LAPORAN PENDAHULUAN “CVA EMBOLI” DI RUANG 12 (ICU) RSSA MALANG Disusun untuk memenuhi Tugas Kepaniteraan klinik Departemen Medical
Disusun Oleh Des!" M!#e Di!h Pu$n!%! S!$i 1&''''''111'* PSI+ A +el,%-," 1
PROGRAM PRO.ESI NERS /URUSAN ILMU +EPERA0AAN .A+ULAS +EDO+ERAN UNIVERSIAS BRA0I/AA
MALANG 2'13
14 De5in e5inis isii CV CVA Stroke Stroke merupak merupakan an penya penyakit kit serebr serebrova ovasku skuler ler yang yang menga mengacu cu kepada kepada
setia setiap p
gangguan neurologik neurologik mendadak yang terjadi terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran aliran darah melalui sistem suplai arteri di otak. Istilah stroke atau penyakit serebrovaskular
meng mengac acu u kepa kepada da seti setiap ap
gang ganggu guan an neur neurol olog ogik ik mend mendad adak ak yang yang terj terjad adii akib akibat at
pembatasa pembatasan n atau berhentinya berhentinya
aliran aliran darah melalui melalui sistem suplai suplai arteri otak. Istilah Istilah
stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan infark serebrum. Istilah yang masih lama dan masih sering digunakan digunakan adalah cerebrovaskular cerebrovaskular accident (!"# (!"# ($rice % &ilson' ))*# Stroke Stroke atau cedera cedera serebrova serebrovaskul skular ar (!"# (!"# adalah adalah kehilang kehilangan an fungsi fungsi otak yang yang diakibatkan oleh oleh berhentinya suplai suplai darah ke bagian otak. +ang +ang biasanya biasanya diakibatkan diakibatkan oleh trombosis' embolisme' iskemia dan hemoragi (Smelt,er' ))#. Stroke merupakan merupakan penyakit neurologis neurologis yang sering sering dijumpai dan dan harus ditangani ditangani secara secara tepat. Stroke Stroke merupakan merupakan kelainan kelainan fungsi otak
yang yang timbul mendadak mendadak yang
disebabkan karena karena terjadinya terjadinya gangguan peredaran peredaran darah otak yang bisa bisa terjadi pada siapa saja (Mutta-in' ))#. /ejala stroke dapat dapat bersifat fisik' psikologis psikologis dan perilaku. /ejala /ejala fisik yang paling khas adalah adalah paralisi paralisis' s' kelemaha kelemahan' n' hilangnya hilangnya sensasi di0ajah di0ajah'' lengan lengan
atau tungkai tungkai
disalah satu sisi tubuh' kesulitan kesulitan berbicara' kesulitan kesulitan menelan dan hilangnya hilangnya sebagian penglihatan disatu disatu sisi. Seorang dikatakan terkena stroke jika salah satu atau kombinasi apapun dari gejala diatas berlangsung selama 1 jam atau lebih (2eigin' ))3#. 24 +l!s +l!si5 i5i" i"!s !sii CV CVA Dikenal bermacam4macam bermacam4macam klasifikasi klasifikasi stroke berdasarkan berdasarkan atas patologi anatomi anatomi (lesi#' stadium dan lokasi (sistem pembuluh darah# (Misbach' 5666#. .5 7erdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya8 a# Stroke iskemik Stroke Stroke iskemik yaitu yaitu tersumbatny tersumbatnya a pembuluh pembuluh darah yang
menyebab menyebabkan kan
alira aliran n darah darah ke otak otak sebagi sebagian an atau atau keselu keseluruh ruhan an terhe terhenti nti.. 9ampir 9ampir
: perse persen n
disebabkan disebabkan oleh sumbatan karena karena bekuan darah' darah' penyempitan penyempitan sebuah arteri atau atau beberapa arteri yang mengarah ke otak dan karena embolus (kotoran# yang terlepas dari jantung jantung atau arteri ekstrakra ekstrakranii nii (arteri (arteri yang berada
di luar tengkorak# tengkorak# yang
menyebabkan menyebabkan sumbatan di satu satu atau beberapa arteri arteri intrakranii (arteri (arteri yang ada di dalam tengkorak#. /angguan darah' peradangan' dan infeksi merupakan penyebab sekitar sekitar :45) persen terjadiny terjadinya a stroke stroke
hemoragi hemoragi dan menjadi menjadi penyebab penyebab tersering tersering
pada orang berusia muda (Mansjoer' )))#. Stroke iskemik dibagi menjadi 8 i# Transient Ischemic "ttack (TI"# ii# Trombosis serebri Stro Stroke ke trom trombo boti tik k yait yaitu u strok stroke e yang yang dise diseba babk bkan an kare karena na adan adanya ya penyumbatan penyumbatan lumenpembuluh darah otak karena trombus yang makin lama
maki makin n
men menebal bal'
sehi sehin ngaal aaliran ran
darah rah
menj menja adi
tida tidak k
lancar.$enurun lancar.$enurunan an aliran darah ini menyebabkan menyebabkan iskemia.Trombosis iskemia.Trombosis serebri adalah obstruksi aliran darah yang terjadi padaproses oklusi satu atau lebih pembuluh darah lokal iii# ;mboli serebri
Infark iskemik dapat diakibatkan oleh emboli yang timbul dari lesi
ateromatusyang
terletak
pada
pembuluh
yang
lebih
distal./umpalan4gumpalan kecil dapatterlepas dari trombus yang lebih besar dan diba0a ke tempat4tempat lain dalamaliran darah. 7ila embolus
mencapai
arteri
yang
terlalu
sempit
untuk
dile0ati
danmenjadi tersumbat' aliran darah fragmen distal akan terhenti' mengakibatkaninfark jaringan otak distal karena kurangnya nutrisi dan oksigen. ;mbolimerupakan <= dari penyebab stroke non hemoragik. Stroke emboli terjadi karena adanya gumpalan dari jantung atau lapisan lemak yang lepas.Sehingga' terjadi penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi ke otak. ;emboli ekstrakranial dapat disebabkan juga oleh 8 a.
