Etiologi Dan Patogenesis I
Meskipun banyak teori yang ada, penyebab dermatitis seboroik masih belum diketahui secara pasti. Namun ada tiga faktor yang berkaitan dengan munculnya dermatitis seboroik, yaitu aktivitas kelenjar sebaseus, peran mikroorganisme, dan kerentanan individu (De Angelis dkk., 2!" #it$patrick, 2%& %. Aktivi Aktivitas tas 'elen 'elenjar jar ebas ebaseus eus (ebor (eborrhe rhea& a& 'elenj 'elenjar ar sebase sebaseus us terbent terbentuk uk pada minggu minggu ke)%* ke)%* sampai sampai minggu minggu ke)%+ ke)%+ dari dari kehamilan.'elenjar sebaseus menempel pada folikel rambut, mensekresikan sebum ke kanal folikel dan ke permukaan kulit. 'elenjar sebaseus berhubungan dengan folikel rambut di seluruh tubuh, hanya pada telapak tangan dan telapak kaki yang tidak memiliki folikel rambut dimana kelenjar sebaseus sama sekali tidak ada. 'elenjar sebaseus yang terbesar dan paling padat keberadaannya ada di ajah dan kult kepala. -ambut yang berhubungan dengan kelenjar sebaseus yang ukurannya besar, sering memiliki ukuran yang kecil. erkadang pada daerah tersebut, tidak disebut dengan folikel rambut, tapi disebut disebut dengan folikel sebaseus. 'elenjar sebaseus mensekresikan mensekresikan lipid dengan cara mengalami proses disintegrasi sel, sebuah proses yang dikenal dengan holokrin. Aktivitas metabolik sel dalam kelenjar sebaseus bergantung status differensiasi. el bagian luar terdiri atas sel membran basal, ukuran kecil, berinti dan tidak mengandung lipid. /apisan ini mengandung sel yang terus membelah mengisi kelenjar sebagai sel yang dilepaskan pada proses ekskresi lipid. elama sel ini bergerak ke bagian tengah kelenjar, sel mulai menghasilkan lipid dan membesar mengandung banyak lipid sehingga inti dan struktur sel lain lain hancur hancur.. el ini mendek mendekati ati duktus duktus sebase sebaseus, us, sehing sehingga ga sel akan mengal mengalami ami desintegrasi dan melepaskan isi. ebum adalah cairan kuning yang terdiri dari trigliserid, asamlemak, a0 ester, sterol ester, kolesterol dan s1ualene. aat disekresi, komposisi sebum terdiri dari trigliserid dan ester yang dipecah menjadi digliseid, monogliserid dan asam asam lemak lemak bebas bebas oleh oleh mikrob mikrobaa komens komensal al kulit kulit dan en$im en$im lipase lipase.. ebum ebum manusi manusiaa mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh, dengan kandungan asam lemak tidak jenuh yang lebih tinggi. elum diketahui secara pasti apa fungsi sebum, namun diduga sebum mengurangi kehilangan air dari permukaan kulit sehingga kulit tetap halus dan lembut (#it$patrick, 2%&. ebum juga punya efek ringan bakterisidal dan fungistatik. 3ormon androgen, khususnya dihidrotestoteron menstimulai aktivitas kelenjar sebaseus. 'elenjar sebaseus manusia manusia mengandung mengandung !4)reducta !4)reductase, se, *4) dan %54)hydro0ys %54)hydro0ysteroi teroid d dehydrogenase, dehydrogenase,yang yang merubah androgen yang lebih lemah menjadi dihydrotestosteron, yang akan mengikatkan dirinya pada reseptor spesifik di kelenjar sebaseus kemudian meningkatkan sekresinya (3unter, 22&. 'elenjar sebaseus mempunyai reseptor dehidroepiandrosteron sulfas (D36A& yang juga berperan dalam aktivitas kelenjar sebaseus. /evel D36A tinggi pada bayi baru lahir, rendah pada anak usia 2)7 tahun dan mulai tinggi pada saat ekskresi sebum mulai meningkat (/ayton, 2%&.
