RENCANA KEGIATAN MINGGUAN, LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.N (43 TH) HIV/AIDS DENGAN KOMPLIKASI KOMPLIKASI TOXOPLASMOSIS TOXOPLASMOSIS Di Rua! "# RSSA Ma$a! U%u& M''ui Tu!a* Tu!a* I+ii+u D'-a%'' M'+i&a$ a! +i0i0i! 1$' I0u A$2ia Ha, S.K-, S.K-, MN! +a I0u E+a! A$iai, S.K'-, N*
Oleh : Dia Nu-i%a Su-a1%1 NIM. #56""7 PSIK A "#
8URUSAN KEPERAWATAN 9AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS :RAWI8A;A MALANG "53
LAPORAN PENDAHULUAN HIV/AIDS
A.
D'2ii*i AIDS berasal dari kata acquired yang artinya artinya didapat didapat atau bukan penyakit penyakit
keturuna keturunan, n, immune berarti berarti sistem kekebalan kekebalan tubuh, deficiency atau kekurangan dan syndrome syndrome yang berarti kumpulan gejala-gejala penyakit. Jadi, dari kata-kata tersebut dapat dapat diartikan diartikan bahwa AIDS AIDS adalah adalah kumpulan kumpulan gejala penyaki penyakitt akibat akibat menurunny menurunnya a sistem kekebalan tubuh oleh irus yang disebut Human Immunodeficiency Virus !"I#$. Virus !"I#$. %o&oplasmo %o&oplasmosis sis adalah penyakit yang disebabkan disebabkan in'eksi parasit %o&oplasma %o&oplasma gondii gondii ! %. gondii gondii $ yaitu yaitu suatu suatu mikroorg mikroorganis anisme me patogen patogen yang termasuk termasuk golongan golongan (roto)oa. (arasit ini dapat ditemukan se*ara kosmopolit tersebar di segala penjuru dunia dunia baik di negara negara tropis, tropis, subtropi subtropis s maupun maupun negara negara beriklim beriklim dingin. dingin. (realen (realensi si to&o to&opl plas asmo mosi sis s di bebe bebera rapa pa daer daerah ah di Indo Indone nesi sia a ber bera arias riasii anta antara ra + - - . %oksoplasmosis adalah penyakit in'eksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh oleh parasi parasitt proto) proto)oa oa denga dengan n si'at si'at alami alami denga dengan n perja perjala lanan nanny nya a dapat dapat akut akut atau atau mena menahu hun, n,
juga juga
dapa dapatt
meni menimb mbul ulka kan n
geja gejala la
simt simtom omat atik ik
maup maupun un
asim asimto toma mati tik k
!Dharmana, +//0$. 1eterlibatan sistim sara' pada in'eksi "I#dapat terjadi se*ara langsung karena irus irus tersebut tersebut dan tidak tidak langsung langsung akibat akibat in'eksi in'eksi oportuni oportunistik stik immuno*o immuno*omprom mpromised ised.. Studi di negara barat melaporkan komplikasi pada sistim sara' terjadi pada 2/-0/ penderita "I#, bahkan terdapat laporan neuropatologik yang mendapat kelainan pada 3/ spesimen spesimen post mortem mortem dari penderita penderita "I# yang di periksa. periksa. In'eksi oportuni oportunistik stik terhadap sistim sara' pada AIDS bisa oleh patogen iral atau non iral. In'eksi non irall tersering tersering adalah adalah ense'ali ense'alitis tis toksolasm toksolasmosis osis !4%$ yang yang disebabk disebabkan an oleh %o&oplasm &oplasma a gondii !%.gondii$. Se*ara klinik 4% dijumpai pada 2/-5/ penderita AIDS, dimana penya penyakit kit ini lebih lebih serin sering g diseba disebabka bkan n reakti reaktias asii dari dari in'ek in'eksi si laten laten yang yang sudah sudah ada sebelumnya dibanding in'eksi yang baru di dapat. Insiden komplikasi SS( pada penderita AIDS *ukup besar. 6ani'estasi klinis AIDS pada SS( dapat terjadi karena + hal yaitu irus AIDS itu sendiri atau akibat in'eksi oportunistik atau neoplasma. 4nse'alitis toksoplasma merupakan penyebab tersering lesi otak 'okal in'eksi oportuni oportunistik stik yang yang paling paling banyak banyak terjadi terjadi pada pasien pasien AIDS. AIDS. 4nse'ali 4nse'alitis tis toksopla toksoplasma sma mun*ul pada kurang lebih / pasien AIDS yang tidak diobati.
:.
E%i1$1!i 4nse'alitis toksoplasma
disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii , yang
dibawa oleh ku*ing, burung dan hewan lain yang dapat ditemukan pada tanah yang ter*emar oleh tinja ku*ing dan kadang pada daging mentah atau kurang matang. 7egitu parasit masuk ke dalam sistem kekebalan, parasit tersebut menetap di sana, sistem kekebalan pada orang yang sehat dapat melawan parasit tersebut hingga tuntas, dan dapat men*egah terjadinya suatu penyakit. 8amun, pada orang pasien "I#9AIDS mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga tidak mampu melawan parasit tersebut. Sehingga pasien mudah terin'eksi oleh parasit tersebut. %ransmisi pada manusia terutama terjadi bila memakan daging babi atau domba yang mentah dan mengandung oo*yst !bentuk in'ekti' dari Toxoplasma gondii $. 7isa juga dari sayur yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan 'eses ku*ing. Selain itu dapat terjadi transmisi lewat transplasental, trans'usi darah, dan transplantasi organ. In'eksi akut pada indiidu yang immunokompeten biasanya asimptomatik. (ada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reaktiasi dari in'eksi laten. ang akan mengakibatkan timbulnya in'eksi opportunistik dengan predileksi di otak.
