meningioma merupakan salah satu tumor otak yang muncul diselaput otak meningen.Deskripsi lengkap
Laporan pendahuluan INCDeskripsi lengkap
pathwayDeskripsi lengkap
CholedocholitiasisFull description
prematurDeskripsi lengkap
debridementFull description
SCFull description
LP pansitopenia dg organomegali dan amlDeskripsi lengkap
HemodialisaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
laporan pendahuluan peritonitisDeskripsi lengkap
LP WAHAMDeskripsi lengkap
LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUA N DAN ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PADA NY. J DENGAN OSTEOPOROSIS DI TRUNOJOYO KOTAGEDE YOGYAKARTA
Disusun guna memenuhi tugas individu stase gerontik gerontik
Disusun oleh: Alfiana aha!a" S.Ke# $%.&'.()*$
PROGRA+ STUDI PRO,ESI NERS -I SEKOLAH TINGGI IL+U I L+U KESEHAT KESE HATAN AN SURYA GLO/AL YOGYAKARTA $(&' LAPORAN PENDAHULUAN PADA NY. J DENGAN OSTEOPOROSIS DI TRUNOJOYO TRUN OJOYO KOTAGEDE YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Disusun oleh: Alfiana aha!a" S.Ke# $%.&'.()*$
PROGRA+ STUDI PRO,ESI NERS -I SEKOLAH TINGGI IL+U I L+U KESEHAT KESE HATAN AN SURYA GLO/AL YOGYAKARTA
$(&' ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. J DENGAN OSTEOPOROSIS DI TRUNOJOYO KOTAGEDE YOGYAKARTA
Disusun oleh: Alfiana aha!a" S.Ke# $%.&'.()*$
PROGRA+ STUDI PRO,ESI NERS -I SEKOLAH TINGGI IL+U KESEHATAN SURYA GLO/AL YOGYAKARTA $(&' SEKOLAH TINGGI IL+U KESEHATAN SURYA GLO/AL YOGYAKARTA PROGRA+ STUDI PRO,ESI NERS ANGKATAN -I HALA+AN PENGESAHAN Telah disahkan ” Laporan Pendahuluan dan asuhan Keperawatan pada Ny. J dengan osteoporosis di Trunojoyo Kotagede Yogyakarta” guna memenuhi tugas stase
Keperawatan Gerontik program pendidikan Profesi Ners STIKes Surya Global Yogyakarta Tahun 2!"#
Yogyakarta$ No%ember 2!" &ahasiswa
'lfiana (ahara
2)#!"#*+2
Pembimbing 'kademik
-.itri /ian Kurniati$ S#Kep#$ Ns0
Pembimbing ,ahar Praktek
-1ahmafitri udiarie Setyaningtyas$ S#Kep#$Ns0
LAPORAN PENDAHULUAN KONSTIPASI A. Definisi Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi pergerakan usus yang
disertai dengan perpan3angan waktu dan kesulitan pergerakan feses -Stanley$ 2*0# Konstipasi adalah suatu penurunan defekasi yang normal pada seseorang$ disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering -4ilkinson$ 250#
Konstipasi merupakan ge3ala$ bukan penyakit# Konstipasi adalah penurunan frekunsi defekasi$ yang diikuti oleh pengeluaran feses yang lama atau keras dan kering# 'danya upaya mengedan saat defekasi adalah suatu tanda yang terkait dengan konstipasi# 'pabila motilitas usus halus melambat$ masa feses lebih lama terpapar pada dinding usus dan sebagian besar kandungan air dalam feses diabsorpsi# Se3umlah ke6il air ditinggalkan untuk melunakkan dan melumasi feses# Pengeluaran feses yang kering dan keras dapat menimbulkan nyeri pada rektum# -Potter 7 Perry$ 2"0# /. Ti#e Kons0i#asi erdasarkan International Workshop on Constipation$ adalah sebagai berikut8 !# Konstipasi .ungsional
Kriteria8 /ua atau lebih dari keluhan ini ada paling sedikit dalam !2 bulan8 a# b# 6# d# 2#
&engedan keras 2"9 dari ' .eses yang keras 2"9 dari ' 1asa tidak tuntas 2"9 dari ' ' kurang dari 2 kali per minggu Penundaan pada muara rektum Kriteria8
a# b# 6#
