiing usus usus mel meluas uas kelu kelum men usus usus atau atau tum tumor dil diluar uar usus usus menyebabkan tekanan pada dinding usus). +. 4ppe 4ppend ndiisiti sitiss '. umor abdo abdom men . Pancrea Pancreatit titis is (inla (inlamma mmatio tion n o the pancre pancreas) as) 5. 4bsces 4bscesses ses (a (a locali6 locali6ed ed area o o inect inection ion)) 7. 4dhesions 4dhesions (bands (bands o scar scar tissue tissue that orm orm ater ater trauma trauma or surgery) surgery) 8. /ive /ivert rtic icul ulit itis is (in (inla lamm mmat atio ion n o sac9 sac9li like ke stru struct ctur ures es in the the $all $allss o the the intestines) 10. #ntestinal #ntestinal perorati peroration on 11. :ctopic pregnancy (pregnancy occurring outside o the uterus) 12. ;oreign bodies (e.g., a bullet in a gunshot victim) 1*. #nternal bleeding D( P.s* P.s* O/era O/erasi si La/ara*. La/ara*.0i 0i
Post Post op atau atau Post Post opera operati ti Lapa Lapara rato tomi mi meru merupa pakan kan taha tahapa pan n sete setela lah h pros proses es pembedahan pada area abdomen (laparatomi) dilakukan. indakan post operati dila dilaku kuka kan n dalam dalam 2 taha tahap p yait yaitu u peri period odee pemu pemuli liha han n seger segeraa dan pemu pemuli liha han n berkelan"utan setelah ase post operati. Proses pemulihan tersebut membutuhkan pera$atan post laparatomi. Pera$atan post laparatomi adalah bentuk pelayanan pera$atan yang di berikan kepadaklien kep adaklien yang telah men"alani operasi pembedahan abdomen.
E( Tu1uan /erawa /erawa*an *an /.s* /.s* la/ara*. la/ara*.0i 0i •
Mengurangi komplikasi akibat pembedahan.
•
Mempercepat penyembuhan.
•
Mengembalikan ungsi klien semaksimal mungkin seperti sebelum operasi.
•
Mempertahankan konsep diri klien.
•
Mempersiapkan klien pulang.
F( #anies*asi Klinis
Maniestasi yang biasa timbul pada pasien post laparatomy diantaranya •
!yeri tekan pada area sekitar insisi pembedahan
•
/apat ter"adi peningkatan respirasi, tekanan darah, dan nadi.
•
•
Mual, muntah, anoreksia
•
G( K.0/ K.0/li li-a -asi si •
yok /igamb /igambark arkan an sebagai sebagai tidak tidak memadai memadainya nya oksige oksigenas nasii selula selularr yang yang disert disertai ai dengan ketidakmampuan untuk mengekspresikan produk metabolisme. Maniestasi
Pucat
b.
Pernaasan cepat
d. ianosis pada bibir, gusi dan lidah e. !adi cepat, lemah dan bergetar .
Penurunan tekanan nadi
g. ekanan ekanan darah rendah dan urine pekat. •
=emorrhagi a.
=emoragi primer ter"adi pada $aktu pembedahan
b.
=emoragi intermediari beberapa "am setelah pembedahan ketika kenaikan tekana tekanan n darah darah ke tingka tingkatt normal normalnya nya melepa melepaska skan n bekuan bekuan yang yang tersan tersangkut gkut dengan tidak aman dari pembuluh darah yang tidak terikat
c.
=emoragi sekunder beberapa $aktu setelah pembedahan bila ligatur slip karena pembuluh darah tidak terikat dengan baik atau men"adi terineksi atau mengalami erosi oleh selang drainage. Maniestasi
elisah, , terus bergerak, merasa haus, kulit dingin9basah9pucat, nadi meningkat, suhu turun, pernaasan cepat dan dalam, bibir dan kon"ungtiva pucat dan pasien melemah.
H( Pen)-a Pen)-a1ian 1ian Ke/ Ke/era erawa*a wa*an n
a. ?espiratory agaimana saluran pernapasan, "enis pernapasan, bunyi pernapasan. b. irkulasi ekanan ekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu, $arna kulit, dan reill kapiler. c. Persar Persaraa aan n ingk ingkat at kesa kesadar daran. an. d. alutan 1) 4pak 4pakah ah ada ada tube, tube, dra drain inag agee @ 2) 4pakah 4pakah ada ada tanda tanda9ta 9tanda nda ine ineksi ksi@@ *) agaim agaimana ana penyem penyembuha buhan n luka luka @ e. Peralatan 1) Moni Monito torr yang yang terp terpas asan ang. g. 2) Aairan Aairan inus inus atau atau trans transusi usi.. .
