LAPORAN PENDAHULUAN “CVA TROMBOSIS” TROMBOSIS ”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Medikal di Ruang 26 Stroke RS. Dr. Saiful Anwar Malang
oleh: DEWI FARIDA VIVTYASARI NIM. 115!"!11 115!"!1115 15
PRO#RAM STUDI PROFESI NERS FA$ULTAS $EDO$TERAN UNIVERSITAS BRAWI%AYA MALAN# "15
LAPORAN PENDAHULUAN CVA TROMBOSIS
1. DEF EFIN INIS ISII a. Stro Strok ke (CV (CVA) atau atau peny penyak akit it ser serebrov ebrovas asku kular lar meng mengac acu u kepa kepada da seti setiap ap ganggu gangguan an neuro neurolog logii mendad mendadak ak yang yang terjad terjadii akibat akibat pembat pembatasa asan n atau atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak sehingga terjadi gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan terjadinya kematian otak otak sehing sehingga ga mengak mengakibat ibatkan kan seseora seseorang ng mender menderita ita kelump kelumpuha uhan n atau atau kematian (WH! "##$). b. Stroke Stroke merupaka merupakan n penyakit penyakit peredarah peredarah darah darah otak yang yang diakibatkan diakibatkan oleh oleh tersum tersumbat batnya nya aliran aliran darah darah ke otak otak atau atau pecahn pecahnya ya pembulu pembuluh h darah darah di otak! sehingga suplai darah ke otak berkurang (Smlt%er & 'are! ' are! "##). c. Stroke
trombotik
yaitu
stroke
yang
diseb iseba abkan
karena ena
adanya
penyumbatan penyumbatan lumen pembuluh pembuluh darah otak karena karena trombus trombus yang makin lama lama maki makin n meneb menebal al!! sehi sehing ngga ga alir aliran an dara darah h menja menjadi di tida tidak k lanc lancar ar.. enurunan aliran darah ini menyebabkan iskemik.Stroke thrombosis dapat mengen mengenai ai pembul pembuluh uh darah darah besar besar termas termasuk uk sis sistem tem arteri arteri caroti carotis s atau atau pembuluh darah kecil termasuk percabangan sirkulus *ilis dan sirkulasi posterior. posterior. +empat +empat yang umum terjadi thrombosis adalah titik percabangan arteri arteri serebra serebrall khusus khususnya nya dis distri tribus busii arteri arteri caroti carotis s intern interna. a. (,ran (,ransis sisca! ca! "##- rice & Wilson!"##/).
2. KLAS KLASIF IFIK IKAS ASII a. Stro Strok ke Hemor Hemorag agk k Strok Stroke e hemorag hemoragii adalah adalah strok stroke e yang yang dis diseba ebabka bkan n oleh oleh pecahn pecahnya ya pembuluh darah otak. Hampir 0# persen kasus stroke hemoragi terjadi pada
penderitahip penderitahipertens ertensii (1goerah! 2$$2).Str 2$$2).Strok oke e hemoragi disebabkan disebabkan
oleh oleh per perdara daraha han n ke dala dalam m jari jarin ngan gan ota otak
atau atau ke dala dalam m rua ruang
subara subarakno knoid! id! yaitu yaitu ruang ruang sempit antara antara permuk permukaan aan otak
dan lapisan lapisan
jaringan yang menutupi otak. 3ni adalah jenis stroke yang paling mematikan. Stroke hemoragik dibagi menjadi 4 2) erd erdarah arahan an 3ntra 3ntraser serebra ebrall ecah ecahny nya a
pemb pembul uluh uh
dara darah h
(mik (mikro roan aneu euri rism sma) a)
teru teruta tama ma
kar karena ena
hype hypert rten ensi si meng mengak akib ibat atka kan n dara darah h masu masuk k ke dala dalam m jarin jaringa gan n otak! otak! membent membentuk uk massa massa yang yang meneka menekan n jaring jaringan an otak otak dan menimbu menimbulka lkan n
LAPORAN PENDAHULUAN CVA TROMBOSIS
1. DEF EFIN INIS ISII a. Stro Strok ke (CV (CVA) atau atau peny penyak akit it ser serebrov ebrovas asku kular lar meng mengac acu u kepa kepada da seti setiap ap ganggu gangguan an neuro neurolog logii mendad mendadak ak yang yang terjad terjadii akibat akibat pembat pembatasa asan n atau atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak sehingga terjadi gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan terjadinya kematian otak otak sehing sehingga ga mengak mengakibat ibatkan kan seseora seseorang ng mender menderita ita kelump kelumpuha uhan n atau atau kematian (WH! "##$). b. Stroke Stroke merupaka merupakan n penyakit penyakit peredarah peredarah darah darah otak yang yang diakibatkan diakibatkan oleh oleh tersum tersumbat batnya nya aliran aliran darah darah ke otak otak atau atau pecahn pecahnya ya pembulu pembuluh h darah darah di otak! sehingga suplai darah ke otak berkurang (Smlt%er & 'are! ' are! "##). c. Stroke
trombotik
yaitu
stroke
yang
diseb iseba abkan
karena ena
adanya
penyumbatan penyumbatan lumen pembuluh pembuluh darah otak karena karena trombus trombus yang makin lama lama maki makin n meneb menebal al!! sehi sehing ngga ga alir aliran an dara darah h menja menjadi di tida tidak k lanc lancar ar.. enurunan aliran darah ini menyebabkan iskemik.Stroke thrombosis dapat mengen mengenai ai pembul pembuluh uh darah darah besar besar termas termasuk uk sis sistem tem arteri arteri caroti carotis s atau atau pembuluh darah kecil termasuk percabangan sirkulus *ilis dan sirkulasi posterior. posterior. +empat +empat yang umum terjadi thrombosis adalah titik percabangan arteri arteri serebra serebrall khusus khususnya nya dis distri tribus busii arteri arteri caroti carotis s intern interna. a. (,ran (,ransis sisca! ca! "##- rice & Wilson!"##/).
2. KLAS KLASIF IFIK IKAS ASII a. Stro Strok ke Hemor Hemorag agk k Strok Stroke e hemorag hemoragii adalah adalah strok stroke e yang yang dis diseba ebabka bkan n oleh oleh pecahn pecahnya ya pembuluh darah otak. Hampir 0# persen kasus stroke hemoragi terjadi pada
penderitahip penderitahipertens ertensii (1goerah! 2$$2).Str 2$$2).Strok oke e hemoragi disebabkan disebabkan
oleh oleh per perdara daraha han n ke dala dalam m jari jarin ngan gan ota otak
atau atau ke dala dalam m rua ruang
subara subarakno knoid! id! yaitu yaitu ruang ruang sempit antara antara permuk permukaan aan otak
dan lapisan lapisan
jaringan yang menutupi otak. 3ni adalah jenis stroke yang paling mematikan. Stroke hemoragik dibagi menjadi 4 2) erd erdarah arahan an 3ntra 3ntraser serebra ebrall ecah ecahny nya a
pemb pembul uluh uh
dara darah h
(mik (mikro roan aneu euri rism sma) a)
teru teruta tama ma
kar karena ena
hype hypert rten ensi si meng mengak akib ibat atka kan n dara darah h masu masuk k ke dala dalam m jarin jaringa gan n otak! otak! membent membentuk uk massa massa yang yang meneka menekan n jaring jaringan an otak otak dan menimbu menimbulka lkan n
edema otak. eningkatan +35 yang terjadi cepat! dapat mengakibatkan kematian kematian mendadak mendadak karena karena herniasi herniasi otak. erdarah erdarahan an intrasereb intraserebral ral yang yang dise diseba babk bkan an kar karena ena
hype hypert rten ensi si seri sering ng diju dijump mpai ai di daer daerah ah
putamen! talamus! pons dan serebelum. ") erda erdarah rahan an Suba Subarac rachno hnoid id erda erdarah rahan an ini berasal berasal dari dari pecahn pecahnya ya aneuris aneurisma ma berry berry atau atau AV6. Aneurisma yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi Willisi dan cabang7cabangnya yang terdapat di luar parenkim otak (8u*ono! 2$$94 2$$94 2$). 2$). ecah ecahnya nya arteri arteri dan keluarny eluarnya a ke ruang ruang sub arachn arachnoid oid menyebabkan +35 meningkat mendadak! meregangnya struktur peka nyeri nyeri dan dan vaso vasosp spas asme me pemb pembul uluh uh dara darah h sere serebra brall yang yang bera berakib kibat at dis:ungsi dis:ungsi otak global (nyeri (nyeri kepala! kepala! penurunan penurunan kesadara kesadaran) n) maupun :okal (hemiparese! gangguan hemi sensorik! a:asia! dll) (Siti ;ohani! "###).
