Dermatitis Seboroik
A. Defi Defin nisi isi Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit yang sering terdapat pada daerah tubuh berambut, terutama pada kulit kepala, alis mata dan muka, kronik dan superfisial [5], didasari oleh faktor konstitusi [6]. B. Etio Etiolo logi gi Etio Etiolo logi gi derm dermat atiti itis s sebo seboro roik ik masi masih h belu belum m jela jelas, s, mesk meskip ipun un demiki demikian an berbag berbagai ai macam macam faktor faktor sepert sepertii faktor faktor hormon hormonal al[1], infeks infeksii jamur, kekurangan nutrisi, faktor neurogenik diduga berhubungan dengan kondisi ini []. !enurut Djuanda "1###$ faktor predisposisinya adalah kelainan konstitusi berupa status seboroik [6]. %eterlibatan faktor hormonal dapat menjel menjelask askan an kenapa kenapa kondis kondisii ini dapat dapat menge mengenai nai bayi, bayi, menghi menghilan lang g secara secara spontan spontan dan kemudian kemudian muncul kembali kembali setelah setelah pubertas pubertas[]. &ada bayi dijumpai kadar hormon transplansenta meninggi beberapa bulan setelah lahir dan penyakitnya akan membaik bila kadar hormon ini menurun[5]. 'aktor lain yang berperan adalah terjadinya dermatitis seboroik berkaitan dengan proliferasi spesies !alasse(ia yang ditemukan di kulit sebagai flora normal[]. )agi genus ini dominan dan ditemukan pada daerah seboroik tubuh yang mengandung banyak lipid sebasea "misalnya kepala, tubuh, punggung$. *elde lden "+5$ menya nyatakan
bah-a h-a
!alasse(ia
tidak
menyebabk menyebabkan an dermatitis dermatitis seboroik seboroik tetapi tetapi merupakan merupakan suatu suatu kofaktor kofaktor yang berkaitan dengan depresi sel , meningkatkan kadar sebum dan akti/asi komplemen[0]. Derm Dermat atit itis is sebo seboro roik ik
juga juga
dicu dicuri riga gaii
berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
kekurangan nutrisi tetapi belum ada yang menyatakan alasan kenapa hal ini bisa terjadi[]. &ada &ada pend pender erita ita gang ganggu guan an sist sistem em syar syaraf af pusa pusatt "&ar "&arki kins nson on,, cran crania iall ner/ ner/e e pals palsie ies, s, majo majorr trunc truncal al para paraly lyse ses$ s$ juga juga cend cender erun ung g berkembang dermatitis seboroik luas dan sukar disembuhkan.
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
!enurut ohnson "+$ terjadinya dermatitis seboroik pada penderita tersebut sebagai akibat peningkatan timbunan sebum yang disebabkan kurang pergerakan. &eningkatan sebum dapat menjadi tempat berkembangnya &. o/ale sehingga menginduksi dermatitis seboroik[1]. 'aktor genetik dan lingkungan dapat merupakan predisposisi pada
populasi
tertentu,
seperti
penyakit
komorbid,
untuk
berkembangnya dermatitis seboroik. !eskipun dermatitis seboroik hanya terdapat pada 2 populasi, tetapi insidensi pada penderita 34D* dapat mencapai 52. !ekanisme pasti infeksi /irus 34D* memacu onset dermatitis seboroik "ataupun penyakit inflamasi kronik pada kulit lainnya$ belum diketahui[1]. erbagai macam pengobatan dapat menginduksi dermatitis seborok. 7bat8obat tersebut adalah auranofin, aurothioglucose, buspirone, haloperidol,
chlorproma(ine, interferon
alfa,
cimetidin,
ethionamide,
griseoful/in,
lithium,
metho9salen,
methyldopa,
phenothia(ines, psoralens, stano(olol, thiothi9ene, and trio9salen [0].