eborrhea merupakan faktor predisposisi dermatitis seboroik, namun tidak selalu didapatkan peningkatan produksi sebum pada semua pasien. Dermatitits seboroik lebih sering terjadi pada kulit dengan kelenjar sebaseus aktif dan berhubungan dengan produksi sebum. 8nsiden dermatitis seboroik juga tinggi pada bayi baru lahir karena kelenjar sebaseus yang aktif yang dipengaruhi oleh hormon androgen maternal, dan jumlah sebum menurun sampai pubertas (#it$patrick, 2%&. 2. 6fek Mikroba 9nna dan abouraud, adalah yang pertama menggambarkan penyakit dermatitis seboroik melibatkan bakteri, jamur, atau keduanya. 3ipotesis ini kurang didukung, meskipun bakteri dan jamur dapat diisolasi dalam jumlah besar dari situs kulit yang terkena. Malasse$ia merupakan jamur yang bersifat lipofilik, dan jarang ditemukan pada manusia. :eranan malasse$ia sebagai faktor etiologi dermatitis seboroik masih diperdebatkan. Dermatitis seboroik hanya terjadi pada daerah yang banyak lipid sebaseusnya, lipid sebaseus merupakan sumber makanan malasse$ia. Malasse$ia bersifat komensal pada bagian tubuh yang banyak lipid. /ipid sebaseus tidak dapat berdiri sendiri karena mereka saling berkaitan dalam menyebabkan dermatitis seboroik (chart$, 25"#it$patrick, 2%&. *. 'erentanan 8ndividu 'erentanan atau sensitivitas individu berhubungan dengan respon pejamu abnormal dan tidak berhubungan dengan Malasse$ia. 'erentanan pada pasien dermatitis seboroik disebabkan berbedanya kemampuan saar kulit untuk mencegah asam lemak untuk penetrasi. Asam oleat yang merupakan komponen utama dari asam lemak sebum manusia dapat menstimulasi deskuamasi mirip dandruff. :enetrasi bahan dari sekresi kelenjar sebaseus pada stratum korneum akan menurunkan fungsi dari saar kulit, dan akan menyebabkan inflamasi serta s1uama pada kulit kepala. 3asil metabolit ini dapat menembus stratum korneum karena berat molekulnya yang cukup rendah(;%)2kDa& dan larut dalam lemak (
)
=bat ) =batan eberapa obat telah dilaporkan untuk menghasilkan lesi mirip dermatitis seboroik seperti arsenik, emas, metildopa, cimetidine, dan neuroleptik. Dermatitis seboroik ajah diamati pada >? dari *75 pasien yang menerima terapi :soralen :lus 9ltraviolet A (:9@A& untuk psoriasis dan terjadi dalam beberapa hari sampai 2 minggu setelah aal pengobatan. /esi dihindari dengan menutupi ajah selama iradiasi (#it$patrick, 2%&. 'elainan Neurotransmitter Dermatitis seboroik sering dikaitkan dengan berbagai kelainan neurologis, sertaadanya kemungkinan pengaruh dari sistem saraf. 'ondisi neurologis ini termasuk :arkinson post encephalitic, epilepsi, cedera supraorbital, kelumpuhan ajah, poliomyelitis, syringomyelia dan 1uadriplegia. tres emosional tampaknya memperburuk penyakit. umlah penderita dermatitis seboroik dilaporkan banyak di antara pasukan tempur di masa perang. :enyakit :arkinson merupakan penyakit yang
)
)
)
berperandalam timbulnya penyakit dermatitis karena terjadi peningkatan produksi sebum yang mempengaruhi pertumbuhan Malasse$ia (#it$patrick, 2%B
Etiologi dan Patogenesis II
:atogenesis yang pasti dari dermatitis seboroik belum dimengerti sepenuhnya, tetapi dermatitis ini umumnya terkait dengan jamur Malasse$ia, kelainan immunologi, aktivitas sebaseus yang meningkat dan kerentanan pasien. pesies Malasse$ia dan :ropionibacterium acne juga memiliki aktivitas lipase yang menghasilkan transformasi
trigliserida ke dalam asam lemak bebas. 'etujuh spesies Malasse$ia adalah lipofilik kecuali spesies $oofilik, Malasse$ia pachydermatis. Asam lemak bebas dan radikal oksigen reaktif yang dihasilkan memiliki aktivitas antibakteri yang merubah flora kulit normal. ebagian penulis meyakini baha gangguan dalam flora, aktivitas lipase dan radikal oksigen bebas akan berhubungan erat dengan dermatitis seboroik dibandingkan dengan perubahan respon kekebalan. 