ecah ecahnya nya arteri arteri dan kelua keluarny rnya a darah darah kerua keruang ng subara subarakhn khnoid oid meng mengak akib ibat atk kan
tarj tarjad adin iny ya
peni pening ngk katan atan
+35 +35
yang yang
mend mendad adak ak!!
meregangny meregangnya a struktur struktur peka nyeri! sehinga sehinga timbul timbul nyeri kepala hebat. Sering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda7tanda rangsangan selaput otak lainnya. eningkatam +35 yang mendadak juga mengakibatkan perd perdar arah ahan an erda erdara raha han n
subh su bhia ialo loid id
pada pada
suba su bara rakh khno noid id
retin etina a dapa dapatt
dan dan
penu penuru runa nan n
meng mengak akib ibat atka kan n
kesad esadar aran an.. vaso vasosp spas asme me
pembuluh darah serebral. Vasospasme ini seringkali terjadi 97 hari setelah timbulnya perdarahan! mencapai puncaknya hari ke 7$! dan dapat dapat menghi menghilan lang g setelah setelah minggu minggu ke "7. "7. +imbu +imbulny lnya a vasosp vasospasm asme e diduga karena interaksi antara bahan7bahan yang berasal dari darah dan dilepas dilepaskan kan kedal kedalam am cairan cairan serebr serebrosp ospinal inalis is dengan dengan pembuluh pembuluh arteri di ruang subarakhnoid. subarakhnoid. Vasispasme Vasispasme ini dapat mengakibatkan mengakibatkan dis:ungsi dis:ungsi otak global (nyeri (nyeri kepala! kepala! penurunan penurunan kesadara kesadaran) n) maupun :okal (hemiparese! gangguan hemisensorik! a:asia danlain7lain). tak dapat ber:ungsi jika kebutuhan " dan glukosa otak dapat terpenuhi. mg>
karena akan menimbulkan koma. 5ebutuhan glukosa sebanyak " > dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh! sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 0# > akan terjadi gejala dis:ungsi serebral. ada saat otak hipoksia! tubuh berusaha memenuhi " melalui proses metabolik anaerob! yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah otak.
!. Stroke I"kemk Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Hampir -> disebabkan oleh sumbatan karena bekuan darah! penyempitan sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke otak dan karena embolus (kotoran) yang terlepas dari jantung atau arteri ekstrakranii (arteri yang berada
di luar tengkorak) yang menyebabkan sumbatan di satu atau
beberapa arteri
intrakranii (arteri yang ada di dalam tengkorak).
?angguan darah! peradangan! dan in:eksi merupakan penyebab sekitar 72# persen terjadinya stroke hemoragi dan menjadi penyebab tersering pada orang berusia muda (6ansjoer! "###). Stroke iskemik dibagi menjadi 4
a# Ber$a"arka% ma%&e"ta" k'%" 1# Serangan 3skemik Sepintas@Transient Ischemic Attack (+3A) ?ejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam *aktu " jam. 2) =eBsit
1eurologik
3skemik
Sepintas@Reversible
Ischemic
Neurological Defcit (;31=) ?ejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam *aktu lebih lama dari " jam! tapi tidak lebih dari seminggu. 3) Stroke rogresi: (Progressive StrokeStroke In !valuation) ?ejala neurologik makin lama makin berat. ") Stroke komplet (#om$lete% StrokePermanent Stroke) 5elainan neurologik sudah menetap! dan tidak berkembang lagi.
!# Ber$a"arka% Ka("a') 1# Stroke +rombotik Stroke trombotik terjadi karena adanya penggumpalan pada pembuluh darah di otak. +rombotik dapat terjadi pada pembuluh darah yang besar dan pembuluh darah yang kecil. ada pembuluh
darah besar trombotik terjadi akibat aterosklerosis yang diikuti oleh terbentuknya gumpalan darah yang cepat. Selain itu! trombotik juga diakibatkan oleh tingginya kadar kolesterol jahat atau &o' Densit &i$o$rotein (=). Sedangkan pada pembuluh darah kecil! trombotik terjadi karena aliran darah ke pembuluh darah arteri kecil terhalang. 3ni terkait dengan hipertensi dan merupakan indikator penyakit aterosklerosis.
") Stroke
lemak
yang
lepas.
Sehingga!
terjadi
penyumbatan
pembuluh darah yang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi ke otak.
*. ETIOLO+I a. Trom!o"" (bekuan darah didalam pembuluh darah otak dan leher). +hrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. +anda dan gejala neurologis seringkali memburuk pada jam setetah thrombosis. # > kaitannya dengan kerusakan lokal dinding akibat anterosklerosis. roses aterosklerosis ditandai dengan plak berlemak pada lapisan intima arteri besar. 'agian intima arteri serebri menjadi tipis dan berserabut! sedangkan sel7sel ototnya menghilang. umina elastika interna robek dan berjumbal sehingga lumen pembuluh sebagian berisi oleh materi sklerotik tersebut. 'eberapa keadaan yang menyebabkan trombosis otak4
2) Atherosklerosis Atherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
6ani:estasi
klinis
atherosklerosis
bermacam7macam.
5erusakan dapat terjadi melalui mekanisme berikut 4 a) umen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah. b) klusi mendadak pembuluh
darah
karena
terjadi
thrombosis. c) 6erupakan tempat terbentuknya thrombus! kemudian melepaskan kepingan thrombus (embolus) d) =inding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek danterjadi perdarahan. ") Arteritis( radang pada arteri ) 9) Hypercoagulasi pada polysitemia =arah bertambah kental! peningkatan viskositas @hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral.
!. Em!o'"me "ere!ra' (bekuan darah atau material lain yang diba*a ke otak dari bagian tubuh yang lain).
terjadi
berasal
dari
plak
ateromatosa
sinus
carotikus
(carotisintema). Setiap batang otak dapat mengalami embolisme tetapi biasanya embolus akan menyumbat bagian7bagian yang sempit. Abnormalitas patologik pada jantung kiri! seperti endokarditis! in:eksi! penyakit jantung rematik dan in:ark miokard serta in:eksi pulmonal adalah tempat7tempat
asal emboli.
arteri serebral tengah
atau cabang7cabang yang merusak sirkulasi
serebral.
,. I"kema (penurunan aliran darah ke area otak). 3skemia serebral (insuBsiensi suplai darah ke otak) terutama karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
$. Hemorag "ere!ra' (pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak). Hemoragi dapat terjadi diluar durameter (hemoragi ekstradural dan epidural)! diba*ah durameter (hemoragi subdural)! diruang
subarakhnoid
(hemoragi subarakhnoid) atau didalam subtansi otak
(hemoragi
intraserebral) (Smelt%er! "##").