C. Klasifikasi dan Manifestasi Klinik Dermatitis seboroik umumnya berpengaruh pada daerah kulit yang mengandung kelenjar sebasea dalam frekuensi tinggi dan aktif. Distribusinya simetris dan biasanya melibatkan daerah berambut pada kepala meliputi kulit kepala, alis mata, kumis dan jenggot. 3dapun lokasi lainnya bisa terdapat pada dahi, lipatan nasolabial, kanalis auditoris e9ternal dan daerah belakang telinga. *edangkan pada tubuh dermatitis seboroik dapat mengenai daerah presternal dan lipatan8lipatan kulit seperti aksila, pusar, inguinal, infra mamae, dan anogenital[1]. !enurut usia dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Pada Remaja dan Dewasa Dermatitis seboroik pada remaja dan de-asa dimulai sebagai skuama berminyak ringan pada kulit kepala dengan eritema dan skuama pada lipatan nasolabial atau pada belakang
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
telinga. *kuama muncul pada kulit yang berminyak di daerah dengan peningkatan kelenjar sebasea "misalnya aurikula, jenggot, alis mata, tubuh "lipatan dan daerah infra mamae$, kadang8 kadang bagian sentral -ajah dapat terlibat. Dua tipe dermatitis seboroik dapat ditemukan di dada yaitu tipe petaloid "lebih umum $ dan tipe pityriasiform "jarang$. entuknya a-alnya kecil, papul8papul follikular dan perifollikular coklat kemerah8merahan dengan skuama berminyak. &apul tersebut menjadi patch yang menyerupai bentuk daun bunga atau seperti medali "medallion seborrheic dermatitis$. ipe pityriasiform umumnya berbentuk makula dan patch yang menyerupai pityriasis rosea. &atch8patch tersebut jarang menjadi erupsi[]. &ada masa remaja dan de-asa manifestasi kliniknya biasanya sebagai scalp scaling "ketombe$ atau eritema ringan pada lipatan nasolabial pada saat stres atau kekurangan tidur []. 2. Pada bai &ada bayi, dermatitis seboroik dengan skuama yang tebal, berminyak pada /erteks kulit kepala "cradle cap$. %ondisi ini tidak menyebabkan gatal pada bayi sebagaimana pada anak8anak atau de-asa. &ada umumnya tidak terdapat dermatitis akut "dengan dicirikan oleh oozing dan weeping $. *kuama dapat ber/ariasi -arnanya, putih atau kuning. ;ejala klinik pada bayi dan berkembang pada minggu ke tiga atau ke empat setelah kelahiran. Dermatitis dapat menjadi general.
seperti
keju
yang
bermanifestasi
sebagai
diaper
dermatitis yang dapat menjadi general. Dermatitis seboroik general pada bayi dan anak8anak tidak umum terjadi, dan biasanya berhubungan dengan defisiensi sistem imun. 3nak dengan defisiensi sistem imun yang menderita dermatitis seboroik general sering disertai dengan diare dan failure to thrive "
*ehingga
apabila
bayi
menunjukkan gejala tersebut harus die/aluasi sistem imunnya [].
