LAPORAN PENDAHULUAN HERNIOTOMY
DISUSUN OLEH :
TRI SEPTI ULAN DARI 1510721042
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS 2016
A PENGERTIAN
Herniotomi adalah operasi pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong hernia dibuka dan isi hernia dibebaskkan kalau ada perlengketan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat setingggi mungkin lalu dipotong. Herniotomi merupakan suatu tindakan pembedahan dengan cara memotong kantong hernia, menutup defek. Benjolan di daerah inguinal dan dinding depan abdomen yang masih bisa dimasukan kedalam cavum abdomen B INDIKASI
Herniotomi dilakukan pada pasien yang mengalami hernia dimana tidak dapat kembali dengan terapi konservatif. ! PROSES TINDAKAN HERNIOTOMI
Langkah-langkah untuk melakukan operasi ini adalah: a. Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum. apat ditambah dengan kaudal blok. b. ilakukan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi c. Lapangan operasi ditutup dengan doek steril d. ilakukan insisi transversal !"# tengah pada skin crease abdomino inguinal sejajar e. f. g. h. i.
ligamentum inguinale $nsisi diperdalam sampai tampak aponeurosis %&' (poneurosis %&' dibuka secara tajam )unikulus spermatikus diidentifikasi kemudian mencari kantong hernia di antromedial *isi hernia dimasukan ke dalam cavum abdomen +antong hernia dipotong pada jembatan kantong proimal dan distal. +emudian
j.
kantong proimal diikat setinggi lemak preperitonium Perdarahan diraat, dilanjutkan menutup luka operasi lapis demi lapis.
ambaran Herniotomi
k. *ebelum pembedahan dijalankan,dokter anestesi haruslah melakukan anestesi spinal pada pasien. l. *elama masa pembedahan,dokter bedah haruslah memastikan tiadanya perdarahan yang berlaku. +erjasama dengan dokter anestesi amat diperlukan bagi memonitor keadaan pasien.*epanjang proses pembedahan,dokter anestesi haruslah memonitor kondisi pasien. /ujuan monitoring pasien adalah untuk perkiraan kemungkinan terjadi kegaatan serta untuk mengevaluasi hasil suatu tindakan. (ntara perkara yang harus dimonitor oleh dokter anestesi adalah:
-
&ksigenasi : ilakukan dengan menggunakan alat analisa oksigen,pulse oimetry dan analisa gas darah. Pada pemeriksaan fisik dilihat jenis pernapasan, retraksi,
-
suara pernapasan tambahan, serta arna kulit. 0entilasi : %enggunakan alat kapnografi atau kapnometri,spektoskopi,dan respirometer.Pada pemeriksaan fisik dilihat pergerakan dinding dada,pergerakan
-
reservoir bag dan auskultasi suara napas. *irkulasi: menggunakan alat 1$BP,$(BP,'+,2*,dan pulse oymetry. Pada
pemeriksaan fisik dilihat palpasi denyut nadi,dan auskultasi jantung. - enyut nadi: dilakukan melalui palpasi arteri temporalis,radialis,femoralis,dan -
carotis.*eterusnya auskultasi dengan stetoskop. *uhu tubuh:dengan meraba suhu kulit dan menggunakan alat thermometer, 3entral 0enous pressure430P5 : dilakukan bagi penanganan hipovolemia dan syok,jalur pemberian obat dengan osmolalitas tinggi,pasien dengan nutrisi parenteral,aspirasi emboli udara,memasukkan pacing transkutaneous,serta akses
-
intravena bagi 6asien dengan akses perifer yang kurang baik. Produksi urin: dengan pemasangan kateter urin. Produksi urin normal adalah 7.8-
-
!cc"+gBB"jam. Perdarahan: melakukan penilaian terhadap arna darah.9umlah perdarahan diukur dengan cara o 9umlah perdarahan calorimeter terbaca ; vol.pelarut 4ml5 <77 ; kadar Hb 4gr=5
PAS!A OPERASI
)ase pasca operasi dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan 4recovery room5 dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Pada fase ini fokus pengkajian meliputi efek agen anstesi dan memantau fungsi vital serta mencegah komplikasi. Observasi
