LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULU AN ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER TIROID DAN TOTAL TIROIDEKTOMI
Disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profes i Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh: Ferdiana Revitasari S! Ke"! NIM #$%##$#$&$
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI'ERSITAS (EM)ER %$#* LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUA N ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PADA PASIEN PASIEN DENGAN KANKER TIROID DAN TOTAL TIROIDEKTOMI Oleh Oleh : Ferd Ferdia iana na Rev Revit itas asar ari i S! S! Ke"! Ke"!
A! Tin+ Tin+a, a,an an Kas Kas,s ,s #! Anat Anat-. -.ii dan dan Fisi Fisi-l -l-/ -/ii Tiroid Tiroid lazim dikenal dikenal sebagai sebagai kelenjar kelenjar gondok gondok (thyroid ( thyroid gland ! ! Kelenjar tiroid
pada orang dewasa ukurann"a sekitar # $m% beratn"a kira&kira '&) gram! *etak kelenjar ini di leher bagian depan tepat di bawah jakun di depan trakea! Bentuk kelenjar ini men"erupai huruf + atau dasi kupu&kupu! Dalam keadaan normal tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba! jika membesar tampak seperti ada benjolan di bawah jakun "ang bergerak naik ketika menelan sesuatu! Tiroid terdiri dari dua lobus "aitu lobus kanan dan kiri "ang dihubungkan oleh ismus!
,aringan tiroid terdiri dari folikel "ang dindingn"a terdiri dari satu lapis sel foliku folikuler ler dan berfun berfungsi gsi membua membuatt hormon hormon tiroid! tiroid! +ormo +ormon n tiroid tiroid mengen mengendal dalika ikan n ke$epatan metabolisme tubuh "aitu merangsang pembentukan protein% meningkatkan penggunaan oksigen oleh sel&sel tubuh! ,ika metabolisme meningkat semakin ban "ak kalori dari protein "ang dibakar sehingga meski makan ban"ak tetapi berat badan justru menurun! ,ika kekurangan hormon tiroid makan badan semakin gemuk dan lemak ban"ak menumpuk dalam jaringan hati! Selain itu peran hormon tiroid dalam tubuh manusia "aitu menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak- menguatkan otototot- memasti memastikan kan pompa pompa jantun jantung g bekerja bekerja dengan dengan baikbaik- memban membantu tu pen$ern pen$ernaan aan%%
menguatkan rambut% kulit% dan kuku- menunjang perkembangan otak- membantu pertumbuhan tulang- dan men"okong kinerja organ&organ tubuh lainn"a (Tandra% )''! %! Pen/ertian Kanker tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid "ang memiliki . tipe "aitu/
papiler% folikuler% anaplastik dan meduler! Kanker tiroid jarang men"ebabkan pembesaran kelenjar% lebih sering men"ebabkan pertumbuhan ke$il (nodul dalam kelenjar! Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak% biasan"a kanker tiroid bisa disembuhkan! Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan men"erap "odium dan membatasikemampuan menghasilkan hormon tiroid% tetapi kadang menghasilkan $ukup ban"ak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme (Tandra% )''! &! Eti-l-/i 0tiologi dari pen"akit ini belum pasti% "ang berperan khususn"a untuk terjadi
well differentiated (papiler dan folikuler adalah radiasi dan goiter endemis% dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik! Belum diketahui suatu karsinoma "ang berperan untuk kanker anaplastik dan meduler! Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler% dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar! 1adiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid! Ban"ak kasus kanker pada anak&anak sebelumn"a mendapat radiasi pada kepala dan leher karena pen"akit lain! Biasan"a efek radiasi timbul setelah #&)# tahun% tetapi rata&rata 2&' tahun! Stimulasi TS+ "ang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid! 3aktor resiko lainn"a adalah adan"a riwa"at keluarga "ang menderita kanker tiroid dan gondok menahun! Defisiensi iodin juga dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker tiroid karena defisiensi iodin menstimulasi proliferasi dan hiperplasia sel tiroid (4orwin% )2! Tiga pen"ebab "ang sudah jelas dapat menimbulkan karsinoma tiro id/ a! kenaikan sekresi hormon TS+ (Thyroid Stimulating Hormon dari kelenjar hipofise anterior disebabkan berkurangn"a sekresi hormon T5 dan T. dari kelenjar tiroid oleh karena kurangn"a intake iodium! 6ni men"ebabkan tiroid "ang abnormal dapat berubah menjadi kanker! b! pen"inaran (radiasi ion pada daerah kepala% leher% dada bagian atas terutama anak&anak "ang pernah mendapat terapi radiasi di leher dan mediastinum$! faktor genetik! 7dan"a riwa"at keturunan dari keluarga (8ruendemann 9 3ersebner% )#!