C.
Dau Hi+u- Toxoplasma gondii Toxoplasma gondii hidup dalam 2 bentuk yaitu thachyzoite, tissue cyst !yang
mengandung bradyzoites$ dan oocyst !yang mengandung sporozoites$. 7entuk akhir dari parasit diproduksi selama siklus seksual pada usus halus dari ku*ing. 1u*ing merupakan pejamu de'initi' dari Toxoplasma gondii . Siklus hidup aseksual terjadi pada pejamu perantara !termasuk manusia$. Dimulai dengan tertelannya tissue cyst atau oocyst diikuti oleh terin'eksinya sel epitel usus halus oleh bradyzoites atau sporozoites se*ara berturut-turut. Setelah bertrans'ormasi menjadi tachyzoite, organisme ini menyebar ke seluruh tubuh lewat peredaran darah atau lim'atik. (arasit ini berubah bentuk menjadi tissue cysts begitu men*apai jaringan peri'er. 7entuk ini dapat bertahan sepanjang hidup pejamu, dan berpredileksi untuk menetap pada otak, myo*ardium, paru, otot skeletal dan retina. Tissue cyst ada dalam daging, tapi dapat dirusak dengan pemanasan sampai ;0o<, didinginkan sampai -+/o< atau oleh iradiasi gamma. Siklus seksual enteroepithelial dengan bentuk oocyst hidup pada ku*ing yang akan menjadi in'eksius setelah tertelan daging yang mengandung tissue cyst . 4kskresi oocysts berakhir selama 0-+/ hari dan jarang berulang. Oocyst menjadi in'eksius setelah diekskresikan dan terjadi sporulasi !pembentukan spora$. =amanya proses ini tergantung dari kondisi
lingkungan, tapi biasanya +-2 hari setelah diekskresi. Oocysts menjadi in'eksius di lingkungan selama lebih dari tahun.
>ambar +. Daur hidup Toxoplasma gondii %ransmisi pada manusia terutama terjadi bila makan daging babi atau domba yang mentah yang mengandung oocyst . 7isa juga dari sayur yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan 'e*es ku*ing. Selain itu dapat terjadi transmisi lewat transplasental,trans'usi darah, dan transplantasi organ. In'eksi akut pada indiidu yang imunokompeten biasanya asimptomatik. (ada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reaktiasi dari in'eksi laten. yang akan mengakibatkan timbulnya in'eksi oportunistik dengan predileksi di otak. Tissue cyst menjadi ruptur dan melepaskan inasie tropo)oit !tachyzoite$. Tachyzoite ini akan menghan*urkan sel dan menyebabkan 'o*us nekrosis.
(ada pasien yang terin'eksi "I#, jumlah
D.
Pa%12i*i1$1!i
#atofisiologi HIV$I%& "I# se*ara signi'ikan berdampak pada kapasitas 'ungsional dan kualitas kekebalan tubuh. "I# mempunyai target sel utama yaitu sel lim'osit %5, yang mempunyai reseptor
sel
reseptor
yang
menyebabkan
kematian
sel
dengan
meningkatkan tingkat apoptosis pada sel yang terin'eksi. Selain menyerang sistem kekebalan tubuh, in'eksi "I# juga berdampak pada sistem sara' dan dapat mengakibatkan kelainan pada sara'. Human Immunodeficiency Virus !"I#$ masuk ke dalam tubuh seseorang dalam keadaan bebas atau berada di dalam sel lim'osit. #irus ini memasuki tubuh dan terutama mengin'eksi sel yang mempunyai molekul
ungsi % helper dalam mekanisme pertahanan tubuh sudah dilumpuhkan, genom dari "I# dan proiral D8A kemudian dibentuk dan diintegrasikan pada D8A sel % helper sehingga menumpang ikut berkembang biak sesuai dengan perkembangan biakan sel % helper. Sampai suatu saat ada mekanisme pen*etus !mungkin karena in'eksi irus lain$ maka "I# akan akti' membentuk C8A, ke luar dari % helper dan menyerang sel lainnya untuk menimbulkan penyakit AIDS. 1arena sel % helper sudah lumpuh maka tidak ada mekanisme pembentukan sel % killer, sel 7 dan sel 'agosit lainnya. 1elumpuhan
mekanisme
kekebalan
inilah
yang
disebut
AIDS
! cquired
Immunodeficiency &yndrome$ atau sindroma kegagalan kekebalan.
#atofisiologi Toxoplasmosis sebagai 'ompli'asi HIV$I%& In'eksi oportunistik dapat terjadi akibat penurunan kekebalan tubuh pada penderita
"I#9AIDS.