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
!enurut daerah lesinya, dermatitis seboroik dibagi tiga : 1. Seboroik ke!ala &ada daerah berambut, dijumpai skuama yang berminyak dengan
-arna
kekuning8kuningan
sehingga
rambut
saling
melengket> kadang8kadang dijumpai krusta yang disebut Pitriasis Oleosa "&ityriasis steatoides$. %adang8kadang skuamanya kering dan berlapis8lapis dan sering lepas sendiri disebut Pitiriasis sika "ketombe$[5]. &asien mengeluhkan gatal di kulit kepala disertai dengan ketombe. &asien berpikir bah-a gejala8gejala itu timbul dari kulit kepala yang kering kemudian pasien menurunkan frekuensi pemakaian shampo, sehingga menyebabkan akumulasi lebih lanjut. 4nflamasi akhirnya terjadi dan kemudian gejala makin memburuk[1]. isa pula jenis seboroik ini menyebabkan rambut rontok, sehingga terjadi alopesia dan rasa gatal. &erluasan bisa sampai ke belakang telinga. ila meluas, lesinya dapat sampai ke dahi, disebut Korona seboroik . Dermatitis seboroik yang terjadi pada kepala bayi disebut ?radle cap[5]. *elain kulit kepala terasa gatal, pasien dapat mengeluhkan juga sensasi terbakar pada -ajah yang terkena. Dermatitis seboroik bisa menjadi nyata pada orang dengan kumis atau jenggot, dan menghilang ketika kumis dan jenggotnya dihilangkan. ika dibiarkan tidak diterapi akan menjadi tebal, kuning dan berminyak, kadang8kadang dapat terjadi infeksi bakterial[1]. 2. Seboroik m"ka &ada daerah mulut, palpebra, sulkus nasolabialis, dagu, dan lain8lain terdapat makula eritem, yang diatasnya dijumpai skuama berminyak ber-arna kekuning8kuningan. ila sampai palpebra, bisa terjadi blefaritis. *ering dijumpai pada -anita. isa didapati di daerah berambut, seperti dagu dan di atas bibir, dapat terjadi folikulitis. @al ini sering dijumpai pada laki8laki yang sering
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
mencukur janggut dan kumisnya. *eboroik muka di daerah jenggot disebut sikosis barbe[5]. #. Seboroik badan dan sela$sela enis ini mengenai daerah presternal, interskapula, ketiak, inframama, umbilicus, krural "lipatan paha, perineum$. Dijumpai ruam berbentuk makula eritema yang pada permukaannya ada skuama berminyak ber-arna kekuning8kuningan. &ada daerah badan,
lesinya
bisa
berbentuk
seperti
lingkaran
dengan
penyembuhan sentral. Di daerah intertrigo, kadang8kadang bisa timbul fisura sehingga menyebabkan infeksi sekunder [5].
D. Patofisiologi &roses alergi adalah kompleks, dimulai dengan pajanan alergen alergen yang ditangkap oleh Antigen Presenting Cell "3&?$. *el dendritik sel langerhans di kulit, masing8masing berperan sebagai 3&? dan dermatitis. *etelah alergen ditangkap, lalu alergen dipecah menjadi peptida8peptida kecil, dalam 3&? peptida diikat molekul @<3 "!@? 44$ menjadi kompleks peptida8@<3, kemudian diba-a ke permukaan 3&? dan dipresentasikan ke sel h+ ?D0 A yang !@? 44 dependen. h+ diaktifkan dan memproduksi sitokin. *ementara epitel "endotel$ mengekspresikan molekul adhesi dan menimbulkan infiltrasi sel darah putih terutama eosinofil yang melepas mediator dan sitokin yang menimbulkan gejala alergi dan kerusakan jaringan. Dalam jaringan sel8sel inflamasi dan sel residen melepas mediator dan terjadi interaksi yang kompleks sehingga menimbulkan reaksi alergi kronis. ila kulit dirangsang dengan alergen, dalam beberapa menit akan terjadi fase cepat reaksi hipersensiti/itas tipe 4 ;ell dan ?oombs berupa kemerahan dan bentol di kulit dan dapat terjadi peradangan dengan sensasi terbakar "panas$ di kulit serta timbulnya /esikel, /esikel pecah membentuk krusta serta dapat terjadi pruritus hebat. Di kulit terjadi degranulasi sel mast dan akti/asi sel dengan profil sitokin h+, akti/asi sel epitel dan sel endotel, pengerahan LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
leukosit
ke
jaringan
terutama eosinofil. 3ktifasi sel
dapat
meningkatkan kadar sebum dan akti/asi komplemen. erjadinya peradangan pada kulit berupa skuama yang berminyak dengan -arna kekuning8kuningan, kadang8kadang dijumpai krusta yang disebut Pitriasis Oleosa "&ityriasis steatoides$. %adang8kadang skuamanya kering dan berlapis8lapis. )eaksi alergi lain adalah kulit kering yang dapat menyebabkan terkelupasnya kulit yang biasa disebut pruritus. 'ase cepat dapat diikuti oleh fase lambat yang puncaknya terjadi antara 68 jam dan kemudian menghilang secara perlahan. Di kulit fase lambat ditandai dengan edema, merah dan indurasi yang menimbulkan bengkak.