*! Pr-/n-sis Suatu $atatan statistik di negara 7merika Serikat men"ebutkan 2# persen
pengidap kanker tiroid bisa hidup selama # tahun bahkan 2) persen dikatakan dapat bertahan sampai ) tahun! +an"a # persen "ang tumbuhn"a $epat "aitu golongan kanker anaplastik! Kanker tiroid jenis ini mudah men"ebar dan mematikan! Dari pengalaman para dokter spesialis tirodi di kota besar 6ndonesia berpendapat bahwa penderita kanker tiroid kemungkinan sembuhn"a jauh lebih besar daripada kanker pada organ tubuh lainn"a (Tandra% )''! 0! Pat-1isi-l-/i Tamba"ong ()% 8ruendemann 9 3ersebner ()#% Tandra ()''
menjelaskan bahwa karsinoma tiroid merupakan neoplasma "ang berasal dari kelenjar "ang terletak di depan leher "ang se$ara normal memproduksi hormon tiroid "ang penting untuk metabolisme tubuh! 6nfiltrasi karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea% laring% faring% esofagus% pembuluh darah karotis% :ena jugularis% struktur lain pada leher dan kulit! Metastase limfogen dapat meliputi semua region leher sedangkan metastase hematogen biasan"a di paru% tulang% otak dan hati! Kanker ini berdiferensiasi mempertahankan kemampuan untuk menimbun "odium pembesaran kelenjar getah bening! *okasi kelenjar getah bening "ang bisa membesar dan bisa teraba pada perabaan "akni di ketiak% lipat paha! 7da juga kelenjar getah bening "ang terdapat di dalam tubuh "ang mana tidak dapat diraba "akni didalam rongga perut! Pen"ebab dari pembesaran kelenjar getah bening adalah infeksi non spesifik% infeksi spesifik (TB4% keganasan (l"mphoma! +ormon stimulator tiroid (th"roid stimulating hormone% TS+ memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid! TS+ dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis! Proses "ang dikenal sebagai negative feedback sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi!
2! Klasi1i3asi Tamba"ong ()% 8ruendemann 9 3ersebner ()#% Tandra ()''
menjelaskan bahwa berdasarkan jenis seln"a dari hasil pemeriksaan patologi% ada beberapa tipe kanker tiroid "aitu/ a! kanker tiroid tipe papiler Pertumbuhann"a lambat sekali dan jika dibedah kemungkinan sembuh sangat besar! Pertumbuhan tumor biasan"a terbatas di dalam kelenjar tiroid dan ke
jaringan perikapsul serta kelenjar leher lateral! Pemberian "odium radioaktif untuk menghan$urkan sisa sel kanker juga memberi hasil "ang $ukup baik! Kanker tipe papiler ini paling ban"ak dijumpai dan lebih ban"ak terjadi pada wanita muda! 7pabila bermetastasis% paru dan tulang adalah tempat "ang tersering! b! kanker tiroid tipe folikuler Kanker ini biasan"a dijumpai pada usia di atas # tahun dan jenis ini lebih mudah men"ebar ke organ tubuh lainn"a daripada tipe papiler! Kelenjar tiroid kemunginan besar tetap menghasilkan hormon tiroid (T5 dan T. dan pada sebagian kasus hal ini dapat menimbulkan hipertiroidisme namun jarang terjadi pembesaran kelenjar limfe! $! kanker tiroid tipe meduler Kanker ini tumbuh dari sel parafolikuler "ang disebut juga sel 4 "ang bertugas membuat hormon kalsitonin dengan fungsi mengatur kalsium dalam darah! Kanker ini jarang terjadi han"a 5&. persen namun pertumbuhann"a lebih $epat daripada kanker tipe papiler atau folikuler! Pasien mungkin datang dengan suara serak% disfagia% atau kemerahan% dapat disertai diare juga! Tipe ini bermetastasis ke mediastinum superior dan kemudian ke paru% tulang% dan hati! d! kanker tiroid tipe anaplastik Kanker ini sering mun$ul di luar kapsul% pertumbuhann"a $epat serta men"ebar ke organ tubuh lain serta hasil pengobatan dengan kemoterapi juga tidak memberi ban"ak harapan! ,enis ini sangat jarang "aitu tidak lebih dari ) persen! Pasien sering memiliki riwa"at massa keras "ang tumbuh $epat di leher! Metastasis biasan"a ke mediastinum dan paru! Pasien datang dengan pembesaran kelenjar tiroid "ang n"eri! Pada mulan"a pasien han"a mengeluh tentang adan"a tumor di daerah tiroid! Dengan men"ebarn"a kanker ini ke sekitar% timbul suara serak% stridor% dan sukar menelan! 4! Tanda dan Ge+ala Tanda pertama adan"a suatu tumor tiroid "ang mungkin adalah benjolan di leher! Seiring dengan pertumbuhan massa di kelenjar tiroid% dapat terjadi penekanan pada laring% trakea% dan esofagus! Penekanan terhadap struktur tersebut dapat menimbulkan gejala berupa disfonia% dispnea% dan disfagia (8ruendemann 9 3ersebner% )#! Tandra ()'' menjelaskan ke$urigaan klinis adan"a karsinoma tiroid didasarkan pada obser:asi "ang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis dan dibagi dalam ke$urigaan tinggi% sedang dan rendah! ;ang termasuk ke$urigaan tinggi adalah/
a! riwa"at neoplasma endokrin multipel dalam keluarga b! pertumbuhan tumor $epat$! nodul teraba kerasd! fiksasi daerah sekitare! paralisis pita suaraf! pembesaran kelenjar limpa regionalg! adan"a metastasis jauh! Ke$urigaan sedang adalah/ a! usia < = tahun b! riwa"at radiasi leher$! jenis kelamin pria dengan nodul soliterd! tidak jelas adan"a fiksasi daerah sekitare! diameter lebih besar dari . $m dan kistik! Ke$urigaan rendah adalah tanda atau gejala diluar>selain "ang disebutkan diatas! 8ejala klinis "ang dijumpai dapat berupa penekanan organ sekitar% gangguan dan rasa sakit waktu menelan% sulit benafas% suara serak% limfadenopati leher serta dapat terjadi metastasi jauh! Paling sering ke paru&paru% tulang dan hati! 5! K-."li3asi a! 1esiko perdarahan minimum% namun hati& hati dalam mengamankan hemostatis
dan penggunaan drain setelah operasi! b! Masalah terbukan"a :ena besar (:ena tiroidea superior dan men"ebabkan embolisme udara! Dengan tindakan anestesi mutakhir% :entilasi tekanan positif "ang intermitten% dan teknik bedah "ang $ermat% baha"a ini dapat di minimalkan! $! Trauma pada ner:us laringeus rekurens "ang menimbulkan paralisis sebagian atau total (jika bilateral laring! Pengetahuan anatomi bedah "ang kuat dan ke hati& hatian pada saat operasi harus diutamakan! d! Sepsis "ang meluas ke mdiastinum! Seharusn"a ini tidak doleh terjadi pada operasi bedah sekarang ini% sehingga antibiotik tidak diperlukan sebagai pofilaksis lagi! e! +ipotiroidisme pas$a bedah! Perkembangan hipotiroidisme setelah reseksi bedah tiroid jarang terlihat saat ini! 6ni die:aluasi dengan pemeriksaan klinik dan biokomia "ang tepat pas$a bedah! f! +ipokalsemi karena terangkatn"a kelenjar paratiroid pada saat pembedahan (Baughman 9 +a$kle"% )! 6! Pe.eri3saan Kh,s,s dan Pen,n+an/ Menurut Baughman 9 +a$kle" ()% 8ruendemann 9 3ersebner ()#%
beberapa pemeriksaan guna mendiagnosis kanker tiroid "ang dapat dilakukan "aitu sebagai berikut! a! *aboratorium ' pemeriksaan kadar ft. dan tshs untuk menilai fungsi tiroid!