okter bedah haruslah memonitor dan meperbaiki sekiranya terdapat hematoma tau apa-apa kelainan selepas operasi.%onitoring pasien amat penting untuk dilakukan bagi mengelak sebarang komplikasi akibat pembedahan./indakan yang harus dilakukan oleh dokter bedah bagi pembedahan hernia inguinalis ini adalah seperti berikut: a. Pemberian $nfus >L b. Bed rest total pada pasien c. Pemberian obat +alne # ! amp, +altrofen # ! amp,dan 3efotaim < ! amp
d. %emberitahu pada pasien kapan jahitan bisa dibuka semula e. %enasihati pasien agar tidak melakukan aktivitas berat. f. *etelah menjalani suatu bentuk operasi, seorang ahli anestesi masih mempunyai tanggung jaab terhadap peraatan pasien pada saat pemulihan yaitu dapat dilakukan dengan cara monitoring pasien atau dengan kata lain dilakukan observasi. /ujuan dari observasi ini adalah deteksi sedini mungkin dari penyimpangan-penyimpangan fisiologis sehingga dapat dilakukan tindakan pengobatan sedini mungkin sehingga morbiditas dan mortalitas dapat ditekan serendah mungkin. g. &bservasi utama dilakukan dengan mengukur nadi, tekanan darah dan frekuensi pernafasan secara teratur dan perhatikan bila ada keadaan abnormal dan perdarahan yang berlanjut. 9am pertama setelah anestesi merupakan saat yang paling berbahaya bagi pasien. h. >efleks perlindungan jalan nafas masih tertekan, alaupun pasien tampak sudah bangun, dan efek sisa obat yang diberikan dapat mendepresi pernafasan. $ni dapat menyebabkan kematian karena hipoksia. *elain itu juga perlu dibuat pencatatan teknik yang digunakan dan setiap komplikasi yang terjadi. Hal tersebut dapat berguna bagi pasien di masa mendatang. i. 2ntuk mempermudah dalam melakukan observasi maka sistem tubuh dibagi atas ?B yang berurutan menurut prioritasnya, mulai dari yang paling berbahaya sampai yang
j.
kurang membahayakan bila terjadi kelainan-kelainan. Pembagian tersebut adalah : !. B! : Breath 4*istem Pernafasan5 <. B< : Bleed 4*istem +ardiovaskuler5 #. B# : Brain 4*istem *yaraf5 @. B@ : Bladder 4*istem 2rogenital5 8. B8 : Boel 4*istem astrointestinalis5 ?. B? : Bone 4*istem *kelet5 &bservasi pada keenam sistem tersebut meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik diagnostik, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan dengan bantuan alat.
D KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi dapat terjadi pasca bedah. +omplikasi yang paling umum terjadi adalah: a. )ailure to aaken b. 1ausea-vomiting, kadang-kadang dipersulit oleh dehidrasi.
c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. &leh
A3hest atau komplikasi pada paru /rombosis vena tungkai, kadang-kadang dipersulit oleh emboli >etensi karbon dioksida 1yeri Pasca Bedah /rauma mekanis 'fek toksik lambat dari obat anasthesi Hipertermi atau hipotermi (gitation Bleeding C hypovolemia Hypertension Hypervolemia sebab beberapa komplikasi tersebut maka pasien pasca
operasi
harus
memperhatikan hal-hal berikut : !. Pernafasan angguan sistem pernafasan cepat menyebabkan kematian karena hipoksia, sehingga harus diketahui sedini mungkin dan harus segera diatasi. Penyebab yang paling sering dijumpai sebagai penyulit pernafasan adalah sisa obat anestetik 4penderita tidak sadar kembali5 dan sisa obat pelemas otot yang belum dimetabolisme dengan sempurna. isamping itu lidah yang jatuh kebelakang dapat menyebabkan obstruksi hipofaring. <. *irkulasi iagnosis penyulit sirkulasi juga harus dilakukan secara dini. Penyulit yang sering dijumpai adalah hipotensi, syok dan aritmia. #. >egurgitasi %untah dan regurgitasi disebabkan oleh hipoksia selama anestesi, anestesi yang terlalu dalam, rangsang anestetik, misalnya pada eter, langsung pada pusat muntah di otak, dan tekanan lambung yang tinggi karena lambung penuh atau karena tekanan dalam rongga perut yang tinggi misalnya karena ileus.