;mbolus yang dilepaskan oleh arteria karotis atau vertebralis' dapat berasal dari “plaque athersclerotique” yang berulserasi atau dari trombus yang melekat pada intima arteri akibat trauma tumpul pada daerah leher.
b. ;mbolisasi kardiogenik dapat terjadi pada8 5#
$enyakit jantung dengan >shunt? yang menghubungkan bagian kanan dan bagian kiri atrium atau ventrikel.
#
$enyakit
jantung
rheumatoid
akut
atau
menahun
yang
meninggalkan gangguan pada katup mitralis. <#
2ibrilasi atrium
1#
Infarksio kordis akut
:#
;mbolus yang berasal dari vena pulmonalis
*#
Kadang4kadang pada kardiomiopati' fibrosis endrokardial' jantung miksomatosus sistemik
c.
;mbolisasi akibat gangguan sistemik dapat terjadi sebagai8 5#
;mbolia septik' misalnya dari abses paru atau bronkiektasis
#
Metastasis neoplasma yang sudah tiba di paru.
<#
;mbolisasi
lemak
dan
udara
atau
gas
@
(seperti
penyakit “caisson” #. ;mboli dapat berasal dari jantung' arteri ekstrakranial' ataupun dari right-sided circulation (emboli paradoksikal#.$enyebab terjadinya emboli kardiogenik adalah trombi valvular seperti pada mitral stenosis' endokarditis' katup buatan#' trombi mural (seperti
infark miokard' atrial fibrilasi' kardiomiopati' gagal jantung kongestif# dan atrial miksoma. Sebanyak 4< persen stroke emboli diakibatkan oleh infark miokard dan : persen di antaranya terjadi pada bulan pertama setelah terjadinya infark miokard b# Stroke hemoragik Stroke hemoragi adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. 9ampir 3) persen kasus stroke hemoragi terjadi pada
penderita
hipertensi (@goerah' 5665#.Stroke hemoragi disebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan otak
atau ke dalam ruang subaraknoid' yaitu ruang sempit antara
permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak. Ini adalah jenis stroke yang paling mematikan. Stroke hemoragik dibagi menjadi 8 i# $erdarahan intraserebral ii# $erdarahan subarakhnoid 241 Be$#!s!$"!n s6!#iu% a# Transient Ischemic "ttack (TI"# yaitu serangan stroke sementara yang berlangsung kurang dari 1 jam. b# Aeversible Ischemic @eurologic Defisit (A@ID# yaitu gejala neurologis akan menghilang antara B1 jam sampai dengan 5 hari. c# Stroke in evolution yaitu kelainan atau defisit neurologik berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai menjadi berat. d# ompleted stroke yaitu kelainan neurologis sudah
menetap dan tidak
berkembang lagi (@goerah' 5665#. .< 7erdasarkan lokasi (sistem pembuluh darah#8 a# Tipe karotis b# Tipe vertebrobasiler
4 E6i,l,7i CVA a. Trombosis (bekuan darah didalam pembuluh darah otak dan leher#. "terosklerosis serebral dan pelambatan sirkulasi serebral adalah
penyebab utama' trombosis
serebral merupakan penyebab yang umum pada serangan stroke. b. ;mbolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang diba0a bagian tubuh yang lain#. "bnormalitas patologik pada endokarditis' infeksi' penyakit jantung rematik
ke otak dari
jantung kiri' seperti
dan infark miokard serta infeksi
pulmonal adalah tempat4tempat asal emboli. ;mbolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang4cabang yang merusak sirkulasi serebral. c. Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak#. Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak# terutama karena konstriksi
ateroma pada arteri yang menyuplai
darah ke otak. d. 9emoragi serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan
perdarahan
kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak#. 9emoragi dapat terjadi diluar durameter (hemoragi ekstradural dan
epidural#' diba0ah durameter (hemoragi
subdural#' diruang
subarakhnoid (hemoragi subarakhnoid# atau didalam subtansi