-. FAKTOR RISIKO ,aktor risiko adalah :aktor yang meningkatkan risiko untuk terjadinya suatu penyakit (letcher %kk* +,,2). ,aktor risiko stroke dikelompokan menjadi dua! yaitu :aktor7:aktor yang tidak dapat diubah dan yang dapat diubah (-ustami* 2../)0 enjabaran :aktor risiko tersebut sebagai berikut (Sacco %kk* +,,1)0
Faktor r"ko "troke a%g t$ak $a/at $mo$0ka" a$a'a ) Faktor R"ko Dmur
Ketera%ga% Dmur
merupakan
:aktor
risiko
yang
paling
kuat
untuk stroke. Sekitar 9#> dari stroke terjadi sebelum usia / 0#> terjadi pada mereka yang / ke atas. ;isiko stroke adalah dua kali ganda untuk setiap 2# tahun di Seks
atas tahun ria lebih berisiko terkena stroke dari pada *anita! tetapi penelitian menyimpulkan bah*a lebih banyak *anita yang meninggal karena stroke. ;isiko stroke pria 2!" lebih tinggi dan pada *anita. +etapi serangan stroke pada pria
terjadi
di
usia
lebih
muda
sehingga
tingkat
kelangsungan hidup lebih tinggi. Sementara! *anita lebih berpotensi terserang stroke pada usia lanjut hingga 5eturunan!
kemungkinan meninggal karena penyakit itu lebih besar. Stroke juga terkait dengan keturunan. ,aktor genetik yang
sejarah
sangat berperan antara lain adalah tekanan darah tinggi!
stroke dalam keluarga
penyakit jantung! diabetes dan
cacat
pada bentuk
pembuluh darah! gaya dan pola hidup keluarga dapat mendukung risiko stroke. Cacat pada bentuk pembuluh darah (cadasil) mungkin merupakan :aktor genetik yang paling berpengaruh dibandingkan :aktor risiko stroke lainnya.
Faktor re"ko "troke a%g $a/at $mo$0ka" a$a'a) Faktor R"ko Hipertensi
Hipertensi
Ketera%ga% merupakan :aktor risiko
utama
yang
menyebabkan pengerasan dan penyumbatan arteri. enderita hipertensi memiliki :aktor risiko stroke
empat hingga enam kali lipat dibandingkan orang yang bebas hipertensi. Sekitar #7$#> penderita stroke ternyata mengidap hipertensi sebelum terkena stroke. Secara medis! tekanan darah di atas 2#E$# tergolong dalam penyakit hipertensi. leh karena dampak hipertensi pada keseluruhan risiko stroke menurun seiring dengan pertambahan umur. ada orang berusia lanjut! :aktor lain di luar hipertensi berperan lebih besar terhadap risiko stroke. ada seorang yang tidak menderita hipertensi! risiko stroke meningkat terus hingga usia $#! menyamai risiko stroke pada seorang yang menderita hipertensi. Sejumlah penelitian menunjukkan! obat7obatan anti hipertensi dapat mengurangi risiko stroke sebesar 9-> dan pengurangan angka kematian akibat stroke =iabetes
sebesar #>. Setelah :aktor
mellitus
dikendalikan! diabetes meningkatkan risiko stroke
risiko
stroke
yang
lain
telah
tromboemboli sekitar dua kali lipat hingga tiga kali lipat
berbanding
=iabetes mendapat
dapat
orang7orang
tanpa
mempengaruhi
iskemia
serebral
diabetes.
individu
melalui
untuk
percepatan
aterosklerosis pembuluh darah yang besar! seperti arteri koronari! arteri karotid atau dengan e:ek lokal enyakit jantung
pada mikrosirkulasi serebral. 3ndividu dengan penyakit jantung dari jenis apa pun memiliki
lebih
dari dua
kali
lipat
risiko
stroke
dibandingkan dengan mereka yang :ungsi jantungnya normal. enyakit Arteri koroner F 3ndikator kuat kedua dari keberadaan penyakit di:usvaskular aterosklerotik dan potensi sumber emboli dari thrombi mural karena 6iocardio:arction. ?agal 8antung kongesti:! penyakit jantung hipertensi F
'erhubungan
dengan
meningkatnya
kejadian
stroke ,ibrilasi atrial F Sangat terkait dengan stroke emboli
dan Bbrilasi atrial karena penyakit jantung rematik meningkatkan risiko stroke sebesar 20 kali. ainnya
F
'erbagai
lesi
jantung
lainnya
telah
dikaitkan dengan stroke!seperti prolaps katup mitral! patent
:oramen
ovale!
de:ek septum
atrium!
aneurisma septum atrium! dan lesi aterosklerotik dan 5arotis bruits
trombotik dari ascending aorta. 5arotis bruits menunjukkan
peningkatan
risiko
kejadian stroke! meskipun risiko untuk stroke secara umum dan tidak untuk stroke khusus dalam distribusi 6erokok
arteri dengan bruit. 'eberapa laporan! studi
termasuk
menunjukkan
meta7analisis angka
bah*a
merokok
jelas
menyebabkan peningkatan risiko stroke untuk segala usia
dan
kedua
berhubungan
jenis
kelamin.
dengan jumlah
+ingkat
batang
rokok
risiko yang
eningkatan
dihisap. enghentian merokok mengurangi risiko. enigkatan viskositas menyebabkan gejala stroke
hematokrit
ketika hematokrit melebihi >. enentu utama viskositas darah keseluruhan adalah dari isi sel darah merah!
plasma
memainkan meningkat
protein
terutamanya
peranan penting. hasil
Bbrinogen
5etika
dari
viskositas polisitemia!
hyperBbrinogenemia! atau paraproteinemia! biasanya menyebabkan gejala umum! seperti sakit kepala! kelesuan! tinnitus! dan penglihatan kabur. 3n:ark otak :okal dan oklusi vena retina jauh kurang umum! dan dapat
mengikuti
trombositosis.
dis:ungsi
erdarahan
trombosit
akibat
3ntraserebral
dan
eningkatan
subarachnoid kadang7kadang dapat terjadi. +ingkat Bbrinogen tinggi merupakan :aktor risiko
tingkat
untuk stroke trombotik. 5elainan sistem pembekuan
Bbrinogen dan
darah juga telah dicatat! seperti antitrombin 333 dan
kelainan sistem
kekurangan
pembekuan Hemoglobinopat
berhubungan dengan vena thrombotic. Sickle7cell disease F =apat menyebabkan in:ark
hy
iskemik atau hemoragik intraserebral dan perdarahan
protein
C
serta
protein
S
dan
subaraknoid! vena sinus dan trombosis vena kortikal.
5eseluruhan kejadian stroke dalam Sickle7cell disease adalah /72>. aroGysmal 1octurnal Hemoglobinuria enyalahgunaan obat
F
=apat
mengakibatkan trombosis vena serebral bat yang telah berhubungan dengan termasuk methamphetamines!
norepine:rin
stroke !
S=!
heroin! dan kokain. Am:etamin menyebabkan sebuah vaskulitis
nekrosis
yang
dapat
mengakibatkan
pendarahan petechial menyebar! atau :okus bidang iskemia dan in:ark. Heroin dapat timbulkan sebuah hipersensitivitas
vaskular
menyebabkan
alergi.
erdarahan subarachnoid dan di:arction otak telah Hiperlipidemia
dilaporkan setelah penggunaan kokain. 6eskipun tingkat kolesterol tinggi berhubungan
dengan
penyakit
telah
jantung
jelas
koroner!
namun hubungannya dengan stroke kurang jelas. eningkatan kolesterol tidak muncul untuk menjadi :aktor risiko untuk aterosklerosis karotis! khususnya pada
laki7laki
di
ba*ah
tahun.
5ejadian
hiperkolesterolemia menurun dengan bertambahnya usia.
5olesterol
berkaitan
dengan
perdarahan
intraserebral atau perdarahan subarachnoid. +idak ada hubungan yang jelas antara tingkat kolesterol 5ontrasepsi oral il
dan in:ark lakunar. 5'! estrogen tinggi yang dilaporkan meningkatkan risiko
stroke
pada
*anita
muda.
enurunan
kandungan estrogen menurunkan masalah ini! tetapi tidak dihilangkan sama sekali. 3ni adalah :aktor risiko paling kuat pada *anita yang lebih dari 9 tahun . 6ekanisme diduga meningkatkan koagulasi karena stimulasi estrogen tentang produksi protein liver atau =iet
jarang penyebab autoimun. 5onsumsi alkohol F Ada peningkatan risiko in:ark otak! dan perdarahan subarakhnoid dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol pada orang de*asa muda. 6ekanisme dimana etanol dapat menghasilkan stroke termasuk
e:ek
pada
tekanan
darah! platelet!
osmolalitas plasma! hematokrit! dan sel7sel darah merah.