In'eksi
tersebut
dapat
menyerang
sistem
sara' yang
membahayakan 'ungsi dan kesehatan sel sara'. Setelah in'eksi oral, bentuk ta*hy)oite atau inasi' parasit dari Toxoplasma gonii menyebar ke seluruh tubuh. %aki)oit mengin'eksi setiap sel berinti, di mana mereka berkembang biak dan menyebabkan kerusakan. (ermulaan diperantarai sel kekebalan terhadap T gondii disertai dengan trans'ormasi parasit ke dalam jaringan kista yang menyebabkan in'eksi kronis seumur hidup. 6ekanisme
bagaimana
"I#
menginduksi
in'eksi
oportunistik
seperti
to&oplasmosis sangat kompleks. Ini meliputi deplesi dari sel %
gangguan sensorik, dis'ungsi serebelum, meningismus, moement disorders dan meni'estasi neuropsikiatri. (ada pasien yang terin'eksi "I#, jumlah
E.
Mai2'*%a*i K$ii* 6anusia dapat terin'eksi %o&oplasma melalui makanan 9 daging atau sayuran
yang terkontaminasi parasit atau dengan *ara transplasental dari ibu hamil kepada janin
dalam kandungan.
Ealaupun
bersi'at
patogen, %. gondii tidak
selalu
menyebabkan keadaan patologik pada hospesnya. (enderita dengan kekebalan tubuh yang kuat apabila terin'eksi %. gondii pada umumnya tidak mengalami keadaan patologik yang nyata walaupun pada beberapa kasus dapat juga mengalami pembesaran kelenjar lim'e, rasa lelah yang berlebihan, miokarditis akut, miositis hingga radang otak %o&oplasmosis akan memberikan kelainan yang nyata pada penderita yang mengalami penurunan imunitas yang berat seperti halnya penyakit keganasan,
terin'eksi
"I#-AIDS
atau
penderita
yang
mendapatkan
obat
imunosupresan karena %. gondii akan dapat berkembang biak se*ara *epat tanpa dapat dikendalikan oleh kekebalan tubuh hospes. 6ani'estasi to&oplasmosis yang lebih serius adalah apabila in'eksi terjadi pada masa kehamilan dimana parasit dapat masuk kedalam tubuh janin melalui plasenta Janin yang tentunya belum mempunyai kekebalan yang *ukup akan dengan mudah terin'eksi parasit dengan akibat terjadinya abortus, lahir mati, lahir hidup dengan hidro atau mikrose'alus, gangguan motorik, kerusakan retina dan otak serta tanda-tanda kelainan jiwa. >ejala termasuk ense'alitis, demam, sakit kepala berat yang tidak respon terhadap pengobatan, lemah pada satu sisi tubuh, kejang, kelesuan, kebingungan yang meningkat, masalah penglihatan, pusing, masalah berbi*ara dan berjalan, muntah dan perubahan kepribadian. %idak semua pasien menunjukkan tanda in'eksi. 8yeri kepala dan rasa bingung dapat menunjukkan adanya perkembangan ense'alitis 'okal dan terbentuknya abses sebagai akibat dari terjadinya in'eksi toksoplasma. 1eadaan ini hampir selalu merupakan suatu kekambuhan akibat hilangnya
kekebalan
pada penderita-penderita
yang
semasa
mudanya
telah
berhubungan dengan parasit ini. >ejala-gejala 'okalnya *epat sekali berkembang dan penderita mungkin akan mengalami kejang dan penurunan kesadaran.
STADIUM PEN;AKIT HIV/AIDS MENURUT WHO S%a+iu I %anpa gejalaB (embengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh yang menetap. %ingkat aktiitas : tanpa gejala, aktiitas normal. S%a+iu II 1ehilangan berat badan, kurang dari /B >ejala pada mukosa dan kulit yang ringan !dermatitis seboroi' , in'eksi jamur pada kuku, perlukaan pada mukosa mulut yang sering kambuh, radang pada sudut bibir$B Herpes zoster terjadi dalam tahun terakhirB IS(A !in'eksi saluran na'as bagian atas$ yang berulang, misalnya sinusitis karena in'eksi bakteri. %ingkat aktiitas +: dengan gejala, aktiitas normal. S%a+iu III (enurunan berat badan lebih dari /B Diare kronik yang tidak diketahui penyebabnya lebih dari bulanB Demam berkepanjangan yang tidak diketahui penyebabnya lebih dari bulanB "andidiasis pada mulutB 7er*ak putih pada mulut berambutB %7 paru dalam tahun terakhirB In'eksi bakteri yang berat, misalnya: pneumonia, bisul pada otot. %ingkat aktiitas 2: terbaring di tempat tidur, kurang dari hari dalam satu bulan terakhir. S%a+iu IV F
1ehilangan berat badan lebih dari / ditambah salah satu dari : diare kronik yang tidak diketahui penyebabnya lebih dari bulan. 1elemahan kronik dan demam berkepanjangan yang tidak diketahui penyebabnya lebih dari bulan.
F
#neumocystis carinii pneumonia !(<($.
F
To'soplasmosis pada otak.
F
(riptosporidiosis dengan diare lebih dari bulan.
F
(ripto'o'osis di luar paru.
F
&itomegalo!irus pada organ selain hati, limpa dan kelenjar getah bening.
F
In'eksi irus Herpes simple's pada kulit atau mukosa lebih dari bulan atau dalam rongga perut tanpa memperhatikan lamanya.
F
(6=! progressi!emultifocalencephalopathy $ atau in'eksi irus dalam otak.