kemungkinannya untuk dimodifikasi atau tidak (nonmodifiable' modifiable' atau potentially modifiable# dan bukti yang kuat (0ell documented atau less 0ell documented# (/oldstein'))*#. 5. @on modifiable risk factors 8 a. Csia b. enis kelamin c. 7erat badan lahir rendah d. AasEetnis e. genetik . Modifiable risk factors a. &ell4documented and modifiable risk factors 5. 9ipertensi . $aparan asap rokok <. Diabetes 1. "trial fibrilasi dan beberapa kondisi jantung tertentu :. Dislipidemia *. Stenosis arteri karotis 3. Sickle cell disease . Terapi hormonal pasca menopause 6. Diet yang buruk 5). Inaktivitas fisik 55. Fbesitas b. Gess 0ell4documented and modifiable risk factors 5. Sindroma metabolik . $enyalahgunaan alkohol <. $enggunaan kontrasepsi oral 1. Sleep4disordered breathing :. @yeri kepala migren *. 9iperhomosisteinemia 3. $eningkatan lipoprotein (a# . $eningkatan lipoprotein4associated phospholipase 6. 9ypercoagulability 5). Inflamasi 55. Infeksi 34 M!ni5es6!si CVA Menurut 9udak dan /allo dalam bukunya Kepera0atan Kritis8 $endekatan 9olistik terdapat manifestasi akibat stroke' yaitu8 a. Defisit Motorik •
9emiparese' hemiplegia
•
Distria (kerusakan otot4otot bicara#
•
Disfagia (kerusakn otot4otot menelan#
b. Defisit Sensori
•
Defisit visual (umum karena jaras visual terpotong sebagian besar pada hemisfer serebri# 9emianopsia homonimosa (kehilangan pandangan pada setengah
̵
bidang pandang pada sisi yang sama#
•
̵
Diplopia (penglihatan ganda#
̵
$enurunan ketajaman penglihatan
Tidak memberikan atau hilangnya respon terhadap sensasi superfisial (sentuhan' nyeri' tekanan' panas dan dingin#
•
Tidak
memberikan
atau
hilangnya
respon
terhadap
proprioresepsi
(pengetahuan tentang posisi bagian tubuh# c. Defisit
Perseptual
(Gangguan
dalam
merasakan
dengan
tepat
dan
menginterpretasi diri danatau lingkungan! •
/angguan skemEmaksud
tubuh
(amnesia atau menyangkal terhadap
ekstremitas yang mengalami paraliseH kelainan unilateral# •
•
Disorientasi (0aktu' tempat' orang# "praksia (kehilangan kemampuan untuk menggunakan obyek4obyek dengan tepat#
•
•
"gnosia (ketidakmampuan untuk mengidentifikasi lingkungan melalui indera# Kelainan dalam menemukan letak obyek dalam ruang' memperkirakan ukurannya dan menilai jauhnya
•
Kerusakan memori untuk mengingat letak spasial obyek atau tempat
•
Disorientasi kanan kiri
d. Defisit "ahasa#omunikasi •
"fasia ekspresif (kesulitan dalam mengubah suara menjadi pola4pola bicara yang dapat difahami# 4 dapat berbicara dengan menggunakan respons satu kata
•
"fasia reseptif (kerusakan kelengkapan kata yang diucapkan 4 mampu untuk berbicara' tetapi menggunakan kata4kata dengan tidak tepat dan tidak sadar tentang kesalahan ini#
•
"fasia global (kombinasi afasia ekspresif dan reseptif# tidak mampu berkomunikasi pada setiap tingkat
•
"leksia (ketidakmampuan untuk mengerti kata yang dituliskan#
•
"grafasia (ketidakmampuan untuk mengekspresikan ide4ide dalam tulisan#
a. Defisit $ntelektual •
Kehilangan memori
•
Aentang perhatian singkat
•
$eningkatan distraktibilitas (mudah buyar#
•
$enilaian buruk
•
Ketidakmampuan untuk mentransfer pembelajaran dari satu situasi ke situasi yang lain
•
Ketidakmampuan untuk menghitung' memberi alasan atau berpikir secara abstrak
b. Disfungsi %kti&itas Mental dan Psikologis •
Gabilitas emosional (menunjukkan reaksi dengan mudah atau tidak tepat#
•
Kehilangan kontrol diri dan hambatan sosial
•
$enurunan toleransi terhadap stres
•
Ketakutan' permusuhan' frustasi' marah
•
Kekacauan mental dan keputusasaan
•
Menarik diri' isolasi
•
Depresi
c. Gangguan 'liminasi (#andung kemih dan usus! •
Gesi unilateral karena stroke mengakibatkans sensasi dan kontrol partial kandung kemin' sehingga klien sering mengalami berkemih' dorongan dan inkontinensia urine.
