Defnisi Kank Kanker er tiroid tiroid adalah adalah suatu suatu kegan keganasa asan n pada pada tiroid tiroid yang yang memil emilik ikii
4
tipe ipe
yaitu aitu::
papil apiler er,,
foli folik kuler uler,,
anap naplas lastik tik
dan
meduler.Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih lebih sering sering menye menyebab babka kan n pertum pertumbuh buhan an kecil kecil (nodu (nodul) l) dalam dalam kelenjar elenjar.Se .Sebag bagian ian besar besar nodul nodul tiroid tiroid bersif bersifat at jinak, jinak, biasan biasanya ya kank anker tiroi iroid d memb membat atas asii kemam emampu puan an
bisa isa
dise disem mbuhk buhkan an..
Kank anker tir tiroid serin ering g
kemam emampu puan an meny menyer erap ap yodi yodium um dan dan mengh enghas asil ilk kan
hor hormon
tir tiroid, oid,
kali ali
memb membat atas asii
teta tetapi pi
kadan adang g
meng mengha hasil silka kan n cuk cukup bany banyak ak horm hormon on tir tiroid oid sehi sehing ngga ga terj terjad adii hipertiroidisme. Fisiologi Pemant emantaua auan n terhad terhadap ap sekre sekresi si tiroid tiroid dilak dilakuk ukan an oleh oleh sel basolik hipose yang mengeluarkan !S" (!hyroid Stimulating "ormone). #elalui beberapa seri lingkaran umpan balik negatif, hipota hipotalam lamus us dan kelenja elenjarr hipos hipose e memant memantau au kelenjar elenjar tiroid tiroid dengan dengan mengat mengatur ur jumlah jumlah !S" yang yang dikelu dikeluark arkan an oleh oleh hipo hipose. se. $angk angkah ah
pent enting ing
pada ada
bio biosint sintes esis is
hor hormone
tir tiroid oid
iala ialah h
pengikatan yodium dan kon%ersi menjadi ikatan yodium organic. "asil akhir dari langkah ini adalah triyodotironin (!&) dan tiroksin (!4). Kedua yodida ini disimpan dalam bentuk tiroglobulin, ikatan koloi oloid d utam utama a dala dalam m foli folik kel tir tiroid. oid. 'i dala dalam m alir aliran an dara darah, h, kebanyakan !& dan !4 terikat untuk mengangkut protein, tetapi masih dalam keadaan seimbang dengan !& dan !4 bebas. !& dan
!4
bebas
adalah
komponen
aktif
yang
mengontrol
metabolism sel dan merupakan umpan balik dari hipotalamus ke hipose. "ipotalamus mengaasi kadar !& dan !4 dan mengatur sekre sekresi si !S" !S" dengan dengan menge mengelua luark rkan an !* !* (!hyr (!hyrotr otropi opin n elease elease *actor+ faktor pelepas tirotropin) (allenger,-/) 0da macam+macam obat yang juga mempengaruhi sekresi tiroid dengan mengganggu reaksi biosintesis !& dan !4. 1umlah yodium dalam makanan sangat berpengaruh pada kelenjar yang tergan tergantun tung g keada keadaan an kelenja elenjarr dan jumlah jumlah relatif elatif yodium yodium yang yang
dapat diperoleh kelenjar. Karenanya kekurangan yodium dalam makanan dapat menyebabkan efek goitrogenik. 2bat lain seperti lithium, yang menghalangi pengikatan yodium dan penglepasan hormone juga mempunyai pengaruh terhadap hormone tiroid. Propyltiouracil menghalangi reaksi oksidasi yang membentuk !& dan !4. Sulfonamide, phenytoin dan nitrophenal juga mempunyai reaksi antitiroid (allenger,-/).
PATOGENESIS 0da dua sel
utama yang diduga merupakan
pencetus
munculnya karsinoma tiroid .3ang pertama adalah sel yang menghasilkan sel folikular yang disebut dengan predominan sel dan yang kedua adalah yang menghasilakn parafolikular sel atau yang disebut dengan sel, disebut demikian sebab sel tersebut mengahasilkan hormone peptide yang disebut dengan alcitonin. Sel folikullar adalah sel yang paling sering menimbulkan adanya keganasan, kurang lebih antara 56 + 76, sedangkan sel hanya sekitar 86 + /6 dapat berubah kearah keganasan. 3ang cukup berperan
pada gangguan molekular genetik adalah
adanya terakti%asinya ret protoonkogen ( andolph -&,$alani -9). Ret protoonkogen adalah ekson gen yang terletak pada ikatan kromosom /
yang merupakan kode reseptor untuk
enim tironsikinase. Sel ret protoonkogen kebetulan
pada
tahun
/75;
pada
ditemukan secara
skrining
tumor
yang
dihubungkan dengan adanya perubahan rantai '<0 pada tumor. Sel ret protoonkogen yang pertama kali diidentikasi adalah adanya perubahan rantai '<0 pada karsinoma tiroid papiler ( andolph, -&). Penyebab timbulnya keganasan tiroid pada umumnya tidak diketahui.