?asa nyaman ?asa sakit, mual, muntah, posisi pasien, dan asilitas ventilasi.
g. Psikologis Psikologis
/ata /ata obye obyekt kti i meli melipu puti ti 1) !apa !apass dang dangka kall
2) ensi nsi tur turun un *) !adi !adi lebi lebih h cep cepat at +) 4bdo 4bdome men n tega tegang ng ') /eens /eensee muskul muskuler er posit positi i ) erke erkeri ring ngat at 5) uny unyii usus usus hil hilan ang g 7) Peka Pekak k hati hati hila hilang ng
KON$EP VENTILATOR A( Pen) Pen)er er*i *ian an 3entilat ntilator or adalah adalah suatu suatu alat alat yang yang digunak digunakan an untuk untuk membant membantu u sebagi sebagian an atau atau
seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi. +( Tu1u u1uan an Pe0asan)an Pe0asan)an Ven*ila*.r 1. Member Memberika ikan n kekuat kekuatan an mekanis mekanis pada sistem sistem paru untuk untuk memper mempertah tahanka ankan n ventilasi yang isiologis. 2. Memani Memanipula pulasi si Bair $ay pressure pressureCC dan corak ventila ventilasi si untuk memperb memperbaik aikii eisiensi ventilasi dan oksigenasi. *. Mengurangi Mengurangi ker"a ker"a miokard miokard dengan "alan "alan mengura mengurangi ngi ker"a ker"a naas. naas. ,( Indi-as Indi-asii Pe0asa Pe0asan)a n)an n Ven*il Ven*ila*.r a*.r 1. Pasien Pasien dengan dengan respirator respiratory y ailur ailuree (gagal (gagal napas) 2. Pasien Pasien denga dengan n operasi operasi tekhi tekhik k hemodil hemodilusi usi.. *. Post Post re repana panasi si deng dengan an black black out. out. +. ?esp ?espir irat ator ory y 4rres rrest. t. D( #aca03# #aca03#aca aca0 0 Ve Ven*ila*.r n*ila*.r Menurut siatnya ventilator dibagi tiga type yaitu 1. Volume lume Cycled Cycled Ve Ventilat ntilator or.. Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya berdasarkan volume. Mesin
berhenti beker"a dan ter"adi ekspirasi bila telah mencapai volume yang ditentukan. ditentukan.
ekspirasi ter"adi dengan pasi.
PA2
D *' E +' mm=g
aturasi 2
D 8 E 85 F
Pa2
D 70 E 100 mm=g
ila Pa2 lebih dari 100 mm=g, maka ;i2 diturunkan bertahap 10 F. ila PA2 lebih besar dari +' mm=g, maka M.3 dinaikkan. ila PA2 lebih kecil dari *' mm=g, maka M.3 diturunkan. 2. uat uat oto toraG toraG setiap setiap hari hari untuk meliha melihatt perkembang perkembangan an klinis, klinis, letak letak : dan komplikasi yang ter"adi akibat pemasangan 3entilator. 3entilator. *. bserv bservasi asi keadaan keadaan kardiovas kardiovaskul kuler er pasien pasien denyut denyut "antun "antung, g, tekanan tekanan darah, darah, sianosis, temperatur. +. 4uskul 4uskultas tasii paru paru untu untuk k menge mengetah tahui ui 9
letak tube
9
perk perkem emban banga gan n paru paru9p 9par aru u yang yang sime simetr tris is
9
pan"ang tube
'. Periks Periksaa keseim keseimbang bangan an cairan cairan seti setiap ap hari hari . Periks Periksaa elek elektr troli olitt seti setiap ap hari hari 5. B4ir -ay PressureC PressureC tidak tidak boleh boleh lebih lebih dari dari +0 mm=g 7. B:Gpired B:Gpired Minute Minute 3olumeC lumeC diperiksa diperiksa tiap 2 "am
8. Hsahak Hsahakan an selang selang nasogas nasogastri trik k tetap berun berungsi gsi.. 10. Perhat Perhatika ikan n ada tidakny tidaknyaa Btensi Btension on pneumot pneumothor horaGC aGC dengan dengan melihat melihat tanda9 tanda9 tanda sebagai berikut 9
geli gelisa sah, h, kesa kesada dara ran n menu menuru run n
9
sianosis
9
distensi vena leher
9
trache tracheaa terdor terdorong ong men" men"auh auh loka lokasi si Bten Btensio sion n pneumo pneumotho thoraGC raGC
9
sala salah h satu satu din dindi ding ng tor torak ak "ad "adii meng mengem emba bang ng
9
pada pada per perku kusi si terd terdap apat at tim timpa pani ni..