) untuk pasien "ang di$urgai karsinoma medulare harus diperiksa kadar kalsitonin dan :ma! b! 1adiologi ' foto polos leher ap dan lateral dengan metode soft tissue technique dengan posisi leher hiperekstensi% bila tumorn"a besar! ?ntuk melihat ada tidakn"a kalsifikasi! ) dilakukan pemeriksaan foto thora@ pa untuk menilai ada tidakn"a metastase dan pendesakkan trakea! 5 esofagogram dilakukan bila se$ara klinis terdapat tanda&tanda adan"a infiltrasi ke esophagus! . pembuatan foto tulang belakang bila di$urigai adan"a tanda&tanda metastase ke tulang belakang "ang bersangkutan! 4T s$an atau mri untuk menge:aluasi staging dari karsinoma tersebut dan bisa untuk menilai sampai di mana metastase terjadi! # ?ltrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik! 4ara ini aman dan tepat% namun $ara ini $enderung terdesak oleh adan"a tehnik biops" aspirasi "aitu tehnik "ang lebih sederhna dan murah! = Biopsi jarum dari kelenjar tiroid! A ?ltrasonografi% M16% pemindai 4T% pemindai tiroid% pemeriksaan ambilan iodin radioaktif% dan uji supresi tiroid! #$! Tera"i Baughman 9 +a$kle" ()% Brooker () mengatakan bahwa terdapat
beberapa penatalaksanaan kanker tiroid "aitu/ a! pengobatan pilihan adalah pengangkatan melalui pembedahan (tiroidektomi total atau mendekati total diikuti dengan pemberian iodium radioaktif b! diseksi leher radikal ekstensif atau dimodifikasi jika sudah mengenai nodus limfe$! diberikan hormon tiroid dalam dosis supresif setelah pembedahan untuk menurunkan kadar TS+ sampai status eutiroidd! dibutuhkan tiroksin se$ara permanen jika jaringan tiroid "ang tersisa tidak adekuat menghasilkan hormone! terapi radiasi dilakukan melalui beberapa rutef! kemoterapi han"a digunakan kadang&kadang saja! Tabel ' Terapi pembedahan "ang direkomendasikan untuk karsinoma tiroid ,enis tumor ?kuran tumor Papilar tanpa keterlibatan C '%# $m kelenjar limfe 3olikular tanpa '%#&. $m keterlibatan kelenjar limfe Papilar dan folikular Semua pasien dengan keterlibatan
Terapi anjuran *obektomi tiroid% tiroidektomi total% pemindaian pas$aoperatif *obektomi tiroid% tiroidektomi total% pemindaian pas$aoperatif Tiroidektomi total dan diseksi leher% pemindaian pas$aoperatif
kelenjar limfe Medular
Semua pasien
7naplastik Semua pasien Sumber/ 8ruendemann 9 3ersebner ()#!