F
Setiap in'eksi jamur yang menyeluruh, misalnya:histoplasmosis,'o'idioidomi'osis.
F
"andidiasis pada kerongkongan, tenggorokan, saluran paru dan paru.
F
6ikobakteriosis tidak spesi'ik yang menyeluruh.
F
&epti'emia salmonela bukan ti'oid.
F
%7 di luar paru.
F
=im'oma.
F
(aposi)s sar'oma.
F
*nsefalopati HIV sesuai de'inisi
MEKANISME INVASI VIRUS HIV KE TU:UH MANUSIA
.
penularan dan masuknya irus "I# dapat diisolasi dari darah, *airan serebrospinalis, semen, air mata, sekresi
agina atau seiks, urine, ASI dan air liur. (enularan terjadi paling e'isien melalui darah dan semen. "I# bisa masuk ke dalam tubuh manusia akibat perilaku atau tindakan !pribadi atau tindakan orang lain $, yang memungkinkan darah atau *airan kelamin atau ASI yang ter*emar "I# masuk ke dalam tubuh. misalnya: disuntik dokter dengan jarum tidak steril. Sesudah irus "I# memasuki tubuh seseorang, maka tubuh akan terin'eksi dan irus mulai mereplikasi diri dalam sel orang tersebut !terutama sel %
tubuh
yang
progresi'
!progressie
immunode'i*ien*y
syndrome$.
(rogresiitas tergantung pada beberapa 'aktor seperti: usia kurang dari tahun atau diatas 5/ tahun, in'eksi lainnya, dan 'aktor genetik. %iga *ara utama penularan adalah kontak dengan darah dan kontak seksual dan kontak bayi dan ibu yang sda dipaparkan lebih awal di bagian pato'isiologi,. Setelah irus ditularkan akan tejadi serangkaian proses yang kemudian menyrbabkan in'eksi. +. (erlekatan irus Sel-sel lain yang mungkin rentan terhadap in'eksi "I# men*akup monositdan makro'ag. 6onosit dan makro'ag. 6onosit dan makro'ag yang terin'eksi dapat ber'ungsi sebagai reseroir untuk "I# tetapi tidak dihan*urkan oleh irus. "I# bersi'at politro'ik dan dapat mengin'eksi beragam sel manusia. Sepeti sel natural killer, lim'osit
7, sel endotel, sel epitel, sel langerhans, sel dendritik, sel mi*roglia dan berbagai jaringan tubuh. Setelah irus ber'usi dengan lim'osit
C8A irus masuk kedalam tengah sitoplasma
lim'osit
5. in'eksi "I# (enyakit "I# dimulai dengan in'eksi akut yang tidak dapat diatasi sempurna oleh respons imun adapti', dan berlanjut menjadi in'eksi jaringan lim'oid peri'er yang kronik dan progresi'. (erjalanan penyakit "I# dapat diikuti dengan memeriksa jumlah irus di plasma dan jumlah sel %
sehingga akhirnya menyebabkan penurunan jumlah sel %
9.
P''i&*aa P'u=a!
a. (emeriksaan Serologi
Didapatkan seropositi' dari anti- Toxoplasma gondii Ig> dan Ig6. Deteksi juga dapat dilakukan dengan indirect fluorescent antibody !IA$, aglutinasi, atau enzyme lin'ed immunosorbentassay !4=ISA$. %iter Ig> men*apai pun*ak dalam -+ bulan setelah terin'eksi kemudian bertahan seumur hidup. b. (emeriksaan *airan serebrospinal 6enunjukkan
adanya
pleositosis
ringan
dari
mononuklear
predominan
dan
eleasi protein. *. (emeriksaan #olymerase "hain eaction !(
9.
P'a%a$a&*aaa
P'>'!aa
in'ektiitas parasit tetapi tidak membunuh parasit. b$. Ibu hamil yang belum diketahui telah mempunyai antibodi terhadap %. gondii, dianjurkan untuk tidak kontak dengan ku*ing dan tidak membersihkan tempat sampah. (akailah sarung tangan karet pada waktu berkebun dan *u*ilah tangan selalu setelah bekerja dan sebelum makan. +$. 1u*ing diberi makanan kering, makan yang diberikan sebaiknya makanan kaleng atau makanan yang telah dimasak dengan baik. 1u*ing jangan dibiarkan memburu sendiri makanannya !jaga agar ku*ing tetap didalam rumah sebagai binatang peliharaan$. 2$. 7uanglah kotoran ku*ing dan sampah tiap hari !sebelum sporo*ysts menjadi in'ekti'$. 1otoran ku*ing dapat dibuang kedalam toilet yang saniter, dibakar atau ditanam dalam- dalam. %empat pembuangan sampah di disin'eksi setiap hari dengan air mendidih. (akailah sarung tangan atau *u*i tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menangani barang-barang yang terkontaminasi. Sampah kering dibuang sedemikian rupa tanpa menggoyang goyang agar oo*ysts tidak tersebar ke udara. 5$.
