LAPORAN PENDAHULUAN AKSES VASKULAR CIMINO/AV SHUNT
Pembimbing Lahan: Rahmilah, S.Kep
Disusun Oleh Ana Damayanti
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIV 2017
LAPORAN PENDAHULUAN AKSES VASKULAR CIMINO/AV FASTULA A. Pengertian Vascular Akses Vasvular access adalah istilah yang berasal dari bahasa inggris yang berarti jalan untuk memudahkan mengeluarkan darah dari pembuluhnya untuk keperluan tertentu, dalam kasus gagal ginjal terminal adalah untuk proses hemodilisis. American Journal of Kidney Diseases (AJKD) merekomendasikan bahwa pasien PGK stadium 4 dan 5 sudah harus dipasang akses vaskuler untuk persiapan tindakan hemodialisis yang berupa kateter subklavia atau Arteriovenous shunt (AJKD, 2006). Pembuatan akses vaskuler untuk proses hemodialisis bertujuan untuk mendapatkan aliran darah yang optimal agar proses hemodialisis bisa berjalan dengan baik (Reddy & Cheung, 2009). Akses vaskuler yang disarankan adalah AV Shunt atau cimino, double lumen dan arteriovenosa grafts (AVG) (NKF DOQI, 2006). B. Bentuk Vaskular Akses Untuk Terapi Ginjal Pengganti 1.
Sejenis alat berupa saluran atau kanula ( kateter ) yang dimasukan kedalam lumen pembuluh darah seperti sub clavia dan jugular.
2.
Berupa
pembuluh
darah
vena
atau
pembuluh
darah
buatan
( politetrafluroetilen nama dagang : gerotek ) yang disambungkan ( anstomosis ) dengan arteri ( AV-shunt/Brecia cimino ) ( Ronco, 2004 : 53 ) C. Pengertian AV – Shunt AV Shunt adalah penyambungan pembuluh darah vena dan arteri dengan tujuan untuk memperbesar aliran darah vena supaya dapat digunakan untuk keperluan hemodialisis AV Shunt merupakan akses vaskuler yang paling aman saat ini tetapi bila saat insersi tidak menggunakan tehnik yang benar akan mengakibatkan kerusakan. Lokasi AV Shunt yang sering digunakan : 1. Pergelangan tangan (fistula radio chepalic/Brescia cimino) 2. Daerah siku/elbow (fistula brachio chepalic) D. Teknik Penyambungan atau Anatomosis Pada AV – Shunt
1.
Side ( sisi ) to End ( ujung ) adalah teknik penyambungan dengan menyambungkan pembuluh darah vena yang dipotong dengan sisi pembuluh darah arteri.Teknik penyambungan side to end merupakan teknik yang tersering dilakukan karena aliran darah vena yang menuju ke jantung adalah yang terbesar volumenya dan mencegah terjadinya hipertensi vena selain itu teknik ini juga dapat mencegah pembengkakan.
2.
Side ( sisi ) to side (Sisi ) adalah teknik penyambungan dengan menyambungkan sisi pembuluh darah vena dengan sisi pembuluh darah arteri.
3.
End ( ujung ) to End ( ujung ) adalah teknik penyambungan dengan menyambungkan pembuluh darah vena yang dipotong dengan pembuluh darah arteri yang juga di potong
4.
End ( ujung ) to side ( sisi ) adalah teknik penyambungan dengan menyambungkan pembuluh darah arteri yang dipotong dengan sisi pembuluh darah vena.
E. Komplikasi AV – Shunt 1.
Thrombotic occlusion
2.
Non-Thrombotic occlusion: a) Bleeding – Early complication (< 24 hours – 7 days) b) Infection c) Pseudoaneurysm d) Seroma e) Venous hypertension f) Steal Neuropathy (Yuwono HS, 2008 1-10 )
F. INTERVENSI BERDASARKAN KOMPLIKASI NO 1.
MASALAH Perdarahan
PENYEBAB
Biasanya terjadi karena trauma insisi jaringan Jika perdaran
INTERVENSI PERAWAT Jika tidak disertai pembengkakan perawat HD bisa melakukan penekanan
2.