3ormon dan lipid kulit, pasien dengan dermatitis seboroik memeperlihatkan kadar lipid permukaan kulit yang tinggi trigliserida dan kolesterol, tetapi level yang rendah dari asam lemak bebas dan s1ualene. :enderita dermatitis seboroik biasanya mempunyai kulit kaya sebum dan berminyak. eperti yang telah disebutkan di atas, lipid sebum penting untuk proliferasi Malasse$ia dan sintesa faktor)faktor proinflamasi sehingga menciptakan kondisi yang sesuai untuk perkembangan dermatitis seboroik. /esi dermatitis seboroik sering dijumpai pada bagian)bagian kulit yang kaya kelenjar sebum. Dermatitis seboroik paling umum terjadi pada masa pubertas dan remaja, selama periode ini produksi sebum paling tinggi, hal ini berhubungan dengan hormonal yang meningkat pada masa pubertas, oleh karena itu dermatitis seboroik lebih umum pada laki)laki daripada perempuan, yang menunjukkan pengaruh androgen pada unit pilosebum. Dermatitis seboroik merupakan kondisi inflamasi, yang sebagian besar disertai dengan keberadaan jamur Malasse$ia dan diduga baha reaksi kekebalan yang tidak tepat bisa memberi kontribusi kepada patogenesis dermatitis seboroik. Calaupun mekanisme imunopatogenik yang terlibat dalam perkembangan dermatitis seboroik belum diketahui dengan jelas. tudi yang dilaksanakan ergbrant et al. menunjukkan secara langsung gangguan fungsi sel)sel dan peningkatan sel)sel N' (natural killer& dalam darah perifer pasien dermatitis seboroik dibandingkan dengan kelompok kontrol. tudi yang sama menunjukkan peningkatan konsentrasi total antibodi 8gA dan 8g< serum pada pasien penderita dermatitis seboroik, yang juga ditegaskan oleh beberapa studi lainnya, peningkatan produksi imunoglobulin terjadi sebagai reaksi terhadap toksin jamur dan aktivitas lipase. #aergemann et al. menemukan infiltrasi sel)sel N' (natural killer& dan makrofag pada bagian)bagian kulit yang terpengaruh , dengan aktivasi lokal yang bersamaan dari komplemen dan pemicuan sitokin proinflamasi, yang semuanya bisa menyebabkan kerusakan pada epidermal. erdasarkan hasil penelitian *?&. @alia -< menyatakan pasien positip)38@, dermatitis seboroik yang terjadi gambaran klinisnya lebih berat (bahkan sering mempengaruhi anggota gerak&. #aktor) faktor neurogenik, kejadian dermatitis seboroik pada pasien penderita penyakit parkinson sudah lama diamati secara klinik, terutama pada pasien penderita dermatitis seboroik
yang sudah lama dan berat, menciptakan kondisi yang sesuai terhadap proliferasi Malasse$ia. Dermatitis seboroik dapat terjadi pada pasien dengan parkinson, tampak perubahan dalam konsentrasi sebum yang dipicu secara endokrinologik bukan secara neurologik. 3al ini didukung oleh temuan)temuan tentang peningkatan konsentrasi hormon 4 Melanocyte timulating 3ormon (4)M3& plasma pada pasien penderita penyakit parkinson, mungkin disebabkan ketiadaan faktor penghambat)M3 sebagai akibat dari aktivitas neuronal dopaminergik yang tidak cukup. erdasarkan penelitian Mokos dkk pada tahun 2%2 dijumpai pengobatan dengan /)dopa berhasil memulihkan sintesa faktor penghambat)M3 dan mengurangi sekresi sebum pada pasien penderita penyakit parkinson. 6fek sebostatik dari /)dopa ini terbatas hanya pada pasien penderita penyakit parkinson, sementara pada kondisi seborea lainnya seperti jeraat, /)dopa tidak mempunyai efek pada produksi sebum. /ebih jauh lagi, immobilitas ajah pasien penderita penyakit parkinson (ajah seperti)masker& bisa secara sekunder menyebabkan peningkatan akumulasi sebum, yang dengan demikian memberi kontribusi tambahan kepada kecenderungan perkembangan dermatitis seboroik. eberapa laporan menyatakan faktor fisik seperti peraatan :9@A (:soralen 9ltraviolet A& pada ajah juga dapat memicu dermatitis seboroik. 6fek mikrobial, patogenesis dermatitis seboroik masih kontroversial sejak dahulu, kehadiran atau ketidakseimbangan flora berperan dalam penyakit ini, meskipun beberapa pasien memiliki kultur yang menunjukkan Eandida albicans, taphylococcus aureus, :ropionobacterium acnes dan bakteri aerob lainnya, tetapi tidak berhubungan dengan patogenesis dermatitis seboroik. eberapa obat yang dikenal dapat memicu dermatitis seboroik dari laporan beberapa penelitian seperti laporan dari :icardo M dan Eameli N pada tahun 2> seperti griseofulvin, simetidin, lithium, metildopa, arsenik, emas, auranofin, aurothioglukose, buspiron, klorproma$in, etionamid, baklofen, interferon fenotiasin, stano$olol, thiothi0ene, psoralen, metho0salen, dan trio0salen.