P'a%a$a&*aaa (enanganan (enderita, 1ontak, =ingkungan Sekitarnya $. =aporan kepada Dinas 1esehatan setempat: %idak diperlukan, tetapi di beberapa negara bagian di Amerika dan di beberapa negara penyakit ini wajib dilaporkan untuk pemahaman lebih lanjut terhadap epidemiologi dari penyakit ini. +$. Isolasi: %idak ada 2$. Disin'eksi serentak: %idak dilakukan 5$. 1arantina: %idak dilakukan $. Imunisasi kontak: %idak dilakukan ;$. Inestigasi kontak dan sumber in'eksi: (ada in'eksi kongenital lakukan pemeriksaan titer antibodi ibuB sedangkan pada in'eksi yang didapat, periksalah titer antibodi pada anggota keluarga dan selidiki kemungkinan terjadinya pemajanan terhadap kotoran ku*ing, tanah, daging mentah tau terpajan dengan binatang yang terin'eksi.
0$. (engobatan spesi'ik: ntuk orang yang sehat dengan status imunitas yang baik, tidak ada indikasi untuk diberi pengobatan ke*uali jika in'eksi terjadi pada awal kehamilan atau adanya ada indikasi telah terjadi in'eksi pada bayi maka berikan pengobatan pyrimethamine dan sul'adia)ine. (yrimethamine
tidak
diberikan
pada ; minggu pertama
kehamilan
karena
dikawatirkan akan terjadi teratogenikB dalam hal ini sul'adia)ine dapat diberikan tersendiri. 7ayi yang lahir dari ibu yang menderita in'eksi primer atu dari ibu yang "I# positi' selama kehamilan diberikan pengobatan pyrimethamine-sul'adia)ineasam 'olat selama tahun pertama sampai terbukti bahwa bayi tersebut tidak menderita to&oplasmosis kongenital. "al ini dilakukan untuk men*egah terjadinya
%oksoplasmosis otak diobati dengan kombinasi pirimetamin dan sul'adia)in. 1edua
obat ini dapat melalui sawar-darah otak. b.
Toxoplasma
gondii ,
membutuhkan
itamin
7
untuk
hidup.
(irimetamin
menghambat pemerolehan itamin 7 oleh tokso. Toxoplasma gondii . Sul'adia)in menghambat penggunaannya. *.
1ombinasi
pirimetamin
/-//mg
perhari
yang
dikombinasikan
dengan
sul'adia)in-+ g tiap ; jam. d.
(asien yang alergi terhadap sul'a dapat diberikan kombinasi pirimetamin /-//
mg perhari dengan *lindami*in 5/-;// mg tiap ; jam. e.
(emberian asam 'olini* -/ mg perhari untuk men*egah depresi sumsum tulang.
'.
(asien alergi terhadap sul'a dan *lindami*in, dapat diganti dengan A)itromy*in
+//mg9hr, atau *laritromi*in gram tiap + jam, atau atoaGuone 0/ mg tiap ; jam. %erapi ini diberikan selam 5-; minggu atau 2 minggu setelah perbaikan gejala klinis.
g.
%erapi anti retro iral !AC#$ diindikasikan pada penderita yang terin'eksi
"I#dengan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN KOMPLIKASI TOKSOPLASMOSIS
P'!&a=ia
1ebiasaan sehari-hari .
Aktiitas9istirahat a$ >ejala
: mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap akti'itas, kelelahan.
b$ %anda
: kelemahan otot, nyeri otot, menurunnya massa otot, respon 'isiologi
terhadap akti'itas. +.
Sirkulasi a$ >ejala
: demam, proses penyembuhan luka yang lambat, perdarahan lama
bila *edera b$ %anda
: suhu tubuh meningkat, berkeringat, takikardia, mata *ekung, anemis,
perubahan tekanan darah postural, olume nadi peri'er menurun, pengisian kapiler memanjang. 2.
Integritas ego a$ >ejala
: merasa tidak berdaya, putus asa, rasa bersalah, kehilangan kontrol
diri, dan depresi. b$ %anda
: mengingkari, *emas, depresi, takut, menarik diri, marah, menangis,
kontak mata kurang. 5.
4liminasi a$ >ejala
: diare, nyeri pinggul, rasa terbakar saat berkemih.
b$ %anda
: 'e*es en*er disertai mu*us atau darah, nyeri tekan abdominal, lesi
pada re*tal, ikterus, perubahan dalam jumlah warna urin. .
6akanan9*airan a$ >ejala
: tidak ada na'su makan, mual, muntah, sakit tenggorokan.
b$ %anda
: penurunan 77 yang *epat, bising usus yang hiperakti', turgor kulit
jelek, lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih9perubahan warna mukosa mulut ;.
"ygiene a$ %anda
: tidak dapat menyelesaikan AD=, mempeliahtkan penampilan yang
tidak rapi. 0.
8eurosensorik a$ >ejala
: pusing, sakit kepala, photo'obia.
b$ %anda
: perubahan status mental, kerusakan mental, kerusakan sensasi,
kelemahan otot, tremor, penurunan isus, bebal, kesemutan pada ekstrimitas. .
8yeri9kenyamanan a$ >ejala
: nyeri umum atau lokal, sakit, nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit
kepala, nyeri dada pleuritis, nyeri abdomen.
b$ %anda
: pembengkakan pada sendi, hepatomegali, nyeri tekan, penurunan
CO6, pin*ang. 3.
(ernapasan a$ %anda
: terjadi IS(A, napas pendek yang progresi', batuk produkti'9non,
sesak pada dada, takipneu, bunyi napas tambahan, sputum kuning. /.