peningkatan risiko
untuk mengarah terjadinya kanker tiroid. Secara umum, ada
periode laten yang panjang (= - tahun) antara paparan radiasi dan terjadinya karsinoma. 0nak+anak yang menerima radiasi pengion (sebagai sedikit sebagai / c>y) lebih mungkin untuk mengakibatkan terjadinya karsinoma tiroid di kemudian hari daripada orang deasa yang menerima jumlah yang sama dari radiasi
pengion.!enaga
medis
yang sering
terkena
radiasi
memiliki pre%alensi lebih tinggi untuk terjadinya keganasan tiroid ($alani,-9). 0supan diet rendah yodium tidak meningkatkan kejadian kanker tiroid secara keseluruhan.
satu+satunya
gejala
yang
diduga
sebagai
keganasan pada pasien dengan kanker tiroid adalah adanya massa tiroid teraba atau ser%iks
kelenjar getah bening
yang
membesar . !erkadang, pasien datang dengan gejala dan tanda+ tanda lebih bermasalah, yang
perlu diaspadai
untuk
kemungkinan kondisi ganas. >ejala dan tanda tersebut misalnya suara serak, nyeri lokal disfagia, sesak napas, hemoptisis, dan nodul atau massa
pada leher. #eskipun gejala+gejala ini juga
dapat terjadi dengan penyakit jinak munculnya gejala tersebut dapat menjadi kecurigaan pertumbuhan ganas ($alani,-9).
Pada pasien dengan nodular
hipotiroid atau hipertiroid, gondok
yang difus jarang terlihat di leher pada pemeriksaan
biasa. Pasien mungkin memiliki kelainan suara. Pasien dengan hipotiroidisme dengan inltrasi mi?edematous dari pita suara akan memiliki suara serak. 'i sisi lain akibat tekanan atau inltrasi tumor akan menimbulkan kelumpuhan ner%us laryngeal rekuren yang mengakibatkan paralisis pita suara,suara yang akan terdengar biasanya mendesah, nyaris tak terdengar. 'alam keadaan lain, suara mungkin memiliki kualitas yang parau, ini menandakan
adanya
obstruksi
dari
lorong
aerodigesti%e,
biasanya pada tingkat dasar lidah. Sindrom "orner biasanya didapatkan dengan penyakit tiroid baik jinak atau ganas. Pembengkakan
ajah
dan
distensi
%ena
jugularis
dapat
menandakan obstruksi %ena ka%a superior dari penyakit tiroid jinak atau ganas substernal. Pemberton sign dapat ditemukan pada pasien dengan gondok besar. Pemberton sign yang dilihat dengan cara meminta pasien memperpanjang kedua lengan ke atas kepala untuk mengamati ajah eritema, bengkak atau distensi %ena jugularis yang mengindikasikan obstruksi saluran masuk cer%icothoracic (ummings,-8) Pemeriksaan
sik
pasien
dengan
kanker
tiroid
kemungkinan harus mencakup pemeriksaan menyeluruh dari kepala
dan
leher.