:ambatan pada anus lebih dari 2"9 ' 4aktu untuk ' lebih lama Perlu bantuan 3ari;3ari untuk mengeluarkan feses Konstipasi fungsional disebabkan waktu per3alanan yang lambat dari
feses$
sedangkan
penundaan
pada
muara
rektosigmoid
menun3ukkan adanya disfungsi anorektal# Yang terakhir ditandai adanya perasaan sumbatan pada anus# 1. E0iolo2i Penyebab umum konstipasi yang dikutip dari Potter dan Perry$ 2" adalah
sebagai berikut8 !# Kebiasaan defekasi yang tidak teratur dan mengabaikan keinginan untuk 2#
defekasi dapat menyebabkan konstipasi# Klien yang mengonsumsi diet rendah serat dalam bentuk hewani -misalnya daging$ produk;produk susu$ telur0 dan karbohidrat murni -makanan penutup yang berat0 sering mengalami masalah konstipasi$
karena bergerak lebih lambat didalam saluran 6erna# 'supan 6airan yang <#
rendah 3uga memperlambat peristaltik# Tirah baring yang pan3ang atau kurangnya olahraga yang teratur
)#
menyebabkan konstipasi# Pemakaian laksatif yag berat menyebabkan hilangnya refle= defekasi normal# Selain itu$ kolon bagian bawah yang dikosongkan dengan
"#
sempurna$ memerlukan waktu untuk diisi kembali oleh masa feses# >bat penenang$ opiat$ antikolinergik$ ?at besi -?at besi mempunyai efek men6iutkan dan ker3a yang lebih se6ara lokal pada mukosa usus untuk menyebabkan konstipasi# (at besi 3uga mempunyai efek mengiritasi dan dapat menyebabkan diare pada sebagian orang0$ diuretik$ antasid dalam kalsium
5#
atau
aluminium$
obat;obatan
antiparkinson
dapat
menyebabkan konstipasi# ,ansia mengalami perlambatan peristalti6$ kehilangan elastisitas otot abdomen$ dan
*#
dan
penurunan
mukosa
usus#
mengonsumsi makanan rendah serat# Konstipasi 3uga dapat disebabkan
oleh
kelainan
- gastrointestinal 0$
usus$
seperti
sekresi
obstruksi
ileus
,ansia sering saluran
paralitik$
GI dan
@#
di%ertikulitus# Kondisi neurologis yang menghambat implus saraf ke kolon -misalnya
+#
6edera pada medula spinalis$ tumor0 dapat menyebabkan konstipasi# Penyakit;penyakit organik$ seperti hipotirodisme$ hipokalsemia$ atau
hypokalemia dapat menyebabkan konstipasi# Ada juga penyebab yang lain dari sumber lain, yaitu: !# Peningkatan stres psikologi# Amosi yang kuat
diperkirakan
menyebabkan konstipasi dengan menghambat gerak peristaltik usus melalui ker3a dari epinefrin dan sistem syaraf simpatis# Stres 3uga dapat menyebabkan usus spastik -spastikBkonstipasi hipertonik atau iritasi 6olon 0# Yang berhubungan dengan konstipasi tipe ini adalah kram pada abdominal$ meningkatnya 3umlah mukus dan periode bertukar;tukarnya !!#
antara diare dan konstipasi# Cmur >tot semakin melemah dan melemahnya tonus spinkter yang ter3adi pada orang tua turut berperan menyebabkan konstipasi#
D. +anifes0asi 3linis &enurut Stanley -2*0 8 a# &enge3an berlebihan saat ' b# &assa feses yang keras 6# Perasaan tidak puas saat ' d# Sakit pada daerah rektum saat ' e# &enggunakan 3ari;3ari untuk mengeluarkan feses E. Pa0ofisiolo2i