•
ika lesi stroke ada pada batang otak' maka akan terjadi kerusakan lateral yang mengakibatkan neuron motorik bagian atas kandung kemih dengan kehilangan semua kontrol miksi
•
Kemungkinan untuk memulihkan fungsi normal kandung kemih sangat baik
•
Kerusakan fungsi usus akibat dari penurunan tingkat kesadaran' dehidrasi dan imobilitas
•
Konstipasi dann pengerasan feses
d. Gangguan #esadaran 7erikut adalah tabel perbedaan antara !" infark dan !" 7leeding 8 Ge8!l! (!n!%nes!) $ermulaan (a0itan#
In5!$" Sub akutEkurang mendadak
Pe$#!$!h!n Sangat akutEmendadak
&aktu (saat >serangan?#
7angun pagiEistirahat
Sedang aktifitas
$eringatan
J :)= TI"
4
@yeri Kepala
JE4
JJJ
Kejang
4
J
Muntah
4
J
Kesadaran menurun
Kadang sedikit
JJJ
KomaEkesadaran menurun
JE4
JJJ
Kaku kuduk
4
JJ
Kernig
4
J
pupil edema
4
J
$erdarahan Aetina
4
J
7radikardia
hari ke41
sejak a0al
$enyakit lain
Tanda adanya aterosklerosis di retina' koroner' perifer. ;mboli pada ke4lainan katub' fibrilasi' bising karotis
9ampir selalu hypertensi' aterosklerosis' 99D
4 $emeriksaan8
J
J Kemungkinan pergeseran glandula pineal
Darah pada G$ foto Skedel Fklusi' stenosis "ngiografi
"neurisma. "!M. massa intra hemisferE vaso4 spasme.
$erdarahan retina atau corpus vitreum
Silver 0ire art Meningkat @ormal ernih L :)Emm< oklusi di tengah
Merah B5)))Emm< ada shift shift midline echo
*4 P!6,5isi,l,7i CVA /angguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi dimana saja di dalam arteri arteri yang membentuk sirkulus &illisi 8 arteri karotis interna dan sistem vertebrobasilar atau semua cabang cabangnya. Secara umum' apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama 5: sampai ) menit' akan terjadi infark atau kematian jaringan. $roses patologik yang mendasari mungkin salah satu dari berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang memperdarahi otak. $atologinya dapat berupa' (5# keadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri' seperti aterosklerosis dan thrombosis' robeknya dinding pembuluh darah' atau peradanganH (# berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah' misalnya syok hiperviskositas darahH (<# gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang berasal dari jantung atau pembuluh ekstrakraniumH atau (1# ruptur vascular didalam jaringan otak atau ruang subaraknoid. 7erdasarkan patogenesis stroke' maka perjalanan sakit akan dijabarkan diba0ah ini menjadi8 5. Stadium prapatogenesis' yaitu stadium sebelum terjadi gejala stroke. Stadium ini umumnya penderita sudah mempunyai faktor risiko atau memiliki gaya hidup .
yang mengakibatkan penderita menderita penyakit degeneratif. Stadium patogenesis' yaitu stadium ini dimulai saat terbentuk lesi patologik sampai saat lesi tersebut menetap. /angguan fungsi otak disini adalah akibat adanya lesi pada otak. Gesi ini umumnya mengalami pemulihan sampai akhirnya terdapat lesi yang menetap. Secara klinis defisit neurologik yang terjadi juga
mengalami pemulihan sampai taraf tertentu. <. Stadium pascapatogenesis' yaitu stadium ini secara klinis ditandai dengan defisit neurologik yang cenderung menetap. Csaha yang dapat dilakukan adalah mengusahakan adaptasi dengan lingkungan atau sedapat mungkin lingkungan beradaptasi
dengan
keadaan
penderita.
Sehubungan
dengan
penalataksanaanya maka stadium patogenoesis dapat dibagi menjadi tiga fase' yaitu 8 a. 2ase hiperakut atau fase emergensi. 2ase ini berlangsung selama ) < E 5 jam pasca onset. $enatalaksanaan fase ini lebih ditujukkan untuk menegakkan diagnosis dan usaha untuk membatasi lesi patologik yang terbentuk. b. 2ase akut. 2ase ini berlangsung sesudah 5 jam 51 hari pasca onset. $enatalaksanaan pada fase ini ditujukkan untuk prevensi terjadinya komplikasi' usaha yang sangat fokus pada restorasiErehabilitasi dini dan usaha preventif sekunder. c. 2ase subakut. 2ase ini berlangsung sesudah 51 hari kurang dari 5) hari pasca onset dan kebanyakan penderita sudah tidak dira0at di rumah sakit serta penatalaksanaan lebih ditujukkan untuk usaha preventif
sekunder serta usaha yang fokus pada neuro restorasi E rehabilitasi dan usaha menghindari komplikasi.