A( Pen) Pen)-a1 -a1ian ian Pri0 Pri0er er
dilakukan. Lakukan pengka"ian dengan menggunakan prinsip 4A/: 4A/: 1. Airwa Airwayy a. unakan alat bantu dalam membebaskan "alan napas "ika diperlukan c. Pertimbangk Pertimbangkan an untuk meru"uk meru"uk ke bagian bagian anestes anestesii untuk untuk dilakukan dilakukan intubasi intubasi apabila tidak dapat mempertahankan "alan napas. 2. Breat Breathin hing g a. :<> d. Pasa Pasang ng #3 #3 4cc 4cces es (in (inu us) s) ". #i$a%ii #i$a%iity ty
Meliputi nama, umur, pendidikan, peker"aan, suku bangsa, a gama, alamat. 2. ?i$aya ?i$ayatt penyakit penyakitIri Iri$ay $ayat at kepera$ kepera$ata atan n #normasi mengenai latar belakang dan ri$ayat penyakit yang sekarang dapat diperoleh melalui oranglain (keluarga, tim medis lain) karena kondisi pasien yang dapat bentuan ventilator tidak mungkin untuk memberikan data secara detail. Pengka"ian ini ditu"ukan untuk mengetahui kemungkinan penyebab atau aktor pencetus ter"adinya gagal naasIdipasangnya na asIdipasangnya ventilator. *.
3entilationI#ntermitten Positive Pressure 3entilation) #M3 #M3 (yncr (yncroni oni6ed 6ed #nter #ntermit mitten ten Mandat Mandatory ory 3e 3entilat ntilation ion)) 4IP 4IP (4ss (4ssist isted ed pont pontane aneus us reat reathin hingIP gIPres ressur suree uport uport)) AP4 AP4P (Aont (Aontin inous ous Pos Possi siti tive ve 4ir 4ir Pres Presur ure) e)
;i2 Prosentase oksigen yang diberikan P::P Positive :nd :Gpiratory Pressure ;rek$ensi naas b. >erakan naas apakah sesuai dengan irama ventilator c. :Gpansi :Gpansi dada dada kanan kanan dan dan kiri kiri apakah apakah simetris simetris atau tidak d. uara naas naas adalah adalah ronkhi, ronkhi, $he6ing, $he6ing, penurunan penurunan suara naas e. 4dakah gerakan gerakan cuping cuping hidung hidung dan dan penggunaan penggunaan otot bantu tambahan tambahan . ekret ekret "umla "umlah, h, konsi konsiste stensi nsi,, $arna $arna dan dan bau bau g. =umidi =umidiie ier r kehan kehangat gatan an dan dan batas batas aJua aJua h. ubingIc ubingIcircui ircuitt ventilator ventilator adakah kebocora kebocoran n tertekuk tertekuk atau atau terlepas terlepas i. =asil =asil anali analisa sa gas darah darah terak terakhir hirIs Isatu aturas rasii oksige oksigen n ". =asil oto thoraG terakhir '. ist istem em kard kardio iova vask skul uler er Pengka"ian kardiovaskuler dilakukan untuk mengetahui adanmya gangguan hemodinamik yang diakibatkan setting ventilator (P::P terlalu tinggi) atau
disebabkan karena hipoksia. Pengka"ian meliputi tekanan darah, nadi, irama "antung, perusi, adakah sianosis dan banyak mengeluarkan keringat. . ist istem em neur neurol olog ogii Pengka"ian meliputi tingkat kesadaran, adalah nyeri kepala, rasa ngantuk, gelisah dan kekacauan mental. 5. ist istem em uro uroge geni nita tall 4dakah penurunan produksi urine (berkurangnya produksi urine menun"ukkan adanya gangguan perusi gin"al) 7. tat tatus us cai caira ran n dan dan nutr nutris isii tatus cairan dan nutrisi penting dika"i karena bila ada gangguan status nutrisi dn cairan akan memperberat keadaan. eperti cairan yang berlebihan dan albumin yang rendah akan memperberat oedema paru. 8. tat tatus us psy psycoso cososi sial al Pasien yang dira$at di #AH dan dipasang ventilator sering mengalami depresi mental lyang dimaniestasikan berupa kebingungan, gangguan orientasi, merasa terisolasi, kecemasan dan ketakutan akan kematian. 10. 4ktii 4ktiitas tas >e"ala 9 e"ala mual, anoreksia, bersenda$a, nyeri n yeri ulu hati atau rasa terbakar anda penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan berat badan 12. =igien =igienee >e"ala atau tanda lesulitan melakukan tugas pera$atan anda anda perubahan mental, kelemahan DIAGNO$A KEPERA'ATAN
1.