E. Diagnosis Banding 1. Dermatitis ato!ik Dermatitis atopik pada
de-asa
tampak
pada
fossa
antecutabital dan poplitae[]. ayi dapat menderita dermatitis atopi predileksi terutama pada bagian tubuh tertentu "misalnya kulit kepala, -ajah, daerah sekitar popok, permukaan otot ekstensor$ menyerupai dermatitis seboroik. 3kan tetapi dermatitis seboroik pada bayi memiliki ciri8 ciri axillary patches, kurang oozing dan weeping dan kurang gatal. !embedakannnya berdasarkan gejala klinis karena kenaikan kadar immunoglobulin E pada dermatitis atopik tidak spesifik. 2. Kandidiasis &ada pemeriksaan histologis kandidiasis menghasilkan pseudohipa[]. #. %angen&an 'ell &istio'tosis ayi jarang menderita
cell
histiocytosis.
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
seperti pitting nail atau onycholysis distal dapat untuk membantu membedakan []. ). Pitiriasis rosasea &itiriaris rosasea
dapat
terjadi
eritem
pada
-ajah
menyerupai dermatitis seboroik. !eskipun rosasea cenderung melibatkan daerah sentral -ajah tetapi dapat juga hanya pada dahi[]. &ada pitiriasis rosea, skuamanya halus dan tak berminyak. *umbu panjang lesi sejajar dengan garis kulit [5]. *. +inea Ka!itis &ada tinea kapitis, dijumpai alopesia, kadang8kadang dijumpai kerion. &ada tinia kapitis dan tine kruris eritem lebih menonjol di pinggir dan pinggirnya lebih aktif dibandingkan tengahnya "@rahap, +$. inea capitis, facei dan korporis dapat ditemukan hipa pada pemeriksaan sitologik dengan potassium hydroksida[]. ,. Penatalaksanaan erapi yang efektif untuk dermatitis seboroik yaitu obat anti inflamasi "immunomodulatory$, keratolitik, anti jamur dan pengobatan alternatif []. 1. -bat anti inflamasi imm"nomod"lator/ erapi kon/ensional untuk dermatitis seboroik de-asa pada kulit kepala dengan steroid topikal atau inhibitor calcineuron. erapi tersebut pemberiannya dapat berupa shampo seperti fluocinolon "*ynalar$, solusio steroid topikal, losio yang dioleskan pada kulit kepala atau krim pada kulit [B]. %ortikosteroid merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh korteks adrenal yang pembuatan bahan sintetik analognya telah berkembang dengan pesat. Efek utama penggunaan kortikosteroid secara topikal pada epidermis dan dermis ialah efek /asokonstriksi, efek anti inflamasi, dan efek antimitosis. 3danya efek /asokonstriksi akan mengakibatkan berkurangnya eritema. 3danya efek anti inflamasi yang terutama terhadap leukosit akan efektif terhadap berbagai dermatoses yang didasari oleh proses inflamasi seperti dermatitis. *edangkan adanya efek
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
antimitosis terjadi karena kortikosteroid bersifat menghambat sintesis DC3 berbagai jenis sel []. erapi dermatitis seboroik
pada
de-asa
umumnya
menggunakan steroid topikal satu atau dua kali sehari, sering diberikan sebagai tambahan ke shampo. *teroid topikal potensi rendah efektif untuk terapi dermatitis seboroik pada bayi terletak di daerah lipatan atau de-asa pada persisten recalcitrant seborrheic dermatitis. opikal a(ole dapat dikombinasikan dengan regimen desonide "dosis tunggal perhari selama dua minggu$ []. 3kan tetapi penggunaan kortikosteroid topikal ini memiliki efek samping pada kulit dimana dapat terjadi atrofi, teleangiectasi dan dermatitis perioral[B]. opikal inhibitor calcineurin "misalnya oinment tacrolimus "&rotopi9$, krim pimecrolimus "Elidel$$ memiliki efek fungisidal dan anti inflamasi tanpa resiko atropi kutaneus. 4nhibittor calcineurin juga baik untuk terapi dimana -ajah dan telinga terlibat, tetapi efeknya baru bisa dilihat setelah pemberian tiap hari selama seminggu[]. 