Tiroidektomi total% diseksi leher radikal atau modifikasi Biopsi% han"a pembedahan paliatif
)! Tin+a,an Tinda3an #! Pen/ertian Tiroidektomi adalah pengangkatan semua atau sebagian dari kelenjar tiroid
(8ruendemann 9 3ernsebner% )#! ! %! Te3n-l-/i Metode operasi pengangkatan adalah pilihan pertama untuk pengobatan kanker kelenjar tiroid! Menurut lingkup "ang diangkat% bisa dibagi menjadi pengangkatan seluruh kelenjar tiroid% mengangkat bagian "ang dekat dengan kelenjar tiroid% sebagian kelenjar tiroid% dan lain&lain! Pada kanker tiroid meduler stadium awal dapat terjadi pen"ebaran ke limfoma% setelah itu dapat melalui aliran darah men"ebar ke berbagai bagian% Modern 4an$er +ospital 8uangzhou merekomendasikan reseksi bedah dasar dan bilateral pusat diseksi kelenjar getah bening untuk seluruh karsinoma tiroid meduler! ?ntuk kanker tiroid "ang dibedakan $enderung melakukan dengan tiroidektomi total bilateral% keuntungann"a adalah untuk menghindari tiroid residual pas$a operasi% untuk menghindari operasi kedua (7sian 4an$er% )')! &! Alat 6nstrumen dasar "ang diperlukan pada semua operasi adalah sebagai berikut! a! Tangkai pisau (s$alpel dengan pisau "ang dapat ditukar/ ' buah b! Pengait luka *angenbe$k/ ) buah $! Pengait luka Trits$h% tumpul% lebar/ ) buah d! Pengait luka Middledorpf% ) besar ) ke$il/ . buah e! Pengait Trakea dari *uer% dubbel/ ) buah f! Pengait luka% bergerigi tajam satu/ ) buah g! Pengait luka/ ) bergerigi enam% ) bergerigi empat% tajam/ . buah h! Spekulum dinding perut Do"en (Buikwandspe$ulum/ ' buah i! Pipa pengisap/ ' set j! Pinset Sirurgis/ ) buah k! Pinset anatomi biasa/ . buah l! Pinset anatomi ) $m/ ' buah m! Blad sonde M"rten/ ' buah n! Sleuf sonde/ ' buah o! Sonde berpentol dua/ ' buah p! Krod sonde Ko$her/ ' buah ! Sendok tajam Eolkman/ ' buah r! Spatel/ ' buah s! ,arum bertangkai kiri dan kanan (Fnderbindingsnaalden Des$hamps/ ) buah t! Korentang/ ' buah u! 8unting Metzenbaum ' $m% gunting Krod sonde dari S$hoemaker% Ma"o
bengkok% Ma"o lurus (untuk jahitan/ # buah :! Peniti/ . buah w! Penjepit nadi dari Ko$her% tanpa gigi (7rterieklem/ ) buah @! Penjepit kain dari Ba$khaus/ . buah
"! z! aa! ab! a$! ad! ae! af!
Klem peritoneum S$hindler/ . buah Pengantar jarum (Naald Eoerder dari Mathieu dan +egar&F$hsner/ 5 buah Kotak berisi jarum&jarum/ ' buah Penjepit nadi Ko$her/ = buah Penjepit nadi bengkok dari Dand"/ = buah Penjepit nadi halus dengan gigi/ . buah Penjepit kasa pengisap darah (depper/ 5 buah Mangkok ke$il dari logam/ 5 buah
*! Pr-sed,r Tinda3an a! Dibuat tanda garis insisi trans:ersus sekitar ) $m di atas takik sternum! ,uga dapat
digunakan sebuah penanda (spidol kulit atau sehelai benang sutera "ang ditekankan ke alur kulit alami! 6nsisi kulit dilakukan dengan mata pisau! b! 3asia dan platisma dibagi! 3lap diangkat dengan pengait kulit atau penggaruk ke$il! Dapat digunakan benang jahitan untuk retraksi! ?ntuk mengontrol perdarahan dapat digunakan hemostat atau klem mosquito "ang dikombinasikan dengan benang "ang tidak dapat diserap atau elektrokoagulasi! $! Ftot&otot selempang dibagi dan diretraksi ke lateral! 3lap superior diangkat setinggi tulang rawan tiroid% sekitar A%# $m di atas takik sternum! 3lap inferior dihan$urkan sampai ke takik suprasternum! ?ntuk melakukan penghan$uran tersebut% gunakan mata pisau "ang tajam atau handpiece pembedahan listrik! 3lap retraksi dengan retraktor tiroid 8reene atau retraktor 8elpi atau per! d! ?ntuk men"ingkirkan adan"a anomali "ang tidak terdeteksi% "ang diperiksa pertama kali adalah didi normal kelenjar! e! Eena tiroidalis media dibebaskan dan diikat dengan benang "ang tidak dapat diserap! 7pabila terdapat arteri mamaria internal tiroid% maka arteri tersebut diikat! Pembebasan dilakukan dengan klem mosquito untuk membebaskan tiroid dari fasia! Kutub superior dibebaskan dan pembuluh diikat! Kutub inferior dibebaskan dan pembuluh diidentifikasi! f! Paratiroid dan saraf laringealis rekuren diidentifikasi dan dipertahankan% diikuti oleh ligasi pembuluh tiroid inferior! g! Dengan menggunakan hemostat dan gunting Metzenbaum% jaringan dibebaskan dari kelenjar dan kelenjar dibalik ke medial! ?ntuk mengangkat lobus digunakan klem *ahe"! h! 6smus dengan hati&hati dibebaskan! jaringan "ang melekat ke trakea dan tulang i!
rawan krikoid dibagi! 7pabila dilakukan tiroidektomi subtotal atau total% maka sisa lobus dieksisi dengan menggunakan metode "ang sama! Selama prosedur% hemostasis harus terus dipertahankan! *apangan operasi harus tetap kering sehingga ahli bedah dapat melihat kelenjar paratiroid dan saraf laringealis rekuren! Perdarahan pas$aoperatif
"ang berlebihan dapat menimbulkan edema sehingga terjadi penekanan trakea dan j!
esofagus serta gangguan pernafasan! ?ntuk melakukan drain tiroid biasan"a digunakan sebuah drain Penrose ke$il atau kateter penghisap Sialsti$ "ang lunak! Penempatan drain di sebelah lateral melalui otot sternohioid memberi kesembuhan "ang lebih $epat dan hasil kosmetik "ang
lebih baik! k! 3asia ditutup dan otot&otot "ang ditranseksi didekatkan kembali dengan benang l!
"ang tidak dapat diserap! ?ntuk mendekatkan dermis% digunakan benang "ang dapat diserap dengan jarum pemotong
ke$il! ?ntuk mendekatkan kulit digunakan staples kulit atau strip
berperekat steril!
m! ?ntuk balutan digunakan kasa steril dan plester Queen Anne’s collar "ang dibuat dari handuk terlipat tiga dan diletakkan mengelilingi leher pasien% disilangkan di depan% dan diken$angkan dengan plester% dapat digunakan untuk melindungi balutan kasa! Modifikasi Queen Anne’s collar "ang dibuat dari plester elastik atau berperekat ukuran A%# atau ' $m dan diberi bantalan kasa juga dapat digunakan!