Oedema atau Pembengkakan bagian tangan yang di operasi
menimbulkan pembengkakan yang hebat dimungkinkan karena kebocoran anatomosis tapi sangat jarang Jika perdarahan hanya rembes atau sedikit dimungkinkan dari jaringan kutis atau subkutis.
dengan deper atau kasa pada bagian yang mengalami perdarahan Jika disertai dengan pembengkakan segera lapor ahli bedahnya. Berikan penjelasan pada pasien supaya tidak terjadi kepanikan Trombus Perawat dapat menyarankan posisi Pembuluhdarah lengan yang oedem vena yang tidak cukup ditinggikan untuk kuat menerima aliran memperbaiki aliran arteri yang besar balik vena Infeksi penusukan Kebocoran pada Hidari yang berulang-ulang area anastomosis atau terutama pada pembuluh darah lain pemakaian pertama yang terkena tarauma Observasi adanya selama operasi perdarahan masiv Di Penusukan yang dalam jaringan gagal dan berulang, bawah kulit adanya trauma Bila pembengkakan teraba thrill dan terdengar bruit maka itu disebabkan oleh paseudo aneurisma (aneurisma palsu). Aneurisma palsu disebabkan oleh darah yang keluar dari arteri karena penusukan arteri ( arteri tak sengaja tertusuk ) yang tamudah berhenti walaupun dengan
3.
4.
Infeksi
Anerisma Vena
tekanan. Penurunan imun orang HD luka operasi terkena air Jika AV-Shun sudah dipakai bisa karena akses yang tidak steril Peralatan operasi yang tidak bersih Trauma Adanya aliran balik vena yang terganggu karena trombosis Biasanya terjadi bila operasi berlangsung sulit dan lama ( > 1,5 jam ) dengan luka operasi yang besar ( > 10-15 cm ) Luka operasi yang masih basah terkena air (lembab ) Anerisma merupakan perubahan yang wajar jika jaringan kulit masih dinggap kuat dan tidak terjadi secara terlokalisir di suatu tempat dengan pembengkakan yang menonjol. Karena tekanan darah vena menjadi tinggi oleh aliran darah arteri penusukan yang berulang-ulang di suatu tempat Trauma
kolaborasi dengan dokter bedah untuk pemberian terafi Hindarai luka operasi terkena air penutupan av-shunt jika komplikasi lain dari infeksi spt anerisma
Hindari penusukan di area yang sama Lakukan penusukan jauh dari area operasi jika baruit atau trill cukup besar Hindari tekanan yang berlebih pada area AV-Shunt Cegah infeksi Menjaga supaya hipertensi terkontrol Hindari overhidrasi berat
5.
Trombosis
6.
7.
Adanya rasa dingin, nyeri kesemutan,kelemaha n otot pada bagian distal dari luka operasi AV-Shunt
Post HD Akses Lama Berhenti
Hipertensi Kesalahan prosedur operasi Darah yang mudah beku ( hiperkoagulasi ) Trauma tekanan yang lama Penekanan pada area AV-Shunt atau pada pembuluh darah vena yang dianastomosis Hipovolemia ( muntah, diare, hipotensi) Penekanan pada area vena yang dianastomosis atau penekanan langsung pada area anastomosisnya Terjadi karena aliran darah arteri yang mensuplai darah ke bagian distal dari AVShunt tercuri oleh adanya anastomosis sehingga terjadi iskemia jaringan. Selain itu dimungkinkan juga karena a.radilais dan a.ulnaris yang tersumbat karena trombosis. Penusukan di jaringan atau tempat yang sama Trombositopenia
Laporkan ke ahli bedah Heparinisasi yang efektif saat hemodialisisi hindari terjadinya hipotensi terutama pada AV-Shunt yang baru jelaskan pada pasien bagaimana penekana pada area AV-Shunt akan mempunyai dampak buruk pada hasil operasi.
Segera laporkan ke ahli bedah dan kemungkinan dilakukan penutupan AV-Shunt observasi lebih lanjut tanda – tanda iskemia jaringan.