umum pada musim gugur dan musim dingin. 'ondisi ini dipicu oleh stress emosional dan dahulu dijumpai angka kejadian dermatitis seboroik yang tinggi dilaporkan pada pasukan perang di masa perang. Dari beberapa penelitian kejadian dermatitis seboroik juga sering diamati pada penyakit depresi dan don syndrome, tetapi ini bisa terkait dengan kecenderungan pasien penderita depresi tetap berada di ruangan tertutup, dan higiene yang buruk. Gambaran Klinis
/esi dermatitis seboroik tipikal adalah bercak)bercak eritema, dengan sisik)sisik yang berminyak. :enyakit ini suka muncul di bagian)bagian yang kaya kelenjar sebum, seperti kulit kepala, garis batas rambut, alis mata, glabela, lipatan nasolabial, telinga, dada atas, punggung, ketiak, pusar dan sela paha. :asien sering mengeluhkan rasa gatal, terutama pada kulit kepala dan pada liang telinga. /esi pada kulit kepala dapat menyebar ke kulit dahi dan membentuk batas eritema bersisik yang disebut Fcorona seborrheicaG. Dua bentuk dermatitis seboroik bisa terjadi pada dada, tipe petaloid dan tipe pitiriasiform. ipe petaloid diaali dengan papul)papul folikuler dan perifolikuler merah hingga coklat, yang berkembang menjadi bercak)bercak yang mirip bentuk mahkota bunga. ipe pitiriasiform mungkin merupakan bentuk berat dari dermatitis seboroik petaloid. ipe ini mempunyai bercak)bercak yang mengikuti garis)garis kulit yang mirip pityriasis rosea. Dermatitis seboroik juga dapat mengenai liang telinga yang gambarannya seperti dermatitis kronis.
%. Anti 8nflamasi :engobatan konvensional untuk dermatitis seboroik pada kulit kepala deasa diaali dengan steroid topikal. erapi ini bisa diberikan sebagai sampo, seperti flusinolon (ynalar&, larutan steroid topikal, losion yang digunakan pada kulit kepala, atau krim yang digunakan pada kulit. =rang deasa penderita dermatitis seboroik biasanya menggunakan steroid topikal satu atau dua kali sehari dan menggunakan sampo sebagai tambahan. teroid topikal potensi rendah efektif mengobati dermatitis seboroik pada bayi atau deasa di daerah fleksural atau dermatitis seboroik yang rekalsitran pada deasa. 2. 8mmunomodulator
8nhibitor kalsineurin topikal (misalnya, salep takrolimus atau H:rotopic&, pimekrolimus krim atau H6lidel& memiliki sifat)sifat fungisidal dan anti)inflamasi tanpa risiko atrofi kulit, yang disebabkan oleh steroid topikal, inhibitor kalsineurin juga merupakan terapi yang baik padaajah dan telinga akan tetapi penggunaan setiap hari selama satu minggu baru terlihat manfaatnya. *. 'eratolitik Modalitas lama untuk pengobatan dermatitis seboroik memiliki sifat)sifat keratolitik tetapi tidak memiliki sifat)sifat antijamur. 'eratolitik yang digunakan secara luas untuk mengobati dermatitis seboroik meliputi tar, asam salisilat dan sampo $inc pyrithione. inc pyrithione memiliki sifat)sifat keratolitik dan antijamur nonspesifik dan bisa digunakan dua atau tiga kali per minggu. :asien harus membiarkan sampo di rambut setidaknya selama lima menit untuk menjamin agar bahan mencapai kulit kepala. :asien juga bisa menggunakannya di tempat yang lainnya, seperti ajah. Dermatitis seboroik pada kulit kepala bayi mengharuskan penanganan yang hati)hati dan lembut (misalnya, sampo ringan tanpa) obat&. 7. Antijamur ebagian obat antijamur menyerang Malasse$ia yang terkait dengan dermatitis seboroik. :enggunaan gel ketokona$ol sekali sehari yang dikombinasikan dengan desonide sekali)sehari selama dua minggu, dapat berguna untuk dermatitis seboroik pada ajah. ampo yang mengandung selenium sulfide atau a$ole sering digunakan digunakan dua atau tiga kali per minggu. 'etokona$ole (krim atau gel foam& dan terbinafine oral juga bisa bermanfaat. =bat antijamur topikal lainnya seperti siklopiroks dan flukona$ole juga dapat bermanfaat untuk penderita dermatitis seboroik. !. ea tree oil ( pengobatan alamiIalternatif& erapi alami semakin popular seperti ea tree oil (Melaleuca oil& adalah minyak esensial dari tumbuhan semak asli Australia. erapi ini ternyata efektif dan ditoleransi dengan baik bila digunakan setiap hari sebagai sampo !?.