@. angguan faal lain Pemanjangan masa
pemulihan kesadaran
dapat
disebabkan oleh gangguan
metabolisme yang berpengaruh pada metabolisme otak seperti pada hipotermi, syok, gangguan faal hati, gangguan faal ginjal, dan hiponatremia. 8. Penanggulangan nyeri 1yeri pasca bedah harus segera diatasi. 1yeri ini bersifat sangat individual. ?. /erapi cairan Pengaruh hormonal yang masih menetap beberapa hari pasca bedah dan dapat mempengaruhi keseimbangan air dan elektrolit harus diperhatikan dalam menentukan terapi cairan tersebut. Bila penderita sudah dapat minum secepatnya diberikan peroral. (pabila penderita tidak boleh peroral, maka pemberian secara parenteral diteruskan. E DIAGNOSA KEPERA"ATAN
iagnosa keperaatan adalah pernyataan yang menguraikan respon actual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang peraat mempunyai iDin dan berkompeten untuk mengatasinya. >espon actual dan potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literature yang berkaitan, catatan medis klien masa lalu, dan konsultasi dengan professional lain. (dapun diagnosa keperaatan yang timbul pada klien dengan post herniotomy adalah : !. 1yeri 4akut5 berhubungan dengan insisi bedah. <. >esiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan hemorargi. #. >esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer. @. >esiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan. 8. (nsietas"ketakutan berhubungan dengan perubahan status kesehatan. ?. $ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
F INTERVENSI KEPERA"ATAN
Perencanaan keperaatan pada klien dengan post herniotomy yang sesuai dengan diagnosa keperaatan secara teoritis menurut oenges, ' %arilynn, <777 adalah sebagai berikut : !. 1yeri 4akut5 berhubungan dengan insisi bedah /ujuan : 1yeri berkurang, hilang atau teratasi +riteria hasil : +lien melaporkan nyeri hilang atau dapat diatasi, klien dapat mengidentifikasi aktivitas yang dapat meningkatkan atau mengurangi nyeri dan tidak gelisah, skala nyeri 7-!. $ntervensi : a. +aji skala nyeri
>asional : 1yeri merupakan respon subjektif yang dapat dikaji dengan menggunakan skala nyeri. b. &bservasi tanda-tanda vital >asional : >espon autonemik meliputi perubahan pada tekanan darah, nadi, dan pernapasan yang berhubungan dengan keluhan"penghilang nyeri. (bnormalitas tanda vital terus menerus memerlukan evaluasi lanjut. c. Bantu klien dalam mengidentifikasi factor pencetus >asional : 1yeri dipengaruhi oleh kecemasan, ketegangan, suhu, distensi kandung kemih dan berbaring lama. d. (jarkan teknik relaksasi yang dapat mengurangi intensitas nyeri. >asional : >elaksasi dapat melancarkan peredaran darah sehingga kebutuhan &< pada jaringan terpenuhi dan mengurangi nyeri. e. Berikan posisi yang nyaman >asional : $stirahat merelaksasi semua jaringan sehingga akan meningkatkan kenyamanan. f. +olaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik. >asional : (nalgesik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang.
<. >esiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan hemorargi. /ujuan : >esiko kekurangan cairan teratasi. +riteria hasil : /idak ada tanda-tanda dehidrasi, turgor kulit elastic, mukosa bibir kering,BB ideal, tanda-tanda vital dalam batas normal. $ntervensi : a. &bservasi tanda-tanda vital. >asional : /anda-tanda aal hemorargie usus dan pembentukan hematoma dapat menyebabkan syok hipovolemik. b. Palpasi nadi perifer. >asional : %emberikan informasi tentang volume sirkulasi umum dan tingkat dehidrasi. c. Perhatikan adanya edema. >asional : 'dema dapat terjadi karena pemindahan cairan berkenaan dengan penurunan kadar albumin serum"protein. d. Pantau intake output.