Lakukan Penekanan 15-30 menit post akses dilepas Kolaborasi dengan dokter untuk
Aliran AV-Shunt yang Kencang Hipertensi
memberikan antikoagulan, bisanya dilakukan penekanan dengan deper yang telah di tetesi adrenalin / transamin. Di luar negri ada plister yang bernama Microporus polysaccharide Partikeles, dimana plister ini dapat menyerap plasma darah sehingga pembekuan diharapkan akan makin cepat. Jika tidak tertangani obserpasi lanjutan post HD sebaiknya di lakukan di RS karena ditakutkan terjadi perdarahan di rumah.
G. Masalah keperawata yang muncul saat dilakukan AV Shunt 1. Resiko Cedera berhubungan dengan akses veskuler AV shunt No 1.
Diagnosa
Tujuan dan kriteria hasil Resiko Cedera Pasien tidak megalami berhubungan cedera dengan kritera dengan akses hasil : veskuler……. - Kulit sekitar AV Shunt utuh/tidak rusak - Pasien tidak mengalami komplikasi HD
Intervensi 1. 2.
3.
4. 5.
Kaji kepatenan AV shunt sebelum HD Monitor kepatenan kateter seikitnya setiap 2 jam Kaji warna kulit, keutuhan kulit, sensasi sekitar shunt Monitor TD setelah HD Lakukan
hepariinisasi pada shunt/kateter pasca HD 6. Cegah terjadinya infeksi pada area shunt/penusukan kateter H. SOP PUNGSI AKSES CIMINO/AV SHUNT Pengertian : Suatu tindakan pungsi pada akses cimino/AV shunt dengan jarum AV fistula sebagai akses vascular tindakan hemodialisa Tujuan : Agar tindakan hemodialisa berjalan lancar dan akses vascular lancar Kebijakan : Pungsi cimino dengan aseptik, benar, aman dan terhindar dari komplikasi Prosedur A. Persiapan alat 1. buah set steril dialysis terdiri dari: Kain alas dan set steril kain 1 buah Kassa 5 buah 1 buah mangkok kecil berisi NaCl 0.9% 1 pasang sarung tangan 1 buah arteri klem 1 buah mangkok kecil berisi betadine 1 buah mangkok berisi kassa alkohol 2. 2 buah AV fistula 3. 1 buah spuit 10 cc 4. Plester 5. Masker 6. Trolly B. Pelaksanaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Perawat mencuci tangan Perawat memakai masker Membuka set steril dialysis Menuangkan cairan NaCl 0.9% pada mangkok kecil sesuai kebutuhan Menuangkan alkohol pada mangkok yang berisi kassa biji Perawat memakai sarung tangan Letakkan kain alas steril pada lengan pasien. Lakukan desinfektan pada area penusukan menggunakan kassa alkohol. 9. Memberikan anestesi lokal pada cimino (tempat penusukkan/ pungsi) baik dengan injeksi anestesi ataupun spray pada pasien yang
menginginkan anestesi 10. Tusuk tempat cimino dengan jarak 5 – 10 cm dari anastomose cimino (tempat sambungan arteri dengan vena) 11. Setelah darah keluar isaplah dengan spuit 10 cc yang menyambung pada AV fistula, kemudian masukkan kembali 12. AV fistula diklem, spuit dilepas, tutup dengan penutup, fiksasi dengan plester, dan tutup luka tusuk dengan kassa alcohol 13. Tusukkan jarum AV fistula pada bagian vena yang lain dengan jarak 5 – 10 cm dari tusukan AV fistula yang satunya 14. Lakukan fiksasi dengan plester dan tutup dengan kassa alkohol 15. Akses cimino siap disambungkan dengan mesin. Alat-alat kotor masukkan tempat sampah dan dibereskan C. Hal-hal yang harus diperhatikan 1. Teknik sterilitas 2. Imobilisasi tangan dan fiksasi dengan kuat dan pastikan aman
DAFTAR PUSTAKA
Sobihin. SOP Fungsi akses cimino/AV shunt. Tanggal akses 8 januari 2016 pada alamat https://b11nk.wordpress.com/2014/01/19/sop-pungsiakses-ciminoav-shunt/
Sobihin. Hemodialysis akses. Tanggal akses 8 januari 2016 pada alamat https://b11nk.wordpress.com/2010/02/01/hemodialisis-akses/ http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=11906