/efekasi seperti 3uga pada berkemih adalah suatu proses fisiologis yang menyertakan ker3a otot;otot polos dan serat lintang$ persarafan sentral dan perifer$ koordinasi dari sistem refleks$ kesadaran yang baik dan kemampuan fisis untuk men6apai tempat '# Kesukaran diagnosis dan pengelolaan dari konstipasi adalah karena banyaknya mekanisme yang terlibat pada proses ' normal -/orongan untuk defekasi se6ara normal dirangsang oleh distensi rektal melalui empat tahap ker3a$ antara lain8 rangsangan refleks penyekat rektoanal$ relaksasi otot sfingter internal$ relaksasi otot sfingter e=ternal dan otot dalam region pel%ik$ dan peningkatan tekanan intra; abdomen0# Gangguan dari salah satu mekanisme ini dapat berakibat konstipasi# /efekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang menghantarkan feses ke rektum untuk dikeluarkan# .eses masuk dan meregangkan ampula dari rektum diikuti relaksasi dari sfingter anus interna# Cntuk meghindarkan pengeluaran feses yang spontan$ ter3adi refleks kontraksi dari sfingter anus eksterna dan kontraksi otot dasar pel%is yang depersarafi oleh saraf pudendus# >tak menerima rangsang keinginan untuk ' dan sfingter anus eksterna diperintahkan untuk relaksasi$ sehingga rektum mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi otot dinding perut# kontraksi ini akan menaikkan tekanan dalam perut$ relaksasi sfingter dan otot ele%ator ani# aik persarafan simpatis maupun parasimpatis terlibat dalam proses '# Patogenesis dari konstipasi ber%ariasi$ penyebabnya multipel $ men6akup beberapa faktor yang tumpang tindih# 4alaupun konstipasi merupakan keluhan yang banyak pada usia lan3ut$ motilitas kolon tidak terpengaruh oleh bertambahnya usia# Proses menua yang normal tidak mengakibatkan perlambatan dari per3alanan saluran 6erna# Perubahan patofisiologi yang
menyebabkan konstipasi bukanlah karena bertambahnya usia tapi memang khusus ter3adi pada mereka dengan konstipasi# Penelitian dengan petanda radioopak yang ditelan oleh orang usia lan3ut yang sehat tidak mendapatkan adanya perubahan dari total waktu gerakan usus$ termasuk akti%itas motorik dari kolon# Tentang waktu pergerakan usus dengan mengikuti petanda radioopak yang ditelan$ normalnya kurang dari < hari sudah dikeluarkan# Sebaliknya$ penelitian pada orang usia lan3ut yang menderita konstipasi menun3ukkan perpan3angan waktu gerakan usus dari );+ hari# Pada mereka yang dirawat atau terbaring di tempat tidur$ dapat lebih pan3ang lagi sampai !) hari# Petanda radioaktif yang dipakai terutama lambat 3alannya pada kolon sebelah kiri dan paling lambat saat pengeluaran dari kolon sigmoid# Pemeriksaan elektrofisiologis untuk mengukur akti%itas motorik dari kolon pasien dengan konstipasi menun3ukkan berkurangnya respons motorik dari sigmoid akibat berkurangnya iner%asi intrinsi6 karena degenerasi ple=us mienterikus# /itemukan 3uga berkurangnya rangsang saraf pada otot polos sirkuler yang dapat menyebabkan meman3angnya waktu gerakan usus# Indi%idu di atas usia 5 tahun 3uga terbukti mempunyai kadar plasma beta;endorfin yang meningkat$ disertai peningkatan ikatan pada reseptor opiate endogen di usus# :al ini dibuktikan dengan efek konstipatif dari sediaan opiate yang dapat menyebabkan relaksasi tonus kolon$ motilitas berkurang$ dan menghambat refleks gaster;kolon# Selain itu$ terdapat ke6enderungan menurunnya tonus sfingter dan kekuatan otot;otot polos berkaitan dengan usia$ khususnya pada perempuan# Pasien
dengan
konstipasi
mempunyai
kesulitan
lebih
besar
untuk