Selain
itu!
alkohol
bisa
menyebabkan
miokardiopati! aritmia! dan perubahan di darah aliran otak dan autoregulasi. 5egemukan F =iukur dengan berat tubuh relati: atau body mass indeGs! obesitas telah secara konsisten meramalkan stroke. Asosiasi dengan stroke dapat dijelaskan sebagian oleh adanya hipertensi dan diabetes. Sebuah berat relati: lebih dari 9#> di atas rata7rata kontributor independen ke7atherosklerotik enyakit pembul
in:ark otak berikutnya. 5arena bisa menyebabkan robeknya pembuluh darah.
uh darah peri:er 3n:eksi
3n:eksi
meningeal
dapat
mengakibatkan
in:ark
serebral melalui pengembangan perubahan inamasi dalam
dinding pembuluh
meningovaskular Homosistinemia atau homosistinuria Stres
dan
darah.
mucormycosis
SiBlis dapat
menyebabkan arteritis otak dan in:ark. redisposisi trombosis arteri atau vena di otak. . Hampir setiap orang pernah mengalami stres. Stres psiokososial dapat menyebabkan depresi. 8ika depresi
berkombinasi
dengan :aktor risiko lain (misalnya! aterosklerosis berat!
penyakit
jantung
atau
hipertensi)
dapat
memicu terjadinya stroke. =epresi meningkatkan risiko terkena stroke sebesar " kali.
. PATOFISIOLO+I 'eberapa :aktor penyebab stroke antara lain4 hipertensi! penyakit kardiovaskular7embolisme serebral berasal dari jantung! kolestrol tinggi! obesitas! peningkatan hematokrit yang meningkatkan resiko in:ark serebral! diabetes mellitus! kontrasepsi oral (khususnya dengan hipertensi! merokok!
dan kadar estrogen tinggi)! merokok! penyalahgunaan obat (khususnya kokain)! dan konsumsi alcohol.(Ari: muttaIin! "##-) Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (trombus! emboli! perdarahan! dan spasme vaskular) atau karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Aterosklerosis sering kali merupakan :aktor penyebab in:ark pada
otak!
trombus dapat berasal dari ak arterosklerosis! sehingga terjadi thrombosis serebral! thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemik jaringan otak yang dapat menimbulkan odema dan kongesti disekitarnya (Ari: 6uttaIin!"##-). Aneurisme intracranial adalah dilatasi dinding arteri serebral yang mungkin terjadi karena hipertensi! arterosklerosis! yang mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dengan dilanjutkan kelemahan pada dinding pembuluh darah karena kerusaakan congenital atau terjadi karena penambahan usia. elebaran Aneurisma dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak yang mengakibatkan
terjadinya perdarahan
intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang subaraknoid atau kedalam jaringan otak itu sendiri. Akibat pecahnya pembuluh darah menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan jaringan otak yang berdekatan sehingga otak akan membengkak! jaringan otak tertekan! sehingga terjadi in:ark otak! edema dan mungkin herniasi otak (Ari: 6uttaIin!"##- bruner & suddarth! "##"). Abnormalitas patologik pada jantung kiri! seperti endokarditis in:eksi! in:ark
miocard!
katup
jatung
rusak!
Bbriasi
atrium
menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah! lemak! dan udara sehingga terjadinya emboli serebral! biasanya embolus menyumbat arteri serebral tengah atau cabang7cabangnya! yang merusak sirkulasi serebral ('runer & suddarth! "##"). Setiap kondisi yang menyebabkan perubahan pe:usi darah pada otak akan menyebabkan insuBsiensi darah ke otak sehingga akan terjadi keadaan hipoksia. Hipoksia yang berlangsung dapat menyebabkan iskemik otak. 3skemik yang terjadi dalam *aktu yang sangat singkat kurang dari 2#72 menit dapat menyebabkan deBcit sementara dan bukan deBcit permanen. Sedangkan iskemik yang dalam *aktu lama dapat menyebabkan sel mati permanen dan mengakibatkan in:ark pada otak sehingga terdinya perubahan per:usi jaringan serebral. ?angguan predaran darah otak akan menimbulkan
gangguan pada metabolisme pada sel7sel neuron! dimana sel7sel neuron tidak
mampu
menyimpan
glikogen
sehingga
kebutuhan
metabolisme
tergantung dari glukosa dan oksigen yang terdapat dari arteri7arteri yang menuju otak sehingga bisa terjadi kerusan sel neuron. Selain kerusakan pada neuron terjadi kerusakan pada pengaturan panas dalam otak (hipotalamus) yang mengakibatkan terjadinya peningkatan metabolism serebral (,ransisca '. 'atticaca! "##- 'runer & Suddarth! "##"). Semua :aktor tersebut akan menyebabkan terjadinya stroke tergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah yang tersumbat). Secara patologis gambaran klinis yang sering terjadi yaitu nyeri kepala! mual! muntah! hemiparesis atau hemiplegi! kesadaran menurun! kelumpuhan *ajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak! kelemahan! gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan (gangguan hemisensorik)! perubahan mendadak status mental (kon:usi! delirium! letargi! stupor! koma)! a:asia (bicara tidak lancar)! kesulitan memahami ucapan! disartria (bicara cadel atau pelo)! gangguan penglihatan! vertigo! pasien harus berbaring di tempat tidur! pasien sulit berna:as! adanya ronchi! dan batuk! pasien juga sering bertanya7tanya dengan penyakitnya dan terjadi peningkatan suhu tubuh. 5omplikasi yang terjadi akibat dari CVA yaitu hipoksia serebral dan
3. MANIFESTASI KLINIS Stroke
menyebabkan
deBsit
neurologik!
bergantung
pada
lokasi
lesi
(pembuluh darah mana yang tersumbat)! ukuran area yang per:usinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa
karena
:ungsi
otak
tidak
akan
membaik
sepenuhnya
(Ari:
6uttaIin!"##-). 2) 5elumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)
2# umpuh
pada
salah
satu
sisi
*ajah
anggota
badan
hemiparesis) yang timbul mendadak.
*# +onus otot lemah atau kaku ) 6enurun atau hilangnya rasa ) ?angguan lapang pandang JHomonimus HemianopsiaK /) A:asia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan) 0) =isartria (bicara pelo atau cadel)
(biasanya
-) ?angguan persepsi $) ?angguan status mental 2#)
Vertigo! mual! muntah! atau nyeri kepala
4. PEMERIKSAAN DIA+NOSTIK a. Pemerk"aa% Ne(ro'og" $a% F"k Per"a/a% A'at Pemerk"aa% F"k Per"ara&a% 2) ;eeks hammer ") ?arputala 9) 5apas dan lidi ) enlight atau senter kecil ) pthalmoskop /) 8arum steril 0) Spatel tongue -) " tabung berisi air hangat dan air dingin $) bjek yang dapat disentuh seperti peniti atau uang receh 2#)
'ahan7bahan beraroma tajam seperti kopi! vanilla atau par:um
22)
'ahan7bahan yang berasa asin! manis atau asam seperti garam!
gula! atau cuka 2")
'aju periksa
29)
Sarung tangan
!. Pemerk"aa% Sara& Kra%a' 1# F(%g" "ara& kra%a' I 5N O'6aktor("# astikan rongga hidung tidak tersumbat oleh apapun dan cukup bersih. akukan pemeriksaan dengan menutup sebelah lubang hidung klien dan dekatkan bau7bauan seperti kopi dengan mata tertutup klien diminta menebak bau tersebut. akukan untuk lubang hidung yang satunya.