1eamanan
a$ >ejala
: riwayat jatuh, terbakar, pingsan, luka lambat proses penyembuhan.
b$ %anda
: demam berulang
.
Seksualitas
a$ %anda
: riwayat perilaku seksual resiko tinggi, penurunan libido, penggunaan
kondom yang tdk konsisten, lesi pada genitalia, keputihan. Hubungan seksual, jarum suntik, transfusi darah, ibu terinfeksi +. Interaksi so*ial ↓ Transmisiinteraksi virus HIV a$ %anda : isolasi, kesepian, perubahan keluarga, akti'itas yang tidak ↓ terorganisir Invasi virus HIV ↓ Dia!1*a K'-'aa%a Menyerang sel-sel CD4 !men"aku# m$n$sit,yang makr$fag, limf$sit T4 hel#er% Ada beberapa diagnosa keperawatan dapat ditegakkan pada pasien dengan ↓ "I#9AIDS, antara lain !8ursalam, +//3$: HIV terikat dengan membran sel T4 hel#er . Diare berhubungan dengan proses in'eksi dan ↓ e'ek samping medikasi virus HIV, T4 akantubuh dihan"urkan +. 1etidakseimbangan &e#likasi nutrisi kurang dari sel kebutuhan berhubungan dengan ↓ 'aktor biologis !hipermetabolik$. Viremia 2. 1eletihan berhubungan dengan 'aktor 'isiologis !status penyakit dan kondisi 'isik ↓ buruk$ 'enurunan jumlah sel T4 se"ara #r$gresif ↓ kondisi kesehatan. 5. Isolasi sosial berhubungan dengan gangguan &es#$n imun seluler menurun . Cisiko in'eksi berhubungan dengan kondisi penyakit kronis dan pertahanan imun ↓ yang tidak adekuat (ID) ↓ Imun$de*siensi ↓ Cemas terhada# k$ndisi #enyakit Invasi mikr$$rganisme #ath$gen hi#ermetab$lik meningkat ↓ ↓ ↓ #engeringan muk$sa Menutu# diri Invasi mikr$$rganisme #ath$gen ↓ Pa%a* #ada sel-sel intestinum #enurunan nafsu makan ↓ ↓ Isolasi sosial Diare Penurunan Intake Nutrisi ↓ Risiko ketidakseimbangan 'enurunan #r$duksi energy elektrolit ↓ Keletihan
R'>aa I%''*i K'-'aa%a Dia!1*a 5
:
Diare berhubungan dengan proses in'eksi dan e'ek samping medikasi
%ujuan
:
Setelah diberikan interensi dalam waktu 2&+5 jam, kebiasaan de'ekasi klien kembali la)im. 1riteria hasil
:
. 1ebiasaan de'ekasi kembali normal +. 1lien melaporkan nyeri dan kram abdominal berkurang 2. 1lien menunjukkan perilaku yang dapat mengurangi diare RENCANA INTERVENSI
RASIONAL
MONITORING . 1aji kebiasaan de'ekasi normal klien 6emberikan dasar untuk ealuasi +. 1aji terhadap diare : 'rekuensi sering, 6endeteksi perubahan pada status, 'eses en*er, nyeri9kram abdomen, kuantitas kehilangan *airan, 'dan olume 'eses *air, dan 'aktor pemberat memberikan dasar untuk tindakan dan penghilang perawatan. MANDIRI (ertahankan masukan *airan sedikitnya 6en*egah hipoolemia 2 = ke*uali dikontraindikasikan EDUKASI =akukan edukasi tindakan untuk %irah baring dapat menurunkan episode mengurangi pembatasan sesuai akut. ketentuan dokter : a. 6enurunkan stimulasi usus a. (ertahankan pembatasan makanan dan b. 8ikotin bertindak sebagai stimulan *airang sesuai ketentuan dokter usus b. "indari merokok *. 6en*egah merangsang usus dan *. "indari iritan usus seperti makanan distensi abdomen berlemak atau gorengan, sayuran d. 6eningkatkan nutrisi dan kadar mentah, dan ka*ang-ka*angan. elektrolit yang adekuat d. 7erikan makan sedikit tapi sering KOLA:ORASI . Dapatkan kultur 'eses dan berikan 6engidenti'ikasi organisme patogenik antimikroba sesuai ketentuan +. 7eri obat antispasmodik antikolonergis 6enurunkan spasme dan motilitas usus atau sesuai ketentuan dokter Dia!1*a "
:
1etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan 'aktor biologis !hipermetabolik$. %ujuan
:
Setelah diberikan interensi dalam waktu 0&+5 jam, 77 klien meningkat 1riteria hasil
:
. %idak adanya tanda-tanda gangguan pada gastrointestinal, e& : anoreksia, mual, muntah +. 8a'su makan klien meningkat 2. 77 klien men*apai normal9ideal RENCANA INTERVENSI
RASIONAL
MONITORING +a MANDIRI . 1aji status nutrisi pasien . 6enyediakan data dasar untuk a. (erubahan 77 memantau perubahan an b. (engukuran anthropometri* *. 8ilai laboratorium !elektrolit mengealuasi interensi yang sudah serum, 78, kreatinin serum, protein$ +.