mengeluarkan feses yang ke6il dan keras sehingga upaya menge3an lebih keras dan lebih lama# :al ini dapat berakibat penekanan pada saraf pudendus sehingga menimbulkan kelemahan lebih lan3ut# Sensasi dan tonus dari rektum tidak banyak berubah pada usia lan3ut# Sebaliknya$ pada mereka yang mengalami konstipasi dapat mengalami tiga perubahan patologis pada rektum$ sebagai berikut8 !#
/iskesia 1ektum
/itandai dengan penurunan tonus rektum$ dilatasi rektum$ gangguan sensasi rektum$ dan peningkatan ambang kapasitas# /ibutuhkan lebih besar regangan rektum untuk menginduksi refleks relaksasi dari sfingter eksterna dan interna# Pada 6olok dubur pasien dengan diskesia rektum sering didapatkan impaksi feses yang tidak disadari karena dorongan untuk ' sering sudah tumpul# /iskesia rektum 3uga dapat diakibatkan karena tanggapnya atau penekanan pada dorongan untuk ' seperti yang di3umpai pada penderita demensia$ imobilitas$ atau sakit daerah anus dan rektum 2#
/is;sinergis Pel%is Terdapatnya kegagalan untuk relaksasi otot pubo;rektalis dan sfingter anus eksterna saat '# Pemeriksaan se6ara manometrik menun3ukkan peningkatan tekanan pada saluran anus saat menge3an#
<#
Peningkatan Tonus 1ektum Ter3adi kesulitan mengeluarkan feses yang bentuknya ke6il# Sering ditemukan pada kolon yang spastik seperti pada penyakit Irritable owel Syndrome$ dimana konstipasi merupakan hal yang dominan#
,. Ko4#li3asi &enurut /armo3o7&artono -250 akibat;akibat atau komlikasi dari
konstipasi antara lain8 a# Impaksi feses Impaksi feses merupakan akibat dari terpaparnya feses pada daya penyerapan dari kolon dan rektum yang berkepan3angan# b# Dol%ulus daerah sigmoid &enge3an berlebihan dalam 3angka waktu lama pada penderita dengan konstipasi dapat berakibat prolaps dari rektum# 6# :aemorrhoid Tin3a yang keras dan padat menyebabkan makin susahnya defekasi sehingga ada kemungkinan akan menimbulkan haemorrhoid# d# Kanker kolon akteri menghasilkan ?at;?at penyebab kanker# Konsistensi tin3a yang keras akan memperlambat pasase tin3a sehingga bakteri memiliki waktu
yang 6ukup lama untuk memproduksi karsinogen dan karsinogen yang diproduksi men3adi lebih konsentrat# e# Penyakit di%ertikular &engedan berlebihan -peningkatan tekanan intraabdominal0 pada penderita konstipasi dapat menyebabkan terbentuknya kantung;kantung pada dinding kolon$ di mana kantung;kantung ini berisi sisa;sisa makanan# Kantung;kantung ini dapat meradang dan disebut dengan di%ertikulitis # G. Pe4e!i3saan #enun5an2
Pemeriksaan fisik pada konstipasi sebagian besar tidak mendapatkan kelainan yang 3elas# Namun demikian pemeriksaan fisik yang teliti dan menyeluruh
diperlukan
untuk
menemukan
kelainan
yang
berpotensi
mempengaruhi fungsi usus besar# Pemeriksaan dimulai pada rongga mulut meliputi gigi geligi$ adanya luka pada selaput lendir mulut dan tumor yang dapat mengganggu rasa penge6ap dan proses menelan# /aerah perut diperiksa apakah ada pembesaran perut$ peregangan atau ton3olan# Perabaan permukaan perut untuk menilai kekuatan otot perut# Perabaan lebih dalam dapat mengetahui massa tin3a di usus besar$ adanya tumor atau pelebaran
batang nadi# Pada
pemeriksaan ketuk di6ari