7! Tin+a,an Ke"era8atan #! Pre-"erasi Baradero% Da"rit% dan Siswadi ()2 menjelaskan fokus perawatan pasien
preoperasi adalah mempertahankan status eutiroid! Status nutrisi pasien juga perlu diperhatikan karena keadaan hipertiroidisme atau hipotiroidisme bisa mempengaruhi status nutrisi pasien! Pasien "ang sebelumn"a sudah mengalami hanhhian hormon tiroid perlu dibantu untuk melakukan mekanisme koping! Pasien dengan kanker tiroid akan memrlukan lebih ban"ak sokongan! Diagnosis kanker bisa membuatn"a tidak mampu mengadakan koping! Pasien ini memerlukan lingkungan "ang tidak menimbulkan stres! Perlu dijelaskan dan didemonstrasikan $ara batuk "ang efektif% bernafas dalam% serta $ara menggerakkan kepala dan leher tanpa memberi tekanan pada jahitan! Demonstrasikan kepada pasen $ara menaruh kedua tangann"a pada leher bagian belakang saat mau batuk atau mau menggerakkan kepalan"a agar tekanan pada jahitan dapat di$egah! Pengkajian/ a! 7kti:itas>latihan 6nsomnia% sensiti:itas meningkat% otot lemah% gangguan koordinasi% kelelahan berat%atrofi otot% frekuensi pernafasan meningkat% takipnea% dispnea b! 0liminasi ?rine dalam jumlah ban"ak% diare! $! Koping>pertahanan diri Mengalami ansietas dan stres "ang berat% baik emosional maupun fisik% emosi labil% depresi! d! Nutrisi dan metabolik Mual dan muntah% suhu meningkat diatas 5A%.G4!Pembesaran tiroid% edema non& pitting terutama di daerah pretibial% diare atau sembelit! e! Kognitif dan sensori Bi$aran"a $epat dan parau% bingung% gelisah% koma% tremor pada tangan% hiperaktif reflek tendon dalam (1TD% n"eri orbital% fotofobia% palpitasi% n"eri dada (angina! f! 1eproduksi > seksual Penurunan libido% hipomenorea% menorea dan impoten!
Penatalaksanaan Preoperasi "ang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut/ a! 6nform 4onsent (Surat persetujuan operasi "ang telah ditandatangani oleh penderita atau penanggung jawab penderita b! Keadaan umum meliputi semua s"stem tubuh terutama s"stem respiratori dan kardio:askuler $! +asil pemeriksaan > data penunjang serta hasil biops" jaringan jika ada
d! Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan tentang jalann"a operasi oleh perawat dan support mental oleh rohaniawan e! Konsul 7nestesi untuk kesiapan pembiusan f! Sampaikan hal&hal "ang mungkin terjadi nanti setelah dilakukan tindakan pembedahan terutama jika dilakukan tiroide$tomi total berhubungan dengan minum suplemen hormone tiroid seumur hidup! %! Intra-"erasi Penatalaksanaan 6ntra Fperasi Peran perawat han"a membantu kelan$aran jalann"a operasi karena tanggung jawab
sepenuhn"a dipegang oleh Dokter Fperator dan Dokter 7nesthesi! &! P-st-"erasi Baradero% Da"rit% dan Siswadi ()2 menjelaskan selain pemantauan rutin
pas$aoperasi%
pasien
pas$a
tiroidektomi
perlu
diobser:asi
ketat
mengenai
kemungkinan timbuln"a komplikasi (trauma atau kerusakan pada saraf laring% perdarahan tetani% dan obstruksi! Tanda komplikasi ini harus segera dilaporkan kepada ahli bedah! Misaln"a suara serak "ang memberat dapat menunjukkan kerusakan pada saraf laring dan bisa mengakibatkan spasme pada pita suara dan obstruksi pernafasan! Fleh karena itu set trakeostomi harus selalu siap di ruang perawat terdekat dan siap dipakai! Tanda&tanda perdarahan harus dipantau dalam ). jam pas$aoperasi! +emoragi dapat mengakibatkan kompresi pada trakea dan jaringan sekitarn"a! Pasien bisa mengalami gawat nafas! Balutan harus segera dilonggarkan dan ahli bedah diberi tahu! Pasien bisa dibawa ke kamar operasi untuk menghentikan perdarahan! +al ini bergantung pada keputusan ahli bedah! Kelenjar paratiroid bisa juga
mengalami
trauma
saat
pembedahan!
Pembengkakan dapat pula menghambat keluarn"a hormon paratiroid! Tanda&tanda defisiensi kalsium akan timbul apabila hormon tiroid berkurang! 7pabila tidak segera ditangani% defisiensi kalsium dapat mengakibatkan kontraksi glotis% obstruksi pernafasan% dan kematian! Pengobatan untuk defisiensi kalsium adalah pemberian kalsium klorida atau kalsium glukonat intra:ena! Kemudian pasien diberi kalsium per oral sampai fungsi paratiroid pulih kembali! Dasar data pengkajian a! Pertimbangan KDB menunjukkan merata dirawat/ 5 hari b! Pola aktifitas>istirahat / insomnia% kelemahan berat% gangguan koordinasi $! Pola neurosensori / gangguan status mental dan perilaku% seperti / bingung% disorientasi% gelisah% peka rangsang% hiperaktif refleks tendon dalam Prioritas keperawatan
a! Mengembalikan status hipertiroid melalui praoperatif b! Men$egah komplikasi $! Menghilangkan n"eri d! Memberikan informasi tentang prosedur Tujuan pemulangan a! Komplikasi dapat di$egah atau dikurangi b! N"eri hilang $! Prosedur pembedahan>prognosis dan pengobatann"a dapat dipahami d! Mungkin membutuhkan bantuan pada teknik pengobatan sebagian atau seluruhn"a e! 7kti:itas sehari&hari% mempertahankan tugas&tugas rumah Penatalaksanaan Post Fperasi (di ruang sadar a! Fbser:asi tanda&tanda :ital pasien (84S dan jaga tetap stabil b! Fbser:asi adan"a perdarahan serta komplikasi post operasi $! Dekatkan peralatan 0mergen$" Kit atau paling tidak mudah dijangkau apabila sewaktu&waktu dibutuhkan atau terjadi hal&hal "ang tidak diinginkan d! Sesegera mungkin beritahu penderita jika operasi telah selesai dilakukan setelah penderita sadar dari pembiusan untuk lebih menenangkan penderita e! *akukan perawatan lanjutan setelah pasien pindah ke ruang perawatan umum
D! Clinical Pathway 0!