+. >angguan >angguan imobilis imobilisasi asi berhubunga berhubungan n dengan perger pergerakan akan terbatas terbatas dari dari anggota anggota tubuh. INTERVEN$I Kerusa-an in*e)ri*as -uli* 4erhu4un)an den)an adan5a lu-a in6asi Tu1uan klien menun"ukkan integritas kulit dalam keadaan normal. Kri*eria hasil tidak adanya tanda9tanda kerusakan integritas kulit. In*er6ensi : 1.
erikan pera$atan luka operasi yang bersih. Rasional mencegah ter"adinya ineksi yang dapat membuat ter"adinya kerusakan integritas kulit lebih lan"ut.
2.
Latih alih baring Rasional mencegah ter"adinya dekubitus
*.
erikan sandaran atau tahanan yang lembut pada daerah9 daerah yang mungkin ter"adi luka dekubitus
+.
=indari ter"adinya ineksi pada luka operasi yang dapat membuat parahnya integritas kulit. Rasional adanya ineksi dapat membuat kerusakan integritas kulit leb
'.
Pemberian antibiotik sistemik parah. Rasional pemberian antibiotik dapat membantu membasmi bakteri sehingga ineksi kulit tidak meluas
N5eri a-u* 4erhu4un)an den)an /r.sedur in6asi Tu1uan : memenuhi kebutuhan rasa nyaman pada klien. Kri*eria hasil klien melaporkan nyeri abdomen berkurang
1. >unakan analgetik ?asional mengurangi rasa nyeri akibat sayatan.
2. 4"arkan teknik relaksasi pada klien. ?asional untuk membantu mengalihkan nyeri yang dirasakan.
*. erikan lingkungan yang nyaman
?asional agar pasien dapat beristirahat dengan baik. Resi-. ine-si 4erhu4un)an den)an /r.sedur in6asi( Tu1uan : klien tidak terkena ineksi Kri*eria hasil: klien tidak menun"ukkan tanda9tanda ineksi. In*er6ensi :
1. elalu cuci tangan setelah menyentuh klien atau benda9benda yang kemungkinan terkontaminasi serta sebelum memberikan tindakan kepada klien lain. ?asional : ?asional : mencegah ineksi silang antar pasien yang dapat memperburuk keadaan pasien
2. emua benda9benda yang terkontaminasi dibuang atau dimasukan ke dalam tempat khusus dan diberi label sebelum dilakukan dekontaminasi atau diproses ulang kembali mencegah penyebaran kuman
*. Pastikan luka sayatan dalam keadaan tertutup. ?asional% mencegah ter"adinya terpapar kuman dari luar. Gan))uan 0.4ilisasi 4erhu4un)an den)an /er)era-an *er4a*as dari an)).*a *u4uh( Tu1uan: klien dapat melakukan aktivitas dengan normal. Kri*eria hasil7 klien dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang b iasa dilakukan
secara mandiri. In*er6ensi:
1. antu klien untuk melakukan aktivitas yang biasa di lakukan ?asional% membantu memenuhi kebutuhan yang biasa di lakukan secara mandiri.
2. Lakukan ?M pada anggota tubuh yang lain ?asional mencegah ter"adinya kelemahan otot ak ibat pergerakan terbatas.
,( Ke/u e/us*a s*a-aa -aan
runn runner er udd uddar arth th.. Buku Ajar epera!atan "edikal Beda#$. Beda#$. :d. 7.3olume *. Kakarta :>A% 2002 Long Long A, arbara arbara.. Pera!atan "edikal Beda#. Beda#. 3olume 2. andung ayasan #4P< Pa"a"aran% 2000. Marilyn :. /oenges, et al, 1885, Rencana 1885, Rencana Asu#an epera!atan, epera!atan, :>A, "akarta ylvia 4. Price, 4lih bahasa 4d"i /harma, 188' Pato%isiolo&i$ 188' Pato%isiolo&i$ konsep klinik proses' proses penyakit ed. ed. +, :>A, Kakarta