pengumpulan gas berlebihan$ pembesaran organ$ 6airan dalam rongga perut atau adanya massa tin3a# Pemeriksaan dengan stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara gerakan usus besar serta mengetahui adanya sumbatan usus# Sedang pemeriksaan dubur untuk mengetahui adanya wasir$ hernia$ fissure -retakan0 atau fistula -hubungan abnormal pada saluran 6erna0$ 3uga kemungkinan tumor di dubur yang bisa mengganggu proses buang air besar# Eolok dubur memberi informasi tentang tegangan otot$ dubur$ adanya timbunan tin3a$ atau adanya darah# Pemeriksaan laboratorium dikaitkan dengan upaya mendeteksi faktor risiko konstipasi seperti gula darah$ kadar hormon tiroid$ elektrolit$ anemia akibat keluarnya darah dari dubur# 'noskopi dian3urkan untuk menemukan hubungan abnormal pada saluran 6erna$ tukak$ wasir$ dan tumor# .oto polos perut harus diker3akan pada penderita konstipasi untuk mendeteksi adanya pemadatan tin3a atau tin3a keras
yang menyumbat bahkan melubangi usus# Fika ada penurunan berat badan$ anemia$ keluarnya darah dari dubur atau riwayat keluarga dengan kanker usus besar perlu dilakukan kolonoskopi# agi sebagian orang konstipasi hanya sekadar mengganggu# Tapi$ bagi sebagian ke6il dapat menimbulkan komplikasi serius# Tin3a dapat mengeras sekeras batu di poros usus -*90$ usus besar -290$ dan pangkal usus besar -!90# :al ini menyebabkan kesakitan dan meningkatkan risiko perawatan di rumah sakit dan berpotensi menimbulkan akibat yang fatal# Pada konstipasi kronis kadang;kadang ter3adi demam sampai <+$" oE $ delirium -kebingungan dan penurunan kesadaran0$ perut tegang$ bunyi usus melemah$ penyimpangan irama 3antung$ pernapasan 6epat karena peregangan sekat rongga badan# Pemadatan dan pengerasan tin3a berat di muara usus besar bisa menekan kandung kemih menyebabkan retensi urine bahkan gagal gin3al serta hilangnya kendali otot lingkar dubur$ sehingga keluar tin3a tak terkontrol# Sering menge3an berlebihan menyebabkan turunnya poros usus# H. Pena0ala3sanaan
!# Tatalaksana non farmakologik a0 Eairan Keadaan status hidrasi yang buruk dapat menyebabkan konstipasi# Ke6uali ada kontraindikasi$ orang lan3ut usia perlu diingatkan untuk minum sekurang kurangnya 5;@ gelas sehari -!" ml 6airan perhari0 untuk men6egah dehidrasi# 'supan 6airan dapat di6apai bila tersedia 6airanBminuman yang dibutuhkan di dekat pasien$ demikian pula 6airan yang berasal dari sup$sirup$ dan es# 'supan 6airan perlu lebih banyak bagi mereka yang mengkonsumsi diuretik tetapi kondisi 3antungnya stabil# b0 Serat
Pada orang usia lan3ut yang lebih muda$ serat berguna menurunkan waktu transit -transit time0# Pada orang lan3ut usia disarankan agar mengkonsumsi serat skitar 5;! gram per hari# 'da 3uga yang menyarankan agar mengkonsumsi serat sebanyak !";2 per hari# Serat berasal dari bi3i;bi3ian$ sereal$ beras merah$ buah$ sayur$ ka6ang;ka6angan# Serat akan memfasilitasi gerakan usus dengan meningkatkan masa tin3a dan mengurangi waktu transit usus# Serat 3uga menyediakan substrat untuk bakteri kolon$ dengan produksi gas dan asam lemak rantai pendek yang meningkatkan gumpalan tin3a# Perlu diingat serat tidaklah efektif tanpa 6airan yang 6ukup$ dan dikontraindikasikan pada pasien dengan impaksi tin3a -skibala0 atau dilatasi kolon# Peningkatan 3umlah serat dapat menyebabkan ge3ala kembung$ banyak gas$ dan buang besar tidak teratur terutama pada 2;< minggu pertama$ yang seringkali menimbulkan ketidakpatuhan obat# 60 owel training Pada pasien yang mengalami penurunan sensasi akan mudah lupa untuk buang air besar# :al tersebut akan menyebabkan