F! DIAGNOSA KEPERAWATAN G! +! Daftar Diagnosa Keperawatan Preoperasi (sesuai prioritas/ I!
(! Dia/n-sa
NK!
*! 7nsietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
' M!
N!
) F!
ketidakmampuan menelan P! Kerusakan komunikasi berhubungan dengan $edera pita suara
Ketidakseimbangan nutrisi/ kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
5 9! 1! Daftar Diagnosa Keperawatan Postoperasi (sesuai prioritas/ S!
T! Dia/n-sa
N?!
E! Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan napas
' H!
(spasme jalan napas I! N"eri akut berhubungan dengan edema pas$a operasi
) ;!
J!
5
1esiko
tinggi
terhadap
komplikasi
berhubungan
dengan
tiroidektomi% edema pada dan sekitar insisi% pengangkatan tidak sengaja dari para tiroid% perdarahan dan kerusakan saraf laringeal!
AA! A)! A7! AD! AE! AF! AG!
perdarahan
AH! AI! N
A(!DIAGNOSA
7N! 7F! 7nsietas ' berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
PEREN7ANAAN KEPERAWATAN PREOPERASI
AK! TU(UAN DAN KRITERIA HASIL
7P! Tujuan/ 7! Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 @ ). jam klien tidak mengalami ansietas 71! NF4/ '! Anxiety self control !"#$% 7S! Kriteria hasil/ a! 7nsietas berkurang% dibuktikan dengan menunjukkan kontrol agresi% kontrol ansietas% koping! b! Meren$anakan strategi koping untuk situasi& situasi "ang membuat stres $! Manifestasi perilaku akibat ke$emasan tidak ada BB! B4! Ketidaksei BD! Tujuan / Setelah ) mbangan nutrisi/ dilakukan tindakan keperawatan kurang dari selama 5 @ ). jam nutrisi klien kebutuhan tubuh menjadi seimbang B0! NF4/ berhubungan
AL!
INTER'ENSI
AM!
RASIONAL
7T!N64/ 7?! Anxiety reduction '! Fbser:asi tingkah laku "ang menunjukkan tingkat ansietas )! Pantau respon fisik% palpitasi% gerakan "ang berulang&ulang% hiper:entilasi% insomnia! 7E! 7H! 7I! 5! Berikan obat anti ansietas% $ontohn"a / transuilizer% sedatif dan pantau efekn"a!
7;! 7J! '! Mengukur tingkat ansietas B7! )! 0fek&efek kelebihan hormon tiroid menimbulkan manifestasi klinik dari peristiwa kelebihan katekolamin ketika kadar epinefrin dalam keadaan normal 5! Membantu mengurangi ansietas klien dalam menghadapi operasi!
B+! N64/ !& Swallowing therapy a! Monitor tanda dan gejala adan"a aspirasi b! Bantu klien untuk minum
B,! BK! a! Memudahkan penanganan $epat jika terjadi aspirasi b! Memudahkan klien untuk
dengan ketidakmampuan menelan
'! 'utritional status( food and menggunakan sedotan $! Bantu klien untuk memposisikan fluid intake (' B3! Kriteria hasil/ kepala fleksi B8!Klien mampu B6! d! 6nstruksikan klien untuk tidak memperoleh masukan berbi$ara selama makan makanan dan $airan se$ara e! Bantu klien untuk duduk selama 5 seimbang dengan indikator/ menit setelah makan a! masukan makanan se$ara f! ,elaskan pada klien dan keluarga oral adekuat (# tentang terapi untuk membantu klien b! masukan makanan se$ara menelan makanan parenteral adekuat (# $! masukan $airan se$ara oral adekuat (# d! masukan $airan se$ara intra:ena adekuat (# e! masukan $airan se$ara parenteral adekuat (# BN! BF! Kerusakan BP! Tujuan / B ?! N 64 / B! Setelah dilakukan 5 komunikasi ),& *ommunication enhancement( speech tindakan keperwatan selama 5 @ berhubungan defisit ). jam klien dapat dengan $edera pita '! 7ntisipasi kebutuhan sebaik mungkin% berkomunikasi dengan baik suara kunjungi pasien se$ara teratur! B1! BH! )S& NF4/ *ommunication )! Pertahankan lingkungan "ang tenang #+#$% BI! BT! Kriteria hasil/ mampu B;! BJ! men$iptakan metode 47! komunikasi dimana kebutuhan 4B! dapat dipahami! 5! 7njurkan untuk tidak berbi$ara terus
minum $! Posisi kepala fleksi akan membantu memudahkan klien ketika menelan d! Men$egah refluk makanan B*! e! Men$egah aspirasi dan membantu makanan segera masuk ke lambung f! Men$egah klien dan keluarga $emas dengan terapi "ang dilakukan BM!