$aringoskopi
adalah
penting
untuk
menge%aluasi fungsi pita suara karena kanker in%asif dapat menyerang saraf laring berulang dan menyebabkan kelumpuhan pita suara. Penting untuk mendokumentasikan setiap kelainan fungsional
yang
didapatkan
pada
pita
suara
sebelum
tiroidektomi. ($alani, -9). TNM
staging
system didasarkan pada rekomendasi
0merican 1oint ommittee on ancer (01) sistem ini disusun berdasarkan Metastasis
Tumor
sie,
Nodal
metastasis,
and
distant
TNM Staging System or Well-Dierentiate T!yroi "ar#inoma Sta ge
Age $ Age ' %& In#ien#e o %& (o#al )e#*rren#e
@
0ny ! !/ < # 0ny < #
@@
0ny ! 0ny < #/
@@@
@B
In#ien#e o Mortali Distant ty )e#*rren#e
8.86
-.56
/.56
!- or !& < #
96
96
//.;6
nAa
!4 < # 0ny ! 0ny < #/
-96
/&.86
&9.56
nAa
0ny ! 0ny < #/
/6
/6
76
Keterangan : Primary Tumor (T) !C : 1ika !umor primer tidak dapat dinilai ! : !umor primer !/ :!umor - cm atau kurang dalam dimensi terbesar terbatas pada
tiroid(>ambar5.-)
!- : 1ika !umor lebih dari - cm tetapi tidak lebih dari 4 cm terbatas
pada
tiroid
!& : !umor lebih dari 4 cm dalam dimensi terbesar terbatas pada tiroid atau setiap tumor dengan ekstensi e?trathyroid minimal (misalnya, ekstensi untuk otot sternothyroid atau jaringan lunak perithyroid) !4a : jika ukuran tumor meluas hingga kapsula eksterna tiroid untuk menyebar ke jaringan lemak subkutan, laring, trakea, esofagus, atau saraf laryngeal rekuren. !4b
: !umor mengin%asi fasia pre%ertebral atau melukai arteri
karotis atau mediastinum Semua karsinoma anaplastik dianggap tumor dengan ukuran !4. !4a : karsinoma anaplastik pembedahan @ntrathyroidal dioperasi !4b : karsinoma anaplastik+pembedahan D?trathyroidal dioperasi
Regional Lymph Nodes (N) Kelenjar getah bening regional adalah kompartemen pusat, ser%iks lateral, dan atas kelenjar getah bening mediastinum.
Distant Metastasis (M) #C : penyebaran metastasis tidak dapat dinilai #: !idak ada metastasis #/ : metastasis sudah menyebar AMES staging system menggunkan
Age(umur),
Metastases, E?tent of the primary tumor, and Sie of the tumor . 'alam sistem ini, pasien diklasikasikan sebagai risiko rendah dengan tingkat mortalitas /,56, atau risiko+tinggi dengan tingkat mortalitas 4;6. $alani, -9 AMES Staging System $alani,-9 (o+ )isk , ./0 Mortality 1ig! )isk , %20 Mortality )ate
)ate
#en E 4/ years old and omen 0ll E 8/ years old 0ll
patients
patients
ith
distant
metastases ithout
distant
metastases 0ll men = 4/ years old and 0ll men = 4/ years old and omen = 8/ years old ith: /.
@ntrathyroidal
carcinoma 2
omen = 8/ years old ith:
papillary /.
D?tra+thyroidal
papillary
carcinoma 2
-. *ollicular carcinoma ith minor -. *ollicular carcinoma ith
(o+ )isk , ./0 Mortality 1ig! )isk , %20 Mortality )ate
)ate
capsular in%ol%ement 0<'
major capsular in%ol%ement
&. Primary tumor E 8 cm in 0<'A2 diameter 0<'
&. Primary cancer 8 cm in
4.
diameter
3enis-4enis 5arsinoma tiroi 5arsinoma Pa6ilar 7ailey,-;). >ambaran dari karsinoma tiroid papilar khususnya yang menampakkan massa yang berbeda+beda ukurannya, berbatas tegas, konsistensi keras, berarna keputihan, dan permukaan granular tajam. Secara histologis, karsinoma ini berbentuk papilla dan memiliki perubahan inti sel yang cukup dikenal secara diagnostic. >ambaran inti sel termasuk ukuran serta konturnya yang tidak beraturan dan halus, lekuk inti sel yang dalam, serta pseudo
inklusi
Karakteristik
inti
yang sel
berasal seperti
dari ini
in%aginasi
sitoplasma.