2. Keratolitik erapi lain untuk dermatitis seboroik dengan menggunakan keratolitik. %eratolitik yang secara luas dipakai untuk dermatitis seboroik adalah tar, asam salisiklik dan shampo (inc pyrithion. inc pyrithion memliki efek keratolitik non spesifik dan anti fungi, dapat diberikan dua atau tiga kali per minggu. &asien sebaiknya membiarkan rambutnya dengan shampo tersebut selama lima menit agar shampo mencapai kulit kepala. &asien dapat menggunakannya juga untuk tempat lain yang terkena seperti -ajah []. #. Anti f"ngi *ebagian besar anti jamur menyerang !alasse(ia yang berkaitan dengan dermatitis seboroik. Dosis satu kali sehari gel ketokona(ol "Ci(oral$ dalam dua minggu, satu kali sehari regimen desonide "Deso-an$ dapat berguna untuk dermatitis seboroik pada -ajah. *hampo yang mengandung selenium sulfide "*elsun$ LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
atau a(ole dapat dipakai. *hampo tersebut dapat diberikan dua sampai tiga kali seminggu. %etokona(ole "krim atau gel foaming$ dan terbinfin "
dish-ashing
liuid
atau
shampoo
setelahnya[1].
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
tar
beberapa
jam
*kuama ekstensif dengan peradangan dapat diterapi dengan moistening kulit kepala dan kemudian memberikan fluocinolone asetonid ,12 dalam minyak pada malam hari diikuti dengan shampo pada pagi harinya. erapi ini dilakukan sampai dengan peradangan bersih, kemudian frekuensinya diturunkan menjadi satu sampai tiga kali seminggu. *olusio kortikostreroid, losion atau ointment dipakai satu atau dua kali sehari di tempat fluocinolon acetonid dan dihentikan pada saat gatal dan eritema hilang. &emberian kortikosteroid dapat diulang satu sampai tiga minggu sampai gatal dan eritemanya hilang dan kemudian dipakai lagi jika diperlukan. &emeliharaan dengan shampo anti ketombe dapat secara adekuat. &asien dianjurkan agar memakai steroid topikal poten dengan hemat sebab pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan atrofi dan telangiectasi pada kulit[1]. ayi sering terkena dermatitis seboroik, disebut Fcradle capG. Dapat mengenai kulit kepala, -ajah dan intertrigo. Daerah yang terkena dapat luas tetapi kelainan ini dapat sembuh secara spontan 68 1+ bulan dan tidak kambuh sampai dengan pubertas. erapinya dapat dengan memakai shampo antiketombe. ika skuama mencakup daerah luas pada kepala, skuama dapat dilembutkan dengan minyak yang disikan ke sikat rambut bayi kemudian dibilas [1]. Penatalaksanaan Pada aja& Daerah pada -ajah yang terkena dapat sering di cuci dengan shampo yang efektif untuk seborik. 3lternatif lain dapat dipakai kream ketokona(one +2, diberikan 18+ kali. @idrokortison 12 sering kali diberikan 18+ kali dan akan menghasilkan proses resolusi eritema dan gatal.
*ebagai tambahan dapat dipakai krim ketokona(ole + 2 dan atau krim kortikosteroid, losion atau solusion yang dipakai 18+ kali sehari. en(oil peroksida dapat dipakai untuk dermatitis seboroik pada tubuh. &asien harus membilas secara menyeluruh setelah pemakaian (at tersebut[1]. Penatalaksanaan dermatitis seboroik berat &ada pasien dengan dermatitis seboroik berat yang tidak responsif dengan terapi topikal yang biasa dapat di terapi dengan isotretionoin. 4sotretinoin dapat menginduksi pengecilan glandula sebasea sampai dengan #2 dengan mengurangi produksi sebum. 4sotretinoin juga dapat dipakai sebagai anti inflamasi. erapi dengan isotretinoin ,1 H , mgI kg I hari dapat memperbaiki dermatitis seboroiknya. %emudian dosis pemeliharaan 58 1 mgI hari efektif untuk beberapa tahun. 3kan tetapi isotretinoin memiliki efek samping serius, yaitu teratogenik, hiperlipidemia, neutropenia, anemia dan hepatitis. Efek samping mukokutaneus mencakup khelitis, 9erosis, konjungti/itis, uretritis dan kehilangan rambut.