2# F(%g" "ara& kra%a' II 5N. O/tk("# a. Catat kelainan pada mata seperti katarak dan in:eksi sebelum pemeriksaan. eriksa ketajaman dengan membaca! perhatikan jarak baca atau menggunakan snellenchart untuk jarak jauh. b. eriksa lapang pandang4 5lien berhadapan dengan pemeriksa /#7 2## cm! minta untuk menutup sebelah mata dan pemeriksa juga menutup sebelah mata dengan mata yang berla*anan dengan mata klien. ?unakan benda yang berasal dari arah luar klien dank
lien diminta ! mengucapkan ya bila pertama melihat benda tersebut. Dlangi pemeriksaan yang sama dengan mata yang sebelahnya. Dkur berapa derajat kemampuan klien saat pertama kali melihat objek. ?unakan opthalmoskop untuk melihat :undus dan optic disk (*arna dan bentuk)
*# F(%g" "ara& kra%a' III7 IV7 VI 5N. Ok('omotor"7 Trok'ear $a% A!$("e%# a. ada mata diobservasi apakah ada odema palpebra! hiperemi konjungtiva! dan ptosis kelopak mata b. ada pupil diperiksa reaksi terhadap cahaya! ukuran pupil! dan adanya perdarahan pupil c. ada gerakan bola mata diperiksa enam lapang pandang (enam posisi cardinal) yaitu lateral! lateral ke atas! medial atas! medial ba*ah lateral ba*ah. 6inta klien mengikuti arah telunjuk pemeriksa dengan bolamatanya
-# F(%g" "ara& kra%a' V 5N. Trgem%("# a. ,ungsi sensorik diperiksa dengan menyentuh kilit *ajah daerah maGilla! mandibula dan :rontal dengan mengguanakan kapas. 6inta klien mengucapkan ya bila merasakan sentuhan! lakukan kanan dan kiri. b. =engan menggunakan sensori nyeri menggunakan ujung jarum atau peniti di ketiga area *ajah tadi dan minta membedakan benda tajam dan tumpul. c. =engan mengguanakan suhu panas dan dingin juag dapat dilakukan diketiga area *ajah tersebut. 6inta klien menyebabkanutkan area mana yang merasakan sentuhan. 8angan lupa mata klien ditutup sebelum pemeriksaan. d. =engan rasa getar dapat pukla dilakukan dengan menggunakan garputala yang digetarkan dan disentuhkan ke ketiga daerah *ajah tadi dan minta klien mengatakan getaran tersebut terasa atau tidak e. emerikasaan corneal dapat dilakukan dengan meminta klien melihat lurus ke depan! dekatkan gulungan kapas kecil dari samping kea rah mata dan lihat reeks menutup mata. :.
emeriksaan motorik dengan mengatupkan rahang dan merapatkan gigi periksa otot maseter dan temporalis kiri dan kanan periksa
kekuatan ototnya! minta klien melakukan gerakan mengunyah dan lihat kesimetrisan gerakan mandibula.
# F(%g" "ara& kra%a' VII 5N. Fa"a'"# a. ,ungsi sensorik dengan mencelupkan lidi kapas ke air garam dan sentuhkan ke ujung lidah! minta klien mengidentiBkasi rasa ulangi untuk gula dan asam b. ,ungsi
motorik
dengan
meminta
klien
tersenyum!
bersiul!
mengangkat kedua alis berbarengan! menggembungkan pipi. ihat kesimetrisan kanan dan kiri. eriksa kekuatan otot bagian atas dan ba*ah! minta klien memejampan mata kuat7kuat dan coba untuk membukanya! minta pula klien utnuk menggembungkan pipi dan tekan dengan kedua jari.
3# F(%g" "ara& kra%a' VIII 5N. Ve"t!('okok'ear# a. cabang
vestibulo
dengan
menggunakan
test
pendengaran
mengguanakan *eber test dan rhinne test b. Cabang choclear dengan rombreng test dengan cara meminta klien berdiri tegak! kedua kaki rapat! kedua lengan disisi tubuh! lalu observasi adanya ayunan tubuh! minta klien menutup mata tanpa mengubah posisi! lihat apakah klien dapat mempertahankan posisi
4# F(%g" "ara& kra%a' I8 $a% 8 5N. +'o"o6ar%ge(" $a% Vag("# a. 6inta klien mengucapkan aa lihat gerakan ovula dan palatum! normal bila uvula terletak di tengan dan palatum sedikit terangkat. b. eriksa gag reeks dengan menyentuh bagian dinding belakang :aring menggunakan aplikator dan observasi gerakan :aring. c. eriksa aktiBtas motorik :aring dengan meminta klien menelan air sedikit! observasi gerakan menelan dan kesulitan menelan. eriksa getaran pita suara saat klien berbicara.
9# F(%g" "ara& kra%a' 8I5N. A"e"or"# a. eriksa :ungsi trape%ius dengan meminta klien menggerakkan kedua bahu secara bersamaan dan observasi kesimetrisan gerakan. b. eriksa :ungsi otot sternocleidomastoideus dengan meminta klien menoleh ke kanan dan ke kiri! minta klien mendekatkan telinga ke bahu kanan dan kiri bergantian tanpa mengangkat bahu lalu observasi rentang pergerakan sendi c. eriksa kekuatanotottrape%ius dengan menahan kedua bahu klien dengan kedua telapak tangan danminta klien mendorong telapak
tangan pemeriksa sekuat7kuatnya ke atas! perhatikan kekuatan daya dorong. d. eriksa kekuatan otot sternocleidomastoideus dengan meminta klien untuk menoleh kesatu sisi mela*an tahanan telapak tangan pemeriksa! perhatikan kekuatan daya dorong
:# F(%g" "ara& kra%a' 8II 5N. H/og'o"("# a. eriksa pergerakan lidah! menggerakkan lidah kekiri dan ke kanan! observasi kesimetrisan gerakan lidah b. eriksa kekuatan lidah dengan meminta klien mendorong salah satu pipi dengan ujung lidah! dorong bagian luar pipi dengan ujung lidah! dorong kedua pipi dengan kedua jari! observasi kekuatan lidah! ulangi pemeriksaan sisi yang lain
,. Pemerk"aa% F(%g" Motork Sistem motorik sangat kompleks! berasal dari daerah motorik di corteks cerebri! impuls berjalan ke kapsula interna! bersilangan di batang traktus pyramidal medulla spinalis dan bersinaps dengan lo*er motor neuron. emeriksaan motorik dilakukan dengan cara observasi dan pemeriksaan kekuatan. 2) 6assa otot 4 hypertropi! normal dan atropi ") +onus otot 4 =apat dikaji dengan jalan menggerakkan anggota gerak pada berbagai persendian secara pasi:. 'ila tangan @ tungkai klien ditekuk secara berganti7ganti dan berulang dapat dirasakan oleh pemeriksa suatu tenaga yang agak menahan pergerakan pasi: sehingga tenaga itu mencerminkan tonus otot. a) 'ila tenaga itu terasa jelas maka tonus otot adalah tinggi. 5eadaan otot disebut kaku. 'ila kekuatan otot klien tidak dapat berubah! melainkan tetap sama. ada tiap gerakan pasi: dinamakan kekuatan spastis. Suatu kondisi dimana kekuatan otot tidak tetap tapi bergelombang dalam melakukan eksi dan ekstensi eGtremitas klien. b) Sementara penderita dalam keadaan rileks! lakukan test untuk menguji tahanan terhadap eksi pasi: sendi siku! sendi lutut dan sendi pergelangan tangan. c) 1ormal! terhadap tahanan pasi: yang ringan @ minimal dan halus.
9) 5ekuatan otot 4 Aturlah posisi klien agar tercapai :ungsi optimal yang diuji. 5lien secara akti: menahan tenaga yang ditemukan oleh sipemeriksa. tot yang diuji biasanya dapat dilihat dan diraba. ?unakan penentuan singkat kekuatan otot dengan skala ovettLs (memiliki nilai # M ) 24 tidak ada kontraksi sama sekali. "4
kemampuan untuk bergerak! tetapi tidak kuat kalau mela*an
tahanan atau gravitasi. 94 cukup kuat untuk mengatasi gravitasi. 4 cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh. 4 cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.
$. Pemerk"aa% F(%g" Se%"ork emeriksaan sensorik adalah pemeriksaan yang paling sulit diantara pemeriksaan sistem persara:an yang lain! karena sangat subyekti: sekali. leh sebab itu sebaiknya dilakukan paling akhir dan perlu diulang pada kesempatan yang lain (tetapi ada yang menganjurkan dilakukan pada permulaan pemeriksaan karena pasien belum lelah dan masih bisa konsentrasi dengan baik). emeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi respon klien terhadap beberapa stimulus. emeriksaan harus selalu menanyakan kepada klien jenis
stimulus.