memungkinkan
diagnosis
karsinoma tiroid papillar pada hapusan sitologi dihasilkan melalui biopsy *<0. *aktor risiko utama (--6 kasus) karsinoma tiroid papilar adalah adanya riayat paparan radiasi, khususnya pada bagian kepala dan leher pada aktu anak+anak. Fmumnya Karsinoma tiroid papillaris
didapatkan pada
anita muda dengan massa yang palpable di kelenjar tiroid atau teraba kelenjar limfe ser%ikal. 5arsinoma Folik*laris 7ailey,-;) Karsinoma
tiroid
folikularis
meliputi
/&6
dari
kasus
karsinoma tiroid. 'an merupakan jenis karsinoma berdiferensiasi baik yang lebih agresif dibandingkan dengan karsinoma papillar. >ambaran karsinoma folikularis yaitu tumor soliter yang ber%ariasi ukuran dan memiliki permukaan berarna coklat dengan kapsul brous yang tebal. Secara mikroskopis, terdapat
in%asi kapsular danAatau %askular yang membedakan lesinya dengan adenoma yang jinak. Sayangnya karena tidak ada karakteristik sitologi yang khas untuk karsinoma folikularis, diagnosis denitif dengan froen section cukup sulit dan tidak mungkin dengan *<0. 'ibanding karsinoma papillar, karsinoma folikular lebih umum didapatkan metastasis hematogen. *aktor resiko dari karsinoma folikular dihubungkan dengan paparan radiasi seperti halnya karsinoma papillar. Fmumnya karsinoma folikular didapatkan sebagai massa atau nodul tunggal pada leher. !erdapat /+/86 metastasis jauh saat diagnosis ditegakkan. 5arsinoma Me*lar Kumar, -4 Karsinoma medular dapat timbul sebagai nodul soliter atau lesi multiple yang mengenai kedua lobus tiroid. Pada kasus familial, sering ditemukan multisentrisitas. $esi besar sering mengandung daerah nekrosis dan perdarahan serta dapat meluas menembus kapsul tiroid. Secara mikroskopis, karsinoma medular terdiri atas sel berbentuk polygonal hingga gelendong, yang mungkin membentuk sarang+sarang, trabekula dan bahkan folikel. Pada banyak kasus, endapan amiloid aselular, yang berasal dari molekul kalsitonin yang mengalami perubahan, terdapat pad stroma di sekitarnya dan merupakan gambaran khusus pada tumor ini. Kalsitonin mudah ditemukan, baik dalam sitoplasma sel tumor maupun di amiloid stroma dengan metode imunohistokimia. Salah satu gambaran unik pada karsinoma medular familial adanya hyperplasia sel c multisentrik di sekitar parenkim tiroid.
5arsinoma Ana6lastik 7ailey, -;) #erupakan karsinoma dengan agresitas yang tinggi, metastasis jauh umumnya ditemukan, dan terjadi lebih banyak ke paru+paru.G namun bagaimanapun penyebaran dapat terjadi pada organ yang lain seperti otak, tulang dan saluran cerna.
Secara
#ikroskopik,
karsinoma
ini
ditandai
dengan
teridentikasinya banyak tipe sel. 3ang paling umum ialah spindle, sel raksasa, pleomork, brous malignan, histiositik dan sel berbentuk sHuamous. Penatalaksanaan )anol6!
Tiroiektomi 8nilateral (andolph, -&) !atanama dari tiroidektomi ber%ariasi. 'imana nama dari tiap+tiap prosedur meakili luasnya reseksi yang dilakukan. +
$obektomi parsial, dilakukan pada kasus+kasus jarang, dimana suatu bagian dari lobus diangkat
+
$obektomi,
yaitu
diangkatnya
seluruh
lobus
dengan
kapsulnya yang intak tanpa reseksi ismus +
"emitiroidektomi, yaitu diangkatnya seluruh lobus, disertai pengangkatan
kira+kira
86
ismus
dan
biasanya
berhubungan dengan lobus piramidalis +
!iroidektomi subtotal yaitu diangkatnya seluruh lobus beserta
ismus
dan
pengangkatan
sebagian
lobus
kontralateral, biasanya pada bagian medial. +
!iroidektomi near-total, yaitu diangkatnya seluruh seluruh jaringan tiroid kecuali disisakan beberapa gram pada satu sisi,
yang
khususnya
dilakukan
untuk
membantu
mempertahankan kelenjar paratiroid yang berdekatan atau pada kasus bedah hipertiroidisme hal ini dilakukan untuk mempertahakan pasien tetap eutiroid. agian sisa pada operasi
tiroidisme
near
total
untuk
kasus
malignansi,lebarnya kurang dari /6 dari ukuran lobus, umumnya seberat - gram atau kurang. agaimanapun jenis operasi ini tidak dianjurkan untuk kasus malignansi. +
!iroidektomi total, yaitu diangkatnya seluruh jaringan tiroid
+
@smusektomi, yaitu diangkatnya seluruh ismus, khususnya sebagai teknik biopsi untuk limfoma tiroid atau karsinoma anaplastik "emitiroidektomi (total unilateral, lobektomi ekstrakapsular
dan ismusektomi), merupakan prosedur minimal untuk kanker tiroid berdiferensiasi baik unilobular. $obektomi parsial untuk kanker tiroid tidak dianjurkan, karena reoperasi pada bagian yang sebelumnya dipotong sangat beriko untuk ner%us laringeus rekurens dan kelenjar paratiroid
Tiroiektomi 9ilateral andolph, -& !iroidektomi total merupakan tindakan bedah terpilih untuk pasien+pasien dengan kanker tiroid berdiferensiasi jika prosedur operasinya dapat
dilakukan secara aman,
dengan tingkat
komplikasi yang rendah. Perdebatan seputar apakah akan melakukan
lobektomi
atau tiroidektomi total terjadi pada kasus dengan resiko rendah. "al ini dikarenakan tingkat mortalitas dan rekurensi yang rendah pada kasus ini. #ereka yang memilih melakukan lobektomi berpendapat baha prosedur tersebut sudah cukup.