43! 48! '! Menurunkan ansietas dan kebutuhan pasien untuk berkomunikasi )! Meningkatkan kemampuan mendengarkan komunikasi perlahan dan menurunkan kerasn"a suara "ang harus diu$apkan pasien untuk dapat didengarkan 5! Suara serak dan sakit tenggorok
menerus! 44! 4D! 40! .! Kolaborasikan dengan dokter obat obat "ang diperlukan untuk meringankan rasa n"eri!
akibat edema jaringan atau kerusakan karena pembedahan pada s"araf laringeal dan berakhir dalam beberapa hari! .! Mengurangi rasa n"eri 4+!
7I! 7(!PEREN7ANAAN KEPERAWATAN POSTOPERASI 7K! 7L! DIAGNOS N A
7M! TU(UAN DAN KRITERIA HASIL
7N!
INTER'ENSI
7O!
RASIONAL
4P! 4! Bersihan ' jalan napas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan napas (spasme jalan napas
41! Tujuan / 4J! N64/ DS! 4S! Setelah dilakukan DT! !& *ough enhancement a! Membantu memudahkan tindakan keperawatan selama 5 a! 7tur posisi klien "aitu kepala fleksi% pernafasan% meningkatkan @ ). jam bersihan jalan nafas bahu fleksi% dan lutut fleksi ekspansi dada% dan kembali efektif D7! 4T! NF4/ meningkatkan batuk lebih DB! !& -espiratory status( airway efektif b! 7jarkan klien $ara nafas dalam dan patency (.' b! Klien berada pada resiko tinggi batuk efektif 4?!Kriteria hasil/ bila tidak dapat batuk efektif D4! 4E!Klien mampu untuk membersihkan jalan DD! mematenkan jalan nafasn"a nafas dan mengalami kesulitan D0! dengan indikator/ dalam menelan "ang dapat D3! a! 11 tidak men"imapng men"ebabkan aspirasi sali:a D8! dari rentang normal (# dan men$etuskan gagal nafas D+! b! irama nafas tidak akut men"imapng dari rentang D6! $! Terapi fisik dada membantu $! *akukan fisioterapi dada/ :ibrasi dada normal (# meningkatkan batuk lebih
$! kemampuan membersihkan sekret tidak men"imapng dari rentang normal (# 4H! 4I! 4;!
04!
0D!
N"eri
akut 00!
Tujuan/
D,! )! .ositioning a! Monitor status oksigenasi saat perubahan posisi klien b! Berikan posisi fowler atau semi fowler bagi klien DK! D*! DM! DN! DF! /& Airway management a! Kaji fungsi paru% adan"a bun"i nafas tambahan% perubahan irama dan kedalaman% penggunaan otot pernafasan tambahan% warna% dan kekentalan sputum b! *akukan penghisapan lendir di jalan nafas DP! D! $! Kolaborasi pemberian bronkodilator bagi klien d! Berikan terapi nebulizer D1! e! Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan klien
Setelah 0 , !
N64/
efektif D?! a! Membantu menjaga status oksigenasi klien b! Membantu memudahkan pernafasan% meningkatkan ekspansi dada% dan meningkatkan batuk lebih efektif DE! DH! DI! a! Memantau dan mengatasi kopmlikasi potensial D;! DJ! 07! 0B! b! Penghisapan mungkin diperlukan untuk mempertahankan kepatenan jalan nafas menjadi bersih $! Bronkodilator membantu mengen$erkan sputum klien d! Nebulizer dapat membantu mengen$erkan sputum klien e! Pemenuhan oksigen terutama pada klien tetanus dengan laju metabolisme "ang tinggi 0F!
)
berhubungan dilakukan tindakan keperawatan 01& .ain management dengan edema selama 5 @ ). jam n"eri "ang '! Kaji ekspresi non :erbal klien "ang pas$a operasi dirasakan klien akan menunjukkan ketidakn"amanan )! 7jarkan prinsip manajemen n"eri pada berkurang>hilang 03! NF4/ klien '! .ain control 5! +ilangkan faktor resiko "ang dapat )! .ain level meningkatkan n"eri klien 08! Kriteria hasil/ .! 3asilitasi waktu tidur "ang adekuat bagi a! Klien akan dapat mengontrol klien 0*! n"eri dengan indikator/ #! 7jarkan teknik nafas dalam dan ' mendemonstrasikan distraksi bagi klien tentang pengenalan n"eri 0M! se$ara konsisten (# ) mendemonstrasikan =! Kolaborasi pemberian analgetik bagi penggunaan analgesik klien 0N! se$ara konsisten (# 5 mendemonstrasikan pelaporan n"eri se$ara konsisten (# b! Klien akan dapat men$apai le:el n"eri rendah dengan indikator/ ' tidak melaporkan n"eri (# ) tidak menunjukkan ekspresi wajah n"eri (# 0+! 06! 0S! 0T! 1esiko 0?! Tujuan / 0 J ! N6 4 /
0P! '! Mengkaji ekspresi non :erbal klien 0! )! Berusaha memandirikan klien 5! Membantu mening katkan ken"amanan klien .! Membantu klien meningkatkan kualitas istirahat #! Membantu mengalihkan perhatian klien dari n"eri "ang dirasakan =! 7nalgetik mengurangi n"eri klien 01!
3*!
5
tinggi terhadap komplikasi perdarahan berhubungan dengan tiroidektomi% edema pada dan sekitar insisi% pengangkatan tidak sengaja dari para tiroid% perdarahan dan kerusakan saraf laringeal!