rektum lebih mengembang karena adanya penumpukan feses# &embuat 3adwal untuk buang air besar merupakan langkah awal yang lebih baik untuk dilakukan pada pasien tersebut$ dan baik 3uga diterapkan pada pasien usia lan3ut yang mengalami gangguan kognitif# Pada pasien yang sudah memiliki kebiasaan buang air besar pada waktu yang teratur$ dian3urkan meneruskan kebiasaan teresebut# Sedangkan pada pasien yang tidak memiliki 3adwal teratur untuk buang air besar$ waktu yang baik untuk buang air besar adalah setelah sarapan dan makan malam# d0 ,atihan 3asmani Falan kaki setiap pagi adalah bentuk latihan 3asmani yang sederhana tetapi bermanfat bagi orang usia lan3ut yang masih mampu
ber3alan# Falan kaki satu setengah 3am setelah makan 6ukup membantu# agi mereka yang tidak mampu bangun dari tampat tidur$ dapat didudukkan atau didudukkan atau diberdirikan disekitar tempat tidur# Positioning bagi pasien usia lan3ut yang tidak dapat bergerak$ meninggalkan tempat tidurnya menu3u ke kursi beberapa kali dengan inter%al !" menit$ adalah salah satu 6ara untuk men6egah ulkus dekubitus# Tentu sa3a pasien yang mengalami tirah baring dapat dibantu dengan menyediakan toilet atau komod dengan tempat tidur$ 3angan diberi bed pan# &engurut perut dengan hati;hati mungkin dapat pula dilakukan untuk merangsang gerakan usus# e0 A%aluasi penggunaan obat A%aluasi yang seksama tentang penggunaan obat;obatan perlu dilakukan untuk mengeliminasi$ mengurangi dosis$ atau mengganti obat yang diperkirakan menimbulkan konstipasi# >bat antidepresan$ obat Parkinson konstipasi#
merupakan
obat yang
>bat yang mengandung ?at
potensial
menimbulkan
besi 3uga 6enderung
menimbulkan konstipasi$ demikian obat anti hipertensi -antagonis kalsium0# 'ntikolinergik lain dan 3uga narkotik merupakan obat;obatan yang sering pula menyebabkan konstipasi#
2# Tatalaksana farmakologik a0
Pen6ahar pembentuk tin3a -pen6ahar bulk/bulk laxative0 Pen6ahar bulk merupakan 2"9 pen6ahar yang beredar di pasaran# Sediaan yang ada merupakan bentuk serat alamiah non!heat seperti pysilium dan isophagula husk$ dan senyawa sintetik seperti metilselulosa# "ulking agent sistetik dan serat natural sama;sama efektif dalam meningkatkan frekuensi dan %olume tin3a# >bat ini tidak
menyebabkan malabsorbsi ?at besi atau kalsium pada orang usia lan3ut$ tidak seperti bran yang tidak diproses# Pen6ahar bulk terbukti menurunkan konstipasi pada orang usia lan3ut dan nyeri defekai pada hemoroid# Sama halnya dengan serat$ obat ini 3uga harus diimbangi dengan asupan 6airan# b0
Pelembut tin3a /o6usate seringkali direkomendasikan dan digunakan oleh orang lan3ut usia sebagai pen6ahar dan sebagai pelembut tin3a# /o6usate sodium bertindak sebagaisurfaktan$ menurunkan tegangan permukaan feses untuk membiarakan air masuk dam memperlunak feses# /o6usate sebenarnya tidak dapat menolong konstipasi yang kronik$ penggunaannya sebaiknya dibatasi pada situasi dimana mangedan harus di6egah#
60
Pen6ahar stimulan Senna merupakan obat yang aman digunakan oleh orang usia lan3ut#
Senna
meningkatkan
peristaltik
di
kolon
distal
dan