Tiroiektomi total engan reseksi lo:*s 6iramialis an le!er tenga! Frozen Section penting dalam memutuskan tindakan ini apabila
kanker
tiroid
belum
dapat
dibuktikan
sebelum
pembedahan. 1ika diagnosis ditegakkan berdasarkan Permanent Section, maka penyelesaian tiroidektomi dilakukan 4+5 minggu kemudian. ($ore, -8).
Diseksi le!er 7 :iasanya imoifkasi;$ore, -8 !indakan ini dilakukan pada kondisi : /. 1ika terdapat bukti adanya metastasis ke kelenjar ser%ikal lateral berdasarkan pemeriksaan sis danAatau pencitraaan (! atau #@)+ jika memungkinkan dikonrmasi dengan *<0. 1ika aspirasi dari kelenjar lateral serosanguinous, kemungkinan
7+776
metastasis
jika
berarna
kekuningan. -. 1ika ada kelenjar yang membesar secara signikan pada diseksi leher tengah, dan terdapat bukti penting lain dari penyakit. 'iseksi radikal leher ini dilakukan jika leher telah terkena sebelumnya danAatau telah terjadi in%asi ke kelenjar limfe luar yang signikan. )eseksi otot-otot 4ika terin
sering ditranseksi
pada insersio superiornya untuk memfasilitasi penanganan pada bagian atas dari lobus tiroid. )eseksi ari Trakea= laring= eso6!ag*s an !i6oaring !indakan ini pada aalnya sangat jarang dilakukan.
5om6likasi 6ost o6erati yang dapat terjadi : ($ore,-8) Perara!an an 1ematom
Perdarahan
jarang
terjadi
post
tiroidektomi
namun
masih
merupakan faktor resiko penting yang berhubungan dengan operasi. Perdarahan kemungkinan disebabkan oleh hipertensi %ena, pembesaran kelenjar dengan %askularisasi yang meningkat serta
posisi
kelenjar
yang
substernal
atau
intrathora?.
Perdarahan dapat dicegah dengan memperhatikan setiap detail dari
pembedahan
dengan
inspeksi
yang
hati+hati
dengan
maneu%er %alsa%a pada saat operasi. Seroma 0da banyak kondisi pembedahan yang merupakan predisposisi bagi terbentuknya seroma, diantaranya operasi tiroid bilateral, khususnya jika reseksi subtotal tiroid dilakukan atau setelah pengangkatan goiter yang besar. Seroma, jika cukup besar dapat diaspirasi. Seroma yang disertai infeksi membutuhkan drainase yang adekuat dan segera Ineksi @nfeksi luka operasi tiroid atau paratiroid tidak umum terjadi. 1enis operasi ini dianggap sebagai prosedur yang IbersihJ, dan antibiotik prolaksis tidak diindikasikan. "eera N.larynge*s rek*rens eberapa faktor telah dianggap berperan dalam peningkatan insiden cederanya <.laryngeus rekurens diantaranya operasi di SS>, luasnya reseksi tiroid, pengalaman ahli bedah, perbaikan dari pembedahan tiroid atau paratiroid dan keganasan. "eera N.(arynge*s s*6erior Karena
sulitnya
identikasi
dengan
laringoskop,
insiden
sebenarnya dari cedera <.laryngeus superior sulit dinilai secara kuantitatif.