?ejala
paresthesia
(keluhan
sensorik)
oleh
klien
digambarkan sebagai perasaan geli (tingling)! mati rasa (numbless)! rasa terbakar@panas (burning)! rasa dingin (coldness) atau perasaan7perasaan abnormal yang lain. 'ahkan tidak jarang keluhan motorik (kelemahan otot! t*itching @ kedutan! miotonia! cramp dan sebagainya) disajikan oleh klien sebagai keluhan sensorik. 'ahan yang dipakai untuk pemeriksaan sensorik meliputi4 2) 8arum yang ujungnya tajam dan tumpul (jarum bundel atau jarum pada perlengkapan reeks hammer)! untuk rasa nyeri superBsial. ") 5apas untuk rasa raba. 9) 'otol berisi air hangat @ panas dan air dingin! untuk rasa suhu. ) ?arpu tala! untuk rasa getar. ) ain7lain (untuk pemeriksaan :ungsi sensorik diskriminati:) seperti 4 a) 8angka! untuk " (t*o) point tactile dyscrimination.
b) 'enda7benda
berbentuk
(kunci!
uang
logam!
botol!
dan
sebagainya)! untuk pemeriksaan stereognosis c) en @ pensil! untuk graphesthesia.
e. Pemerk"aa% F(%g" Re;ek" emeriksaan aktiBtas reeks dengan ketukan pada tendon menggunakan reeks hammer. Skala untuk peringkat reeks yaitu 4 # N tidak ada respon 2 N hypoactive @ penurunan respon! kelemahan (O) " N normal (OO) 9 N lebih cepat dari rata7rata! tidak perlu dianggap abnormal (OOO) N hyperakti:! dengan klonus (OOOO)
Re;ek"
9##. +endon
patella (ditengah7tengah patella
dan
tuberositas tibiae) dipukul dengan reeks hammer. ;espon berupa kontraksi otot Iuadriceps :emoris yaitu ekstensi dari lutut.
2. Re;ek" !,e/" engan dieksikan terhadap siku dengan sudut $## ! supinasi dan lengan ba*ah ditopang pada alas tertentu (meja periksa). 8ari pemeriksa ditempatkan pada tendon m. biceps (diatas lipatan siku)! kemudian dipukul dengan reeks hammer. 1ormal jika timbul kontraksi otot biceps! sedikit meningkat bila terjadi eksi sebagian dan gerakan pronasi. 'ila hyperakti: maka akan terjadi penyebaran gerakan eksi pada lengan dan jari7jari atau sendi bahu.
*. Re;ek" tr,e/" engan ditopang dan dieksikan pada sudut $## ! tendon triceps diketok dengan reeks hammer (tendon triceps berada pada jarak 27" cm diatas olekranon). ;espon yang normal adalah kontraksi otot triceps! sedikit meningkat bila ekstensi ringan dan hyperakti: bila ekstensi siku tersebut menyebabkanar keatas sampai otot7otot bahu atau mungkin ada klonus yang sementara.
-. Re;ek" a,''e" osisi kaki adalah dorsoeksi! untuk memudahkan pemeriksaan reeks ini kaki yang diperiksa bisa diletakkan @ disilangkan diatas tungkai ba*ah kontralateral. +endon achilles dipukul dengan reeks hammer! respon normal berupa gerakan plantar eksi kaki.
. Re;ek" a!$om%a' =ilakukan dengan menggores abdomen diatas dan diba*ah umbilikus. 5alau digores seperti itu! umbilikus akan bergerak keatas dan kearah daerah yang digores.
3. Re;ek" Ba!%"k 6erupakan reeks yang paling penting . 3a hanya dijumpai pada penyakit traktus kortikospinal. Dntuk melakukan test ini! goreslah kuat7 kuat bagian lateral telapak kaki dari tumit kearah jari kelingking dan kemudian melintasi bagian jantung kaki. ;espon 'abinski timbul jika ibu jari kaki melakukan dorsieksi dan jari7jari lainnya tersebar. ;espon yang normal adalah eksi plantar semua jari kaki.
Pemerk"aa%
k("("
""tem
/er"ara&a%7
(%t(k
me%geta(
ra%g"a%ga% "e'a/(t otak 5m"a'%a /a$a me%%gt"# $'ak(ka% /emerk"aa% ) 1. Kak( k($(k 'ila leher ditekuk secara pasi: terdapat tahanan! sehingga dagu tidak dapat menempel pada dada! kaku kuduk positi: (O).
2. Ta%$a Br($=%"k I etakkan
satu
kepala klien dan
tangan
pemeriksa
diba*ah
tangan lain didada klien untuk
mencegah badan tidak terangkat. 5emudian kepala klien dieksikan kedada secara pasi:.
'rud%inski 3 positi: (O) bila kedua tungkai
ba*ah akan eksi pada sendi panggul dan sendi lutut.
*. Ta%$a Br($=%"k II
+anda 'rud%inski 33 positi: (O) bila eksi tungkai klien pada sendi panggul secara pasi: akan diikuti oleh eksi tungkai lainnya pada sendi panggul dan lutut.
-. Ta%$a Ker%g ,leksi tungkai atas tegak lurus! lalu dicoba meluruskan
tungkai
ba*ah
pada
sendi
lutut.
1ormal! bila tungkai ba*ah membentuk sudut 29# terhadap tungkai atas. 5ernig (O) bila ekstensi lutut pasi:
akan
menyebabkan
rasa
sakit
terhadap
hambatan.
. Te"t La"e>(e ,leksi
sendi
paha
dengan
sendi
lutut
yang
lurus
akan
menimbulkan nyeri sepanjang m. ischiadicus.
Me%gka? a!%orma' /o"t(r $e%ga% me%go!"er6a" ) 1. =ecorticate posturing! terjadi jika ada lesi pada traktus corticospinal. 1ampak kedua lengan atas menutup kesamping! kedua siku! kedua pergelangan tangan dan jari eksi! kedua kaki ekstensi dengan memutar kedalam dan kaki plantar eksi. ". =ecerebrate posturing! terjadi jika ada lesi pada midbrain! pons atau diencephalon. eher ekstensi! dengan rahang mengepal! kedua lengan pronasi! ekstensi dan menutup kesamping! kedua kaki lurus keluar dan kaki plantar eksi.
Pemerk"aa% Ra$o'og 2) AngiograB serebral 6embantu menentukan penyebab dari stroke secara apesiBk seperti perdarahan arteriovena atau adanya ruptur. ") C+ Scan 6emperlihatkan secara spesiBk letak oedema! posisi hematoma! adanya jaringan otak yang in:ark atau iskemia serta posisinya secara pasti. C+ scan merupakan pemeriksaan paling sensiti: untuk 3S dalam beberapa jam pertama setelah perdarahan. C+7scan dapat diulang dalam " jam untuk menilai stabilitas.
9) ungsi lumbal +ekanan yang meningkat dan di sertai dengan bercak darah pada cairan lumbal menunjukkan adanya haemoragia pada sub arachnoid atau perdarahan pada intrakranial. eningkatan jumlah protein menunjukan adanya proses inamasi. ) 6;3 (agnetic Imaging Resonance) =engan menggunakan gelombang magnetic untuk menentukan posisi serta besar@ luas terjadinya perdarahan otak.
) DS? =opler Dntuk mengidentiBkasi adanya penyakit arteriovena (masalah sistem karotis). /) < 6elihat masalah yang timbul dampak dari jaringan yang in:ark sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak.