&enggunaan
jangka
panjang
berhubungan
dengan
perkembangan diffuse idiopathic skeletal hyperostosis "D4*@$ [1]. &endekatan lain pada pasien yang sulit dengan mencoba berbagai macam kombinasi yang berbeda dari obat8obat yang biasa dipakai: shampo anti ketombe, anti jamur dan steroid topikal. ika ini gagal dapat dipakai steroid topikal poten jangka pendek . &ilihan terapinya mencakup steroid kelas 444 non fluorinate seperti mometasone furoate "Elocon$ atau menggunakan steroid ekstra poten kelas 4 atau steroid topikal kelas 44 seperti clobetasol propionate "emo/ate$ atau fluocinonude "
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
*ebagian besar kortikosteroid tersedia sebagai solusio, losion, kream dan ointment. &enggunaan /ehikulum ini tergantung pasien dan lokasi terapi.
. Saran &enderita harus diberitahu bah-a penyakit berlangsung kronik dan sering kambuh. @arus dihindari factor pencetus seperti stress emosional, makanan berlemak dan sebagainya[5].
3. Prognosis &ada sebagian kasus yang mempunyai factor konstitusi penyakit ini agak sukar disembuhkan[6].
4. Penatalaksanaan Ke!erawatan 1. Pengkajian a. 4dentitas &asien. Cama "diisi dengan nama inisial$ enis %elamin "laki8laki dan perempuan sama8sama berisiko$ Jsia "usia menentukan manifestasi dan penanganan$ &endidikan "mengukur tingkat pengetahuan klien terhadap penyakit yang diderita$ &ekerjaan "status ekonomi$
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
b. %eluhan Jtama. iasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok. c. )i-ayat %esehatan. 1$ )i-ayat &enyakit *ekarang : anyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya. +$ )i-ayat &enyakit Dahulu : 3pakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya. $ )i-ayat &enyakit %eluarga : 3pakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya. 0$ )i-ayat &sikososial : 3pakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. 3pakah sedang mengalami stress yang berkepanjangan. 5$ )i-ayat &emakaian 7bat : 3pakah pasien pernah menggunakan obat8obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan "alergi$ terhadap sesuatu obat.
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
2. Pemeriksaan ,isik a. *ubjektif : ;atal b. 7bjektif : 1$ *kuama kering, basah atau kasar. +$ %rusta kekuningan dengan bentuk dan besar ber/ariasi "yang sering ditemui
pada kulit
kepala, alis,
daerah
nasolabial belakang telinga, lipatan mammae, presternal, ketiak, umbilikus, lipat bokong, lipat paha dan skrotum $. $ %erontokan rambut.
#. Diagnosa Ke!erawatan 5ang M"ngkin M"n'"l a. %erusakan 4ntegritas %ulit b.d. 4nflamasi dermatitis b. ;angguan ?itra ubuh b.d. &enyakit, Dermatitis *eboroik c. Defisit &engetahuan b.d. %urang &ajanan, *umber 4nformasi
6o. 1.
Diagnosa Ke!erawatan %erusakan
+"j"an
4nter7ensi
C7?
C4?