menstimulasi peristaltik diikuti dengan e%akuasi feses yang lunak# Pemberian 2 mg senna per hari selama 5 bulan oleh pasien berusia lebih dari @ tahun tidak menyebabkan kehilangan protein atau elektrolit# Senna umumnya menginduksi e%akuasi tin3a @;!2 3am setelah pemberian# >rang usia lan3ut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama yakni sampai dengan ! minggu sebelum men6apai kebiasaan defekasi yang teratur# Pemberian sebelum tidur malam mengurangi risiko inkontininsia fekal malam hari dan dosis 3uga harus ditritasi berdasarkan respon indi%idu# Terapi dengan isakodil supositoria memiliki absorbsi sistemik minimal dan sangat menolong untuk mengatasi diske?ia re6tal pada usia lan3ut# Sebaiknya diberikan segera setelah makan pagi se6ara supositoria untuk mendapatka efek
refleks gastrokolik# Penggunaan rutin setiap hari dapat menyebabkan sensasi terbakar pada re6tum$ 3adi sebaiknya digunakan se6ara rutin$ melainkan sekitar < kali seminggu# d0
Pen6ahar hiperosmolar Pen6ahar hiperosmolar terdiri atas laktulosa disakarida dan sorbitol# /i dalam kolon keduanya di metabolisme oleh bakteri kolon men3adi
bentuk
laktat$ aetat$ dan
asam dengan melepaskan
karbondioksida# 'sam organik dengan berat molekul rendah ini se6ara osmoti6 meningkatkan 6airan intraluminal dan menurunkan p: feses# ,aktulosa sebagai pen6ahar hiperosmolar terbukti memperpendek waktu transit pada se3umlah ke6il penghni panti rawat 3ompo yang mengalami konstipasi# ,aktulosa dan sorbitol 3uga sama;sama menun3ukkan efektifitasnya dalam mengobati konstipasi pada orang usia lan3ut yang berobat 3alan# Sorbitol sebaiknya diberikan 2;< selama empat kali sehari# Glikol polietelin merupakan pen6ahar hiperosmolar yang potensial yang mengalirkan 6airan ke lumen dan merupakan ?at pembersih usus yang efektif# Gliserin adalah pen6ahar hiperomolar yang dugunakan hanya dalam bentuk supositoria# e0
Anema Anema merangsang e%akuasi sebagai respon terhadap distensi kolon hasil yang kurang baik biasanya karena pemberian yang tidak memadai# Anema harus digunakan se6ara hati;hati pada usia lan3ut# Pasien
usia
lan3ut
yang
mengalami
tirah
baring
mungkin
membutuhkan enema se6ara berkala untuk men6egah skibala# Namun$ pemberian enema tertentu terlalu sering dapat mengakibatkan efek samping# Anema yang berasal dari kran -tap !ater 0 merupakan tipe paling aman untuk penggunaan rutin$ karena tidak menghasilkan
iritasi mukosa kolon# Anema yang berasal dari air sabun - soapsuds0 sebaiknya tidak diberikan pada orang usia lan3ut#
I. Dia2nosa 3e#e!a6a0an eberapa diagnose keperawatan yang mungkin mun6ul pada pasien dengan
konstipasi diantaranya8 !0 Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur 20 Ketidakseimbangan nutrisi8 kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia <0 Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen J. Ren7ana 0in8a3an 3e#e!a6a0an !0 Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur N>E 8 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama < = 2) 3am diharapkan konstipasi dapat teratasi dengan kriteria hasil8 a# &empertahankan bentuk feses lunak setiap !;< hari b# ebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi 6# &engidentifikasi indi6ator untuk men6egah konstipasi d# .eses lunak dan berbentuk Inter%ensi 8 a# b# 6# d#
EonstipationB impa6tion managemen &onitor tanda dan ge3ala konstipasi &onitor bising usus &onitor feses$ frekuensi$ konsistensi dan %olume Konsultasi dengan dokter tentang penurunan atau peningkatan