4 Pen!6!l!"s!n!!n CVA Tujuan intervensi adalah berusaha menstabilkan tanda4tanda vital dengan melakukan tindakan sebagai berikut8 a. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendiryang sering' oksigenasi' kalau perlu lakukan trakeostomi' membantu pernafasan. b. Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien' termasuk untuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi. c. 7erusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung. d. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat' harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap jam dan dilakukan latihan4latihan gerak pasif. e. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK Dengan meninggikan kepala 5:4<) menghindari flei dan rotasi kepala yang berlebihan Pen7,9!6!n +,nse$:!6i5 a. !asodilator meningkatkan aliran darah serebral ("DS# secara percobaan' tetapi maknanya8 pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan. b. Dapat diberikan histamin' aminophilin' aseta,olamid' papaverin intra arterial. c. "nti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma. d. "nti koagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinyaE memberatnya trombosis atau emboli di tempat lain di sistem kardiovaskuler. Pen7,9!6!n Pe%9e#!h!n Tujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral a. ;ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis' yaitu dengan membuka arteri karotis di leher. b. Aevaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya paling dirasakan oleh pasien TI". c. ;valuasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut d. Cgasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma ;4 Pe%e$i"s!!n Penun8!n7 CVA a. "namnesis
$roses anamnesis akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak sebelah badan' mulut mencong atau bicara pelo' dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Keadaan ini timbul sangat mendadak' dapat se0aktu bangun tidur' sedang bekerja' ataupun se0aktu istirahat. b. $emeriksaan fisik $enentuan keadaan kardiovaskular penderita serta fungsi vital seperti tekanan darah kiri dan kanan' nadi' pernafasan' tentukan juga tingkat kesadaran penderita.ika kesadaran menurun' tentukan skor dengan skala koma glasglo0 agar pemantauan selanjutnya lebih mudah' tetapi seandainya penderita sadar tentukan berat kerusakan neurologis yang terjadi' disertai pemeriksaan saraf saraf otak dan motorik apakah fungsi komunikasi masih baik atau adakah disfasia. ika kesadaran menurun dan nilai skala koma glasglo0 telah ditentukan' setelah itu lakukan pemeriksaan refleks refleks batang otak yaitu 8 5. Aeaksi pupil terhadap cahaya. . Aefleks kornea. <. Aefleks okulosefalik. 1. Keadaan (refleks# respirasi' apakah terdapat pernafasan heyne Stoke' hiperventilasi neurogen' kluster' apneustik dan ataksik. Setelah itu tentukan kelumpuhan yang terjadi pada saraf saraf otak dan anggota gerak.Kega0atan kehidupan sangat erat hubungannya dengan kesadaran menurun' karena makin dalam penurunan kesadaran' makin kurang baik prognosis neurologis maupun kehidupan.Kemungkinan perdarahan intra serebral dapat luas sekali jika terjadi perdarahan perdarahan retina atau preretina pada pemeriksaan funduskopi. c. $emeriksaan penunjang $emeriksaan penunjang dilakukan dengan cek laboratorium' pemeriksaan neurokardiologi' pemeriksaan radiologi' penjelasanya adalah sebagai berikut 8 5#. Gaboratorium. a. $emeriksaan darah rutin. b. $emeriksaan kimia darah lengkap. 5. /ula darah se0aktu. Stroke akut terjadi hiperglikemia reaktif./ula darah dapat mencapai :) mg dalam serum dan kemudian berangsur angsur kembali turun. . Kolesterol' ureum' kreatinin' asam urat' fungsi hati' en,im S/FTES/$TE$K' dan profil lipid (trigliserid' GD949DG kolesterol serta total lipid#. c. $emeriksaan hemostasis (darah lengkap#. 5. &aktu protrombin. . Kadar fibrinogen. <. !iskositas plasma. d. $emeriksaan tambahan yang dilakukan atas indikasi 9omosistein. #. $emeriksaan neurokardiologi
Sebagian
kecil
penderita
elektrokardiografi.$erubahan
ini
stroke
terdapat
dapat berarti
perubahan
kemungkinan mendapat
serangan infark jantung' atau pada stroke dapat terjadi perubahan perubahan
elektrokardiografi
sebagai
akibat
perdarahan
otak
yang
menyerupai suatu infark miokard. $emeriksaan khusus atas indikasi misalnya K4M7 follo0 up nya akan memastikan diagnosis. $ada pemeriksaan ;K/ dan pemeriksaan fisik mengarah kepada kemungkinan adanya potensial source of cardiac emboli ($S;# maka pemeriksaan echocardiografi terutama transesofagial echocardiografi (T;;# dapat diminta untuk visualisasi emboli cardial. <#. $emeriksaan radiologi a. T4scan otak $erdarahan intraserebral dapat terlihat segera dan pemeriksaan ini sangat penting karena perbedaan manajemen perdarahan otak dan infark otak.