Satu+satunya
terapi
untuk
cedera
<.laryngeus
superior adalah terapi bicara 1i6okalsemia Satu dari komplikasi yang paling umum dari pembedahan tiroid dan
paratiroid
adalah
hipokalsemia
postoperati%e
yang
dipengaruhi oleh luasnya reseksi, diseksi bagian tengah, kasus
re%isi,
pembedahan
dalam
SS>,
karsinoma
atau penyakit
>ra%es.
DAFTA) P8STA5A
ailey yron 1., 1ohnson 1.!, 'iagnosis and !reatment of !hyroid and Parathyroid 'isorder in "ead and , pp 5-+-& Sharma, K Pramod,#', !hyroid ancer, -//, a%alaible at Sherood, $auralee, *isiologi #anusia dari Sel ke Sistem, Second Ddition,-/, D>, p ;48
Diagnosa 5e6era+atan> Masala! 5ola:orasi
)en#ana ke6era+atan
T*4*an an 5riteria 1asil 9ersi!an 3alan <2: Naas tiak eekti espiratory status berhubungan dengan: : Bentilation - @nfeksi, disfungsi espiratory status neuromuskular, : 0iray patency hiperplasia dinding 0spiration ontrol bronkus, alergi jalan Setelah dilakukan nafas, asma, trauma tindakan - 2bstruksi jalan nafas : keperaatan selama spasme jalan nafas, NNNN..pasien sekresi tertahan, menunjukkan banyaknya mukus, keefektifan jalan adanya jalan nafas nafas dibuktikan buatan, sekresi dengan kriteria hasil bronkus, adanya : eksudat di al%eolus, #endemonstrasik adanya benda asing an batuk efektif di jalan nafas. dan suara nafas 'S: yang bersih, tidak - 'ispneu ada sianosis dan '2: dyspneu (mampu - Penurunan suara mengeluarkan nafas sputum, bernafas - 2rthopneu dengan mudah,
•
•
•
•
• •
•
Inter
Pastikan kebutuhan oral A tracheal suctioning. erikan 2- NNlAmnt, 0njurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam Posisikan pasien untuk memaksimalkan %entilasi $akukan sioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 0uskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan erikan bronkodilator : #onitor status hemodinamik erikan pelembab udara Kassa basah
- yanosis - Kelainan suara nafas (rales, heeing) - Kesulitan berbicara - atuk, tidak efekotif atau tidak ada - Produksi sputum - >elisah - Perubahan frekuensi dan irama nafas
tidak ada pursed lips) #enunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal) #ampu mengidentikasik an dan mencegah faktor yang penyebab. Saturasi 2- dalam batas normal *oto thorak dalam batas normal
•
•
•
•
•
Nyeri ak*t berhubunga n dengan: 0gen injuri (biologi, kimia, sik, psikologis), kerusakan jaringan
NO" ? O Pain $e%el, O pain control, O comfort le%el Setelah dilakukan tinfakan keperaatan selama N.Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: O #ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) O #elaporkan baha nyeri berkurang dengan
$embab erikan antibiotik : 0tur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. #onitor respirasi dan status 2Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret 1elaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralatan : 2-, Suction, @nhalasi.
NI" ? O $akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi O 2bser%asi reaksi non%erbal dari ketidaknyamanan O antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan O Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan O Kurangi faktor presipitasi nyeri O Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter%ensi O 0jarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangatA dingin
menggunakan manajemen nyeri #ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) #enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang !anda %ital dalam rentang normal !idak mengalami gangguan tidur
O erikan analgetik untuk mengurangi nyeri: NN... O !ingkatkan istirahat O erikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur O #onitor %ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
NO"? a.
O Kaji adanya alergi makanan O Kolaborasi dengan ahli gii untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien O 3akinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi O 0jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. O #onitor adanya penurunan dan gula darah O #onitor lingkungan selama makan O 1adalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan O #onitor turgor kulit O #onitor kekeringan, rambut kusam, total protein, "b dan kadar "t O #onitor mual dan muntah O #onitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungti%a O #onitor intake nuntrisi O @nformasikan pada klien dan keluarga tentang
O
O
O
O
5etiakseim:an gan n*trisi k*rang ari ke:*t*!an t*:*! erhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi. 'S: +
berlebih + Konjungti%a pucat + 'enyut nadi lemah
manfaat nutrisi O Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti <>!A !P< sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan. O 0tur posisi semi foler atau foler tinggi selama makan O Kelola pemberan anti emetik:..... O 0njurkan banyak minum O Pertahankan terapi @B line