!embantu
F!anajemen &ruritusG
4ntegritas %ulit b.d. 4nflamasi dermatitis
memperbaiki integritas kulit
1. %aji penyebab pruritus +. !elakukan pemeriksaan fisik untuk
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
mengidentifikasi kerusakan kulit . *arankan klien untuk menjaga kebersihan kulit 0. *arankan klien untuk tidak menggaruk kulit dengan kuku maupun dengan benda lain agar tidak terjadi iritasi dan mengurangi risiko infeksi 5. antu klien untuk pemberian terapi berupa cream dan lotion, sesuai indikasi 6. %elola antipruritis, sesuai indikasi B. erikan antihistamin cream, sesuai indikasi . 3jarkan kepada klien untuk meminimalkan pengeluaran keringat pada lingkungan hangatIpanas #. %olaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian pengobatan dan terapi
+.
;angguan ?itra
C7?
C4?
!embantu
F&eningkatan ?itra ubuhG
ubuh b.d.
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
&enyakit,
klien untuk
Dermatitis
penerimaan
*eboroik
dirinya
1. %aji tingkat gangguan citra tubuh klien +. !onitor frekuensi dari mengkritik diri . antu klien untuk mendiskusikan perubahan tubuh karena penyakit 0. antu klien untuk penerimaan dirinya 5. antu klien untuk menerapkan kosmetika 6. 3jarkan kepada klien tentang perubahan normal dari tubuh. B. %olaborasi dengan tim medis lain untuk pemulihan gangguan citra tubuh
.
Defisit
C7?
C4?
%lien memahami
F&endidikan %esehatanG
&engetahuan b.d. %urang &ajanan, *umber
tentang penyakit yang dideritanya
1. %aji tingkat pengetahuan klien terhadap penyakitnya
4nformasi +. antu klien, keluarga dan komunitas dalam keyakinan kesehatan yang dialami klien . elaskan tentang penyakit
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
0. 3jarkan tentang perilaku yang tidak sehat atau risiko untuk hal itu, kemudian berikan saran untuk menghindari atau merubah perilaku tersebut 5. %olaborasi untuk rencana jangka panjang follow up untuk memperkuat perilaku sehat atau hidup beradaptasi
E/aluasi : a. %erusakan 4ntegritas %ulit b.d. 4nflamasi dermatitis teratasi b. ;angguan ?itra ubuh b.d. &enyakit, Dermatitis *eboroik teratasi c. Defisit &engetahuan b.d. %urang &ajanan, *umber 4nformasi teratasi
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
DA,+AR P8S+AKA ohnson, . 3., Cunley, . )., +, reatment of *eborrheic Dermatitis, 3merican 'amily &hysician Kol. 61I Co. # "!ay 1, +$. *cheinfeld, C. *., +5, *eborrheic Dermatitis, *%4Cmed. +5> 0 "1$: 0#8 5.
L+5
ac
?ommunications,
4nc,
http:II---.medscape.comI/ie-articleI0##B6. *ch-art(, ). 3., anus(, ?. 3., anniger, ?. %., +6, *eborrheic Dermatitis: 3n 7/er/ie-, Jni/ersity of !edicine and Dentistry at Ce- ersey8Ce- ersey !edical *chool, Ce-ark, Ce- ersey, 3merican 'amily &hysician, Kolume B0, Cumber 1 uly 1, +6, ---.aafp.orgIafp. *elden, *., +5, *eborrheic Dermatitis, http:II---.emedicine.com. @arahap, !., +, Dermatitis seboroik pada buku 4lmu &enyakit %ulit, @ipokrates, akarta. Djuanda, 3., 1###, Dermatosis eritroskuamosa dalam buku 4lmu &enyakit %ulit dan %elamin Edisi %etiga, 'akultas %edokteran Jni/ersitas 4ndonesia, akarta. ;upta, 3. %., luhm, )., +0, ?oclopiro9 *hampoo 'or reating *eborrheic
Dermatitis,
*kin
herapy
#"6$:085,
http:II---.medscape.com. 3rdhie, 3. !, +0, Dermatitis dan &eran *teroid dalam &enanganannya, DEM3 !ED43, Co. 0, Kol. 1B, 7ktober 8 Desember +0 C3CD3 4nternational, +#8+11, &enerbit uku %edokteran E;?. Cursing 4nter/entions ?lassification, 'ifth Edition, +0, !osby.
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK
AS83A 6 KEP ERA A+ A6
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS SEBOROIK