$ada
infark
otak'
pemeriksaan
T4scan
otak
mungkin
tidak
memperlihatkan gambaran jelas jika dikerjakan pada hari hari pertama' biasanya tampak setelah 3 jam serangan. ika ukuran infark cukup besar dan hemisferik. $erdarahanEinfark di batang otak sangat sulit diidentifikasi' oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan MAI untuk memastikan proses patologik di batang otak. b. $emeriksaan foto thoraks. •
Dapat
memperlihatkan
keadaan
jantung'
apakah
terdapat
pembesaran ventrikel kiri yang merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada penderita stroke dan adakah kelainan lain pada jantung. •
Dapat mengidentifikasi kelainan paru yang potensial mempengaruhi proses manajemen dan memperburuk prognosis.
<4 Asuh!n +e-e$!=!6!n <41 Pen7"!8i!n a. Identitas klien
Meliputi nama' umur (kebanyakan terjadi pada usia tua#' jenis kelamin' pendidikan' alamat' pekerjaan' agama' suku bangsa' tanggal dan jam MAS' nomor register' diagnose medis. b. Keluhan utama 7iasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan' bicara pelo' dan tidak dapat berkomunikasi. c. Ai0ayat penyakit sekarang Serangan stroke seringkali berlangsung sangat mendadak' pada saat klien sedang melakukan aktivitas. 7iasanya terjadi nyeri kepala' mual' muntah bahkan kejang sampai tidak sadar' disamping gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. d. Ai0ayat penyakit dahulu "danya ri0ayat hipertensi' diabetes militus' penyakit jantung' anemia' ri0ayat trauma kepala' kontrasepsi oral yang lama' penggunaan obat4obat anti koagulan' aspirin' vasodilator' obat4obat adiktif' kegemukan. e. Ai0ayat penyakit keluarga 7iasanya ada ri0ayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes militus. Pen7"!8i!n .,"us a. "ktivitasEistirahat8 Klien akan mengalami kesulitan aktivitas akibat kelemahan' hilangnya rasa' paralisis' hemiplegi' mudah lelah' dan susah tidur. b. Sirkulasi "danya ri0ayat penyakit jantung' katup jantung' disritmia' 92' polisitemia.Dan hipertensi arterial. c. Integritas ;go ;mosi labil' respon yang tak tepat' mudah marah' kesulitan untuk mengekspresikan diri. d. ;liminasi $erubahan kebiasaan 7ab. dan 7ak.Misalnya inkoontinentia urine' anuria' distensi kandung kemih' distensi abdomen' suara usus menghilang. e. MakananEcaitan 8 @ausea' vomiting' daya sensori hilang' di lidah' pipi' tenggorokan' dysphagia f.
@yamanEnyeri Sakit kepala' perubahan tingkah laku kelemahan' tegang pada otakEmuka
g. Aespirasi Ketidakmampuan menelan' batuk' melindungi jalan nafas.Suara nafas' 0he,ing' ronchi.
h. Keamanan Sensorik motorik menurun atau hilang mudah terjadi injury.$erubahan persepsi dan orientasi Tidak mampu menelan sampai ketidakmampuan mengatur kebutuhan nutrisi.Tidak mampu mengambil keputusan. i.
Interaksi social /angguan dalam bicara' Ketidakmampuan berkomunikasi.
j.
@euro Sensori $using'
sinkope'
sakit
kepala'
perdarahan
sub
arachnoid'
dan
intrakranial.Kelemahan dengan berbagai tingkatan' gangguan penglihatan' kabur' dyspalopia' lapang pandang menyempit. 9ilangnya daya sensori pada bagian yang berla0anan dibagian ekstremitas dan kadang4kadang pada sisi yang sama di muka. Pe%e$i"s!!n neu$,l,7i •
$emeriksaan nervus cranialis8 Cmumnya terdapat gangguan nervus cranialis !II dan II central. $englihatan menurun' diplopia' gangguan rasa pengecapan dan penciuman' paralisis atau parese 0ajah.
•
$emeriksaan motorik8 9ampir selalu terjadi kelumpuhanE kelemahan pada salah satu sisi tubuh' kelemahan' kesemutan' kebas' genggaman tidak sama' refleks tendon melemah secara kontralateral' apraksia
•
$emeriksaan sensorik8 Dapat terjadi hemihipestesi' hilangnya rangsang sensorik kontralteral.
•
$emeriksaan refleks
•
$ada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang. Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahuli dengan refleks patologis.
