9*adrenergik
2
1smolol, etoprolol,
potensial Anti simpatetik,
Propanolol, $otalolL,
men!ega% e"ek
Amiodarone
katekolamin pada aksi potensial ermasuk golongan 9*
$aluran K $aluran aK
3
$otalolL, retylium,
adrenergik antagonis emperpan#ang &aktu
6
'butilide, Do"etilide Verapamil, Diltia.em,
aksi potensial en!ega% masuknya
Amiodarone
a ke dalam sel otot #antung engurangi &aktu plateau aksi potensial, e"ekti" memperlambat konduksi di #aringan nodal
2) AV blok dera#at ' idak ada tindakan yang diindikasikan 'nterval P %arus dimonitor ketat ter%adap kemungkinan blok lebi% lan#ut, emungkinan dari e"ek obat #uga %arus diketa%ui 3) AV blok dera#at '' olit. ' idak ada tindakan yang diindikasikan e!uali meng%entikan obat
#ika ini merupakan agen pengganggu onitor klien ter%adap berlan#utnya blok ipe ini biasanya tidak diterapi ke!uali sering kompleks +$ meng%ilang dengan akibat ge#ala klinis %ipotensi dan penurunan per"usi serebrum ila ada ge#ala ini maka pada penderita bisa
diberikan 0,5 sampai ,0 mg atropine 'V sampai total 2,0 mg 6) AV blok dera#at '' olit. '' Bbservasi ketat ter%adap perkembangan men#adi blok #antung dera#at '''
Bbat seperti atropine atau isopreterenol, atau pa!u #antung mungkin diperlukan bila pasien menun#ukkan ge#ala*ge#ala atau
#ika blok ter#adi dalam situasi 'A akut pada dinding anterior 5) AV blok dera#at ''' (komplit) Atropin (0,5 sampai mg) bisa diberikan dengan dorongan 'V ila tidak ada kenaikan denyut nadi dalam respon ter%adap atropine maka bisa dimulai tetesan isoproterenol mg dalam 500 ml D5 dengan
tetesan ke!iluntuk meningkatkan
ke!epatan
denyut
ventrikel Penderita yang menun#ukkan blok #antung dera#at tiga memerlukan pemasangan alat pa!u #antung untuk men#amin !ura% #antung yang men!ukupi Pa!u #antung diperlukan permanen atau sementara 7) 'mplantasi pa!u #antung (pa!e maker) erupakan terapi terpili% untuk bradiatritmia simtomatik Pa!u #antung permanen adala% suatu alat elektronik ke!il yang meng%asilkan impuls regular untuk mendepolarisasi #antung melalui ele!trode yang dimasukkan ke sisi kanan #antung melalui system vena $uatu pa!u #antung satu bilik memiliki ele!trode pada ventrikel kanan atau atrium kanan Pa!u #antung dua bilik memberikan impuls ke atrium dan ventrikel melalui dua ele!trode dan bisa meng%asilkan impuls yang sinkron pada ventrikel setela% tiap gelombang P yang ter#adi di atrium $e%ingga timbul impuls yang mendekati depolarisasi "isiologis pada #antung, dan memungkinkan #antung berdenyut sesuai dengan nodus sinus Nomenklat#r 'ac# *ant#ng :
%uru" pertama ** rongga yang dipa!u (V - ventrikel, A - atrium, D -
keduanya) %uru" kedua > rongga yang ditu#u (V, A, atau 0 bila tidak ada) %uru" ketiga > pa!u #antung merespon ter%adap deteksi aktivitas listrik
#aunting (' - diin%ibisi, - dipi!u, D - keduanya) %uru" keempat > menun#ukkan apaka% pa!u #antung menstimulasi lebi% !epat saat aktivitas "isik yang disimbolkan dengan %uru" , artinya denyut responsive (misal VV'*) (Davey, 202)
BAB II KONSEP KEPE!A+A,AN A. Pengka*ian Pengka*ian Primer ) Air&ay
Penilaian akan kepatenan #alan na"as meliputi pemeriksaan mengenai adanya obstruksi #alan na"as, karena benda asing Pada klien yang dapat berbi!ara dapat dianggap ba%&a #alan na"as bersi% Dilakukan pula pengka#ian adanya suara na"as tamba%an misalnya stridor 2) reat%ing 'nspeksi "rekuensi na"as, apaka% ada penggunaan otot bantu na"as, adanya sesak na"as, palpasi pengembangan paru, auskultasi adanya suara na"as tamba%an seperti ron!%i, &%ee.ing, ka#i adanya trauma pada dada yang dapat menyebabkan takipnea dan dispnea 3) ir!ulation Dilakukan pengka#ian tentang volume dara% dan kardiak output serta adanya perdara%an onitor se!ara teratur status %emodinamik, &arna kulit, nadi 6) Disability Jilai tingkat kesadaran serta ukuran dan reaksi pupil
Pengka*ian sek#n%er :
eliputi anamnesis, pemeriksaan "isik Anamnesis dapat menggunakan "ormat
APE1
(Alergi,
edikasi,
Post
illness,
East
meal,
1vent/environment, yang ber%ubungan dengan ke#adian perlukaan)
dan
B. Diagnosa Ke'era-atan
) Penurunan !ura% #antung bd dis"ungsi konduksi listrik 2) 'ntoleransi aktivitas bd ketidakseimbangan suplai dan kebutu%an oksigen 3) De"isit pengeta%uan- proses penyakit dan prosedur terapi bd kurangnya paparan in"ormasi 6) esiko 'n"eksi bd perta%anan sekunder inadeMuate dan prosedur invasive
DA),A! PS,AKA
A/A:A/:$ 200 Guidelines "or Devi!e ased %erapy o" ar dia! %yt%m Abnormalities ir!ulationH N-220*260 oyle A8, 8a""e A$ A!ute yo!ardial 'n"ar!tion 'n- ra&"ord : ed urrent Diagnosis @ reatment ardiology 3rd ed Je& Oork- !Gra&*:illH 200-5*N2 os&i!k, 8o%n A Pera&atan Ga&at Darurat 8akarta - 1G Davey 202 At a Glan!e edi!ine 8akarta - 1rlangga yo!ardial 'n"ar!tion%ttp-//&&&emedi!inemeds!ape!om/arti!le/55%tm Verdy 202 'n"erior yo!ardial 'n"ar!tion dengan omplete :eart lo!k D /vol 3 no