diberikan
+. 6embantu
dalam
mengidenti'ikasi
de'isiensi dan kebutuhan diet, kondisi 'isik
umum,
gejala
uremik,!mual,
muntah, penurunan *ita rasa$ dan pembatasan diet multiple !diet rendah protein, kalium, natrium$ yang bias 2. 1aji 'a*tor yang berperan dalam merubah asupan nutrisi a. Anoreksia, mual, muntah b. Diet yang tidak menyenangkan bai klien *. Depresi d. 1urang
mempengaruhi asupan makanan. 2. 6enyediakan in'ormasi mengenai 'a*tor lain yang dapat diubah atau dapat dihilangkan untuk meningkatkan asupan diet
memahami
tujuan
pembatasan asupan makanan 5. %awarkan perawatan mulut sering9 *u*i dengan larutan asam asetat + . 7eri permen karet atau penyegar
5. 6embrane
mukosa
mengalami
perubahan karena adanya sindrom
mulut diantara makanan
uremia menjadi kering dan pe*ah. (erawatan meminyaki,
KOLA:ORASI . Awasi !78,
mulut
pemeriksaan serum
laboratorium
natrium,
serum, dan kalsium serum$ dengan ahli + 1onsul pendukung nutrisi klien
albumin gi)i9tim
menyejukkan,
dan
membantu
menyegarkan rasa mulut yang sering tidak
nyaman
pada
uremi
membatasi pemasukan oral . Indi*ator kebutuhan pembatasan e'ektiitas terapi
dan
dan
nutrisi, kebutuhan
;. 6enentukan
kalori
indiidu
dan
kebutuhan nutrisi dalam pembatasan 0. 7erikan
kalori
rendah9sedang komplek
tinggi,
protein.
karbohidrat
diet
%ermasuk
dan
sumber
lemak untuk memenuhi kebutuhan kalori !hindari sumber gula pekat$
asupan makanan yang harus dihindari 0. (rotein yang tinggi dapat meningkatkan uremia,
natrium
1arbohidrat energy
kadar
asam dan
memenuhi
dan
urat, kalium.
kebutuhan
membatasi
jaringan
katabolisme, men*egah pembentukan asam
ketondroksidase
protein.
7erikan protein yang mengandung . 7erikan obat sesuai indikasi a. 1alsium
asam amino esensial
a. 6emperbaiki kadar
normal serum
untuk memperbaiki 'ungsi jantung dan neuromus*ular, b. Antiemeti*
pembekuan
darah,
dan metabolism tulang b. Diberikan untuk menghilangkan mual9muntah dan dapat meningkatkan asupan oral
Dia!1*a 3
:
1eletihan berhubungan dengan 'aktor 'isiologis !status penyakit dan kondisi 'isik buruk$ %ujuan
:
Setelah dilakukan interensi keperawatan selama 2&+5 jam kelemahan berkurang. 1riteria hasil :
Se*ara erbal mengungkapkan peningkatan tingkat energi . 6enunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktiitas yang diinginkan sesuai kemampuan klien RENCANA INTERVENSI
RASIONAL
MONITORING . 1aji kondisi 'isik dan psikologi pasien !mis: in'eksi$ +. 6inta klien
. 6engetahui mengenai
untuk
mendeskripsikan
tingkat kelemahannya 2. Diskusikan kegiatan rutin bersama klien 5. 1aji %%# sebelum dan sesudah aktiitas KOLA:ORASI . 7erikan diet tinggi karbohidrat
in'ormasi kondisi
klien
penyakitnya. +. 6embantu mengealuasi
penting dan status
klien 2. 6eningkatkan partisipasi klien 5. Cespon 'isik terhadap aktiitas mungkin disebabkan oleh perubahan status
kardioaskuler
atau
pulmonary . 6eningkatkan supplai energy
N1 .
DIAGNOSA KEPERAWATAN 8yeri kronik
INTERVENSI . Selidiki
keluhan
berhubungan
perhatikan
dengan adanya
nyeri, dan skala
proses in'eksi9 in'lamasi.
%ujuan: Setelah dilakukan
+. Anjurkan
RASIONAL
lokasi,
nyeri, . ntuk menentukan interensi itensitas
pasien
yang e'ekti' +. Interensi dini pada kontrol
untuk
nyeri memudahkan pemulihan
melaporkan nyeri segera saat
otot
mulai
tegangan otot
2. (antau tanda-tanda ital
dengan
2. Cespon
menurunkan
autonomik:
perubahan pada %D, nadi,
tindakan
CC,
keperawatan selama
dengan penghilangan nyeri
+ & +5 jam nyeri
nyeri
pasien dapat tenang
keluarganya
pada
klien
serta
berpartisipasi
dalam
nyeri . Anjurkan
istirahat
selama . 6engurangi
'ase akut
nyeri
yang
diperberat oleh gerakan
;. Anjurkan teknik distraksi dan ;. 6enurunkan tegangan otot,
F 1lien
relaksasi
meningkatkan relaksasi, dan
mengungkapakan
meningkatkan
nyeri yang dirasakan
dan kemampuan koping
hilang dan terkontrol F 1lien tidak
0. %ingkatkan
tirah
menyeringai
bantulah
kesakitan
perawatan diri
normal
baring,
yang
dapat meningkatkan nyeri
situasi
. 6emberikan dukungan !'isik, lingkungan
emosional,
meningkatkan
rasa kontrol, dan kemampuan
F Intensitas nyeri
koping$
berkurang !skala
3. Dapat 3. 7erikan latihan rentang gerak
/$
membantu
merelaksasikan
akti'9pasi' se*ara tepat dan
otot
masase
reduksi
otot
daerah
leher9bahu
/. 1olaborasi dengan tim medis
yang
atau
mengurangi
nyeri
pada
suhu tubuh
+. 6onitor tanda-tanda ital tiap+. Deteksi
resiko
umumnya peningkatan
peningkatan
suhu tubuh yang ekstrem, pola yang
dilakukan
keluhan
klien
dengan peningkatan
%ujuan:
tidak
/.6enghilangkan
menyebabkan
+ jam.