•
SinkopEpusing' sakitkepala' gangguan status mentalEtingkat kesadaran' gangguan
fungsi kognitif
seperti
penurunan
memori'
pemecahan
masalah' afasia' kekakuan nukhal' kejang' dll
<42 DIAGNOSA +EPERA0AAN 5. Ketidakefektifan $erfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran darah ke otak terhambat
. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi ke otak <. Defisit pera0atan diri8 makan' mandi' berpakaian' toileting berhubungan kerusakan neurovaskuler 1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler :. Aesiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi fisik *. Aesiko "spirasi berhubungan dengan penurunan kesadaran 3. Aesiko injuri berhubungan dengan penurunan kesadaran$ola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran.
6.< Aencana Kepera0atan Di!7n,s! +e-e$!=!6!n Ketidakefektifan $erfusi jaringan serebral b.d aliran darah ke otak terhambat.
u8u!n In6e$:ensi Setelah dilakukan tindakan kepera0atanMonitorang neurologis diharapkan suplai aliran darah keotak 5. Monitor ukuran' kesimetrisan' reaksi dan bentuk pupil lancar dengan kriteria hasil8 . Monitor tingkat kesadaran klien @yeri kepala E vertigo berkurang <. Monitir tanda4tanda vital 1. Monitor keluhan nyeri kepala' mual' muntah sampai de4ngan hilang 7erfungsinya saraf dengan baik :. Monitor respon klien terhadap pengobatan *. 9indari aktivitas jika TIK meningkat Tanda4tanda vital stabil 3. Fbservasi kondisi fisik klien Terapi oksigen 5. 7ersihkan jalan nafas dari sekret . $ertahankan jalan nafas tetap efektif <. 7erikan oksigen sesuai intruksi 1. Monitor aliran oksigen' kanul oksigen dan sistem humidifier :. 7eri penjelasan kepada klien tentang pentingnya pemberian oksigen *. Fbservasi tanda4tanda hipo4ventilasi 3. Monitor respon klien terhadap pemberian oksigen . "njurkan klien untuk tetap memakai oksigen selama aktifitas dan tidur Kerusakan komunikasi verbal Setelah dilakukan tindakan 5 Gibatkan keluarga untuk membantu memahami E b.d penurunan sirkulasi ke kepera0atan' diharapkan klien mampu memahamkan informasi dari E ke klien Dengarkan setiap ucapan klien dengan penuh perhatian otak untuk berkomunikasi lagi dengan kriteria < /unakan kata4kata sederhana dan pendek dalam hasil8 komunikasi dengan klien Dapat menja0ab pertanyaan 1 Dorong klien untuk mengulang kata4kata yang diajukan pera0at : 7erikan arahan E perintah yang sederhana setiap dapat mengerti dan memahami interaksi dengan klien pesan4pesan melalui gambar * $rogramkan speech4language teraphy dapat mengekspresikan 3 Gakukan speech4language teraphy setiap interaksi •
• •
•
•
•
perasaannya secara verbal dengan klien maupun nonverbal Defisit pera0atan diriH Setelah dilakukan tindakan 5 Kaji kamampuan klien untuk pera0atan diri $antau kebutuhan klien untuk alat4alat bantu dalam mandi'berpakaian' makan' kepera0atan' diharapkan kebutuhan makan' mandi' berpakaian dan toileting mandiri klien terpenuhi' dengan kriteria < 7erikan bantuan pada klien hingga klien sepenuhnya bisa hasil8 mandiri Klien dapat makan dengan 1 7erikan dukungan pada klien untuk menunjukkan bantuan orang lain E mandiri aktivitas normal sesuai kemampuannya Klien dapat mandi de4ngan : Gibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan bantuan orang lain pera0atan diri klien Klien dapat memakai pakaian dengan bantuan orang lain E mandiri Kerusakan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan tindakan kepera0atan 5 "jarkan klien untuk latihan rentang gerak aktif pada sisi kerusakan neurovas4kuler selama' diharapkan klien dapat ekstrimitas yang sehat "jarkan rentang gerak pasif pada sisi ekstrimitas yang melakukan pergerakan fisik dengan parese E plegi dalam toleransi nyeri kriteria hasil 8 < Topang ekstrimitas dengan bantal untuk mencegah atau Tidak terjadi kontraktur otot dan mangurangi bengkak footdrop 1 "jarkan ambulasi sesuai dengan tahapan dan $asien berpartisipasi dalam kemampuan klien program latihan : Motivasi klien untuk melakukan latihan sendi seperti yang $asien mencapai keseimbangan disarankan saat duduk * Gibatkan keluarga untuk membantu klien latihan sendi $asien mampu menggunakan sisi tubuh yang tidak sakit untuk kompensasi hilangnya fungsi pada sisi yang pareseEplegi Aesiko "spirasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan pera0atan' "spiration ontrol Management 8 dengan penurunan tingkat diharapkan tidak terjadi aspirasi pada Monitor tingkat kesadaran' reflek batuk dankemampuan kesadaran pasien dengan kriteria hasil 8 menelan $elihara jalan nafas Dapat bernafas dengan •
•
•
•
•
•
•
•