Pemerk"aa% La!orator(m a. emeriksaan darah lengkap Dntuk mengetahui adanya anemia! trombositopenia dan leukositosis yang dapat menjadi :actor risiko stroke hemoragik b. emeriksaan glukosa darah Dntuk mengetahui kadar glukosa darah sebagai sumber bahan bakar untuk metabolism sel otak. Apabila kadar glukosa darah yang terlalu rendah maka akan dapat terjadi kerusakan pada jaringan otak c. emeriksaan analisa gas darah Dntuk mengetahui gas darah yang disuplai ke jaringan otak sebagai sumber untuk metabolisme d. emeriksaan serum elektrolit e. emeriksaan <= (aju
emeriksaan :aal hemostatis Dntuk mengetahui adanya risiko perdarahan sebagai komplikasi dan pencetus stroke hemoragik
9. PENATALAKSANAAN STROKE 6enurut American Hearth Association (AHA)! algorithm CVA sebagai berikut 4 Dntuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan :aktor7:aktor kritis sebagai berikut4 a. 'erusaha menstabilkan tanda7tanda vital dengan4 7
6empertahankan saluran na:as yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang sering! oksigenasi! kalau perlu lakukan trakeostomi! membantu perna:asan.
7
6engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien! termasuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
b. 'erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung. c. 6era*at kandung kemih! sedapat mungkin jangan memakai kateter. d. 6enempatkan pasien dalam posisi yang tepat! harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap " jam dan dilakukan latihan7 latihan gerak pasi:.
Pe%go!ata% Ko%"er6at&
2. Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral (A=S) secara percobaan! tetapi maknanya4 pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
". =apat diberikan histamin! aminophilin! aseta%olamid! papaverin intra arterial. 9. Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.
Pe%go!ata% Pem!e$aa% +ujuan Dtama Adalah 6emperbaiki Aliran =arah Serebral4 2)
terutama
merupakan
tindakan
pembedahan
dan
man:aatnya paling dirasakan oleh pasien tia. 9)
:. KOMPLIKASI 6enurut 'runner & Suddarth ("##/) komplikasi stroke di bagi menjadi " (dua) sebagai berikut4
Kom/'ka" %e(ro'og a%g ter!ag me%?a$ ) 2. Cacat mata dan cacat telinga
2. 5elumpuhan *. emah Kom/'ka" %o% %e(ro'og a%g ter!ag me%?a$ ) 2. Akibat neurology yang terbagi menjadi 4
a. +ekanan darah sistemik meninggi !. ;eaksi hiperglikemi (kadar gula dalam darah tinggi) ,. edema paru $. 5elainan jantung dan <5? (elektro kardio gram) e. Sindroma inappropriate ante diuretic hormone (S3A=H) 2. Akibat mobilisasi meliputi 4 'ronco pneumonia! emboli paru! depresi! nyeri! dan kaku bahu! kontraktor! de:ormitas! in:eksi traktus urinarius! dekubitus dan atropi otot.
ASUHAN KEPERA@ATAN KLIEN DEN+AN STROKE a. engkajian engkajian merupakan tahap a*al dan landasan proses kepera*atan untuk mengenal masalah klien! agar dapat memberi arah kepada tindakan
kepera*atan. +ahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan! yaitu pengumpulan data!
pengelompokkan
data
dan
perumusan
diagnosis
kepera*atan.
(ismidar! 2$$#)
a)
engumpulan data engumpulan data adalah mengumpulkan in:ormasi tentang status
kesehatan klien yang menyeluruh mengenai Bsik! psikologis! sosial budaya!
spiritual!
kogniti:!
tingkat
perkembangan!
status
ekonomi!
kemampuan :ungsi dan gaya hidup klien. (6arilynn <. =oenges et al! 2$$-) (a)
=ata demograB 6eliputi nama! umur (kebanyakan terjadi pada usia tua)! jenis kelamin! pendidikan! alamat! pekerjaan! agama! suku bangsa! tanggal dan jam 6;S! nomor register! diagnose medis.
(b)
5eluhan utama =idapatkan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah badan! bicara pelo! dan tidak dapat berkomunikasi.
(c)
;i*ayat penyakit sekarang Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak! pada saat klien sedang melakukan aktivitas. 'iasanya terjadi nyeri kepala! mual! muntah bahkan kejang sampai tidak sadar! disamping gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguan :ungsi otak yang lain. (Siti ;ochani! "###) Sedangkan stroke in:ark tidak terlalu mendadak! saat istirahat atau bangun pagi! kadang nyeri copula! tidak kejang dan tidak muntah! kesadaran masih baik.
(d)
;i*ayat penyakit dahulu Adanya ri*ayat hipertensi! diabetes militus! penyakit jantung! anemia! ri*ayat trauma kepala! kontrasepsi oral yang lama! penggunaan obat7 obat anti koagulan! aspirin! vasodilator! obat7obat adikti:! kegemukan. (=onna =. 3gnativicius! 2$$)
(e)
;i*ayat penyakit keluarga 'iasanya ada ri*ayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes militus. (Hendro Susilo! "###)
(:)
;i*ayat psikososial
Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal. 'iaya untuk pemeriksaan!
pengobatan
dan
pera*atan
dapat
mengacaukan
keuangan keluarga sehingga :aktor biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran klien dan keluarga.(Harsono! 2$$/)
(g)
ola7pola :ungsi kesehatan
ola persepsi dan tata laksana hidup sehat 'iasanya ada ri*ayat perokok! penggunaan alkohol! penggunaan obat kontrasepsi oral.
ola nutrisi dan metabolisme Adanya gejala na:su makan menurun! mual muntah pada :ase akut! kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah! pipi! tenggorokan! dis:agia ditandai dengan kesulitan menelan! obesitas (=oengoes! "###4 "$2)
ola eliminasi ?ejala menunjukkan adanya perubahan pola berkemih seperti inkontinensia urine! anuria. Adanya distensi abdomen (distesi bladder berlebih)! bising usus negati: (ilius paralitik)! pola de:ekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus. (=oengoes! 2$$- dan =oengoes! "###4 "$#)
ola aktivitas dan latihan ?ejala menunjukkan danya kesukaran untuk beraktivitas karena kelemahan! kehilangan sensori atau paralise@ hemiplegi! mudah lelah. +anda yang muncul adalah gangguan tonus otot (aksid! spastis)! paralitik (hemiplegia) dan terjadi kelemahan umum! gangguan penglihatan! gangguan tingkat kesadaran (=oengoes! 2$$-! "###4 "$#)
ola tidur dan istirahat 'iasanya klien mengalami kesukaran untuk istirahat karena kejang otot@nyeri otot
ola hubungan dan peran Adanya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara.
ola persepsi dan konsep diri 5lien merasa tidak berdaya! tidak ada harapan! mudah marah! tidak kooperati:.
ola sensori dan kogniti: ada pola sensori klien mengalami gangguan penglihatan@ kekaburan pandangan! perabaan@sentuhan menurun pada muka dan ekstremitas yang sakit. ada pola kogniti: biasanya terjadi penurunan memori dan proses berpikir.
ola reproduksi seksual 'iasanya terjadi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa pengobatan stroke! seperti obat anti kejang! anti hipertensi! antagonis histamin.
ola penanggulangan stress 5lien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah
karena
gangguan
proses
berpikir
dan
kesulitan
berkomunikasi.
3ntegritas ego +erdapat gejala perasaan tak berdaya! perasaan putus asa dengan tanda emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah! sedih dan gembira! kesulian mengekspresikan diri (=oengoes! "###4 "$#)
ola tata nilai dan kepercayaan 5lien biasanya jarang melakukan ibadah karena tingkah laku yang tidak stabil! kelemahan@kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. (6arilynn <. =oenges! "###)
(h)
emeriksaan Bsik
5eadaan umum •
5esadaran4 umumnya mengelami penurunan kesadaran
•
Suara
bicara4
kadang
mengalami
gangguan
yaitu
sukar
dimengerti! kadang tidak bisa bicara •
+anda7tanda vital4 tekanan darah meningkat! denyut nadi bervariasi
emeriksaan integumen •
5ulit4 jika klien kekurangan " kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. =i samping itu
perlu juga dikaji tanda7tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien stroke hemoragik harus bed rest "79 minggu
•
5uku 4 perlu dilihat adanya clubbing Bnger! cyanosis
•
;ambut 4 umumnya tidak ada kelainan
emeriksaan kepala dan leher •
5epala 4 bentuk normocephalik
•
6uka 4 umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu sisi
•
eher 4 kaku kuduk jarang terjadi (Satyanegara! 2$$-)
emeriksaan dada ada perna:asan kadang didapatkan suara na:as terdengar ronchi! *hee%ing ataupun suara na:as tambahan! perna:asan tidak teratur akibat penurunan reeks batuk dan menelan! adanya hambatan jalan na:as. 6erokok merupakan :aktor resiko.
emeriksaan abdomen =idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama! dan kadang terdapat kembung.
emeriksaan inguinal! genetalia! anus 5adang terdapat incontinensia atau retensio urine
emeriksaan ekstremitas Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
emeriksaan neurologi •
emeriksaan nervus cranialis4 Dmumnya terdapat gangguan nervus cranialis V33 dan P33 central. englihatan menurun! diplopia! gangguan rasa pengecapan dan penciuman! paralisis atau parese *ajah.