0E! Setelah dilakukan tindakan keperwatan selama 5 @ ). jam klien tidak mengalami perdarahan 0H! 02& NF4/ -isk control 0;! Kriteria hasil/ a! Tidak ada manifestasi dari perdarahan "ang hebat b! +iperkalemia $! Kerusakan saraf lar"ngeal d! Fbstruksi jalan nafas e! Ketidak seimbangan hormon tiroid dan infeksi
3A& )leeding precaution '! Pantau TD% nadi% 11 setiap )L). jam! Bila stabil setiap . jam% status balutan/ inspeksi dirasakan dibelakang leher setiap )@ ). jam% kemudian setiap jam setelahn"a! )! Beritahu dokter bila drainase merah terang pada balutan>penurunan TD disertai peningkatan frekuensi nadi dan nafas! 5! Tempatkan bel pada sisi tempat tidur dan instruksikan klien untuk memberi tanda bila tersedak atau sensasi tekanan pada daerah insisi terasa! Bila gejala itu terjadi% kendur&kan balutan% $ek TTE% inspeksi insisi% pertahankan klien pada posisi semi fowler% beritahu dokter! 3B! .! Pantau pernafasan setiap )L). jam! 34! #! Beritahu dokter bila keluhan&keluhan kesulitan pernafasan% pernafasan tidak tertur atau tersedak! 3D! 30! =! Pertahankan posisi semi fowler dengan bantal dibelakang kepala untuk sokongan 33! A! 7njurkan penggunaan spirometri insentif
3M! 3N! ?ntuk mendeteksi tanda& tanda awal perdarahan! Temuan ini menandakan perdarahan berlebihan dan perlu perhatian medis segera 3F! 3P! 3! 31! 3S! 3T! 3?! 3E! 3H! 3I! 3;! 3J! 87! ?ntuk mendeteksi tanda& tanda awal obstruksi pernafasan! 8B! Temuan&temuan ini menandakan kompresi trakeal "ang dapat disebabkan oleh perdarahan% perhatian medis untuk men$egah henti nafas! 84! Posisi tegak memungkinkan ekspansi paru lebih penuh dan membantu menurunkan bengkak! 8D! Pernafasan dalam
setiap ) jam untuk merangsang pernafasan dalam! ! ,amin bahwa F) dan su$tion siap tersedia di tempat! 2! 8anti balutan sesuai program dengan menggunakan teknik steril! '! Beritahu dokter bila ada tanda&tanda infeksi ''! 6nstruksikan klien untuk tidak ban"ak bi$ara! ')! *aporkan peningkatan suara serak dan kelelahan suara! 38! 3+! '5! Pantau laporan&laporan kalsium serum! 36! 3,! '.! Beritahu dokter bila keluhan&keluhan kebal% kesemutan pada bibir% jari&jari>jari kaki% kedutam otot atau kadar kalsium di bawah rentang normal! '#! Pantau kadar T5 dan T. serum! 3K! '=! Berikan penggantian hormon tiroid sesuai pesanan! GO! GP! G9!
mempertahankan al:eoli terbuka untuk men$egah atelektasis! 80! ?ntuk digunakan bila terjadi kompresi trakea! 83! ?ntuk melawan>men$egah masukn"a bakteri! 88! ?ntuk melawan>men$egah masukn"a bakteri 8+! ?ntuk menurunkan tegangan pada pita suara! 86! Perubahan&perubahan ini menunjukkan kerusakan saraf laringeal% dimana hal ini tidak dapat disembuhkan 8,! Perubahan kadar kalsium serum terjadi sebelum manifestasi ketidak seimbangan kalsium! 8K! Temuan ini menandakan hipokalsemia dan perlun"a penggantian garam kalsium! 8*! 8M! ?ntuk mendeteksi indikasi awal ketidakseimbangan hormon tiroid 8N! +ormon tiroid penting untuk fungsi metabolik normal
GR! 8S! '! )! 5! .! #! =!
E'ALUASI +asil e:aluasi pada pasien dengan kanker tiroid "aitu/ tidak terjadi ansietas nutrisi seimbang komunikasi tidak rusak bersihan jalan nafas efektif tidak merasa n"eri tidak terjadi perdarahan
GT! GU!
Re1erensi
8E! 7sian
4an$er!
)')!
Pengobatan
Kanker
Kelenjar
Tiroid!
http/>>www!asian$an$er!$om>indonesian>$an$er&treatment>th"roid&$an$er&treatment>! Diakses tanggal 2 No:ember )'.! 8H! Baradero% M!% Da"rit% M! H!% dan Siswadi% ;! )2! Seri Asuhan 1eperawatan( 1lien 4angguan 0ndokrin& ,akarta/ 084! 8I! Baughman% D! 4! 9 +a$kle"% ,! 4! )! 1eperawatan 5edikal )edah( )uku Saku untuk )runner dan Suddarth& ,akarta/ 084! 8;! Brooker% 4! )! 0nsiklopedia 1eperawatan& ,akarta/ 084! 8J! Bule$hek% 8! M!% dkk! )'5! 'ursing 6ntervention *lassification '6*%& Sixth 0dition& ?nited States of 7meri$a/ 0lse:ier Mosb" 4orwin% 0! ,! )2! .atofisiologi& 0disi /& ,akarta/ 084! +7! 8ruendemann% B! ,! 9 3ernsebner% B! )#! )uku A7ar 1eperawatan .erioperatif& ,olume $& ,akarta/ 084! +B! +erdman% T! +! )')! 'anda 6nternational 'ursing 8iagnoses( 8efinition 9 *lassification: $#!$;$#!"& F@ford/ Hile"&Bla$kwell! +4! Moorhead% S!% dkk! )! 'ursing