perasaannya secara verbal dengan klien maupun nonverbal Defisit pera0atan diriH Setelah dilakukan tindakan 5 Kaji kamampuan klien untuk pera0atan diri $antau kebutuhan klien untuk alat4alat bantu dalam mandi'berpakaian' makan' kepera0atan' diharapkan kebutuhan makan' mandi' berpakaian dan toileting mandiri klien terpenuhi' dengan kriteria < 7erikan bantuan pada klien hingga klien sepenuhnya bisa hasil8 mandiri Klien dapat makan dengan 1 7erikan dukungan pada klien untuk menunjukkan bantuan orang lain E mandiri aktivitas normal sesuai kemampuannya Klien dapat mandi de4ngan : Gibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan bantuan orang lain pera0atan diri klien Klien dapat memakai pakaian dengan bantuan orang lain E mandiri Kerusakan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan tindakan kepera0atan 5 "jarkan klien untuk latihan rentang gerak aktif pada sisi kerusakan neurovas4kuler selama' diharapkan klien dapat ekstrimitas yang sehat "jarkan rentang gerak pasif pada sisi ekstrimitas yang melakukan pergerakan fisik dengan parese E plegi dalam toleransi nyeri kriteria hasil 8 < Topang ekstrimitas dengan bantal untuk mencegah atau Tidak terjadi kontraktur otot dan mangurangi bengkak footdrop 1 "jarkan ambulasi sesuai dengan tahapan dan $asien berpartisipasi dalam kemampuan klien program latihan : Motivasi klien untuk melakukan latihan sendi seperti yang $asien mencapai keseimbangan disarankan saat duduk * Gibatkan keluarga untuk membantu klien latihan sendi $asien mampu menggunakan sisi tubuh yang tidak sakit untuk kompensasi hilangnya fungsi pada sisi yang pareseEplegi Aesiko "spirasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan pera0atan' "spiration ontrol Management 8 dengan penurunan tingkat diharapkan tidak terjadi aspirasi pada Monitor tingkat kesadaran' reflek batuk dankemampuan kesadaran pasien dengan kriteria hasil 8 menelan $elihara jalan nafas Dapat bernafas dengan •
•
•
•
•
•
•
•
mudah'frekuensi pernafasan Gakukan saction bila diperlukan 9aluskan makanan yang akan diberikan normal 9aluskan obat sebelum pemberian Mampu menelan'mengunyah tanpa terjadi aspirasi Setelah dilakukan tindakan pera0atan' Aisk ontrol Injury diharapkan tidak terjadi trauma pada menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien memberikan informasi mengenai cara mencegah cedera pasien dengan kriteria hasil8 memberikan penerangan yang cukup bebas dari cedera menganjurkan keluarga untuk selalu menemani pasien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan dan cara untuk mencegah cedera menggunakan fasilitas kesehatan yang ada Setelah dilakukan tindakan pera0atan' Aespiratori Status Management diharapkan pola nafas pasien efektif $ertahankan jalan nafas yang paten Fbservasi tanda4tanda hipoventilasi dengan kriteria hasil8 7erikan terapi F Menujukkan jalan nafas paten Dengarkan adanya kelainan suara tambahan ( tidak merasa tercekik' irama Monitor vital sign nafas normal' frekuensi nafas normal'tidak ada suara nafas tambahan Tanda4tanda vital dalam batas normal •
Aesiko Injuri berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran
• •
•
$ola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran
•
•
mudah'frekuensi pernafasan Gakukan saction bila diperlukan 9aluskan makanan yang akan diberikan normal 9aluskan obat sebelum pemberian Mampu menelan'mengunyah tanpa terjadi aspirasi Setelah dilakukan tindakan pera0atan' Aisk ontrol Injury diharapkan tidak terjadi trauma pada menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien memberikan informasi mengenai cara mencegah cedera pasien dengan kriteria hasil8 memberikan penerangan yang cukup bebas dari cedera menganjurkan keluarga untuk selalu menemani pasien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan dan cara untuk mencegah cedera menggunakan fasilitas kesehatan yang ada Setelah dilakukan tindakan pera0atan' Aespiratori Status Management diharapkan pola nafas pasien efektif $ertahankan jalan nafas yang paten Fbservasi tanda4tanda hipoventilasi dengan kriteria hasil8 7erikan terapi F Menujukkan jalan nafas paten Dengarkan adanya kelainan suara tambahan ( tidak merasa tercekik' irama Monitor vital sign nafas normal' frekuensi nafas normal'tidak ada suara nafas tambahan Tanda4tanda vital dalam batas normal •
Aesiko Injuri berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran
• •
•
$ola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran
•
•
DA.AR PUSA+A ohnson' M.' et all. )). @ursing Futcomes lassification (@F# Second ;dition. @e0 ersey8 Cpper Saddle Aiver Mansjoer'