meningkatkan
nyaman tersebut
berhubungan
metabolisme
ketegangan
nyeri9rasa
dalam pemberian tindakan . 6onitor tanda-tanda in'eksi. . In'eksi
"ipertermi
Setelah
kontrol
kebutuhan
yang kondusi'
nyeri berkurang -
rasa
0. 6enurunkan gerakan
F %%# dalam batasan . 7erikan
+.
klien
perawatan untuk mengurangi
dan keadaan umum
1riteria "asil:
berhubungan
5. Jelaskan sebab dan akibat 5. 6endorong
dapat berkurang,
*ukup baik
yang
dihubungkan
patogen
tertentu,
dengan menurun
tindakan
dihubungkan dengan resolusi
keperawatan selama
in'eksi.
&+5 jam suhu tubuh 2. 7erikan
suhu
lingkungan2. 1ehilangan
dapat dipertahankan
yang nyaman bagi pasien.
melalui
dalam batas normal.
1enakan pakaian tipis pada
eaporasi
panas
tubuh
koneksi
dan
pasien. 1riteria "asil:
5. 1ompres
F Suhu antara 2;,o-
dingin,
hindari5. Dapat membantu mengurangi
penggunaan alkohol
demam, penggunaan alkohol
20,o *
dapat
F CC dan nadi dalam
peningkatan
batas normal F
6embran mukosa. 7erikan *airan i sesuai order . 6enggantikan atau anjurkan intake *airan
1ulit
dingin
dan
se*ara
yang berlebih.
*airan
yang
hilang lewat keringat.
yang adekuat.
bebas dari keringat;. 7erikan
antipiretik,
jangan;. Aspirin
berikan aspirin.
0. 6onitor komplikasi neurologis akibat demam. 1ekurangan olume . 1aji tanda-tanda dehidrasi. *airan berhubungan +. (antau
bersiko
terjadi
perdarahan >I yang menetap. 0. ebril
2.
suhu
aktual
lembab F
menyebabkan
%anda-tanda
dan
enselopati
bisa
terjadi bila suhu tubuh yang
meningkat. . Interensi lebih dini
ital,+. Sebagai
dengan intake tidak
status membran mukosa dan
adekuat
turgor kulit
indikator
ke
adekuatan sirkulasi
2. (antau tekanan darah atau2. (engurangan dalam sirkulasi %ujuan:
denyut jantung
Setelah
olume
dilakukan
*airan
dapat
mengurangi tekanan darah.
tindakan
5. Denyut
yang
lemah
keperawatan selama 5. (alpasi denyut peri'er
mudah
&+5
menyebabkan hipoolemia.
jam,
asupan
*airan adekuat 1riteria hasil: F 6emiliki
asupan dan haluaran yang
dapat
. 6empertahankan intake yang . 7erikan
minum
sesuai toleransi.
keseimbangan
hilang
dan
per
oral
adekuat
;. 6elakukan rehidrasi
;. Atur pemberian *airan in'us sesuai order.
0. 6engatur
seimbang 0. kur semua *airan output
keseimbangan
antara intake dan output
dalam +5 jam. F %%# dalam batas
!muntah, urine, diare$. kur semua intake *airan.
normal F 6embran mukosa lembab F 8adi peri'er teraba
Da2%a Pu*%a&a
7ule*hek, >loria 6, et al. +//0. -ursing Inter!ention "lassification. i'th 4dition. Iowa: 6osby 4lseier Silaban, Dalton dkk. *nsefalitis To'soplasmosis pada #enderita HIVI%&. 6ajalah 1edokteran 8usantara #olume 5 8o. + Juni +// >oodman and >ilman. +//. %asar%asar /arma'ologi Terapi. #olume . Jakarta: 4>< "erdman, %.". +/+. --% International -ursing %iagnoses0 %efinitions and "lassification, 12311234. O&'ord: Eilley-7la*kwell Ja*k*on, 6arilynn K =ee Ja*kson. +/. &eri #anduan #ra'tis (epera+atan (linis . Jakarta: 4rlangga 6edi*al Seri*es Dharmana, 4dy !+//0$ Toxoplasma 5ondii Musuh %alam &elimut. Do*umentation. Diponegoro niersity (ress, Semarang. 6oorhead, Sue, et al. +//. -ursing Outcomes "lassification. ourth 4dition. 6issouri: 6osby 4lseier (algunadi, 7agus da. +//3. TO6O#7&MO&I& %- (*M8-5(I-- #*-58H-9 T*H%# #*8:H- #*I7(8 . akultas 1edokteran niersitas Eijaya 1usuma Surabaya