•
emeriksaan
motorik4
Hampir
selalu
terjadi
kelumpuhan@
kelemahan pada salah satu sisi tubuh! kelemahan! kesemutan! kebas! genggaman tidak sama! reeks tendon melemah secara kontralateral! apraksia •
emeriksaan sensorik4 =apat terjadi hemihipestesi! hilangnya rangsang sensorik kontralteral.
•
emeriksaan reeks
•
ada
:ase
akut
reek
Bsiologis
sisi
yang
lumpuh
akan
menghilang. Setelah beberapa hari reeks Bsiologis akan muncul kembali didahuli dengan reeks patologis. •
Sinkop@pusing! sakitkepala! gangguan
status mental@tingkat
kesadaran! gangguan :ungsi kogniti: seperti penurunan memori! pemecahan masalah! a:asia! kekakuan nukhal! kejang! dll (8usu: 6isbach! 2$$$! =oengoes! "###4 "$2) ") emeriksaan penunjang (a) emeriksaan radiologi (b) emeriksaan laboratorium
Dag%o"a $a% I%ter6e%" Ke/eraata% 2. erubahan per:usi jaringan serebral b@d interupsi aliran darah! vasospasme serebral! edema serebral ". +idak e:ekti:nya bersihan jalan napas b@d akumulasi sputum akibat penurunan tingkat
kesadaran!
penurunan
kemampuan
batuk!
ketidakmampuan
mengeluarkan sekret 9. 5erusakan
mobilitas
Bsik
b@d
keterlibatan
neuromuskuler
kelemahan!
parestesia! kerusakan perseptual@kogniti: . =eBsit pera*atan diri b@d kerusakan neuromuskuler! penurunan kekuatan dan ketahanan! kehilangan kontrol! nyeri! depresi . 5erusakan komunikasi verbal b@d kerusakan sirkulasi serebral! kehilanga tonus otot :asial ketidakmampuan berbicara
Re%,a%a I%ter6e%" 1. Per(!aa% /er&(" ?ar%ga% "ere!ra' !$ %ter(/" a'ra% $ara7 6a"o"/a"me "ere!ra'7 e$ema "ere!ra' 5riteria hasil4
-
6empertahankan tingkat kesadaran :ungsi kogniti: dan motorik @sensori.
-
6endemontrasikan tanda7tanda vital stabil.
3ntervensi kepera*atan (2) 5aji :aktor7:aktor yang berhubungan dengan penyebab terjadinya koma atau menurunnya per:usi jaringan otak. ;@ mempengaruhi intervensi. (") Catat status neurologis dan bandingkan dengan keadaan normal.
;@ mengetahui kecenderungan tingkat kesadaran dan potensial peningkatan +35 dan mengetahui lokasi luas dan kemajuan kerusakan SS. (9) antau tanda7tanda vital. ;@ reaksi mungkin terjadi oleh karena tekanan @ trauma serebral pada daerah vasomotor otak. ()
menurunkan
tekanan
arteri
dengan
meningkatkan
drainase
dan
meningkatkan sirkulasi. (-) ertahankan keadaan tirah baring 4 ciptakan lingkungan yan tenang. ;@ aktivitas yang kontinu dapat meningkatkan +35! istirahat dan ketenangan diperlukan untuk pencegahan terhadap perdarahan dalam kasus stroke hemoragik. ($) Cegah terjadinya mengejan saat de:ekasi dan perna:asan yang memaksa. ;@ manuver valsava dapat meningkatkan +35 dan memperbesar risiko terjadinya perdarahan. (2#) 5aji adanya! kegelisahan yang meningkat! peka rangsang dan serangan kejang. ;@ merupakan indikasi adanya meningeal kejang dapat mencerminkan adanya peningkatan +35@trauma serebral yang memerlukan perhatian dan intervensi selanjutnya. (22) 5olaborasi
-
'eri oksigen sesuai indikasi
-
'eri obat sesuai indikasi anti koagulasi! antiBbrolitik! antihipertensi
-
antau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.
2. Ker("aka% mo!'ta" 0"k !$ keter'!ata% %e(rom("k('er ke'emaa%7 /are"te"a7 ker("aka% /er"e/t(a'kog%t&
5riteria hasil4
-
6empertahankan posisi optimal dari :ungsi yang dibuktikan oleh tak adanya kontraktur.
-
6eningkatkan kekuatan dan :ungsi bagian tubuh yang terkena.
-
6endemonstrasikan teknik yang memungkinkan melakukan aktivitas.
-
6empertahankan integritas kulit.
3ntervensi kepera*atan (2) 5aji
kemampuan
pasien
dalam
melakukan
aktiBtas
secara
:ungsional@luasnya kerusakan a*al dan dengan cara yang teratur. ;@ mengidentiBkasi kekuatan dan dapat memberikan in:ormasi mengenai pemulih. (") Dbah posisi pasien setiap " jam. ;@ menurunkan risiko terjadinya trauma@iskemia jaringan. (9) etakkan pasien pada posisi telungkup satu kali atau dua kali sehari jika pasien dapat mentoleransinya. ;@ membantu mempertahankan ekstensi pinggul :ungsional. () atih pasien untuk melakukan pergerakan ;6 ati: dan pasi: untuk semua ekstremitas. ;@ 6eminimalkan atroB otot! meningkatkan sirkulasi! membantu mencegah kontraktur. () ?unakan penyangga dengan ketika pasien berada dalam posisi tegak! sesuai indikasi. ;@ penggunaan penyangga dapat menurunkan resiko terjadinya subluksasi lengan. (/)
- 'erikan tempat tidur khusus sesuai indikasi. - 5onsultasikan dengan ahli Bsioterapi secara akti:! latihan resisti:! ambulan pasien
- 'erikan obat relaksan otot! antispasmodik! sesuai indikasi. *. De0"t /eraata% $r !$ ker("aka% %e(rom("k('er7 /e%(r(%a% kek(ata% $a% ketaa%a%7 ke'a%ga% ko%tro'7 %er7 $e/re" 5riteria hasil4
-
6endemonstrasikan teknik untuk memenuhi kebutuhan pera*atan diri.
-
6elakukan aktivitas pera*atan diri dalam tingkat kemampuan sendiri.
-
6engidentiBkasi sumber pribadi.
3ntervensi 5epera*atan (2) 5aji kemampuan dan tingkat kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari7hari. ;@
membantu
dalam
mengantisipasi
pemenuhan
kebutuhan
secara
individual. (") ertahankan dukungan sikap! yang tegas! beri pasien *aktu ya cukup untuk mengerjakan tugasnya. ;@ asien akan memerlukan empati tetap perlu untuk mengetahui pemberi asuhan yang akan membantu pasien secara konsisten. (9) 5aji kemampuan pasien untuk berkomunikasi tentang keutuhannya. ;@ tidak dapat mengatakan kebutuhannya pada :ase pemulihan akut tetapi biasanya dapat mengontrol kembali :ungsi sesuai perkembangan proses penyembuhan. () 5olaborasi
-
5onsultasikan dengan ahli Bsioterapi. ;@ memberikan bantuan untuk mengembangkan rencana terapi dan meng7identiBkasikan kebutuhan alat penyokong khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Smelt%er C. Su%anne! 'runner & Suddarth. "##"! -uku Aar 4e$era'atan e%ikal -e%ah! 8akarta!