e# f# g# h# i# 3# k#
bising usus &onitor tanda dan ge3ala rupture usus atau peritonitis Felaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi /ukung intake 6airan Kolaborasi dalam pemberian laksatif Pantau tanda dan ge3ala konstipasi /orong untuk meningkatkan asupan 6airan ke6uali yang di
kontraindikasikan l# A%aluasi profil obat untuk efek samping gastrointestinal m# 'n3urkan pasien untuk diet tinggi serat n# 'n3urkan pasien untuk men6atat warna$ konsistensi$ frekuensi dan %olume feses o# &enyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter 3ika sembelit atau impaksi terus ada
20 Ketidakseimbangan nutrisi8 kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia <0 N>E 8 8 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama < = 2) 3am diharapkan ketidakseimbangan nutrisi8 kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan kriteria hasil8 a# 'danya peningkatan berat badan b# erat badan sesuai dengan tinggi badan 6# &u mengidentifikasi kebutuhan nutrisi d# Tidak ada tandatanda malnutrisi e# &enun3ukkan peningkatan fungsi penge6apan dan menelan f# Tidak ter3adi penurunan berat badan yang berarti Inter%ensi8 Nutrition managemen8 a# Ka3i adanya alergi makanan b# Kolaborasi dengan ahli gi?i untuk menentukan 3umlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan 6# 'n3urkan intake .e d# 'n3urkan pasien untuk meningkatkna protein dan %itamin E e# Yakinkan diet yang digunakan tinggi serat untuk men6egah konstipasi f# '3arkan pasien bagaimana membuat 6atatan harian makanan g# &onitor 3umlah nutrisi dan kandungan kalori h# erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi i# Ka3i kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang diinginkan )0 Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen N>E8 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama < = 2) 3am diharapkan nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil8 a# &u mengontrol nyeri b# &elaporkan bahwa nyeri berkurang 6# /engan menggunakan managemen nyeri d# &u mengenali nyeri e# &erasakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Inter%ensi8 Pain managemen8 a# b# 6# d# e#
,akukan pengka3ian nyeri se6ara komprehesif >bser%asi reaksi non%erbal dari ketidaknyamanan Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman neri Ka3i kultur yang mempengaruhi respon nyeri A%aluasi pengalaman nyeri masa lampau
f#
Eontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan$
pen6ahayaan dan kebisingan g# Kurangi fktor presipitasi nyeri h# Pilih dan lakukan penanganan nyeri i# Ka3i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter%ensi 3# '3arkan tentang teknik nonfarmakologi k# Kolaborasi untuk pemberian obat analgetik l# A%aluasi keefektifan 6ontrol nyeri m# &onitor penerimaan pasien tentang manageman nyeri
DA,TAR PUSTAKA
Stanley dan eare$ 2*# uku '3ar Keperawatan Gerontik# Fakarta 8 AGE#
4ilkinson$ Fudith#&$ 25# uku Saku /iagnosis Keperawatan -Adisi *0# Fakarta 8AGE Potter 7 Perry$ 2"# uku '3ar .undamental Keperawatan 8 Konsep$ Proses 7 Praktek# Adisi )# Dol !# Fakarta 8 AGE /armo3o dan &artono$ 25# Geriatri# Fakarta 8 Yudistira# (ulkarnaen$ 2!!# 'suhan keperawatan konstipasi pada lansia# /iunduh dari 8http8BBnu?ulul;fkp+#web#unair#a6#id# diakses pada tanggal < no%ember 2!" 3am!@#<