>asional : $ndicator langsung dari hidrasi"perfusi organ dan fungsi. %emberikan pedoman untuk penggantian cairan. e. Berikan terapi cairan, darah, albumin, elektrolit sesuai indikasi. >asional : %empertahankan volume sirkulasi dan keseimbangan elektrolit. #. >esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer. /ujuan : >esiko infeksi teratasi +riteria Hasil : /idak ada tanda-tanda infeksi, tanda-tanda vital dalam batas normal, hasil laboraturium dalam batas normal. $ntervensi : a. &bservasi tanda-tanda vital, perhatikan peningkatan suhu. >asional : *uhu malam hari memuncak yang kembali normal pada pagi hari adalah karakteristik infeksi. b. &bservasi penyatuan luka, karakter drainase, adanya inflamasi. >asional : Perkembangan infeksi dapat memperlambat penyembuhan. c. &bservasi terhadap tanda dan gejala peritonitis. >asional : Peritonitis dapat terjadi jika usus terganggu. d. Pertahankan peraatan luka aseptic, pertahankan balutan kering. >asional : %elindungi klien dari kontaminasi silang selama penggantian balutan. Balutan basah sebagai sumbu retrogard, menyerap kontaminasi eksternal. e. Berikan obat-obatan sesuai indikasi. >asional : iberikan secara profilaktik dan untuk mengatasi infeksi. @. >esiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan. /ujuan : >esiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh terata si. +riteria Hasil : /idak ada penurunan berat badan secara significant, makan sesuai diit yang diberikan, tidak ada mual, nafsu makan baik. $ntervensi : a. /injau factor-faktor individual yang mempengaruhi kemampuan untuk mencerna makanan. >asional : %empengaruhi pilihan intervensi. b. (uskultasi bising usus, palpasi abdomen. >asional : %enentukan kembalinya peristaltic. c. $dentifikasi kesukaan"ketidaksukaan diit dari pasien.
>asional : %eningkatkan kerjasama dengan pasien dengan aturan diit. d. Berikan cairan $2, misalnya albumin, lipid, elektrolit. >asional : %emperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit. 8. (nsietas"ketakutan berhubungan dengan perubahan status kesehatan. /ujuan : (nsietas teratasi. +riteria Hasil : +lien tidak menampakan kecemasan, ekspresi ajah rileks. $ntervensi a. (asi respon fisiologis. >asional : apat menjadi indikasi derajat takut yang dialami pasien. b. orong pernyataan takut dan kecemasan. >asional : %embuat hubungan terapeutik, membantu pasien menerima kenyataan. c. Berikan informasi yang akurat tentang tindakan apa yang akan dilakukan. >asional : %elibatkan pasien dalam rencana asuhan keperaatan dan menurunkan ansietas. d. orong orang terdekat dengan klien untuk menemani klien. >asional : %embantu menurunkan takut melalui pengalaman menakutkan menjadi seorang diri. e. /unjukkan teknik relaksasi. >asional : Belajar cara untuk rileks dapat menurunkan ketakutan dan ansietas. f. Berikan terapi sesuai indikasi. >asional : &bat sedative dapat digunakan untuk menurunkan ansietas.
?. $ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum. /ujuan : $ntoleransi teratasi +riteria Hasil : +lien dapat beraktivitas secara mandiri, menunjukkan peningkatan otot. $ntervensi : a. /ingkatkan tirah baring"duduk. >asional : %eningkatkan istirahat dan ketegangan. b. 2bah posisi dengan sering. >asional : %eningkatkan tinggi pernapasan dan meminimalkan tekanan pada area tertentu. c. /ingkatkan aktivitas sesuai toleransi. >asional : /irah baring lama dapat menyebabkan menurunnya kemampuan.
d. orong penggunaan teknik manajemen stress. >asional : %eningkatkan relaksasi dan penghematan energi e. Berikan obat sesuai indikasi. >asional : %embantu dalam manajemen kebutuhan tidur.
DAFTAR PUSTAKA
3amporesi '%. Palinga %. (nesthesia. $n: /etbook of *urgery Pocket 3ompanion. 2*(: E.B.*aunders 3ompany. <77<. Page ?F-GF. 'ugene 3. /errence H. (ndre >. (pproach to hernias. $n: 3ase )iles : *urgery. # rd 'dition. 2*(: /he %cra-Hill 3ompanies. <77F. +uajerala 1+. Perioperative %edication
%anagement.
iunduh
dari
http:""emedicine.medscape.com tanggal