DERMATITIS SEBOROIK (L21)
SOP
No.Dokumen
: 800/SOP/
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 3 / 1 / 2017
Halaman
: 1 / 3
/CBR/I/2017
UPTD PUSKESMAS CIBEUREUM 1. Pengertian
Titin Hajari, drg NIP.197711222003122006
Dermatitis seboroik (DS) adalah penyakit kulit yang biasanya menjangkiti kulit kepala dan area tubuh yang berminyak,seperti punggung,wajah sert serta a dada bagian atas.pada kulit kepala penyakit ini menyebabkan berwarna merah,berketombe dan bersisik,perih. Bila sisik ini dilepaskan makan akan timbul bintik perdarahan di kulit di bawahnya.
2. Tujuan
Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi kasus Dermatitis seboroik
3. Kebijakan
SK Kepala UPTD Puskesmas Cibeureum Nomor : 800/SK/……/CBR/I/2017 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi
PMK No.5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinik Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Primer
5. Prosedur/ Langkahlangkah
1. Alat dan bahan 2. Anamnesis A. Keluhan Pasien datang dengan keluhan munculnya bercak merah dan kulit kasar. Kelainan awal hanya berupa ketombe ringan pada kulit kepala (pitiriasis sika) sampai keluhan lanjut berupa keropeng yang berbau tidak sedap dan terasa gatal.
B. Faktor resiko: -
Genetik
-
Faktor kelelahan
-
Stress emosional
-
Infeksi
-
Defisiensi imun
-
Jenis kelamin pria lebih sering daripada wanita
-
Usia bayi bulan 1 dan usia 18-40 tahun
-
Kurang tidur
1 / 3
3. Pemeriksaan Klinis A. Tanda patognomonis:
Papul sampai plak eritema
Skuama berminyak agak kekuningan
Berbatas tidak tegas
B. Predileksi Kulit kepala, dahi, glabela, belakang telinga, belakang leher, alis mata, kelopak mata, liang telinga luar, lipat naso labial, sternal, areola
mammae, lipatan bawah mammae pada
wanita, interskapular, umbilikus, lipat paha, daerah anogenital. Bentuk klinis lain: pada lesi berat seluruh kepala tertutup oleh krusta, kotor dan berbau ( cradle cap).
4. Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan.
5. Diagnosis Diagnosis
Klinis
ditegakkan
berdasarkan
anamnesis
dan
pemeriksaan fisik.
6. Diagnosis Banding a. Psoriasis (skuamanya berlapis-lapis, tanda Auspitz, skuama tebal seperti mika). b. Kandidosis (pada lipat paha dan perineal, eritema berwarna merah cerah berbatas tegas dengan lesi satelit di sekitarnya) c. Otomikosis d. Otitis eksterna
7. Komplikasi Pada anak, lesi bisa menjadi luas menjadi penyakit Leiner atau eritroderma.
8. Terapi A. Farmakologi
1. Topikal (2x sehari) -
Pada lesi di kulit kepala, diberikan shampo selenium sulfida 1.8 (Selsun-R) atau ketokonazol 2% shampo,
2/3
zink pitirion (Shampo anti ketombe),Pada kasus dengan manifestasi dengan inflamasi yang lebih berat diberikan kortikosteroid kuat (betametasone valerat krim 0,1%) -
Pada
kasus
dengan
infeksi
jamur,
perlu
dipertimbangkan pemberian krim ketokonazol 2% topikal.
2. Oral sistemik -
Antihistamin sedatif, yaitu: clorfeniramin maleat (2x1 tablet) selama maksimal 2 minggu, atau
-
B.
cetirizin 1x10 mg / hari selama maksimal 2 minggu.
Konseling dan Edukasi a. Pasien diminta untuk memperhatikan faktor predisposisi terjadinya keluhan, misalnya stres emosional dan kurang tidur. Diet juga disarankan untuk mengkonsumsi makanan rendah lemak. b. Memberitahukan kepada orangtua bahwa kelainan ini umumnya muncul pada bulan-bulan pertama kehidupan dan membaik seiring dengan pertambahan usia. c. Memberikan informasi dengan faktor konstitusi bahwa penyakit ini sukar disembuhkan tetapi dapat terkontrol dengan mengontrol emosi dan psikisnya.
6. Bagan Alir 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit Terkait
9. Dokumen
PKU UGD RANAP KIA PONED Rekam Medic
Terkait 10. Rekaman historis
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
3/3